Anda di halaman 1dari 16

Landasan Bim.

Konseling Keagamaan Menurut Al-Qur'an, Hadist,dan


pendapat ahli

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Pada Mata kuliah Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu:
Agus Diannor, S.Sos.I, M.M
Disusun Oleh :
Kelompok 2

Rabiatul Fauziah 19.04.06825


Rahmaniah 19.06.06829
Rezky Ulmia 19.06.04836
Rini Novita 19.06.04840

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RASYIDIYAH KHALIDIYAH
AMUNTAI
2022

i
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Dengan rahmat
dan karunia Tuhan Yang Maha Esa maka dapatlah kami menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Dan juga kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Diannor,
S.Sos.I, M.M yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan keharibaan junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW, dan seluruh keluarganya dan juga para sahabatnya serta kepada kita
semua sebagai umatnya.
Alhamdulillah berkat kerja keras dan kerja sama kelompok 2 makalah ini dapat
terselesaikan sesuai dengan apa yang diharapkan. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, guna untuk perbaikan dalam penyusunan makalah ini untuk bisa lebih baik lagi.
Dan semoga dengan makalah ini kita dapat memahami tentang landasan bimbingan konseling
keagaman berdasrkan Al-qur’an dan hadits dan dapat memanfaatkan serta mengajarkannnya
kepada orang lain yang belum memahami atau mengetahuinya.

Amuntai, 12 Februari 2022


Penyusun

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..…………….i
DAFTAR ISI……………………………………..………………………………...…….…...ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………….……………......………...1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….……...1
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………..…… .…..1

BAB II : PEMBAHASAN
A. landasan bimbingan konseling keagamaan ……………………….…………..2
B. bimbingan konseling menurut Al- Qur’an ...............……………………….…4
C. bimbingan konseling menuru hadits ………………………….………...…......6
D. bimbingan konseling menuru para ahli ...........................................…………...9

BAB III : PENUTUP


A. Simpulan ………………………………………………………………..…...11
B. Saran……………………………………………………………………..…..11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...…………….13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya baik dan diciptakan Allah sesuai dengan fitrahnya, tetapi apabila
tidak ada upaya – upaya untuk mempertahankannya dapat menjadi buruk dan bahkan
menggeser manusia dari derajat yang tertinggi menjadi derajat yang terendah. Untuk itu
diperlukan adanya bimbingan, penuntun, petunjuk dan pengarahan agar dalam hidupnya tidak
memperturutkan hawa nafsunya dan mengikuti rayuan atau godaan syetan. Sehingga
diperlukan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan tuntunan agama Islam yang
bersumber kepada Al – Qura’an , Hadits dan Sunnah Rasul.
proses pemberian bantuan yang diberikan oleh Konselor kepada klien, baik secara
individu atau kelompok agar dapat mengatasi masalah yang dihadapi dan menjalani
kehidupan dengan baik dan lancar, memperoleh kebahagiaan sesuai dengan tuntunan Islam
yang bersumber kepada Al – Qur’an dan Sunnah Rasul. Individu dibantu, dibimbing, agar
mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, yang meliputi :
Hidup selaras dengan ketentuan Allah, artinya sesuai dengan kodrat yang ditentukan
Allah, sesuai dengan sunnatullah, sesuai dengan hakekatnya sebagai makhluk Allah. Hidup
selaras dengan petunjuk Allah, artinya sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan Allah
melalui Rasul-Nya ( ajaran Islam ).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu landasan bimbingan konseling keagamaan?
2. Bagaimana bimbingan konseling menurut Al- Qur’an ?
3. Bagaimana bimbingan konseling menuru hadits ?
4. Bagaimana bimbingan konseling menuru para ahli ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahu apa itu landasan bimbingan konseling keagamaan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksut dengan bimbingan konseling menurut Al-
Qur’an
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksut dengan bimbingan konseling menuru hadits
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksut dengan bimbingan konseling menuru para
ahli

