Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TUGAS MAKALAH DISKUSI KELOMPOK


MATA KULIAH: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TEMA :
KESADARAN UNTUK TAAT HUKUM TUHAN
A. SADAR UNTUK DIRINYA
B. SADAR UNTUK MENJALANKAN AMANAH ALLAH
C. INGIN TAU DIRINYA

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4


NAMA KELOMPOK:
1. NURUL SYAFINA (A1C222090)
2. ANGGI MELANI PUTRI (A1CCC222094)

KELAS 1 C
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirraahiiim

Alhamdulillah
Puji syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Allah swt karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat waktu

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “KESADARAN
UNTUK TAAT HUKUM TUHAN” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis
berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca tentang pelanggaran atau kesalahan apa saja yang biasa terjadi dalam
bahasa keseharian yang bisa kita pelajari salah satunya dari karya film. Begitu pula
atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami
sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami,
dosen pembimbing kami, Bapak Dr.drs.Abdul Rahman.,S.Pdi.,M.Si dan juga kepada
teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan
kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon
maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa
membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Makassar, 10 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..............................................................................................2

C. Tujuan .................................................................................................................3

D. Manfaat ...............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama Dan Hukum….......................................................................4

B. Menumbuhkan Kesadaran Hukum Untuk Taat Kepada Hukum Tuhan.............5

C. Fungsi Profetik Agama Dalam Hukum ……......................................................8

D. Kesadaran Taat Hukum.......................................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ...........................................................................................................16

B. Saran .................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................18

BAB I
PENDAHULUAN
 
A. Latar Belakang
Apabila berbicara tentang hukum, perlu mengetahui dan
memahami bahwa para ahli hukum hampir sependapat bahwa tidak
ada kemungkinan memberikan definisi hukum. Tetapi mereka juga
sepakat bahwa bahwa hukum itu hanya ada dalam masyarakat umat
Manusiadan perlu juga untuk mengetahui serta memahami bahwa
setiap masyarakat yang ada didalamnya akan terjadi tata tertib yang
diatur oleh hukum, Tentunya hukum yang dimaksud adalah hukum
yang ada dalam masyarakat itu sendiri.
Sedangkan jika memberikan arti kepada kata masyarakat adalah
sebagia suatukeadaan berkumpul bersama-sama dalam tempat
tertentu dengan melakukan fungsinya masing-masing, maka keadaan
masyarakat itu bukan saja terjadi pada umat manusia tetapi berlaku
untuk semua ciptaan Allah (makhluk), yaitu ada masyarakat benda
mati, masyarakathewan, masyarakat tata surya dan sebagainya.
Masyarakat yang disebut itu, dapat dilihat bahwa di dalamnya terdapat
tata tertib. Sebagai contoh, hukum Archimedes dalam ilmu fisika benda
cair. Benda-bendanya tumbuhan dan binatang, hewan yang hidup di
daerah iklim
yang berlainan di atas bumi. Terbitnya matahari setiap pagi di sebelah 
Timur dan terbenamnyasetiap petang di sebelah Barat di Indonesia,
menunjukan adanya hukum dalam perputaran
dan peredaran bumi, yang mengatur tata tertib tata surya. Hal ini biasa 
disebut Hukum Alamciptaan Allah SWT ajaran agama
menyebutnya(sunnatullah)yang tidak akan mengalami perubahan.
 
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan agama dan hukum?
2. Apa fungsi agama dalam hukum?
3. Apakah yang yang dimaksud dengan taat hukum?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian agama dan hukum.
2. Memaparkan fungsi agama dalam hukum.
3. Menjelaskan pengertian taat hukum.
D. Manfaat

Memberikan informasi penting mengenai sadar untuk menjalankan


amanah dari Allah.
 

