Anda di halaman 1dari 19

AGAMA

TUGAS MATA KULIAH AGAMA ISLAM


DOSEN PENGAMPU : SAWALUDDIN. S.Pd.I., M.Pd

KELOMPOK 1

ANNISA FIKY RAHMANINGRUM 2001113497


M. JORGA ANDESTHA 2001110063
RENNA SELVIANA SARI 2001112855
T. NALA CINTIA MIAZARA 2001114264
WAN SABINA PUTRI 2001126565

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua sebagai insan yang
senantiasa ingin menyempurnakan budi pekerti dalam mencapai derajat yang
tinggi di sisi-Nya, karena dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Agama”, untuk memenuhi
kebutuhan mata kuliah Agama Islam. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada pemimpin terbaik yang pernah ada, yang mencintai umatnya
yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membebaskan umat manusia
dari belenggu jahiliyah sehingga Islam dapat kita rasakan sampai saat ini.
Kami  mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Sawaluddin,
S.Pd.I., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Agama Islam, yang sangat
membantu dan memberikan bimbingan, sehingga makalah ini tersusun.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan perlu
penyempurnaan lagi. Untuk itu, kami sangat mengharapkan bantuan kritik dan
saran dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dumai, 03 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i


DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan Masalah .....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Pengertian Agama..................................................................................3
B. Unsur – unsur Agama ............................................................................5
C. Macam – macam Agama .......................................................................5
D. Apakah Manusia Membutuhkan Agama ...............................................8
E. Fitrah Manusia Mencari Agama ............................................................9
F. Fungsi Agama........................................................................................9
G. Urgensi Agama dalam Meraih Kebahagiaan ........................................11
BAB III PENUTUP.........................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................13
B. Saran .....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna, namun demikian manusia
hanya memiliki kemampuan yang terbatas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
yang disusun oleh Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa, kata agama diartikan sebagai “kepercayaan kepada Tuhan (dewa, dan
sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan itu”. Dalam agama islam, Al-Qur’an menamai agama itu dengan kata
din, kata yang terdiri dari tiga huruf, yaitu huruf dal, ya, dan nun. Menurut pakar
bahasa Arab, semua kata yang terdiri dari ketiga huruf itu menggambarkan
hubungan antara dua pihak, yang satu kedudukannya lebih tinggi dari yang lain.
Kata dain (utang) atau din (sanksi dan agama), semuanya terdiri dari tiga huruf di
atas, dan semuanya mencerminkan hubungan antara dua pihak dengan posisi yang
satu lebih tinggi kedudukannya dari yang lain. Orang yang memberi utang dan
balasan, lebih tinggi kedudukannya daripada orang yang berutang dan yang diberi
sanksi. Demikian juga agama, ia adalah hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan
bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Bangsa Indonesia yang
berbhineka ini patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah swt., karena
telah dapat menyelesaikan suatu problem yang amat serius menyangkut hubungan
agama dan negara. Banyak negara mencoba menyelesaikan problem tersebut
dengan mengorbankan agama ketika mereka memilih sekulerisme (paham yang
memisahkan agama dan negara), atau mengorbankan kepentingan sebagian
anggota masyarakatnya yang majemuk ketika memilih salah satu agama atau
paham keagamaan dalam menata kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian agama yang sebenarnya?
2. Apa saja yang termasuk dalam unsur-unsur agama?

