Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV

 RAHMATANG 2102406060
 SAFRYAN 2102406086
 SULIANA BATAN 2102406073
 RIKA 2102406109

KELAS 1 B
PROGRAM STUDI AGTROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS COKROAMINOTO
TAHUN AJARAN 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidaya-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dari bapak lis
sugianto,S.pd,M.pd. selaku pembimbing dan sekaligus dosen mata kuliah
pendidikan agama islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang kebutuhan manusia terhadap agama ,
karakteristik agama sebagai jalan menuju kebahagiaan, dan Kami
mengucapkan terimah kasih kepada bapak lis sugianto,S,pd.M.Pd Selaku
dosen bidang studi pendidikan agama islam yang telah memberikan tugas ini
sehinga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni .
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kelompok yang
telah bekerja sama dalam mengerjakan tugas ini sehingga dapat terselesaikan
serta menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami menyadari,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

[Lauwo,8 November,2021]

Penulis
(Kelompok 4)
DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................
Daftar isi.........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................
A. Latar Belakang Masalah............................................................................
B. Perumusan masalah...................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................
D. Kegunaan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
A. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama......................................................
B. Karakteristik Agama Sebagai Jalan Menuju Kebahagiaan........................
C. Konsep Kebahagiaan dalam perfektif ilmuwan dan islam........................
BAB III Studi Kasus Dan Solusinya..............................................................
BAB IV Kesimpulan......................................................................................
LAMPIRAN...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Istilah Agama seringkali disamakan artinya dengan istilah religion
yang berarti agama. Dalam bahasa Latin juga terdapat religio yang berarti
agama, kesucian, kesalehan, ketelitian batin.Agama adalah Mengikat diri
pada suatu bentuk hidup yang mengandung pada suatu sumber yang berada
di luar diri manusia dan yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.
Selain itu agama adalah pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban
yang diyakini bersumber dari kekuatan gaib.
B. Perumusan Masalah
1. Penjelasan tentang kebutuhan manusia terhadap agama
2. Karakteristik Agama sebagai jalan menuju kebahagiaan
3. Penyebab hati yang sehat
4. Faktor-faktor penyebab hati manusia yang sakit
5. Konsep kebahagiaan dalam perfektif ilmuwan dan islam.
6. Kunci kebahagiaan menurut perspektif ilmuwan dan islam
7. Penjelasan konsep kebahagian dalam islam
C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan pengetahuan tentang pembahasan mengenai kebutuha manusia
terhadap agama, karakteristik agama sebagai jalan menuju kebahagiaan, dan
konsep kebahagiaan dalam perspektif ilmuwan dan islam.
D. Kegunaan
Memperoleh nilai yang maksimal dalam menjalankan tugas yang
diberikan pada mata kuliah pendidikan agama islam serta mengembangkan
kemampuan bagi penulis dalam menulis sebuah makalah .
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama


Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh
Allah swt. Oleh sebab itu manusia selalu membutuhkan panutan untuk
menjalankan kehidupannya masing-masing. Manusia tidak akan pernah merasa
puas atas apa yang telah mereka miliki, oleh karena itu manusia harus
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan kebutuhan pokok seperti kebutuhan
primer, skunder dan tersier. Semua kebutuhan tersebut harus diiringi dengan
keyakinan, manusia dapat mengatur hidupnya dengan adanya keyakinan atau
Agama yang mereka anut, oleh sebab itu agama merupakan salah satu
kebutuhan manusia yang juga tidak kalah penting dibandingkan dengan
kebutuhan pokok tersebut. Dengan memiliki Agama, manusia dapat
mengendalikan segala sesuatu yang dihadapi dalam kehidupannya, manusia
dapat mengendalikan hawa nafsu mereka dengan aturan keyakinan mereka
masing-masing, kebutuhan manusia terhadap agama bukanlah kebutuhan yang
dianggap mudah, karna agama dapat membuat manusia meyakini apa yang
mereka lakukan dalam kehidupan mereka masing-masing, dalam Agama Islam
manusia memiliki hak dan kewajiban sesuai dengan kodratnya, maka dalam
agama islam manusia dapat mengatur kehidupannya dengan baik. Istilah
Agama seringkali disamakan artinya dengan istilah religion yang berarti
agama. Dalam bahasa Latin juga terdapat religio yang berarti agama, kesucian,
kesalehan, ketelitian batin.Agama adalah Mengikat diri pada suatu bentuk
hidup yang mengandung pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia
dan yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia. Selain itu agama
adalah pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini
bersumber dari kekuatan gaib.