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Bimbingan dan Konseling Keagamaan


Landasan (fondasi atau dasar pijak) utama bimbingan dan konseling Islami adalah Al
Qur'an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya merupakan sumber dari segala sumber pedoman
kehidupan umat Islam, seperti disebutkan oleh Nabi Muhammad saw sebagai berikut: “Aku
tinggalkan sesuatu bagi kalian semua yang jika kalian selalu berpegang teguh
kepadanya niscaya selama lamanya tidak akan pernah salah langkah tersesat jalan:
sesuatu itu yakni Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya” (HR Ibnu Majah). (Musnamar,
1992: 5) Al-Qur'an dan Sunnah Rasul dapatlah diistilahkan sebagai landasan ideal,
konseptual bimbingan dan konseling Islami. Dari Al Qur'an dan sunah Rasul itulah gagasan,
tujuan dan konsep-konsep (pengertian makna hakiki) bimbingan dan Konseling bersumber. 1.
Dasar yang memberi isyarat kepada manusia untuk memberi petunjuk (bimbingan)
kepada orang lain dapat dilihat dalam surat Al-An’am ayat 154, yang artinya:
“Kemudian Kami telah memberikan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa untuk
menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk
menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat agar mereka beriman
(bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka.” (Qs. al-An’am : 154)
Jika Al Qur'an dan sunnah Rasul merupakan landasan utama yang dilihat dari sudut asal-
usulnya, merupakan landasan "naqliyah", maka landasan lain yang dipergunakan oleh
bimbingan dan konseling Islami yang sifatnya "aqliyah" adalah filsafat dan ilmu, dalam hal
ini Filsafat Islami dan ilmu atau landasan ilmiah yang sejalan dengan ajaran islam.
Landasan filosofis Islam yang penting artinya bagi bimbingan dan konseling Islami antara
lain adalah:
1. Falsafah tentang dunia manusia (citra manusia);
2. Falsafah tentang dunia dan kehidupan;
3. Falsafah tentang pernikahan dan keluarga,
4. Falsafah tentang pendidikan
5. Falsafah tentang masyarakat dan hidup kemasyarakatan;

1
M. Fuad Anwar, “LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM”, Yogyakarta: Group Penerbit CV
BUDI UTAMA, 2019. hlm. 83.

2
6. Falsafah rentang upaya mencari nafkah atau falsafah kerja 2

a. Prinsip Dasar Bimbingan dan Konseling Keagamaan


Prinsip dasar konseling islami dapat di jelasakan sebagai berikut.
1. Manusia ada di dunia bukan ada dengan sendirinya, tetapi ada yang menciptakan yaitu
Allah SWT
2. Manusia adalah hamba Allah yang harus selalu beribadah kepada-Nya sepanjang hayat
3. Allah menciptakan manusia dengan tujuan agar manusia melaksanakan amanah dalam
bidang keahlian masing-masing sesuai ketentuan-Nya (khalifah fil ardh).
4. Manusia sejak lahir dilengkapi dengan fitroh berupa iman, iman sangat penting bagi
keselamatan hidup manusia di dunia dan akherat
5. Iman perlu dirawat agar tumbuh subur dan kokoh, yaitu dengan memahami dan
mentaati aturan Allah.
6. Islam mengakui bahwa pada diri manusia ada sejumlah dorongan yang perlu dipenuhi,
tetapi dalam pemenuhannya diatur sesuai tuntutan Allah
7. Bahwa dalam membimbing individu seyogyanya diarahkan agar individu secara
bertahap mampu membimbing dirinya sendiri Karena rujukan utama dalam
membimbing adalah ajaran agama, maka dalam membimbing individu seyogyanya
dibantu agar secara bertahap mereka mampu memahami dan mengamalkan ajaran
agama secara benár, karena Islam mengajarkan agar umatnya saling menasehati dan
tolong menolong dalam hal kebaikan. 3

