DALAM ISLAM
OLEH: SYIHABUDDIN,S.Pd.I
MAS AL-JAUHAREN JAMBI
KOMPETENSI DASAR :
3.1 Memahami konsep fikih dalam Islam
4.1 Melakukan ibadah berdasarkan aturan fikih
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Melalui diskusi siswa dapat membedakan fikih, syari’ah,
dan ibadah dengan benar
2. Melalui tanya jawab dapat menjelaskan ruang lingkup
fikih dengan benar
3. Melalui pendalaman materi siswa dapat mencontohkan
fikih dengan benar
4. Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan macam-macam
ibadah ibadah dan karakteristiknya dengan baik
5. Melalui simulasi siswa dapat mempraktikkan ibadah
secara baik dan benar
PETA KONSEP
Konsep Syari’ah
Islam
Syari’ah
Tujuan dan Prinsip
Syari’ah
Ibadah Mahdhah
Ibadah
Ibadah Ghoiru
Mahdhah
Tata Pelaksanaan
Ibadah
Ibadah
Pengertian Syari’ah
Secara etimologis, kata syariat, (dalam bahasa Arab,
aslinya, syarî’ah/ )شريعةberasal dari kata syara’a (
)شرعyang berarti jalan menuju mata air.
Dalam istilah Islam, syari’ah berarti jalan besar
untuk kehidupan yang baik, yakni nilai-nilai agama
yang dapat memberi petunjuk bagi setiap umat
manusia.
Firman Allah dalam surat al-Jaatsiyah ayat 18:
Maqisid al
Syari’ah
QS. Al Baqoroh: 21
Mahdhoh
Ibadah
Ghoiru
Mahdhoh
PENGERTIAN FIKIH
Secara lughawi (semantis), kata fikih berasal dari bahasa
Arab, fiqh/ فقـهbermakna mengetahui sesuatu dan
memahaminya dengan baik. Di beberapa tempat, al-
Qur`an menggunakan kata ”faqiha/ ”فقـهyang berarti
pemahaman.
Sedangkan menurut istilah fiqh berarti sekelompok hukum
tentang amal perbuatan manusia yang diambil dari dalil-
dalil yang terperinci.
Fikih secara istilah mengandung dua arti:
Pengetahuan tentang hukum-hukum syariat yang
berkaitan dengan perbuatan dan perkatan mukallaf
(mereka yang sudah terbebani menjalankan syariat
agama), yang diambil dari dalil-dalilnya yang bersifat
terperinci, berupa nash-nash Al-Qur’an dan as sunnah
serta yang bercabang darinya yang berupa ijma’ dan
ijtihad.
Hukum-hukum yang berasal dari interpretasi hukum
syara itu sendiri.
LANJUTAN ....
Ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para
ulama fikih sesuai dengan masanya (sesuai dengan
perkembangan arti fikih tersebut), yaitu:
a. Menurut Imam Abu Hanifah, fikih adalah ma'rifat
an-nafs ma laha wa ma 'alaiha (pengetahuan
tentang diri terhadap segala yang berkaitan dengan
akidah maupun amaliyah). Definisi meliputi aqidah,
akhlak, ibadah dan mu'amalah.
b. Menurut Imam Syafi'i, fikih adalah
ilmu/pengetahuan tentang hukum-hukum syara’
yang 'amaliyah yang diperoleh dari dalil-dalil yang
terperinci.
c. Menurut al-Baji, fikih itu adalah ilmu/pengetahuan
tentang hukum-hukum syara'.
LANJUTAN ...
1. Wajib (Fardlu)
Wajib adalah suatu perkara yang harus dilakukan oleh
pemeluk agama islam yang telah dewasa dan waras
(mukallaf), di mana jika dikerjakan mendapat pahala dan
apabila ditinggalkan akan mendapat dosa.
Contoh : solat lima waktu, pergi haji (jika telah mampu),
membayar zakat, dan lain-lain.
3. Haram
Haram adalah suatu perkara yang mana tidak
boleh sama sekali dilakukan oleh umat muslim di
mana pun mereka berada karena jika dilakukan
akan mendapat dosa dan siksa di neraka kelak.
Contohnya : main judi, minum minuman keras,
zina, durhaka pada orang tua, riba, membunuh,
fitnah, dan lain-lain.
2. Sunnah/Sunnat
Sunnat adalah suatu perkara yang bila
dilakukan umat islam akan mendapat pahala
dan jika tidak dilaksanakan tidak berdosa.
Contoh : sholat sunnat, puasa senin kamis,
solat tahajud, memelihara jenggot, dan lain
sebagainya.