Disusun oleh:
Abdan masykuri tanjun (7213510056)
Irfan hafizi Nasution (7213510061)
Rindy endry yani (7211210007)
Dosen pengampu;
Dí. Hapni Laila Siíegaí, S.Ag., M.A
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “AGAMA DAN PENDOMAN HIDUP” dengan baik tanpa ada
halangan yang berarti. Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada
segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah
ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.
Kelompok 1
ii
Daftar isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia selalu butuh agama. Kebutuhan manusia kepada agama tidak dapat ditawar-
tawar, karena ia merupakan kebutuhan asasi yang terkait langsung dengan inti kehidupan
manusia serta rahasia keberadaannya. Secara bahasa, kata agama yang diartikan dari kata
bahasa Arab yaitu dyn, memiliki beberapa macam pengertian, yaitu: balasan (al-jaza’),
kekuasaan dan otoritas (al-hukmu wa sulthan), tunduk dan taat (al-khudhu’ wa tha’ah),
kebiasaan (al-‘adah) serta apa yang diyakini, dipeluk dan disembah. Semua makna ini dapat
dimasukkan ke dalam pengertian agama, karena orang yang beragama niscaya segala ajaran-
ajarannya dapat menjadi kebiasaan buat dirinya, ia pun taat kepada yang menciptakan agama,
tunduk kepada otoritas-Nya dan akhirnya ia memohon ganjaran pahala dari-Nya.
Adapun menurut istilah, kata agama atau diyn seperti yang telah didefenisikan oleh
para ulama yaitu: “sebuah ketentuan Tuhan yang menuntun orang-orang yang berakal sehat
dengan pilihan mereka kepada kebaikan di dunia dan keberuntungan di akhirat”.Sejatinya
agama adalah bertujuan untuk memberikan penganutnya kehidupan yang damai, tenang,
aman dan sentausa di kehidupan dunia serta kebahagian abadi di negeri akhirat kelak. Dari
defenisi agama di atas setidaknya ada tiga hal yang penting untuk membedakan antara agama
yang haq dan agama yang batil.
Rumusan masalah
Manfaat
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Agama
Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan (atau
sejenisnya) serta tata kaidah yang berhubungan dengan adat istiadat, dan pandangan dunia
yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan, pelaksanaan agama bisa
dipengaruhi oleh adat istiadat daerah setempat. Pada zaman sejarah adat menjadi alat untuk
menyampaikan ajaran-ajaran agama[1]. Sementara agama susah untuk didefinisikan,
sebuah model standar dari agama, digunakan dalam perkuliahan religious studies, diajukan
oleh Clifford Geertz, yang dengan sederhana menyebutnya sebagai sebuah "sistem kultural".
[2][3]
Sebuah kritikan untuk model Geertz oleh Talal Asad mengategorikan agama sebagai
"sebuah kategori antropologikal." [4]
Banyak agama memiliki mitologi, simbol, dan sejarah
suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna, tujuan hidup dan asal-usul kehidupan atau
alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang-orang
memperoleh moralitas, etika, hukum adat, atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa
perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama adalah pengatur (sistem) yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan keyakinan serta pengabdian kepada Sang Pencipta
Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia
serta lingkungannya. Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama (आगम) yang
berarti "Cara Hidup".[14] Kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal
dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat
kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Kata
"agama berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu a tidak dan ga pergi Jadi agama artinya tidak
pergi, tetap di tempat. diwarisi secara turun temurun. Hal ini menunjukkan pada salah satu
sitat agama, yaitu diwarisi secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya
Versi lain mengatakan agama tersusun dari a tidak dan guma kacau. Jadi agama artinya tidak
kacau
Dalam Bahasa Arab agama disebut din yang berarti menguasai. menundukkan, patah,
hutang, balasan, kebiasaan. Agama memang membawa peraturan-peraturan yang merupakan
hukum, yang harus dipatuhi orang. Din dalam bahasa Semit juga berarti undang-undang atau
2
hukum Sedangkan dalam bahasa Inggris agama disebut religion yang terumbil dari bahasa
3
Latin religare yang berarti "mengikat kembali. Maksudnya dengan memiliki religi, seseorang
mengikat dirinya kepada Tuhan
5
nilai moral yang datang dari agama. Tingkat religiusitas individu akan berkembang seiring
dengan perkembangan kepribadiannya. Sejak manusia lahir di dunia, manusia dilahirkan.
mempunyai potensi beragama atau berkeyakinan kepada Tuhan atau percaya adanya
kekuatan di luar dirinya yang mengatur hidup dan kehidupan alam semesta. Oleh karenanya
pemahaman mengenai keagamaan atau religiusitas haruslah ditanamkan sejak dini, bahkan
ketika masih kanak-kanak. Karena kepercayaan ini akan berkembang dan mencapai
kematangan ketika individu dewasa. Dalam mencapai kematangan beragama banyak
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor internal (pembawaan), dan faktor eksternal
(lingkungan). Ketika Tuhan menciptakan alam semesta ini, Tuhan juga menciptakan segala
sesuatunya berpasang- pasangan, demikian juga halnya dengan mahkluk hidup, ada pria ada
wanita, ada jantan ada betina. Demikian sudah menjadi suatu kodrat bahwa manusia dan
hewan dalam hidupnya berusaha mencari pasangannya. Lalu bagaimana dengan manusia
yang memilih pasangan sejenis atau yang kita kenal sebagai kaum homoseksual. Dalam
agama islam homoseksual merupakan larangan agama, karena Allah dan Rosulnya melarang
hubungan seks sesama jenis.
(journal, http://eprints.ums.ac.id/16686/2/BAB_I.pdf)
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ya, ada 6 agama di Indonesia yang diakui oleh
pemerintah. Yuk, simak penjelasan lengkapnya satu per satu.
1. Islam
Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7 atau 8 melalui para pedagang dari
Arab dan Persia. Islam terus berkembang hingga kini menjadi kepercayaan yang dianut
mayoritas penduduk Indonesia.
Hari Besar: Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriah, Isra’ Mi’raj
6
Tempat Ibadah: Masjid
2. Katolik
Agama Katolik pertama kali muncul di kepulauan Maluku. Agama ini dibawa oleh
bangsa Portugis ke Indonesia, yang saat itu datang untuk mencari rempah-rempah. Rakyat
Maluku pun menjadi penganut pertama dari agama Katolik di Indonesia.
3. Kristen Protestan
Agama Kristen Protestan muncul pertama kali di Belanda pada abad ke-16 yang
dipengaruhi oleh ajaran Calvinisme dan Lutheran. Kristen Protestan pun masuk ke
Indonesia bersama para penjajah dalam misi Gospel.
4. Hindu
Hindu pertama masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Bangsa Cina dan India
membawa agama Hindu diperkirakan pada awal abad keempat, ditandai dengan
berdirinya kerajaan Kutai dan Tarumanegara. Hindu menjadi salah satu agama tertua
di Indonesia.
7
Kitab Suci: Weda
Nama Pembawa: -
5. Budha
Sama seperti Hindu, Budha pun agama tertua di Indonesia. Agama Budha masuk pada
abad kelima masehi, terlihat dari peninggalan prasasti yang ditemukan. Diperkirakan,
Budha dibawa oleh pengelana Fa Hsien yang berasal dari China. Agama ini pun
berkembang dengan banyaknya kerajaan Budha, seperti Sriwijaya. Bahkan, Sriwijaya
menjadi pusat pengembangan agama Budha di Asia Tenggara hingga tahun 1377.
6. Konghucu
Agama Konghucu berasal dari ajaran Konfusius atau Konfusianisme. Agama ini pertama
kali muncul di Indonesia pada abad ke-17. Salah satu buktinya adalah terdapat bangunan
tua di Pontianak yang digunakan sebagai tempat pemujaan bagi para penganut agama
Konghucu.
8
Mengapa Ada Beragam Agama di Indonesia?
Pernahkah kamu berpikir mengapa Indonesia memiliki banyak sistem kepercayaan dan
agama? Apa yang menyebabkan ada enam agama yang ada di Indonesia? Mengapa tidak
hanya satu agama saja yang boleh dianut di Indonesia? Ternyata, semua itu ada
jawabannya, lho, teman-teman! Berikut penjelasan penyebab keberagam agama di
Indonesia.
Secara geografis, Indonesia memiliki letak yang sangat strategis. Bangsa kita terletak di
antara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Selain itu, ada dua benua
yang mengapit Indonesia, antara lain Benua Asia dan Benua Australia. Posisi ini
menjadikan Indonesia di jalur perdagangan dunia, sehingga banyak pedagang dari bangsa
lain datang ke Indonesia. Hal ini memungkinkan terjadinya penyebaran agama di
Indonesia.
