Disusun Oleh :
NIM : 5213343010
Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Critical Book
Report Ini dapat diselesaikan sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan. Adapun buku yang
saya pilih dalam Critical Book Review ini adalah buku “METODOLOGI PENELITIAN
PENDIDIKAN” oleh penulis Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si.
Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih kepada Seluruh pihak yang telah memberi
kesempatan kepada saya untuk membuat dan menyelesaikan Critical Book Review ini. Sehingga
saya memperoleh banyak ilmu, informasi dan pengetahuan selama membuat dan menyelesaikan
Critical Book Review ini.
Saya berharap semoga Critical Book Review ini berguna bagi pembaca meskipun
terdapat banyak kekurang sempurnaan di dalamnya. Akhir kata saya meminta maaf sebesar-
besarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat kesalahan dalam penulisan,
penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan di hati pembaca maupun pengoreksi,
karena hingga saat ini saya masih dalam proses belajar. Oleh karena itu saya memohon kritik
dan sarannya demi kemajauan bersama.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR...............................................................................
1.2 Tujuan Penulisan CBR...........................................................................................
1.3 Manfaat CBR..........................................................................................................
1.4 Identitas Buku Yang Direview...............................................................................
BAB II RINGKASAN ISI BUKU..............................................................................................
2.1 Ringkasan Buku Utama..........................................................................................
BAB II : HIPOTESIS PENELITIAN......................................................................
BAB III : VARIABEL PENELITIAN......................................................................
BAB IV : METODE PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN PENELITIAN.....
BAB V : MELAKSANAKAN UJI COBA PENELITIAN.......................................
BAB VII : TEKNIK ANALISIS DATA KUANTITATIF.............................................
BAB VIII : PENELITIAN SURVEY..............................................................................
BAB IX : DESAIN EKSPERIMEN DAN ANALISISNYA.......................................
BAB XI : PENELITIAN KUALITATIF......................................................................
BAB XII : PENELITIAN TINDAKAN KELAS..........................................................
BAB XIII : MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN..................................................
BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................................
3.1 Pembahasan Isi Buku.................................................................................................
3.2 Analisis Kelemahan Dan Kekurangan Buku.............................................................
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................
4.1 Kesimpulan................................................................................................................
4.2 Rekomendasi.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Bagi penulis :
Penulis menjadi lebih memahami secara keseluruhan mengenai cakupan materi strategi
belajar mengajar dan bentuk implementasinya didalam sistem pendidikan yang ada berkat
menuntaskan tugas Critical Book Riview ini.tugas ini juga bermanfaat langsung dalam melatih
penulis dalam hal ini saya sendiri sebagai mahasiswa menjadi lebih terasah dalam meringkas isi
suatu buku,lalu membandingkannya dengan buku yang relevan setelah itu menganalisa demi
menemukan kelemahan dan kelebihan dari buku yang telah saya kritikalisasi
B.Bagi pembaca :
Pembaca,dalam hal ini siapapun yang membaca hasil dari tugas Critical Book Riview
ini,mulai dari kalangan akademitas hingga masyarakat umum menjadi lebih paham bagaimana
metodologi penelitian yang diterapkan didalam system pendidikan serta cakupan materinya
didalam setiap pembahasan yang terdapat dalam tugas ini.tugas ini juga dapat menjadi rujukan
bagaimana menyempurnakan suatu buku yang ada karena didalam tugas ini merupakan suatu
rangkuman pembahasan dari ringkasan hingga analisis kelemahan dan kelebihan berdasarkan
fakta yang ada dan perbandingan pada buku yang relevan.
B. Buku Pembanding
1.Nama : Sugiyono
2.Nama Penerbit : ALFABETA
3.Kota : Bandung
4.Tahun : 2015
Judul : Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D)
6.ISBN : 978-8433-71-8
7.Kolasi : (x + 458) 16 x 24 cm
8.Bahasa : Indonesia
BAB II
BAB I : PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Trelease (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai “suatu keterangan sementara dari
suatu fakta yang dapat diamati”, sedangkan Good dan Scates (1954) menyatakan bahwa
“hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan dan diterima untuk sementara
yang dapat menerangkan fakta-fakta yang dapat diamati, dan digunakan sebagai petunjuk untuk
langkah penelitian selanjutnya” (Nazir, 1985).