1
3. Apa saja macam-macam agama?
4. Apakah manusia membutuhkan agama?
5. Bagaimana dengan fitrah manusia dalam mencari agama?
6. Apa saja fungsi-fungsi agama?
7. Bagaimana dengan urgensi agama dalam meraih kebahagiaan?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian agama yang sebenarnya?
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam unsur-unsur agama?
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam agama?
4. Untuk mengetahui apakah manusia membutuhkan agama?
5. Untuk mengetahui bagaimana dengan fitrah manusia dalam mencari agama?
6. Untuk mengetahui apa saja fungsi-fungsi agama?
7. Untuk mengetahui bagaimana dengan urgensi agama dalam meraih
kebahagiaan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama
Agama adalah ajaran yang berasal dari Tuhan atau hasil renungan manusia
yang terkandung dalam kitab suci yang turun temurun diwariskan oleh suatu
generasi ke generasi dengan tujuan untuk memberi tuntunan dan pedoman hidup
bagi manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat yang di
dalamnya mencakup unsur kepercayaan kepada kekuatan gaib yang selanjutnya
menimbulkan respon emosional dan keyakinan bahwa kebahagiaan hidup
tersebut tergantung pada adanya hubungan yang baik dengan kekuatan gaib
tersebut.
Agama dari Bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata “A” tidak dan “gama”
kacau. Agama adalah peraturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan
serta mengantar mereka hidup dalam keteraturan dan ketertiban. Bahasa Bali
Agama= aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan. Igama=
Hubungan manusia dengan Tuhan/Dewa. Ugama= Hubungan manusia dengan
sesamanya. Bahasa Arab = Din = menggambarkan hubungan antara dua pihak
yang satu lebih tinggi kedudukannya dari yang lain.
Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang
harus dipatuhi. Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung
pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia yang
mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia. Kepercayaan kepada suatu
kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu. Suatu sistem tingkah laku
yang berasal dari kekuatan gaib. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-
kewajiban yang diyakini bersumber dari kekuatan gaib. Selain itu, kata agama
berasal dari bahasa sanskerta "A" berarti tidak; "GAMA" berarti kacau. Sehingga
agama berarti tidak kacau. Atau dapat diartikan suatu peraturan yang bertujuan
untuk mencapai kehidupan manusia ke arah dan tujuan tertentu. Dilihat dari
sudut pandang kebudayaan, agama dapat berarti sebagai hasil dari suatu
kebudayaan, dengan kata lain agama diciptakan oleh manusia dengan akal
budinya serta dengan adanya kemajuan dan perkembangan budaya tersebut serta

3
peradabanya. Bentuk penyembahan Tuhan terhadap umatnya seperti pujian,
tarian, mantra, nyanyian dan yang lainya, itu termasuk unsur kebudayaan.
Sehingga pada sudut pandang dari pengertian agama yang ini semakin
maju peradaban manusia maka agama juga akan mengalami kemajuanya.
sedangkan jika dilihat dari sudut pandang sosiologi, agama adalah salah satu
tindakan pada suatu sistem kemasyarakatan (sosial) yang terdapat pada diri
seseorang tentang kepercayaan terhadap kekuatan tertentu (magis atau spiritual)
serta berfungsi untuk perlindungan dirinya dan orang lain.
Sedangakn Agama Islam adalah agama Allah, dari Allah dan milik Allah.
Diamanatkan kepada umat pengikut utusan Allah. Jadi, sejak jaman Nabi Adam,
Musa, dan Isa agama Allah adalah Islam, meskipun sekarang agama Yahudi
diklaim sebagai agama yang dibawa oleh Musa begitu juga dengan ajaran
Kristen, diklaim sebagai ajaran yang dibawa oleh Isa. Padahal sebenarnya ajaran
yang dibawa oleh Musa dan Isa untuk masalah akidah adalah sama, sama-sama
mengesakan Allah, hanya berbeda dalam hal syara’ yang lain. Jadi, makna Islam
dapat dipersempit lagi sebagai agama yang diamanatkan kepada umat pengikut
Rasulullah, Muhammad SAW. Agama, dalam hal ini adalah Islam (‫ )اسالم‬berasal
dari kata-kata: salam (‫ )سالم‬yang berarti damai dan aman salamah (‫ )سالمة‬berarti
selamat istilah islaam (‫الم‬OO‫ )االس‬sendiri berarti penyerahan diri secara mutlak
kepada Allah SWT untuk memperoleh ridho-Nya dengan mematuhi perintah dan
larangan-Nya.
Agama Islam terdiri atas akidah dan syariat: akidah atau kepercayaan
(ilmunya) syariat peribadatan syariat akhlak (moral) dan muamalah Islam adalah
satu-satunya agama yang benar dan dibenarkan serta diakui oleh Allah SWT,
dalam firmannya: “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan Dia di akhirat
Termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran; 85).
Tidak sah keislaman seseorang kecuali sempurna dua hekekat yang
penting: mengenal Allah dan tidak mempersekutukannya patuh kepad perintah
dan larangan Allah yang perlu dicatat oleh seluruh manusia dan terutama kaum
yang memandang Islam sebagai agama yang penuh akan kekerasan, bahwa
sebenarnya Islam adalah agama yang datang dengan penuh kedamaian bukan

