AGAMA
OLEH :
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Semoga shalawat dan
salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. keluarga,
sahabat, tabiin, dan kita semua sebagai umat yang taat dan turut terhadap ajaran yang
telah dibawa beliau,sehingga makalah tentang “KEBUTUHAN MANUSIA
TERHADAP AGAMA” ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
kepada pembaca dan juga kepada Bapak Dosen Pengampu mata kuliah ini, kami
mengharapkan saran dan kritik untuk penyusunan makalah yang selanjutnya akan
ditugaskan.
Penulis Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................iii
A. Latar Belakang.......................................................................iii
B. Rumusan Masalah..................................................................iv
C. Tujuan Penulisan Makalah.....................................................iv
BAB II.............................................................................................1
PEMBAHASAN.............................................................................1
A. Pengertian Agama...................................................................1
B. Fungsi Agama..........................................................................6
C. Latar belakang Kebutuhan Manusia Terhadap Agama.........11
D. Mengapa Manusia Membutuhkan
Agama……………………………………………………………
…… 14
BAB III.......................................................................................18
PENUTUP....................................................................................18
A. Kesimpulan.........................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang manusia pasti membutuhkan suatu pegangan yang kuat, yang bisa
mengantarkannya pada satu tujuan, yang membawanya ke jalan lurus. Pegangan yang
dimaksud tersebut adalah agama.
Apabila nilai-nilai agama telah terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia
akan mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia yang bertaqwa, salah satu
karakteristiknya adalah mampu mengendalikan diri (self contor) dari pemuasan hawa
nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa hubungan manusia dan agama sangat
erat serta tidak dapat dipisahkan, karena agama mempunyai pengaruh besar dalam
pembinaan generasi manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, dalam makalah
ini penulis akan mengkaji dan menguraikan tentang pengertian agama dan kebutuhan
manusia terhadap agama.
iii
B.Rumusan Masalah
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AGAMA
Kata Agama yang sudah biasa dan sudah umum dan sudah umum dipakai dalam
bahasa Indonesia, adalah berasal dari bahasa Sansekerta yang dalam bahasa Indonesia
berarti : peraturan. Disamping itu kata Agama dalam bahasa Sansekerta itu asalnya
terdiridari dua suku kata, yaitu suku ”a” yang berarti tidak, dan suku “Gama”yang berarti
kacau. Jadi Agama berarti: “Tidak Kacau”1
Secara sederhana, pengertian agama dapat dilihat dari dua sudut, yaitu sudut
kebahasaan (etimologis) dan sudut istilah (terminologis). Dalam masyarakat Indonesia,
kata agama lebih dikenal dengan sebutan din yang berasala dari bahasa Arab.2 Kata din
berarti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, dan kebiasaan. Pengertian ini
sejalan dengan kandungan agama yang didalamnya terdapat hukum dan peraturan-
peraturan yang harus dipatuhi oleh penganut agama yang bersangkutan. Agama juga
secara lebih lanjut menguasai diri seseorang dan membuat ia tunduk dan patuh kepada
Tuhan dengan menjalankna ajaran-ajaran agama.
Dalam bahasa Arab, kata ini mengandung arti “menguasai, menundukkan, patuh,
hutang, balasan, kebiasaan”. Agama memang mem- bawa peraturan-peraturan yang
merupakan hukum yang harus dipa- tuhi orang. Selanjutnya, agama memang menguasai
diri seseorang dan membuat dia tunduk dan patuh kepada Tuhan dengan menja-lankan
ajaran-ajaran agama. Lebih lanjut lagi, agama membawa kewajiban- kewajiban yang
kalau tidak dijalankan oleh seseorang, ia akan menjadi hutang baginya. Paham
kewajiban dan kepatuhan mem-bawa pula kepada paham balasan. Yang menjalankan
kewajiban dan yang patuh akan mendapat balasan baik dari Tuhan. Yang tidak
menjalankan kewajiban dan yang tidak patuh akan mendapat balasan yang tidak baik.
1
Hasnah Nasution, Filsafat Agama,( Medan; Istiqomah Mulya Press, 2006).,hlm. 18
2
Abuddin Nata, Metodelogi Studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), Hal.9
1
2
Religi berasal dari bahasa Latin. Ada sejumlah ahli yang ber- pendapat bahwa asal
kata religi adalah relegere, yang mengandung arti mengumpulkan, membaca. Agama
memang merupakan kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan yang tertuang dalam
kitab suci yang harus dibaca. Akan tetapi, pendapat lain menyatakan bahwa kata itu
berasal dari religare yang berarti “mengikat”. Ajaran-ajaran agama memang mempunyai
sifat mengikat bagi manusia. Selanjut-nya, dalam agama terdapat pula ikatan antara roh
manusia dengan Tuhan karena dalam keberagamaan terdapat kesediaan manusia me-
ngingatkan dirinya dengan Tuhan.