Dalam pengujian hipotesis, yang akan diuji adalah apakah hipotesis benar adanya, yaitu
sesuai dengan fakta yang ada dipopulasi. Dalam hubungan ini, hipotesis dipandang sebagai
pernyataan tentang karakteristik populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data
sampel.
B. CIRI-CIRI HIPOTESIS
Hipotesis yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Hasil dari proses teoritik dan komparasi fakta yang andal, dan secara teoritik dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2. Merupakan pernyataan tentang karakteristik populasi.
3. Jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya dengan menggunakan data empiric
yang diperoleh dari sampel.
4. Hipotesis harus menyatakan hubungan atau perbedaan.
5. Hipotesis harus dapat diuji.
6. Hipotesis harus spesifik dan sederhana.
C. TEKNIK PERUMUSAN HIPOTESIS SECARA STATISTIK
Untuk kepentingan pengujian hipotesis secara statistik, kita selalu merumuskan hipotesis
nol (H0) dan hipotesis alternative (H1). H1 adalah hipotesis penelitian, sedang H0 adalah ingkaran
negasi dari H1 yang akan diuji secara statistik. Jadi dalam pengujian hipotesis yang diuji adalah
H0, sedang kesimpulan mengenai H1 adalah konsekuensi logis dari hasil pengujian H0. Artinya
jika H0 ditolak maka H1 diterima dan sebaliknya jika H0 diterima maka H1 ditolak.
D. PENELITIAN TANPA HIPOTESIS
Pendapat kedua mengatakan, hipotesis hanya dibuat jika yang dipermasalahkan
menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Jawaban untuk satu variabel yang
sifatnya deskriptif, tidak perlu dihipotesiskan. Penelitian eksploratif yang jawabannya masih
dicari dan sukar diduga, tentu sukar ditebak apa saja, atau bahkan tidak mungkin dihipotesiskan.
A. PENDAHULUAN
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, atau mempunyai lebih dari satu nilai,
keadaan, kategori atau kondisi. Para ilmuan cenderung memusatkan tenaga dan pikiran pada
variabel, karena mereka berusaha menguji dan menjelaskan perbedaan.
B. JENIS-JENIS VARIABEL
Variabel-variabel dalam penelitian biasanya mempunyai dua bentuk :
1. Variabel kategorikal (categorical variables), yaitu variabel yang mempunyai dua golongan
dikotomi atau bergolongan banyak politomi.
2. Variabel Bersambungan (continuous variables), adalah variabel (peubah) yang memiliki
jangkau (range) tertentu, karena itu variabel bersambungan harus memiliki nilai peringkat
(rangking); nilai yang lebih besar berarti memiliki kualitas yang baik.
C. JENIS-JENIS HUBUNGAN ANTAR VARIABEL-VARIABEL PENELITIAN
Dari segi hubungan antar variabel dikenal dua jenis variabel utama, yaitu :
1. Variabel bebas atau variabel pengaruh (independent variable) adalah variabel penyebab yang
diduga, terjadi lebih dahulu.
Variabel bebas (Independent Variable) adalah kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti
dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang
diobservasi. Dalam bidang pendidikan, kondisi yang dimanipulasikan atau segala bentuk
perlakuan yang diterapkan oleh peneliti. Variabel ini biasanya dilambangkan dengan variabel
“X”.
2. Variabel tidak bebas atau terikat atau variabel terpengaruh (dependent variable) adalah
variabel akibat yang diperkirakan terjadi kemudian. Variabel tergantung atau terikat (dependent
variable) adalah kondisi atau karakteristik yang berubah, yang muncul atau tidak muncul ketika
peneliti mengintroduksi, mengubah, dan mengganti variable bebas. Jenis variabel ini biasanya
dilambangkan dengan variabel “Y”.