4
disamapaikan dengan pedang tapi dengan perkataan yang lembut. Bahkan Islam
sendiri menghargai dan melindungi mereka yang tidak mau mengikuti ajaran
Islam selama mereka tidak mengganggu dan memantik permusuhan dengan
Islam.

B. Unsur-unsur Agama
Adapun unsur – unsur dari agama sebagai berikut:
1. Emosi keagamaan
Hal yang membuat seseorang melakukan tindakan-tindakan yang bersifat
religi.
2. Sistem kepercayaan
Suatu keyakinan yang dipercaya dan membuat manusia menjalankan apa
yang diyakininya.
3. Upacara keagamaan
Simbol bahwa masyarakat meyakini adanya Tuhan
4. Umat penganut Religi
Orang yang menganut suatu sistem keyakinan.

C. Macam – macam Agama


1. Agama Hindu
Agama Hindu (Bahasa Sanskerta: Sanātana Dharma "Kebenaran Abadi"),
dan Vaidika-Dharma ("Pengetahuan Kebenaran"). Agama ini diperkirakan
muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama
tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini.
Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut
dengan Pancasradha2. Kelima keyakinan tersebut, yakni:
a. Widhi Tattwa – percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala
aspeknya.
b. Atma Tattwa – percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk.
c. Karmaphala Tattwa – percaya adanya hukum sebab-akibat tiap
perbuatan.

5
d. Punarbhawa Tattwa – percaya dengan adanya proses kelahiran
kembali.
e. Moksa Tattwa – percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan
tujuan akhir manusia.Widhi tattwa Omkara. Aksara suci bagi umat
Hindu yang melambangkan "Brahman" atau "Tuhan Sang Pencipta"
dan kitab agama hindu adalah Weda.
2. Agama Buddha
Agama Buddha (Bahasa Sansekerta berarti. Mereka yang Sadar, Yang
mencapai pencerahan sejati. dari perkataan Sansekerta: "Budh", untuk
mengetahui) merupakan gelar kepada individu yang menyadari potensi
penuh mereka untuk memajukan diri dan yang berkembang kesadarannya.
Kitab Suci agama Buddha adalah Tripitaka.

a. Vinaya Pittaka, isinya aturan-aturan sangha untuk biksu atau biksuni.


b. Sutra Pittaka, isinya tentang wacana-wacana Buddha.
c. Abhidharma Pittaka, isinya tentang penjelasan sistematis atau ilmu
pengetahuan dari Buddha.
3. Agama Kong Hu Cu
Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga:Kong Fu Tze atau
Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao yang
berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi
luhur. Agama Khonghucu juga mengajarkan tentang bagaimana hubungan
antar sesama manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita
melakukan hubungan dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta (Tian
Dao) yang disebut dengan istilah "Tian" atau "Shang Di" Menetapkan
Sishu Wujing sebagai kitab suci resmi yang berisi:
a. Kitab Sanjak Suci = Shi Jing 2. Kitab Dokumen Sejarah = Shu Jing
b. Kitab Wahyu Perubahan = Yi Jing 4. Kitab Suci Kesusilaan = Li Jing
c. Kitab Chun-qiu = Chunqiu Jing

Menetapkan tahun baru Imlek, sebagai hari raya keagamaan resmi


Kalender Imlek terbukti di buat oleh Nabi Khongcu (Konfusius).

