Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Agama
Oleh:
I
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, berkah dan
karunia: Nya yang sudah diberikan saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
"Hakikat Agama Islam". Penulisan makalah ini disusun guna memberikan informasi
tambahan mengenai hakikat agama Islam dan juga untuk memenuhi tugas yang diberikan
dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Akademi Farmasi YPF.
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan. baik dari
teknis penulisan ataupun materi, mengingat akan kemampuan dan pengalaman yang saya
miliki belum cukup banyak. Maka dari itu, segala kritik dan saran dari semua pihak saya
harapkan demi penyempumaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini saya ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada
dosen yang sudah memberikan tugas ini dan teman-teman saya yang telah memberikan
bantuannya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................II
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Agama........................................................................................................................2
2.2 Unsur Agama...............................................................................................................................2
2.2.1 Kekuatan gaib.......................................................................................................................2
2.2.2 Memiliki hubungan baik dengan kekuatan gaib....................................................................3
2.2.3 Respons dari manusia...........................................................................................................3
2.2.4 Paham adanya kudus.............................................................................................................3
2.3 Klasifikasi Agama dan Agama Islam...........................................................................................3
2.3.1 Agama wahyu (revealed religion).........................................................................................3
2.3.2 Agama budaya (cultural religion).........................................................................................4
2.4 Karakteristik Agama Islam..........................................................................................................4
2.5 Makna Islam dalam Kehidupan...................................................................................................5
2.6 Agama dan Pengembangan Berpikir............................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................7
3.2 Saran............................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8
II
BAB I
PENDAHULUAN
Agama dalam kehidupan manusia tidak berada dalam ruang hampa. Ia tidak hanya
sekedar mengisi kekosongan atau memenuhi kebutuhan batin saja. tetapi ia memberikan
corak di dalam kehidupan, baik di masa sekarang ataupun di masa yang akan datang. Ia
bahkan menjadi acuan sekaligus penentu dalam pencarian arti hidup yang sebenarnya.
Sebaliknya, bila agama masih berada di dalam ruang hampa, dalam artian masih belum
membutuhkan keteguhan hati dan ketenangan batin bagi pemeluknya, berarti ada
ketimpangan antara agama dan keberagamannya. Bisa jadi seseorang memeluk agama hanya
sekedar formalitas (kepemelukan pasif). atau bisa jadi kepemelukan aktif namun belum
menemukan makna agama yang hakiki. Maka tidak heran jika seseorang tidak berhasil
mendapatkan ketenangan yang sejati, dan tidak pula menemukan makna hidup yang hakiki.
Untuk itu sangatlah penting bagi manusia untuk memahami hakikat agama, karena
pandangan seseorang terhadap agama banyak ditentukan oleh pemahamannya terhadap
agama itu sendiri. Banyak sekali orang yang mempelajari agama hanya mendapatkan sisi
kognitif (pemahaman)-nya saja tanpa mendapatkan keluasan pemahaman, apalagi
menemukan makna agama yang hakiki. Indikasinya terletak ada tidaknya perubahan positif
dalam kehidupan sehari-hari, termauk dalam keberagamannya itu.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2.2 Memiliki hubungan baik dengan kekuatan gaib
Unsur kedua adalah keyakinan bahwa kesejahteraan manusia di dunia dan
kebahagiaannya di akhirat tergantung pada adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib yang
dimaksud. Tanpa adanya hubungan yang baik, manusia akan sengsara di dunia dan di akhirat.
3
2. Agama Kristen (nasrani) dengan kitab sucinya “Injil” diturunkan Allah kepada Isa
AS, melalui malaikat Jibril kepada untuk Kaum Bani Israil.
3. Agama Yahudi, dengan kitab sucinya “Taurat” diturunkan kepada nabi Musa AS,
melalui malaikat Jibril untuk kaum Bani Israil.
4
hadapan Allah Swt semua manusia sama. Seluruh manusia berasal dari Nabi Adam
As dan Nabi Adam As berasal dari tanah. Oleh sebab itu, keuniversalan ajaran Islam
adalah untuk seluruh umat manusia. Tidak seperti agama lain yang hanya untuk kaum
atau bangsa tertentu (Qs. 49: 13).
3. Islam Agama Tasamuh: Islam dengan ajarannya penuh toleransi. Islam tidak
memaksakan kepada setiap orang untuk menjadi Muslim. Seseorang medeka dalam
memilih agama sesuai dengan keyakinananya sebab seseorang hanya akan
mempertanggungjawabkan apa yang menjadi pilihannya. Dalam Islam, biarkan fitrah
yang menemukan hidayah sehingga terciptalah ketaatan dan kepatuhan yang
sempurna (Qs. 2: 256).
4. Islam Agama Tawazun: Islam adalah agama tawazun yang berarti penuh dengan
keseimbangan. Tidak hanya mementingkan persoalan rohani. Akan tetapi, juga
mementingkan hal yang bersifat materi. Hal ini menunjukkan kehidupan dunia harus
seimbang dengan akhirat (Qs. 28:77).
5. Islam Agama Kamilah: Islam adalah agama yang sempurna karena telah
disempurnakan oleh Allah Swt melalui nabi-Nya yang terakhir, yakni Nabi
Muhammad Saw. Bukti kesempurnaan Islam adalah dengan diturunkannya al-Qur’an
yang menjadi referensi utama dalam kehidupan (Qs. 5: 3). Islam telah menjelaskan
tiga sendi utama yang mendukung lahirnya kemashlatan hidup bagi manusia. Ketiga
unsur tersebut adalah, akidah, syari`ah dan akhlak.
5
dipandang baik oleh seseorang belum tentu baik pada hakikatnya, begitu juga
sebaliknya. Islam juga mengajarkan dan mendorong seseorang untuk berprilaku baik
dalam kehidupan. Oleh sebab itu, agama menjadi ruh dalam berprilaku agar manusia
mampu menjadi makhluk yang paling mulia.
4. Asas Bernegara : Islam tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bernegara dan
mengandung nilai-nilai yang mengisi ruang-ruang bernegara agar tercipta sistem
pemerintahan yang berkeadilan. Apabila islam tidak mengambil peran, maka
muncullah kediktatoran dalam pemerintahan. Kekuasaan menjadi kekuatan untuk
menindas orang lain atau merampas hak-hak orang lain. Sistem pemerintahan tidak
akan berjalan dengan semestinya. Roda perpolitikan bergulir tanpa moral dan etika.
Sehingga yang terjadi saling sikut, saling menjatuhkan, saling berkianat dan lebih
mementingkan ego sendiri dari pada kemashalatan bersama.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agama dan manusia dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Agama mengajarkan
bagaimana tuntunan hidup sebagai hamba Allah dalam menghadapi kehidupan di dunia dan
akhirat.
3.2 Saran
Dalam kehidupan beragama setiap manusia harus menamkan sikap saling menghormati
dan menghargai satu sama lain. Karena sesama muslim atau manusia adalah bersaudara. Dan
Agama Islam adalah agama yang sangat cinta perdamaian.
7
DAFTAR PUSTAKA
Depag RI. 1998. Al-Quran dan Terjemahannya. Jakarta: CV. Toha Putra Semarang
Supan Kusumamiharja. 1978. Studia Islamica. Bogor: IPB
Tim Dosen PAI UNP. 2017. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum.
Padang: UNP Press
Toto Suryana, dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam, hal 19-28. Bandung: Tiga Mutiara