Abstrak : Secara naluri, manusia mengakui kekuatan dalam
kehidupan ini di luar dirinya. Ini dapat dilihat ketika manusia mengalami
kesulitan hidup, musibah dan berbagai bencana. Ia mengeluh dan minta
pertolongan kepada sesuatu yang serba maha, yang dapat membebaskannya
dari keadaan itu. Ini dialami oleh setiap manusia. Naluriah ini membuktikan
bahwa manusia perlu beragama dan membutuhkan Tuhannya. Untuk itu
manusia diperintahkan mengagungkan dan mensucikan-Nya.
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, agama berarti segenap
kepercayaan (kepada Tuhan, Dewa dsb) serta dengan ajaran kebaktian dan
kewajiban- kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.
(Poerwadarminta : 1982: 18) Agama dari sudut bahasa (etimologi) berarti
peraturan- peraturan tradisional, ajaran- ajaran, kumpulan- kumpulan hukum
yang turun temurun dan ditentukan oleh adat kebiasaan. Agama asalnya terdiri
dari dua suku kata, yaitu a berarti tidak dan gama berarti kacau. Jadi agama
mempunyai arti tidak kacau. Arti ini dapat dipahami dengan melihat hasil yang
diberikan oleh peraturan- peraturan agama kepada moral atau materiil
pemeluknya, seperti yang diakui oleh orang yang mempunyai pengetahuan,
(Abdullah : 2004 : 2).
Dalam bahasa Arab, agama berasal dari kata ad-din, dalam bahasa
Latin dari kata religi, dan dalam bahasa Inggeris dari kata religion. Religion
dalam bahasa inggeris(dinun) dalam bahasa Arab memiliki arti sebagai berikut:
a) Organisasi masyarakat yang menyusun pelaksanaan segolongan manusia
yang periodik, pelaksanaan ibadah, memiliki kepercayaan, yaitu
kesempurnaan zat yang mutlak, mempercayai hubungan manusia dengan
kekuatan rohani yang leibih mulia dari pada ia sendiri. Rohani itu terdapat
pada seluruh alam ini, baik dipandang esa, yaitu Tuhan atau dipandang
berbilang- bilang.
b) Keadaan tertentu pada seseorang, terdiri dari perasaan halus dan
kepercayaan, termasuk pekerjaan biasa yang digantungkan dengan Allah
SWT.
c) Penghormatan dengan khusuk terhadap sesuatu perundang- undangan atau
adat istiadat dan perasaan. (Abdullah : 3) Agama semakna juga dengan
kata ad-din (bahasa Arab) yang berarti cara, adat kebiasaan, peraturan,
undang- undang, taat dan patuh, mengesakan Tuhan, pembalasan,
perhitungan, hari kiamat dan nasihat.( Ali : 2007 : 25).Pengertian ini
sejalan dengan kandungan agama yang di dalamnya terdapat peraturan-
peraturan yang merupakan hukum yang harus dipatuhi panganut agama
yang bersangkutan. Selanjutnya agama juga menguasai diri seseorang dan
membuat dia tunduk dan patuh kepada Tuhan dengan menjalankan ajaran-
ajaran agama. Agama lebih lanjut membawa utang yang harus dibayar
oleh penganutnya. Paham kewajiban dan kepatuhan ini selanjutnya
membawa kepada timbulnya pahambalasan. Orang yang menjalankan
kewajiban dan patuh kepada perintah agama akan mendapat balasan yang
baik dari Tuhan, Sedangkan orang yang tidak menjalankan.
