Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEBUTUHAN MANUSIA PADA AGAMA DAN ATURAN


KEHIDUPAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama
Islam
Dosen Pengampu:
Dwi Setyowati.,S.Pd.I.,M.Ag

Disusun Oleh:

Galih Arisanti (2301105001)


Nazwa Tiani Putri (2301105007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt, yang sudah memberikan kesehatan


jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati indahnya Alam ciptaan-
Nya. Sholawat serta salam kita haturkan kepada teladan kita semua Nabi
Muhammad Saw, yang telah memberitahu kepada kita jalan yang benar berupa
ajaran agama yang sempurna serta menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas dalam mata pelajaran Agama Islam dengan judul “Kebutuhan
Manusia Pada Agama Dan Aturan Kehidupan”. Selain itu, kami mengucapkan
bacak terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah membantu sampai makalah
ini dapat terselesaikan.
Akhir kata, kami sangat memahami apabila makalah ini tentu jauh dari
kata sempurna, maka dari itu kami butuh kritik dan sarannya yang bertujuan untuk
memperbaiki karya-karya kami selanjutnya di waktu yang akan datang.

Jakarta, 5 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Agama Menjadi Kebutuhan Dasar Manusia..................................................3
2.2 Kebutuhan Manusia Terhadap Agama...........................................................3
2.3 Aturan Manusia Dalam Beragama.................................................................4
BAB III....................................................................................................................6
PENUTUP................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan....................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Artinya manusia tidak dapat
hidup dan berkembang dengan baik tanpa bantuan orang lain. Hubungan manusia
dengan sesama manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup yang
kompleks, yaitu kebutuhan bersifat fisik dan psikis. Substansi hubungan
manusia itu pada pokoknya adalah saling memenuhi kebutuhan masing-
masing. Ini pertanda bahwa manusia diberikan batasan-batasan tentang
perbuatan yang baik untuk keharmonisan interaksi.
Agama merupakan risalah yang disampaikan Tuhan kepada para nabi-Nya
untuk memberi peringatan kepada manusia. Memberi petunjuk sebagai
hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan manusia dalam
menyelenggarakan tata hidup yang nyata. Mengatur tanggung jawab kepada
Allah, kepada masyarakat dan alam sekitarnya. Oleh karena itu, kewajiban
semua orang untuk menyadarkan bahwa agama merupakan kebutuhan umat
manusia.
Untuk membahas hal tersebut yang menjadi pokok masalah dalam
tulisan ini adalah untuk menjawab “mengapa manusia
membutuhkan agama”, dengan sub pokok bahasan : Pengertian agama dan
agama Islam, Agama-agama Samawi dan Islam, Fungsi dan kedudukan
agama dalam kehidupan, dan Latar belakang perlunya manusia
beragama.

1.2 Rumusan Masalah


 Mengapa agama menjadi kebutuhan dasar manusia?
 Apa saja kebutuhan manusia terhadap agama?
 Apa saja aturan manusia dalam beragama?

1
1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui kebutuhan dasar manusia dalam beragama.
 Untuk mengetahui kebutuhan manusia terhadap agama.
 Untuk mengetahui aturan-aturan manusia dalam beragama.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Agama Menjadi Kebutuhan Dasar Manusia


Agama dari sudut bahasa (etimologi) berarti peraturan- peraturan
tradisional, ajaran- ajaran, kumpulan- kumpulan hukum yang turun temurun dan
ditentukan oleh adat kebiasaan. Pengertian ini sejalan dengan kandungan agama
yang di dalamnya terdapat peraturan-peraturan yang merupakan hukum yang
harus dipatuhi panganut agama yang bersangkutan. Selanjutnya agama juga
menguasai diri seseorang dan membuat dia tunduk dan patuh kepada Tuhan
dengan menjalankan ajaran- ajaran agama.

Adapun kata religi berasal dari bahasa Latin yaitu berasal dari kata
relegere yang mengandung arti yang mengumpulkan dan membaca. Pengertian
demikian itu juga sejalan dengan isi agama yang mengandung kumpulan cara-
cara mengabdi kepada Tuhan yang terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca.
Orang yang menjalankan kewajiban dan patuh kepada perintah agama akan
mendapat balasan yang baik dari Tuhan, Sedangkan orang yang tidak
menjalankan kewajiban dan ingkar terhadap perintah Tuhan akan mendapat
balasan yang menyedihkan.

