Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MISI ISLAM

(disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode studi islam)

Dosen Pengampu : Muhammad Zuhal Haris, S.H, M.H

Disusun oleh kelompok 6 :

Galang Dwi Pamungkas (2321020054)


Rio Setiawan (2321020277)
Viola Amanda (2321020296)

KELAS J

FAKULTAS SYARI’AH

PRODI HUKUM TATA NEGARA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
tentunya atas nukmat kesempatan dan kesehatan yang diperoleh tiada lain karena
anugerah dari-Nya. Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah Metode Studi Islam yang merupakan salah satu mata kuliah yang ada
di Fakultas Syari’ah Prodi Hukum Tata Negara.

Ada beberapa alasan yang membuat motivasi kami untuk menulis makalah
ini yang bertema “Misi Islam“ salah satunya kami mendapati adanya mahasiswa/i
yang masih banyak yang belum memahami tentang tema ini. Hal ini tentu akan
menjadi kendala terutama bagi kami sebagai mahasiswa/i dalam menjalani
perkuliahan ini. semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Penulis merasa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik secara teknis maupun materi
mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki. Maka dari itu, kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan demi penyempurnaan makalah
ini.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada


pihak-pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata,
penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan setimpal kepada mereka
yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan itu sebagai ibadah.
Amin Ya Rabbal Alamin.

Bandar Lampung, 14 April 2024

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 3
1.3 Tujuan ............................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 4

2.1 Misi Islam ..................................................................................... 4

2.2 Macam Macam Misi Islam ........................................................... 7

2.3 Misi Islam Menurut Al-Quran ....................................................... 8

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ................................................................................... 10


3.2 Saran .............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Misi islam adalah untuk menetapkan dan menegakan standar dan
prinsip-prinsip islam dalam bermasyarakat di kehidupan sehari-hari.
Mengingat hal ini, sangatlah penting apabila islam ditolak. Hal ini
menyebabkan terjadinya kesalahan besar di sebut muhammadanisme
(paham, pikiran, atau ciptaan Nabi Muhammad Saw). Islam bukanlah hasil
dari keyakinan seseorang, islam juga tidak merugikan masyarakat yng
bersangkutan atau yang sesuai untuk negara yang bersangkutan. Islam
merupakan agama yang didalamnya membahas segalanya melampaui
batasbatas etnis, wilayah, dan negara. Dalam tradisi pendidikan Islam
didasarkan pada alasan-alasan yang tidak hanya bersifat normatif, terutama
karena perintah Allah SWT. dan tidak semata-mata bersifat emosional.
tetapi karena didukung oleh dalil-dalil yang masuk akal, kultural dan
realistis. Khususnya argumen masuk akal yang dapat dialami dan dirasakan
orang. Saat ini, banyak umat Islam yang hanya menuruti saja tanpa
mengandalkan argumen yang kuat. Islam ini tidak menjadi masalah selama
mereka hidup dalam komunitas Islam, karena tidak ada yang mengganggu
keyakinan mereka.
Namun bila tinggal di negara yang masyarakatnya bukan Muslim,
yaitu masyarakat sekuler yang sepenuhnya rasional, empiris, dan obyektif,
maka mereka yang menganut agama Islam akan dengan mudah dimaafkan,
berpindah agama atau mendapati bahwa agamanya harus berpindah agama.
Keadaan ini jelas tidak mungkin terjadi dalam kerangka Islam, Ketika
mencoba untuk ditanamkan pada umat manusia bahwa agama yang baik,
normative, serta kultural dan rasional hanyalah alat untuk mencapai tujuan,
yang tidak harus menentukan landasan keimanan islam. Dan memiliki
keyakinan yang tinggi serta berpegang teguh terhadap apa yang telah di
Yakini. Oleh karena itu normatif agama yitu memandang agama dari segi
ajaran dasar dan orisinal tentang tuhan, tanpa pemikiran manusia. Ajaran

