Anda di halaman 1dari 10

SYARIAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah : Pendidikan Agama

Dosen Pengampu : Romli Usman M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Vina Gustina NIM : 2022143236

Desta Setia Hananti NIM : 2022143204

Ayu Tri Saputri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul
“SYARIAH”. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi Tugas Mata Pendidikan Agama, Program Studi Pendidikan guru
sekolah dasar Universitas PGRI Palembang.

Terima kasih kami ucapkan kepada bapak Romli Usman M.Pd , selaku
dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama yang telah membimbing penulis
baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-
teman seperjuangan yang telah mendukung sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang penulis buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di
masa mendatang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Palembang, 16 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1

C . Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2


A. Arti Dan Ruang Lingkup Syariah .......................................................... 2

B. Prinsip-Prinsip Tujuan Syariah Islam..................................................... 3

B. Syariah Dan Aplikasi Dalam Kehidupan ............................................... 4

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 5


A. Kesimpulan ........................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep yang paling penting dan komprehensif untuk memberikan
islam sebagai sebuah fungsi, yaitu konsep syari’ah atau syara’.[Sedangkan
perilaku hidup manusia untuk mencapai keridhaan Allah SWT
memerlukan aturan-aturan atau hukum yang sudah ditentukan oleh agama
Islam.
Seperti halnya yang dirumuskan dalam Al-Qur’an surat Asy-
Syuara’ ayat 13 yang artinya:“Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang
agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah
kamu wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada
Ibrahim Musa dan Isa”. Sehingga didalam kehidupan manusia tentunya
mempunyai sebuah peraturan-peraturan tertentu yang dijadikan sebagai
pedoman untuk hidup di masyarakat, baik secara individu maupun sosial.
Dengan demikian, sumber syariah islam adalah Al-Qur’an dan
Hadits. Karena norma-norma hukum dasar yang terdapat dalam Al-
Qur’an itu masih ada yang bersifat umum, perlu dirumuskan lagi setelah
Nabi Muhammad SAW wafat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi ruang lingkup syariah?
2. Apa saja prinsip-prinsip syariah islam?
3. Apa saja penerapan dalam kehidupan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui arti dan ruang lingkup syariah
2. Untuk mengetahui prinsip dan tujuan syariah islam
3. Untuk mengetahui syariah dan aplikasinya dalam kehidupan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti Dan Ruang Lingkup Syariah

Pengertian syariah secara bahasa adalah aturan, ketentuan atau undang-


undang Allah yang berisi tata cara pengaturan perilaku manusia dalam
hubungannya kepada Allah, kepada manusia dan kepada alam sekitarnya
untuk mencapai keridhoaan Allah, yaitu selamat dunia dan akhirat.

Sebagaimana telah disebutkan pengertian tentang syariah di


atas,syariah memiliki ruang lingkupnya sendiri. Ruang lingkup dari
syariah meliputi aspek ibadah dan aspek muamalah. Aqidah dalam tubuh
manusia ibarat kepalanya. Maka apabila suatu umat sudah rusak, bagian
yang harus direhabilitasi adalah aqidahnya terlebih dahulu. Di sinilah
pentingnya aqidah ini, apalagi ini menyangkut kebahagiaan dan
keberhasilan dunia dan akhirat. Sebagai dasar, tauhid memiliki implikasi
terhadap seluruh aspek kehidupan

Pada garis besarnya ruang Syari’ah lingkup terbagi dua bagian besar:

A. Realisasi dari pada keyakinan akan kebenaran ajaran agama


islam kedalam kehidupan di dunia ini disebut ibadah.Ibadah
dalam arti khas yaitu tata aturan Ilahi yang mengatur hubungan
ritual langsung antara hamba dengan Tuhannya, yang cara ,
tata-cara dan upacaranya telah ditentukan secara terperinci
dalam al-Quran dan sunnah rasul.
B. Mu’amalah dalam arti luas, tata aturan Ilahi yang mengatur
hubungan manusia dengan sesama manusia dan hubungan
manusia dengan benda. Mu’amalah dalam arti luas ini pada
garis besarnya terdiri atas dua bagian besar: Al-Qanunu ‘l-
Khas(khusus) hukum perdata (Mu’amalah dalam arti agak luas
Dengan demikian Syari’ah memberikan kaidah kaidah umum

2
(universal)dan kaedah kaedah terperinci dan sangat pokok
(fundamental).
B. Prinsip-Prinsip Tujuan Syariah Islam.
1. Menjaga Jiwa (Hifzhun Nafsi)

Kedudukan jiwa dalam agama mendapat perhatian yang sangat besar dan
vital untuk dijaga dan dipelihara kelangsungannya serta mencegah segala hal yang
dapat mengancam atau menghilangkan jiwa/nyawa seseorang. Bahkan untuk
kepentingan ini, syariat membolehkan hal-hal yang sebelumnya dilarang pada saat
seseorang mengalami kondisi darurat; seperti orang yang tersesat di hutan dan
menderita kelaparan yang parah, namun ia tidak menjumpai makanan apapun
selain bangkai. Maka dibolehkan baginya memakan daging bangkai tersebut
sekedar menjaga nyawanya agar tidak melayang, sehingga tidak boleh berlebih-
lebihan hingga kenyang. Begitu juga saat seseorang merasakan sangat haus yang
mencekik kerongkongannya, tapi tidak didapati minuman apapun selain khamr
(minuman keras). Sementara jika khamar itu tidak segera diminum, berakibat
nyawanya akan hilang. Maka diperbolehkan baginya minum khamar itu sekedar
menghilangkan dahaganya

2. Menjaga Akal (Hifzhul Aqli)

Akal adalah nikmat terbesar setelah nikmat kehidupan (nyawa).


