Anda di halaman 1dari 8

A.

Buku Pembanding

Judul : Pengantar Statistik Pendidikan

Pengarang : Gaung PersadaPress

Penerbit : Drs. Darwyan Syah, M.Pd, M.Si, Drs. Supardi, M.Pd, dan Drs. Abd Aziz Hasibuan, M.Pd

Tahun terbit : 2010

Kota terbit : Jakarta

Tebal buku : 160 halaman

Ukuran : 14,5 x 20,5 cm

RINGKASAN ISI BUKU

BAB I PENDAHULUAN

Arti statistik hanya dibatasi pada “kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif)
saja, bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik. Sedangkan
statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara mengumpulkan data, pengolahan atau
analisisnya dan menarik berdasarkan kesimpulan kumpulan data dan penganalisisan yang telah
dilakukan (Sudjana 1986: 3) Statistik pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang membahas atau
mempelajari dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu dicapai atau
tersedia, dalam rangka pengumpulan, penyelesaian, penyajian, penganalisisan bahan keterangan yang
membentuk angka mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan (khususnya proses belajar
mengajar), dan penarikan kesimpulan, perkiraan serta ramalan ilmiah (dalam hal ini secara matematik)
atas dasar kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka.

Berdasarkan cara pengolahan datanya, statistik dibedakan menjadi statis dan statistik inferensial.
Pembagian statistik berdasarkan ruang lingkup pe 7/20 meliputi statistik pendidikan, statistik kesehatan,
statistik pertanian, dan lain s Pembagian statistik berdasarkan bentuk parameternya (data yang
sebenarnya) statistik dan statistik non parameterik. Pembagian statistik berdasarkan ruang lingkup
penggunaannya atau berdasarkan disiplin ilmu yang menggunakannya, statistik dapat dibedakan
menjadi beberapa, yaitu statistik pendidikan, statistik sosial, statistik kesehatan, statistik ekonomi, dan
statistik pertanian.

Sebagai ilmu pengetahuan, statistik mempunyai ciri-ciri yaitu: statistik selalu bekerja dengan angka atau
bilangan yang disebut dengan data kuantitatif, statistik bersifat obyektif, dan statistik bersifat universal.
Statistik berperan dalam berbagai kegiatan hidup manusia, yaitu dalam kehidupan sehari-hari, dalam
ilmu pengetahuan, dan dalam aktivitas penelitian ilmiah. Secara umum kegiatan statistik adalah sebagai
alat bantu dalam mengolah, menganalisis, dan menyimpulkan hasil yang telah dicapai dalam kegiatan
penilaian.
BAB II: DATA STATISTIK

Data merupakan keterangan-keterangan mengenai suatu keadaan atau masalah dalam bentuk angka
(golongan) seperti angka 1, 2, 3 dan seterusnya maupun dalam bentuk kategori, seperti baik buruk,
tinggi rendah, dan sebagainya. Agar data bisa dianalisis dan ditafsirkan, maka harus memiliki syarat-
syarat, yaitu: obyektif, relevan, sesuai dengan zaman (up to date), dan representatif.

Data statistik dapat digolongkan menjadi beberapa. Penggolongan berdasarkan sifatnya yaitu data
kontinyu dan data diskrit. Penggolongan berdasarkan cara penyusunan angka yaitu data nominal, data
ordinal, dan data interval. Penggolongan data statistik berdasarkan bentuk angkanya yaitu data tunggal
dan data kelompok. Penggolongan data statistik berdasarkan sumbernya yaitu data primer dan data
sekunder. Penggolongan data statistik berdasarkan waktu pengumpulannya yaitu data seketika dan data
urutan waktu.