1. Wawancara/Interview
Secara umum yang dimaksud wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan
yang dilaksanakan dengan tanya jawab secara lisan, sepihak, berhadapan muka dan dengan arah
tujuan yang telah ditentukan. Ada dua jenis wawancara yang dapat dilakukan kaitannya dengan
pengumpulan data penelitian:
1) Wawancara terpimpin (guided interview) yang juga dikenal sebutan wawancara berstruktur atau
wawancara sistematis.
2) Wawancara tidak terpimpin (un-guided interview) yang dikenal dengan istilah wawancara
sederhana atau wawancara bebas.
2. Kuesioner (angket)
Kuesioner terdiri dari daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab
secara tertulis. Penggunaan kuesioner sebagai alat pengumpul data akan jauh lebih praktis, hemat
waktu dan tenaga dibanding dengan metode wawancara. Namun kelemahannya adalah
kemungkinan adanya jawaban yang diberikan dalam kuesioner tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya apalagi pertanyaan kuesioner tidak dirumuskan dengan jelas sehingga
membingungkan responden.
3. Observasi
Pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan
dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena
yang dijadikan objek pengamatan.
Menurut Ary dkk (1985) terdapat lima langkah pendahuluan yang harus diambil pada waktu
melakukan observasi, yaitu:
a) Aspek tingkah laku yang akan diamati harus dipilih
b) Tingkah laku yang masuk ke dalam kategori yang telah dipilih harus dirumuskan dengan jelas
c) Orang yang akan melakukan pengamatan harus dilatih
d) Suatu sistem untuk mengukur pengamatan harus dikembangkan
e) Prosedur terperinci.
4. Tes
Pengumpulan dan penelitian dapat dilakukan dengan tes atau pengujian. Tes adalah prosedur
sistematik yang dibuat dalam bentuk tugas-tugas yang distandarisasi dan diberikan kepada
individu atau kelompok untuk dikerjakan, dijawab, atau direspons, baik dalam bentuk tertulis,
lisan maupun perbuatan.Beberapa juga tes yang biasa digunakan dalam penelitian misalnya tes
bakat, tes intelegensi, tes minat, tes prestasi, tes kepribadian, dan sebagainya. Untuk menentukan
jenis tes mana yang dipakai dalam penelitian, tergantung jenis dan tujuan penelitian itu sendiri.
Tes yang baik adalah tes yang objektif, valid dan reliabel.
5. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Metode
dokumentasi dalam hal ini berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data yang sudah
ada dalam dokumen atau arsip.
2. Rumus Cochran, Cohen dll. Bila keduanya digunakan untuk menghitung ukuran sampel,
terdapat sedikit perbedaan jumlahnya. Lalu yang dipakai yang mana? Sebaiknya yang dipakai
adalah jumlah ukuran sampel yang paling besar.
3. Dalam Nomogram Hery King, jumlah populasi maksimum 2000, dengan taraf kesalahan yang
bervariasi, mulai 0,3% sampai dengan 15%, dan faktor pengali yang disesuaikan dengan taraf
kesalahan yang ditentukan. Dalam nomogram terlihat untuk confident interval (interval
kepercayaan)
80% faktor pengalinya = 0,780;
85% faktor pengalinya = 0,785;
99% faktor pengalinya = 1,195;
99% faktor pengalinya = 1,573;
A. PENDAHULUAN
Dalam kaitan dengan analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik statistiK terdapat
dua jenis analisis di dalamnya, yaitu analisis deskriptif dan analisis infensial. Analisis deskriptif
adalah jenis analisis data yang dimaksudkan untuk mengungkapan keadaan atau karakteristik
data sampel untuk masing-masing variabel penelitian secara tunggal.
B. ANALISIS DESKRIPTIF
Analisis deskriptif adalah jenis analisis data yang dimaksudkan untuk mengungkapkan
keadaan atau karakteristik data sampel untuk masing-masing variabel penelitian secara tunggal.
Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik statistik deskriptif yang
meliputi tabel frekuensi grafik, ukuran pemusatan (gejala pusat) dan ukuran penyebaran.