Fitrah manusia yang tidak bisa dipungkiri adalah kecenderungan
menerima agama. Karena agama apapun yang diturunkan Tuhan ke dunia
mempunyai implikasi yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, seperti
ketenangan, ketentraman hidup, bebas dari keresahan dan kegelisahan, selalu
membimbing penganutnya kearah kebaikan dan kedamaian. Di dalam ajaran
Islam, sumber jiwa keberagamaan manusia diterangkan dalam al-Quran bahwa
Allah berfirman:
Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya tak ada
kekhawatiran atas mereka dan tidak pula mereka akan bersedih hati (QS. Al-
baqarah, 2;8).
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami
benar-benar akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan
sesungguhnya Allah benr-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS.
Al-ankabut, 29;69).
Secara garis besar kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi dua
bagian; kebutuhan alamiah dan kebutuhan non alamiah, kebutuhan alamiah
disebut juga dengan kebutuhan fitrah, suatu kebutuhan bagi setiap manusia dan
bersifat azali. Termasuk dalam kebutuhan ini antara lain kebutuhan manusia
terhadap agama.Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, setiap manusia
butuh terhadap agama, dengan demikian manusia sekaligus memiliki
kecenderungan untuk selalu dekat dengan Tuhan, dengan kata lain manusia
membutuhkan Tuhan. Di dalam al-Quran menjelaskan hal tersebut sebagai
berikut:
"Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama Allah; manusia
diciptakan Allah (dengan membawa) fitrah itu (QS. Ar-rum, 30:30)".
Secara sederhana dapat digambarkan bahwa setiap agama yang
dianut oleh manusia memiliki tujuan pokok, antara lain terpenuhinya
kebutuhan akan spiritualitas para penganutnya dan terwujudnya kedamaian di
tengah masyarakat. Agama itu pada hakikatnya untuk kepentingan manusia,
bukan untuk kepentingan Tuhan, sebab Tuhan tidak memperoleh keuntungan
dari penerimaan manusia terhadap agama. Sebaliknya tidak juga menderita
kerugian karena penolakan manusia terhadap ajakan agama. Jadi, semua
keuntungan atau kerugian (yang bersumber dari penerimaan dan penolakan
manusia terhadap agama) justru kembali kepada diri sendiri.
Dari beberapa uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
manusia ternyata tidak bisa mengandalkan apa saja yang telah diciptakannya
sendiri. Hal itu tetap saja tidak bisa memberikan ketentraman sejati dalam
hidupnya. Manusia masih mengharapkan kepada suatu hal yang transenden
atau bisa dikatakan tuhan yang menciptakan alam semesta ini. Oleh karena itu
agama merupakan jalan keluar yang bisa diambil manusia untuk memenuhi
kebutuhan akan jiwa spiritualnya.
B. Karakteristik Agama Sebagai Jalan Menuju Kebahagiaan
Menurut Al-Alusi bahagia adalah perasaan senang dan gembira
karena bisamencapai keinginan/cita-cita yang dituju dan diimpikan. Pendapat
lainmenyatakan bahwa bahagia atau kebahagiaan adalah tetap dalam kebaikan,
ataumasuk ke dalam kesenangan dan kesuksesan.Berbeda dengan konsep
diatas, Ibnul Qayyim al-jauziyah berpendapat bahwa kebahagiaaan itu adalah
perasaan senang dan tentram karena hati sehat dan berfungsi dengan baik. Hati
yang sehat dan berfungsi dengan baik bisa berhubungan dengan Tuhan pemilik
kebahagiaan. Pemilik kebahagiaan,kesuksesan, kekayaan, kemuliaan, ilmu, dan
hikmah adalah Allah. Kebahagiaandapat diraih kalau dekat dengan pemilik
kebahagiaan itu sendiri yaitu Allah Swt.
