Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“PENGERTIAN DAN HUBUNGAN ANTARA


SYARI’AH, FIQIH, DAN USUL FIQIH"
Disusun untuk memenuhi Mata kuliah Ushul Fiqih
Dosen Pengampu
H NUR GHOZI , SHI, MA

NAMA KELOMPOK :

1. SINTA ROI’KHA DEVI


2. HARNANIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


ISTITUT AGAMA ISLAM ALHIKMAH TUBAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Ushul
Fiqih. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi
mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat


kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap
perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.

Terima kasih.

Wassalamu’ alaikum wr.wb.

ii
Daftar Isi

Halaman Judul............................................................................................................ i
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3. Tujuan ........................................................................................................ 1
Bab II Pembahasan
2.1. Pengertian Syari’ah, Fiqih dan Ushul Fiqih................................................ 2
2.2. Perbedaan Syari’ah dengan Fiqih............................................................... 3
2.3. Hubungan antara Syari’ah, Fiqih dan Ushul Fiqih..................................... 4
Bab III Penutup
3.1. Kesimpulan................................................................................................ 5
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Islam merupakan agama yang mampu mengatur kehidupan umat manusia secara
sempurna dalam semua segi kehidupan. Walaupun agama ini sudah melalui sejarah panjang,
sejak mulai diturunkannya oleh Allah swt. kepada nabi Muhammad saw., lebih kurang dari 14
abad yang lalu, hal ini tidaklah menjadikan Islam kaku dalam menghadapi sejarah yang
dilaluinya, melainkan sebaliknya, mengakibatkan Islam semakin “dewasa” untuk beraflikasi di
tengah-tengah kehidupan umat manusia .
Sebagai hamba Allah yang beriman, sudah selayaknya kita mengerti dan melaksanakan
apa yang Allah kehendaki, sekaligus menjauhi apa yang tidak diridhoi Allah. Untuk mengetahui
dan melaksanakan kehendak Allah kita harus mengetahui hukum Islam yang telah ada. Namun,
hukum Islam menghadapi tantangan lebih serius, terutama pada abad kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Untuk menjawab berbagai permasalahan baru yang berhubungan
dengan hukum Islam, para ahli yang sudah tidak bisa lagi sepenuhnya mengandalkan ilmu
tentang fiqih, hasil ijtihad di masa lampau. Alasannya, karena ternyata warisan fiqih yang
terdapat dalam buku-buku klasik, bukan saja terbatas kemampuannya dalam menjangkau
masalah-masalah baru yang belum ada sebelumnya. Oleh karena itu, umat Islam perlu
mengadakan penyegaran kembali terhadap warisan fiqih. Dalam konteks ini, ijtihad menjadi
sebuah kemestian dan metode ijtihad mutlak harus dikuasai oleh mereka yang akan
melakukannya. Metode ijtihad itulah yang dikenal dengan ushul fiqih.
Ilmu Ushul Fiqh adalah suatu ilmu yang menguraikan tentang metode yang dipakai oleh
para imam mujtahid dalam menggali dan menetapkan hukum syar’i dari nashyaitudari Al Qur’an
dan Sunnah Nabi. Kandungan Ushul Fiqh menguraikan dasar-dasar serta metode penetapan
hukum taklif yang bersifat praktis yang menjadi pedoman bagi para faqih dan mujtahid untuk
dapat beristinbat (mengambil hukum) dengan tepat. Pertumbuhan Ushul Fiqh tidak lepas dari
perkembangan hukum islam sejak zaman Rasulullah SAW.

1.2. RUMUSAN MASALAAH


1. Apa pengertian Syari’ah, Fiqih dan Ushul Fiqih ?
2. Perbedaan antara Syari’ah dengan Fiqih ?
3. Hubungan antara Syari’ah , Fiqih dan Ushul Fiqih ?

1.3. TUJUAN
1. Mengetahui ap aitu Syari’ah, Fiqih dan Ushul Fiqih.
2. Mengetahui perbedaan Syari’ah dengan Fiqih.
3. Mengetahui hubungan Syari’ah , Fiqih dan Ushul Fiqih.

