Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA

TAAT HUKUM TUHAN DAN FUNGSI PROFETIK AGAMA

Dosen Pengampu:
Mambaul Ulumiddin, M.Pd.I

Disusun Oleh :
1. Hanif Hafidzah (P27838122010)
2. I Made Rama Bhaskara A.P (P27838122012)
3. M. Lailan Adha (P27838122015)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTRO-MEDIS
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah AWT, yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-NYA sehingga makalah kami yang berjudul “Taat Hukum Tuhan Dan Fungsi Profetik
Agama” dapat diselesaikan dengan baik.
Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada dosen pengajar mata kuliah Agama
Bapak Mambaul Ulumiddin M.Pd.I yang telah mengamanahi penugasan makalah ini. Ucapan
terimakasih juga saya sampaikan kepada rekan-rekan atu tim, atas kerjasama, partisipasi serta
dukunganya terhadap oengerjaan makalah ini.
Kiranya hasil pengerjaan makalah ini tidak sampai pada titik kesempurnaan. Sehingga
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa mendatang.
Semoga makalh ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, 08 Agustus 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakangnya...............................................................................................
B. Rumusan Masalah .............................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................2-4

A. Pengertian Agama.............................................................................................2
B. Pengertian Hukum.............................................................................................3
C. Pengertian Profetik Agama..............................................................................3
D. Fungsi Profetik Agama....................................................................................4
E. Fungsi Profetik Agama Dalam Hukum............................................................4

BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................5

A. Kesimpulan......................................................................................................5
B. Saran..................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................6

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan
menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. agama akan memelihara manusia dari
segala bentuk perilaku yang salah, dan menjauhkanya dari tingkah laku yang
merugikan diri sendiri maupun orang lain. Bahkan agama akan membuat hati manusia
menjadi jernih, halus, dan suci. Di samping itu, agama merupakan benteng pertahanan
bagi generasi muda dalam menghadapi berbagai macam perilaku yang tidak sesuai
dengan norma- norma yang ada di masyarakat
Salah satu aspek penting dalam pengenalan kepada Allah adalah mematihi
kehendak-NYA. Secara umum kita dapat berkata bahwa setiap kejadian yang terjadi
dalam kehidupan adalah manifestasi-manifestasi dari Kehendak Allah SWT. Kehendak
Allah karena itu merupakan aktualitas dari setiap hasrat ilahiyah yang menjadi
peristiwa yang kemudian bisa dirasakan, baik dengan panca inderawi maupun dengan
kehalusan citarasa. Dan karena itu pula, pengungkapan suatu kejadian sebagai
kehendak Allah harus disertai dengan pemahaman dan ilmu.
Kesederhanaan pengetahuan manusia tentang ketaatan kepada Allah lah yang
menjadikan manusia lalai terhadap perannya. Apabila tidak diketahuinya dasar
tersebut, semakin merebaknya ketidaktaatan manusia terhadap perintah Allah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hukum serta jenis-jenis hukum?
2. Apa yang dimaksud dengan profetik agama?
3. Apa fungsi dari profetik agama?
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AGAMA

Agama adalah suatu ajaran dan sistem yang mengatur tata keimanan/ kepercayaan
dan peribadatan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, serta tata kaidah terkait pergaulan
manusia dengan manusia serta lingkungannya.
Pendapat lain mengatakan arti agama adalah suatu kepercayaan dan penyembahan
terhadap kuasa dan kekuatan sesuatu yang luar biasa di luar diri manusia. Sesuatu yang
luar biasa itu disebutkan dengan beragam istilah sesuai dengan bahasa manusia,
misalnya; Aten, Tuhan, Yahweh, Elohim, Allah, Dewa, God, Syang-ti, dan lain
sebagainya.

Kata “Agama” berasal dari bahasa Sansekerta yang secara umum berarti suatu
tradisi, dimana “A” artinya tidak dan “Gama” artinya kacau. Sehingga bila dilihat dari
asal katanya, definisi agama adalah suatu peraturan yang dapat menghindarkan manusia
dari kekacauan, serta mengarahkan manusia menjadi lebih teratur dan tertib.