B. Landasan Bim. Konseling. Keagamaan Menurut Al-Qur'an


Landasan bimbingan dan konseling sesuai dengan Qur'ani dapat diartikan sebagai upaya
sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor
memfasilitasi perkembangan fitrah konseli untuk mencapai kemandirian potensi fitrah, dalam
wujud kemampuan memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan diri secara bertanggung jawab agar berkepribadian beriman dan bertakwa
sebagai karunia Allah sesuai petunjuk Al-Qur'an dan Al Hadist.
Dasar yang memberi isyarat kepada manusia untuk memberi nasehat (konseling)
kepada orang lain dapat dilihat dalam Surat Al-Ashr yang artinya: “Demi masa.

2
M. Fuad Anwar, “LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM”, Yogyakarta: Group Penerbitan
CV BUDI UTAMA, 2019. hlm. 84.
3
Ibid. hlm.86.

3
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran” (Qs. Al-Ashr : 1-
3)4
Sesuai dengan firman Allah Swt. dalam Al-Qur'an pada surah Ali Imran ayat 73: Dan
janganlah engkau percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu.
Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan
(janganlah engkau percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang
diberikan kepadamu, dan (jangan pula engkau percaya) bahwa mereka akan
mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu." Katakanlah: "Sesungguhnya karunia itu di
tangan Allah, Al memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan
Allah Maha Luas karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (QS. Ali Imran [3]: 73)5.
Selain dari itu Rasulullah SAW memberi petunjuk kepada Umar bin Abi Salmah
terhadap kesalahannya, dengan nasihatyang baik, pengarahan yang membekas, ringkas
dan jelas. Semua kegiatan konseling diarahkan dalam rangka mencari jalan keluar yang
baik,“barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan
keluar”(QS. al-Tholaq: 2). Menurut Mursi, seperti dikutip Mubarak (2008:2) aktifitas
konseling agama yang dijumpai pada zaman klasik Islam dikenal dengan nama
hisbah,atau ihtisab,konselornya disebut muhtasib, dan klien dari hisbah tersebut
dinamakan muhtasab 'alaih.Hisbah menurut pengertian syara'artinya menyuruh orang
untuk melakukan perbuatan baik yang jelas-jelas ia tinggalkan, dan mencegah perbuatan
munkar yang jelas-jelas dikerjakan oleh orang tersebut (amar ma'ruf nahi
munkar)serta mendamaikan orang yang bermusuhan. Melakukannya semata-mata karena
Allah, yakni membantu orang agar dapat mengerjakan hal-hal yang menumbuhkan
kesehatan fisik, mental dan sosial, dan menjauhkan mereka dari perbuatan yang
merusak. Panggilan untuk melakukan hisbah(si penasehat) didasarkan kepada firman
AllahSWT: “Hendaknya ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah
orang-orang yang beruntung”.(QS. Ali Imran,3:104)

4
Baidi Bukhori,” Dakwah Melalui Bimbingan Konseling Islam" UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah,
Vol. 5, No. 1. 2014. hlm.11.
5
Muhammad Andri Setiawan & Karyono Ibnu Ahmad, “Layanan -Layanan Bimbingan dan Konseling
Pendekatan Qur'an: Mempertumukan urutan Surah Pada Juz 28-Juz 30 Al Qur'an”, Yogyakarta: Group
Penerbitan CV BUDI UTAMA. 2021. Hlm. 2-3.

4
“Tidak ada kebajikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali
bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau yang
berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa
berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi
kepadanya pahala yang besa.(QS. Al Maidah, 4:114).
Bentuk amar ma'ruf dalam hisbah ialah menyuruh dan menghendaki kliennya
mengerjakan yang ma'ruf, yakni semua hal yang dituntut syara,termasuk perbuatan dan
perkataan yang membawa kemaslahatan bagi individu dan masyarakat, yang wajib
maupun yang sunat. Sedangkan bentuk nahi munkar dalam hisbah ialah meminta klien
menjauhi yang munkar, yakni semua yang dilarang syara’,termasuk perbuatan dan
perkataan yang mendatangkan kesulitan bagi pribadi dan masyarakat. 6
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa Bimbingan dan Konseling Islam adalah segala
bentuk usaha pemberian bantuan kepada orang lain, baik secara individu maupun secara
kelompok, baik yang bermasalah ataupun tidak bermasalah, dengan tujuan agar mereka dapat
memfungsikan seoptimal mungkin keimanannya, sehubungan dengan masalah yang dihadapi,
terlepas dari masalahnya sehingga mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan dalam
kehidupannya, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Dan ayat-ayat yang
berkenaan dengan konseling Islam adalah terdapat dalam QS Al-Isra : 82 yang artinya:
“Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penwar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim
selain kerugian”.(QS: Al-Isra: 82).7

C. Landasan Bimbingan Konseling Keagamaan Berdasarkan Hadist


Para nabi diutus untuk memberikan sebuah contoh akhlak yang baik bagi umat nabi agar
tidak terjerumus dengan godaan syetan yang mengoda dengan alas kebeneran padahal,
kebenaran diukur atas agama. Dalam arti lain manusia juga dapat memberikan benefit kepada
manusia lain dalam keadaan ilmu dan keagamaan. pendekatan islami dapat dikaitkan dengan
aspek-aspek psikologis dalam pelaksanaan bimbingan konseling yang meliputi pribadi, sikap,
kecerdasan, perasaan, dan seterusnya. Yang berkaitan dengan klien dan konselor yang
terintergrasi dalam sistem qolbu, akal, dan nafsu manusia yang menimbulkan tingkah laku.

6
MEIMUNAH S. MOENADA, “Bimbingan Konseling dalam Perspektif Al-Qur’an dan Al-Hadits”, Jurnal
Al-hikmah Vol. 8, No. 1, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim,
Pekanbaru. 2011. Hlm. 62.
7
Hasan Bastomi, “Menuju Bimbingan Konseling Islami”, Konseling Edukasi: Journal of Guidance and
Counseling, Vol. 1, No. 1, Jul-Des 2017. Hlm. 99-100.

5
Penguatan agama melalui nasihat dan bimbingan konseling Islam dijelaskan dalam hadis
sebagai berikut:
Artinya : Hak muslim yang muslim ada enam, beliau ditanyak: apakah nama hal itu ya
Rasulullah? Beliau bersabda: barang siapa kamu bertemu dengannya ucpakanlah salam
kepadanya, jika mengundang responlah dia, bila meminta nasihat kepadamu maka nasihatilah
dia, jika bersin lalu membaca Alhamdulillah doakanlah dia, bila sakit jenguklah dia, dan jika
meninggal antarkan lah jenazahnya. (HR. Muslim) Hadist atau As-Sunnah Rasullah
Artinya: Dari Hudzaifah ra, dari nabi saw, beliau bersadbda “ Dengan dzat yang jiwaku
berada dalam genggaman-Nya, seharusnyalah kalian menyuruh untuk berbuat baik dana
mencegah dari perbuatan yang munkar. Jika tidak, sungguh Allah akan menurunkan siksa
kepada kalian, kemudian kalian berdo’a kepada-Nya, tetapi ia tidak mengabulkan doamu
(HR.Tirmidziy) (An-Nawawi: 1999:219)
hadist tersebut dapat kita dijabarkan bahwasannya seruan agar ada satu golongan dari
umat manusia untuk memberikan suatu bimbingan kepada orang atau kelompok lain yakni
berupa ajaran Islam agar berbakti kepada Allah dan berbuat ma’ruf artinya segala perbuatan
yang mendekatkan kita kepada Allah. Berdasrkan hadis-hadis tersebut mengandung
pengertian bahwa memberikan bimbingan kepada orang lain adalah hukumnya wajib. 8
Rasulullah Muhammad SAW telah melakukan konseling melalui proses tatap muka, baik
perorangan maupun kelompok. Rasulullah SAW juga berupaya membuka pemikiran dan
insight konseli dalam memunculkan kesadaran dalam diri mereka agar konseli mampu
mengambil keputusan sendiri dan kesadaran akan apa yang ia putuskan. 9
Berikut ini adalah beberpa hadist yang berkaitan dengan Bombingan dan Konseling
Islam, diantaranya:
1. Akhlak Sebagai Standar Kebaikan
‫ّللاْ َعب ْد نْ ع‬َ ْ‫ل ُي َحدثُنَاإذْ َعم ٍرو بن‬
َْ ‫ن لَمْ َقا‬
ْ ‫سو ُلْ َي ُك‬ َْ ‫صَْلى‬
ُ ‫ّللا َر‬ َُْ ‫سلَ َمْ َعلَي ْه‬
َ ‫ّللا‬ ً ‫ن َيقُو ُلْ كَانَْ َْوإنَهُ ُمت َفَح‬
ً ‫شا َو َلْ فَاح‬
َ ‫شا َو‬ َْ ‫إ‬
َ َ‫[]البخاري رواه[ أَخ ََلقًا أَ َحاسنُ ُكمْ خي‬1]
ْ‫ار ُكم‬

