Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AZAS AZAS BIMBINGAN KONSELING ISLAM

Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling


Dosen Pengampuh : Dr. Erna Suriani, M. Pd. I

Oleh : Kelompok 7 (PGMI 1/Sem. VII)


Indah Delima Putri (0306191038)
Siti Hadijah (0306191016)
Zakiya Mumtaz (0306191025)

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarakatuh


Puji Syukur kami ucapkan kehadirant Allah SW, karena atas rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Azas-Azas Bimbingan Konseling
Islam” dengan baik dan tepat waktu. Shalawat bertangkaikan salam marilah sama-sama kita
hadiahkan ke Ruh junjungan alam yakni Nabi Muhammad SAW, semoga syafaat beliau
kelak kita peroleh di hari kemudian. Aamiiinn.
Adapun tujuan kami membuat makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Kami
sangat berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua utamanya bagi para
pembaca dan penulis. Selanjutnya dengan adanya makalah komunikasi pendidikan
diharapkan mampu menambah wawasan bagi para pembaca dalam menambah pengetahuan
wawasan bidang ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu tanpa menambah rangkian kata lagi penulis sangat berharap kritik dan
saran yang membangun untuk menambah keahlian penulis dalam membuat karya ilmiah
kedepannya.
Sekian dan terima kasih
Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Medan, 26 Oktober 2022

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................
A. Pengertian Asas Asas BKI.......................................................................................................
B. Macam-macam Asas BKI........................................................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................................
B. Penutup....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Keberhasilan pelaksaanaan bimbingan dan konseling sangat perlu diperhatikan oleh 
asas-asas yang berkenaan dalam bimbingan dan konseling, maka klien dan konselor itu
sendiri akan merasakan manfaat dan hasil program  bimbingan dan konseling tersebut,
karena konselor dank klien memiliki hak dan kewajibannya supaya bertanggung jawab
menjalankan yang dipenuhi agar  bimbingan dan konseling bisa berjlan lancar dalam
menyelenggarannya. Jika penyelenggarakan bimbingan dan konseling tidak berjalan
maka akan tersedat-sendat bahkan tehenti sama sekali .
Dalam penyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling Islam selalu mengacu
pada asas-asas bimbingan yang diterapkan dalam penyelenggaraan dan berlandaskan pada
Al-Qur’an dan hadist atau sunnah Nabi, ditambah dengan berbagai landasan filosofis dan
landasan keimanan. Agar konselor  memahami dan bisa mengaplikasikan asas-asas
bimbingan secara Islami.

B Rumusan Masalah
1 Apa pengertian asas-asas bimbingan konseling Islam?
2 Apa saja asas-asas bimbingan konseling Islam?

C Tujuan Penulisan
1 Untuk mengetahui pengertian asas bimbingan konseling islam.
2 Untuk mengetahui apa saja asas-asas bimbingan konseling islam.
BAB II

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN ASAS-ASAS BIMBINGAN KONSELING ISLAM


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia asas ialah dasar (suatu yang menjadi tumpuan
berpikir atau berpendapat). Asas-asas ini adalah prinsip- prinsip yang dijadikan rujukan
dalam penyelenggaraan konseling islam. Jadi, asas bimbingan dan konseling islami ialah
dasar atau prinsip yang harus dipegang teguh dan dikuasai oleh seorang pembimbing atau
konselor dalam menjalankan pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling. Setiap
kegiatan kadang-kadang ada asas yang dijadikan pegangan dalam melaksanakan kegiatan
tersebut. Demikian juga dengan layanan atau kegiatan bimbingan konseling islami, ada
asas yang dijadikan pegangan dan harus diterapkan dalam menjalankan kegiatan itu.