Pengertian Agama Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti agama, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli
berikut ini :

1. Anthoni F. C. Wallace

Menurut Anthoni F. C. Wallace, pengertian agama adalah seperangkat upacara yang


diberi rasionalisasi melalui adanya mitos dan menggerakkan kekuatan supranatural
agar terjadi perubahaan keadaan pada manusia dan alam semesta.

2. Émile Durkheim

Menurut Émile Durkheim, arti agama adalah suatu sistem yang terdiri dari
kepercayaan serta praktik yang berhubungan dengan hal suci dan menyatukan para
penganutnya dalam suatu komunitas moral (umat).

3. Nicolaus Driyarkara SJ

Menurut Nicolaus Driyarkara SJ, pengertian agama adalah suatu kenyakinan karena
adanya kekuatan supranatural yang mengatur serta menciptakan alam dan seisinya.

4. Jappy Pellokila

Menurut Jappy Pellokila, pengertian agama adalah suatu keyakinan yang percaya
dengan adanya tuhan yang maha esa serta mempercayai hukum-hukumnya.

5. Damianus Hendropuspito
Menurut Damianus Hendropuspito, pengertian agama adalah suatu sistem nilai yang
mengatur hubungan antara manusia dengan alam semesta yang memiliki keterkaitan
dengan keyakinan.

B. PENGERTIAN HUKUM

Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan
tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah
terjadinya kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian
hukum dalam masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak untuk memperoleh
pembelaan didepan hukum. Hukum dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau
ketetapan/ ketentuan yang tertulis ataupun yang tidak tertulis untuk mengatur
kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi untuk orang yang melanggar hukum.

Hukum dapat dikelompokkan sebagai berikut:


 Hukum berdasarkan Bentuknya: Hukum tertulis dan Hukum tidak tertulis.
 Hukum berdasarkan Wilayah berlakunya: Hukum local, Hukum nasional dan
Hukum Internasional.
 Hukum berdasarkan Fungsinya: Hukum Materil dan Hukum Formal.
 Hukum berdasarkan Waktunya: Ius Constitutum, Ius Constituendum, Lex
naturalis/ Hukum Alam.
 Hukum Berdasarkan Isinya: Hukum Publik, Hukum Antar waktu dan Hukum
Private. Hukum Publik sendiri dibagi menjadi Hukum Tata Negara, Hukum
Administrasi Negara, Hukum Pidana dan Hukum Acara. Sedangkan Hukum
Privat dibagi menjadi Hukum Pribadi, Hukum Keluarga, Hukum Kekayaan, dan
Hukum Waris.
 Hukum Berdasarkan Pribadi: Hukum satu golongan, Hukum semua golongan dan
Hukum Antar golongan.
 Hukum Berdasarkan Wujudnya: Hukum Obyektif dan Hukum Subyektif.\
 Hukum Berdasarkan Sifatnya: Hukum yang memaksa dan Hukum yang
mengatur.