Dalam pengumpulan data-data statistika terdapat beberapa prinsip pengumpulan, yaitu menghimpun
data selengkap-lengkapnya, ketepatan data, dan kebenaran data. Selanjutnya pengumpulan data
statistik dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu cara sensus dan cara sampling. Adapun instrument yang
dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian adalah tes, questionare (angket),
interview (wawancara), observasi (pengamatan), rating scale (skala bertingkat), dan dokumentasi,

BAB III: DISTRIBUSI FREKUENSI

Distribusi frekuensi adalah data yang disusun dalam bentuk kelompok berdasarkan kelas-kelas interval
dan menurut kategori tertentu. Distribusi frekuensi terdiri dari beberapa bagian, yaitu kelas-kelas, batas
kelas, tepi kelas, titik tengah kelas atau tanda kelas, interval kelas, panjang interval kelas, dan frekuensi
kelas. Distribusi frekuensi dapat disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Megurutkan data dari yang terkecil sampai data yang terbesar.

2. Menghitung rentang (range) yaitu selisih antara data tertinggi dengan data terendah.

3. Menentukan jumlah kelas. Jumlah kelas ditentukan dengan menggunakan rumus Sturges, yaitu k-1
+3,3 log n

4. Menghitung interval atau panjang kelas yaitu rentang dibagi dengan banyak kelas.

5. Membuat tabel distribusi frekuensi yang terdiri dari kolom interval kelas, kolom turus atau taly dan
frekuensi.

6. Menghitung frekuensi kelas secara melidi dalam kolom turus atau taly sesuai banyaknya data.

Distribusi frekuensi dapat disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Tabel distribusi frekuensi terdiri
dari: tabel distribusi frekuensi data tunggal, distribusi frekuensi data kelompok, tabel distribusi frekuensi
relative, dan tabel distribusi frekuensi kumulatif. Berdasarkan bentuknya grafik dapat digolongkan
menjadi 8, yaitu grafik balok, grafik lingkaran, grafik gambar, grafik peta, dan grafik garis. Grafik garis
terdiri atas: grafik garis tunggal, grafik garis majemuk, grafik garis poligon, dan grafik histogram. Dari
semua grafik tersebut, dalam kegiatan ilmiah yang sering digunakan adalah grafik poligon dan grafik
histogram. Grafik poligon merupakan lukisan garis yang menghubungkan titik potong antara nilai
dengan frekuensi. Grafik histogram merupakan diagram batang yang saling berhimpitan dan
menghubungkan batas bawah nyata dan batas atas nyata kelas interval (nilai) dengan frekuensi.

BAB IV: UKURAN NILAI PUSAT

Ukuran nilai pusat atau yang biasa disebut sebagai ukuran rata-rata adalah suatu nilai yang dipandang
representatif dapat memberikan gambaran secara umum mengenai keadaan nilai tersebut. Ada
beberapa jenis ukuran rata-rata, yaitu: rata-rata hitung/nilai rata-rata hitung (arithmetic mean), rata-
rata pertengahan (median), modus/mode, quartil, desil, percentile, rata-rata ukur/nilai rata-rata ukur,
dan rata-rata hamonik

Rata-rata hitung (mean) dihitung dengan cara jumlah dari keseluruhan angka (bilangan) yang ada
dibagi dengan banyaknya angka (bilangan) tersebut. Menghitung rata- rata data tunggal dibedakan
antara data tunggal yang berfrekuensi satu dengan data tunggal yang berfrekuensi lebih dari satu. Untuk
menghitung median terdapat perbedaan cara antara data tunggal dengan data kelompok Menghitung
median data tunggal dibedakan lagi menjadi median data tunggal dengan data genap. Modus
merupakan angka atau bilangan yang paling sering muncul dalam suatu kelompok data. Langkah-
langkah yang digunakan untuk mencari modus data tunggal maupun data kelompok yaitu:

1. Modus data tunggal adalah data yang frekuensinya terbanyak.

2. Modus data berkelompok dapat dicari dengan batas bawah kelas dijumlahkan dengan panjang kelas
dikali frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dibagi frekuensi kelas modal dikurang
frekuensi kelas interval dijumlahkan dengan frekuensi kelas modal dikurang frekuensi kelas interval.