B ASAS- ASAS BIMBINGAN KONSELING ISLAM


Asas dapat diartikan sebagai dasar pijak, pondasi, atau dasar pembentukan.
Pemenuhan asas-asas bimbingan konseling akan memperlancar pelaksanaan dan lebih
menjamin keberhasilan layanan/ kegiatan. Dalam pelaksanaan bimbingan konseling islam
juga dikenal sejumlah asas-asas Bimbingan Konseling Islam. Asas-asas ini adalah
prinsip-prinsip yang dijadikan rujukan dalam penyelenggaraankonseling islam. Namun
karena penyelenggaraannya demikian kompleks dan kompleksitas manusia menjadi titik
tolaknya, maka asas-asas tersebut merupakan prinsi-prinsip dasar dengan kemungkinan
dapat berkembnag lebih luas.
Aswadi mengemukakan 15 asas dalam pelaksanaan Bimbingan Konselig Islam yaitu :
1 Asas Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Kebahagiaan hidup didunia bagi seorang muslim hanya merupakan kenahagiaan
yang sifatnya sementara, kebahagiaan akhiratlah yang menjadi tujuan utama, sebab
kebahagiaan akhirat merupakan kebahagiaan yang abadi. Bimbingan konseling islam
tujuan akhirnya adalah membantu konseli, yakni orang yang dibimbing mencapai
kebahagiaan hidup yang senantiasa di dambakan oleh setiap muslim.
Usaha layanan bimbingan konseling dapat memberikan dampak bagi konseli agar
mendapatkan petunjuk dari masalah yang dihadapinya dan menyadarkan akan
kebahagiaan yang haqiqiyakni dari Allah SWT. Dan kemudian membuat hidupnya
menjadi lebih baik dan terarah serta dapat mencapai kebahagiaan di dunia maupun
akhirat. Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. Al Qashash, 28 : 77

‫ك ِمنَ ال ُّد ْنيَا َواَحْ ِس ْن َك َمٓا‬ َ َ‫ص ْيب‬ِ َ‫س ن‬ َ ‫تَ ْن‬ ‫َوا ْبت َِغ فِ ْي َمٓا ٰا ٰتىكَ هّٰللا ُ ال َّدا َر ااْل ٰ ِخ َرةَ َواَل‬
َ‫ض ۗاِ َّن هّٰللا َ اَل يُ ِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِد ْين‬
ِ ْ‫َر‬ ‫ك َواَل تَب ِْغ ْالفَ َسا َد فِى ااْل‬ َ ‫اَحْ َسنَ هّٰللا ُ اِلَ ْي‬
Artinya : “dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dan
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan jangalah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
Maksud dari ayat diatas adalah pertama, untuk mencapai kehidupan kekal di
akhirat manusia tidak bisa melepaskan kehidupan di dunia karena hal-hal yang
dilakukan di dunia akan mendapatkan ganjarannya di akhirat. Kedua, walaupun
akhirat merupakan kehidupan yang kekal akan tetapi manusia tidak diperbolehkan
untuk melalaikan perkara yang harus dicukupi dalam menjalani kehidupan di dunia,
seperti mencari rezki untuk memenuhi kebutuhan hidup, yakni mengambil bagian
rizki yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Ketiga, dalam memenuhi kebutuhan
akhirat diperintahkan untuk selalu mencari hal-hal yang halal lagi baik. Ayat ini
memerintahkan agar proses konseling dilakukan dengan melihat kedua aspek
kehidupan yakni dunia dan akhirat.
2 Asas Fitrah

Bimbingan dan konseling islami merupakan bantuan kepada klien atau konseli
untuk mengenal, memahami dan menghayati fitrahnya, sehingga segala gerak dan
tingkah laku dan tindakannya sejalan dengan fitrahnya tersebut.
Manusia menurut islam, dilahirkan dalam atau dengan membawa fitrah, yaitu
berbagai kemampuan potensi bawaan dan kecenderungan sebagai muslim atau
beragama islam. Bimbingan dann konselingmembantu klien konseli untuk mengenal
dan memahami fitrahnya itu, atau mengenal kembali fitrahnya tersebut manakalah
pernah 'tersesat', serta menghayatinya sehingga dengan demikian akan mampu
mencapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat karena bertingkah laku sesuai dengan
fitrahnya itu.

