Anda di halaman 1dari 18

METODE KONSELING ISLAMI: HIKMAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah : Konseling Islam


Dosen Pengampu : Alfin Siregar, M.Pd.I
Semester / Prodi : VII / Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam-1

Disusun Oleh :
Kelompok 7

Hajijah (0303171048)
Irma Damayanti (0303171059)
Nurhamiah Lubis (0303173211)
Shinta Ayu Ulandari (0303173186)

BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semestra alam. Atas
izin dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul “METODE KONSELING ISLAMI: HIKMAH”
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konseling Islam.

Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenaan memberikan umpan
balik berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amiiiiiin

Wassalamualaikum, wr.wb

Medan 04 Januari 2021

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1


A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................... 2


A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Islami ....................................... 2
B. Khakikat AL-hikmah............................................................................ 4
C. Prinsip AL-hikmah ............................................................................... 5
D. Sendi-sendi Pelaksanaan Konseling Dengan Prinsip AL-hikmah ....... 9
E. Cirri Khas Konseling Dengan Pendekatan AL-hikmah ....................... 12
F. Integrasi Prinsip-prinsip AL-hikmah Dalam Pelaksanaan Konseling
Islam15

BAB III. PENUTUP .......................................................................................


A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran..................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dilahirkan didunia dengan dibekali akal, pikiran, dan perasaan.


Dengan bekal itulah manusia disebut sebagai makluk yang paling sempurna dan
diamanati oleh sang pencipta sebagai pemimpin di bumi ini. Akan tetapi seiring
dengan bekal akal, pikiran dan perasaan itu pula manusia diselimuti oleh berbagai
macam masalah, bahkan ada yang mengatakan bahwa manusia merupakan
makhluk dengan segudang masalah (human with multiproblem). Dengan berbagai
masalah itu ada yang bisa mereka atasi dengan sendirinya atau mereka
memerlukan bantuan orang lain (konselor) untuk mengatasi masalah yang
dihadapinya. Dan pemberian bantuan dari orang yang ahli (konselor) kepada
individu yang membutuhkan (klien) itulah yang dinamakan “konseling”

Dalam pelaksanaan konseling yang dilakukan oleh konselor tidak terlepas


dari metode yang digunakan konselor untuk membantu manusia dalam
menyelesaikan permasalahannya, salah satu metode yang dapat digunakan
konselor adalah metode hikmah. Dalam makalah ini, akan dibahas metode
bimbingan konseling islami, yaitu hikmah dan kegunaannya bagi penyelesaian
masalah manusia oleh konselor.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bimbingan dan konseling islami ?
2. Menjelaskan Hakikat Al-Hikmah dalam Konseling Islami ?
3. Menjelaskan Prinsip-Oprinsip Al-Hikmah ?
4. Menjelaskan Sendi-Sendi Pelaksanaan Konseling dengan Prinsip Al-
Hikmah ?
5. Menjelaskan Ciri Khas Konseling dengan Metode Al-Hikmah ?
6. Menjelaskan Integrasi Prinsip-Prinsip Al-Hikmah dalam Pelaksanaan
Konseling Islam ?

1
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertianbimbingan dan konseling islami
2. Menjelaskan Hakikat Al-Hikmah dalam Konseling Islami
3. Menjelaskan Prinsip-Oprinsip Al-Hikmah
4. Menjelaskan Sendi-Sendi Pelaksanaan Konseling dengan Prinsip Al-
Hikmah
5. Menjelaskan Ciri Khas Konseling dengan Metode Al-Hikmah
6. Menjelaskan Integrasi Prinsip-Prinsip Al-Hikmah dalam Pelaksanaan
Konseling Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Islami