C. PENGERTIAN PROFETIK AGAMA

Profetik berasal dari bahasa inggris prophetical yang mempunyaimakna Kenabian


atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Yaitu sifat nabi yang mempunyai ciri sebagai
manusia yang ideal secara spiritual-individual,tetapi juga menjadi pelopor perubahan,
membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa
hentimelawan penindasan.
Fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju kebahagiaandan juga memuat
peraturan-peraturanyang mengondisikan terbentuknya batinmanusia yang baik, yang berkualitas, yaitu
manusia yang bermoral (agama sebagai sumber moral)
Profetik dalam KBBI memiliki makna sebagai “ramalan”. Jika diartikan, arti
profetik agama adalah agama sebagai sarana untuk menuju kebahagiaan batin manusia
yang sifatnya baik, berkualitas, bermoral. Aturan-aturan dalam agama membantu
manusia untuk Kembali ke jalan yang benar.
D. FUNGSI PROFETIK AGAMA
 Mengatasi krisis kemanusiaan & kebudayaan
Hal ini dilakukan untuk mengubah fenomena-fenomena sosial yang terjadi di
lingkungan masyarakat guna menghindari hal-hal yang merugikan tatanan
masyarakat seperti isu politik atau paham yang tidak sehat.
 Mengatasi Keberagaman dengan Mengembalikannya Kepada Ajaran Kitab Suci
Masing-masing
Negara Indonesia terkenal dengan kemajemukan masyarakatnya, karena itu tidak
heran jika terdapat banyak agama yang dianut. Masing-masing agama yang menulis
dalam Kitab Sucinya suatu ajaran ysng sifatnya baik.

E. FUNGSI PROFETIK AGAMA DALAM HUKUM


1. Mendorong seorang manusia untuk dapat berperilaku dan berbuat sesuai dengan
aturan hukum dan perundang-undangan yang sah serta tetap sesuai dengan ajaran
Kitab Suci masing-masing agama.
2. Mendorong seorang untuk berperilaku yang baik dengan meneladani ajaran
Agamanya masing-masing
3. Mengeluarkan manusia dari cara pandang yang sempit, sehingga mereka mampu
memiliki pola pikir yang bersifat terbuka
4. Kemampuan Formalisme & Primordial yang sempit akan memunculkan berbagai
konflik sosial, politik bahkan bisa menjurus kepada perpecahan dan peerangan yang
bisa membahayakan negara.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Agama sebagai bagian dari kebudayaan manusia tidak hanya dipandang sebagai bentuk ekspresi
tapi juga isi. Ekspresi berupa tanda-tanda fisik sedangkan isi adalah fungsi (Umberto Eco, 1976).
Dalam ranah kebudayaan, simbolisasi melalui kata, kalimat, teks, perilaku sampai peribadatan
pertama-tama muncul sebagai representasi dari isi. Objek aktual di dunia ini akan bernilai guna
jika ia ditandai dan fungsinya telah dikenali. Ketika manusia pertama kali menemukan suatu
tumbuhan dan mengenali fungsinya untuk kesehatan, maka tumbuhan itu adalah obat (ekspresi)
yang menjadi bagian dari kebudayaan manusia karena berguna untuk menyembuhkan suatu
penyakit (isi-fungsi). Begitu pula dalam agama, ekspresi simbolik harus merepresentasikan isi
dari keluhuran agama. Dalam skala kecil, ucapan salam, cara berpakaian, pola hubungan, dan
bentuk peribadatan bukan sekadar ekspresi simbolik semata tapi isi yang dikontekstualisasikan.

B. Saran

Berkaitan dengan materi pembahasan di atas dapat disarankan sebagai berikut:

1. Agar manusia taat kepada hukum Allah, manusia memerlukan kesadaran bahwaAllah lah
Sang Maha Pencipta.
2. Untuk mengatasi pihak yang kurang sadar terhadap ketaatan kepada Allah, manusia
hendaknya menyadari bahwa ada surga dan neraka sebagai timbal balik perbuatan
manusia di dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Robbi Sholi. (2013). Fungsi Profetik Agana Di Dalam Hukum. Diakses pada 07 Agustus
2015. https://robisevilla.blogspot.id/2013/04/fungsi-profetik-agama-di-dalam-
hukum.html
Akrom Urbane. (2010). Fungsi Profetik Agama Dalam Hukum. Diakses pada 07 Agustus
2022. https://axsdv.blogspot.co.id/2010/03/fungsi-profetik-agama-dalamm-hukum.html
Andrilamodji. (2014). Pengertian, Tujuan Jrnis Jenis Dan Macam-Macam Pembagian
Hukum. Diakses paa 07 Agustus 2022.
https://andrilamodji.wordpress.com/hukum/pengertian-tujuan-jenis-jenis-dan-macam-
macam-pembagian-hukum/

Anda mungkin juga menyukai