PENDIDIKAN
AGAMA SYARI’AH
Disusun oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul
“Syari’ah” ini dengan tepat watu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW. yang kita
nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah
Pendidikan Agama yaitu Ibu Raden Nadia Nahdiah.,MH yang telah memberikan
tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karen itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun penulis agar bisa menjadi
lebih baik lagi di masa mendatang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Syari’ah....................................................3
B. Perbedaan Undang-Undang dan Syari’ah..................4
C. Syari’at dan Fiqih......................................................4
2.1. Kesimpulan..................................................................6
2.2. Saran............................................................................7
DAFTAR PUSTA8KA.................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUA
Dalam beragama, kita harus menaati syari’ah dan syari’at yang ada. Pada
umumnya, syariah mengatur mengenai hubungan manusia dengan Tuhan,
manusia dengan manusia. Hal ini selaras dengan makna syariat dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), syariat dimaknai sebagai ukum agama yang
menetapkan peraturan hidup manusia, hubungan manusia dengan Allah Swt.,
hubungan manusia dengan manusia dan alam sekitar berdasarkan Alquran dan
hadis. Syari’ah juga sangat berkaitan erat dengan ilmu fikih. Karena syari’ah
sendiri merupakan landasan fiqih, sedangkan fiqih merupakan metode ilmu
yang memerinci syari’ah dalam realitas yang terjadi. Sedangkan konteks fiqih,
menurut Imam Abu Hasan Al-Hamidi dalam kitab Al-Ihkam fi Ushulil Ahkam
menjelaskan, fiqih merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum syari’ah
yang didapat dalam dalil-dalil terperinci.
1
undang-undang menjadi penting diterapkan dan mengikat semua rakyat pada
suatu negara.
1.3. Tujuan
1.4. Mamfaat
2
BAB II
PEMBAHASA
A. Pengertian Syari’ah
Adapun, secara istilah, syariah diartikan sebagai suatu sistem atau aturan
yang bisa menjadi pengatur hubungan antara manusia dengan Allah atau
manusia dengan manusia juga kepada alam sekitarnya.
3
B. Perbedaan Undang-Undang dan Syari’ah
Syar’iah Islam memiliki wibawa dan kesucian serta terhormat karena berasal
dari Allah Ta’ala, dan Dia sangat diagungkan dalam jiwa dan baginya
ketundukan total dari makhluk. Sedangkan undang-undang konvensional
adalah buatan manusia, dan setinggi apapun ilmunya tetap saja terbatas.
Syari’ah Islam cocok bagi setiap umat dan bangsa, walaupun terdapat
perbedaan tabiat, kultur, kebangsaan dan bahasanya. Karena yang
membuatnya adalah Allah Ta’ala, Dia Maha Mengetahui apa yang telah
terjadi dan apa yang akan terjadi, Maha Tahu tentang manusia, sedangkan
undang-undang konvensional tidak cocok untuk semua fitrah dan lingkungan,
bisa saja ia cocok untuk sebagian orang, namun tidak cocok untuk orang
lainnya.
Syariah Islam mengatur perbuatan lahir dan batin, sedangkan undang-undang
konvensional hanya mengatur perbuatan lahir.
Imam Abu Muhammad Ali bin Hazm dalam kitab Al-Ihkam fi Ushulil
Ahkam, Beirut: Darul Afaq, 2001 M, juz III, halaman 137:
وأما الشريعة فهي أن يأتي نص قرآن أو سنة أو نص فعل منه عليه السالم أو إقرار منه عليه السالم أو إجماع
Artinya, “Syari’at ialah jika terdapat teks yang jelas (tidak multitafsir) dari
Al- Quran, teks sunah (hadits), teks yang didapat dari perbuatan Nabi SAW,
teks yang didapat dari taqrir Nabi SAW, dan ijma’ para sahabat,” (Ibnu
Hazm, Al- Ihkam fi Ushulil Ahkam, Beirut, Darul Afaq, 2001 M, juz III,
halaman 137).
Bisa dipahami dari keterangan di atas bahwa yang disebut sebagai syari’at
ialah segala tuntunan yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia baik
dalam
4
bidang akidah, amaliah, (perbuatan fisik), dan akhlak. Sumber dari tuntunan
tersebut bisa didapatkan dari teks yang terdapat dalam Al-Quran, hadits Nabi
SAW, dan ijma’ para sahabat.
Dari penjelasan ini kita memahami bahwa fiqih berlaku pada persoalan-
persoalan yang berkaitan dengan amaliah atau perbuatan manusia, yang
pemahaman hukumnya didapatkan dari sumber hukum melalui serangkaian
proses ijtihad. Karena didapatkan melalui proses ijtihad, maka sama sekali
tidaklah mengherankan jika terdapat perbedaan pendapat antara satu
pemikiran dan pemikiran lainnya.
Dari penjelasan tentang pengertian syari’at dan fiqih di atas, ada beberapa
poin yang bisa kita pahami bahwa:
5
BAB III
PENUTUP
2.1. Kesimpulan
c. Syari’at dan fiqih adalah dua konsep penting dalam islam. Syari’at
merujuk pada hukum dasar yang diberikan oleh Allah SWT. kepada
manusia, sedangkan fiqih merupakan produk dari usaha para ulama
dalam memahami dan mengaplikasikan syari’at tersebut.
6
2.2. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
SYARIAH. (2018, Februari 04). Apa Perbedaan Syari'at Islam dan Fiqih?