BAB V: UKURAN DISPERSI

Ukuran dispersi sering disebut juga dengan ukuran variasi dan sering disebut juga dengan ukuran
penyimpangan Ukuran dispersi merupakan ukuran yang menyatakan seberapa besar penyimpangan
nilai-nilai data dari nilai-nilai pusatnya atau suatu nilai yang menyatakan seberapa besar nilai-nilai data
yang berbeda dengan nilai pusatnya. Jenis-jenis ukuran penyebaran data yaitu, pertama, range yang
terdiri dari range data tunggal, range data berkelompok, rentang antar kuartil. Kedua, deviasi yang
terdiri dari deviasi kuartil, deviasi rata-rata tunggal maupun kelompok, deviasi standar.

Ketiga, variance. Keempat, bilangan baku dan koefisien variasi.

Range merupakan suatu ukuran statistik yang menunjukkan jarak penyebaran data antara nilai yang
terendah dengan nilai yang tertinggi. Penyebaran data range dapat dicari dengan cara data tertinggi
dikurang data terendah. Range banyak memiliki kelemahan di antaranya: besar kecilnya range
ditentukan oleh nilai tertinggi dan terendah dari distribusi frekuensi, sehingga range bersifat sangat labil
dan kurang teliti, sebagai ukuran penyebaran data range tidak memperhatikan distribusi yang terdapat
dalam range tersebut.

Deviasi merupakan selisih atau penyimpangan dari masing-masing nilai interval dengan rata-rata
hitungnya. Untuk mencari simpangan dengan cara membagi nilai dikurangi nilai rata-rata.

BAB VI: PENGANTAR STATISTIK INFERENSIAL

Statistik inferensial sering disebut juga statistik induktif, yakni statistik yang berfungsi menyediakan
aturan-aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik suatu
kesimpulan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus dari sekumpulan data yang telah diolah.
Dalam statistik inferensial dibahas juga statistik parametrik dan statistik non parametrik. Statistik
parametrik dan non parametrik dalam statistik inferensial hanya menyajikan rumus-rumus yang
penggunaannya disesuaikan dengan banyak tidaknya variabel, tujuan penelitian, jenis hipotesis yang
diajukan serta jenis data yang disajikan. Persyaratan lain yang diperlukan dalam pembahasan statistik
inferensial adalah uji homogenitas normalitas dan liniaritas data. Penggunaannya disesuaikan dengan
rumus statistik yang digunakan apakah korelasional, komparasional atau eksperimental.

Hipotesis adalah dugaan sementara dari penelitian yang akan dilakukan. Secara umum hipotesis
dibedakan menjadi hipotesis nihil atau hipotesis nol dan hipotesis alternatif atau hipotesis tandingan.
Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan diuji. Hipotesis
alternatif merupakan lawan dari hipotesis nol yang berarti hipotesis tersebut memiliki perbedaan
dengan hipotesis yang sebenarnya.

Kriteria pengujian adalah bentuk keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis nol dengan cara
membandingkan nilai a tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya atau nilai hasil
perhitungan statistik. Signifikan atau tingkat kepercayaan adalah tingkat kebenaran suatu penelitian
atau standar toleransi tingkat kesalahan suatu penelitian. Derajat kebebasan merupakan terjemahan
dari degree of freedom yaitu tingkat kebebasan untuk bervariasi sehingga mengurangi kekeliruan dalam
melakukan penafsiran. Demjat kebebasan juga berfungsi sebagai petunjuk dalam membaca tabel
statistik berkaitan dengan batas penolakan (daerah kritis) yaitu suatu batas saat suatu hasil perhitungan
statistik dinyatakan signifikan.

Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan keputusan untuk menerima atau
menolak hipotesis yang diajukan oleh peneliti sebelumnya. Adapun langkah- langkah yang ditempuh
dalam melakukan pengujian hipotesis meliputi

1. Menemukan formulasi hipotesis baik pemyataan dalam bentuk kalimat maupun dalam bentuk rumus
statistik yang terdiri dari hipotesis nihil dan hipotesis alternatif.

2. Menentukan taraf nyata (signifikansi level).


3. Menentukan kriteria pengujian.

4. Menentukan nilai uji statistik.

5. membuat kesimpulan.