6
Agama Samawi, yaitu agama yang diwahyukan. Yakni agama yang
diturunkan Allah agar menjad petunjuk bagi manusia. Secara kongkrit agama
Samawi ada empat yaitu Agama Tauhid, Agama Yahudi, Agama Nasrani dan
Agama Islam.

1. Agama Tauhid
Agama Tauhid, dibawa oleh Nabi Ibrahim dan Ismail, tersebar di Jazirah
Arab dan sekitarnya. Mereka percaya hanya kepada Allah yang Maha Esa
dan meyakini adanya hari kiamat.
2. Agama Yahudi
Agama Yahudi memiliki kitab Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa as
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat”.(Q.SAl-
Maidah[5:44]) Dan kitab Zabur yang dibawa oleh Nabi Daud as “Dan
Kami berikan Zabur kepada Daud” (Q.S An Nisa [4:163])
3. Agama Nasrani
Agama Nasrani memiliki kitab Injil yang dibawa oleh Nabi Isa as “ Dan
Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera
Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami
telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada)
petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran
untuk orang-orang yang bertakwa”. (Q.S Al-Maidah [5:46])
Kitab taurat, kitab zabur, dan kitab injil inti ajarannya sama yakni;
a. Jangan menyembah selain Allah
b. Wajib bebakti kepada kedua orangtua
c. Berbuat baik kepada kerabat
d. Kasihi anak yatim
e. Kasihi fakir miskin
f. Berkata santun kepada orang lain
g. Dirikan shalat
h. Tunaikan zakat
i. Tepati janji

7
Hanya saja dalam kitab injil hari shalatnya di hari ahad, di tiga waktu
dengan menghadap kemana saja dan sambil membaca tasbih.

4. Agama Islam
Kitabnya adalah Al Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW yang merupakan Nabi terakhir. Perbedaan dari kitab-kitab
sebelumnya adalah jika dalam kitab taurat dan zabur diperuntukkan untuk
kaumYahudi dan kitab injil untuk kaum Nasrani tapi Al Qur’an untuk
seluruh umat di dunia dan penyempurnah dari kitab-kitab sebelumnya
serta masa berlakunya hingga akhir dunia. “Dia menurunkan Al-kitab (Al
Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah
diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil”. (Q.S Ali Imran
[3:03])

“Barang siapa mencari agama selain agama islam, Maka sekali-kali tiaklah
akan diterima (agama itu) daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk
orang-orang yang rugi”. (Q.S Ali Imran [03:85])

D. Apakah Manusia Membutuhkan agama?


Pada dasarnya manusia memiliki keterbatasan pengetahuan dalam banyak
hal, baik mengenai sesuatu yang tampak maupun yang gaib, dan juga keterbatasan
dalam memprediksi apa yang akan terjadi pada diri nya dan orang lain, dan
sebagainya. Oleh karena keterbatasan itulah maka manusia perlu memerlukan
agama untuk membantu dan memberikan pencerahan spiritual kepada diri nya.
Manusia membutuhkan agama tidak sekedar untuk kebaikan diri nya di hadapan
Tuhan saja, melainkan juga untuk membantu dirinya dalam menghadapi
bermacam-macam problema yang kadang-kadang tidak dapat dipahami nya. Di
sinilah manusia diisyaratkan oleh diri dan alam nya bahwa Zat yang lebih unggul
dari diri nya, Yang Maha Segala-galanya, seperti yang dijelaskan oleh para
antropolog bahwa agama merupakan respons terhadap kebutuhan untuk mengatasi
kegagalan yang timbul akibat ketidakmampuan manusia untuk memahami
kejadian-kejadian atau peristiwa yang rupanya-rupanya tidak dapat diketahui
dengan tepat.

8
Selain daripada itu agama juga memberi isyarat kepada manusia dan alam
bahwa ada Zat yang lebih unggul, Zat Yang Maha Segala-galanya, yang disitu
manusia perlu bersandar kepad Dia melalui medium agama. Dengan kata lain
perlu bersandar dan berpasrah (tawakal) kepada Dia melalui agama karena agama
menjadi tempat bagi kita untuk mengadu dan berkomunikasi dengan Tuhan.
Kepasrahan kita kepada Tuhan didasarkan pada suatu ajaran bahwa manusia
hanya bisa berusaha, Tuhan yang menentukan.
Kita sebagai manusia hendaknya berpegang teguh pada nilai-nilai
keagamaan. Sehigga kita dapat menjadi manusia yang seutuhnya.