Maka hadapilah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tetapi tidak ada perbuatan
pada fitrah Allah, (itulah agam ayng lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui). (Q. S. Ar-Rum: 30) (Al-Qur'an Digital: 2004).
3 Asas Lillahi Ta’ala
Bimbingan dan konseling Islami di selenggarakan semata-mata karena Allah.
Bimbimbing melakukan tugasnya dengan penuh keikhlasan, tanpa pamrih, sementara
yang di bimbingpun menerima atau meminta bimbingan dan konseling dengan ikhlas
dan rela, karena semua pihak merasa bahwa semua yang dilakukan adalah karena dan
untuk pengabdian kepada Allah Semata, sesuai dengan fungsi dan tugasnya sebagai
makhluk Allah yang harus senantiasa mengabdi kepada-Nya.

َ‫اي َو َم َماتِ ْي هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْي ۙن‬ َ ‫قُلْ اِ َّن‬


َ َ‫صاَل تِ ْي َونُ ُس ِك ْي َو َمحْ ي‬
Artinya : Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.
4 Asas Bimbingan Seumur Hidup
Manusia hidup betapapun tidak akan ada yang sempurna dan selalu bahagia.
Dalam kehidupannya mungkin saja manusia akan menjumpai berbagai kesulitan dan
kesusahan. Oleh karena itulah maka bimbingan dan konseling Islami diperlukan
selamahayat masih dikandung badan.Bimbingan dan konseling ini, selain dilihat dari
kenyataan hidup manusia, dapat pula dilihat dari sudut pendidikan.
5 Asas keseimbangan Ruhaniyah
‫س لَهُ ْم قُلُوْ بٌ اَّل يَ ْفقَهُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم اَ ْعي ٌُن اَّل‬ ‫ْأ‬
ِ ۖ ‫َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِ ْيرًا ِّمنَ ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن‬
ٰۤ ُ ٰۤ ُ ۗ
‫ول ِٕىكَ هُ ُم ْال ٰغفِلُوْ ن‬ َ َ‫ول ِٕىكَ َكااْل َ ْن َع ِام بَلْ هُ ْم ا‬
‫ضلُّ ۗ ا‬ ‫ان اَّل يَ ْس َمعُوْ نَ بِهَا ا‬ ٌ ‫صرُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم ٰا َذ‬ ِ ‫يُ ْب‬
َ
Artinya : “Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin
dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan
ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.” (Q.S Al
A’Raf ayat 179).
Ayat ini menjelaskan tentang perilaku manusia yang tidak mau menerima
kebenaran yang telah ditunjukkan Allah SWT kepada manusia yang telah diberikan
fasilitas sempurna, hati untuk merasakan, mata untuk melihat dan telinga untuk
mendengar maka, neraka telah disiapkan untuk tempat kembali mereka di akhirat.
Implikasi ayat tersebut dalam proses bimbingan konseling islam adalah proses
layanan BKI benar-benar menekankan kepada konseli akan pentingnya mengisi
dimensi ruhani konseli dengan selalu mengingat konseli untuk selalu bersyukur dan
memahami dirinya sebagai hamba Allah SWT. Penanaman nilai-nilai syukur
dilakukan dengan memberikan pemahaman komtemplasi terhadap apa yang telah
dinikmatinya selama kehidupan konseli.
6 Asas Kemaujudan Individu
Bimbingan dan konseling Islami berlangsung pada citra manusia menurut Islam,
memandang seseorang individu merupakan suatu maujud (eksistensi)
tersendiri).Individu mempunyai hak, mempunyai hak individu dari yang lainnya, dan
mempunyai kemerdekaan pribadi sebagai konsekuensi dari haknya dan kemampuan
fundamental potensial rohaniahnya. Mengenai perbedaan individual antara lain dapat
di pahami dari ayat berikut:

