Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGERTIAN SYARI’AH, FIKIH, DAN HUKUM ISLAM

Dosen Pengampu :

H. Moh. Al-Faiz, Lc., M.Ag.

Disusun Oleh :

1. Alvin Ni'mah Maulidina (201103030002)

2. Eka Nuur Setiani (201103030003)

3. Evi Fatmawati (201103030001)

4. Mohammad Fikri Arizal (204103030021)

FAKULTAS DAKWAH

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan nikmat dan hidayah-Nya kepada kami. Sehinga kami manpu
menyelesaikan makalg yang berjudul “PENGERTIAN FIKIH, SYARI’AH, DAN
HUKUM ISLAM” sesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami
buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Ilmu Fiqih.
Yang meliputi tugas nilai kelompok.
Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah
ada. Namun, hanya lebih pendekatan pada materi atau membandingkan beberapa
materi yang sama dari berbagai referensi. Yang bisa memberikan tambahan pada
hal yang terkait dengan fiqih ibadah dalam perkembangan keislaman.
Pembuatan makalah ini menggunakan metode pengumpulan data dari
beberapa sumber, yaitu buku, google books, jurnal yang kami siasati dengan
google scholar, dan beberapa referensi lainnya yang berhubungan dengan materi
yang kami angkat. Kami menggunakan metode pengumpulan data ini, agar
makalah yang kami susun dapat memberikan informasi yang mudah dipahami.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan.
Begitupula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung penyusunan
makalah ini.

Lamongan, 3 Oktober 2020

PENYUSUN

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan .........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Syari’ah......................................................................................2
B. Pengertian Fikih...........................................................................................3
C. Pengertian Hukum Islam..............................................................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................6
B. Saran.............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Di dalam kehidupan masyarakat Indonesia adanya perkembang berbagai


macam istilah, dimana istilah satu dengan yang lainnya memiliki persamaan
dan perbedaan. Istilah yang dimaksud adalah syari’at Islam, fiqih Islam, dan
hukum Islam. Dalam literatur kepustakaan hukum Islam berbahasa Inggris,
Syari’at Islam diterjemahkan dengan Islamic Law, sedang fiqh Islam
diterjemahkan dengan Islamic Jurisprudence. Namun dalam bahasa
Indonesia, untuk syari’at Islam sering dipergunakan istilah hukum syari’at
atau hukum syara, untuk fiqh Islam dipergunakan istilah hukum fiqh atau
kadang-kadang hukum Islam. Dalam prakteknya seringkali kedua istilah ini
dirangkum dalam kata hukum Islam, tanpa menjelaskan apa yang dimaksud.
Hal ini dapat dipahamai bahwa keduanya memiliki hubungan yang sangat
erat, dapat dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan. Syari’at merupakan
landasan bagi fiqh, dan fiqh merupakan pemahaman orang yang memenuhi
syarat tentang syari’at. Oleh karena itu seseorang yang akan memahami
hukum Islam dengan baik dan benar harus dapat membedakan antara syari’at
Islam dan fiqh Islam.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud syari’ah?


2. Apa yang dimaksud fikih?
3. Apa yang dimaksud hukum islam?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud syari’ah.


2. Untuk mengetahui apa ysng dimaksud fikih.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud hukum islam.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SYARI’AH.

Secara etimologis syari’ah berarti “jalan yang harus diikuti”. Menurut


akar katanya, ‫ شرع‬yang berarti “jalan menuju sumber air”. Sedangkan dalam
istilah, syari’ah merupakan suatu hukum dari Allah untuk hamba-Nya yang
disampaikan melalui ucapan atau perkataan Rasul. Para Rasul menyampaikan
syari’ah untuk kehidupan umat selama di muka bumi, baik berupa aqidah
(keyakinan), hukum (peraturan), akhlak (kelakuan), muamalah (pergaulan) dan
lain sebagainya. Menurut para ahli, secara terminologi syari’ah adalah “segala
titah Allah yang berhubungan dengan tingkah laku manusia di luar mengenai
akhlak”. Jadi secara ringkasnya, syari’ah merupakan seluruh ajaran islam dari
Allah SWT yang bersumber dari wahyu yang diturunkan-Nya. Syari'ah disebut
juga hukum amaliyah, karena berasal dari ucapan atau lisan.