Dalam kitab Mīzānul ‘Amal, Al-Ghazali menyebut bahwa as-
sa’ādah (bahagia) terbagi dua, pertama bahagia hakiki; dan kedua, bahagia
majasi. Bahagia hakiki adalah kebahagiaan ukhrawi, sedangkan kebahagiaan
majasiadalah kebahagiaan duniawi. Kebahagiaan ukhrawi akan diperoleh
dengan modaliman, ilmu, dan amal. Adapun kebahagiaan duniawi bisa didapat
oleh orang yang beriman dan bisa didapat oleh orang yang tidak beriman. Ibnu
‘Athaillahmengatakan, “Allah memberikan harta kepada orang yang dicintai
Allah dan kepada orang yang tidak dicintai Allah, tetapi Allah tidak akan
memberikan imankecuali kepada orang yang dicintai- Nya.” Kebahagiaan
duniawi adalah kebahagiaan yang fana dan tidak abadi.Adapun kebahagiaan
ukhrawi adalah kebahagiaan abadi dan rohani. Kebahagiaanduniawi ada yang
melekat pada dirinya dan ada yang melekat pada manfaatnya. Di antara
kebahagiaan duniawi adalah memiliki harta, keluarga, kedudukanterhormat,
dan keluarga yang mulia. Sedangkan hati yang sehat adalah sebagai berikut:
1. Hati menerima makanan yang berfungsi sebagai nutrisi dan obat. Adapun
makanan yang paling bermanfaat untuk hati adalah makanan “iman”,
sedangkan obat yang paling bermanfaat untuk hati adalah Al-Quran.
2. Selalu berorientasi ke masa depan dan akhirat. Untuk sukses pada masa
depan,kita harus berjuang pada waktu sekarang. Orang yang mau berjuang
padawaktu sekarang adalah pemilik masa depan, sedangkan yang tidak
mau berjuang pada waktu sekarang menjadi pemilik masa lalu. Nabi
Muhammad saw. berkata kepada Abdullah bin Umar r.a. “Hiduplah kamu
di muka bumi inilaksana orang asing atau orang yang sedang bepergian
dan siapkan dirimuuntuk menjadi ahli kubur.” (HR Bukhari). Ali bin Abi
Thalib menyatakan bahwa dunia itu pergi meninggalkan kita, sedangkan
akhirat datang menjemputkita. Masing-masing bagian ada ahlinya, maka
jadilah dirimu bagian dari ahliakhirat bukan ahli dunia, sebab sekarang
adalah waktu beramal dan tidak adahisab, sedangkan nanti ( di akhirat) ada
hisab, tetapi tidak ada amal.
3. Selalu mendorong pemiliknya untuk kembali kepada Allah Tidak
adakehidupan, kebahagiaan, dan kenikmatan kecuali dengan rida-Nya dan
dekatdengan-Nya. Berzikir kepada Allah adalah makanan pokoknya, rindu
kepadaAllah adalah kehidupan dan kenikmatannya.
4. Tidak pernah lupa dari mengingat Allah (berzikir kepada Allah), tidak
berhenti berkhidmat kepada Allah, dan tidak merasa senang dengan selain
Allah Swt.
5. Jika sesaat saja lupa kepada Allah segera ia sadar dan kembali mendekat
dan berzikir kepada-Nya.
6. Jika sudah masuk dalam salat, maka hilanglah semua kebingungan
dankesibukan duniawinya dan segera ia keluar dari dunia sehingga ia
mendapatkanketenangan, kenikmatan, dan kebahagiaan dan berlinanglah
air matanya serta bersukalah hatinya.
7. Perhatian terhadap waktu agar tidak hilang sia-sia melebihi perhatian
kepadamanusia lain dan hartanya.
