ISLAM
Wa Ode Zuliarti
Fakultas Hukum UHO
Pendahuluan
Hukum Islam dan Kurikulum Fakultas Hukum
Karena
Alasan
Ilmiah
Karena Alasan Sejarah
Ar-ra’yu
Al Qur’an
(Penalaran)
Sunnah
Al-Qur’an
• Sumber utama hukum islam yang merupakan kumpulan
wahyu yang disampaikan Allah kepada Nabi Muhammad.
• Ayat-ayat Al-Qur’an diturunkan selama lebih kurang 23
tahun oleh malaikat Jibril Kepada Nabi Muhammad
• +/- 13 tahun di Makkah yang disebut ayat-ayat Makkiyah
• +/- 10 tahun di Madinah yang disebut ayat-ayat Madaniyah
• Ayat Al-Qur’an yang pertama diturunkan disampaikan
kepada Nabi Muhammad ketika beliau berumur 40 tahun,
pada tanggal 17 Ramadhan.
• Ayat yang pertama turun terdapat dalam surah Al-Iqra’
(96:1-5)
• Ayat terakhir yang turun terdapat dalam surah Al-Maidah
(5:3), pada saat Nabi Muhammad berusia 63 tahun pada
tanggal 9 Dzulhijjah Tahun ke 10 hijriah.
• Al-Qur’an terbagi dalam 30 Juz, 114 Surah (bab/Chapter).
• Mengenai jumlah ayat terjadi perbedaan dikalangan ahli ilmu
qur’an. Ada ahli yang memandang 3 ayat tertentu sebagai 1 ayat,
ada pula yang memandang 2 ayat tertentu sebagai 1 ayat
dikarenakan masalah koma dan titik yang diletakkan diantara ayat-
ayat tersebut.
• Tetapi jumlah suku kata kesemua ahli menghitung dalam jumlah
yang sama yaitu 74.499 kata dan 325.345 huruf.
• Di Indonesia, mengikuti perhitungan Muhammadiyah menyebutkan
jumlah ayat 6.666, sedang Masjid Agung Al-Azhar menghitung
6.236 ayat.
• Al-Qur’an memuat kaidah hukum fundamental yang perlu dikaji
dengan teliti dan dikembangkan lebih lanjut.
• Al-Qur’an bukan teks hukum murni, karena Al-Qur’an juga berbicara
tentang berbagai aspek kehidupan.
• Hanya ketentuan tentang perkawinan dan waris yang diatur secara
rinci dalam Al-Qur’an.
• Al-Qur’an mengandung sekitar 500 perintah yang bersifat hukum,
yang dapat dikelompokkan dalam empat bagian:
Perintah-Perintah Perintah-perintah Perintah-perintah
singkat dan terperinci, yang terperinci, Prinsip-prinsip
singkat, yaitu firman pedoman pokok.
yaitu firman-firman dimana Al-Qur’an
Allah dimana Al- Allah yang disertai Prinsip-prinsip ini
memberikan
Qur’an tidak beberapa penjelasan, tidak mempunyai
perincian yang
memberikan aturan tetapi informasi definisi yang jelas dan
selanjutnya bisa
lengkap mengenai cara untuk
yang terperinci firman-firman Allah
bagaimana ditemukan dalam memberlakukannya
hadits dan sumber yang dan tidak diperlukan harus ditentukan
pelaksanaannya. lain. Seperti tentang penjelasan lebih
Seperti shalat dan melalui ijtihad pada
hubungan dengan lanjut. Misalnya setiap masa.
puasa. kaum non muslim. aturan tentang waris
Sunnah
Hadits Hasan
Hadits yang memenuhi semua unsur hadits shahih kecuali disegi hafalan pembawanya
kurang baik.
Hadits Dhaif
Hadits yang lemah, baik karena terputus salah satu sanadnya atau karena salah seorang
pembawanya kurang baik.
Hadits Maudhu
Hadits palsu, hadits yang dibuat oleh seseorang dan dikatakan sebagai perkataan atau
perbuatan Nabi Muhammad
Fungsi Sunnah Terhadap Al-Qur’an
Contoh: disuatu tempat asing, dan kita akan melakukan shalat tanpa
tahu arah kiblat. Maka dengan berijtihad melihat arah matahari, bila
berawan maka cari cara lain misalnya dengan memperhitungkan
masjid terdekat dengan mengingat kiblatnya. Atau berijtihad mengenai
waktu sholat jika di daerah yang siangnya atau malamnya lebih
panjang.
Ijma’
Ijma’ adalah kesepakatan para fuqaha
mujtahidin (ahli hukum) sesudah zaman
Nabi Muhammad mengenai suatu kasus
tertentu. Tidak untuk masalah-masalah
keimanan atau ibadah-ibadah pokok
melainkan untuk penerapan syariah dalam
urusan duniawi. Contohnya mengenai
Perbankan Islam tidak disebut dalam dua
sumber utama, meskipun prinsip-prinsip
pokok yang mengatur sistemnya ada.
Qiyas
3. Asas Tadruj
Tadruj (bertahap), bahwa penerapan hukum islam
berlaku secara bertahap, tidak secara drastis. Al-
Qur’an sebagai sumber hukum islam yang pertama dan
utama turun secara bertahap.