Kata syari’ah muncul lima kali didalam Al-Qur’an. Dua ayat dalam
bentuk kata kerja yakni QS. Asy-Syura [42:13] dan QS. Asy-Syura [42:21].
Tiga ayat dalam bentuk kata benda yakni QS. Al-A’raf [7:123], QS. Al-Maidah
[5:48] dan QS. Al-Jatsiyah [45:18]. Pada QS. Al-Jatsiyah [45:18] inilah bagian
terpenting dan seringkali dijadikan sebagai konsep kunci dalam agama islam.

‫شم جعلنك على شر يعة من االمرفاتبعها والتتبع أهو آءالذين ال يعلمون‬

“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syari’at (peraturan) dari
urusan (agama itu), maka ikutilah syari’at itu dan janganlah kamu ikuti hawa
nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.”

Apabila kata syari’ah atau syari’at yang artinya berjalan menuju sumber
air, disatukan dengan kata islam yang secara bahasa yang artinya selamat,
damai, sejahtera. Maka kalimat syari’at islam itu berarti jalan menuju sumber

2
air sebagai pokok kehidupan yang menjanjikan atau memberi keselamatan,
kedamaian dan kesejahteraan1

B. PENGERTIAN FIKIH.

Fikih secara etimologi berarti pemahaman yang dalam dan


membutuhkan pengerahan potensi akal. Sedangkan secara terminologi, fikih
merupakan bagian dari syari’ah Islamiyah, yaitu pengetahuan mengenai
hukum syari’ah Islamiyah yang berkaitan dengan perbuatan atau tingkah laku
manusia yang telah dewasa dan berakal sehat dan diambil dari dalil-dalil yang
telah terperinci. Berikut beberapa pendapat mengenai pengertian fikih secara
istilah :

1. A. Djazuli (1993:16) berpendapat bahwa fiqih mempunyai makna yang


sama dengan pengertian syari'ah secara bahasa yaitu pengetahuan
tentang hukum-hukum perbuatan mukallaf secara terperinci
berdasarkan dalil Al-Qur'an dan sunnah rasul.
2. Dalam fiqih ada dua istilah yang di perkenalkan oleh Imam Abu
Hanifah yaitu, Al-Fiqh Al-Akbar yang membahas tentang kalam atau
Ushul Al-Din dan Al-Fiqh Al-Ashghar yang membahas tentang ushul
fiqh. Definisi dari Abu Hanifah (w. 150 H) adalah sebagai berikut :
‫معر فة النفس ما لها و ما عليها‬
“Pengetahuan seseorang tentang hak-haknya dan kewajiban-
kewajibannya.”
3. Rasyid Ridha (1979:23) mengartikan fiqih sebagai paham yang
mendalam tentang hakikat-hakikat yang mendalam yang kemudian di
amalkan. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, ilmu fiqih
berkembang menjadi suatu pengetahuan hukum yang sistematis.
4. Al-Jurjaniy menyatakan bahwa fiqh adalah ilmu yang dihasilkan oleh
pemikiran melalui ijtihad (usaha sungguh-sungguh yang dilakukan oleh
1
Thohir Luth, Syariat Islam Menjawab Persoalan Ummat. (Malang: Universitas Brawijaya Press,
2014), hal. 15

3
para ahli agama untuk mencapai suatu putusan atau simpulan hukum
syara’ mengenai kasus yang penyelesaiannya belum tentera dalam Al-
Qur'an dan sunnah). Ahli fiqh disebut fuqaha. Fuqaha adalah ulama',
akan tetapi tidak semua ulama bisa dikatakan fuqaha.
5. Abdul Wahab Kallaf memaknai fiqh sebagai hukum-hukum tentang
perbuatan manusia yang di ambil dari dalil secara rinci.
6. Al-Ghozali mendefinisikan fiqh sebagai ilmu atau hukum-hukum yang
mengatur perbuatan mukallaf seperti wajib, mubah, sunnah, makruh,
haram dan sejenisnya.
7. Dari Imam Al-Syafi’i. Inilah definisi yang paling populer dan
disepakati oleh jumhur ulama’ yaitu sebagai berikut :
‫العلم با األ حكام الشر عية العملية المكتيب من ادلتها التفصيلية‬
“Ilmu tentang hukum-hukum Syari’ah praktis yang diperoleh dari dalil-
dalilnya yang terperinci.”

Dalam fikih sudah banyak kita ketahui bahwa ditemukan beberapa


pemikiran para fuqaha, diantaranya mengenai empat Imam Mazhab yang
tersohor dan berpengaruh terhadap islam di nusantara dan dunia. Beliau
berempat yakni :

a. Abu Hanifah (pencetus mazhab Hanafi).


b. Malik bin Anas (pencetus mazhab Maliki).
c. Muhammad Idris As-Syafi’i (pencetus mazhab Syafi’i).
d. Ahmad bin Hanbal (pencetus mazhab Hanbali).

C. PENGERTIAN HUKUM ISLAM.

Hukum secara etimologi, berasal dari ‫ح ك م‬yang berarti “menolak


kezaliman (penganiayaan) atau dengan arti menetapkan, atau memutuskan dan
yang lainnya”. Secara terminologi, hukum ialah titah Allah yang berkenaan
dengan perbuatan atau tingakah laku orang mukallaf berupa tuntutan (perintah
dan larangan) pilihan, atau menjadi sebab-syarat, dan mani’ (penghalang).

4
Pengertian hukum islam menurut pendapat para ulama’ ialah doktrin
(kitab) syari’ yang bersangkutan dengan perbuatan atau tingkah laku orang
mukallaf secara perintah atau diperintahkan memilih atau berupa ketetapan
(taqrir).

Menurut Ahmad Rofiq, hukum islam merupakan seperangkat kaidah-


kaidah hukum yang didasarkan pada wahyu Allah SWT dan sunnah Rasul
mengenai tingkah laku mukallaf (orang yang sudah bisa dibebani kewajiban)
yang diakui dan diyakini, yang mengikat bagi semua pemeluk agama islam.

Hukum islam menurut Zainuddin Ali merupakan hukum yang


diinterpretasikan dan dilaksanakan oleh para sahabat Nabi yang merupakan
hasil dari ijtihad dari para mujahid dan hukum-hukum yang dihasilkan oleh
para ahli hukum Islam melalui metode qiyas dan metode ijtihad lainnya.2

Hukum islam terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Hukum Taklifi.
Hukum taklifi merupakan hukum yang mengandung perintah (wajib dan
sunnah) dan larangan (haram, makruh, mubah).
2. Hukum Wad'y.
Hukum wad'y merupakan hukum yang berkenaan dengan sebab
(munculnya fajar menjadi sebab wajib berakhirnya waktu shubuh), syarat
(wudhu merupakan salah satu syarat sah yang harus dilakukan sebelum
shalat) dan mani’ atau larangan (jika kita haid dan nifas, maka kita
dilarang untuk melakukan shalat sebelum bersuci diri terlebih dahulu).

BAB III

PENUTUP

2
Barzah Latupono, dkk. Buku Ajar Hukum Islam. (Yogyakarta: Deepublish, 2017), hal.3

5
A. KESIMPULAN

1. Syari’ah merupakan seluruh ajaran islam dari Allah SWT yang bersumber
dari wahyu yang diturunkan-Nya.
2. Fikih merupakan ajaran keseluruhan tentang perbuatan mukallaf, yang
difokuskan pada hasil atau ijtihad.
3. Hukum islam adalah syari’at yang berarti hukum-hukum dari Allah SWT
untuk hamba-Nya melalui Rasul, baik yang berhubungan dengan
kepercayaan maupun perbuatan.

B. SARAN

Dalam penyusunan atau penulisan makalah ini tentunya terdapat


kesalahan yang kami sadari maupun tidak. Untuk itu, kami meminta saran dan
kritiknya yang dapat membantu kami untuk tidak melakukan pengulangan
kesalahan yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

6
 Luth, Thohir. 2014. Syariat Islam Menjawab Persoalan Ummat. Malang:
Universitas Brawijaya Press.

 Latupono, Barzah dkk. 2017. Buku Ajar Hukum Islam. Yogyakarta:


Deepublish.

 https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=FX7ADwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=info:n0JdEfy-
q_AJ:scholar.google.com/
&ots=53BgWMGpp3&sig=clWe1AHfQ1BeM4-
wIG1XTipf4aw&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

 https://www.academia.edu/9397526/
Makalah_Studi_Hukum_Islam_Syariat_Fiqh_dan_Hukum_Islam

 https://www.muisumut.com/blog/2019/10/07/syariah-fiqh-dan-hukum-
islam-filsafat-hukum-islam/

Anda mungkin juga menyukai