Anda di halaman 1dari 41

PRESENTASI

by
NURBAETI
Hukum dan ham dalam islam
Hukum
dalam Islam
HUKUM DALAM ISLAM

Pengertian hukum
Pengertian hukum

Sumber hukum 1. Al-Qur’an


2. As Sunnah

Macam Hukum islam

PEMBICARA AUDIENS
Hukum Sumber hukum Pernikahan HAM
ISLAM dalam
Hukum dan ham dalam islam islam

Pengertian hukum

Sumber Hukum
Pengertian…
Macam Hukum dalam Islam
1. Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dan
Pernikahan menjadi bagian dari agama islam.
HAM dalam IIslam
2. Dalam konsepsi hukum islam, dasar dan kerangka
hukumnya ditetapkan oleh Allah SWT. Yang diatur tidak
hanya hubungan manusia dengan manusia lain dalam
masyarakat termasuk dirinya sendiri dan benda serta alam
semesta, tetapi juga hubungan manusia dengan Tuhan.
Sumber Hukum Islam

Al-Qur’an
Al-Sunnah
Al-Ijma’
Al-Qiyas
Definisi al-qur’an
Definisi: al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Muhammad dalam bahasa
Arab yang berisi khitab Allah dan berfungsi sebagai pedoman bagi umat Islam.
Al-Qur’an yang menjadi sumber nilai dan norma umat islam itu menurut Muhammad Daud Ali
(a998) terbagi ke dalam ;
30 juz
114 surat
±6666 ayat
74.499 kata atau 325.345 huruf
Ditinjau dari sudut tempatnya, Al-Qur’an turun di dua tempat yaitu:
1. Di Mekkah
2. di madinah
Fungsi dan Tujuan Al-Qur’an
Sumber pokok dan utama dari segala sumber-sumber hukum yang ada. Hal ini dilandasi oleh
ayat Al-Qur’an di dalam surah An Nisa ayat 5.
1. Penuntun manusia dalam merumuskan semua hukum, agar tercipta kemaslahatan dan
keselamatan harus berpedoman dan berwawasan Al-Qur’an.
2. Petunjuk yang diturunkan Allah SWT kepada umat manusia dengan penuh rahmat kepada
Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan Al-Qur’an

Akidah
Ibadah dan Muamalah
Hukum
Akhlak
Isyarat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kisah-kisah umat terdahulu
Al-sunnah
Hadits merupakan segala tingkah laku Nabi
Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan,
maupun ketetapan (taqrir). Hadits merupakan
sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur’an.
Allah SWT telah mewajibkan untuk menaati hukum-
hukum dan perbuatan-perbuatan yang disampaikan
oleh nabi Muhammad SAW dalam haditsnya
Ijma’
Ijma’ dalam pengertian bahasa memiliki dua arti. Pertama,
berupaya (tekad) terhadap sesuatu. disebutkan ‫على ألمر‬
‫ا‬ ‫أجمع ف الن‬
  berarti berupaya di atasnya.
Adapun rukun ijma’ dalam definisi di atas adalah adanya kesepakatan para
mujtahid kaum muslimin dalam suatu masa atas hukum syara’ .
‘Kesepakatan’ itu dapat dikelompokan menjadi empat hal:

1. Tidak cukup ijma’ dikeluarkan oleh seorang mujtahid apabila keberadaanya


hanya seorang (mujtahid) saja di suatu masa. Karena ‘kesepakatan’
dilakukan lebih dari satu orang, pendapatnya disepakati antara satu dengan
yang lain.
Adanya kesepakatan sesama para mujtahid atas hukum syara’ dalam suatu
masalah, dengan melihat negeri, jenis dan kelompok mereka. Andai yang
disepakati atas hukum syara’ hanya para mujtahid haramain, para mujtahid
Irak saja, Hijaz saja, mujtahid ahlu Sunnah, Mujtahid ahli Syiah, maka secara
syara’ kesepakatan khusus ini tidak disebut Ijma’. Karena ijma’ tidak
terbentuk kecuali dengan kesepakatan umum dari seluruh mujtahid di dunia
Islam dalam suatu masa.
Hendaknya kesepakatan mereka dimulai setiap pendapat salah seorang
mereka dengan pendapat yang jelas apakah dengan dalam bentuk perkataan,
fatwa atau perbuatan.
Kesepakatan itu terwujudkan atas hukum kepada semua para mujtahid. Jika
sebagian besar mereka sepakat maka tidak membatalkan kespekatan yang
‘banyak’ secara ijma’ sekalipun jumlah yang berbeda sedikit dan jumlah yang
sepakat lebih banyak maka tidak menjadikan kesepakatan yang banyak itu