Agama sangat diperlukan manusia, dan tanpa agama, eksistensi manusia


takmungkin dapat diperta- hankan. Agama penting untuk memecahkan masalah-
masalah pelik dari individu dan masyarakat. Di zaman kemajuan ilmiah modern
sekalipun, agama tetap memainkan peranan yang lebih baik dan penting dalam
menjaga kepribadian manusia

2.2 Kebutuhan Manusia Terhadap Agama


Dalam buku Perpektif Manusia dan Agama, Murthada Muthahhari
mengatakan, bahwa di saat berbicara tentang para nabi, Imam Ali as.
menyebutkan bahwa mereka diutus untuk mengingatkan manusia kepada
perjanjian yang telah diikat oleh fitrah mereka, yang kelak mereka akan
dituntut untuk memenuhinya. Mengacu kepada informasi yang diberikan

3
Al-Quran, Musa Asy’ari sampai pada suatu kesimpulan, bahwa manusia
insan adalah manusia yang menerima pelajaran dari Tuhan tentang apa yang
tidak diketahuinya. Manusia insan secara kodrati sebagai ciptaan Tuhan
yang sempurna bentuknya dibandingkan dengan ciptaan Tuhan lainya sudah
dilengkapi dengan kemampuan mengenal dan memahami kebenaran dan
kebaikan yang terpancar dari ciptaan-Nya.
Al-Quran menegaskan bahwa nafsu berpotensi positif dan negatif,
namun diperoleh pula isyarat bahwa pada hakikatnya potensi positif manusia
lebih kuat daripada potensi negatifnya,hanya saja daya tarik keburukan lebih
kuat daripada daya tarik kebaikan. Sifat-sifat yang cendrung kepada
keburukan yang ada pada manusia itu antara lain berlaku zhalim, dalam
keadaan susah payah, suka melampaui batas, sombong, ingkar dan sebagainya.
Faktor lain yang menyebakan manusia memerlukan agama adalah karena
manusia, dalam kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan,
baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Tantangan dari dalam dapat
berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan setan. Sedangkan tantangan dari
luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang di lakukan manusia
yang secara sengaja berupaya ingin memalingkan manusia dari Tuhan.

2.3 Aturan Manusia Dalam Beragama


Aturan manusia dalam beragama biasa kita sebut dengan norma agama.
Norma agama adalah aturan yang bersumber dari ajaran Tuhan, sanksi terhadap
yang melanggar berupa dosa. Norma agama bersifat dogmatis yang memiliki arti
aturan yang sudah ada tidak boleh untuk ditambah maupun dikurangi nilainya, hal
ini sesuai dengan yang tertulis pada kitab suci masing-masing setiap agama.
Norma agama mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan
mengatur antara manusia dengan sesama manusia.
Beberapa contoh norma agama:
1. Rajin beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan.
2. Tidak mencuri barang atau sesuatu yang bukan milik kita.
3. Tidak menghina maupun mencela orang lain.
4. Tidak melukai atau membunuh orang lain.

4
5. Bersikap jujur.
6. Membaca kitab suci agama masing-masing dan mengamalkannya di
kehidupan sehari-hari.
7. Mencegah dan tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama.
8. Mengimani adanya Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing.
Sanksi dalam norma beragama terbagi menjadi dua, sanksi secara tidak
langsung, artinya pelanggarnya baru akan menerima sanksinya nanti di akhirat
berupa siksaan di neraka. Dan sanksi langsung, artinya jika seseorang telah
melanggar norma agama. baik mengakui sendiri di depan mufti atau hakim, atau
kedapatan/tertangkap basah melakukan pelanggaran agama, dikenakan hukuman
sesuai dengan pelanggarannya.

5
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agama adalah pegangan hidup untuk menuju kehidupan yang kekal.
Agama adalah solusi untuk menjawab persoalan kehidupan manusia. Manusia
yang sadar akan agamanya sangat dibutuhkan maka praktik agama yang dilakukan
dijalani dengan ikhlas tanpa melihat bahwa itu sebuah kewajiban. Kehidupan
modern yang mengikis keimanan manusia bukan sebuah alasan untuk tidak
berusaha dalam memperbaikinya. Melainkan arus modern dijadikan acuan untuk
terus meningkatkan ketakwaan.

Al-Quran menegaskan bahwa nafsu berpotensi positif dan negatif,


namun diperoleh pula isyarat bahwa pada hakikatnya potensi positif manusia
lebih kuat daripada potensi negatifnya,hanya saja daya tarik keburukan lebih
kuat daripada daya tarik kebaikan. Aturan manusia dalam beragama biasa kita
sebut dengan norma agama. Norma agama adalah aturan yang bersumber dari
ajaran Tuhan, sanksi terhadap yang melanggar berupa dosa.

6
DAFTAR PUSTAKA

adminuniv. (2022). norma agama. Januari 8.


https://doi.org/https://fahum.umsu.ac.id/norma-agama/

Liswi, H. (2018). Kebutuhan Manusia Terhadap Agama Hayana


Liswi. Jurnal Pencerahan, 12(2), 201–223.

Prof.Dr, M. (1985). kebutuhan agama terhadap manusia. 1–30.

Sunardin, S. (2021). Manusia Membutuhkan Agama di Masyarakat.


Misykat Al-Anwar Jurnal Kajian Islam Dan Masyarakat, 4(1), 1.
https://doi.org/10.24853/ma.4.1.1-18

Anda mungkin juga menyukai