1
islam yang bersumber dari Al-Qur`an dan As-sunnah harus
diimpelementasikan secara aktif dalam kehidupan individu dan masyarakat.
Sebab ajaran islam pada hakikatnya harus dilihat dalam perilaku dan bukan
sekedar rangakaian aturan atau nilai yang tertanam dalam konsep teoritis.
perlu diingat bahwa salah satu pendefinisian iman itu semdiri adalah
keyakinan dalam hati, pengucapan dengan lisan dan komitmen dalam
implementasi amalan dengan seluruh anggota badan. Dari definisi tersebut
amat jelas misi ajaran islam yang telah kita Imani kebenarannya.
Namun Ketika membahas ajaran agama, tidak mungkin mengangkat
persoalan telogi atau ketuhananisme karena ajaran apapun di amalkan
dengan keimanan atau kepercyaan jika seseorang mempunyai pemahaman
yang kuat terhadap kepercayaan dengan adanya tuhan akan menyampaikan
intruksi apa yang disampaikan dengan ketelitian dan kelembutan penuh
terhadap pembicara. Kenyataan bahwa agama memiliki ajaran moral yang
lebih luas dan komperehensif dibandingkan apa yang diajarkan dalam
falsafah dan pemikiran manusia terhadap kode etik yang bersifat mutlak dan
tidak dapat di tolak oleh siapapun sebagaimana tercantum dalam agama.
Ciri-ciri ajaran agama islam yang diketahui melalui sumber iman atau
sumber islam adalah Al-Qur`an dan as-sunah dan ibadanhnya terbagi
menjadi dua yaitu umum dan khusus. Ibadah yang akan menjadi pendekatan
adalah ibadah khusus dimana tidak boleh ada “kreaativitas”, sebab yang
menciptakan atau melaksanakan suatu ibadah dalam islam dinilai sebagai
bid`ah yang dikutuk nabi sebagai kesesatan Sedangkan agama islam
dianggap sebagai agama yang disebarluaskan melalui Nabi Muhammad
SAW ini dianggap sebagai doktrin dan prinsip-prinsip hidup yang
menekankan bagaimana manusia harus berinteraksi satu sama lain, menjaga
kerukunan anatar sesame umat muslim, menjunjung tinggi toleransi
terhadap umat yang beragama selain islam dan menggunakan akal pikiran
agar hidup sukses atau tanpa penderitaan di dunia dan di akhirat.

2
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian misi ajaran islam menurut al-quran dan hadist ?
2. Sebutkan Apa saja misi ajaran islam ?
3. Jelaskan berasal dari mana misi ajaran islam itu sendiri ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui misi ajaran islam menurut al-quran dan hadist
2. Untuk mengetahui apa saja misi ajaran islam
3. Untuk mengetahui berasal dari mana misi ajaran islam

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Misi Islam
Misi adalah bagaimana sebuah perusahaan dapat mewujudkan cita-
citanya tersebut di masa depan. Selain itu, misi juga akan menjawab
beberapa pertanyaan seperti bagaimana sikap perusahaan, bagaimana upaya
untuk menang, hingga bagaimana mengukur sebuah proses kemajuan. Jadi,
misi dapat disimpulkan sebagai sekumpulan rencana atau cara yang
ditentukan untuk mewujudkan visi yang sudah ditetapkan.
Bahasa visi dan misi harus saling mendukung, namun pernyataan
misi lebih spesifik daripada visi. Misi akan menentukan karakteristik
organisasi daripada organisasi lainnya. Hal yang disampaikan di misi
bahkan biasanya dapat memuat produk atau layanan yang akan
diprioritaskan. Hal itulah yang membuat misi menetapkan dalam visi
sekaligus menggambarkan rencana untuk membuat sebuah tindakan.
Islam adalah kata turunan (jadian) yang berarti ketundukan,
ketaatan, kepatuhan (kepada kehendak Allah), berasal dari kata salama yang
artinya patuh atau menerima, berakar dari huruf sin, lam, mim, (S-L-M).
Kata dasarnya adalah salima yang berarti sejahtera, tidak tercela, tidak
bercatat. Jadi secara singkat Islam adalah kedamaian, kesejahteraan,
keselamatan, penyerahan (diri), ketaatan dan kepatuhan. Sedangkan agama
islam menurut istilah adalah agama yang diturunkan allah kepada para
rasulrasulnya dan disempurnakan pada Nabi Muhammad, yang berisi
undang-undang dan metode kehidupan yang mengatur dan mengarahkan
begaimana manusia berhubungan dengan allah, menusia dengan manusia,
dengan manusia, dan menusia dan alam semesta, agar kehidupan manusia
terbina dan dapat meraih kesuksesan atau kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat. Ada beberapa Misi islam yang dapat kita ketahui dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama, untuk menimbulkan kecintaan manusia terhadap Islam
yang didasarkan kepada alas an yang sifatnya bukan hanya normatif, yakni