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AGAMA DAN HUKUM
Agama menurut Kamus  Besar  Bahasa Indonesia  adalah
sistem yang mengatur tatakeimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidahyang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Kata"agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti
"tradisi". Sedangkan kata lainuntuk menyatakan konsep ini adalah
religi yang berasal dari bahasa Latin r  eligio dan berakar padakata
kerjar  e-ligare
yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan
berreligi,seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. 
Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya
definisi inidiharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi
dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal
melalui penyebutan nama-nama agama itu. Agama merupakansuatu
lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani
manusia.
Macam-macam Hukum
Adapun macam-macam hukum antara lain sebagai berikut :
a. Hukum yang mengatur hubungan antara manusia dengan
tuhannya disebut kaidah hokumibadah 
b. .Hukum yang mengatur antara seorang manusia dengan
manusia lainnya. Hukum ini dibagi menjadi dua yaitu hokum
perdata bila menyangkut kepentingan perorangan danhokum
pidana menyangkut kepentingan umum dan terkait dengan hak
asasi manusia
c. Hukum yang mengatur antara manusia dengan lingkungan
hidupnya disebut kaidahhukum sunatullah yang biasa disebut
natural law.

2.MENUMBUHKAN KESADARAN HUKUM UNTUK TAAT KEPADA


HUKUMTUHAN
`  Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat Islam agar mentaati
hokum yang telahdibuat oleh pencipta manusia, maka perlu dalil hokum
yang bersumber dari Al-Qur’an yaitu surah Al-Maidah ayat 45, 46, 48. Dalil
hokum yang dimaksud, berkaitan dengan hukum kepidanaan yang
menekankan bahwa pencipta manusia menentukan hukuman kepada
ciptaannya yang bernama manusia, yaitu kejahatan pembunuhan yang
dilakukan oleh manusia terhadap sesamanya tanpa alas an hokum yang
bibenarkan oleh pencipta manusia,yakni sanksi hukumnya adalah
manusia yang membunuh harus dibunuh, bahkan kejahatanyang
dilakukan oleh seorang manusia untuk menghilangkan mata, telinga,
hidung, danmelukai manusia lainnya, sanksi hukumnya adalah
menghilangkan mata, telinga, hidung, danmelukai pelaku kejahatan
tersebut. Apabila seorang hakim tidak menerapkan ataumemutuskan
hukuman yang telah dibuat oleh pencipta manusia, pencipta
manusiamemberikan gelar zalim, kafir, dan fasik. Gelar dimaksud,
mengakibatkan yang menerimagelar itu diberikan oleh pencipta manusia
tempat di neraka.
Ketiga ayat yang dijadikan dalil hokum dimaksud, dapat
diungkapkan salah satu ayat,yaitu  QS. Al-Maidah ayat 45 :

Artinya : Dan telah kami tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At-


Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidun
g denganhidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka
(pun) adakisasnya, barang siapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka
melepaskan hakitu (menjadi) penebus dosa baginya, barang siapa tidak
memutuskan perkaramenurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu
adalah orang-orang yangzalim. (QS. Al-Maidah : 45).

Pada Surah Al-Maidah ayat 45 mengandung garis hokum yang jelas dan
rinci yang ditujukankepada :
a. Polisi, jaksa dan hakim yang memeriksa kasus kejahatan tubuh dan
nyawa. 
b. Pelaku kejahatan tubuh dan nyawa.
c. Dapat menyadarkan masyarakat yang melihat eksekusi hukuman
yang dijatuhkan olehhakim yang memeriksa dan memutuskan
kasus perkara yang dimaksud.

Ketentuan hukum yang diuraikan di atas, disebut syariah islam.


Syariah islam secarakonseptual dalam arti yang luas adalah keseluruhan
ajaran yang dibawa oleh NabiMuhammad SAW yang bersumber dari
wahyu Allah SWT. Syariah islam dalam literaturehokum islam mempunyai
tiga pengertian berikut :
1. Syariah dalam arti hokum yang tidak dapat berubah sepanjang
masa
2. Syaariah dalam pengertian sumber hokum islam, baik yang tidak
berubah sepanjangmasa mauoun yang dapat berubah sesuai
perkembangan masa
3. Syariah dalam pengertian hokum yang terjadi berdasarkan istinbath
dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, yaitu hukum yang diinterprentasi dan
dilaksakan oleh para sahabat Nabi, hasil ijtihad dari para mujtahid
dan hokum yang dihasilkan oleh ahli hokum islam melalui metode
qiyas dan metode ijtihad lainnya.