Teknik-teknik atau ukuran-ukuran mana yang tepat digunakan untuk masing-masing
variabel dengan berbagai skala pengukuran dapat dilihat pada tabel 7.1
Tabel 7.1
Teknik statistic yang tepat digunakan menurut skala pengukuran variabel yang dianalisis
Level Ukuran Ukuran
Pengukuran Pemusatan Penyebaran
C. ESTIMASI PARAMETER
Di dalam penelitian kuantitatif, terutama survey sampel, penelitian hanya dilakukan
terhadap sejumlah sampel, tetapi kesimpulan yang diperoleh selalu diberlakukan atau
digeneralisasikan pada populasi yang menggunakan statistic dalam sampel untuk menaksir
parameter populasi.
Teknik penaksiran yang lain menghasilkan interval taksiran. Dalam menentukan interval
taksiran kita menetapkan tingkat kepercayaan terhadap hasil taksiran kita.
A. PENDAHULUAN
Penelitian survey merupakan penelitian dengan mengumpulkan informasi dari suatu sample
dengan menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya menggambarkan berbagai
aspek dari populasi (Frankel dan Wallen, 1990). Survey merupakan salah satu jenis penelitian
yang banyak dilakukan oleh penelitian dalam bidang sosiologi, bisnis, politik, pemerintahan dan
pendidikan.
Penelitian survey antara lain bertujuan untuk: (1) mencari informasi factual secara mendetail
yang sedang menggejala, (2) mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan
justifikasi keadaan dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan, (3) untuk mengetahui hal-hal
yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi sasaran penelitian dalam memecahkan masalah,
sebagai bahan penyusunan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang.
Ryanto (2001) menyebutkan ciri-ciri penelitian survey antara lain:
1) Data survey dapat dikumpulkan dari seluruh populasi, atau dapat pula hanya sebagian saja dari
populasi
2) Untuk sesuatu hal data yang sifatnya nyata
3) Hasil survey dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang sifatnya terbatas karena data yang
dikumpulkan dibatasi oleh waktu dan saat data itu dikumpulkan
4) Biasanya untuk memecahkan masalah yang sifatnya incidental
5) Pada dasarnya survei dapat merupakan metode cross-sectional dan longitudinal.
6) Cenderung mengandalkan data kuantitatif
7) Mengandalkan teknik pengumpulan data yang berupa kuesioner dan wawancara berstruktur.
Pada dasarnya, survey dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu sensus dan survey
sample. Sensus adalah survey yang meliputi seluruh populasi yang diinginkan. Sedangkan
survey sample adalah hanya pada sebagian kecil dari suatu populasi. Kita dapat menggunakan
survey untuk mentabulasi objek-objek nyata atau untuk mengukur hal-hal yang tidak nyata
seperti pendapat atau pencapaian prestasi tertentu.
Berdasarkan lingkup dan pokok permasalahannya, survey dapat digolongkan menjadi empat
kategori yaitu: (1) sensus objek nyata, (2) sensus hal-hal yang tidak nyata, (3) survey sample
objek nyata, dan (4) survey sample hal-hal yang tidak nyata. (Ary et.al. 1979).
B. MELAKSANAKAN PENELITIAN SURVEY
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat, penelitian survey juga mulai
banyak digunakan di bidang pengetahuan seperti pendidikan, ekonomi, dan social atau penelitian
lain yang mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan oleh peneliti,
2. Memecahkan permasalahan yang signifikan dan hidup di masyarakat,
3. Menilai kebutuhan dan menentukan tujuan institusi atau lembaga tertentu,
4. Menganalisis kecenderungan yang terjadi dala suatu masyarakat atau suatu lembaga pada
periode tertentu
5. Menentukan apakah tujuan spesifik suatu lembaga sudah dapat dicapai,
6. Mendeskripsikan permasalahan yang ada, dan seberapa jauh implikasinya terhadap lembaga
yang ada.