ٍ ‫اِنَّا ُك َّل َش ْي ٍء َخلَ ْق ٰنهُ بِقَد‬


‫َر‬
Artinya : Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (Q.S
Al Qamar ayat 49).
7 Asas Sosialitas Manusia
Manusia merupakan makhluk sosial.Dalam bimbingan konseling Islami,
sosialitas manusia diakui dengan memperhatikan hak individu (jadi bukan
komunisme), hak individu juga diakui dalam batas tanggung jawab sosial.

‫ث ِم ْنهُ َما‬ َّ َ‫ق ِم ْنهَا َزوْ َجهَا َوب‬ ٍ ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْ ا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ خَ لَقَ ُك ْم ِّم ْن نَّ ْف‬
َ َ‫س َّوا ِح َد ٍة َّوخَ ل‬
‫ِر َجااًل َكثِ ْيرًا َّونِ َس ۤا ًء ۚ َواتَّقُوا هّٰللا َ الَّ ِذيْ تَ َس ۤا َءلُوْ نَ بِ ٖه َوااْل َرْ َحا َم ۗ اِ َّن هّٰللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبًا‬
Artinya : Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan
kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari
(diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan
yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling
meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasimu. (Q.S An Nisa ayat 1).
8 Asas Khalifah
Manusia, merupakan Islam, diberi kedudukan tinggi sekaligus tanggung jawab
yang besar, yaitu sebagai pengelolah alam semesta (khalifatullah fil ard).

‫خَلفِ ٖه يَحْ فَظُوْ نَهٗ ِم ْن اَ ْم ِر هّٰللا ِ ۗاِ َّن هّٰللا َ اَل يُ َغيِّ ُر َما بِقَوْ ٍم‬
ْ ‫ت ِّم ۢ ْن بَي ِْن يَ َد ْي ِه َو ِم ْن‬ ٌ ‫لَهٗ ُم َعقِّ ٰب‬
‫َح ٰتّى يُ َغيِّرُوْ ا َما بِا َ ْنفُ ِس ِه ۗ ْم َواِ َذٓا اَ َرا َد هّٰللا ُ بِقَوْ ٍم س ُۤوْ ًءا فَاَل َم َر َّد لَهٗ ۚ َو َما لَهُ ْم ِّم ْن ُدوْ نِ ٖه ِم ْن َّوا ٍل‬
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran di muka
dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah
tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yag ada
pada diri merea sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu
kaum, maka tidak ada yang menolakya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka
selain Dia. (Q. S. ArRa'ad: 11).
Kedudukan manusia sebagai khalifah itu dalam keseimbangan dengan
kedudukannya sebagai makhluk Allah yang harus mengabdi pada-Nya.
9 Asas Keselarasan dan Keadilan
Asas keselarasan" adalah bahwa Pengadaan Tanah untuk pembangunan dapat
seimbang dan sejalan dengan kepentingan masyarakat dan negara. Asas keadilan"
adalah memberikan jaminan penggantian yang layak kepada Pihak yang Berhak
dalam proses Pengadaan Tanah sehingga mendapatkan kesempatan untuk dapat
melangsungkan kehidupan yang lebih baik.
10 Asas Pembinaan Akhlakul Karimah
Menurut bahasa atau etimologi kata akhlak berasal dari bahasa arab akhlaq (‫اخال‬
‫ )ق‬bentuk jamak dari khuluq (‫ )خلق‬yang artinya perangai. Dalam pengertian sehari-
hari akhlaq di samakan dengan arti kata budi pekerti, watak, tabiat. Sedangkan
menurut terminologi kata budi pekerti terdiri dari kata budi dan pekerti. Fungsi
Akhlakul Karimah :
(a) akhlak yang baik harus ditanamkan kepada manusia supaya manusia mempunyai
kepercayaan yang teguh dan berpendirian yang kuat.
(b) Sifat-sifat yang terpuji atau akhlak yang baik merupakan latihan bagi
pembentukan sikap sehari-hari
Pembinaan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar, berencana, teratur
dan terarah serta bertanggung jawab untuk mengembangkan kepribadian dengan
segala aspeknya. Yang dimaksud dengan kepribadian adalah kepribadian yang
sempurna. Menurut Ali Al-Qodli, kepribadian yang sempurna itu adalah :
(a) kepribadian yang mantap, yang sanggup memproduksi hal-hal yang rasional
selaras dengan batas-batas kemampuan bakatnya.
(b) Sanggup mempererat hubungan yang sehat dengan segala lapisan masyarakat.
(c) Sanggup menanggung beban kehidupan dengan rasa tanpa adanya kontradiksi di
dalam tingkah lakunya.