Selain pengertian syariat di atas, penulis mengemukakan ruang


lingkup syariah yangmencakup peraturan-peraturan sebagai berikut.
1. Ibadah, yaitu peraturan yang mengatur hubungan langsung
dengan Allah SWT yangterdiri atas :
a. Rukun Islam: mengucapkan dua kalimat syahadat,
mengerjakan shalat,mengeluarkan zakat, melaksanakan puasa
di bulan ramadhan, dan menunaikan haji bila mempunyai
kemampuan ( fisik dan nonfisik) 
b. Ibadah yang berhubungan dengan rukun islam dan ibadah
lainnya, yaitu:
- Badani (bersifat fisik), yaitu bersuci: wudhu, mandi, tayammum,
peraturranuntuk menghilangkan najis, peraturan air, istinja, dan
lain-lain, azan, qamat, I’tikaf, doa, shalawat, umrah, tasbih,
istighfar, khitan, pengurusan jenazah, dan lain-lain.
2. Mu’amalah, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan
orang lain dalam hal tukar-menukar harta (termasuk jual beli).
3. Jinayah, yaitu peraturan yang menyangkut pidana, diantaranya
qishash, diyat,
kifaat, pembunuhan, zina, minuman keras, murtad, khiyanat dalam 
berjuang, kesaksian danlain-lain.
4. Siyasah, yaitu yang menyangkut masalah kemasyarakatan,
diantarnya persaudaraan,musyawarah, keadilan, tolong-menolong,
kebebasan, toleransi, tanggung jawab social,kepemimpinan,
pemerintahan, dan lain-lain.
5. Akhlak, yaitu yang mengatur sikap hidup pribadi, di antaranya
syukur, sabar, rendahhati, pemaaf, tawakal, konsekuen, berani,
berbuat baik kepada ayah dan ibu, dan lain-lain.
6. Peraturan lainnya diantaranya makanan, minuman, sembelihan,
berburu,nazar, pengentasan kemiskinan, pemeliharaan anak yatim
, masjid, dakwah, perang, dan lain-lain.
PERANAN AGAMA DALAM PERUMUSAN DAN PENEGAKAN HUKUM
YANG ADIL

A. Agama mengajarkan keadilan

Syariat islam memasyarakatkan antara sesama umat islam dan


antara meraka dengan yang alinnya.berdasarkan prinsip keadilan dan
bersamaan yang ditetapkan dalam nas dalam hubungan dengan
prinsip
keadaandalam penetapan hukum AlQuran dapat dilihat antara lain:Alla
h memerintahkan orang beriman untuk selalu teguh dalam
melaksanakan kebenaran dan menjadi artinya berani mengungkapkan
hal-hal yang besnar didepan pengadilan tanpa suatu pamrih atau
tujuan tertentu, baik secaak kerabat harta maupun wanita serta
kedudukan. Sebab keadilan merupakan tolak ukur dan barometer dari
kebenaran. Sikap adil harus ditegakkan meskipun kepada musuh dan
orang yang tidak disukai dan dibenci, karena adil merupakan
pekerjaan dan sikap yang paling dekat dengan ketakwaan. Bila sudah
terjadi kecurangan pada suatu umat maka akan kehilangan
kepercayaan dari orang tersebut kehancuran akan merajarela,
hubungan tali persaudaraan terputus. Dan akibatnya petaka yang akan
menimpa semua umat baik yang adil maupun yang curang.