BAB IX : DESAIN EKSPERIMEN DAN ANALISISNYA
A. PENDAHULUAN
Desain eksperimental adalah kerangka konseptual pelaksanaan eksperimen. Suatu desain
mempunyai dua fungsi yaitu:
1) Menciptakan kondisi bagi perbandingan yang diperlukan oleh hipotesis eksperimen, dan
2) Melalui analiss data statistic, memungkinkan peneliti melakukan tafsiran yang berarti
mengenai hasil penyelidikan.
Dalam pembahasan mengenai desain eksperimen berikut ini, desain itu digolongkan
kedalam desain pra-eksperimen, eksperimen yang sejati (true-experimental) atau eksperimen
semu (quasi-eskperimental) tergantung pada tingkat pengendalian dalam desain tersebut.
BAB X : PENELITIAN EXPOST FACTO
A. PENDAHULUAN
Nama expost facto, bahasa latin yang artinya “dari sebuah fakta”, menunjukkan bahwa
penelitian itu dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam variabel-variabel itu terjadi karena
perkembangan kejadian itu secara alami. Kerlinger memberikan batasan penelitian expost facto
ini dengan cukup ringkas sebagai :
“Penyelidikan empiris yang sistematis di mana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas
langsung karena perwujudan variabel telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya
memang tidak dapat dimanipulasi. Kesimpulan tentang hubungan di antara variabel-variabel itu
dilakukan, tanpa intervensi langsung berdasarkan perbedaan yang mengiringi variabel-variabel
bebas dan variabel-variabel itu”.
B. PENYEBAB UMUM
Dalam penyelidikan expost facto, kita harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa
variabel-bebas dan variabel-terikat penyelidikan itu adalah dua akibat terpisah yang disebabkan
oleh variabel ketiga. Peneliti expost facto harus senantiasa mempertimbangkan kemungkinan
adanya penyebab umum yang dapat menimbulkan hubungan yang diamati. Namun, dalam
penelitian expost facto, selalu ada keragu-raguan yang menggangu tentang adanya penyebab
umum, yang tak pernah terbayangkan, yang terjadi sebab adanya suatu hubungan.
C. HUBUNGAN KAUSAL YANG TERBALIK
Pada waktu menafsirkan hubungan yang diamati dalam penelitian expost facto, kita harus
mempertimbangkan kemungkinan bahwa kebalikan dari dugaan kita juga dapat menyebabkan
hasil penelitian itu. Maksudnya, alih-alih X menyebabkan Y, mungkin Y lah yang menyebabkan
X.
D. PENGENDALIAN PARSIAL DALAM PENELITIAN EXPOST FACTO
Ada beberapa strategi untuk meningkatkan kredibilitas penelitian expost facto, kendati tak
satupun di antaranya yang dapat menutup secara memadai kelemahan dasar penelitian ini, yaitu
tidak adanya pengendalian terhadap variabel bebas. Di antara strategi-strategi itu adalah skor
perubahan (change scores), pemadanan (matching), analisis kovariansi (analysis of covariance),
korelasi parsial (partial correlation), kelompok yang homogeny (homogeneous groups), serta
dengan memasukkan variabel luar (extraneous variabels) ke dalam desain.
E. PROSEDUR DALAM PENYELIDIKAN ESPOST FACTO
Marilah kita tinjau sejenak langkah-langkah yang diperlukan dalam merencanakan
penyelidikan untuk meneliti hubungan antara kreativitas dengan prestasi mahasiswa dalam
memecahkan masalah. Studi expost facto akan membandingkan prestasi pemecahan-masalah
dari mahasiswa yang kreatif dengan yang tidak kreatif.
A. PENDAHULUAN
Penelitian kualitatif adalah penelitian eksploratif yang mempunyai proses yang lain dari
pada penelitian kuantitatif. Jika metode kuantitatif dapat memberikan gambaran tentang populasi
secara umum, maka metode dualitatif dapat memberikan gambaran khusus terhadap suatu kasus
secara mendalam yang tidak jelas tidak diberikan oleh hasil penelitian dengan metode kualitatif.