Tohari menyatakan bahwa bimbingan dan konseling Islami merupakan aspek


program pendidikan yang berperan pada bantuan terhadap para siswa agar dapat
menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya untuk merencanakan masa
depan sesuai dengan minat, kemampuan dan keadaan sosialnya, atau bantuan
kepada siswa agar dapat mengenal dirinya sehingga dapat mencapai hidup
bahagia (dalam konteks kebahagiaan dunia akhirat).3
Bimbingan dan konseling Islami adalah layanan bantuan yang diberikan
konseling agama kepada manusia yang mengalami masalah dalam hidup
keberagaman, ingin mengembangkan dimensi dan potensi keberagamannya
seoptimal mungkin secara individu maupun kelompok, agar menjadi manusia
mandiri dan dewasa dalam beragama, berdasarkan pada keimanan dan taqwa yang
terdapat dalam Al-Qur‟an dan Hadist.
Bimbingan dan konseling Islami didasarkan pada ajaran Islam yang berada
dalam Al-Qur’an dan As-sunnah dengan landasan kerja pemberian layanan:
1. Sebagaimana yang disampaikann Abdul Cholik bimbingan dan konseling
Islami mengikuti bimbingan dan konseling konvensional yang dilaksanakan
secara Islam.

2. Memberikan bimbingan dan konseling yang sepenuhnya bersumber dari


ajaran Islam yaitu Al-Qur‟an dan As-sunnah.

3. Kegiatan bimbingan dan konseling Islami dilandasi adanya pemikiran


bahwahaktivitas siswa didasarkan pada orientasi tauhid, yaitu motivasi
beribadah.

4. Internalisasi ajaran Islam oleh siswa dapat berjalan melalui proses


bimbingan dan konseling Islami. Bimbingan dan konseling Islami
merupakan proses bimbingan sebagaimana kegiatan bimbingan lainnya,
tetapi dalam seluruh seginya berlandaskan ajaran Islam, artinya

3
berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Bimbingan Islami merupakan
proses pemberian bantuan, artinya bimbingan tidak menentukan atau
mengharuskan, melainkan sekedar membantu individu. Individu dibantu,
dibimbing, agar mampu hidup selaras denga ketentuan dan petunjuk Allah. 1

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan


konseling Islam merupakan suatu usaha yang dapat dilakukan dalam rangka
mengembangkan potensi dan memecahkan masalah yang dialami klien agar
dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat berdasarkan ajaran
Islam.

Ciri khas konseling Islam yang paling mendasar menurut Hamdani Bakran
Adz-Dzaky, adalah ;

a. Berparadigma pada wahyu dan keteladanan para Nabi, Rasul dan para ahli
warisnya
b. Hukum konselor memberikan konseling kepada klien dan klien meminta
bimbingan kepada konselor adalah wajib dan suatu keharusan dan bahkan
merupakan ibadah
c. Akibat konselor menyimpang dari wahyu dapat berakibat fatal baik bagi
diri sendiri maupun bagi kliennya
d. System konseling Islam di mulai dari mengarahkan kepada kesadaran
nurani dan membaca ayat-ayat Allah
e. Konselor sejati dan utama adalah mereka yang proses konseling selalu di
bawah bimbingan dan pimpinan Allah SWT dan al-Qur’an.

Hakekat bimbingan dan konseling Islami adalah upaya membantu individu


belajar mengembangkanfitrah dan atau kembalikepada fitrah, dengan cara
memberdayakan (mempowering) iman, akal, dan kemauan yang dikaruniakan
Aloh SWT. Kepadanya untuk mempelajari tuntunan Allah dan rasul-Nya, agar
fithrah yang ada pada individu itu berkembang dengan benar dan kokoh sesuai
tuntunan Allah SWT.
1
Sutoyo, A, Bimbingan dan Konseling Islami Teori & Praktik Edisi Revisi. (Semarang:
Widya Karya. 2009)

4
Pihak yang membantu adalah konselor, yaitu seorang mu’min yang
memiliki pemahaman yang mendalam tentang tuntunan Allah dan
mentaatinya. Bantuan itu terutama berbentuk pemberian dorongan dan
pendampingan dalam memahami dan mengamalkan syari’at Islam. Dengan
memahami dan mengamalkan syari’at Islam itu diharapkan segala potensi
yang dikaruniakan Allah kepada individu bisa berkembang optimal. Akhirnya
diharapkan agar individu menjadi hamba Allah yang muttaqin mukhlasin,
mukhsinin, dan mutawakkilin; yang terjauh dari godaan syetan, terjauh dari
tindakan ma’siat, dan ikhlas melaksanakan ibadah kepada Allah.