Jadi tujuan dari pembinaan akhlakul karimah disini adalah untuk membentuk
pribadi-pribadi yang sempurna yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam
kehidupan masyarakat dan negara.

11 Asas Kasih Sayang


Kasih sayang adalah sebuah kenikmatan yang dirasakan manusia di dunia.
Dengan adanya rasa kasih sayang, tercipta kepedulian, kedamaian dan rasa empati
kepada orang lain. Tidak hanya itu, kasih sayang bisa mendorong manusia untuk
membantu meringankan penderitaan yang dialami oleh manusia lainnya. Tanpa
adanya rasa kasih sayang, mungkin manusia akan menjadi sangat individualistis, egois
dan tidak memikirkan kepentingan orang lain.
Islam, sebagai agama yang sempurna, ternyata memiliki pandangan tentang kasih
sayang. Islam memahami bahwa manusia merupakan makhluk yang sempurna,
dibekali dengan akal, nafsu, dan segala perasaan di hatinya. Tidak seperti malaikat
yang selalu taat dengan perintah Allah, manusia terkadang lebih mengutamakan akal
atau nafsunya dibandingkan perintah Allah. Maka, Islam pun mengatur batas-batas
atau bentuk kasih sayang yang diperbolehkan dalam Islam.Untuk mewujudkan kasih
sayang dalam Islam, manusia diajarkan untuk melakukan perbuatan yang nyata. Kasih
sayang kepada manusia lain bisa berbentuk perbuatan tolong menolong, menjaga
silaturahmi, meringankan beban dan kesulitan orang lain, mengajak orang lain ke
jalan Allah, menjaga kedamaian dan lain sebagainya. Sementara itu, kasih sayang
kepada makhluk lain dan lingkungan bisa berupa menjaga kebersihan, keasrian, dan
kelestarian lingkungan. Maka, kasih sayang dalam Islam dapat terwujud sepanjang
waktu, sepanjang usia manusia tersebut hidup di bumi.
Sifat kasih sayang ini termasuk dalam sifat yang dicintai Allah subhanahu wa
ta’ala. Bahkan, Allah subhanahu wa ta’ala membenci orang-orang yang tidak
memiliki rasa kasih sayang di hatinya. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam dalam hadisnya, “Rasa kasih sayang tidaklah dicabut, melainkan
hanya dari orang-orang yang celaka” (H.R. Ibn Hibban).
12 Asas Saling Menghargai dan Menghormati
Bahwa manusia diciptakan memiliki potensi dan keadaan yang berbedabeda, oleh
karena itu pelaksanaan konseling hendaknya mempertimbangkan perbedaan yang
dimiliki oleh masing-masing konseli/klien. Dan pelaksanaan konseling tersebut
hendaknya dilakukan untuk saling menghargai dan saling menghormati.
13 Asas Musyawarah
Musyawarah merupakan bentuk nilai-nilai kebiasaan yang hidup dalam
masyarakat Indonesia, oleh karenanya tidaklah heran apabila pendiri negara Indonesia
memasukkan musyawarah sebagai bagian dari nilai-nilai luhur Pancasila sebagai
dasar negara. Pancasila merupakan cermin dari kebiasaan-kebiasaan yang ada di
masyarakat, kemudian dituangkan dalam suatu bentuk dasar negara. Demikian juga
halnya kebiasaan masyarakat Indonesia dari berbagai suku, musyawarah tampaknya
menjadi jalan bagi penyelesaian segala sengketa diantara mereka.
14 Asas Keahlian
Asas Keahlian. Usaha layanan bimbingan dan konseling secara teratur, sistematik
dan dengan mempergunakan teknik serta alat yang memadai. Untuk itu para konselor
perlu mendapatkan latihan secukupnya, sehingga dengan itu akan dapat dicapai
keberhasilan usaha pemberian layanan.
15 Asas Kerahasiaan
Proses konseling harus menyentuh self (jai diri) konseli yang bersangkutan, dan
yang paling mengetahui keadaannya adalah dirinya sendiri. Sedangkan kondisi
psikisnya kerap kali dipandang sebagai suatu hal yang harus dirahasiakan. Sementara
ia tidak dapat menyelesaikannya secara mandiri, sehingga ia perlu memerlukan
bantuan orang yang lebih mampu. Dalam hal ini dia menghadapi dua problem yakni
problem sebelum proses konseling dan problem yang berkenaan dengan
penyelesaiannya. Pandangan konseli yang menganggap bahwa problem itu merupakan
aib, dapat menjadi penghambat pemanfaatan layanan konseling jika kerahasiannya
dirasakan tidak terjamin. Justru itulah Dewa Ketut Sukardi menekankan, bahwa
konseling itu harus diselenggarakan dalam keadaan pribadi dan hasilnya dirahasiakan.
BAB III

