Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HAKIKAT AGAMA DAN KOMPONEN DALAM BERAGAMA SERTA


NILAI AGAMA DALAM KEHIDUPAN PROFESI KEPERAWATAN DI
MASYARAKAT

Ahmad Syafi’I, S.Pdi., M.Pdi

Moh.Syarif (202201020)
Safia Mayana (202201034)
Farah Rezki Nurkhhaerani(202201013)
Sri mulyani (202201040)
Astuti (202201006)
Siti Mutia (202201037)

UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA


PALU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan segala rahmat-nya, pada akhirnya
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,dan untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
manapun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami kelompok 4 selaku penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 13 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………..……….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….……1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………..2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………….…2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………...3
2.1 Hakikat Agama………………………………………………………….…..3
2.2 Komponen Dalam Beragama…………………………………………….… 4
2.3 Nilai Agama Dikehidupapn Profesi keperwatan………………………….....6
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………....7
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..7
3.2 Saran………………………………………………………………………....7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….....8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hakikat agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan yang berkuasa, yang dipatuhi
oleh hamba-Nya. Tuhan menyampaikan ajarannya lewat wahyu-Nya kepada manusia.
Islam adalah agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW, sebagai kelanjutan dan
penyempurnaan agama yang dibawa oleh para Nabi sebelumnya. Tujuan agama ini ialah
untuk mencari keselamatan hidup materi dan keselamatan hidup spiritual, yang dalam
istilah agama disebut: “keselamatan dunia dan akhirat.”, dan puncaknya ingin mencapai
rida Allah Swt.

Di dalam Al-Qur’an dan hadist Nabi Saw dinyatakan bahwa agama (tauhid/keimanan
kepada Allah Swt) merupakan fitrah atau potensi dasar bagi manusia (anak). Tugas
pendidik agama adalah mengembangkan dan/atau membantu tumbuh suburnya fitrah
tersebut pada manusia (anak), bukan mengoresikannya. Dengan pengertian lain bagaimana
pendidik agama membelajarkan anak, agar mereka mampu mengaktualkan imannya
melalui amalamal saleh untuk mencapai prestasi iman (takwa).

Dalam pendidik agama pada siswa jenjang pendidikan dasar diperlukan pendekatan-
pendekatan tertentu, diantaranya adalah melalului “Pendekatan Keagamaan”. Pendekatan
keagamaan ialah bagaimana cara pendidik memproses anak didik atau siswa melalui
kegiatan bimbingan, latihan dan/atau pengajaran keagamaan, termasuk di dalamnya
mengarahkan, mendorong dan memberi semangat kepada mereka agar mau mempelajari
ajaran agamanya, serta taat dan mempunyai cita rasa beragama Islam.

Mendirikan salat sesuai dengan tuntutan Nabi Muhammad SAW, istiqomah, dan
ikhlas merupakan seutama-utamanya ibadah yang telah ditetapkan Allah SWT dan Rasul-
Nya. Tujuan utamanaya agar terbentuk jiwa (hati) manusia yang senantiasa tunduk, patuh
dan beribadah kepada Allah SWT.

Fitrah murni yang senantiasa terpelihara tersebut menjadikan diri manusia makin
dekat kepada Allah SWT sehingga dapat mempermudah interaksi dan berkomunikasi
dengan-Nya. Allah SWT pasti akan selalu menjadikan setiap perkataan, amalan, dan
akhlak yang baik bagi para hamba-Nya seolah-olah diriNya sebagai alat pendengaran,

1
penglihatan, pegangan tangan, memberi perlindungan, dan pertolongan bagi para hamba-
Nya tersebut dalam menjalani kehidupannya secara sempurna di dunia dan di akhirat.

1.2.Perumusan Masalah
1. Bagaimana cara penarapan hakikat agama dikeperawatan ?
2. Apa saja komponen dalam beragama ?
3. Apa saja nilai agama dikehidupan profesi keperawatan ?

1.3.Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah agar mahasiswa mengetahui serta mampu memahami
serta apa yang di maksud dengan hakiikat agama, dan komponen beragama serta nilai
agama dalam profesi keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Agama


Kata ‘Al - Din’ menurut bahasa Indonesia diartikan dengan “ Agama “ yang
bermakna untuk membentuk konsep kesadaran insan beradap. Sedangkan
kandungan pengertian ‘Al - Din’ yang terkandung dalam wahyu Al-Qur’an secara
khusus mencerminkan agama islam secara menyeluruh yang memperlihatkan keutuhan
konsep dan hakekat agama islam. Hakekat ajaran islam tercantum padaQS.Ali – Imran :
19 dan Al - Maidah : 3.

Kata hakikat (Haqiqat) merupakan kata benda yang berasal dari bahasa Arab yaitu
dari kata “Al-Haqq”, dalam bahasa indonesia menjadi kata pokok yaitu kata “hak“ yang
berarti milik (ke¬punyaan), kebenaran, atau yang benar-¬benar ada.