FUNGSI PROFETIK AGAMA DALAM HUKUM


Fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana
menujukebahagiaan juga memuat peraturan-peraturan yang
mengondisikanterbentuknya batin manusia yang baik, yang berkualitas, ya
itu manusia yang bermoral (agamasebagai sumber moral) kearifan yang
menjiwi langkah hukum dengan memberikansanksi hukum secara
bertahap sehingga membuat orang bisa memperbaiki
kesalahan(bertaubat kepada Tuhan)

A. Kesadaran Taat Hukum


1. Pengertian Taat Hukum
 Umum
- Patuh terhadap aturan perundang-undangan, ketetapan dari
pemerintah, pemimpin yang dianggap berlaku oleh untuk orang
banyak.
- Mematuhi aturan perundang-undangan untuk menciptakan
kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat yang
berkeadilan.
 Islam
- Melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan yang telah
ditetapkan oleh Al-Quran dan hadits serta Ijma’ Ulama dengan
sabar dan ikhlas

2. Asas Hukum

a. Pengertian Asas Hukum


 Kebenaran yang dipergunakan sebagai tumpuan berfikir dan
berpendapat.
 Kebenaran itu bertujuan dalam penegakan dan pelaksanaan
hukum. 
b. Asas Hukum Secara Umum
 Asa kepastian hukum
Tidak ada satu perbuatan dapat dihukum kecuali atas kekuatan
hukum dan perundang-undangan yang berlaku untuk perbuatan itu.
 Asas keadilanBerlaku adil terhadap semua orang tanpa
memandang status sosial, statusekonomi, ras, keyakinan, agama
dan sebagainya.
 Asas kemanfaatan
Mempertimbangkan asas kemanfaatan bagi pelaku dan bagi
kepentingannegara dan kelangsungan umat manusia.

c. Asas Hukum Secara Islam


 Asac kepastian hukumTidak ada satu perbuatan dapat dihukum
kecuali atas kekuatan hukum dan perundang-undangan yang
berlaku untuk perbuatan itu.
Qs. Al-Maidah : 95

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh


binatang buruan,ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu
membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan
binatang ternak seimbang dengan buruan yangdibunuhnya, menurut
putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-ya yang dibawa
sampai ke Kabah, atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi
makan orang-orang miskin, atau berpuasa seimbang dengan makanan
yang dikeluarkan itu, supaya diamerasakan akibat yang buruk dari
perbuatannya. Allah telah memaafkan apa yang telah lalu.Dan
barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan
menyiksanya. AllahMaha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk)
menyiksa.
QS. al-Mai'dah (5) : 95
 
 Asas keadilan
Berlaku adil terhadap semua orang tanpa memandang status
sosial, statusekonomi, ras, keyakinan, agama dan sebagainya.
Qs. Shad : 26

Artinya :
“Allah memerintahkan para penguasa, penegak hukum sebagai khalifah di
bumi ini menegakan dan menjalankan hukum sabaik-baiknya tanpa
memandang status sosial, status ekonomi dan atribut lainnya”.
Qs. An-Nisa’ : 135 dan Qs. Al-Maidah : 8

Intinya : “Keadilan adalah asas titik tolak, proses dan sasaran hukum


dalam Islam” “Siapa yang tidak menetapkan sesuatu dengan hukum yang telah
ditetapkan Allah itulah orang-orang yang aniaya”
 
 Asa kemanfaatan
Mempertimbangkan asas kemanfaatan bagi pelaku dan bagi
kepentingan negara dan kelangsungan umat manusia.
Qs. Al-Baqarah : 178
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash
berkenaan denganorang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan
orang merdeka, hamba dengan hamba danwanita dengan wanita. Maka
barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya,hendaklah
(yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah
(yang diberimaaf) mambayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan
cara yang baik (pula). Yangdemikian itu adalah suatu keringanan dari
Rabb kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yangmelampui batas sesudah
itu maka baginya siksa yang sangat pedih. (QS. 2:178)

 Asas kejujuran dan kesukarelaan


QS. Al-Mudatsir : 38

“Setip individu terikat dengan apa yang ia kerjakan dan setiap


individu tidakakan memikul dosa orang (individu) lain”.
 
B. Profetik Agama Dalam Taat Hukum
a. Pengertian Profetik Agama Dalam Taat Hukum
1. Hal-hal yang digambarkan, dan dinyatakan oleh Agama memalui
yangdicontohkan Nabi Muhammad saw.
2. Agama yang diajarkan atau dicontohkan oleh para Nabi atau
Rasulullah
3. Contoh atau tauladan yang telah digariskan atau dicontohkan
Rasulullah SAW 
b. Fungsi Profetik Agama
1. Dalam Mengatasi Krisis Kebudayaan dan Kemanusiaana.
A.Menjelaskan dan mengubah fenomena-fenomena sosial
masyarakat yangsalah atau kurang baik seperti :
 Dalam Deideologisasi yang tidak sehat dan merugikan tatanan
masyarakat (Politik atau paham yang tidak sehat)
 Dalam keamanan dan kebebasan yang nyaris menabrak rambu-
rambuhukum dan norma serta nilai yang ada.
 Dalam Reduksionisme (penurunan kwalitas ilmu pengetahuan)
Ijazahilegal dan aspal
 Dalam Materialisme (kebendaan), pamer, glamour, poya-poya
dsb
 Dalam Ekologi (lingkungan) ketidak seimbangan kehidupan
dalammasyarakat (Imbalance), baik materi dan non materi, baik
lahir maupun bathin.
 Dalam Kultural (kebudayaan, peradaban) seperti Globalisasi
(Ends ofPluralisme).

Intinya :

1) Dalam berpolitik, seperti :
Enthnocenterisme = Pemerintahan ditangan satu orang
2) Dalam Materialisme, seperti:
Ekonomi kapitalisme
3) Dalam Ekologi, seperti :
Materialisme, Sekularisme (pemisahan antara pendidikan umum
dan pendidikan moral,memisahkan pemerintahan negara dengan
Agama). Agama terasing dari persoalan kehidupan manusia.
4) Dalam Reduksionisme,seperti :
Penurunan nilai, akhlak, kebenaran, kwalitas ilmu pengetahuan
5) Dalam Kultural atau Budaya, seperti :
Hedonisme (hanya memburu dan mengejar kesenangan dunia)
2. Dalam Mengatasi / Merevitalisasi Keberagaman Dalam Menjalankan
Agama Dengan Back to Qur’an and Sunnah
a. Menjadikan Al-Quran dan Sunnah
 Sebagai sumber dan payung hukum dalam memahami dan
mengamalkan ajaran Islam
 Sebagai sumber rujukan dalam menyelesaikan dan memutuskan
suatu hukum QS.Al-Maidah : 48– 49 QS. An-Nisa’ ; 59 dsb
b. Permasalahan yang ada bila tidak didapatkan dalam QS
boleh melakukan Istimbat hukum dengan tetap merujuk kepada QS.
QS.Isra’ : 15 dan Taqrir yang dikeluarkan Rasulullah saw
c. Tidak menjadikan paham, mazhab, aliran sebagai keputusan final
yang
Undervartable. Paham, aliran, mazhab tidak termasuk Tasyri’ hanya
bayan liat tasyri’
d. Memperbolehkan Ikhtilaf, namun hanya pada masalah Ijtihadiyah
e. Tidak memandang hal-hal yang bersifat keduniaan yang tidak
ditentukan oleh QS, namun tetap mengacu pada sifat Basyariah
Rasulullah sebagai syari’at -> “antuma’lamubi umuri dunyakum”
f. Suatu hukum dari Ijtihad bersifat debatable (yang dapat dibantah,
debat) bukan merupakan keputusan final.

c. Tujuan Profetik Agama Dalam Taat Hukum


1. Mendorong seseorang (manusia) berperilaku dan berbuat sesuai
dengan aturanhukum dan perundang-undangan yang sah serta
sesuai QS, sehingga terciptasuatu kondisi masyarakat yang sadar
dan taat hukum.
2. Mendorong seseorang berperilaku yang baik dengan mentauladani
pribadiRasulullah, agar manusia selamat dan bahagia dunia dan
akhirat (antaramanusia dengan manusia, antara manusia dengan
Allah serta dengan alam lingkungan)
3. Mengeluarkan manusia dari miopik (cara pandang yang sempit)
dan Primordial dan Formalisme sempit yang akan melahirkan
berbagai konflik sosial, politik bahkan menjurus kepada
perpecahan dan perperangan.

BAB III
TUJUAN
Secara umum, para pakar hukum Islam, merumuskan bahwa
tujuan hukum Islamadalah kebahagiaan hidup manusia dengan jalan
mengambil segala yang bermanfaat danmencegah atau menolak segala
yang mudarat dan yang membawa pada mudarat. Dengan katalain, tujuan
hukum dalam Islam adalah untuk memberikan kemasalahatan hidup
bagimanusia, baik rohani maupun jasmani, individu dan sosial.
Kemaslahatan itu tidak hanyauntuk kehidupan di dunia saja, tetapi juga
untuk kehidupan di akhirat kelak.Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa
tujuan Allah mensyariatkan hukum-hukum-Nyaadalah untuk memelihara
kemaslahatan manusia, sekaligus untuk menghidari mafsadat baikdi dunia
maupun di akhirat. Untuk mewujudkan kemaslahatan dimaksud,
berdasarkan penelitian para ahli ushul fikih, ada lima unsur pokok yang
harus dipelihara dan diwujudkan.Kelima unsur pokok tersebut adalah;
agama (al-dîn), jiwa al-nafs), keturunan (al-nasl ), harta(al-mâl),dan
akal (al-‘aql). tercapainya keridhoan Allah dalam kehidupan manusia
di duniadan diakhirat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap manusia diciptakan oleh Allah harus tunduk kepada hukum
yang telahditentukan oleh pencipta manusia yang disebut dengan
kaidah hukum ibadah dan juga hukumyang dibuat oleh manusia itu
sendiri yang disebut kaidah hukum muamalah serta hukum
yangmengatur antara manusia dengan lingkungan hidupnya disebut dengan
kaidah hukumsunnatullah yang bisa disebut dengan natural law.Untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakatIslam mentaati hukum yang dibuat oleh
pencipta manusia memang harus bersumber dari Al-qur’an itulah yang
menghantarkan masyarakat untuk menikmati kesejahteraan,
ketenteraman kedamaian dan sejumlah istilah lainnya yang semuanya
berintikan keadilan.Dan upaya yang harus dilakukan untuk menegakkan
hukum Islam dalam praktek masyarakatdan bernegara harus melalui proses
yaitu proses dakwahdan proses kultural. Apabila Islammemasyarakat,
maka sebagai konsekuensinya hukum harus ditegakkan. Sementara itu
fungsi profetik agama adalah menghilangkan klasifikasi sosial tertentu y
ang mengakibatkan kebalterhadap hukum, membebaskan manusia dari
berbagai sistem dan struktur yang melestarikan ketidak adilan.
B. Saran

Saran untuk menjalankan amanah dari Allah swt, Kita harus


melaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab amanah atau
titipan tersebut. Kita wajib menjaga amanah yaitu bila diberikan tugas
atau dititipkan sesuatu, kita harus menyelesaikan dan menjaganya.
Bila dititipi barang, maka kita harus menjaga barang tersebut agar
tidak rusak.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/AgamaAli, Zainuddin.

 Pendidikan Agama Islam.

 Harun, Muhammad.

 Pendidikan Agama Islam.

2011.Palembang: Polsrihttp://www.scribd.com/doc/33477748/Hukum-
Islamhttp://axsdv.blogspot.com/2010/03/fungsi-profetik-agama-dalam-
hukum.html

 http://ml.scribd.com/doc/44397873/Tujuan-Hukum-Islam

Anda mungkin juga menyukai