 
hujjah syar’i yang pasti dan mengikat.  
Qiyas
Pengertian,,,,,,,,,,

Qiyas menurut ulama ushul adalah menerangkan sesuatu


yang tidak ada nashnya dalam Al Qur’an dan hadits
dengan cara membandingkan dengan sesuatu yang
ditetapkan hukumnya berdasarkan nash. Mereka juga
membuat definisi lain, Qiyas adalah menyamakan
sesuatu yang tidak ada nash hukumnya dengan sesuatu
yang ada nash hukumnya karena adanya persamaan illat
hukum
Berhubung qiyas merupakan aktivitas akal, maka beberapa ulama berselisih
faham dengan ulama jumhur. Pandangan ulama mengenai qiyas ini terbagi
menjadi tiga kelompok:

1. Kelompok jumhur, mereka menggunakan qiyas


sebagai dasar hukum pada hal-hal yang tidak jelas
nashnya baik dalam Al Qur’an, hadits, pendapat
shahabt maupun ijma ulama.
2. Mazhab Zhahiriyah dan Syiah Imamiyah, mereka
sama sekali tidak menggunakan qiyas. Mazhab
Zhahiri tidak mengakui adalanya illat nash dan tidak
berusaha mengetahui sasaran dan tujuan nash
termasuk menyingkap alasan-alasannya guna
menetapkan suatu kepastian hukum yang sesuai
dengan illat. Sebaliknya, mereka menetapkan hukum
hanya dari teks nash semata.
3. Kelompok yang lebih memperluas pemakaian qiyas,
yang berusaha berbagai hal karena persamaan illat.
Bahkan dalam kondisi dan masalah tertentu,
kelompok ini menerapkan qiyas sebagai pentakhsih
dari keumuman dalil Al Qur’an dan hadits.
Hukum Islam terbagi dua, yaitu:

Syari’at,adalah semua ketetapan hukum


yang telah ditetapkan oleh Allah dan
Rasul-Nya, sifat tetap dan tidak dapat
dirubah-rubah.
Fikih adalah pemahaman manusia yang
memenuhi syarat terhadap syari’at atau
terhadap ketentuan yang ada dalam Al-
Qur’an dan Al-Sunnah terutama yang
berkenaan dengan masalah
kemasyarakatan.
Dalam sistem hukum islam terdapat lima
kaidah, yakni:
jaiz atau mubah atau ibadah adalah
kebebasan bagi muslim ...
Sunnah
Makruh
Wajib Haram

Haram
jaiz atau mubah atau ibadah adalah kebebasan bagi
muslim untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau
meninggalkannya.
Contoh :
Sunnah
Sunnah yaitu perbuatan yang apabila dilaksanakan
berpahala dan bila tidak dilaksanakan ia akan merugi
walaupun tidak berdosa. Sunnah terbagi menjadi tiga
macam:

1. Sunnah Muakkad, yaitu sunnah yang dijalankan oleh


Rasulullah SAW secara kontinyu, contoh shalat dua
rakaat sebelum shubuh.