Adapun tujuan umum dari konseling islami ialah membantu klien agar ia
memiliki pengetahuan tentang posisi dirinya dan memiliki keberanian
mengambil keputusan untuk melakukan suatu perbuatan yang dipandang baik,
benar, dan bermanfaat untuk kehidupannya di dunia dan uuntuk
kepentingannya di akhirat.

B. Hakikat Al-Hikmah
Kata “Al-Hikmah” dalam perspekti bahasa mengandung makna (a)
mengetahui keunggulan sesuatu melalui suatu pengetahuan, sempurna, bijaksana
dan suatu yang tergantung padanya akibat sesuatu yang terpuji.‟ (b) ucapan yang
sesuai dengan kebenaran, filsafat, perkara yang benar dan lurus, keadilan,
pengetahuan dan lapang dada.” (c) kata Al-Hikmah” dengan bentuk jamaknya
“Al-Hikam” bermakna kebijaksanaan, ilmu dengan pengetahuan, filsafat,
kenabian, keadilan, pepatah dan “Al-Qur‟an Al-Karim”2
Teori Al-Hikmah adalah sebuah pedoman, penuntun dan pembimbing, untuk
memberi bantuan kepada individu yang sangat membutuhkan pertolongan dalam
mendidik dan mengembangkan eksistensi dirinya hingga dapat menemukan jati
diri dan citranya serta dapat menyelesaikan atau mengatasi 3berbagai ujian hidup
secara mandiri.Proses aplikasi konselng dengan teori ini semata-mata dapat

2
Teuku Afrizal, Integerasi Prinsip-Prnsip Al-Hikmah dalam Konseling Islam, 2018, (dikutip 27
Desember 2020, pukul 18.03)
3
M Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling & Psikoterapi Islam, (Jogjakarta: Fajar
Pustaka Baru, 2002), Hal 127

5
dilaksanakan konselor dengan pertolongan Allah secara langsung atau melalui
utusan-Nya, yaitu Allah mengutus Malaikat-Nya, dimana ia hadir dalam jiwa
konselor atas izin-Nya.
Teori ini tidak dapat dilakukan oleh konselor yang tidak taat, tidak dekat
dengan Allah dan Malaikat-Nya, karena teori ini merupakan teori konseling yang
dilakukan para Rasul, Nabi dan Aulia Allah serta menyangkut problem dan
penyakit yang paling berat dan tidak dapat disembuhkan dengan cara-cara
manusia atau makhluk., seperti penyimpangan perilaku yang diakibatkan kaerena
terganggunya jiwa dan yang menyebabkan jiwa terganggu itu adalah akibat ulah
syetan dan iblis, dimana mereka bersenyawa dalam jiwa dan menggerakkan
seluruh aktifitas individu dalam perilaku yang dapat membahayakan dirinya
sendiri maupun lingkungannya
Menurut Abdullah, Al-Hikmah diartikan sebagai segala sikap, ucapan dan
tindakan yang dilakukan berdasarkan ilmu yang benar karena didorong oleh rasa
keadilan serta pertimbangan yang seksama sambil memperhatikan situasi dan
kondisi medan serta sasaran dalam mencapai tujuan.

Di antara ayat-ayat yang sering dikutip oleh kalangan filosof adalah Al-Qur'an
surat Al-Baqarah ayat 269 yang berbunyi: 4

Artimya :“Allah menganugerahkanAl-Hikmah(kefahaman yang dalam


tentang Al-Quran dan As-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
barang siapayang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia
yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakall ah yang dapat mengambil
pelajaran”.(QS. Al-Baqarah: 269).

4
Ibid, hal 127

6
Dalam ayat ini, Allah SWT memberikan Al-Hikmah serta ilmu yang benar yang
mengendalikan iradat (kehendak) kepada hamba-Nya, khususnya untuk
memahami Al-Qur’an dan agama. Dengan ilmu yang diperolehnya, manusia
dapatlah membedakan antara hakikat dan prasangka negatif, selain dia akan
mudah membedakan antara bisikan setan dengan ilham. Al-Hikmah yang
dimaksud di sini adalah akal yang merdeka, sanggup mempelajari sesuatu serta
dalil-dalinya dan mampu memahami semua urusan (masalah) menurut hakikatnya.
Ayat ini juga meninggikan kedudukan Al-Hikmah yang sangat luas
maknanya dan menggerakkan kita untuk mempergunakan akal dalam memahami
Al-Qur’an dan agama. Singkatnya, ayat di atas menjelaskan bahwa kata Al-
Hikmah diartikan sebagai kefahaman yang mendalam tentangAl-Qur'an dan As-
Sunnah. 5
Kata yang sepadan dengan Al-Hikmah adalah falsafah/filsafat. Filsafat
mengandung arti pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya. Falsafah dalam KBBI juga
mengandung arti anggapan, gagasan dan sikap batin yang paling umum yang
dimiliki oleh orang atau masyarakat. Dari dunia Timur, Islam pada umumnya
menyebut Al-Hikmah untuk kajian filsafat.Al-Hikmah itu sendiri nama lain dari
filsafat (dalam bahasa Arab). Seperti filsafat dalam bahasa Inggris, philoshopy
atau dalam bahasa Yunani, cinta kebijaksanaan. Sedangkan secara istilah, menurut
Al-Ashma’ikata Al-Hikmah berarti tali kekang pada binatang, seperti istilah
hikmatul lijam, karena lijam (cambuk atau kekang kuda) itu digunakan untuk
mencegah tindakan hewan yang tidak diinginkan. Sedangkan menurut M. Abduh
berpendapat bahwa Al-Hikmah adalah mengetahui rahasia dan faedah didalam
tiap-tiap hal. Al-Hikmah juga digunakan dalam ucapan yang sedikit lafaz, akan
tetapi memiliki banyak makna ataupun diartikan meletakkan sesuatu pada tempat
yang semestinya.

5
Teuku Afrizal, Integerasi Prinsip-Prnsip Al-Hikmah dalam Konseling Islam,
2018, (dikutip 27 Desember 2020, pukul 18.03)

7
C. Prinsip Al-Hikmah

Al-Hikmah memiliki beberapa prinsip. Di antara prinsip-prinsip tersebut


antara lain; terstruktur, himpunan, asosiasi, fleksibilitas, kesamaan bunyi dan drill.
1. Terstruktur
Terstruktur yang berasal dari kata struktur yang berarti susunan, bangunan.
Selain itu kata struktur juga berarti cara bagaimana sesuatu tersusun atau
dibangun. Dalam menerapkan suatu teknik perlu kiranya untuk terlebih dahulu
membentuk suatu konsep rancangan yang akan dilakukan secara sistematis dan
berurutan tanpa ada melupakan atau bahkan menghilangkan satu teknik pun.
Seperti yang dijelaskan bahwa terstruktur di sini berarti tersusun hingga
membentuk suatu rancangan yang sempurna dan siap untuk diaplikasikan.
2. Himpunan
Himpunan memiliki arti berkumpul, satuan, kesatuan, perkumpulan.
Maksudnya adalah mengumpulkan beberapa item-item dari sekian banyak yang
diperlukan, dirangkum dan disatukan menjadi satu-kesatuan hingga terbentuk
suatu konsep yang disepakati untuk diterapkan. Sebagaimana pernyataan Yahya
yang dikemukakan oleh Indriani Nurzaman bahwasanya metode ini merupakan
metode ekletik, karena merupakan metode gabungan dengan mengambil sisi-sisi
keunggulan dari metode tersebut. 6
3. Asosiasi
Asosiasi dalam kamus bahasa Indonesiaberarti gabungan. Selain itu juga,
asosiasi diartikan sebagai tautan dalam ingatan pada orang atau barang lain;
pembentukan hubungan atau pertalian antara gagasan, ingatan atau kegiatan
pancaindera. Dalam aktivitas ingatan, sering terjadi sangkutan aktivitas asosiasi.
Asosiasi ini sebenarnya erat pula dengan masalah tanggapan. Asosiasi dapat
diartikan sebagai hubungan antar tanggapan. Mengasosikan dalam hal ini adalah
menghubungkan tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lain dalam jiwa.
Asosiasi baru terjadi apabila tanggapan-tanggapannya kuat.

6
Ibid, hal 13-16

8
Asosiasi adalah mengaitkan suatu informasi dengan sesuatu yang telah
tertanam dalam benak kita akan memudahkan kita memanggil ulang kembali
informasi itu dan menggunakannya dalam konteks lain. Asosiasi merupakan
prinsip yang sangat penting dalam meningkatkan daya ingat, karena kunci untuk
mendapatkan daya ingat yang istemewa adalah bagaimana cara kita
mengasosiakan berbagai hal dalam memori kita.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa asosiasi dapat membantu kita dalam
belajar. Oleh karena itu,semakin banyak fakta yang berkaitan dengan suatu hal
atau materi dalam pikiran kita, semakin kuat materi tersebut tertanam di dalam
ingatan kita.
4. Fleksibilitas
Fleksibilitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti lentur;
keluwesan mudah menyesuaikan diri dan ketidakcanggungan. Konsep fleksibilitas
ini jika ditinjuau dari teknik layanan konseling bermaksud seorang pembimbing
atau konselor secara fleksibel menggunakan beberapa teknik secara bersamaan
yang sesuai dengan masalah dan situasi konseling yang sedang berlangsung.
Dapat dikatakan bahwa dalam suatu waktu, konselor lebih dominan dan pada
waktu yang lain klien yang lebih dominan. Demikian secara berganti-ganti sesuai
dengan kebutuhan dengan tujuan utama meningkatkan efektivitas konseling. 10
5. Kesamaan bunyi
Kesamaan bunyi dalam hal ini maksudnya adalah kesaman antara konsepy
ang telah dibentuk sebelumnya dengan apa yang akan dilakukan nantinya. Hal ini
menunjukkan bahwa antara konsep yang telah dirancang dengan persiapan untuk
melakukannya adalah sama, yaitu sesuai dengan apa yang sudah disepakati.
6. Metode Drill
Dalam buku Nana Sudjana, disebutkan bahwa metode drill adalah satu
kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh
dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi
permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan
yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Metode drill adalah latihan dengan
praktek yang dilakukan berulang kali secara kontinyu untuk mendapatkan

9
keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. Dari
segi pelaksanaannya orang yang dibimbing terlebih dahulu telah dibekali dengan
pengetahuan secara teori. Kemudian dengan tetap dibimbing oleh pembimbing,
orang yang yang dibimbing diminta mempraktikkannya sehingga menjadi mahir
dan terampil.
D. Sendi-Sendi Pelaksanaan Konseling dengan prinsip Al-Hikmah9

1. Ilmu/’Alim
Dengan diberi akal dan hati, manusia dapat memahami ilmu yang
diturunkan Allah, berupa al-Quran dan beberap wahyu melalui sunah rasul.
Dengan ilmu manusia mampu berbudaya. Allah menciptakan manusia dalam
keadaan sebaik-baiknya . Namun demikian, manusia akan tetap bermartabat mulia
kalau mereka sebagai khalifah tetap hidup dengan ajaran Allah. Karena ilmunya
itulah manusia dilebihkan (bisa dibedakan) dengan makhluk lainnya. Dan Jika
manusia hidup dengan tanpa islami yang ingin menggunakan prinsip al-hikmah
tentunya harus sholih dan taat kepada Allah swt dan rasulnya dan memiliki hati
yang bersih, jauh dari sifat angkuh dan berbangga diri.
2. Sabar/Al-hilm
Al-hilm berarti akal atau dewasa. Orang halim berarti berhati-hati dan
tenang ketika marah atau tidak membalas sekalipun dia mampu melakukannya.
Bekerja untuk kemanusiaan layaknya profesi konselor ini, kesabaran menjadi hal
yang sangat penting dalam pelaksanaan konseling, karena dengan kesabaran yang
tinggi konselor mampu menghadapi objek/klien yang memiliki beragam karakter,
latar belakang, kondisi emosional, cara berpikir, cara bersikap, dll. Kesabaran dan
ilmu adalah dua hal yang harus dikuasai secara baik oleh seorang konselor.
Al-anaah ialah melangkah pasti dengan tidak tergesa-gesa/ berhati-hati.
Sifat al-anaah ini perlu dimiliki oleh setiap konselor islami dalam pelaksanaan
layanan konseling dengan terus berhati-hati dalam berkata dan bersikap. Sikap
hati-hati dan tidak tergesa-gesa ini merupakan implikasi dari kedalaman ilmu
seorang konselor yang bisa melihat situasi dan kondisi klien kemudian berfikir
secara professional dan proposional menerapkan metode yang sesuai untuk setiap
bentuk permasalahan yang dihadapi oleh kliennya.

10
Adapun ayat yang menunjukkan larangan untuk bersifat tergesa-gesa
adalah sebagai berikut :

Artinya : “Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku


perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta
kepadaku untuk mendatangkannya dengan segera.” (Q.s Al-Anbiya : 37)

E. Ciri Khas Konseling dengan Pendekatan Metode Al-Hikmah

1) Adanya pertolongan Allah SWT, secara langsung atau melalui malaikat-


Nya.

2) Diagnosis menggunakan metode ilham (intuisi) dan kasysyaf


(penyingkapan batin). Metode intuisi atau ilham adalah metode
berdasarkan ilham yang bersifat wahyu yang datangnya dari Allah SWT.
Metode ini sering dilakukan oleh para sufi dan orang-orang yang dekat
dengan Allah SWT dan mereka memiliki pandangan batin yang tajam
(bashirah), serta tersingkapnya alam kegaiban (mukasyafah). 7

3) Adanya keteladanan dan keshalihan konselor

4) Alat terapi yang dilakukan adalah nasehat-nasehat dengan menggunakan


teknik Ilahiyah, yaitu dengan doa, ayat-ayat Al-Qur‟an dan menerangkan
esensi dari problem yang sedang dialami

5) Teori Al-Hikmah ini biasanya khusus dilakukan untuk terapi penyakit


yang berat dan konseli tidak dapat melakukannya sendiri, tetapi merlalui

7
Teuku Afrizal, Integerasi Prinsip-Prnsip Al-Hikmah dalam Konseling Islam,
2018, (dikutip 27 Desember 2020, pukul 18.03)

11
bantuan terapis, seperti penyimpangan perilaku karena adanya interfensi
syetan atau iblis dalam kejiwaan seseorang

6) Teuku Afrizal, Integerasi Prinsip-Prnsip Al-Hikmah dalam Konseling


Islam, 2018, (dikutip 27 Desember 2020, pukul 18.03)

F. Integrasi Prinsip-Prinsip Al-Hikmah dalam Pelaksanaan Konseling Islam

a) Kepahaman dan Kemajuan Individu.


b) Kewajaran, Keselarasan dan Keadilan.
Dalam memberikan solusi kepada kliennya seorang konselor harus
memberikan solusi yang sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Al-
Qur’andanhadis. Tidak ditambah-tambahkan atau dikurang-kurangkan.
c) Ketepatan,Saling Menghargai dan Saling Menghormati
Prinsip ini menuntut seorang konselor untuk jeli dalam menelaah
permasalahan yang sedang dihadapi oleh klien kemudian memberikan
solusi sesuai dengan karakter, inteligensi, status sosial dan usia klien
sehingga terciptaefisiensi dalam memberikan arahan kepada klien. 8
d) Bijaksana
Musyawarah dalam menangani sebuah kasus atau dalam menjalankan
praktik konseling maka seorang konselor harus selalu menggunakan akal
pikirannya dalam memecahkan sebuah kasus, mengandalkan pikiran yang
tajam dan berilmu, selalu cermat dan tidak emosional.
e) Sunnah,Kebahagian Dunia dan Akhirat
Ketika seorang konselor hendak memberikan suatu solusi terhadap suatu
permasalahan yang sedang dihadapi oleh kliennya seorang konselor harus
mengikuti jalan-jalan yang biasa ditempuh oleh nabi Muhammad saw.
f) Kemahiran dan Keahlian
Pada prinsip ini seorang konselor harus mempunyai kompetensi
dalambidang konseling. Tidak boleh coba-coba. Karena akan berpengaruh

8
Teuku Afrizal, Integerasi Prinsip-Prnsip Al-Hikmah dalam Konseling Islam,(Dalam Tafsir Al-
Misbah, M.Quraisy Shihab, hal 329, 2018), dikutip 27 Desember 2020, pukul 18.03

12
kepada klienitu sendiri. Maka bagi calon konselor harus banyak belajar
dari konselor yang lebih senior.
g) Ilmu Pengetahuan yang Benar dan Bimbingan Seumur Hidup.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling Islam merupakan suatu usaha yang dapat
dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi dan memecahkan masalah
yang dialami klien agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat berdasarkan ajaran Islam.
Adapun tujuan umum dari konseling islami ialah membantu klien agar ia
memiliki pengetahuan tentang posisi dirinya dan memiliki keberanian
mengambil keputusan untuk melakukan suatu perbuatan yang dipandang baik,
benar, dan bermanfaat untuk kehidupannya di dunia dan uuntuk
kepentingannya di akhirat.
Hikmah mengandung makna mengetahui keunggulan sesuatu melalui
suatu pengetahuan, sempurna, bijaksana dan suatu yang tergantung pada
akibat sesuatu yang terpuji; Hikmah bermakna ucapan yang sesuai dengan
kebenaran, falsafah, perkara yang benar dan lurus, keadilan, pengetahuan, dan
lapang dada.
B. Saran

Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu
kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya kami bisa
membuat makalah yang lebih baik dari ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Basit. 2017. Konseling Islam, Jakarta: Kencana


Akhyar, Syaiful. 2011. Konseling Islami dan Kesehatan Mental. Bandung: Cita
Pustaka Media Perintis
Adz-Dzaky, Hamdani Bakran. 2002. Knseling & Psikoterapi Islam. Yogyakarta:
Fajar Pustaka Baru
Thohari, Musnamar. 1992. Dasar-dasar Konseptual Bimbingan & Konseling
Islami. Yogyakarta: UII Press
Teuku Afrizal, Integerasi Prinsip-Prnsip Al-Hikmah dalam Konseling Islam,
2018, (dikutip 27 Desember 2020, pukul 17.36)
Nazirman, Konsep Metode Al-Hikmah dan Implementasinya Dalam Dakwah,
2018, (Dikutip 27 Desember 2020, pukul 18.14)
Teuku Afrizal, Integerasi Prinsip-Prnsip Al-Hikmah dalam Konseling Islam,
2018, (dikutip 27 Desember 2020, pukul 18.03)
Teuku Afrizal, Integerasi Prinsip-Prnsip Al-Hikmah dalam Konseling
Islam,(Dalam Tafsir Al-Misbah, M.Quraisy Shihab, hal 329, 2018), dikutip 27
Desember 2020, pukul 18.20 wib

15

Anda mungkin juga menyukai