Yang perlu Anda ketahui berikutnya adalah faktor-faktor yang
menyebabkan hati manusia menjadi sakit. Dengan kata lain dapat dikatakan
beberapa sebab yang dapat merusak hati manusia sehingga fungsi hati
terganggu dan menjadi tidak normal alias sakit. Untuk menjawab persoalan
ini, Anda dapat menelusurinya dalam kitab Thibb al-Qulūb, di antaranya
adalah sebagai berikut.
1. Banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak baik.
Tidak ada yang merusak manusia kecuali manusia. Sebaliknya, tidak ada
yang dapat memperbaiki manusia kecuali manusia yang baik. Bukankah
Abu Thalib sulit menghindar dari rongrongan kuffār Quraisy sehingga ia
dihalangi mengucapkan dua kalimah syahadat. Seandainya kuffār Quraisy
tidak terus-menerus menguntitnya, kemungkinan Abu Thalib tidak akan
susah untuk mengucapkan dua kalimah syahadat.Allah menyatakan,
“Teman-teman pada hari itu sebagian mereka atas sebagian menjadi
musuh kecuali orang-orang yang bertakwa” (QS Al-Ahzab/33: 67).Betapa
besar pengaruh pergaulan dalam kehidupan seseorang, Anda dapat
membaca ayat-ayat yang lain misalnya: (QS Al-Furqan/25: 27-29), (QS
Al-„Ankabut/29: 25).Dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat
menyaksikan orang yang baik bisa terbawa jelek karena bergaul dengan
temantemannya yang jelek. Perilaku teman yang jelek itu, misalnya, sering
bolos kuliah, sering begadang semalaman,sering bermain ke luar rumah
malam-malam, malas mengerjakan tugas-tugas kuliah atau bisa jadi
terbawa menggunakan narkoba dan lain-lain.
2. At-Tamannī (berangan-angan).
Berangan-angan identik dengan menghayal. Menghayal itu impian tanpa
usaha dan ikhtiar, bagaikan lautan tanpa tepi. Anganangan adalah modal
para pecundang dan merugi. Angan-angan adalah mimpi orang-orang yang
tidur pada siang hari, setelah bangun baru ia sadar bahwa ia sedang dalam
mimpi. Impian bagi orang-orang yang berusaha (ikhtiar) dengan dasar
iman dan ilmu adalah cita-cita. Impian serupa ini adalah cahaya dan
hikmah.Sebaliknya, impian orang-orang dungu adalah tipuan. Anda harus
cerdas membedakan antara khayalan dan impian. Khayalan adalah
lamunan tentang kehidupan yang lebih baik tanpa ada perjuangan, tanpa
ada usaha, sedangkan impian yang biasa disebut juga cita-cita adalah visi
masa depan yang sedang diusahakan melalui proses yang rasional dan
sistematis. Peribahasa bahasa Arab mengatakan, ”Jadilah kamu anak muda
yang kakinya ada di atas tanah, sedangkan cita-citanya digantungkan pada
bintang suraya.”Rasulullah bersabda, “Orang yang cerdik adalah orang
yang menundukan nafsunya dan beramal untuk bekal setelah kematiannya.
Dan orang lemah adalah orang yang keinginannya mengikuti nafsunya dan
berangan-angan kosong terhadap Allah Swt.” (HR Ad-Daruqutni). Abu
Ubaidah Amir bin Al-Jarrah r.a. berkata, “Boleh jadi, seseorang
membersihkan bajunya, tetapi ia mengotori agamanya. Boleh jadi,
seseorang memuliakan dirinya padahal sebenarnya ia menghinakannya.
Segeralah mengganti dosa-dosa yang telah lalu dengan kebajikan-
kebajikan yang baru.Jika seseorang di antara kalian melakukan kejelekan
sebesar antara dia dan langit, lalu melakukan satu kebajikan pasti
kebajikan itu akan meliputi kejelekannya hingga menggugurkannya.”