Sebagaimana firman Allah dalam Surah al-Maidah ayat 3. “Pada hari ini telah Aku
sempurnakan agamamu tuntukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah
Aku ridai Islam sebagai agamamu” (Q.S. al-Maidah [5]:3)
Dari pembahasan inilah kita fahami bahwa al-Qur’an senantiasa membentuk pribadi yang
selalu berada dalam bimbingan Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya sehingga kita menjadi manusia yang bahagia hidup di dunia dan
akhirat.
Dari Abu Ruqayyah yakni Tamim bin Aus Ad Daari ra, sesungguhnya Nabi saw
bersabda: Agama itu adalah nasihat. Kami (para shahabat) bertanya: Untuk siapa (Ya
Rasulullah) beliau menjawab; Bagi Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya serta pemimpin-pemimpin
ummat Islam dan juga bagi orang Islam umumnya. (HR.muslim)
4. fungsi agama
9
berada padaa jalan kebenaran dan kebaikan menurut ajaran dan kepercayaan masing
masing.
Agama berfungsi sebagai jalan teebaik bagi penganutnya berhubungan dengan tuhannya
agar dapat memohon dan mengharapkan keselamatan dari kejahatan yang terlihat maupun
yang tiudak nyata serta keselamatan dari ancaman api neraka akibat dosa dosa dimasa
lalu. Seseorang yang memiliki agama maka dirinya memiliki tuhan untuk tempat berdoa,
mengeluarkan uneg uneg dan memohon keselatan dunia akhirat. dengan begitu hati bisa
terasa lebih tenang dan mendekatkan diri kepada sang pencipta merupakan cara agar hati
tenang.
Karena ajaran agama yang selalu mengutamakan untuk selalu hidup berprilaku baik ,
saling menghormati dan menyayangi dengan orang yang beragama berbeda dapat
mewujudkan persatuan dan kesatuan dan sebagai alat untuk menuju perdamaian dunia.
didunia memiliki tarusan negara dengan ideologi dan agama yang berbeda beda, tetapi
semua negara dilandasi rasa saling menghormati hak asasi manusia , saling menghargai,
mengutamakan persamaan derajat tapi tidak saling merugikan satu sama lainnya,
menjauhi penghinaan atau penghujatan terhadap orang lain dan tidak saling merasa
benar , maka perdamian dunia akan selalu tercipta hingga akhir jaman.
Dengan beragama manusia akan lebih peka, lebih cerdas dan lebih tanggap dalam
menyikapi dan menghadapi masalah masalah sosial dimasyarakat, misalnya adanya
kemiskinan, keadilaan, kesejahteraan rakyat, tentang hak asasi manusia ataau tentang
aktifitas yang berjalan pada jalan kemaksiatan agar segera ditertibkan dan dimusnakan
agar prilaku tersebut tidak menodai wilayah sekitarnya dan tidak lagi menjerat prilaku
generasi berikutnya kearah yang penuh dosa.
Kepekaan tersebut dapat merangsang dan menyemangati orang orang agar tidak hanya
berdiam diri saja menyaksikan hal hal yang tidak baik antara lain tentang ketidakadilan
ditengah masyarakat, tentang prilaku menyimpang atau tentang kezoliman yang
berkembang pada sistem kehidupan dimasyarakat. masyarakat yang memiliki agama (
walaupun berbeda beda) maka akan memiliki jiwa yang lebih peka dan cerdas untuk
menolak semua peristiwa yang berbau ketidakadilan tersebut.
Ajaran agama selalu mengajarkan haal hal yang baik dan melaarang manusia untuk
berbuat sesuatu yang merugikan orang lain apapun bentuknya. ajaran agama mampu
memperbaiki kualitas kehidupan seseorang dalam bergaul dan berinteraksi ditengah
masyarakat. bahkan mampu mengubah pribadi seseorang atau kelompok menjadi
memiliki jenjang kehidupan yaang baru yaitu kehidupan yang lebih baik dan mencapai
spiritualnya masing masing.
(https://dalamislam.com/dasar-islam/fungsi-agama)
1
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1
Daftar Pustaka
https://dalamislam.com/dasar-islam/fungsi-agama
journal, http://eprints.ums.ac.id/16686/2/BAB_I.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Agama, islam kaffah : dr.hafni laila siregar, m.a (ed
Q.S. al-Maidah [5]:3
HR.muslim