4
karena diperintah oleh Allah, dan bukan pula karena emosional semata-
mata. Melainkan karena didukung oleh argumentasi yang bersifat rasional,
kultural dan aktual. Yaitu argumentasi yang masuk akal, dapat dihayati dan
dirasakan oleh umat manusia. Dewasa ini banyak orang yang memeluk
agama Islam hanya sekedar ikut-ikutan, tanpa didasarkan pada argumentasi
yang kuat. Keislaman yang demikian tidak menjadi masalah selama ia hidup
dalam komunitas Islam, karena tidak ada yang mengganggu keyakinannya.
Namun ketika ia hidup di Negara yang komunitas masyarakatnya bukan
Islam, yakni masyarakat sekular yang serba rasional, empiris dan objektif,
maka orang yang memiliki paham keislaman yang ikut-ikutan itu akan
dengan mudah dirusak atau dimurtadkan agamanya. Keadaan ini jelas tidak
boleh terjadi.
Kedua, untuk membuktikan kepada umat manusia bahwa Islam baik
secara normatif maupun secara kultural dan rasional adalah ajaran yang
dapat membawa manusia kepada kehidupan yang lebih baik, tanpa harus
mengganggu keyakinan agama Islam. Ketiga, untuk menghilangkan citra
negative dari sebagian masyarakat terhadap ajaran Islam. Berdasarkan
sumber-sumber yang didapati dari para orientalis Barat kita menjumpai
penilaian dan pernyataan negatif terhadap Islam. Menurut sebagian mereka
bahwa Islam disebarkan dengan pedang, Islam ajaran yang menurutkan
hawa nafsu, ajaran bagi orang-orang yang miskin, terbelakang, kumuh dan
sebagainya. Lebih dari itu citra Islam yang negatif dewasa ini muncul
kembali. Dewasa ini Islam sering dituduh sebagai sarang teroris. Berbagai
tindakan kejahatan seperti pemboman, sabotase, pembajakan pesawat,
peperangan dan sebagainya sering dituduhkan kepada umat Islam. Citra
negatif yang demikian itu harus dihilangkan, karena menyebabkan
timbulnya kebencian masyarakat dunia terhadap Islam, juga menyebabkan
orang lain tidak berani menunjukkan identitas keislamannya di tengah
public. Citra negatif Islam yang demikian itu harus dihilangkan dengan
menunjukkan citra Islam sebagai rahmatan lil alamin kepada dunia.

5
Selain dari pada itu ada beberapa argumentasi yang mengatakan
bahwa tujuan islam adalah rahmatan lil alamin, atau pembawa berkah bagi
seluruh alam.
1. Pertama, untuk menunjukkan bahwa islam sebagai pembawa rahmat
dapat dilihat dari pengertian islam itu sendiri. Kata islam makna
aslinya masuk dalam perdamaian, dan orang muslim ialah orang
yang damai dengan Allah dan damai dengan manusia. Damai dengan
Allah, artinya berserah diri sepenuhnya kepada kehendaknya, dan
damai dengan manusia bukan saja berarti menyingkiri berbuat jahat
dan sewenang-wenagn kepada sesamanya, melainkan pula ia
berbuat baik kepada sesamanya. Dua pernyataan ini dinyatakan
dalam Al-qur’an Al-Karim sebagai inti agama Islam yang
sebenarnya. Alqur’an menyatakan sebagai berikut :

ّ ٰ ّ ‫بَ ٰلى َمن اَسلَ َم َوج َهه‬


‫لِل َوه َُو ُمحسّن فَلَه اَج ُره عّندَ َر ّبه َو َل خَوف‬
َ‫علَي ّهم َو َل هُم َيحزَ نُون‬
َ

Artinya : “(tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan


diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala
pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedi hati.” (QS. Al-Baqarah, 2:112)

2. Kedua, misi ajaran islam sebagai pembawa rahmat dapat dilihat dari
peran yang dimainkan Islam menangani berbagai problematika
agama, sosial, ekonomi, politik, hukum, pendidikan, kebudayaan,
dan sebagainya. Dan sejak kelahirannya 15 abad yang lalu islam
senantiasa hadir memberikan jawaban terhadap permasalahan
diatas. Islam sebagaimana dikatakan H.A.R. Gibb bukan semata-
mata ajaran tentang keyakinan saja melainkan sebagai sebuah sistem
kehidupan yang multi dimensional. Berkenaan dengan peran islam
yang demikian itu, Syaikh Al-Nadwi dalam bukunya Madza Khasira

6
al-Alam bi Inhithath al-Muslimin ( Kerugian Apa Yang Diterita
Dunia Akibat Kemerosotan Dunia) mengatakan bahwa pada saat
Islam datang ke muka bumi keadaan dunia tak ubahnya seperti baru
saja dilanda gempa yang sangat dahsyat. Disana sini terdapat
bangunan yang roboh rata dengan tanah, tiang yang bergeser,
genteng pecah hancur berantakan, harta benda tertimbun tanah dan
jiwa manusia melayang. Demikian pula keadaan masyarakat baik
dari segi social, ekonomi, politik, pendidikan, kebudayaan dan
sebagainya dalam keadaan berantakan dan kacau balau.

B. Macam Macam Misi Islam


1. Dalam Bidang Pendidikan
Ditandai oleh keadaan dimana pendidikan atau ilmu pengetahuan
hanya milik kaum elit. Rakyat dibiarkan bodoh sehingga dengan mudah
dapat disesatkan aqidahnya, dan selanjutnya dengan mudah dapat
diperbudak. Keadaan ini tak ubahnya dengan keadaan bangsa Indonesia
pada saat penjajahan belanda. Pada masa kedatangan Islam dibidang
kebudayaan ditandai oleh keadaan masyarakat yang semata-mata
mengikuti hawa nafsu syahwat dan nafsu duniawi. Mereka gemar
melakukan mabukmabukan, foya-foya, berzina, berjudi, dan
sebagainya.
Dari sejak kelahirannya Islam sudah memiliki komitmen dan respon
yang tinggi untuk ikut serta terlibat dalam memecahkan berbagai
masalah tersebut diatas. Islam bukan hanya mengurusi social, ibadah,
dan seluk-beluk yang terkait dengannya saja, melainkan juga ikut
terlibat memberikan jalan keluar yang terbaik untuk mengatasi berbagai
masalah tersebut dengan penuh bijaksana, adil, demokratis, manusiawi,
dan seterusnya.
2. Dalam Bidang Ekonomi
Ditandai oleh praktik mendapatkan uang dengan menghalalkan
segala cara separti dengan praktik riba, mengurangi timbangan, menipu,
monopoli, kapitalisme, dan sebagainya. Keadaan yang demikian itu

7
pada gilirannya membawa mereka yang kaya semakin kaya dan yang
miskin semakin miskin. Persaingan yang tidak sehat terjadi diantara
mereka. Manusia telah menjadi budak dari harta benda.

3. Dalam Bidang Politik Atau Pemerintahan


Pada masa itu ditandai oleh pemerintahan yang diktator, otoriter, dan
tirani. Segala sesuatu yang menyangkut kehidupan masyarakat hanya
dilakukan oleh pemerintah. Kehendak pemerintah merupakan
keputusan yang harus dilaksanakan tanpa kompromi. Karena demikian
besarnya kekuatan pemerintah maka dengan mudah ia menindas dan
memeras rakyat dengan pajak dan cukai yang diluar batas
kemampuannya. Segala pendapat dan usul yang disampaikan rakyat
dianggap sebagai gangguan yang harus diperangi. Lebih dari itu rakyat
yang penuh penderitaan itu dibebani pula dengan kewajiban bela Negara
dan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya pemaksaan. Di
antara penguasa yang sedang memerintah pada masa kedatangan Islam
adalah Romawi dan Persia. 1

C. Misi islam menurut Al-Quran


Al-Quran adalah rahmatan lil alamin atau rahmat bagi seluruh alam,
maka dari itu misi islam juga ada di dalam Al-Quran itu sendiri salah satu
nya sebagai petunjuk bagi orang-orang yang beriman atau yang sering kita
dengar Al-Huda, al-Hudā yang berarti Petunjuk. Maksudnya adalah fungsi
al-Qurān al-Karīm sebagai pemberi petunjuk kepada kebenaran dan jalan
yang lurus.Firman Allāh SWT dalam Q.S. alBaqarah: 185 menjelaskan
bahwa: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan
yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasanpenjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu
hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa
pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia

1 Fidroh Khusssyah, Khoernissa Fadillah, Misi Ajaran Islam, Jurnal Pendidikan Islam, Vol.1, No.3,
2021, 1-3.

8
berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
Al-Furqān akar katanya mengandung arti “pembedaan”. Arti
figuratif yang diambil dari asal artinya secara literal adalah“pemberitahuan
akan peran yang dijalankan Kitābullāh di dalam membedakan antara
petunjuk dengan kesesatan, kebenaran dengan kebatilan, jalan yang menuju
ke surga dengan jalan yang menuju ke neraka, jalan yang halal dengan jalan
yang haram, metode pembebasan dalam penyembahan kepada Allāh dan
seterusnya”.12Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Furqon: (1) yang
artinya:“Maha suci Allāh yang telah menurunkan al-Furqān kepada hamba-
Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam” Al-Qurān
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. adalah sumber asasi ajaran
agama Islam. Dari al-Qurān itu diketahui bahwa Islam mengandung dua
ajaran pokok, yaitu: ajaran tentang aqīdah dan ajaran tentang syariah.Syekh
Mahmūd Syaltut menjelaskan:“Islam mempunyai dua unsur utama, yang
mana tidak akan terwujud hakikatnya dan tidak terbukti pengertiannya
melainkan apabila kedua unsur tersebut mengambil tempat dalam akal, hati
dan kehidupan manusia. Kedua unsur itu adalah keyakinan (aqīdah) dan
kewajiban agama (Syariat).2

2 Bukhori Abdul Shomad, Misi Aquran Dalam Terapi Moral, Jurnal Kalam, Vol.11, No 2,

2017, 550-552.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Misi islam adalah untuk menetapkan dan menegakan standar dan
prinsip-prinsip islam dalam bermasyarakat di kehidupan sehari-hari.
Mengingat hal ini, sangatlah penting apabila islam ditolak. Hal ini
menyebabkan terjadinya kesalahan besar di sebut muhammadanisme
(paham, pikiran, atau ciptaan Nabi Muhammad Saw). Islam bukanlah
hasil dari keyakinan seseorang, islam juga tidak merugikan masyarakat
yng bersangkutan atau yang sesuai untuk negara yang bersangkutan.
Islam merupakan agama yang didalamnya membahas segalanya
melampaui batasbatas etnis, wilayah, dan negara. Dalam tradisi
pendidikan Islam didasarkan pada alasan-alasan yang tidak hanya
bersifat normatif, terutama karena perintah Allah SWT. dan tidak
semata-mata bersifat emosional. tetapi karena didukung oleh dalil-dalil
yang masuk akal, kultural dan realistis. Khususnya argumen masuk akal
yang dapat dialami dan dirasakan orang. Saat ini, banyak umat Islam
yang hanya menuruti saja tanpa mengandalkan argumen yang kuat.
Islam ini tidak menjadi masalah selama mereka hidup dalam komunitas
Islam, karena tidak ada yang mengganggu keyakinan mereka.
Oleh karena itu normatif agama yitu memandang agama dari segi
ajaran dasar dan orisinal tentang tuhan, tanpa pemikiran manusia.
Ajaran islam yang bersumber dari Al-Qur`an dan As-sunnah harus
diimpelementasikan secara aktif dalam kehidupan individu dan
masyarakat. Sebab ajaran islam pada hakikatnya harus dilihat dalam
perilaku dan bukan sekedar rangakaian aturan atau nilai yang tertanam
dalam konsep teoritis. perlu diingat bahwa salah satu pendefinisian iman
itu semdiri adalah keyakinan dalam hati, pengucapan dengan lisan dan
komitmen dalam implementasi amalan dengan seluruh anggota badan.
Dari definisi tersebut amat jelas misi ajaran islam yang telah kita Imani
kebenarannya

10
B. Saran
Sejatinya misi islam adalah rahmatan lil’alamin, yaitu rahmat bagi
seluruh alam, agar menjadi syafaat untuk kita semua maka dari itu
hendaklah kita percaya akan ajaran yang dibawa oleh nabi kita yaitu
Muhammad SAW, kita suci kita sbagai pedoman menjalani kehidupan
ini. Dengan begitu kita akan merasakan apa itu syafaat dan manfaat dari
misi islam itu sendiri ketika kelak sudah tidak berada di alam dunia ini
lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bukhori Abdul Shomad, Misi Aquran Dalam Terapi Moral, Jurnal Kalam, Vol.11,
No 2, 2017.
Fidroh Khusssyah, Khoernissa Fadillah, Misi Ajaran Islam, Jurnal Pendidikan
Islam, Vol.1, No.3, 2021.

12

Anda mungkin juga menyukai