Menurut bahasa, Islam berasal dari kata salama yang atinya damai atau selamat.
Dalam Al-Qur’an kata tersebut digunakan dengan beberapa perubahan dan tambahan.

a. Islam dengan kata salm yang berarti damai Q.S Muhammad : 35


Artinya : Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang lebih unggul
dan Allah pun bersamamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-
amalmu.

Hakikatnya agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan yang tidak bisa dipisahkan
darikehidupan manusia, maka sangat perlu dipahami secara seksama oleh setiap manusia.
Agama juga membawa peraturan-peraturan berupa hukum-hukum yang harus dipatuhi
baik dalam bentuk perintah yang wajib dilaksanakan maupun berupa larangan yang harus
ditinggalkan.

Menurut istilah, Islam berarti ketundukkan dan kepatuhan kepada peraturan-peraturan


Allah yang disampaikan melalui Nabi Muhammad Saw untuk mencapai keselamatan dan
kesejahteraanhidup, baik di dunia maupun di akhirat.

3
Jadi Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, baik dalam hal
‘aqidah,syari’at, ibadah, muamalah dan lainnya. Agama Islam adalah satu – satunya
agama wahyu yang memiliki kitab suci yang asli dan autentik,tidak mengalami
perubahan sejak diturunkannya pada abad ke -6 Masehi sampai sekarang bahkan sampai
akhir zaman. Ajaran Islam berlaku universal untuk segala tempat dan bangsaserta
berlaku abadi. Sebagaimana firman Allah swt. Dalam Q.S Al-Anbiyaa’ : 21 yang
terjemahannya sebagai berikut : Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Hakikat Agama Bagi Manusia


Agama pada hakikatnya bagi kehidupan manusia adalah :

1. Agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia,


2. Tanpa Agama manusia akan sesat dalam kehidupannya di dunia dan juga di akherat
kelak.
3. Agama merupakan Petunjuk bagi kehidupan manusia.
4. Agama/Tuhan dibutuhkan oleh manusia sebagai sandaran vertikal pada saat
manusiaterkena musibah/sesuatu yang memberatkan menimpa dirinya.

2.2 Komponen dalam Beragama

Alquran mengandung perintah dan larangan untuk keselamatan hidup manusia di


dunia dan akhirat. Salah satunya adalah Surat An-Nahl ayat 90, yang artinya,
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

a. Contoh hal- hal yang diperintahkan Allah swt


1. Bila dalam keluarga memiliki banyak anak maka kepala keluarga diperintahkan
untuk berlaku adil, sebagaimana pesan Rasulullah SAW, “Bersikap adillah di antara
anak-anakmu”. Maksudnya untuk memenuhi uang saku anak-anak tersebut tidak
harus sama, seperti yang kuliah, yang SMA sampai dengan yang masih bayi diberi
sama jumlahnya, tetapi sesuai dengan kebutuhannya
2. Berbuat ihsan. “Kata ihsan memiliki arti mengoptimalkan kebaikan yang kita
lakukan,” Orang yang bersikap ihsan, seolah-olah ia sedang berhadapan dengan Dzat
yang Maha Pencipta, sebagaimana sabda Rasulullah SAW ketika beliau didatangi

4
Malaikat Jibril dan menanyakan tentang ihsan maka beliau menjawab, “Ihsan itu
engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya maka bila engkau
tidak melihat-Nya yakinlah Dia melihatmu.” Allah menilai manusia karena
perbuatan dan imannya bukan karena banyaknya, sebagaimana firman-Nya dalam
surat al-Mulk [67] ayat 2: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji
kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi
Maha Pengampun.”
3. Memperbanyak kekerabatan seperti pertemanan, kawan dan sebagainya. Caranya
dengan menyambungkan tali silaturahim, membudayakan salam dan melaksanakan
huququl muslim (hak-hak sesama Muslim). Yakni, menjawab salam apabila diberi
salam, menghadiri undangan apabila ada yang mengundang, member nasehat apabila
yang meminta nasehat, menjenguk apabila ada saudara/kerabat yang sakit,
mendoakan orang yang bersin apabila ia mengucapkan hamdalah, dan mengantarkan
jenazah apabila yang meninggal dunia).

b. Contoh hal-hal yang dilarang Allah swt1.


1. Fakhsya adalah perbuatan yang menjijikan, seperti LGBT. Permasalahannya untuk
masalah LGBT bukan karena faktor yang pelakunya saja tetapi yang terpenting
adalah mereka yang mendukung seperti PBB maupun lembaga lainnya yang
menggelontorkan puluhan bahkan ratusan miliar, nauzubilah min dzaalik,
2. Munkar adalah sesuatu yang merugikan seperti judi, khamar atau minum-minuman
keras, narkoba, berdusta, khianat, korupsi dan sebagainya. “Untuk menjauhi dari hal-
hal tersebut maka seyogyanya kita harus memiliki sifat sabar karena sabar itu
sumber energi yang selalu terbaharukan,
3. Al baghyu adalah kezaliman. “Al-baghyu berarti permusuhan terhadap umat
manusia,” Tidak ada dosa yang paling layak untuk disegerakan Allah siksanya di
dunia di samping siksa yang disiapkan untuk pelakunya di akhirat, selain al-baghyu
(sikap permusuhan) dan pemutusan silaturahim