2. Sunnah Ghairu Muakkad, yaitu sunnah yansg


dilakukan tidak secara kontinyu, contoh: shalat empat
rakaat sebelum zhuhur.
Sunnah di bawah keduanya, yaitu kebiasaan yang
dilakukan Rasulullah SAW seperti bersiwak (sikat gigi).
Qurban
Shalat sunah
Makruh
Makruh yaitu suatu larangan secara syara terhadap
suatu perbuatan namun tidak bersifat pasti karena
tidak ada dalil yang menunjukkan haramnya
perbuatan tersebut, meninggalkan perbuatan
tersebut terpuji dan mengerjakannya tercela
Wajib
Wajib yaitu suatu perintah yang apabila tidak dilaksanakan
berdosa. Wajib terbagi menjadi dua macam:
Wajib yang memiliki waktu yang luas disebut wajib
muwassa. Keluasaan waktu itu memungkinkan kita untuk
melaksanakan ibadah yang lain.
Wajib memiliki waktu yang terbatas disebut wajib
mudhayyaq. Ibadah itu hanya dapat dilaksanakan pada
waktu yang telah ditentukan dan tak dapat dilakukan diluar
waktu tersebut. sebagai contoh puasa di bulan Ramadhan,
ibadah haji di bulan Dzulhijah.
Haram
Haram yaitu larangan untuk melakukan suatu
pekerjaan baik yang ditetapkan berdasarkan dalil
qath’i dan zhonni
Kedudukan Perkawinan Tujuan Perkawinan
dalam Islam dalam Islam

Hikmah
Perkahwinan

Tata Cara Perkawinan


Pernikahan Dalam Islam
Kedudukan Perkawinan dalam
Islam
 Wajib kepada orang yang mempunyai nafsu yang kuat sehingga bias
menjerumuskannya ke lembah maksiat (zina dan sebagainya) sedangkan
ia seorang yang mampu.Disini mampu bermaksud ia mampu membayar
mahar(mas berkahminan/dower) dan mampu nafkah kepada calon
isterinya.

 Sunat kepada orang yang mampu tetapi dapat mengawal nafsunya. Harus
kepada orang yang tidak ada padanya larangan untuk berkahwin dan ini
merupakan hukum asal perkawinan
 Makruh kepada orang yang tidak berkemampuan dari segi nafkah batin
dan lahir tetapi sekadar tidak memberi kemudaratan kepada isteri.

 Haram kepada orang yang tidak berkempuan untuk memberi nafkah batin
dan lahir dan ia sendiri tidak berkuasa (lemah), tidak punya keinginan
menikah serta akan menganiaya isteri jika dia menikah.
TUJUAN PERKAWINAN DALAM ISLAM

 Untuk membentengi ahlak yang luhur


 Untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang
asasi
 Untuk menegakkan rumah tangga yang islami
 Untuk meningkatkan ibadah kepada Allah
 Untuk mencari keturunan yang shalih
HIKMAH PERKAWINAN

• cara yang halal untuk menyalurkan nafsu seks.


• Untuk memperoleh ketenangan hidup, kasih sayang dan
ketenteraman
• Memelihara kesucian diri
• Melaksanakan tuntutan syariat
• Menjaga keturunan
• Sebagai media pendidikan:
• Mewujudkan kerjasama dan tanggungjawab
• Dapat mengeratkan silaturahim
Tata Cara Perkawinan Dalam Islam

1. Khitbah (Peminangan
2. Akad nikah
3. Adanya Mahar .
4. Adanya Wali.
5. Adanya Saksi-saksi
Khitbah (Peminangan
Seorang muslim yang akan menikahi seorang muslimah hendaknya
ia meminang terlebih dahulu, karena dimungkinkan ia sedang
dipinang oleh orang lain, dalam hal ini Islam melarang seorang
muslim meminang wanita yang sedang dipinang oleh orang lain
(Muttafaq ‘alaihi).
Akad nikah
Dalam aqad nikah ada beberapa syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi :
a. Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai.
b. Adanya Ijab Qabul.
a) Syarat ijab
• Pernikahan nikah hendaklah tepat
• Tidak boleh menggunakan perkataan sindiran
• Diucapkan oleh wali atau wakilnya
• Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti mutaah.
• Tidak secara taklik (tiada sebutan prasyarat sewaktu ijab dilafazkan)
Contoh bacaan Ijab: Wali/wakil Wali berkata kepada calon suami:"Aku
nikahkan/kahwinkan engkau dengan Delia binti Munif dengan mas kahwinnya/bayaran
perkahwinannya sebanyak Rp. 300.000 tunai".
b) Syarat qabul
• Ucapan mestilah sesuai dengan ucapan ijab
• Tiada perkataan sindiran
• Dilafazkan oleh calon suami atau wakilnya (atas sebab-sebab tertentu)
Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti mutaah(seperti nikah kontrak)
Tidak secara taklik(tiada sebutan prasyarat sewaktu qabul dilafazkan)
Menyebut nama calon isteri
Tidak diselangi dengan perkataan lain
Sebab Haram Nikah
Perempuan yang diharamkan menikah dengan lelaki disebabkan keturunannya
(haram selamanya) dan ia dijelaskan dalam Al-Qur’an: “Diharamkan kepada kamu
mengahwini ibu kamu, anak kamu, adik-beradik kamu, emak saudara sebelah
bapa, emak saudara sebelah ibu, anak saudara perempuan bagi adik-beradik
lelaki, dan anak saudara perempuan bagi adik-beradik perempuan.” :