Artinya: “Maka Apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah,
Padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik
dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.” (QS.
Ali Imran:83)
3
Kedua, Ad-Din berarti „penyerahan diri secara total dari pihak yang lemah kepada
pihak yang berkuasa mutlak‟ yakni supaya manusia menyembah secara ikhlas dan murni
kepada Allah Swt. Serta tunduk dan pasrah hanya kepadaNya. Firman Allah swt:
(١١) ُقْل ِإِّن ي ُأِم ْر ُت َأْن َأْع ُبَد َهَّللا ُم ْخ ِلًصا َلُه الِّد يَن
(١٢) َو ُأِم ْر ُت ألْن َأُك وَن َأَّو َل اْلُمْس ِلِم يَن
Artinya: “Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. dan aku
diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri".(QS.Azzumar :11-
12)
Ketiga, Ad-Dinberarti Iman dan amal atau teori dan praktik dalam pengawasan
Yang Maha Kuasa. Allah swt. Berfirman:
Artinya : “ kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah)
Nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak
menurunkan suatu keteranganpun tentang Nama-nama itu. keputusan itu hanyalah
kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia.
Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."(QS. Yusuf: 40).
4
Terlepas dari keragaman istilah yang terkait dengan agama seperti dijelaskan di
atas, intisari keberagamaan adalah ikatan. Agama me- ngandung arti ikatan yang
mengikat dan harus dipegang dan dipatuhi oleh manusia. Ikatan ini mempunyai pengaruh
yang besar sekali dalam kehidupan sehari-hari manusia. Ikatan itu berasal dari suatu
kekuatan yang lebih besar di luar diri manusia, yang bersifat gaib atau takdapat ditangkap
dengan pancaindera.
Ketiga, konsep tentang agama dipengaruhi oleh tujuan dari orang yang
memeberikan definisi tersebut.3
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yang berhubung an dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.4
Adapun pengertian agama yang dikemukakan oleh para ahli yaitu sebagai berikut:5
1. Menurut Elizabet K. Nottingham, agama adalah gejala yang begitu sering terdapat
dimana-mana sehingga sedikit membantu usaha-usaha kita untuk membuat abstraksi
ilmiah.
2. Menurut Emile Durkheim, agama adalah pantulan dari solidaritas sosial yang apabila
dikaji Tuhan itu sebenarnya adalah iptaan masyarakat.
3. Menurut Taib Thahir Abdul Mu’in, agama adalah suatu peraturan Tuhan yang
mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal untuk dengan kehendak dan
pilihannya sendiri mengikiuti perarturan tersebut, guna mencapai kebahagiaan
hidupnya di dunia dan akhirat.
4. Berbeda halnya dengan yang lain, Harun Nasution member definisi agama sebagai
berikut:
3
Abuddin Nata, Metodelogi Studi Islam,… Hal.8
4
kbbi.web.id/agama
5
Abuddin Nata, Metodelogi Studi Islam,… Hal.10-14
6
Dari berbagai definisi agama di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
“Agama adalah ajaran yang berasal dari Tuhan yang terkandung dalam kitab suci dan
turun temurun diwariskan oleh suatu generasi ke generasi dengan tujuan member
tuntunan hidup bagi manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.”
B.FUNGSI AGAMA
Agama merupakan suatau rasa iman / kepercayaan orang yang menyakini agama
tertentu,pastilah menginginkan orang lain untuk ikut bersamanya, mereka menyebarkan,
mendakwakan, serta mempropagandakan agar orang lain sepaham dengannya
Mereka lelah melakukan an-nahl Itu demi agamanya titik agama yang mereka
anggap sebagai sistem kepercayaan. Sehingga pantaslah bila mereka menjadikan agama
sebagai peraturan atau tuntunan tentang cara hidup di dunia baik lahir maupun batin 6
Dari segi pragmatisme seseorang itu sangat menganut sesuatu agama adalah
disebabkan oleh fungsi. Bagi Kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga
kebahagiaan hidup tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai definisi yang
lain seperti apa yang Diuraikan di bawah.
Dan juga kedudukan manusia di dalam dunia, penerangan bagi perkara ini
sebenarnya sukar diucapkan melalui indera Manusia. Melainkan sedikit penerangan
daripada falsafah, contohnya agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwa
dunia adalah ciptaan Allah SWT dan setiap manusia harus di Allah SWT
7
M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola)
8
dan disiplin kelompok diatas dorongan hati individu. Dengan demikian agama
memperkuat legitimasi (pembenaran menurut hukum) pembagian fungsi, fasilitas
dan ganjaran yang merupakan cirri khas suatu masyarakat.
Fungsi agama ditinjau dari kajian sosiologis, ada dua macam. Pertama
disebut fungsi manifest, dan yang kedua fungsi latent. Fungsi manifest adalah fungsi
yang disadari yang bisanya merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh pelaku-pelaku
8
Thomas F. O’Dea, Sosiologi Agama: Suatu Pengenalan Awal. Terjemahan (Jakarta: Rajagrafindo Persada,
1995), hlm. 26.
9
ajaran agama. Sedangkan fungsi laten adalah fungsi yang tersembunyi, yang kurang
disadari oleh pelaku-pelaku ajaran agama. Masalah agama tidak akan mungkin dapat
dipisahkan dari kehidupan masyarakat, karena agama itu sendiri ternyata diperlukan
dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam prakteknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain sebagai
berikut.:
2. Fungsi Penyelamat
Keselamatan yang diberikan oleh agama kepada penganutnya adalah
keselamaan yang meliputi dua alam yaitu : dunia dan akhirat. Dalam
mencapai keselamatan itu agama mengajarkan kepada penganutnya melalui:
pengenalan memalui masalah syakral, berupa keimana kepada Tuhan.
Pelaksanaan pengenalan kepada unsur (zat supranatural) tu tertujuan agar
dapat berkomunikasi dengan baik secara langsung maupun dengan perantara,
9
shomuddin, Pengantar Sosiologi Agama, (Jakarat: Ghalia Indonesia-UMM Press, 2002), hlm. 54-55.
10
agama oleh penganutnya dinggap sebagai norma sehingga dalam hal ini
agama dapat berfungsi sebagai pengawasan sosial secara individu maupun
kelompok karena; pertama, agama secara instansi, merupakan norma bagi
pengikutnya, kedua, agama secara dogatis (ajaran) mempunyai fungsi kritis
yang bersifat profetis (wahyu, kenabian).10
8. Fungsi Sublimatif
usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama,
bila dilakukan atas niatan yang tulus, karena untuk Allah merupakan ibadah.
10
John M. Echols, Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2005)
11
M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola)
11
Agama yang berlaku atas masyarakat bagaikan obat bius; agama meringankan
penderitaan, namun tidak menghlangkan kondisi-kondisi yang menimbulkan
penderitaan itu. 12
Jadi ini adalah beberapa fungsi-fungsi Agama baik dalam kehidupann dan
masyarakat.
Dalam ajaran Islam agama adalah kebutuhan Fitri manusia Fitra keagamaan yang
ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi perlunya manusia terhadap agama
titik oleh karenanya ketika datang Wahyu tuhan menyuruh manusia agar beragama maka
seruan tersebut memang amat sejalan dengan fitrahnya itu.
Dalam Alquran manusia disebut sebagai insan maupun dengan mengacu pada
informasi yang diberikan oleh ukuran tersebut. Musa Asy'ari menyimpulkan bahwa
manusia Insan adalah manusia yang menerima pelajaran dari Tuhan tentang apa yang
tidak di ketahui lebih lanjut Beliau mengatakan bahwa pengertian manusia dalam
Alquran dipakai untuk menunjukkan lapangan kegiatan manusia yang amat luas. yang
terletak pada kemampuan menggunakan akalnya dan mewujudkan pengetahuan
konseptualnya dalam kehidupan sedangkan manusia basyamanya untuk menyebut
manusia dalam pengertian lahiriahnya saja seperti makan, minum, tidur dan sebagainya
Setiap anak yang dilahirkan memiliki Fitrah ipotensi beragama, maka kedua orang
tuanya yang menjadikan anaknya tersebut menjadi Yahudi Nasrani, atau majusi titik
karena demikian pentingnya menumbuhkembangkan dan memelihara potensi keagamaan
yang ada dalam hati manusia maka pada saat kelahiran yang pertama kali diperdengarkan
adalah nama Allah melalui adzan pada telinga kanan dan qomat pada telinga kiri.
Selanjutnya dirikan makanan yang bersih dan suci yang dilambangkan dengan
pemberian madu mencukurkan rambut anak dengan tujuan agar menyukai kebersihan,
keindahan dan Ketampanan, memotong hewan aqiqah juga bagian dari hal ini titik Hal ini
bertujuan untuk mengakui eksistensi anak tersebut di tengah-tengah lingkungan
12
Ishomuddin, Pengantar Sosiologi Agama, (Jakarat: Ghalia Indonesia-UMM Press, 2002), hlm. 56.
12
keluarganya yang selanjutnya bisa menumbuhkan harga dirinya. Dan pada saat
menjelang kematiannya, kalimat yang harus diperdengarkan adalah kalimat tauhid.
Bukti bahwa manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi beragama ini dapat
dilihat melalui bukti historis dan antropologis melalui bukti ini 5 kita mengetahui bahwa
pada manusia primitive yang tidak pernah datang kepadanya mengenai informasi tentang
Tuhan ternyata mereka mempercayai adanya Tuhan misalnya mereka Tuhan Benda yang
dianggap misterius dan mengagumkan berkaitan dengan uraian diatas ada beberapa
hipotesis yang yang diajukan mengenai pertumbuhan pada manusia di antaranya
a. Hipotesis yang menyatakan bahwa agama adalah produk rasa takut setiap rasa
takut dari alam sebagai akibat rasa takut inilah terlintas agama dalam manusia
b. Hipotesis yang mengatakan bahwa agama adalah produk kebodohan titik manusia
sesuai watak nya selalu cenderung ingin mengetahui sebab-sebab dan hukum-
hukum yang berlaku atas alam ini Serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di
dalamnya
c. Hipotesis mengatakan bahwa motivasi terkaitan manusia kepada agama adalah
dambaan akan keadilan dan keteraturan,
d. Hipotesis tersebut telah banyak dibuktikan kegagalannya oleh para ahli. Karena
dasar hipotesis tersebut adalah pemikiran manusia yang terbatas titik sedangkan
agama yang benar berasal dari Maha tidak terbatas yaitu Tuhan.
e. Jika karena di dalam hati manusia sudah terdapat potensi untuk beragama maka
potensi beragama ini perlu
Faktor lain yang yang melatarbelakangi manusia memerlukan agama adalah Allah
karena disamping manusia memiliki berbagai kesempurnaan juga memiliki kekuatan
antara lain nafsu.
Sebagai contoh dalam literatur teknologi Islam yang mempunyai pandangan kaum
yang rasionalis karena banyak mendahulukan an-nur akal dalam memperkuat argumen
nya nya Ah ma ka kaummu hazila wajibkan kan pada Tuhan agar menurunkan wahyu
13
dengan tujuan agar ke kekurangan yang ada dapat dilengkapi dengan informasi dari
Wahyu tersebut.
Daripada potensi negatifnya. Hanya saja daya tarik kebutuhan lebih kuat daripada
daya tarik kebaikan
3. Tantangan Manusia
Tantangan diri dalam diri yang berupah dorongan hawa nafsu Bisikan Setan juga
merupakan faktor yang menyebabkan manusia membutuhkan agama. sedangkan
tantangan dari luar yang dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan manusia
yang secara tidak sengaja memalingkan diri dari Tuhan juga memiliki peran yang sama
dalam upaya membutuhkan agama. untuk itu maka upaya mengatasi membanting
manusia adalah dengan mengajar agama pada mereka agar lebih taat menjalankannya, 13
Semua orang menganggap agama yang diturunkan benar sehingga wajar saja jika
orang-orang kafir sengaja mengeluarkan biaya yang tak sedikit agar orang lain mengikuti
keinginannya. berbagai bentuk budaya hiburan, obat-obatan terlarang, bahkan proses
kristenisasi akan rela mereka lakukan.
Untuk itu maka upaya mengatasi dan membanting manusia yaitu dengan mengajar
mereka agar taat menjalankan agama. godaan dan Tantangan Hidup demikian itu saat ini
semakin meningkat. Sehingga upaya mengamalkan masyarakat menjadi penting.
Agama sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain karena agama
merupakan : 1) sumber moral, 2) petunjuk kebenaran, 3) sumber informasi tentang
masalah metafisika, dan 4) bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun
duka.Oleh karena beberapa hal ini manusia sangat mennbutuhkan agama
13
Abuddin, metodologi studi Islam, ( Jakarta. 2 logos 1998) halaman 16 - 25
14
Dapat disimpulkan bahwa agama sangat penting bagi manusia (dan karena itu
sangat dibutuhkan), karena manusia dengan akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak
sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat diketahui dengan agama,
sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.
Bagaiman tidak serba baik, kalau di kala suka orang beriman itu bersyukur,
padahal “ Jika engkau bersyukur akan Aku tambahi”, kata Allah sendiri berjanji
(Ibrahim ayat 7). Sebaliknya, orang beriman tabah atau sabar di kala duka, padahal
dengan tabah di kala duka ia memperoleh berbagai keutamaan, seperti pengampunan
dari dosa-dosanya(H.R Bukhari dan Muslim), atau bahkan mendapat surga (H.R
Bukhari), dan sebagainya. Bahkan ada pula keuntungan lain sebagai akibat dari
kepatuhan menjalankan agama, seperti yang dikatakan oleh seorang psikiater, Dr.