PENUTUP

A Kesimpulan
Jadi, asas bimbingan dan konseling islami ialah dasar atau prinsip yang harus
dipegang teguh dan dikuasai oleh seorang pembimbing atau konselor dalam menjalankan
pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling. Setiap kegiatan kadang-kadang ada
asas yang dijadikan pegangan dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Demikian juga
dengan layanan atau kegiatan bimbingan konseling islami, ada asas yang dijadikan
pegangan dan harus diterapkan dalam menjalankan kegiatan itu.
Berikut asas-asas bimbingan dan konseling islam, yaitu : Asas kebahagiaan dunia dan
akhirat, Asas fitrah, Asas lillahi taala, Asas bimbingan seumur hidup, Asas keseimbangan
ruhaniyah, Asas kemaujudan individu, Asas sosialisasi manusia, Asas Khalifah, Asas
keselarasan dan keadilan, Asas pembinaan Akhlakul Karimah, Asas kasih sayang, Asas
saling menghargai dan menghormati, Asas musyawarah, dan Asas keahlian.
B Saran
Dalam karya ilmiah ini kami merasa masih banyak hal-hal yang perlu kami perbaiki
dan kami tambah lagi. Jadi penulis sangat berharap pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun. Agar penulis dapat menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik
lagi. Kemudian tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca karena sudah
berminat membaca karya kami ini. Kami tunggu saran dan kritikannya. Sekian dan
terima kasih.
DAFTAR PUSTKA

Tarmizi.2018. Bimbingan Konseling islam. (Medan : Perdana Publishing).hal 53-67.

Aldjon Nixon Papa dan meisie Lenny Mangantes. 2021. Bimbingan Konseling Anak
Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta:CV. Budi Utama.

Urniati, e. (2018). Bimbingan dan Konseling di Sekolah; Prinsip dan Asas. Ristekdik : Jurnal
Bimbingan dan Konseling, 3(2), 54-60.

Al-Qur’an Digital Kemenag RI.

Anda mungkin juga menyukai