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamr
dan judi, katakan bahwa di dalamnya
terdapat dosa besar dan manfaat bagi
manusia, dan dosanya lebih besar dari
manfaatnya” (2:219)
“ hai orang-orag yang beriman, janganlah
kamu mendekati sholat sedang kamu
dalam keadaan mabuk, sampai kamu
menyadari apa yang kamu katakan” (4:43)
“hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamr,
judi, penyembahan berhala dan mengundi nasib
dengan panah adalah perbuatan keji, termasuk
perbuatan setan, maka tinggalkanlah agar kamu dapat
keberuntungan” (5:90)
Al Ahkam Al Khamsah
Ahkam/
Hukum
Hukm
Hukum Taklifi
Khamsah Lima
Jaiz atau
Wajib sunnah makruh haram
mubah
Jaiz atau Mubah
Contoh: seorang laki-laki boleh menikahi dua orang, tiga orang dan
empat orang perempuan sebagai istrinya selama ia mampu berlaku
adil.
Contoh:
• Imam Muslim
• Basmallah bukan bagian dari surat, 875 M
bahkan disunnahkan untuk
ditinggalkan.
• Dominan di negara-negara afrika
Imam Malik barat dan utara.
• Ibn Majah
877 M
• Basmallah merupakan bagian dari
surat, yang tidak boleh ditinggalkan
dalam keadaan apapun.
• Tersebar: Indonesia, Singapura, • Abu Daud
Imam Syafi’i Turki, Syria,Yaman, Malaysia,
Brunei, dll
899 M
Tahap awal:
Lahirnya Piagam Jakarta, pada tanggal 24 Juni 1945 yang telah disepakati
oleh pendiri negara bahwa negara berdasar kepada Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya.
Namun setelah ada desakan dari pihak lain, maka tujuh kata tersebut
dikeluarkan dari pembukaan UUD 1945, kemudian diganti dengan kata
“Yang Maha Esa”
• Penggantian kata yang dimaksud, mengandung norma dan garis
hukum yang diatur dalam pasal 29 ayat (1) UUD 1945 bahwa
Negara Republik Indonesia berdasarkan atas Ketuhanan Yang
Maha Esa. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa:
1. Dalam Negara Indonesia tidak boleh terjadi sesuatu yang
bertentangan dengan kaidah Hukum Islam bagi umat Islam,
kaidah agama nasrani bagi umat nasrani, Hindu bagi umat Hindu,
Budha bagi umat Budha, Katolik bagi umat Katolik. Secara garis
besar bahwa di Indonesia tidak boleh berlaku hukumyang
bertentangan dengan norma-norma hukum agama dan
kesusilaan bangsa Indonesia.
2. Negara Republik Indonesia wajib menjalankan syariat Islam bagi
umat Islam, syariat nasrani bagi umat nasrani, syariat Hindu bagi
umat Hindu, syariat Budha bagi umat Budha, syariat Katolik bagi
umat Katolik. Bahwa negara republik Indonesia wajib
menyediakan fasilitas agar hukum yang berasal dari agama yang
dianut bangsa Indonesia dapat terlaksana, sepanjang
pelaksanaan hukum agama tersebut memerlukan bantuan dari
Pemerintah, misalnya penyelenggaraan ibadah haji.
3. Hukum yang berasal dari suatu agama yang diakui di Indonesia,
dapat dijalankan sendiri oleh masing-masing penganut agama
yang bersangkutan selama tidak memerlukan bantuan kekuasaan
negara untuk melaksanakannya, contoh: hukum yang berkenaan
dengan ibadah).
Dapat diasumsikan bahwa hukum Islam dan kekuatan hukumnya
secara ketatanegaar di Indonesia adalah Pancasila yang
kemudian dijabarkan melalui
UU. 1/1974
Tentang
Tentang
perkawinan
perkawinan
Salah
Salah UU.
UU. 7/1989
7/1989
satunya tentang
Inpres No.
Peradilan
1/1991
1/1991 Agama
Agama
tentang
tentang KHI
KHI
Pancasila
Beberapa
Beberapa UU
UU 38/1999
38/1999
Inpres yang
Inpres yang tentang
tentang
berkaitan
berkaitan Pengelolaan
dengan
zakat
hukum
hukum islam
islam
Hukum Islam dalam Pembinaan Hukum Nasional
Syariah (Islmamic Law), adalah hukum islam yang tidak pernah mengalami
perubahan sepanjang zaman dan mengikat pada umat islam.
Fikih (Islamic Jurisprudence), adalah hukum islam yang berasal dari pemahaman yang
diperoleh dari suatu dalil. KHI adalah puncak pemikiran Fikih di Indonesia. Hal tersebut
karena KHI merupakan penentuan hukum islam oleh para ulama dan tokoh masyarakat
Fatwa, adalah hukum Islam yang dijadikan jawaban oleh seseorang dan/atau
lembaga atas adanya pertanyaan yang diajukan kepadanya.
https://drive.google.com/file/d/0B-aO5rmAP
NJUUGNwbzYzRU5UME0/view?usp=sharin
g