Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FUNGSI PROFETIK AGAMA (KERASULAN NABI MUHAMMAD SAW) DALAM HUKUM


ISLAM

Dosen pengajar :
Ulil Amri M.Pd

Nama Kelompok : 1. Davina Salsabilla (22010038)


2. Memes Tia Bella (22010080)
3. Habiburrahman Rais (22010244)
4. Muhammad Rizki Pratama (22010048)
5. Muhammad Ervin Perdana (22010130)
6. Muhammad Alvin Pratama (22010068)

PRODI HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PROF DR HAZAIRIN SH (UNIHAZ)
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah sederhana ini dengan judul "Fungsi Profetik
Agama Di Dalam Hukum" makalah ini diajukan untuk memenuhi syarat tugas Agama. Dalam
penyusunan makalah sederhana ini, penulis mendapat bimbingan serta dukungan moril dari
dosen, orang tua dan teman-teman penulis.
Penulis juga menyadari bahwa teknik dalam penyusunan dan materi yang disajikan
masih jauh dari sempurna, dan disini masih banyak kekurangan dan perlu perbaikan, untuk
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari dosen, teman-teman, dan bagi
pembaca yang sangat memotivasi penulis dalam meyusun karya ilmiah ini lebih baik
kedepannya lagi.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
sederhana ini dengan judul “Fungsi Profe 琀椀 k Agama Di Dalam Hukum”
karya ilmiah ini diajukan untuk memenuhi syarat tugas Agama. Dalam
penyusunan karya ilmiah sederhana ini, penulis mendapat bimbingan
serta dukungan moril dari dosen, orang tua dan teman-teman penulis.
Penulis juga menyadari bahwa teknik dalam penyusunan dan materi
yang disajikan masih jauh dari sempurna, dan disini masih banyak
kekurangan dan perlu perbaikan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kri 琀椀 k dari dosen, teman-teman, dan bagi
pembaca yang sangat memo 琀椀 vasi penulis dalam meyusun karya ilmiah
ini lebih baik kedepannya lagi
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
sederhana ini dengan judul “Fungsi Profe 琀椀 k Agama Di Dalam Hukum”
karya ilmiah ini diajukan untuk memenuhi syarat tugas Agama. Dalam
penyusunan karya ilmiah sederhana ini, penulis mendapat bimbingan
serta dukungan moril dari dosen, orang tua dan teman-teman penulis.
Penulis juga menyadari bahwa teknik dalam penyusunan dan materi
yang disajikan masih jauh dari sempurna, dan disini masih banyak
kekurangan dan perlu perbaikan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kri 琀椀 k dari dosen, teman-teman, dan bagi
pembaca yang sangat memo 琀椀 vasi penulis dalam meyusun karya ilmiah
ini lebih baik kedepannya lagi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 2
B. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 5
A. Fungsi Profetik dan Kesadaran taat hukum.................................................. 6
B. Profetik agama dalam taat hukum............................................................... 7
C. Tujuan profetik dalam agama....................................................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................... 9
Kesimpulan.............................................................................................................. 10
Saran....................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Apabila berbicara tentang hukum, perlu mengetahui dan memahami bahwa para
ahli hukum hampir sependapat bahwa dak ada kemungkinan memberikan definisi hukum.
mereka juga sepakat bahwa hukum itu hanya ada dalam masyarakat, umat Manusia dan
perlu juga untuk mengetahui serta memahami bahwa serap masyarakat yang ada di
dalamnya akan terjadi tata terib yang diatur oleh hukum, Tentunya hukum yang dimaksud
adalah hukum yang ada dalam masyarakat itu sendiri.
Sedangkan jika memberikan ari kepada kata masyarakat adalah sebagia suatu
keadaan berkumpul bersama-sama dalam tempat tertentu dengan melakukan fungsinya
masing-masing, maka keadaan masyarakat itu bukan saja terjadi pada umat manusia tetapi
berlaku untuk semua ciptaan Allah (makhluk), yaitu ada masyarakat benda mati, masyarakat
hewan, masyarakat tata surya dan sebagainya. Masyarakat yang disebut itu, dapat dilihat
bahwa di dalamnya terdapat tata terib.
Sebagai contoh, hukum Archimedes dalam ilmusika benda cair. Benda-bendanya
tumbuhan dan binatang, hewan yang hidup di daerah Iklim yang berlainan di atas bumi.
Terbitnya matahari selap pagi di sebelah Timur dan terbenamnya selap petang di sebelah
Barat di Indonesia, menunjukan adanya hukum dalam perputaran dan peredaran bumi,
yang mengatur tata terib tata surya. Hal ini biasa disebut Hukum Alam ciptaan Allah SWT
ajaran agama menyebutnya(sunnatullah) yang dak akan mengalami perubahan.
B.Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah di atas maka tujuan,penulisan makalah ini, yaitu :