3. Menggantungkan diri kepada selain Allah
Menggantungkan diri kepada selain Allah adalah perkara yang paling
merusak hati manusia. Tidak ada sesuatu yang lebih merusak hati manusia
melebihi ‟menggantungkan diri kepada selain Allah‟. Dalam QS Maryam
Allah berfirman, ”Mereka menjadikan ilah selain Allah agar mereka
memberikan kemuliaan. Sekali kali-kali tidak, mereka akan mengingkari
karena diibadahi dan mereka akan menjadi musuh.” (QS Maryam/8: 82).
Ayat yang berbicara masalah yang sama dapat dilihat, misalnya, (QS
Yasin/36: 81-82), (QS Al-Isra/17: 22).Manusia memiliki kesempatan yang
sama untuk mendekatkan diri kepada Allah tanpa perantara, tanpa wasilah,
dan tanpa gantungan kepada orang lain. Allah berfirman, “Apabila hamba-
hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya
Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa
apabila ia berdoa kepada-Ku,”(QS Al-Baqarah/2: 186)Allah juga
berfirman, “Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada
Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu” (QS
Thaha/20: 98).“Janganlah kamu sembah selain Allah Swt.Tidak ada Tuhan
yang berhak disembah melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa,
kecuali Allah Swt. Bagi-Nya adalah segala penentuan, dan hanya kepada-
Nyalah kamu dikembalikan.” (QS Al-Qashash/28:88). “Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan (sesuatu ) Allah, maka pasti Allah Swt.
mengharamkan kepadanya surga dan tempatnya di neraka dan tidak ada
bagi orang-orang yang zalim itu seorang penolong pun.” (QS Maidah/5:
72).
4. Asy-Syab‟u (terlalu kenyang)
Kekenyangan terbagi dua, pertama, kenyang dengan barang haram “li
zātihi”, misalnya, kenyang karena makan bangkai, darah, daging babi,
anjing, burung yang punya cengkraman kuat, atau makan bintang yang
bertaring. Kedua, kenyang dengan makan perkara yang haram “li
ghairihi”, misalnya, kenyang karena makan makanan hasil curian, barang
yang digasab, atau barang yang didapat tanpa ada rida dari
pemiliknya.Ada lagi jenis kenyang disebabkan makan sesuatu yang mubah
tetapi secara berlebihan, seperti berlaku israf (berlebihan) dalam makan
yang halal. Perilaku ini (israf) tidak sehat, merusak organ tubuh dan
merusak hati. Nabi Muhammad bersabda, “Barang siapa makan banyak,
maka akan minum banyak, lalu tidur banyak, akhirnya ia merugi dengan
banyak.” Dalam hadis yang lain, Nabi Muhammad bersabda, “Tidaklah
Anak Adam memenuhi wadah yang lebih jelek nilainya daripada
memenuhi perutnya dengan makan. Cukuplah bagi Anak Adam beberapa
suap makanan saja sekedar dapat menegakan tulang-tulang yang ada pada
tubuhnya untuk salat, Kalau tidak boleh tidak, maka adalah satu pertiga
untuk makan, satu pertiga untuk minum, dan satu pertiga untuk bernafas.”
(HR Tirmizi). Sebuah hikayat mengisahkan bahwa iblis la‟natullāh datang
menemui Nabi Yahya bin Zakaria a.s. Yahya bertanya kepada iblis,
“Apakah kau telah mendapatkan sesuatu dariku?” Iblis menjawab, “Tidak
pernah, kecuali jika engkau makan malam, maka aku bikin lahap dengan
makanan itu hingga kau makan banyak dan kekenyangan dan kau pun
tertidur lalu kau lupa dengan wiridwiridmu.” Nabi Yahya berkata, “Karena
Allah, wajib atasku aku tidak akan pernah kenyang dari makanan untuk
selamanya.” Iblis berkata, “Demi Allah, aku tidak akan memberi nasihat
kepada manusia selamanya.”