Pengujian hipotesis dibedakan berdasarkan kriteria yang menyertainya. Berdasarkan parameternya,


yaitu pengujian hipotesis tentang rata-rata, pengujian hipotesis tentang proporsi, pengujian hipotesis
tentang varians. Berdasarkan jumlah sampelnya, yaitu pengujian hipotesis sampel besar dan pengujian
hipotesis sampel kecil. Berdasarkan jenis distribusinya, yaitu pengujian hipotesis dengan distribusi z,
pengujian hipotesis dengan distribusi t, pengujian hipotesis dengan distribusi x2, pengujian hipotesis
dengan distribusi F. Berdasarkan arah atau bentuk formulasi statistiknya, yaitu pengujian hipotesis dua
pihak, pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri, dan pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan.

BAB VII: ANALISIS STATISTIK UNIVARIAT

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara yang dipergunakan untuk melakukan uji normalitas
data di antaranya dengan kertas peluang normal, dengan uji chikuadrat dan dengan uji liliefors.
Selanjutnya bila dilihat dari teknik perhitungannya dibedakan menjadi uji normalitas tunggal dan uji
normalitas dengan menggunakan gala taksiran.

BAB VIII: ANALISIS REGRESI

Regresi adalah bentuk hubungan fungsional antara variabel-variabel. Sedangkan analisis regresi adalah
mempelajari bagaimana antar variabel saling berhubungan. Hubungan antar variabel pada umumnya
dinyatakan dalam bentuk persamaan matematikan yang dikenal dengan hubungan fungsional antar
variabel. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel, yakni variabel bebas atau predictor tas
bebas terikat atau variabel respon. Variabel yang sering mudah didapat digolongkan ke dalam variabel
bebas, sedangkan variabel yang terjadi karena variabel bebas merupakan variabel tak bebas terikat.
Untuk keperluan analisis variabel bebas dilambangkan dengan X1, X2,, Xk, sedangkan untuk variabel tak
bebas dinyatakan dengan Y. Untuk keperluan analisis registrasi dibedakan: registrasi linear sederhana
dan

registrasi linear ganda. Registrasi linear sederhana adalah bentuk hubungan fungsional antara satu
variabel bebas dengan variabel terikat. Sedangkan registrasi linear ganda adalah bentuk hubungan
fungsional antara dua variabel terikat atau lebih dengan variabel bebas.

BAB IX: ANALISIS KORELASI


Dalam kegiatan statistik khususnya statistik inferensial, analisis korelasi merupakan analisis hubungan
dua variabel atau lebih, yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hubungan korelasi terdiri
atas dua jenis, yakni Bivariate Correlation dan Multivariate Correlation. Bivariate Correlation yaitu
analisis terhadap hubungan antar 2 variabel, satu variabel bebas dengan satu variabel terikat.
Multivariate Correlation yaitu analisis hubungan antara lebih 2 variabel bebas dengan satu variabel
terikat.

Dalam hubungan korelasi, arahnya bisa positif dan juga bisa negatif. Korelasi positif adalah hubungan
antar dua variabel atau lebih yang bersifat satu arah. Korelasi negatif adalah hubungan antar dua
variabel yang bersifat berlawanan arah. Peta korelasi merupakan suatu diagram yang menunjukkan
persebaran titik-titik atau moment dari suatu variabel yang akan dicari korelasinya.

Angka indeks korelasi atau koefisien korelasi merupakan angka yang dapat dijadikan petunjuk untuk
mengetahui besar kekuatan (kuat, lemah, atau tidak ada) korelasi di antara variabel yang teliti
korelasinya. Lambang korelasi berbeda antara yang satu dengan lambang korelasi yang lainnya,
tergantung kepada formulasi statistik yang digunakan. Hubungan antara variabel X dengan variabel Y
bisa bertanda positif (+) dan juga bertanda negatif (-)

Koefisien determinasi adalah tingkat pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang dinyatakan dalam
persentase (%) Teknik analisa korelasi adalah teknik analisa statistik mengenai hubungan antara 2
variabel atau lebih. Tujuan dari taknik analisis korelasi adalah

membuktikan, menjawab pertanyaan apakah hubungan antar variabel itu, memperoleh kejelasan dan
kepastian. Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis korelasi sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis baik hipotesis nol maupun hipotesis altematif.