E. Fitrah Manusia Membutuhkan Agama


Fitrah Dari segi bahasa, kata fitrah terambil dari akar kata al-fathr yang
berarti belahan, dan dari makna ini lahir makna-makna lain, seperti “penciptaan”
dan “kejadian”. 29 Dalam al-Qur’an kata ini dalam berbagai bentuknya terulang
sebanyak 28 kali, 14 kali diantaranya dalam konteks uraian tentang bumi dan atau
langit. Sisanya dalam konteks penciptaan manusia baik dari sisi pengakuan bahwa
penciptanya adalah Allah, maupun dari segi uraian tentang fitrah manusia.
Muhammad binAsyur dalam tafsirnya tentang QS ar-Rum [30]: 30, sangat
tepat untuk dijadikan rujukan. Beliau menyatakan: “fitrah adalah bentuk dan
system yang diwujudkan Allah pada setiap makhluk. Fitrah yang berkaitan
dengan manusia adalah apa yang diciptakan Allah pada manusia, yaitu yang
berkaitan dengan jasmani dan akalnya (serta ruhnya)”. Fitrah manusia
membutuhkan agama yaitu: .

1. Agama Sumber moral

Pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh sangat diperlukannya


moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama. Agama menjadi
sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan
akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.

2. Agama Petunjuk Kebenaran

9
Sekarang bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai jawaban
atas pertanyaan ini Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai
masa dan tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan Nabi terakhir
yaitu Nabi Muhammad SAW. Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama
untuk disampaikan kepada manusia. Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan
ini pula sesungguhnya kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala,
yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.

Dapat disimpulkan, bahwa agama sangat penting dalam kehidupan karena


kebenaran yang gagal dicari-carioleh manusia sejak dulu kala dengan ilmu dan
filsafatnya, ternyata apa yang dicarinya itu terdapat dalam agama. Agama adalah
petunjuk kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu kebenaran yang
mutlak dan universal. Itulah agama islam!

3. Agama Sumber Informasi Metafisika

Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama tau iman,


dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha Mengetahui
perkara yang gaib ini dalam batas-batas yang dianggap perlu telah menerangkan
perkara yang gaib tersebut melalui wahyu atau agama-Nya. Dengan demikian
agama adalah sumber infromasi tentang metafisika, dan karena itu pula hanya
dengan agama manusia dapat mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah
dapat diketahui hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah, alam akhirat, surga
dan neraka, Tuhan dan sifat-sifat-Nya, dan hal-hal gaib lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa agama sangat penting bagi manusia (dan karena
itu sangat dibutuhkan), karena manusia dengan akal, dengan ilmu atau filsafatnya
tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat diketahui
dengan agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.

4. Agama pembimbing rohani bagi manusia

Dengan sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman


bersyukur kepada Allah pada waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan
dan tabah atau sabar pada waktu ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Bersyukur di
kala sukadan sabar di kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu

10
dimiliki oleh orang beriman. Dengan begitu hidup orang beriman selalu stabil,
tidak ada goncangan-goncangan, bahkan tenteram dan bahagia, inilah hal yang
menakjubkan dari orang beriman seperti yang dikatakan oleh Nabi. Keadaan
hidup seluruhnya serba baik.

F. Fungsi Agama
Fungsi Agama dalam Kehidupan:
1. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup
Yaitu Pengendali utama kehidupan manusia adalah kepribadiannya yang
mencakup segala unsur pengalaman pendidikan dan keyakinan yang
didapatnya sejak kecil. Apabila dalam pertumbuhan seseorang terbentuk
suatu kepribadian yang harmonis, di mana segala unsur pokoknya terdiri
dari pengalaman yang menentramkan jiwa maka dalam menghadapi
dorongan baik yang bersifat biologis ataupun rohani dan sosial akan
mampu menghadapi dengan tenang.
2. Penolong Dalam Kesukaran
Yaitu Orang yang kurang yakin akan agamanya (lemah imannya) akan
menghadapi cobaan/kesulitan dalam hidup dengan pesimis, bahkan
cenderung menyesali hidup dengan berlebihan dan menyalahkan semua
orang. Beda halnya dengan orang yang beragama dan teguh imannya,
orang yang seperti ini akan menerima setiap cobaan dengan lapang dada.
Dengan keyakinan bahwa setiap cobaan yang menimpa dirinya merupakan
ujian dari tuhan (Allah) yang harus dihadapi dengan kesabaran karena
Allah memberikan cobaan kepada hambanya sesuai dengan
kemampuannya. Selain itu, barang siapa yang mampu menghadapi ujian
dengan sabar akan ditingkatkan kualitas manusia itu.
3. Penentram Batin
Jika orang yang tidak percaya akan kebesaran tuhan tak peduli orang itu
kaya apalagi miskin pasti akan selalu merasa gelisah. Orang yang kaya
takut akan kehilangan harta kekayaannya yang akan habis atau dicuri oleh
orang lain, orang yang miskin apalagi, selalu merasa kurang bahkan
cenderung tidak mensyukuri hidup. Lain halnya dengan orang yang

11
beriman, orang kaya yang beriman tebal tidak akan gelisah memikirkan
harta kekayaannya. Dalam ajaran Islam harta kekayaan itu merupakan
titipan Allah yang didalamnya terdapat hak orang-orang miskin dan anak
yatim piatu. Bahkan sewaktu-waktu bisa diambil oleh yang maha
berkehendak, tidak mungkin gelisah. Begitu juga dengan orang yang
miskin yang beriman, batinnya akan selalu tentram karena setiap yang
terjadi dalam hidupnya merupakan ketetapan Allah dan yang membedakan
derajat manusia dimata Allah bukanlah hartanya melainkan keimanan dan
ketakwaannya.
4. Pengendali Moral
Setiap manusia yang beragama yang beriman akan menjalankan setiap
ajaran agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam, akhlak amat sangat
diperhatikan dan di junjung tinggi dalam Islam. Pelajaran moral dalam
Islam sangatlah tinggi, dalam Islam diajarkan untuk menghormati orang
lain, akan tetapi sama sekali tidak diperintah untuk meminta dihormati.
Islam mengatur hubungan orang tua dan anak dengan begitu indah. Dalam
Al-Qur’an ada ayat yang berbunyi: “dan jangan kau ucapkan kepada kedua
(orang tuamu) huh.!!” Tidak ada ayat yang memerintahkan kepada
manusia (orang tua) untuk minta dihormati kepada anak. Selain itu Islam
juga mengatur semua hal yang berkaitan dengan moral, mulai dari
berpakaian, berperilaku, bertutur kata hubungan manusia dengan manusia
lain (hablum minannas atau hubungan sosial). Termasuk di dalamnya
harus jujur, jika seorang berkata bohong maka dia akan disiksa oleh api
neraka. Ini hanya contoh kecil peraturan Islam yang berkaitan dengan
moral. Masih banyak lagi aturan Islam yang berkaitan dengan tatanan
perilaku moral yang baik, namun tidak dapat sepenuhnya dituliskan disini.

G. Urgensi Agama dalam Meraih Kebahagiaan


Urgensi agama bagi manusia Yaitu untuk memahami kebutuhan kebutuhan
manusia, Kemudian dikaitkan dengan peran yang bisa difungsikan oleh agama
terhadap pemenuhan kebutuhan itu pada pihak lain. Manusia merupakan ciptaan
Tuhan yang bersamaan dengan itu memiliki berbagai kebutuhan. Manusia dituntut