5. Terlalu banyak tidur
Banyak tidur dapat mematikan hati, memberatkan badan, menyia-nyiakan
waktu, dan dapat menimbulkan kelupaan dan kemalasan. Sungguh pun
demikian, tidak selamanya tidur itu buruk, malah ada tidur yang sangat.
C. Konsep Kebahagiaan Dalam Perpektif Ilmuwan Dan Islam
Hati yang sehat selalu berorientasi kepada kualitas amal bukan
kepada amal semata. Oleh sebab itu, hati selalu ikhlas, mengikuti nasihat,
mengikuti sunnah,dan selalu bersikap ihsan.
Kunci kebahagiaan menurut perspektif ilmuw dan Islam adalah:
1) Iman kepada Allah dan beramal sholeh;
2) Beriman kepada qadha dan qadar karena qadha dan qadar, baik buruknya
semua dari Allah;
3) Faham ilmu syariat para ulama yang mengenal Allah;
4) Banyak dzikir dan membaca Al quran;
5) Kedudukan hati yang lapang;
6) Baik kepada manusia;
7) Memandang urusan dunia lebih rendah daripada urusan akherat;
8) Tidak tamak dunia dan selalu siap mati;
9) Yakin kebahagiaan hakiki bagi seorang mukmin adalah akherat;
10) Bersahabat dengan orang sholeh;
11) Yakin perbuatan jahat orang lain akan menjadi kebaikan bagi dirinya maka
maafkanlah;
12) Berbicara baik hapuslah perbuatan buruk dengan berbuat kebajikan;
13) Selalu kembali kepada Allah.
Sebagai umat Islam maka setidaknya 13 konsep itulah yang harus
dipahami dan dijalankan untuk mencapai kebahagiaan yang sesungguhnya,
sebab tidak hanya berpikir tentang kebahagiaan di dunia namun juga di
akherat.
Adapun penjelasan konsep kebahagiaan perspektif dalam Islam :
Beliau menjelaskan, bahwa sejatinya kebahagiaan manusia bukan diukur oleh
materi (harta, tahta dan lainnya). Akan tetapi, kebahagiaan diukur dari
bagaimana manusia tersebut dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta’aalaa.
Beliau juga menjelaskan tentang sebuah ayat dari QS. Al Fatihah yaitu:
٥ ُ‫ك ن َۡستَ ِعين‬
َ ‫د َوإِيَّا‬cُ ُ‫ك ن َۡعب‬
َ ‫يَّا‬
Ayat tersebut dikorelasikan sebagai salah satu indikasi kedekatan hamba
(manusia) kepada Allah Subhanahu wa Ta’aalaa. Ayat ini juga menerangkan
hubungan langsung antara Allah dan hamba-Nya. Sehingga, Allah tidak akan
mengingkari hamba yang meminta pertolongan kepada-Nya.
Kemudian beliau melanjutkan dengan ayat:
‫صاَل ة‬ َّ ‫َوا ْستَ ِعينُوا بِال‬
َّ ‫صب ِْر َوال‬
Shalat dan sabar adalah dua perlindungan dan pertolongan yang sangat agung
bagi hamba-Nya. Karena solat bisa mendekatkan kita kepada Allah Subhanahu
wa Ta’aalaa. “Dengan shalat, iman kita akan menjadi kuat.” Tegasnya.
Bahagia akan semakin tumbuh jika kita mengenal Allah ‘Ma’rifatullah’.
Tentunya, mengenal Allah adalah puncak dari segala macam kegembiraan dan
kesenangan lebih dari apa yang dapat dibayangkan oleh manusia. Sebab, tidak
ada suatu apa pun yang lebih tinggi dari kemuliaan Allah Subhanahu wa
Ta’aalaa. Demikianlah konsep kebahagiaan dalam islam.