B. PROSES PENELITIAN KUALITATIF
Proses penelitian kualitatif mempunyai suatu periode yang dilakukan berulang-ulang,
sehingga keadaan yang sesungguhnya dapat diungkap secara cermat, dan lengkap. Proses
tersebut dimulai dengan survey pendahuluan untuk mendeteksi situasi lapangan dan karakteristik
subjek (masyarakat atau kebudayaan tertentu) yang akan menjadi objek penelitian.
Untuk lebih memperjelas pemahaman kita terhadap metode penelitian kualitatif, maka
bagian ini akan ditemukan ciri-ciri penelitian kualitatif dibandingkan dengan penelitian
kuantitatif.
Ciri-ciri penelitian kualitatif
a. Bersifat eksploratif
b. Teori lahir dan dikembangkan di lapangan
c. Proses berulang-ulang
d. Pembahasan lebih bersifat kasus dan spesifik
e. Menghandalkan kecermatan dalam pengumpulan data untuk mengungkap secara tepat
keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
Ciri-ciri penelitian kuantitatif
a. Bersifat eksplanatif
b. Teori adalah inferensi hasil pengujian hipotesis
c. Proses standard dan logic
d. Hasil analisis digeneralisasikan ke populasi
e. Mengandalkan penggunaan teori statistik untuk memperoleh kesimpulan yang berlaku
umum.
C. PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Seperti telah dikemukakan bahwa penelitian kualitatif mengandalkan kecermatan pengumpulan
data untuk memperoleh data untuk memperoleh hasil penelitian yang valid. Oleh karena itu maka
teknik yang dugunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam, onservasi
partisipasi, kelompik diskusi terarah (focus group discussion), dan analisis dokumen.
D. ANALISIS DAN PEMAKNAAN DATA PENELITIAN KUALITATIF
Analisis dalam penelitian kualitatif sangat bergantung pada kemampuan peneliti. Analisis
kualitatif tidak mengandalkan rumus baku (seperti pada analisis penelitian kualitatif), tetapi lebih
mengandalkan pada kemampuan peneliti (kedalam dan keleluasaan wawasan).
E. ANALISIS DATA PADA PENELITIAN KUALITATIF
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah bagian proses yaitu bentuk analisis untuk mempertegas,
memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting, untuk mengatur data
sehingga dapat dibuat kesimpulan.
b. Sajian Data
Sajian data adalah suatu susunan informasi yang memungkinkan dapat ditariknya suatu
kesimpulan penelitian. Dengan melihat sajian data, peneliti akan memahami apa yang terjadi
serta memberikan peluang bagi peneliti untuk mengerjakan sesuatu pada analisis atau tindakan
lain berdasarkan pemahamannya.
c. Penarikan kesimpulan/verifikasi
Kesimpulan ahir pada penelitian kualitatif, tidak akan ditarik kecuali setelah proses
pengumpulan data berakhir. Kesimpulan yang dibuat perlu diverifikasi dengan cara melihat dan
mempertanyakan kembali, sambil meninjau secara sepintas pada catatan lapangan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih tepat.
d. Penerapan Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan
Metode penelitian kualitatif dalam penelitian pendidikan dapat digunakan untuk melakukan
penelitian mengenai perilaku belajar siswa, proses nalar dalam akuntansi, kebiasaan belajar, dan
lainnya.
A. Jenis Penelitian
Penelitian tindakan telah diakui sebagai suatu paradigm penelitian yang sesuai untuk bidang-
bidang pendidikan, professional, pengelolaan dan pengembangan organisasi dan hal ini telah
menjadi topik bahasan banyak buku dalam lima sampai sepuluh terakhir. Zuber-Skrritt (1996)
mengelompokkan jenis penelitian tindakan menjadi tiga macam, yaitu: (1) penelitian tindakan
yang bersifat teknis, (2) penelitian tindakan yang bersifat praktis, dan (3) penelitian tindakan
yang bersifat emansipatoris.
B. Asas Penelitian Tindakan
Terdapat beberapa asas dalam melakukan penelitian tindakan, diantaranya (1) asas kritik
reflektif, (2) asas kritik dialektis, (3) asas sumber daya kolaboratif, (4) asas resiko, (5) asas
struktur majemuk, (6) asas teori, praktik dan transformasi.