Artinya :

8
CHAIRUL MA’RUF, Metode Bimbingan Penyuluhan Kantor Urusan Agama Dalam Meningkatkan
Kepercayaan Diri Anggota Perwiritan Al Muhibbah Dalam Belajar Al Qur’An Di Dusun VI Desa Dalu 10 A
Kecamatan Tanjung Morawa, Skripsi,2021, hlm. 12.
9
Heri Saptadi Ismanto, Peran Bimbingan Konseling Islami Sebagai Benteng Perilaku Beresiko Pada Remaja,
Seminar Nasional BK FIP UPGRIS 2016, hlm. 110.

6
“Dari Abdullah bin Amru, dia berkata Rasulullah Saw tidak pernah berbuat keji dan tidak
pula menyuruh berbuat keji, bahwa beliau bersabda: sesungguhnya sebaik -baik kalian adalah
yang paling mulia akhlaknya”. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Seorang konselor memiliki akhlak yang mulia, dan menjauhi akhlak yang keji, karena
seorang konselor akan menjadi contoh bagi klien. Jadi seorang konselor islami dapat
berpedoman pada akhlak Rosulullah SAW yang mana semuanya itu tertera pada Al-Quran
dan Hadist. Selain itu seorang konselor tidak boleh bersifat sombong. Seharusnya konselor
menjauhi sifat sombong.

2.Jujur dan Amanah


‫ي ه َُري َرْة َ أَبي نْ ع‬ َُْ ُ‫صلَى النَبيْ َعنْ َعنه‬
َْ ‫ّللا َر ض‬ َُْ ْ‫سْلَ َْم َعلَيه‬
َ ‫ّللا‬ َْ ‫ل أ َ َخذَْ َمنْ قَا‬
َ ‫ل َو‬ َْ ‫ّللا أَد َى أَدَا َْءهَا يُري ْد ُ النَاسْ أَم َوا‬
َُْ ُ‫َو َم نْ َعنه‬
َ ‫ّللا أَتلَ َفهُ إت ََلفَ َها يُري ْد ُ أ َ َخ ْذ‬
َُْ [‫[]البخاري رواه‬2]
Artinya:
"Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda “siapa yang mengambil (berutang) harta
manusia dan ingin membayarnya maka Allah melunaskannya. Sementara siapa yang berutang
dengan keinginan untuk menelantarkannya (tidak membayar) maka Allah benar-benar
membinasakannya”. )HR. Bukhori)
Penjelasan:
Yang dimaksud jujur disini adalah bahwa seorang konselor itu harus bersikap transparan,
autentik dan asli.