1
BAB I
PEMBAHASAN
SYARIAH, FIQIH DAN USHUL FIQH
2.1 PENGERTIAN SYARI’AH
Secara istilah Syariah berarti semua peraturan Agama yang ditetapkan
oleh Allah SWT untuk kaum muslim baik yang ditetapkan dengan Al-Quran
maupun Sunnah Rasulullah SAW, yang diberikan kepada manusia melalui para
Nabi agar manusia hidup selamat di dunia maupun di Akhirat.
Secara umum Syari`ah Islam berarti ketentuan ajaran agama Islam yang
bersumber pada al-Qurân dan sunnah Rasulullah saw. Dari pengertian ini
menunjukkan bahwa Syari`ah mencakup seluruh ajaran agama Islam yang
meliputi bidang aqidah, akhlaq dan `amaliyyah (perbuatan nyata).
Dilihat dari segi ilmu hukum, syari’at merupakan norma hukum dasar yang
ditetapkan Allah, yang wajib diikuti oleh orang Islam bedasarkan iman yang
berkaitan dengan akhlak, baik dlam hubungannya dengan Allah maupun dengan
sesama manusia dan benda dalam masyarakat.
Dalil Syari’ah Qur’an Surat Al-Jatsiyah [45] : 18

‫ُثَّم َج َع ْل َنا َك َع َل ٰى َش ِر ي َع ٍة ِم َن ا َأْل ْم ِر َفا َّتِب ْع َها َو اَل َت َّتِب ْع َأْه َو ا َء ا َّلِذ ي َن ل‬

‫َي ْع َل ُم ون‬
Artinya : Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan)
dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti
hawa nafsu orang-orang yang tidak Mengetahui.

2.2 PENGERTIAN FIQIH


Fiqih secara bahasa artinya pemahaman yang benar tentang apa yang
diharapkan. Sedangkan menurut isltilah Fiqih adalah Ilmu yang menerangkan
segala macam aturan agama Islam yang berhubungan dengan persoalan amaliyah
(pekerjaan) yang dibebankan kepada para mukallaf.
Dengan kata lain ilmu fiqih adalah ilmu yang berusaha memahami hukum-
hukum yang terdapat di dalam al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad untuk
diterapkan pada perbuatan manusia yang telah dewasa yang sehat akalnya yang
berkewajiban melaksanakan hukum Islam.
Dalil Fiqih Qur’an Surat At-Taubah [9] : 122

‫َو َم ا َك ا َن ا ْل ُمْؤ ِم ُن و َن ِلَي ْن ِف ُر وا َك ا َّف ًة ۚ َف َل ْو اَل َنَف َر ِم ْن ُك ِّل ِف ْر َق ٍة ِم ْن ُه ْم‬

‫َط اِئ َف ٌة ِلَي َتَف َّق ُه وا ِفي ا لِّد ي ِن َو ِلُي ْن ِذ ُر وا َق ْو َم ُه ْم ِإَذ ا َر َج ُع وا ِإَل ْي ِه ْم َل َع َّل ُه ْم‬
‫َي ْح َذ ُر و َن‬
Artinya : Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi

2
peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya.
2.1 PENGERTIAN USHUL FIQIH
Ushul Fiqih berasal dari dua kata, yakni kata Ushul adalah bentuk plural
(lebih dari satu) dari kata ashl yang berarti pokok, dasar, atau fondasi, sedangkan
Fiqih menurut bahasa bermakna tahu dan paham. Ushul fikih adalah Menurut
aslinya kata "Ushul Fikih" adalah kata yang berasal dari bahasa Arab "Ushulul
Fikih" yang berarti asal-usul Fiqh.
Ushul Fiqih secara istilah adalah ilmu yang mempelajari bagaimana tata
cara menggali atau menarik hukum fiqih dari dalil-dalilnya, lebih tepatnya ushul
fiqih adalah metode yang harus ditempuh oleh ahli fiqih dalam menetapkan
hukum-hukum syar’i berdasarkan dalil-dalilnya, sedangkan fiqih sendiri adalah
hasil yang didapatkan berdasarkan penggunaan metode ushul fiqih.

2.2 PERBEDAAN SYARIAH DENGAN FIQIH


Pada hakikatnya hubungan antara Syariah, Fiqih, & Ushul Fiqh,
merupakan satu elemen yang tidak dapat dipisahkan antara satu sama lainnya.
Akan tetapi diantara ketiganya memiliki perbedaan yang sangat substansial
terutama pada syariah dan fiqih, antara lain sebagai berikut :
1. Syariah bersumber dari Allah Swt, Sedangkan fiqih bersumber dari manusia,
utamanya mereka yang berasal dari kalangan para ulama (mujtahid atau
faqih).
2. Syariah memiliki ruang lingkup dan objek yang lebih luas dibandingkan ruang
lingkup fikih.
3. Fiqih adalah terminologi tentang hukum sebagai suatu ilmu, sementara syariah
merupakan perintah ilahi yang harus dikerjakan dan ditaati.
4. Syariah bersifat stabil (tanpa perubahan), sedangkan fiqih mengalami
perubahan berbanding lurus dengan perubahan spasial dan temporal.
5. Kebenaran syariat bersifat mutlak (absolut) sedangkan fiqih kebenarannya
bersifat nisbi (relatif) dan kemungkinan bisa saja salah.