1. Mengetahui fungsi profetik agama
2. Mengetahui pengertian fungsi profetik agama di dalam hukum
3. Mengetahui bagaimana cara menumbuhkembangkan kesadaran untuk taat pada hukum
4. Mempelajari cara agama mengajarkan keadilan dan fungsi profek agama dalam hukum

C.Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah ada, maka rumusan permasalahan yang terkait
dengan fungsi profetik agama (kerasulan nabi muhammad saw) dalam hukum islam,
diantaranya:
1.Apa saja fungsi profetik agama ?
2.Apa yang dimaksud dengan fungsi profetik agama di dalam hukum ?
3.Bagaimana menumbuhkembangkan kesadaran untuk taat hukum?
4. Bagaimana cara agama mengajarkan keadilan dan fungsi profetik agama dalam hukum ?

BAB II
PEMBAHASAN

Fungsi Profetik Agama dalam Hukum

fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju kebahagiaan juga
memuat peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya batin manusia yang baik,
yang berkualitas, yaitu manusia yang bermoral (agama sebagai sumber moral).

kearifan yg menjiwai langkah hukum dengan memberikan sanksi hukum secara bertahap
sehingga membuat orang bisa memperbaiki kesalahan (bertaubat kepada Tuhan).

A. Kesadaran Taat Hukum Islam

1. Pengertian Taat Hukum

 Umum
- Patuh terhadap aturan perundang-undangan, ketetapan dari pemerintah,
pemimpin yang dianggap berlaku oleh untuk orang banyak.
- Mematuhi aturan perundang-undangan untuk menciptakan kehidupan
berbangsa bernegara dan bermasyarakat yang berkeadilan.

 Islam
Melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan yang telah ditetapkan
oleh Al Quran dan hadits serta Ijma' Ulama dengan sabar dan ikhlas.

2. Asas Hukum

a. Pengertian Asas Hukum

 Kebenaran yang dipergunakan sebagai tumpuan berfikir dan


berpendapat.
 Kebenaran itu bertujuan dalam penegakan dan pelaksanaan hukum.

b. Asas Hukum Secara Umum

 Asas kepastian hukum

Tidak ada satu perbuatan dapat dihukum kecuali atas kekuatan hukum
dan perundang-undangan yang berlaku untuk perbuatan itu.

 Asas keadilan

Berlaku adil terhadap semua orang tanpa memandang status sosial,


status ekonomi, ras, keyakinan, agama dan sebagainya.

 Asas kemanfaatan

Mempertimbangkan asas kemanfaatan bagi pelaku dan bagi kepentingan


negara dan kelangsungan umat manusia.

c. Asas Hukum Secara Islam

 Asas kepastian hukum

Tidak ada satu perbuatan dapat dihukum kecuali atas kekuatan hukum
dan perundang-undangan yang berlaku untuk perbuatan itu.
Qs. Al-Maidah: 95

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang


buruan. ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu
membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan
binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut
putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-ya yang dibawa
sampai ke Kabah, atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi
makan orang-orang miskin, atau berpuasa seimbang dengan makanan
yang dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat yang buruk dari
perbuatannya. Allah telah memaafkan apa yang telah lalu. Dan
barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan
menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi mempunyai kekuatan (kekuasaan
untuk) menyiksa.” QS. Al mai’dah (5) : 95

 Asas keadilan
Berlaku adil terhadap semua orang tanpa memandang status sosial,
status ekonomi, ras, keyakinan, agama dan sebagainya. Qs. Shad: 26

“Allah memerintahkan para penguasa, penegak hukum sebagai khalifah


di bumi ini menegakan dan menjalankan hukum sabaik-baiknya tanpa
memandang status sosial, status ekonomi dan atribut lainnya.”

 Asas kemanfaatan
Mempertimbangkan asas kemanfaatan bagi pelaku dan bagi kepentingan
negara dan kelangsungan umat manusia. Qs. Al-Baqarah: 178

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash


berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh: orang merdeka dengan
orang merdeka, humba dengan hamba dan wanita dengan wanita. Maka
barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah
(yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah
(yang diberi maaf) mambayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan
cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dan
Rabb kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampui batas
sesudah itu maka baginya siksa yang sangat pedih.”
 Asas kejujuran dan kesukarelaan
QS. Al-Mudatsir: 38

"Setip individu terikat dengan apa yang ia kerjakan dan setiap individu
tidak akan memikul dosa orang (individu) lain.”

B. Profetik Agama Dalam Taat Hukum


a. Pengertian Profetik Agama Dalam Taat Hukum
1. Hal-hal yang digambarkan, dan dinyatakan oleh Agama memalui yang
dicontohkan Nabi Muhammad saw.
2. Agama yang diajarkan atau dicontohkan oleh para Nabi Rasulullah
3. Contoh atau tauladan yang telah digariskan dicontohkan Rasulullah saw.
b. Fungsi Profetik Agama
1.Dalam Mengatasi Krisis Kebudayaan dan Kemanusiaan
a. Menjelaskan dan mengubah fenomena-fenomena sosial masyarakat
yang salah atau kurang baik seperti:

- Dalam Deideologisasi yang tidak sehat dan merugikan tatanan


masyarakat (Politik atau paham yang tidak sehat).

- Dalam keamanan dan kebebasan yang nyaris menabrak rambu-


rambu hukum dan norma serta nilai yang ada.

- Dalam Reduksionisme (penurunan kualitas ilmun pengetahuan)


Ijazah ilegal dan aspal.

- Dalam materialisme (kebendaan), pamer, glamour, foya-foya,


dsb.

- Dalam Ekologi (lingkungan) ketidakseimbangan kehidupan dalam


masyarakat (imbalance), baik materi dan non materi, baik lahir
maupun batin.

- Dalam kultural (kebudayaan, peradaban) seperti Globalisasi (Ends


of Pluralisme).

Intinya:
1) Dalam berpolitik, seperti : Enthnocentrisme - Pemerintahan ditangan satu orang
2) Dalam Materialisme, seperti : Ekonomi kapitalisme

3) Dalam Ekologi, seperti : Materialisme, Sekularisme (pemisahan antara pendidikan


umum dan pendidikan moral, memisahkan pemerintahan negara dengan Agama).
Agama terasing dari persoalan kehidupan manusia.

4) Dalam Reduksionisme, seperti : Penurunan nilai, akhlak, kebenaran, kwalitas ilmu


pengetahuan.

5) Dalam Kultural atau Budaya, seperti : Hedonisme (hanya memburu dan mengejar
kesenangan dunia).

2. Dalam Mengatasi / Merevitalisasi Keberagaman Dalam Menjalankan Dengan Back to


Qur'an and Sunnah
a. Menjadikan Al-Quran dan Sunnah

- Sebagai sumber dan payung hukum dalam memahami dan


mengamalkan ajaran Islam

- Sebagai sumber rujukan dalam menyelesaikan dan memutuskan


suatu hukum > QS. Al-Maidah: 48-49 QS. An-Nisa' ; 59 dsb

b. Permasalahan yang apa bila tidak didapatkan dalam QS boleh melakukan Istimbat
hukum dengan tetap merujuk kepada QS. QS.Isra': 15 dan Taqrir yang dikeluarkan
Rasulullah saw.
c. Tidak menjadikan paham, mazhab, aliran sebagai keputusan final yang
Undervartable. Paham, aliran, mazhab tidak termasuk Tasyri hanya bayan liat-tasyri.
d. Memperbolehkan Ikhtilaf, namun hanya pada masalah Ijtihadiyah
e. Tidak memandang hal-hal yang bersifat keduniaan yang tidak ditentukan
oleh QS, namun tetap mengacu pada sifat Basyariah Rasulullah sebagai
syari'at "antum a'lamubi umuri dunyakum”.
f. Suatu hukum dari Ijtihad bersifat debatable (yang dapat dibantah, debat)
bukan merupakan keputusan final.