2. Memilih dan menentukan sampel penelitian.

3. Memasukkan data yang telah diperoleh dari sampel penelitian ke dalam tabel bantu korelasi.

4. Menghitung koefisien korelasi dengan formulasi statistik yang telah ditetapkan.

5. Melakukan uji signifikansi korelasi dengan uji "?".

6. Melakukan interpretasi terhadap koefisien korelasi dengan membandingkan dengan tabel interpretasi

7. Menghitung koefisien determinasi dan memberikan interpretasinya.

BAB X: TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL BIVARIAT

Komparasi secara sederhana bisa diartikan sebagai perbandingan yaitu membandingkan persamaan
maupun perbedaan tentang benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide, kritik terhadap
orang, kelompok, terhadap suatu ide atau prosedur kerja. Teknik analisis komparasional merupakan
suatu teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk mencari persamaan atau perbedaan tentang
benda, tentang orang, tentang prosedur kerja tentang ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap
suatu ide atau prosedur kerja. Teknik analisis komparasional dibedakan menjadi teknik analisis
kompamasional bivariat dan teknik analisis komparasional multivariat

Teknik analisis komparasional bivariate adalah teknik analisis komparasional yang hanya
membandingkan persamaan atau perbedaan antar dua buah variabel saja. Sedangkan teknik
komparasional multivariat adalah teknik analisis komparasional yang membandingkan persamaan atau
perbedaann lebih dari dua variabel.

BAB XI: ANALISIS VARIANS

Analisis varians biasanya digunakan untuk menarik kesimpulan mengenai populasi secara deskriptif
maupun induktif, analisis varians juga digunakan untuk menguji hipotesis. Analisis variansa sering
disingkat dengan ANAVA. Secara umum varians dapat dibedakan menjadi varians sistematik dan varians
galat. Varians sistematik adalah variasi pengukuran karena adanya pengaruh yang menyebabkan skor
atau nilai data lebih condong ke satu arah tertentu dibandingkan ke arah lain. Setiap pengaruh alami
atau buatan manusia yang menyebabkan terjadinya peristiwa dapat diduga atau diramalkan dalam arah
tertentu, merupakan pengaruh sistematik sehingga menyebabkan terjadinya varians sistematik. Varians
galat adalah varians yang terdapat di dalam kelomok data. Perhitungan varians galat biasa digunakan
untuk menganalisis dus atau beberapa perlakuan/pencobaan terhadap suatu obyek. Analisis varians
satu arah dipergunakan dengan syarat data yang bendistribusi independen, normal, dan homogen.

Kelebihan Buku

A.Buku Pembanding

Menurut saya, beberapa kelebihan yang terdapat pada buku Pengantar Statistik Pendidikan, antara lain:

1.Sampul pada buku tersebut sudah bagus, sesuai dengan judulnya.

2.Materi dijelaskan secara luas dan dilengkapi dengan pendapat-pendapat para ahli.

3. Pada tiap bab dilengkapi dengan contoh-contoh soal latihan sehingga dapat lebih memahami materi,
tidak hanya teori saja melainkan aplikasi dalam contoh soal juga dipaparkan.

4.Isi buku tersebut sudah menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti.

5. Penjelasan tentang materi dalam buku tersebut dilengkapi juga dengan grafik dan tabel, sehingga
lebih mudah memahaminya.

6. Dilengkapi dengan rumus-rumus beserta contoh soalnya, sehingga lebih mudah memahami
materinya.
A. Kelemahan Buku

A.Buku Pembanding

Menurut Kami, beberapa kelemahan yang terdapat dalam buku Pengantar Statistik Pendidikan, antara
lain:

1.Masih banyak kata-kata yang salah dalam penulisan, sehingga memungkinkan pembaca salah dalam
memaknai maksud dari kalimatnya.

2.Tidak adanya rangkuman pada tiap akhir bab.

3.Hanya ada contoh soal, namun tidak ada soal-soal latihan untuk mengasah melihat sejauh mana
pembaca memahami materinya

Anda mungkin juga menyukai