2.3 Nilai Agama Dikehidupan Profesi Keperawatan Dan Masyarakat

5
Perawat sudah terdengar tidak asing di telinga khalayak ramai. Perawat mengemban
tugas yang penting dalam rantai kesehatan. Perawat juga serta merta dituntut untuk terus
mengembangkan sikap, etika dan moral yang baik ketika bertemu dengan klien. Karena
dalam praktiknya, perawat akan mengasuh klien dalam segi bio-psiko-sosiokultural dan
spiritual. Dalam hal ini, kita perlu mengusahakan dengan ilmu dan praktik untuk mampu
mencapai profesionalisme yang tinggi. Tak hanya itu, perawat pun perlu meningkatkan
sisi spiritual yang mereka yakini sebagai syarat dari salah satu pembentukkan karater diri
yang dibentuk sejak lahir. Terdapat beberapa agama yang diyakini di Indonesia antara
lain kristen protestan dan katholik, islam, hindu, buddha dan kong hu cu. Agama menjadi
suatu hal yang penting untuk dimiliki bagi Warga Negara Indonesia (WNI).

Perawat tidak bisa dipisahkan dari asuhan keperawatan. Hal ini tidak dapat dilepaskan
dari kaca mata spiritual sebagai bagian yang terstruktur dari hubungan perawat dengan
klien. Bagi perawat sendiri, perbedaan spiritual, keyakinan dan agama merupakan satu
dari sekian hal penting yang wajib untuk dipahami yang mana bertujuan agar mampu
terhindar dari kesalah pahaman dan juga menjadi pendekatan bagi perawat dengan klien.

Konsep spiritualitas adalah salah satu konsep ekslusif yang dipercayai pada setiap
individu. Manusia menjadi makhluk yang memiliki aspek spiritual yang disebut sebagai
kecerdasan spiritual.

Hal ini sangat menentukan kebahagiaan hidup suatu individu, sebab agama adalah
suatu hal yang semestinya bisa kita pilih sesuai dengan hati nurani tanpa paksaan dari
siapapun. Sehingga kita mampu menjalaninya dengan ikhlas dan bahagia. Vardey
mengatakan bahwa agama dapat disebut beraturan apabila dapat memberi beberapa hal,
diantaranya:

1. Terdapat rasa terikat antar individu yang berkeyakinan sama


2. Melaksanakan kajian dengan membahas kitab suci yang dipercaya oleh masing-
masing agama seperti kitab suci yaitu al- quran, taurat, injil dan zabur
3. Melakukan ritual keagaaman, seperti penggunaan vak dan praktik, firman dan
sakramen. Adapun menjaga jiwa individu dari hawa nafsu contohnya puasa, berdoa
serta meditasi.

6
7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada hakikatnya adalah keyakinan akan adanya tuhan yang tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia, karenanya sangat perlu di pahami secara seksama oleh setiap
manusia. Agama juga yang membawa peraturan-peraturan berupa hokum-hukum yang
harus di pahami baik dalam bentuk perintah yang wajib di laksanakan maupun berupa
larangan yang harus di tinggalkan.agama islam adalah agama yang mengajarkan tentang
bagaimana berperilaku baik terhadap sesame makhluk allah. Agama islam sebagai agama
rahmatan lil alamin yang artinya islam yang kehadirannya di tengah kehidupan
masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi sesame manusia
maupun alam.

Dari uraian makalah ini,di peroleh kesimpulan bahwa islam memerintahkan kita agar
bertauhid secara murni (beribada hanya kepada allah azza wa jalla saja,tidak kepada
selainnya), beraqidah yang benar sesuai dengan pemahaman para sahabat karena yang
demikian itu dapat membawa kepada ketentraman hati.

Peran agama dalam keperawatan topik yang jarang untuk di bahas, padahal kita tahu
hal ini sangan berpengaruh di dalam pelayanan, hal ini terbukti dengan di dalam
keperawatan kita juga mengenal tentang kebutuhan spiritual (walaupun tidak benar-benar
dapat dismakan dengan agama.

3.2 Saran
Dalam kehidupan beragama setiap manusia harus menanamkan sikap saling
menghormati dan menghargai satu sama lain. Karena sesame muslim atau manusia dalah
bersaudara. Dan agama islam adalah agama yang sangat cinta perdamaian.
Dalam konteks pelayanan kesehatan berhubungan dengan spiritual islam dalam
keperawatan yang hendaknya saling memperhatikan pemenuhan hak spiritual pasien oleh
perawat dalam pelayanan kesehatan secara rofessional.

7
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam.(2010) Manajemen Keperawatan:Aplikasi dalam Praktik Keperwatan Profesional.


Jakarta :EGC
Patricia A. Potter. 2013. fundamental of nursing :Jakarta :EGC
Alimul Azis.(2002).Pengantar Pendidikan Keperawatan.Jakarta:CV Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai