D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
FAIRUZA NUR UCHROWI NASUTION
(0307182045)
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Identitas Reviewer
Nama : Fairuza Nur Uchrowi Nasution
NIM : 0307182045
Jurusan/Semester : Manajemen Pendidikan Islam / VI
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Kualitatif
Dosen Pengampu : Dr. Candra Wijaya, M.Pd
2. Identitas Buku
Judul Buku : Analisis Data Kualitatif (Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru
Edisi : Cetakan I
Penulis : Mattew B. Milles dan A. Michael Huberman
Penerbit : UI Press
Kota Terbit : Jakarta
Jumlah Halaman : 491 halaman
ISBN : 979-456-103-7
BAB II
RINGKASAN BUKU
I. Pendahuluan
A. Masalah Umum
Data kualitatif yang lebih merupakan wujud kata-kata daripada deretan angka-angka,
senantiasa menjadi bahan utama bagi ilmu-ilmu sosial tertentu, terutama dalam bidang
antropologi, sejarah dan ilmu politik. Data kualitatif merupakan sumber dari deksripsi yang
luas dan berlandaskan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi
dalam lingkungan stempat. Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur
peristiwa secara kronologis, meniali sebab akibat dalam lingkungan pikiran orang-orang
setempat serta memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat.
Tuntutan untuk melaksanakan penelitian kualitatif yang tepat cukup besar.
Mengumpulkan data kualitatif merupakan suatu pelaksanaan kerja yang intensif, biasanya
memakan waktu berbulan-bulan bahkan sampai pada bertahun-tahun untuk mengumpulkan
data yang akurat agar dapat menganalisis data tersebut secara seksama.
Adapun kesulitan yang paling utama dan serius dalam penggunaan data kualitatif
adalah metode-metode analisisnya yang tidak dirumuskan dengan memadai. Singkatnya
dengan demikian lapangan penelitian kualitatif sangat membutuhkan metode metode yang
jelas dan sistematis guna menarik kesimpulan – kesimpulan dan mengujinya secara seksama,
yakni metode yang dapat digunakan sebagai replika oleh peneliti lainnya seperti halnya
dengan pengujian-pengujian signifikansi dan korelasi yang dilakukan oleh para peneliti
kuantitatif.
B. Hakikat Buku Ini
Buku ini merupakan buku sumber yang praktis bagi semua peneliti yang
menggunakan data kualitatif. Bahasan dalam buku ini di dasarkan atas pengelaman penulis
selama 8 tahun dalam hal perancangan, pengujian, dan penggunaan yang inovatif mengenai
metode metode analisis data kualitatif. Penekannya diarahkan pada bentuk bentuk baru
penyajian data yang meliputi berbagai grafik, bagan, matriks, dan jaringan (networks) yang
lebih daripada sekedar teks naratif biasa.
Sasaran buku ini di tujukan pada para peneliti profesional di semua bidang yang
sedang meneliti, baik penelitian dasar maupun terapan, dan memerlukan analisis data
kualitatif ataupun mereka yang menjerus ke penelitian kualitatif. Sasaran buku ini juga
bermanfaat baii para mahasiswa yang sedang belajar kerja di lapangan dengan metode-
metode analisis kualitatif.
Pendekatan yang digunakan buku ini dibuat sekonkret dan selangsung mungkin, guna
menghindari kesalahpahaman pembaca. Jadi pesan yang di tekankan dalam buku ini bukan
agar dapat menerapkan metode metode secara teliti melainkan menekankan bahwa bagi
seorang peneliti kualititatif penciptaan, pengujian, dan perbaikan dari metode analisis
sederhana, praktis dan efektif merupakan prioritas utama.
D. Pendirian Kami
Ada baiknya bagi para peneliti menentukan pilihannya secara jelas titik yang
sudah terjadi ialah bahwa seorang pembaca harus menebak dari intensitasnya untuk
penentuan Apakah seseorang pengarang itu seorang penganut logika positifisme, interaksi
simbolis atau seorang ahli fenomenologi sosial. para penganut pandangan ini melihat ke
peristiwa wa lu sial dan ilmu sosial dengan kacamata yang berbeda titik kalau kita bertitik
tolak dari pandangan logika sitisme maka kita mempertimbangkan dan mencoba untuk
mencari penemuan adanya keterbatasan pada pendekatan itu titik sebut saja barangkali,
sebagai logico positifisme yang longgar. dalam kenyataannya, makin sangat sulit saja
untuk menemukan ahli metodologi yang terkurung dengan ketat yang satu bentuk
epistemologi, dengan mengabaikan yang lain titik makin banyak saja para ahli metodologi
kuantitatif yang bertitik tolak dengan pendirian logika positifisme menggunakan
pendekatan fenomenologis dan naturalistik untuk melengkapi tes Komang survei dan data
Wawancara terstruktur. di sisi lain tanpa ada peningkatan jumlah para peneliti etnografi
dan kualitatif yang menggunakan kerangka konseptual yang terancang dan penggunaan
instrumen yang tersusun sejak awal khususnya bila penelitian dilakukan pada lebih dari
satu Pranata atau komunitas. tidak banyak menganut logika positivisme saat ini yang
mempersoalkan validitas dan pentingnya data subjektif sebagai penjelasan dan tidak
seberapa jumlah penganut fenomenologi yang masih mempraktekkan pendekatan
hermeneutik dan kepercayaan itu tetap terdapat sebagai sifat-sifat genetik dalam cara
aturan dengan pengertian umum seperti yang kami buat secara idiosinkratik.
Keragaman
Masih berkaitan dengan bagan konteks organisasi, tentu saja ada banyak terdapat
kemungkinan keragaman.Ilustrasi menekankan pada aspek-aspek sistem sosial dari konteks
tersebut.Kadang-kadang cukup penting untuk memetakan aspek-aspek fisik dari suatu
konteks yang serta merta muncul bilaman kita memahami pasang-surutnya peristiwa dalam
latar.
Saran
Ada beberapa hal yang perlu diingat, yakni :
1) Ingatlah selalu akan masalah kajian yang utama dan rancanglah bagan konteks
untuk menyajikan informasi yang paling relevan dengan permasalahan itu.
2) Ingat bahwa peneliti tidak hanya sekedar menggambar bagan organisasi yang
baku, melainkan memetakan isi konteks yang selalu berubah.
3) Ingat juga bahwa bagan tidak akan menjadi lengkap dan mendalam.
a. Bagan Konteks Variabel Khusus
Kadang-kadang seorang penganalisis disibukkan dengan pemahaman sebuah variable
khusus dalam suatu konteks, khusus menyangkut semacam transaksi antarperanan.Untuk
memenuhi kebutuhan ini bagan konteks dapat dikembangkan dengan mudah.Dalam menulis
bagan ini, penganalisis mengacu pada catatan lapangan tentang kapan bantuan diberikan
(awal, kemudian, periode implementasi yang dimantapkan) dan dapat melihat kecenderungan
dalam tipe-tipe tertentu.Bagan itu sendiri dapat dimodifikasi untuk dapat menyertakan
jangka-jangka waktu.
B. MATRIKS DAFTAR CEK
Peneliti survei adalah seorang pekerja yang kuat niatnya, efisien, dan tekun, yang
merancang intrumentasi lebih dulu, masuk situs untuk menanganinya untuk semua yang
dipakai sebagai sampel, keluar lagi dan menganalisis hasilnya.Dan jika peneliti lapangan
ialah kebalikannya.
Matriks daftar cek adalah sebuah format untuk menganalisis data lapangan yang dapat
digabungkan ke dalam sebuah indeks atau skala sumatif. Seringkali, tetapi tidak selalu, skala
itu mempunyai fungsi normatif: kasus-kasus dengan lebih banyak butir pada skala cenderung
pada suatu sege tertentu menjadi “lebih baik yang peneliti mempertimbangkannya sebgaia
suatu yang penting. Prinsip dasar yang ada pada matriks daftar cek ini adalah bahwa matriks
itu menyusun beberapa komponen variable tunggal yang koheren.