BAB III
Studi Kasus Dan Solusinya

1. Rahmatang : Contoh studi kasus , seseorang yang merasa hidupnya tidak


terarah atau merasa hidupnya tidak ada tujuan .Solusinya sebagai hamba
allah yang beriman kita harus mendekatkan diri kepada allah menjalankan
segala perintahnya menjauhi segala larangannya dan kita harus lebih
bersyukur
2. Safryan : contoh studi kasus , seseorang yang mengalami perubahan sikap
dari yang awalnya tidak mengenal agama dan membuat hidupnya hura-
hura didunia tidak disiplin ,mencuri dan sebagainya .solusinya mengenal
adanya tuhan melalui agama adalah suatu kepercayaan manusia terhadap
sesuatu kepercayaan manusia terhadap sesuatu dan sebagai sasaran
penyembahan terhadap penganutnya.
3. Suliana batan
4. Rika -
BAB IV
Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa hati yang sakit adalah hati tidak memiliki
kriteria sebagaimana diuraikan di atas. Jadi, kalau hati enggan atau menghindar
dari makanan yang sehat malah sebaliknya, hati beralih ke makanan yang tidak
sehat berarti hati itu sakit. Demikian pula, jika ia tidak mau makan obat,
menghindar dari obat yang bisa menyembuhkan yakni Al-Quran, berarti hati itu
pun sakit. Hati yang sakit adalah hati yang tidak berfungsi dengan semestinya.
Fungsi hati adalah untuk makrifah kepada Allah, mencintai Allah, rindu kepada
Allah, dan kembali kepada Allah. Sekiranya manusia mengetahui segala sesuatu,
tetapi tidak makrifah kepada Allah sebagai Tuhannya, maka nilainya sama saja
dengan orang yang tidak mengetahui sama sekali. Demikian juga seandainya
manusia mendapatkan bagian-bagian dunia, kenikmatan dunia, dan syahwat
dunia, tetapi tidak memiliki rasa cinta kepada Allah, tidak rindu kepada Allah,
tidak nikmat bersama Allah, tidak berkhidmat kepada Allah, maka manusia tidak
mendapatkan kenikmatan, kesenangan dan kebahagiaan. Sekiranya hati manusia
itu bahkan kosong tidak mendapatkan semua itu, maka kehidupan dunia akan
menjadi siksa baginya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/amp/marthalinaazzahra/6009368fd541df4c2379330
2/kebutuhan-manusia-terhadap-agama#aoh=16362903937647&referrer=https
%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/506418/mod_resource/content/1/BAB
%203%20BAGAIMANA%20AGAMA%20MENJAMIN
%20KEBAHAGIAAN.pdf

https://id.scribd.com/document/493352866/Makalah-Kebutuhan-Manusia-
Terhadap-Agama
LAMPIRAN
BIODATA KELOMPOK 4


NAMA : RAHMATANG
KELAS : 1B AGROTEKNOLOGI
TTL : LAUWO,JOMPI 29 OKTOBER 2003
ALAMAT : DESA LAUWO, KEC BURAU ,KAB LUWU TIMUR.
HOBY : MEMASAK-MASAK


NAMA :SAFRYAN
KELAS : 1B AGROTEKNOLOGI
TTL : BUNTU-BATU 12 JUNI 2003
ALAMAT : DESA BUNTU-BATU,DUSUN KARANGAN ,KEC BUPON KAB
LUWU.
HOBY : MEMBACA DAN BERSEPEDA


NAMA : SULIANA BATAN
KELAS : 1B AGROTEKNOLOGI
TTL : PARANTA 26 MARET 2003
ALAMAT : PADANG ALIPAN PERMAI
HOBY : -


NAMA : RIKA
KELAS : 1 C AGROTEKNOLOGI
TTL : KAMBO 10 –JULI -1998
ALMAT : KAMBO
HOBY : MAKAN
“SEKIAN DAN TERIMA KASIH”

Anda mungkin juga menyukai