A.A. Brill, “Setiap orang yang betul-betul menjalankan agama, tidak bisa terkena
penyakit syaraf. Yaitu penyakit karena gelisah risau yang terus-menerus.
Prof. Dr. M. Quraish Shihab. Setidaknya ada dua alasan mengapa manusia
membutuhkan Agama yaitu:
dan jiwanya, dan semakin mendesak pertanyaan tersebut semakin gelisah bila tidak
terjawab. Hal ini antara lain karena manusia memiliki.naluri ingin tahu. Kalau demikian
manusia membutuhkan informasi tentang apa yang tidak diketahuinya itu, khususnya
dalam hal-hal yang sangat mengganggu ketenangan jiwanya atau syarat bagi
kebahagiannya. Di sinilah informasi Tuhan itu datang (Agama itu dibutuhkan).
Pertama, karena manusia ingin bertahan diri untuk.tetap menjadi makhluk Tuhan
yang mulia. Untuk itu manusia harus beriman dan beramal shaleh, yang merupakan
bagian utama bagi agama Islam. Dasar jawaban ini adalah mengacu pada QS, At-Tin,
(95): 4-6 “Sesungguhnya telah Kami jadikan manusia itu dalam bentuk/konstrksi yang
sebaik-baiknya. Kemudian kami kembalikan dia menjadi serendah-rendah makhluk yang
rendah. Kecuali mereka yang beriman dan beramal shaleh, mereka mendapat pahala yang
tidak berkesudahan”.
Kedua, untuk membimbing akal agar mampu berpihak pada panggilan hati nurani.
Di dalam diri manusia terdapat kekuatan yang senantiasa mengajak hidup baik, yaitu
yang sering dinamakan “hati nurani”. Tetapi di samping itu terdapat juga kekuatan yang
menarik-narik ke arah keburukan, kekuatan ini dinamakan “hawa nafsu”.Akal berfungsi
pula antara hal-hal yang merupakan panggilan hati nurani dan yang merupakan bisikan
hawa nafsu. Akal seharusnya senantiasa berpihak kepada panggilan hati nurani. Tetapi
tidak selalu demikian halnya. Amat sering terjadi bahwa dalam menghadapi desakan-
desakan hawa nafsu itu, akal tidak berdaya. Hawa nafsu juga yang menang. Hati nurani
17
Di sinilah diperlukan adanya hal yang dapat mengatasi itu semua. Hal itu harus
datang dari luar manusia, dan berupa ketentuan-ketentuan.yang pasti untuk menjadi
pedoman hidup manusia. Tidak lain hal itu adalah agama yang datangnya dari Tuhan,
bukan buatan manusia sendiri.15
15
https://arbaswedan.id/kenapa-manusia-harus-beragama/
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata Agama yang sudah biasa dan sudah umum dan sudah umum dipakai dalam
bahasa Indonesia, adalah berasal dari bahasa Sansekerta yang dalam bahasa Indonesia
berarti : peraturan. Disamping itu kata Agama dalam bahasa Sansekerta itu asalnya
terdiridari dua suku kata, yaitu suku ”a” yang berarti tidak, dan suku “Gama”yang berarti
kacau. Jadi Agama berarti: “Tidak Kacau
Ikatan itu berasal dari kekuatan yang lebih tinggi dari manusia, sebagai fitrah
yang diberikan Tuhan kepada hamba-Nya.Agama sangat berguna dan mempunyai fungsi
yang penting dalam kehidupan manusia, yaitu agama merupakan unsur mutlak dalam
pembinaan karakter pribadi dan membangun kehidupan sosial yang rukun dan damai,
mendidik agar memiliki jiwa yang tenang, membebaskan dari belenggu perbudakan,
berani menegakkan kebenaran, memiliki moral yang terpuji dan agama dapat
mengangkat derajat manusia lebih tinggi dari makhluk Tuhan yang lain.Kebutuhan
manusia terhadap agama didasari oleh beberapa faktor dominan, yaitu faktor fitrah,
kekurangan dan kelemahan manusia dan faktor tantangan yang dihadapinya. Oleh karena
itu agama adalah paket yang sangat dan amat dibutuhkan oleh manusia.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://mambaulhikaminduk.blogspot.com/2011/09/kebutuhan-manusia-terhadap-
agama.html?m=1
https://arbaswedan.id/kenapa-manusia-harus-beragama
19