Asas kritik reflektif merupakan upaya dalam menilai apa yang telah dilakukan berdasarkan
data yang berhasil dikumpulkan. Tiga langkah yang perlu ditempuh dalam kritik reflektif yaitu:
(a) mengumpulkan catatan-catatan yang telah dibuat oleh peneliti atau pihak yang berwenang,
(b) menerangkan dasar reflektif yang menyangkut catatan tersebut, (c) mentransformasi
pernyataan menjadi pertanyaan, dan sejumlah alternative yang memungkinkan dapat sebagai
rekomendasi, yang belum terpikirkan sebelumnya. Seluruh data yang dikumpuulkan melalui
catatan atau rekaman menjadi acuan bagi situasi yang diteliti.
C. Fungsi Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan terutama yang terkait dengan dunia pendidikan, menurut Cohen dan
Manion (1980) mempunyai lima fungsi yaitu:
( 1) sebagai alat untuk memecahkan masalah,
( 2) sebagai alat pelatihan dalam jabatan,
( 3) sebagai alat untuk mengenalkan pendekatan tambahan atau inovatif pada pengajaran,
( 4) sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi, serta
( 5) sebagai alat untuk menyediakan alternative yang lebih baik.
Jika direduksi dari lima fungsi penelitian tindakan diatas, maka sebenarnya penelitian
tindakan berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan
pendidikan.
D. Karakteristik Penelitian Tambahan
Setiap jenis penelitian mempunyai karakteristik tertentu yang membedakannya dengan jenis
penelitian lain. Dalam hal ini, karakteristik atau ciri-ciri penelitian tindakan:
1. Bersifat situasional kontekstual yang terkait dengan mendiagnosis dan memecahkan masalah
konteks tertentu.
2. Menggunakan pendekatan yang kolaboratif
3. Bersifat partisipapsitori yakni anggota tim ikut mengambil bagian dalam pelaksanaan
penelitiannya
4. Bersifat self-evaluatif dimana evaluasi sendiri secara kontinyu untuk meningkatkan praktik
kerja.
5. Prosedur penelitian tindakan bersifat on the spot yang didesain untuk menangani masalah
kongkrit yang ada ditempat itu juga.
6. Temuannya diterapkan segera dan mempunyai perspektif jangka panjang
7. Memiliki sifat keluesan dan adaptif
E. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan
Pokok-pokok kegiatan rencana penelitian tindakan adalah:
1. Identifikasi masalah dan penerapan alternative pemecahan masalah.
Identifikasi masalah hendaknya dilakukan oleh peneliti. Beberapa kriteria dalam menentukan
masalah penelitian tindakan adalah:
1) masalah apa yang akan diteliti,
2) masalah benar-benar terjadi dalam proses belajar mengajar dikelas,
3) penting dan bermanfaat untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar,
4) masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan,
5) masalah hendaknya dalam jangkauan penanganan,
6) pernyataan masalah harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental,
7) alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan,
8) cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari suatu masalah tersebut,
9) jangan mengangkat permasalahan yang guru tidak mungkin dapat menyelesaikannya
karena diluar jangkauan tugas guru,
10) masalah yang riil dan problematika,
11) pilihlah fokus penelitian yang spesifik dan terbatas yang dapat dicari solusinya dalam
waktu singkat.
PEMBAHASAN
1. Dilihat Dari Aspek Tampilan Buku(Face Value) buku yang saya rivew dengan judul
Metodologi Penelitian Pendidikan oleh penulis Dra.Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si ini cukup
menarik terlihat dari cover berwarna kuning (dari depan dan belakang buku) garis-garis merah
dengan judul besar serta ilustrasi cover yang cukup menggugah pembaca untuk meihatnya,serta
ukuran buku yang tidak terlalu tebal terlihat dari jumlah halamannya sekitar 162 halaman
sehingga pembaca tidak keburu untuk langsung malas dalam membaca buku ini karna prporsi
luarnya yang tidak membosankan.
2. Dari Aspek Layout Dan Tata Letak ,Serta Tata Tulis,Termasuk Penggunaan Font Buku
Metodologi Penelitian Pendidikan oleh penulis Dra.Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si ini sudah
sangat bagus karena sudah memenuhi kaidah penyusunan buku internasional,terlihat dari layout
yang sudah rapi serta tata letak yang tidak membuat pembaca kebingungan.pada penulisan setiap
pembahasan didalam buku ini juga penulis buat secara terstruktur begitu pula pemilihan font atau
jenis huruf dalam setiap kata didalam buku ini yang tidak membuat pembaca bosan.
3. Dari Aspek Isi Buku sudah sangatlah bagus tetapi meskipun begitu tidak bias dipungkiri dari
setiap pengerjaan tidak ada yang sempurna ,masih banyak kekurangan baik dari segi ,tata bahasa
penggunaan huruf,kalimat yang slah dan sebagainya masih kurang sempurna didalam buku
ini,dan untuk lebih lengkapnya dapat pembaca lihat pada bagian Pembahasan Point A.
4. Dari Aspek Tata Bahasa Metodologi Penelitian Pendidikan oleh penulis Dra.Effi Aswita
Lubis, M.Pd, M.Si ini sudah sangat bagus karena sudah menggunakan bahasa yang baku sesuai
dengan KBBI dan kaidah EYD sehingga dengan begitu pembahasan setiap materi didalam buku
ini mudah dipahami oleh semua masyarakat dari tingkatan dan kalangan yang berbeda-berbeda.
BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
Buku karangan Dra.Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si yang berjudul Metodologi Penelitian
Pendidikan ini mempunyai tujuan yang bagus dan sangat membangun untuk para pembaca.
Setelah membaca buku ini maka para pembaca akan mendapat ilmu pengetahuan dan informasi
yang penting dan sangat bermanfaat bagi dirinya yang belum diketahui sebelumnya.
Hanya saja masih ada kekurangan dalam buku ini seperti penggunaan bahasa yang
kurang tepat dan beberapa kesalahan kalimat. Begitu pula dengan peletakan tanda bacanya juga
masih banyak yang kurang tepat lagi. Buku ini juga tidak mempunyai rangkuman dan juga
latihan sehingga pembaca tidak bisa mengukur sejauh mana ini telah memahami materi yang
telah ia kuasai.
Buku karangan Dra.Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si yang berjudul Metodologi Penelitian
Pendidikan memiliki keunggulan dan kelemahan dari berbagai macam segi, baik dari segi
format dan penulisan struktur buku, penggunaan bahasa, penggunaan tanda baca, kualitas isi
buku dan sebagainya. Jadi, apa yang menjadi keunggulan ini maka hendaknya di tingkatkan lagi
agar kualitas buku ini semakin peningkat dan para pembaca semakin semangat untuk
membacanya beberapa tahun kedepannya. Dan apa yang menjadi kelemahan dari buku ini
hendaknya diperbaiki agar kesempurnaan buku ini tercapai.
4.2 Rekomendasi
Adapun yang menjadi Rekomendasi dalam penulisan Critical Book Riview (CBR) ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi reviewer : untuk Hendaknya memberikan komentar dan saran maupun kritik yang
membangun guna menyempunakan pembuatan Critical Book Riview (CBR) berikutnya
2. Bagi penulis : dapat sebagai rujukan untuk memperbaiki isi jurnal dalam pencetakan
selanjutnya, untuk memberitahukan kepada penulis apa yang menjadi kekurangan dalam jurnal
tersebut dan apa yang sebaiknya penulis lakukan terhadap isi jurnal tersebut.
3. Bagi pembaca : sebagai penambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang tahap strategi
belajar mengajar alangkah baiknya diberikan suatu masukan yang membangun guna
penyempurnaan serta perbaikan yang harus dilakukan dimasa dewasa ini, dan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca dimasa yang akan datang dalam pembuatan Critical Book
Riview (CBR) yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA