Anda di halaman 1dari 28

RESUME

Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah fiqih

Dosen pengampun: Abdul rosyad M.PD.I

Adam Syah Malik

211130141

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

“SULTAN MAULANA HASANUDIN BANTEN”

TAHUN AJARAN 2020/2022

1
KELOMPOK 1

FIQIH DAN RUANG LINGKUP FOQIH

1. Pengertian fiqih
Fiqih Menurut bahasa fiqih berasal dari kata faqiha- yafqahu- fiqhan yang

berarti mengerti, faham akan sesuatu. Dari sinilah ditarik kutipan fiqih yang

memberikan pengertian tentang kepemahaman dalam hukum syari’at yang

sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasulnya, menurut fuqaha (faqih), fiqih

merupakan pengertian zhanni tentang hukum syariat yang berhubungan dengan

tingkah laku manusia. Pengertian mana yang dibenarkan dari dalil-dalil hukum

syara’ tersebut terkenal dengan ilmu fiqih. Orang yang ahli fiqih disebut faqih,

jamaknya fuqaha, sebagaimana diketahui bahwa dalil-dalil umum dari fiqih itu

adalah tafshily yang seperti disebutkan diatas statusnya zhanni dan hukum yang

dilahirkan adalah zhanni dan hukum zhanni tentu ada tali pengikatnya. Tali

pengikat itu adalah ijtihad, yang akhirnya orang berpendapat fiqih itu sama

dengan ijtihad.Jadi, ilmu fiqih adalah suatu ilmu agama, pengertian ini dapat

ditemukan dalam surah Thaha ayat 27-2

Selain itu juga ditemukan dalam sabda Rasulullah saw. Yang berbunyi

Allah berkenan bagi seseorang maka ia akan memberikan pemahaman agama

(yang mendalam).Sedangkan menurut istilah fiqih adalah ilmu yang hukum-

hukum syara’ yang berhubungan dengan amaliah

2
yang diambil dari dalil-dalil tafshily . Dari uraian di atas dapat dikemukakan

beberapa definisi sebagai berikut: Definisi ilmu fiqih secara umum adalah suatu

ilmu yang mempelajari bermacam-macam syari’at atau hukum Islam dan berbagai

macam aturan hidup bagi manusia, baik yang bersifat individu maupun yang

berbentuk masyarakat sosial. Ilmu fiqih merupakan ilmu yang sangat besar

pembahasannya, yang mengumpulkan berbagai macam jenis hukum Islam dan

bermacam aturan hidup, untuk keperluan seseorang, golongan, dan asyarakat

umum manusia.

Jadi secara umum Ilmu Fiqih itu dapat dibuka bahwa fiqih itu sangat luas,

yaitu membahas masalah-masalah hukum Islam dan peraturanperaturan yang

berhubungan dengan kehidupan manusia.

“fiqih menurut bahasa: Faham, maka tahu aku akan bidadari, artinya faham

aku”Mempelajari ilmu fiqih

Manfaat ilmu fiqih yang paling utama adalah untuk menerapkan hukum-

hukum syaria’ah terhadap segala perbuatan dan perkataan, dan fiqih juga

menjadi petunjuk berharga bagi setiap umat Islam Berikut Beberapa Macam

manfaat mempelajari ilmu Fiqih :

• Menjadi pondasi dalam berijtihad.

• Memperluas wawasan tentang islam.

• kaidah islam secara Benar.

• Mengetahui bagaimana para mujtahid membentuk hukum fiqih.

2. Lingkup fiqih dalam Islam

3
Lingkup Ilmu Fikih Dalam Islam Ruang lingkup yang terdapat pada ilmu

Fikih adalah semua hukum yang berbentuk amaaliyah untuk diamalkan oleh setiap

mukallaf (orang yang sudah dibebani atau diberi tanggungjawab melaksanakan

ajaran syariah Islam dengan tanda-tanda seperti baligh, berakal, sadar, sudah

masuk Islam). Hukum yang diatur dalam Fikih Islam itu terdiri dari hukum wajib,

sunah, mubah, makruh dan haram; di samping itu ada pula dalam bentuk yang lain

seperti sah, batal, benar, salah dan sebagainya. Obyek pembicaraan Ilmu Fikih

adalah hukum yang bertalian dengan perbuatan orang-orang mukallaf yakni orang

yang telah akil baligh dan mempunyai hak dan kewajiban. Adapun ruang lingkupnya

seperti telah disebutkan di muka meliputi:

• Hukum yang bertalian dengan hubungan manusia dengan khaliqnya (Allah

Swt.). Hukum-hukum itu bertalian dengan hukum-hukum ibadah. Hukum-hukum

yang bertalian dengan muamalat, yaitu hukum-hukum yang mengatur hubungan

manusia dengan sesamanya baik pribadi maupun kelompok dalam segi transaksi

finansial.

• Hukum-hukum munakahah (pernikahan), ini sering juga disebut dengan hukum

kekeluargaan (Al-Ahwâl Asy-Syakhshiyyah). Hukum ini mengatur manusia dalam

keluarga baik awal pembentukannya sampai pada akhirnya.

• Hukum jinâyah atau hukum perdata, yaitu hukum yang mengikat manusia

dengan kehidupan sehari-hari dalam berbangsa dan bernegara.

KELOMPOK 1

SUMBER HUKUM ISLAM

4
1. Sumber hukum islam

Para ulama menyepakati ada 4 sumber hukum Islam. Dalam moderat atau

portal akademik Kementerian Agama dalam tulisan bertajuk Asas-asas Hukum

Kewarisan dalam Islam karya M Naskur disebutkan sumber hukum Islam.

Berikut sumber hukum Islam:

1) Al Quran

Al Quran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi

Muhammad SAW. Tulisannya berbahasa Arab dengan perantaraan Malaikat

Jibril.Al Quran juga merupakan hujjah atau argumentasi kuat bagi Nabi

Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah kerasulan dan pedoman hidup

bagi manusia serta hukum-hukum yang wajib dilaksanakan. Hal ini untuk

mewujudkan kebahagian hidup di dunia dan akhirat serta untuk mendekatkan diri

kepada Allah SWT.

2) Hadits

Seluruh umat Islam telah sepakat dan berpendapat serta mengakui bahwa

sabda, perbuatan dan persetujuam Rasulullah Muhammad SAW tersebut adalah

sumber hukum Islam yang kedua sesudah Al Quran. Banyak ayat-ayat di dalam Al

Quran yang memerintahkan untuk mentaati

Rasulullah SAW seperti firman Allah SWT dalam Q.S Ali Imran ayat 32 Al Hadits

sebagai sumber hukum yang kedua berfungsi sebagai penguat, sebagai pemberi

keterangan, sebagai pentakhshis keumuman, dan membuat hukum baru yang

ketentuannya tidak ada di dalam Al Quran. Hukumhukum yang ditetapkan oleh

5
Rasulullah Muhammad SAW ada kalanya atas petunjuk (ilham) dari Allah SWT,

dan adakalanya berasal dari ijtihad.

3) Ijma

Imam Syafi’i memandang ijma sebagai sumber hukum setelah Al Quran dan

sunah Rasul. Jumhur ulama ushul fiqh yang lain seperti Abu Zahra dan Wahab

Khallaf, merumuskan ijma dengan kesepakatan atau konsensus para mujtahid dari

umat Muhammad pada suatu masa setelah wafatnya

Rasulullah SAW terhadap suatu hukum syara’ mengenai suatu kasus atau peristiwa.

Ijma dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu ijma sharih dan ijma sukuti.

Ijma sharih atau lafzhi adalah kesepakatan para mujtahid baik melalui pendapat

maupun perbuatan terhadap hukum masalah tertentu. Ijma sharih ini juga sangat

langka terjadi, bahkan jangankan yang dilakukan dalam suatu majelis, pertemuan

tidak dalam forum pun sulit dilakukan

4). Qiyas

Qiyas secara bahasa memiliki arti sebagai tindakan mengukur sesuatu atas sesuatu

lainnya dan kemudian disamakan. Sedangkan secara istilah qiyas diartikan sebagai

menetapkan hukum terhadap sesuatu perbuatan yang belum ada ketentuannya

dan didasarkan pada sesuatu yang sudah ada ketentuannya.

KELOMPOK 1

TAJHIJUL JENAZAH

6
1. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memandikan jenazah

• Hal-hal yang harus di perhatikan dalam memandikan janazah:

• Memandikan jenazah di tempat yang terlindungi

• Memandikan jenazah oleh orang yang memenuhi syarat

• Memandikan jenazah dengan menutup auratnya

• Memandikan jenazah dengan lembut

• Memandikan jenazah dan membersihkan najis dan kotorannya

• Merapikan jenazah setelah dimandikan

• Menutup aib jenazah selama memandikan jenazah dan setelahnya

2. Tata cara memandikan jenazah

• Meletakkan jenazah dengan posisi kepala agak tinggi.

• Orang yang memandikan jenazah hendaknya memakai sarung tangan.

• Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak

terlihat

• Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang

telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.

• Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang

terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan supaya kotoran yang ada di

dalamnya keluar.

• Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun.

• Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah

kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.

7
• Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.

• Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.

• Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.

• Siram dengan air kapur barus.

• Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.

• Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut saat membalik dan menggosok

anggota tubuhnya.

• Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib

dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu

diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut.

• Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke

belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan

dikepang.

• Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak

membasahi kain kafannya.

• Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol

sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.

• Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Tidak ada jumlah tali yang

ditentukan syariat, perkaranya longgar.

• Tata cara mengkafani jenazah

• Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

8
• Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur bisa diganti dengan

wangian lainnya.

• Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

• Beri bukhur atau minyak wangi pada kain lapis kedua.

• Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua.

• Beri Bukhur atau minyak wangi pada kain lapis ketiga.

• Tata cara menshalatkan Janazah

• Tata cara salat jenazah laki-laki memiliki perbedaan dengan prosesi menyalatkan

jenazah perempuan. Posisi imam berada sejajar dengan kepala sang jenazah.

• Tata cara salat jenazah perempuan, posisi imam berada sejajar dengan bagTata cara

menshalatkan Janaz

• Sebaiknya shalat jenazah dilakukan di masjid, namun jika terlalu jauh bisa ditunaikan

di mushala terdekat. Bagi yang tertinggal shalat jenazah, dapat melakukannya

setelah dimakamkan. Bila ternyata jenazah sudah dimakamkan namun belum

dishalatkan, bisa dilakukan di dekat kuburnya.

Kelompok II

AL-AHKAM DALAM USHUL FIQIH

1. PENGERTIAN AL-AHKAM DALAM USHUL FIQIH

Al – Ahkam dilihat dari segi bahasa merupakan bentuk jamak dari kata hukmun

yang artinya keputusan / ketetapan. Sedangkan menurut istilah dalam ushul fiqh,

9
yaitu Apa-apa yang ditetapkan oleh seruan syari'at yang berhubungan dengan

perbuatan mukallaf ( orang yang dibebani syariat).

Dari pengertian di samping terdapat tiga poin yang menjadi bentuk dari Al-

Ahkam

1. Tuntunan ‫ ل ٍٍل ٍَ ٍَ ب‬. Tuntunan dalam hal ini dapat berupa tuntunan melakukan
sesuatu (perintah) atau pun tuntunan untuk meninggalkan sesuatu (larangan) baik

itu berupa keharusan (wajib) atau pun hanya keutamaan .

2. Pilihan . ‫ تخي ٍِخيا ̊ر‬Sesuatu hal yang dalam melakukan atau pun
meninggalkannya tidak ada suatu ketentuan syara’ yang mengatur maka akan

menjadi suatu kebebasan untuk memilih melakukan atau pun tidak atau sering

disebut mubah

3. Peletakan ‫ وضع‬Wadh’i adalah suatu hal yang diletakkan oleh pembuat syari'at
dari tanda-tanda, atau sifatsifat untuk ditunaikan atau dibatalkan.

Seperti suatu ibadah dapat dikatakan “sah” atau “batal”

2. Pembagian Al-Ahkam
Dalam ushul fiqh hukum-hukum syariat dibagi menjadi dua macam

1. Al-Ahkam at-Taklifiyyah (hukum taklifiyah)

2. Al-Ahkam al-Wadh'iyyah (hukum wadh’iyah)

a. Al-Ahkam at-Taklifiyyah (hukum taklifiyah)

Hukum taklifi adalah firman Allah yang menuntut manusia untuk

melakukan atau meninggalkan sesuatu atau memilih antara berbuat dan

meninggalkan. Al-Ahkam at-Taklifiyyah dibagi menjadi lima yaitu

1. Wajib

10
2. Mandub (Sunnah)

3. Harom

4. Makruh

5. Mubah

b. Al-Ahkam al-Wadh'iyyah (hukum wadh’iyah)

1. Sebab

2. Syarat

3. Azimah.

4. Rukhsoh

5. Mani’

6. Sah

7. Fasik

c. Unsur-Unsur Hukum Islam

Bihi / Mahkum Fihi (ٍَ ٍٍ ٍَ ٍِ ‫م ̊حكٍُ و ٍٍم في ٍِ ˚ٍَ ٍٍه‬ ‫ٍِه‬ ‫( ́م ̊حكٍُ وم‬
.1 Mahkum ٍَ ٍٍ
\

2. Mahkum ‘Alaih

KELOMPOK 2

PUASA

11
1) Pengertian Puasa

Menurut bahasa Shiyam/ puasa berarti “menahan diri”. “aku bernadzar

kepada tuhan yang maha pengasih akan berpuasa”.(QS Maryam : 26)

‫ح ٍَداًٍ ٍٍ ٍَف‬ ‫ ٍَ ٍَف´إ ٍِ ٍّ ٍِم م ́ن ٍَا ش ٍَ ٍِر‬ª ‫́ع‬ ‫فك ٍَ ٍِلي واش ́ر ٍِبي‬
ٍَ ‫́ق ٍُو ٍِليٍٍ إ ٍِن‬ ‫ٍٍ ٍَأ‬ ‫˚لب‬ ‫َ´ٍاٍٍ ت ́ر‬ ًٍ‫وق ̊ين‬
‫ي‬ ٍَ ‫َ´ٍيٍِ ٍٍَّن‬ ‫ٍٍا‬
‫رٍٍي‬
‫ك ٍَ ٍِل م ٍَا ˚لي‬ ´‫ًٍم ٍٍاف´ل‬ ٍَ ‫ن´ذ ̊ر َ´ٍت ٍَ ٍِلل ٍٍَّر ̊ح ́م‬
ٍَ ‫˚و ٍَ ٍٍم‬ ‫̊ن ٍٍ ٍَأ‬
‫ص̊و‬ ‫ ٍَ ٍِن‬²
ٍَ

‫إ ٍِن ˚ٍَسيًٍ ٍّ ا‬

Artinya : Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat

seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa

untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang

manusiapun pada hari ini"

Menurut syara’ ialah : “menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya dari

mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, karena perintah Allah semata mata,

dengan disertai niat dan syarat-syarat tertentu. dan di saat ia menemui Tuhannya

nanti, ia akan gembira karena puasanya.”(HR. Ahmad, Muslim dan Nasa’i), jadi

secara garis besar puasa adalah sebagai berikut :

• Menurut bahasa, puasa artinya menahan diri.

• Menurut istilah, puasa artinya menahan diri dari segala hal yang dapat

membatalkan puasa mulai terbit fajar (shubuh) sampai terbenam matahari

(maghrib) dengan niat tertentu.

• Puasa wajib berarti puasa yang harus dilakukan. Jika dilakukan mendapat

pahala dan jika tidak dilakukan berdosa.

12
• Puasa sunnah berarti puasa yang dianjurkan untuk dilakukan. Jika dilakukan

mendapat pahala dan jika tidak dilakukan tidak berdosa.

2) KETENTUAN PUASA

a) Syarat-Syarat Wajib Puasa

• Orang-orang yang diwajibkan untuk melaksanakan puasa wajib ialah:Bagi (laki-laki

yang pernah mengalami mimpi basah atau berusia 15 tahun dan perempuan yang

sudah mengalami menstruasi).

• Mus (orang non muslim tidak wajib berpuasa).

• Tidak sedang bepergian jauh.

• Mampu berpuasa (tidak lemah dan tidak sakit).

• Berakal (tidak gila atau tidak sedang mabuk).

• Sucidari haid dan nifas bagi perempuan


3. Hikmah Atau Manfaat Puasa

Beberapa manfaat puasa yang akan didapatkan oleh orang yang berpuasa

ialah:

a). Menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan rohani

b). Menyehatkan tubuh

c). Mendekatkan diri kepada Allah SWT.

d). Melatih mengendalikan nafsu

e). Meningkatkan kepedulian sosaran.

Kelompok 3

13
Khilafiya dan madzhab

1. Pengertian khilafiya

Kata ikhtilaf yang memiliki arti perbedaan dan perselisihan dapat dilihat

pada Alquran surah Al-Baqarah ayat 176, 213, dan 253.

Kata ikhtilaf sering pula disebut dengan kata “khilafiyah” yang memiliki arti

perbedaan pandangan di antara ulama terhadap suatu persoalan hukum. Namun

demikian, khilafiyah juga dapat terjadi pada aspek lain seperti politik, dakwah,

dan lain-lain.

Menurut Syekh Salim bin Shalih, sesuai dengan penelitian para ulama

terhadap sumber ikhtilaf, ikhtilaf terbagi pada tiga macam, yaitu:

• Ikhtilaf tercela: Ikhtilaf tercela ini didasarkan pada Alquran surah Al-

Maaidah ayat 14.

• Ikhtilaf yang boleh: Ikhtilaf yang boleh dalam Islam berdasarkan pada surah Al-

Hajj ayat 78.

• Ikhtilaf tanawwu: Ikhtilaf tanawwu ini semisal perbedaan pendapat di antara

para sahabat tentang masalah bacaan Alquran.[2]

2. Pengertian madzhab

Menurut bahasa Arab, “madzhab” (‫)مذهب‬berasal dari shighah masdar

mimy (kata sifat) dan isim makan (kata yang menunjukkan keterangan tempat)

dari akar kata fiil madhy “dzahaba” (‫ )ذهب‬yang bermakna pergi.Jadi, mazhab itu

14
secara bahasa artinya, “tempat pergi”, yaitu jalan (ath-thariq). Sedangkan

menurut istilah ada beberapa rumusan:

1. Menurut M. Husain Abdullah, madzhab adalah kumpulan pendapat mujtahid

yang berupa hukum-hukum Islam, yang digali dari dalil-dalil syariat yang rinci

serta berbagai kaidah (qawa’id) dan landasan (ushul) yang mendasari pendapat

tersebut, yang saling terkait satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan

yang utuh.

2. Menurut A. Hasan, mazhab adalah mengikuti hasil ijtihad seorang imam

tentang hukum suatu masalah atau tentang hukum suatu masalah atau

tentang kaidah-kaidah istinbathnya.

3. Latar belakang madzhab

Lahirnya berbagai aliran atau madzhab dalam ilmu fiqih dilatarbelakangi

oleh beberapa faktor antara lain disebabkan oleh perbedaan

Pemahaman (Pengertian) Tentang Lafadz Nash

1. Perbedaan Dalam MasalaLughawiya

2. Perbedaan dalam Pemahaman dan Penggunaan Qaidah Lughawiyah

3. Perbedaan dalam Penggunaan Dalil-dalil Hukum

4. Perbedaan dalam Pemahaman Illat Hukum

5. Perbedaan dalam Masalah Nasakh

6. Periode Pertumbuhan(Abad ke 0-1 H)

KELOMPOK 4

15
ZAKAT

1. Pengertian Zakat zakat menurut bahasa artinya bersih, tambah dan terpuji.

Sedangkan menurut istilah zakat adalah kadar harta tertentu yang diberikan

kepada para mustahiq (yang berhak) menerimanya dengan beberapa syarat. zakat

yaitu pemberian sebagian harta kepada fakir miskin dan orang-orang yang berhak

menerimanya dan hukumnya wajib. zakat adalah satu kewajiban dari kewajiban-

kewajiban Islam, ia adalah salah satu dari rukun-rukunya, dan termasuk rukun

yang terpenting setelah syahadat dan sholat. Dalam bahasa Arab, kata zakah

secara harfiah berarti berkembang atau tumbuh. Kadang diartikan bersih atau

suci. Adapun dalam pembahasan fikih, istilah zakat diartikan sebagai sejumlah

harta tertentu yang wajib dikeluarkan dan diserahkan kepada orang-orang yang

berhak menerimanya. Pengertian yang lain, zakat adalah salah satu ibadah pokok

dan termasuk salah satu rukun Islam. Dan secara arti kata zakat berasal dari

bahasa Arab dari akar kata zaka mengandung beberapa arti seperti

membersihkan, bertumbuh dan berkah.

2. Macam-macam zakat
Secara garis besar zakat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Zakat Maal
Zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh individu atau
lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
secara hukum (syara).

Syarat wajib zakat mal Islam, Merdeka (bukan budak), Hak milik yang sempurna
,Telah mencapai nisab,Masa memiliki sudah sampai satu tahun / haul (selain
tanaman dan buahbuahan),Lebih dari kebutuhan pokok, Orang yang berzakat

16
hendaklah orang yang kebutuhan minimal / pokok untuk hidupnya terpenuhi
terlebih dahulu, Bebas dari hutang, bila individu memiliki hutang yang bila
dikonversikan ke harta yang dizakatkan mengakibatkan tidak terpenuhinya nishab,
dan akan dibayar pada waktu yang sama maka harta tersebut bebas dari kewajiban
zakat.

2. Zakat Fitrah,

Pengertian fitrah ialah sifat asal, bakat, perasaan keagamaan dan


perangai. Sedangkan zakat fitrah adalah zakat yang berfungsi mengembalikan
manusia muslim dalam keadaan fitrahnya, dengan menyucikan jiwa mereka dari
kotorankotoran (dosa-dosa) yang disebabkan oleh pengaruh pergaulan dan
sebagainya. Adapun dalil zakat fitrah dalam QS. al-A’la/87 : 14 ‫“ أ‬Sesungguhnya
beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman) Zakat fitrah adalah
sejumlah harta yang wajib ditunaikan oleh setiap mukallaf dan setiap orang yang
nafkahnya ditanggung olehnya dengan syarat-syarat tertentu. Zakat fitrah
dikeluarkan oleh setiap umat Islam yang hidup sebagian bulan Ramadhan dan
sebagian bulan Syawal. Hukum Zakat fitrah wajib bagi umat islam baik laki-laki
maupun perempuan, besar kecil, merdeka maupun hamba.Yang dikeluarkan
dalam zakat fitrah adalah makanan pokok (yang mengenyangkan) menurut tiap-
tiap tempat (negeri) sebanyak 3,1 liter atau 2,5 kg, atau bisa diganti dengan uang
senilai 3,1 liter atau 2,5 kg makanan pokok yang harus dibayarkan.”

3. Harta benda yang wajib dizakati dan nisabnya


1. Emas dan Perak
2. Harta perniagaan atau perdagangan
3. Hasil pertanian
4. Binatang ternak
5. Rikaz (harta terpendam)
6. Hasil tambang

17
7. Zakat profesi

Kelompok 4

QURBAN DAN AQIQAH

A. QURBAN DAN AQIQAH


Qurban adalah menyembelih hewan pada hari raya idul adha yakni
pada tanggal 10 dzulhijjah dan hari tasyrik, yakni tanggal 11,12 dan
13dzulhijjah. Ibadah berqurban adalah tujuan kita untuk mendekatkan diri
kepada allah swt.

Apabila kita berqurban (menyembelih hewan) pada hari tasyrik yang


bertepatan tanggal 13 dzulhijjah setelah terbenamnya matahari, maka itu
tidak termasuk berqurban. Akan tetapi, hanya sedekah biasa. Firman allah
swt, yang menjelaskan tentang qurban terdapat pada surat al kautsar 1-3 bagi
orang yang mampu, berqurban hukumnya wajib hewan untuk berqurban juga
hanya boleh hewan sapi, kerbau, unta, dan kambing. Kita tidak boleh
berqurban selain hewan itu. Hewan tersebut juga harus cukup umurnya, tidak
boleh cacat, harus dalam keadaan yang baik dan sehat. Berqurban juga
mengenang peristiwa monumental kepatuhan nabi Ibrahim as dan nabi ismail
as, yang menjalankan perintah allah swt. Salah satu manfaat berqurban yaitu
memberikan kesenangan kepada fakir dan miskin dengan memberikan daging
qurban, walaupun tidak terlalu banyak.

Aqiqah adalah menyembelih hewan (kambing) pada hari ketujuh 14,


ataupun 21 setelah kelahiran anak. Hukum aqiqah adalah sunnah muakad,
bagi orangtua yang telah dianugerahi seorang anak. Jadi, orangtua harus
melakukan aqiqah, sebagai rasa syukur yang telah dianugerahi seorang
anak. Hewan (kambing) untuk anak seorang lakilaki, maka kambingnya
harus dua, dan untuk anak seorang perempuan, maka hewan (kambing)
yang harus dikeluarkan satu.

18
KELOMPOK 5

SHOLAT WAJIB DAN SHOLAT SUNNAH

1. pengertian shalat
Sholat menurut bahasa Arab adalah “doa”, tetapi yang di maksud disini
ialah “ibadah” yang tersusun dalam bentuk beberapa perkataan dan
perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta
menurut syarat-syarat yang telah ditentukan

Sholat merupakan cara menyembah Allah yang telah ada sejak


sebelum diutusnya nabi terakhir, Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam.
Hanya saja, berkat rahmat Allah ta’ala Rasulullah diberi wahyu untuk
memperbaharui syariat sholat yang telah diturunkan pada rasulrasul
sebelumnya.

2. Rukun sholat
Niat,berdiri ,takbiratul ikhrom, Fatiha , ruku', tuma'nina, i'tidal, tumaninah,
sujud, tuma'ninah. duduk diantara dua sujud, tuma'ninah, tahiyat akhir,
tasyahud, dan baca sholawat salam.

3. Hal-hal yang membatalkan shalat


• Berbicara dengan sengaja yang sesuai dengan penbicaraan manusia, baik
itu berhubungan dengan kebaikannya sholat atau tidak
• Berbuat sesuatu yang banyak secara berturut-turut, seperti melangkah tiga
kali dengan sengaja atau tidak
• Adanya hadas kecil dan besar
• Secara tiba-tiba ada najis yang tidak diampuni
• Terbukanya aurat secara sengaja
• Berubah niatnya, seperti tiba-tiba niat keluar dari sholat

19
• Membelakangi kiblat
• tertawa
4. Pengertian shalat sunnah
Pengertian sholat sunnah dapat ditemukan dalam berbagai hadits
Rasulullah SAW. Secara bahasa, sunnah mengandung arti cara atau jalan.
Jenis
Amalan sholat sunnah juga banyak dicontohkan Rasulullah. Pengertian
sholat sunnah adalah amalan yang bila dikerjakan mendapat pahala. Namun jika
ditinggalkan tidak menjadi dosa.

Rasulullah SAW menganjurkan untuk melakukan minimal 24 kali sujud dalam


sholat sunnah setiap harinya. Ummu Habibah mendengar Rasulullah bersabda:

Artinya:

"Jika seorang hamba Allah SWT sholat demi allah SWT 12 raka'at (sunah) setiap
hari, sebelum dan setelah sholat wajib, maka Allah SWT akan
membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun
untuknya di surga. Aku tidak pernah absen melakukannya, sejak mendengarnya
dari Rasulullah SAW." (HR Muslim).

KELOMPOK 5

MUNAKHAT

1. MUNAKHAT
Menurut bahasa, Nikah nerarti berkumpul menjadi satu,
sebagaimana dikatakan orang arab “pepohonan itu saling bernikah” jika satu
sama lain saling bercondong dan mengumpul. Menurut istilah adalah suatu
aqad yang berisi pembolehan melakukan persetubuhan dengan
menggunakan lafaz menikahkan atau mengawinkan, secara hakiki nikah
bermakna aqad, dan secara majazi bermakna persetubuhan. Dalam arti yang

20
luas, pernikahan adalah suatu ikatan lahir antara dua orang, laki-laki dan
perempuan, untuk hidup bersama dalam satu rumah tangga dan keturunan
yang dilangsungkan menurut ketentuan syariat islam.

Pada dasarnya Islam sangat menganjurkan kepada umatnya yang


sudah mampu untuk menikah. Namun karena adanya beberapa kondisi
yang bermacam - macam, maka hukum nikah ini dapat dibagi menjadi lima
macam.Sunnah, Wajib, makruh, mubah dan haram. Rukun dalam
pernikahan ada liam: penantin laki-laki, pengantin perempuan, wali, dua
orang saksi, ijab dan qabul Syarat sah nikahyaitu :

1. Ada calon mempelai pria dan perempuan


2. Adanya wali bagi perempuan
3. Adanya 2 orang saksi (orang sudah baliq, berakal dan dikatakan tidak fasik)
4. Adanya mahar
5. Ijab dan qabul

KELOMPOK 6

SHOLAT JUMAT DAN KHUTBAH JUMAT

1. Pengertian Shalat Jumat

Shalat Jum’at adalah shalat wajib dua raka’at yang dilaksanakan dengan

berjama’ah diwaktu Zuhur dengan didahului oleh dua khutbah.

2. Hukum Shalat Jumat dan Dasar Hukumya

Hukum shalat jum’at Fardhu ‘Ain, artinya kewajiban individu mukallaf

(muslim, baligh, berakal) kecuali 6 golongan:

a. Hamba sahaya (budak belian).

21
b. Perempuan.

c. Anak kecil (yang belum baligh)

d. Orang sakit yang tidak dapat menghadiri Jumat

e. Musafir, yakni orang yang sedang dalam perjalanan jauh

f. Orang yang udzur jum’at, seperi ada bencana alam atau bahaya.

Pengecualian ini ditetapkan ole sabda nabi muhamad saw yg artinya :

“Jum'at itu hak yang wajib bagi setiap Muslim dengan berjama'ah kecuali

empat orang, yaitu: budak, wanita, anak kecil, dan orang yang sakit."

Adapun bagi musafir, dan ada yang udzur, karena perbuatan Rasulullah

SAW, apabila mengadakan perjalanan jauh, dan sampai hari jum’at beliau dan

para sahabatnya tidak menunaikan shalat jum’at, melainkan hanya shalat

Zuhur, demikian pula ketika kejadian badai hari jum’at dikota madinah, Beliau

menganjurkan para sahabatnya shalat masingmasimg di rumah mereka.Para

ulama sependapat bahwa hukum shalat jum’at adalah fardhu ‘Ain dan jumlah

rakaatnya dua.

a. Jum’at Wajib ‘Aini bagi yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan.

Orang yang meniggalkannya tanpa udzur adalah dosa besar.

b. Bila sudah dikumandangkan adzan jum’at, wajib segera untuk mendengar

khutbah dan menunaikan shalat jum’at.

c. Sesudah adzan jum’at berkumandang haram hukumnya bagi yang wajib

jum’at melakukan kegiatan yang bersifat duniawi seperti jual beli atau

pekerjaan lainnya.

22
Hukum shalat Jum'at adalah wajib dengan dasar Al Qur’an, Sunnah dan Ijma’.

Adapun dalil dari Al Qur’an adalah firman Allah:

‫ذل ٍَى‬ ‫̊ي ٌٍر ̊م اي ٍَع ٍَ وذ ٍُرَو‬ ‫ن‬ ‫ت ̊ع ٍَل ٍُ َم ن ُكنت ˚ َم‬
‫كٍِر‬ ˚ ‫ٍا‬ ‫ذلخ ˚لب ٍَ ُك‬ ٍَ ‫لك ٍَ ٍٍم‬ ‫و‬
‫إ‬
‫اس ˚وا ا ˚ل ٍُ ي ٍَ ٍِم من‬
ٍِ ‫م ˚و‬
‫ج ة‬

‫́من ٍُوا ٍَين ́ي ́ه ٍَ ٍَ ٍَا‬ ‫ي‬ ٍَ ‫للصال ٍِ َة‬


‫́ياأ‬ ٍِ ‫ال‬ ‫إ ٍِ ذ‬ ‫ن ٍُو‬
‫ذ ٍٍِّ ءا‬ ٍَ ‫ٍا‬ ‫ٍِد‬
Artinya :

"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada

hari Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan

tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu

mengetahui." [Al Jum'ah:9]

Syarat-syarat Mendirikan Shalat Jumat

3. Syarat Wajib

Orang yang wajib mengerjakan sholat Jumat adalah orang yang memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut, yaitu:

a) Islam

b) Laki-laki

c) Merdeka (Bukan Hamba Sahya)

d) Baligh (Cukup Umur)

e) Aqil (Berakal)

f) Sehat (Tidak Sakit)

23
g) Muqim (Penduduk Tetap) bukan seorang musafir

24
4. Pengertian Khutbah Jumat

“Khotbah”, secara bahasa, adalah ‘perkataan yang disampaikan di atas

mimbar’. Adapun kata “khitbah” yang seakar dengan kata

“khotbah” (dalam bahasa Arab) berarti ‘melamar wanita untuk dinikahi’.

“Khotbah” berasal dari bahasa Arab yang merupakan kata bentukan dari kata

“mukhathabah” yang berarti ‘pembicaraan’. Ada pula yang mengatakannya

berasal dari kata “al-khatbu” yang berarti ‘perkara besar yang

diperbincangkan’, karena orang-orang Arab tidak berkhotbah kecuali pada

perkara besar.

KELOMPOK 7

SHOLAT JAMAK DAN SHOLAT QOSHOR

1. Pengertian Shalat Jamak


Shalat Jamak adalah shalat yang dilaksanakan dengan mengumpulkan
dua shalat wajib dalam satu waktu, seperti shalat Zuhur dengan Asar dan
shalat Magrib dengan shalat Isya. Seperti halnya seseorang melakukan jamak
taqdim dan jamak ta‟khir. Jamak taqdim adalah menggabungkan dua shalat
dan dikerjakan dalam waktu shalat pertama, yaitu: zhuhur dan ashar
dikerjakan dalam waktu zuhur, dan magrib isya dikerjakan dalam waktu
magrib

2. Pengertian Shalat Qashar


Shalat qaṣar ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu pengertian
menurut bahasa dan istilah. Kata Qaṣar menurut bahasa adalah-yang ‫وقص‬
(meringkas) dan (dispensasi). Sedangkan menurut istilah adalah shalat yang

25
diringkas, yaitu meringkas raka‟at shalat yang empat raka‟at menjadi dua
raka‟at, akan tetapi shalat magrib dan subuh tidak dapat diqaṣar (diringkas)

3. Pendapat Mażhab Syafi’i Tentang Shalat Jama’ Dan Qaṣar Mengqaṣarkan shalat
dalam perjalanan di muka bumi dan saat takut adalah keringanan dari Allah
Azza Wa Jalla kepada MakhlukNya. Tidaklah fardhu atas mereka supaya
mengqaṣarkan shalat. Selain itu jama’ dan qaṣar ketika musafir dibolehkan
karena adanya masyaqqah. Almubah adalah boleh mengerjakan salah satunya.
Jadimenyempurnakan shalat itu adalah boleh (mubah). Menurut mażhab
Syafi‟I perjalanan panjang yang dibolehkan untuk mengqaṣar shalat bila diukur
dengan waktu yaitu dua hari dengan cuaca sedang atau dua marhalah dengan
perjalanan berat dan langkah kaki yang mereyap. Dengan kata lain, seperti
jalannya unta yang membawa beban berat
seperti biasanya berjalan, menurunkan barang, berangkat, makan, minum, dan
shalat. Seperti jarak antara kota Jeddah-Mekkah, atau Thaif-Mekkah, ataupun
juga Usfan-Mekkah. Bila diukur dari jarak berangkatnya dengan empat Burud
atau enam belas Farsakh ataupun empat puluh delapan mil Hasyimi (48 mil).
Satu mil itu enam ribu hasta, seperti yang disebutkan mażhab Sayafi

KELOMPOK 7 ILMU MAWARIS

1. Pengertian ilmu mawaris


maawaris adalah bentuk jamak dari kata miras yang artinya harta
yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal dunia. Adapun menurut istilah
ialah :

‫ٍِر ال‬ ‫اٍِ ل´ ٍِرف´ ٍِة‬ ‫ق ٍَ ˚را ث ٍَ و ع ٍِر ٍِ َمٍ حسا ال ٍُم‬ ‫ال´ ٍِف ̊قه ٍُ ال ٍُمت‬
ٍَ ‫ق ̊دمع ́وا ٍِجب‬ ‫صل‬‫ى‬ ‫ب‬ ‫́و‬ ٍَ ‫́م ف الن‬ ‫ب ٍِا ل‬ ٍَ ‫ل‬
‫ٍِة‬
‫الت رك ٍِة لك ل ذى ح ق‬

26
“Pengetahuan yang berkaitan dengan harta warisan dan perhitungan yang
mengetahui kadar harta pusaka yang wajib diberikan kepada tiap orang yang
berhak”.

Ilmu mawaris disebut juga ‫ الفرائض‬yang merupakan bentuk jamak dari


‫ فريضة‬yang berarti bagian tertentu atau ketentuan. Adapun penamaan ilmu
faraid karena yang dibahas dalam ilmu ini adalah bagian-bagian ahli waris
yang telah ditetapkan besar kecilnya, akan tetapi kedua istilah tersebut
pada prinsipnya sama yaitu yang membicarakan tentang segala sesuatu
yang berkenaan dengan tirkah (harta peninggalan orang yang meninggal).

2. Rukun-rukun mawaris ad 3 yaitu


1. muwaris
2. waris
3. maurus
4. Ahli Waris
Ahli waris ialah orang-orang yang akan mendapatkan warisan dari seseorang
yang meninggal dunia. Terkait siapa aja yang berhak mendapatkan harta
waris, semuanya sudah dijelaskan dalam Al-
Qur’an, Hadits dan ditegaskan kembali oleh para ulama. Ahli Waris Laki-laki
Terdiri Dari :

1. Anak laki-laki
2. Cucu laki-laki (anaknya anak laki-laki) dan seterusnya ke bawah dari garis
laki-laki
3. Bapak
4. Kakek (bapaknya bapak) dan seterusnya ke atas dari garis laki-laki
5. Saudara laki-laki kandung
6. Saudara laki-laki sebapak
7. Saudara laki-laki seibu
8. Keponakan laki-laki dari saudara laki-laki kandung/anak lakilakinya saudara
laki-laki kandung

27
9. Keponakan laki-laki dari saudara laki-laki sebapak/anak lakilakinya saudara
laki-laki seayah
10 Paman kandung/saudara laki-laki kandung bapak
11. Paman sebapak/saudara laki-lakinya bapak yang sebapak dengan bapak
12. Sepupu laki-laki dari paman kandung/anak laki-lakinya paman kandung
13. Sepupu laki-laki dari paman sebapak/anak laki-lakinya paman sebapak
14. Suami
15. Laki-laki yang memerdekakan bud
5. Ahli waris perempuan terdiri dari :
1. Anak perempuan
2. Cucu perempuan dari anak laki-laki, dan seterusnya
3. Ibu
4. Nenek dari ibu dan terus ke atas
5. Nenek dari bapak dan terus ke atas
6. Saudara perempuan kandung
7. Saudara perempuan sebapak
8. Saudara perempuan seibu
9. Istri
10.Perempuan yang memerdekakan hamba sahaya

28

Anda mungkin juga menyukai