Dengan akal itulah seseorang dapat memisahkan antara yang haq dan bathil,
dapat memilah dan memilih mana yang baik (maslahat) dan bermanfaat serta
mana yang merusak (mafsadat) dan merugikan (madharat). Dengan akal,
manusia bisa terbang melebihi kecepatan burung dengan diciptakannya
pesawat terbang, mengalahkan singa, beruang, buaya, hiu, paus dan lain
sebagainya yang kekuatannya dan ukuran tubuhnya jauh lebih besar daripada
manusia. Bahkan luar angkasa pun bisa ditembus dan perut bumi bisa
dieksploitasi kandungannya untuk kepentingan manusia secara luas. Akal ini
pula yang dapat mengantarkan manusia menemukan kebenaran, serta
menjemput hidayah.Untuk tujuan inilah, maka syariat mewajibkan umat

3
Islam untuk menuntut ilmu, menganjurkan untuk banyak berpikir bagi
kebaikan diri, keluarga, agama, bangsa dan negara. Selain itu melarang
mereka dari konsumsi narkoba, minum-minuman memabukkan (khamar),
menonton film porno, banyak main game dan semacamnya, karena dapat
merusak otak manusia.

2. Menjaga Agama (Hifzhud Diin)

Agama sebagai penuntun hidup manusia agar teratur, tertib, seimbang lahir
dan batin, serta mengarahkan manusia agar hidup bahagia, selamat dan mulia
dunia dan akhiratnya. Karena itulah Syariat menetapkan berbagai tuntunan
untuk menjaga, merawat dan mempertahankan eksistensi agama, seperti
menegakkan sholat lima waktu sebagai tiangnya agama, berjihad melawan
penjajah yang dapat membahayakan kelangsungan agama, menyebarkan
dakwah Islam baik dengan lisan (dakwah bil lisan), tulisan (dakwah bil
kitabah), maupun aksi-aksi sosial (dakwah bil hal).

Selain itu juga syariat melarang berbuat syirik (musyrik), kufur


(kafir), nifaq (munafiq), keluar dari Islam (murtad), kawin dengan non
Muslim, di mana semua itu dapat menggerogoti bahkan bisa meruntuhkan
ketahanan agama seorang Muslim/ah. Juga tidak boleh menghina Tuhan dan
agama lain, karena sama saja dengan menghina Tuhan dan agama Islam itu
sendiri.
3.Menjaga Keturunan (Hifzhun Nasli):

Keturunan ibarat separuh jiwa keberlangsungan hidup manusia yang diberi


anugerah berupa naluri seksual. Dengan berketurunan, manusia akan dapat
melanjutkan tugas kekhalifahannya untuk memakmurkan bumi dengan berbagai
hal yang bermanfaat bagi sesama sesuai dengan tuntunan ilahiyah. Maka menjaga
keturunan menjadi perhatian penting dalam Syariat Islam agar tercipta
harmonisasi kehidupan sosial mulai dari lingkungan rumah tangga, komunitas
masyarakat hingga tatanan bangsa yang mendukung ketahanan sebuah negara.

4
4.Menjaga Harta (Hifzhul Maal)

Harta merupakan wasilah (perantara) tercapainya berbagai keinginan, hidup


bahagia (meski sifatnya relatif), juga bisa mendukung pelaksanaan ibadah.
Dengan harta orang bisa membeli pakaian untuk menutup aurat-yang notabene
salah satu syarat sahnya sholat, digunakan untuk bersedekah, berzakat, wakaf,
hibah, berhaji, mendukung kesuksesan acara-acara Peringatan Hari Besar Islam
(PHBI) dan lain sebagainya. Karena itulah harta harus dilindungi eksistensinya
karena bisa mendukung tegaknya atau suksesnya perjuangan agama.

C.Syariah Dan Aplikasi Dalam Kehidupan


Aplikasi syariah hukum adalah pelaksanaan segala kegiatan sehari hari sesuai
dengan hukum islam yang telah diperintahkan oleh allah SWT sehingga menjadi
suatu ibadah dan mendapat pahala jadi aplikasi hukum islam adalah suatu ibadah.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Syariah Islam memberikan tuntunan hidup khususnya pada umat
Islam dan umumnya pada seluruh umat manusia untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat. Muamalah dalam syariah Islam bersifat
fleksibel tidak kaku. Dengan demikian Syariah Islam dapat terus menerus
memberikan dasar spiritual bagi umat Islam dalam menyongsong setiap
perubahan yang terjadi di masyarakat dalam semua aspek kehidupan.
Syariah Islam dalam muamalah senantiasa mendorong penyebaran
manfaat bagi semua pihak, menghindari saling merugikan, mencegah
perselisihan dan kesewenangan dari pihak yang kuat atas pihak-pihak yang
lemah. Dengan dikembangkannya muamalah berdasarkan syariah Islam
akan lahir masyarakat marhamah, yaitu masyarakat yang penuh rahmat.

B. Saran
Mahasiswa harus bisa memahami dan mengerti Pembelajaran
mengenai syariah pada mata kulia pendidikan agama karena memberikan
tuntunan hidup khususnya pada umat Islam dan umumnya pada seluruh
umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://wwwhufron.blogspot.com/2015/03/pengertian-syariah-beserta-
ruang.html

https://www.prudentialsyariah.co.id/id/pulse/article/prinsip-prinsip-
ekonomi-syariah-dan-tujuan-utamanya/

Anda mungkin juga menyukai