3. Tabligh atau Aspiratif


ْ‫ل قَالَْ ه َُري َر َة أَبي َعن‬
َْ ‫سولُْ قَا‬ َْ ‫ص َلى‬
ُ ‫ّللا َر‬ َُْ ‫سلَ َْم َع َلي ْه‬
َ ‫ّللا‬ َ ‫سئ لَْ َمنْ َو‬ ْ ‫ّللاْ أَل َج َم ُهْ فَ َكت َ َم ُْه ع ل ٍْم َع‬
ُْ ‫ن‬ ُ َ ‫ام‬
ٍْ ‫َارْ منْ ب ل َج‬
ٍ ‫الق َيا َم ْة َيو َْم ن‬
[‫[]داود أبو رواه‬3]
Artinya: Dari Abu Hurairah berkata, Rasulululah SAW bersabda: Barang siapa ditanya
tentang suatu ilmu, lalu dirahasiakannya, maka dia akan datang pada hari kiamat dengan
kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu Daud)
Konselor adalah orang yang banyak mempunyai informasi dan senang memberikan dan
menjelaskna informasinya. Konselor bukanlah pribadi yang mahakuasa yang tidak mau
berbagi dengan orang lain.[4] Oleh karena itu, Maksud hadist di atas adalah seorang konselor
harus menyampaikan suatu informasi yang benar kepada kliennya agar klien dapat terbebas
dari permasalahan yang dihadapinya. Dimana dalam penyampaian ini konselor

7
menyampaikan kebenaran yang ada tentang apa-apa saja yang diketahui tentang pencegahan
dan pengentasan permasalahan kliennya.

4. Ikhlas
‫ّللا َعبدْ نْ ع‬َْ ْ‫ص َلى النَبيْ َعنْ َمسعُو ٍْد بن‬ َُْ ْ‫سلَ َْم َعلَيه‬
َ ‫ّللا‬ َْ ‫َر قَا‬
َ ‫ل َو‬ َُْ ً ‫سم َْع ام َرْأ‬
َْ ‫ّللا نَض‬ َ ‫ظ َها فَ َو َعاهَا َمقَالَتي‬ َ ْ‫فَ ُر بَْ َوبَلَغَ َها َو َحف‬
ْ‫ل ث َ ََلثْ منهُ أَفقَهُ ه َُْو َمنْ إ َلى فق ٍْه َحامل‬ َْ ‫ب َعلَيه‬
ْ َ ْ‫ن يُغل‬ ُْ ‫ص ُمسلْ ٍْم قَل‬ َْ ُْ‫ص َحة‬
ُْ ‫لِل العَ َملْ إخ ََل‬ َ ‫َج َم ا َعته مْ َولُ ُزو ُْم ال ُمسْلمينَْ أَئ َمةْ َو ُمنَا‬
ُْ ‫[]الترمذي رواه[ َو َر ائهمْ منْ تُحي‬5]
ْ‫ط الد َع َوْة َ فَإ َن‬
Artinya: Dari Abdullah bin Mas’ud Nabi bersabda: semoga Allah memberikan cahaya
kepada wajah orang yang mendengar perkataan Ku. Kemudian dia memahaminya,
menghafalnya dan menyampaikannya. Betapa banyak orang yang membawa Fiqih kepada
orang yang lebih paham daripadanya. Tiga hal yang hati seorang muslim tidak akan dapat
dengki atasnya, (1) ikhlas dalam beramal; (2) menasehati imamul muslimin; (3) menepati
jama’ah muslimin. Maka sesungguhnya do’a ereka itu mengikuti dari belakang mereka. (HR.
Tarmidzi)
Penjelasan:
Konselor adalah seseorang yang punya keinginan kuat dan ikhlas untuk membantu
oranglain agar bisa berperilaku sesuai petunjuk al-Qur’an dan Hadist. Ikhlas yang dimaksud
dalam hadist ini yaitu, bagaimana konselor dalam menjalankan tugasnya memberikan
layanan bantuan kepada klien. Hal ini dapat dikaitkan dengan asas kesukarelaan, dimana
konselor harus ikhlas memberikan layanan tanpa adanya keterpaksaan dalam upaya
pengentasan permasalahan klien.

5. Sabar dan Lemah Lembut


ْ‫ب َعن‬ٍْ ‫ص َهي‬ ُ ‫ل‬َْ ‫ل قَا‬
َْ ‫سو ُلْ قَا‬ َْ ‫صلَى‬
ُ ‫ّللا َر‬ َ ‫ّللا‬ َُْ ْ‫سلَ َْم َعلَيه‬
َْ ‫ن ال ُمؤ منْ ِل َمْرْ َع َجبًا َو‬ َْ ‫س خَيرْ ُك َلهُ أَم َر ُْه إ‬
َْ ‫لل ُمؤ منْ إ َلْ ِل َ َح ٍْد ذ َاكَْ َولَي‬
َ َ ‫س َرا ُْء أ‬
ْ ‫صا َبت ُْه إ‬
‫ن‬ َ ‫َر‬
َْ ‫شك‬َ َْ‫صا َبت ُْه َوإنْ لَ ُْه َخي ًرا فَكَان‬َ َ ‫ض َرا ُْء أ‬ َ َْ‫[]مسلم رواه[ لَ ُْه َخي ًرا فَ َْكان‬6]
َ ‫ص َب َْر‬
Artinya: Dari Shuhaib, beliau berkata, rasulullah SAW bersabda: menakjubkan keadaan
seorang mukmin.sesungguhnya urusan semuanya baik, tidakkah ada yang demikian ini
kecuali kepada seorang mukmin. Jika ditimpa hal yang menyenangkan dia bersyukur itu
adalah yang baik baginya. Jika ditimpahkan sesuatu hal yang menyusahkan dia bersabar,
maka itu adalah baik baginya. (HR. Muslim)
Dalam melaksanakan tugas, seorang konselor akan berhadapan dengan tipe klien yang
unik. Masalah dan problematika yang sedang dihadapi dapat membuat klien kehilangan
keseimbangan dalam berbicara, bersikap dan bertindak.

8
6. Mengajak Kepada Kebaikan
“Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti
orang yang melaksanakannya”(HR. Muslim)
Dalam hadist ini dijelaskan bahwa siapapun yang melihat kemungkaran dan
menasehatinya supaya mereka berubah dan mereka kembali melakukan kebaikan, maka
Allah akan memberikan pahala kepada orang tersebut sama seperti orang yang melakukan
kebaikan itu. Dan dalam hadist inipun dijelaskan bahwa siapa pun yang mengajak kepada
kebaikan misalnya mengajak seseorang untuk mengikuti pengajian, mengajak untuk
bershodaqah, dan lain sebagainya maka pahala dari si pengajak menjadi dua kali lipat, pahala
dia sendiri pergi ke pengajian dan pahala dari orang yang diajak pengajian tersebut dan sama
besarnya dengan orang yang melakukankebaikan itu. 10

D. Bimbingan konseling menurut para Ahli


Pengertian bimbingan konseling ini berasal dari dua kata, yaitu bimbingan dan konseling.
Bimbingan dalam pengertian bimbingan konseling ini memiliki banyak makna menurut para
ahli.
1. Abu Ahmadi (1991)
Abu Ahmadi berpendapat bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada
individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimilikinya mampu mengembangkan diri
secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, dan mengatasi hambatan
guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik.
2. Priyatno dan Erman Amti (2004)
Menurut mereka, bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau
orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya
sendiri.
Mereka juga diharap dapat mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana
yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
3. Bimo Walgito (2004)
Sementara itu, Bimo Walgito mengungkapkan pendapatnya mengenai bimbingan yang
merupakan bantuan dan pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan
individu dapat mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.

10
Husniatus Salamah zainiyati, “ Konseling profetik (Hadis tentang Konseling), Jaudar Press: Sueabaya.
20178. hlm. 17.

9
4. Syamsu Yusuf (2009)
Menurut Syamsu Yusuf, bimbingan di dalam pengertian bimbingan konseling merupakan
proses pemberian bantuan (process of helping) konselor kepada individu atau konseli secara
berkesinambungan agar mampu memahami potensi diri dan lingkungannya, menerima diri,
mengembangkan diri secara optimal, dan menyesuaikan diri secara positif.
Konseli juga diharapkan mampu bersikap konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan
baik secara agama maupun budaya sehingga dapat mencapai kehidupan yang lebih bermakna
baik secara personal maupun sosial. 11

11
https://penerbitbukudeepublish-com.cdn.ampproject.org/v/s/penerbitbukudeepublish.com/materi/bimbingan-
konseling/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=1644581
7039683&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A
%2F%2Fpenerbitbukudeepublish.com%2Fmateri%2Fbimbingan-konseling%2F

10
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Esensi adalah hakikat, inti, dan hal yang pokok.Esensi peningkatan guru yaitu seorang
guru harus lebih mengetahui tentang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), baik
sebagai materi ajar maupun pembelajaran dimana seorang guru dituntut meningkatkan dan
menyesuaikan kompetensinya agar mampu mengembangkan dan menyajikan materi
pelajaran yang aktual dengan menggunakan berbagai pendekatan, metode, dan teknlogi
pembelajaran terkini.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memberikan sedikit pengetahuan kepada
teman-teman dan penulis secara pribadi. Sehingga menjadi suatu amal kebaikan yang akan
diterima oleh Allah SWT.

11
DAFTAR PUSTAKA
Baidi Bukhori,” Dakwah Melalui Bimbingan Konseling Islam" UIN Walisongo Semarang,

Jawa Tengah, Vol. 5, No. 1. 2014

CHAIRUL MA’RUF, Metode Bimbingan Penyuluhan Kantor Urusan Agama Dalam

Meningkatkan Kepercayaan Diri Anggota Perwiritan Al Muhibbah Dalam Belajar Al

Qur’An Di Dusun VI Desa Dalu 10 A Kecamatan Tanjung Morawa, Skripsi,2021

Hasan Bastomi, “Menuju Bimbingan Konseling Islami”, Konseling Edukasi: Journal of

Guidance and Counseling, Vol. 1, No. 1, Jul-Des 2017.

Heri Saptadi Ismanto, Peran Bimbingan Konseling Islami Sebagai Benteng Perilaku Beresiko

Pada Remaja, Seminar Nasional BK FIP UPGRIS 2016,

Husniatus Salamah zainiyati, “ Konseling profetik (Hadis tentang Konseling), Jaudar Press:

Sueabaya. 20178.

M. Fuad Anwar, 2019, LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM”, Yogyakarta:

Group Penerbit CV BUDI UTAMA,

M. Fuad Anwar, 2019,LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLA,M”,

Yogyakarta: Group Penerbitan CV BUDI UTAMA,

MEIMUNAH S. MOENADA, “2011, Bimbingan Konseling dalam Perspektif Al-Qur’an dan

Al-Hadits”, Jurnal Al-hikmah Vol. 8, No. 1, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru.

Muhammad Andri Setiawan & Karyono Ibnu Ahmad, 2021,Layanan -Layanan Bimbingan

dan Konseling Pendekatan Qur'an: Mempertumukan urutan Surah Pada Juz 28-Juz

30 Al Qur'an”, Yogyakarta: Group Penerbitan CV BUDI UTAMA.

12
https://penerbitbukudeepublish-

com.cdn.ampproject.org/v/s/penerbitbukudeepublish.com/materi/bimbingan-

konseling/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%

3D#aoh=16445817039683&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%

20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fpenerbitbukudeepublish.com%2Fmateri%2Fbi

mbingan-konseling%2F

13

Anda mungkin juga menyukai