C. Tujuan Profetik Agama Dalam Taat Hukum


1. Mendorong seseorang (manusia) berperilaku dan berbuat sesuai dengan aturan
hukum dan perundang-undangan yang sah serta sesuai QS, sehingga tercipta suatu
kondisi masyarakat yang sadar dan taat hukum.
2. Mendorong seseorang berperilaku yang baik dengan mentauladani pribadi
Rasulullah, agar manusia selamat dan bahagia dunia dan akhirat (antara manusia
dengan manusia, antara manusia dengan Allah serta dengan alam lingkungan).

3. Mengeluarkan manusia dari miopik (cara pandang yang sempit) dan Primordial
dan Formalisme sempit yang akan melahirkan berbagai konflik sosial, politik bahkan
menjurus kepada perpecahan dan perperang.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju kebahagiaan
juga memuat peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya bagian manusia yang
baik, yang berkualitas, yaitu manusia yang bermoral (agama sebagai sumber moral).
Kearifan yg menjiawi langkah hukum dengan memberikan sanksi hukum secara bertahap
sehingga membuat orang bisa memperbaiki kesalahan (bertaubat kepada Tuhan).
• Pengertian Profetik Agama Dalam Taat Hukum
1. Hal-hal yang digambarkan, dan dinyatakan oleh Agama memalui yang dicontohkan Nabi
Muhammad saw.
2. Agama yang diajarkan atau dicontohkan oleh para Nabi/ Rasulullah saw.
3. Contoh atau tauladan yang telah digariskan / dicontohkan Rasulullah saw.
Tujuan Profetik Agama Dalam Taat Hukum
1. Mendorong seseorang (manusia) berperilaku dan berbuat sesuai dengan aturan
hukum dan perundang-undangan yang sah serta sesuai QS, sehingga tercipta suatu
kondisi masyarakat yang sadar dan taat hukum
2. Mendorong seseorang berperilaku yang baik dengan mentauladani pribadi
Rasulullah, agar manusia selamat dan bahagia dunia dan akhirat (antara manusia
dengan manusia, antara manusia dengan Allah serta dengan alam lingkungan).
3. Mengeluarkan manusia dari miopik (cara pandang yang sempit) dan Primordial dan
Formalisme sempit yang akan melahirkan berbagai konk sosial, polix bahkan
menjurus kepada perpecahan dan perperangan.

Saran
Dengan makalah ini, kami buat yang mestinya tidak jauh dari kekurangan dan kesalahan,
sehingga saran maupun kritikan sangat kami harapkan. Dan perlu ditinjau atau di kaji ulang
untuk mencapai kesempurnaan, dalam dunia ini tidak ada suatu hal yang sempurna begitu
juga dengan makalah ini, karena kesempurnaan itu milik Allah SWT Akan tetapi harapan
kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemakalah dan para pembaca.
Sekian dari kami terima kasih wassalamu’alaikum wr.wb

DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.ps/documents/fungsi-profel agama-dalam-hukum.html
http://bahankulivahhukum.blogspot.com/2014/0ti/pendidikan-agama.htmlMenyimpan
http://axsdv.blogspot.com/2010/03/fungsi-profek-agama-dalam hukum.html
http://ziarahblogislam.blogspot.com/2012/12/makna-hadits-antum-alamu biumuri.html
https://misterivana.wordpress.com/2013/06/oti/pendidikan-profezk/
https://mengapa.net/fungsi-profe
https://www.slideshare.net/mushif/fungsi-profetik-agama-dalam-hukum-islam
Qs. Al-Maidah: 95
Qs. Shad: 26
Qs. Al-Baqarah: 178
QS. Al-Mudatsir: 38
QS. Al-Maidah: 48-49 QS. An-Nisa' : 59

Anda mungkin juga menyukai