2.3 HUBUNGAN ANTARA SYARIAH,FIQIH DAN USHUL FIQIH

Dalam menjalankan kehidupan di dunia ini khususnya kita sebagai umat muslim
hendaknya hidup dengan selalu memperhatikan dan sesuai syari’at Islam yang telah
ditentukan. Apabila keluar dari syari’at, maka kehidupan yang dijalani terasa sia-
sia.Di samping syari’ah, terdapat pula istilah Fikih. Fikih secara bahasa berarti al-
fahm yang artinya pemahaman.

Secara istilah fikih merupakan pengetahuan yang dihasilkan dari sejumlah hukum
syariat yang bersifat cabang dan digunakan untuk mengatur amal perbuatan dan
bukan digunakan sebagai landasan dalam masalah akidah.Secara singkat fikih berarti
produk hukum yang dihasilkan, di dalamnya terdapat pemikiran-pemikiran para

3
ulama mazhab.Selain itu, terdapat pula istilah ushul fiqh. Ushul fiqh merupakan asal-
usul fiqh. Secara istilah ushul fiqh merupakan ilmu yang membicarakan berbagai
ketentuan dan kaidah yang dapat digunakan dalam menggali dan merumuskan hukum
syariat islam dari sumbernya. Secara singkat dapat dikatakan bahwasannya ushul fiqh
ini merupakan suatu cara yang dilakukan oleh para ulama mazhab secara sungguh-
sungguh dalam menghasilkan produk hukum yang dinamakan dengan fikih.

Hubungan antara syariah dengan fikih diibaratkan syariah itu sebagai bahan
atau dasar dalam menghasilkan fikih. Sedangkan ushul fikih merupakan suatu alat
atau cara untuk menghasilkan produk fikih tersebut. Artinya ketiganya saling
berkaitan.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pengertian syariat secara istilah : Menurut istilah, syariah berarti aturan atau
undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam
semesta. Syariah mengatur hidup manusia sebagai individu, yaitu hamba Allah yang
harus taat, tunduk, dan patuh kepada Allah.Ketaatan, ketundukkan, dan kepatuhan kepada
Allah dibuktikan dalam bentuk pelaksanaan ibadah yang tata caranya diatur sedemikian
rupa oleh syariah Islam.
Fiqh arti asal katanya Paham. Disini fiqh merupakan pemahaman terhadap ilmu
yang berupa wahyu (yaitu al-qur’an dan al-hadits sahih). Jadi fiqh sebagai suplemen dan
sekaligus perbedaan prinsip dengan ilmu.Kelanjutan pengertian seperti ini adalah bahwa
fiqih identik dengan al-ra’yi yang menjadi kebalikan ilmu tadi.
Meskipun syariah, fiqih dan ushul fikih tidak dapat dipisahkan, tetapi ketiganya
berbeda. Syariah diartikan dengan ketentuan atau aturan yang ditetapkan oleh Allah
tentang tingkah laku manusia di dunia dalam mencapai kehidupan yang baik di dunia dan
akhirat.Ketentuan syariah terbatas dalam firman Allah dan penjelasannya melalui sabda
Rasulullah.Semua tindakan manusia di dunia dalam tujuannya mencapai kehidupan yang
baik harus tunduk kepada kehendak Allah dan Rasulullah. Kehendak Allah dan
Rasulullah itu sebagian telah terdapat secara tertulis dalam al-Quran dan Sunnah yang
disebut syariah, sedang sebagian besar lainnya tersimpan di balik apa yang tertulis itu,
atau yang tersirat.

5
DAFTAR PUSTAKA

Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, cet.4 (Jakarta: Percetakan Prenda Media Group, 2009),
Hlm.
Anwar Syahrul, Ilmu Fiqih & Ushul Fiqh, (Bogor: Percetakan Ghalia Indonesia,
2010).Hlm

http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/2071352-pengertian-syariah/
#ixzz2BXl2KqoQ 10 Maret 2019 / 20.46

Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqih, Jakarta: Pustaka Amani, Cet 1, 2003. Miftahul
Arifin, Ushul Fiqh: Kaidah-Kaidah Penetapan Hukum Islam, Surabaya: Citra Media,
1997. Abdul Wahhab Khallaf, Kaidah-Kaidah Hukum Islam Ilmu Usul Fiqh, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, Cet 8, 2002.

Anda mungkin juga menyukai