Komponen-komponen dalam daftar cek kadang-kadang mempunyai struktur yang
penuh makna.Misalnya, komponen-komponen bisa dikelompokkan ke dalam beberapa
ikatan, atau ditata dari pinggir ke pusat atau dari lemah ke kuat.
C. MASALAH YANG TERTERA WAKTUNYA
Masalah analisis
Hidup adalah kronologi.Satu kkuatan yang penting dari dua data kualitataif
adalah bahwa data itu dapat dikumpulkan sepanjang waktu, mengikuti jalannya
peristiwa dan bukan dibatsi oleh prtret-potret. Tahapan, proses , dan alur dapat
ditelusuri.tetapi bagaimana menyajikan data mengenai peristiwa yang terkait waktu
sedemikian rupa sehingga kami dapat memahami.
Gambaran singkat
Kolom-kolom pada matriks tata-waktu disusun dengan jangka waktu dalm
susunan tahapan, sehingga kita dapat melihat kapan gejala tertentu terjadi.prinsip
dasarnya adalah kronologi.
Ilustrasi
Dalam kajian kami tentang peningkatan sekolah, kami menumpahkan
perhatian pada bagaimana inovsi diubah dan ditransformasikan pda suatu jangka
waktu selama masa implementasi yang berlangsung selama beberapa tahun. Kami
meramalkan bahwa sebagian besar inovasi akan menunjukkan perubahan-perubahan
semacam ini ketika disesuaikan dengan kebutuhan para pengguna dan tekanan-
tekanan dari situasi setempat.
Membangun sajian. Cara yang mudah untuk bergerak maju adalah memecah-
mecah inovasi ke dalam komponen-komponen atau aspek-asek khusus, dengan
menggunakan ini sebagai baris matriks.jangka waktu itu , muncul sebagai kolom,
prtama-tama mencakup jangka waktu perencanaan awal, oleh karena itu kita mungkin
mengharapkan perubahan-perubahan itu akan terjadi ketika inovasi ini, yang relative
banyak tuntutannya dan kompleks, siap untuk digunakan. Tiga tahun erturut-turur
berikutnya.
Memasukkan data, seperti yang telah dikemukakan, kita perlu tegas
sebenarnya apa, yang masuk ke dalam sel atriks dan untuk apa aturan-aturan
dimasukkan entri ituaturan-aturan keputusan mana yang masuk akal untuk
memasukkan data, itu sebagian tergantung pada luasnya dan hakikat data yang
ada,dan sumber-sumbernya.
Menganalisis data
Dalam hal ini , penganalisis dapat memahami lebih dalam mengenai apa yang
terjadi dengan mengacu kembali pada aspek-aspek lain dari catatan lapngan,
khususnya apalagi yang dikatakan orang mengenai perubahan itu, atau alasan-
alasannya selama jangka waktu perencanaan uncul , caatan-catatan lapangan
menunjukkan itu sebagai hasil perundingan dengan kepala sekolah yang sangat tidak
setuju kalau siswa tidak hadir di sekolah sehari penuh. Kami juga dapat mncatat
bahwa pada tahun kedua, terdapat pergeseran structural yang penting, bergeser dari
seleksi siswa secara random menjadi seleksi diri.
Dengan demikian penganalisis dapat mengakhirinya di sisni, dan laporan
dapat berisi beberapa teks yang menak rangkaian lembaran teks yang baru kami jalin
atau menghadirkan bagan dan teks ringkasan yang lebi singkat. Satu cara untuk
memecahkan masalah ini adalah mematangkan matriks, untuk (a) memverifikasi
ecenderungan-kecenderungan yang diobservasi pada analisis awal dan (b) meringkas
inti informasi untuk para peneliti dan pembaca.
Keragaman
Di sisni jangka waktu relative lama (satu tahun ajaran penuh)tetapi tergantung
dari gejala yang dikaji , mugkin dapat lebih singkat,( semsester , bulan, minggu, hari,
jam ).baris-baris matriks adalah perubahan-perubahan spesifik,. Tetapi hal ini juga
mungkin untuk memasukkan peristiwa-peristiwa khusus, seperti keputusan, tindakan,
pertemuan kunci, atau krissi tentang pendaftaran peristiwa.Baris-baris matriks ini
adalah aspek-aspek atau komponen-komponen suatu inovasi.
Saran
Selama analisis tetaplah siaga tentang hadirnya apa yang dapat secara khas
diberikan oleh matriks ini , penentuan waktu dan urut-urutan apa yang terjadi
sebelum, sesudah itu ,dan kemudian? Carilah susuatu urutan.Carilah kemantapan serta
pertimbangkan apakah pmatangan matriks selanjutnya di perlukan guna menngkatkan
pemahaman anda atau dari segi pembacanya.
Waktu yang diperlukan
Jika catatn-catatan lapangan telah dikode demi memungkinkan mudahnya
diperoleh kembali gejala yang sedang diprtimbangkan sebuah matriks berukuran dan
jenis umum yang dilukiskan di sini biasanya dapat dirangkum dalam tempo dua atau
tiga jam,untuk menganalisis dan menulis mungkin diperlukan satu tau dua jam
lagi.dapat diperkirakan makan waktu yang lebih lama.
Sampai saat ini pembahasan kita telah terfokus, terutama pada cara-cara mendeskripsikan,
memahami dan menjelaskan hal yang terjadi dalam konteks terikat tunggal “kasus” atau
sistus. Hal tersebut meruapakn tugas peneliti etnografis tradisional, yang usahanya
menelorkan perrihal realitas setempat yang dasarnya kuat dalam latar tertentu apakah ia
merupakan suku, kaum, organisasi formal, masyarakat atau bahkan budaya secara
keselurahan.
Lebih-lebih, sepertiyang dikemukakan oleh Louis (1982) dan Herriot (1983), peneliti
kualitatif menggunakan rancangan situs ganda, kasus ganda, sering dengan metode ganda.
Sasarannya adalah meningkatkan rampatan, pemberian kepastian bahwa peristiwa dan proses
dalam latar yang dideskripsikan dengan baik tidak seluruhnya idiosinkratik. Dengan
perkataan lain, masalahnya adalah melihat proses dan keluaran yang terjadi antar banyak
kasus atau sistus, dan memahami bagaimana proses tersebut disimpangkan oleh variasi
kontekstual lokal tertentu.
Dalam buku ini kami mnggunakan istilah “situs” untuk menunjukkan konteks terikat
ditempat orang mengkaji sesuatu. Tetapi bagi kami “situs” sama dengan kasus, dalam arti
“kajian kasus”. Maka yang kami sebut metode “lintas situs” sebenarnya dapat digunakan
dalam kajian beberapa orang, yang masing-masing dianggap sebagai “kasus”.
V. A. Matriks Meta Tak Tertata
Masalah Analisis
Analisis lintas situs / lintas kasus memperbanyak perangkat data sebanyak sistus
tunggal yang dikaji. Sebelum data dapat dianalisis, ia harus dikuasai. Jika tidak
dikuasai dengan baik, maka analisisnya akan tidak baik pula. Alagoritma penguasaan
data tersebut dapat diambil alih pada penelitian kualitatif dengan caranya sendiri. Data
lintas situs juga perlu dibakukan melalui kode umum, garis besar dan forat laporan
untuk masing-masing kasus dan di dalam kasus, sajian umum dari segmen data yang
terkode secara umum.
Deskripsi Singkat
Matriks meta merupakan bagan utama yang merakit data deskriptif dari masing-
masing situs dalam format baku. Bentuk paling sederhana menetapkan seluruh bagan
ringkas situs tunggal pada suatu bagan dinding atau lembaran besar secara berjajar.
Prinsip dasrnya adalah pemasukan semua data yang relavan. Kita menamaka bagan
tersebut sebagai “Peta Induk”.
Ilustrasi
(1) Menciptakan format laporan untuk masing-masing situs
(2) Membangun sajian ringkasan tingkat situs dan memasukkan data
(3) Membangun meta-matriks tak tertata dan memasukkan data
(4) Pemilihan dalam kategori
(5) Penggerombolan lintas kategori
Keragaman
Banyak alur pilihan yang terdapat antara matriks meta dasar tak tertata dan matriks
meta dasar tak tertata dan matriks meta tertata dengan berbagai variasi. Tentu saja,
terkadang matriks meta tak tertata cukup untuk menghasilkan materi ringkas untuk
suatu laporan.
Saran
Pembuatan dasar yang baik dalam matriks meta akan membantu orang menghindari
jalan buntu.
V. E. Bagan Pencar
a. Bagan Pencar Lintas Waktu
Bagian pencar mungkin berguna bila ia memaparkan variabel serupa dalam situs yang
terdapat dalam dua atau lebih kurang waktu. Dalam contoh, penganalisis mencoba
menemukan apakah jumlah bantuan-bantuan (a) “kehalusan “ penerapan awal dan (b)
“stabilitas” akhir dari prakek tersebut . Penganalisis mencari sajian yang menunjukkan
seluruh 12 situs dalam tiga matra tersebut. Sajian terbaik V.E.a . Penganalisis telah
memisahkan situs-situs menjadi kelompok-kelompok, maka pemploan dapa dilakukan
dengan cepat. Salah satu keuntungan sajian tersebut : sekilas orang dapat melihat bahwa
bantuan yang kecil tidak menentukan kehalusan awal atau stabilisasi akhir. Tetapi terdapat
keluarga situs. Penganalisis menarik garis di seputar bagian yang tampak seperti keluarga,
kemudian garis seputar bagian yang tampak seperti keluarga, kemudian memperkirakan apa
maknanya.
Dalam kurun waktu pertama, keluarga A merupakan situs bertuan tinggi dan penerapan kasar,
sedangkan B adalah situs berbantuan rendah dengan penerapan halus. Mengapa hubungan
tersebut harus demikian-tampak berlawanan dengan harapan? Tiba-tiba analisis menyadari
bahwa faktor ketiga hadir. Situs keluarga A mencoba pembaharuan besar ( lihat bagan, Kotak
V. C.c. Maka ia berpendapa bahwa jumlah awal yang besar. Situs keluarga B tidak
memerlukan “bakul nasi” yang berlainan: Pemberharuannya besar, tetapi menikmati sedikit
bantuan. Penganalisis menanamkan keluarga ini sebagai” ketidaksanggupan berbantuan.
B. Kekurangan
1. Terdapat beberapa kata yang mungkin sulit untuk dipahami sehingga harus benar-
benar dipelajari dengan serius
2. Ada beberapa kata serapan dari bahasa asing yang harusnya dapat dijelaskan
dengan baik (bukan berarti penjelasan penulis tidak baik)
3.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku ini mengajarkan akan pemahaman yang mendala mtentang penelitian kualitatif.
Buku ini telah menggambarkan sangat jelas tentang proses metode-metode data analisis
kualitatif. Melalui semua bab yang telah dibahas penulis sangat memperhatikan kepuasan
pembaca, mencoba untuk akrab dengan pembaca dan tetap praktis. Banyak buku metodologi
yang seratakan teori dengan contoh-contoh yang empuk dan tampaknya berhasil mulus.
Namun, apabila seseorang sampai pada taraf pengumpulan dan analisis data yang nyata, teori
jarang mendatangkan hasil .Melakukan analisis kualitatif berarti hidup selama mungkin
dengan keruwetan dan kerancuan bersama dengan istilah-istilah yang menyertainya yang
akhirnya sampai pada pembaca dalam bentuk yang lebih memperjelas. Dengan melakukan
langkah-langkah eksplisi tmembuat analis ini makin ringan dan bias diatasi. Penulis
menyadari bahwa pendekatan ini akan membuat sebagian orang senang. Menurut penulis
analis dapat dilakukan secara berulang dan kalau dilakukan secara serius. Seseorang harus
benar-benar serius tentang apa yang dikerjakan selanjutnya. Penelitian analisis kualitatif
membutuhkan waktu bertahun -tahun. Dan penulis memberikan salah satu cara agar mudah
dalam melakukannya yaitu dengan sampling.