12
untuk merealisasikan kebutuhan itu dan itulah sebabnya manusia senantiasa
beraktivitas, yang tentu ujungnya adalah demi terpenuhinya kebutuhan itu.
sesungguhnya merupakan fitrah-alamiah bagi setiap manusia, berakar kuat pada
perasaan dan kesadaran primordialnya. Dan oleh karena beragama itu adalah
merupakan kecenderungan alamiah (fitrah) pada setiap manusia, maka fenomena
agama merupakan suatu fenomena yang bersifat universal bagi umat manusia,
dengan tanpa adanya batasan sekat ruang dan waktu. Jujun S. Suriasumantri,
Filsafat Ilmu (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993), 262. adanya laporan hasil
penelitian atau kajian ilmiah yang menginformasikan perihal adanya suatu
masyarakat yang hidup dengan tanpa agama. Ringkas kata, agama merupakan
elan vital bagi manusia, keberadaan masyarakat manusia tidak mungkin bisa
dipisahkan dengan suatu agama, dan oleh karenanya dapat dipastikan bahwa
agama akan terus berada dalam lingkaran kehidupan manusia sepanjang
keberadaan kehidupan manusia itu sendiri. Nasrudin Razak, Dinul Islam
(Bandung: al-Ma’arif, 1982), 14. Secara lebih terinci mengenai urgensi agama
bagi manusia. Adapun pentingnya agama bagi manusia karena ada berbagai alasan
berikut ini:
1. Agama merupakan sumber moral
2. Agama merupakan petunjuk kebenaran
3. Agama adalah merupakan sumber informasi mengenai masalah metafisika
(gaib); dan
4. Agama memberikan bimbingan rohani kepada manusia,baik saat suka
maupun duka.

Firman Allah SWT yang terdapat dalam ayat-ayat al-Qur’an sebagai berikut ini :

‫لكم د ينكم و لي د ين‬

Artinya: “Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku” (Qs. al-Kafirun/109: 6)

‫إ ّن ا ل د ي ن ع ن د هللا ا إل س ال م‬

Artinya: Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam” (Qs. Ali Imran)19 :3

‫ه و ا ل ذ ى أ ر س ل ر س و ل ه ب ا ا ل ه د ى و د ي ن ا ل ح ّق ل ي ظ ه ر ه ع ل ى ا ل ّد ي ن‬

ّ ‫كله وكفى باهلل شهيدا‬

13
Artinya: Dia lah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama
yang benar (Islam) agar dimenangkannya terhadap semua agama (non Islam) dan
cukuplah Allah sebagai saksi” (Qs. al- Fath/48: 28).

BAB III
PENUTUP

14
A. Kesimpulan
Agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian
agama terdapat 3 unsur, ialah Manusia, Penghambaan dan Tuhan.Dan jauh
sebelum tersiarnya agama Islam,dunia berada dalam kegelapan dan merebaknya
tahayul dan khufarat yang merusak kehidupan dan keagaamaan manusia pada
umumnya. Maka muncul berbagai macam kepercayaan agar dapat memenuhi
kebutuhan rohani manusia, diantaranya;
1. Kristen
2. Islam
3. Hindu
4. Kong Hu Cu
5. Budha

Keberagaman ini hanya memiliki satu tujuan yaitu membawa umatnya


kekebahagiaan di dunia maupun di akhirat nanti.

B. Saran
Keberagaman agama yang ada tidak menutup atau mempersempit pergaulan
antarumat karena semua manusia besaudara dan berasal dari satu Pencipta.

DAFTAR PUSTAKA

15
Muhaimin, Problematika Agama dalam Kehidupan Manusia (Jakarta: Kalam
Mulia, 1989), 1

Atang Abdul Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2000), 3.

17 Muhaimin, Tadjab dan Mujib, Dimensi-dimensi Islam, 5.

Nurcholish Madjid, Islam, Kemodernan dan Keindonesiaan. (Bandung, PT Mizan


Pustaka: 2008.),45.

Gholib, Achmad, Study Islam, Pengantar Memahami Agama, al-Qur’an al Hadits


dan Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, Faza Media:2006.

Kementerian Agama, Al-Qur’an dan terjemah, Jakarta, Balaipustaka: 2010

16

Anda mungkin juga menyukai