o Ibu
o Nenek sebelah ibu mahupun bapa
o Anak perempuan & keturunannya
o Adik-beradik perempuan seibu sebapa atau sebapa atau seibu
o Anak perempuan kepada adik-beradik lelaki mahupun perempuan, iaitu semua
anak saudara perempuan
o Emak saudara sebelah bapa (adik-beradik bapa)
o Emak saudara sebelah ibu (adik-beradik ibu)
Lanjutan,,,,,,
Perempuan yang diharamkan menikah dengan lelaki disebabkan
oleh susuan ialah:
o Ibu susuan
o Nenek dari sebelah ibu susuan
o Adik-beradik perempuan susuan
o Anak perempuan kepada adik-beradik susuan lelaki atau
perempuan
o Emak saudara sebelah ibu susuan atau bapa susuan
Perempuan mahram bagi lelaki kerana persemendaan ialah:
o Ibu mertua dan ke atas
o Ibu tiri
o Nenek tiri
o Menantu perempuan
o Anak tiri perempuan dan keturunannya
o Adik ipar perempuan dan keturunannya
o Emak saudara kepada isteri
Anak saudara perempuan kepada isteri dan keturunannya
HAM DALAM ISLAM
Di dalam islam HAM bersumber pada
ajaran Al-Qur’an dan sunnah Nabi
Muhammad SAW.
Menurut islam HAM merupakan hak-hak
dasar yang melekat pada diri manusia
seperti kebebasan, persamaan,
perlindungan, dan sebagainya. Dan
merupakan anugerah Allah SWT yang
sudah dibawanya sejak lahir ke alam
dunia.
Hak-hak dasar (asasi), meliputi:
1. Hak Persamaan dan Kebebasan
 Persamaan di dalam Politik dan
Hukum
 Hak Berekspresi dan Mengeluarkan
Pendapat
 Hak Berpartisipasi dalam Politik
dan Pemerintahan
 Hak Wanita Sederajat dengan Pria
(Persamaan)
Lanjutan….

Hak Kebebasan Memilih Agama


Hak dan Kesempatan Yang Sama
Untuk Memperoleh Kesejahteraan
Sosial
Hak Kebebasan Bertempat Tinggal
dan Mencari Serta Memberi Suaka
2. Hak Hidup, Perlindungan dan
Kehormatan
 Hak Hidup dan Memperoleh
Perlindungan
 Hak atas Kehormatan Pribadi
 Hak Anak dari Orangtua
 Hak Memperoleh Pendidikan dan
Berperanserta dalam Perkembangan
Iptek
 Hak Untuk Bekerja dan Memperoleh
Imbalan
 Hak Tahanan dan Narapidana
3. Hak Kepemilikan
 Hak Kepemilikan Pribadi
 Hak Menikmati Hasil/ Produk dan
Hak Ciptanya
 Hak Menikah dan Berkeluarga
KesimpuLan…
 Hukum Islam bersumber pada Al-
Qur’an, Al-Sunnah, Al-Ijma’ dan Al-
Qiyas.
 HAM dalam Islam merupakan hak-hak
dasar yang telah dianugerahi oleh Allah
SWT sejak kelahirannya di dunia ini,
sehingga tidak ada satu kekuasaanpun
di dunia ini yang dapat mencabutnya.
TERIMA KASIH

SEKIAN DAN WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai