Anda di halaman 1dari 12

BAB 1 : KONSEP FIQIH DAN

SEJARAH PERKEMBANGANNYA

4. SEJARAH PERKEMBANGAN FIQIH

3. SUMBER KONSEP 1. FIQIH DALAM


FIQIH DALAM
HUKUM FIQIH ISLAM
ISLAM

2. SYARIAH ISLAM
A. FIKIH DALAM ISLAM

1. Pengertian Fiqih

a. Etimologi/bahasa : berasal dari bahasa Arab


( ‫ ي َ ْف َقهَ – ِف ْقهًا‬- ‫ ) فَ ِق ََه‬yang memiliki 2 makna:
1. Mengerti secara langsung atau sekedar
mengerti saja ( ‫) َالْم َّج َردَ الْ َفهْ َِم‬
2. Memahami atau mengerti secara mendalam
dan lebih luas ( َ‫) َالْ َفهْمَ ادلَّ ِق ْيق‬
b. Terminologi / istilah : Memiliki pengertian yang
berbeda beda diantara para Ulama, diantaranya :
1. Abu Hanifah : Mengenal jiwa manusia terkait
apa yang menjadi hak dan kewajibannya.
2. Al-amidi : Ilmu tentang hukum Syara’ yang
bersifat praktis yang diperoleh melalui dalil-dalil
terperinci
3. Ilmu tentang hukum syara’ yang berkaitan
dengan ibadah dan muamalah
4. Ilmu tentang hukum syara’ yang berkaitan
dengan perbuatan manusia, baik dalam bentuk
wajib,haram,sunnah,makruh atau mubah
2. Ruang Lingkup Fiqih

Ruang lingkup yang terdapat pada ilmu fiqih adalah semua


hukum yang berbentuk amaliyah untuk diamalkan oleh setiap
Mukallaf. (MUKALLAF artinya yang sudah dibebani atau diberi
tanggungjawab melaksanakan ajaran syariat islam dengan
tanda-tanda seperti baligh, berakal, mulus panca indra, sampai
dakwah kepadanya, dan tentu saja ia adalah seorang muslim).
Ruang lingkup ilmu fiqih jika dirinci ada 2, yaitu:
1. Hukum yang bertalian dengan hubungan manusia dengan
Khaliknya (Alloh SWT), bertalian dengan ibadah.
2. Hukum yang bertalian dengan muamalat, yaitu hubungan
antara manusia dengn manusia lainnya,baik pribadi atau
kelompok.
B. SYARIAH ISLAM
1. Pengertian Syariah
a. Etimologi/bahasa : Syariah berarti jalan lurus
yang harus diikuti
b. Terminologi/istilah : hukum-hukum dan
aturan Allah Swt yang ditetapkan bagi hamba-
Nya untuk diikuti.
Syariah islam juga mengatur hubungan manusia
dengan manusia dalam bentuk muamalah,
sehingga terwujud interaksi soaial yang baik.
Syariah islam juga mengatur hubungan manusia
dengan alam untuk mewujudkan lingkungan alam
yang bersahabat dan lestari.
2. Prinsip-Prinsip Syariah Islam
a. Tidak memberatkan
b. Menyedikitkan beban
c. Berangsur-angsur dalam menetakan hukum
d. Memperhatikan kemashlahatan manusia

3. Tujuan Syariah Islam


a. Memelihara agama
b. Memelihara jiwa
c. Memelihara akal
d. Memelihara keturunan
e. Memelihara harta
4. Persamaan dan Perbedaan Syarian dengan Fiqih

a. Persamaan antara Syariah dan Fiqih

Syariah merupakan ajaran-ajaran Islam yang berasal


dari Allah Swt yang meliputi Al-qur’an, Nabi Muhammad
Saw., dan hadits. Semenara fiqih merupakan ketentuan-
ketentuan hukum islam yang bersumber dari pemikiran
para ulama dan ahli fiqih yang merujuk pada Al-qur’an
dan hadits. Jadi keduanya merupakan hukum islam yang
bersumber dari Al-qur’an dan hadits serta memiliki
fungsi yang sama yaitu sebagai pedoman hidup manusia
menuju jalan yang benar.
b. Perbedaan Syariah dengan Fiqih

SYARIAH FIQIH
1. Bersifat Qoth’iy ( Pasti ) 1. Bersifat dugaan
2. Bersumber dari Al-qur’an dan 2. Bersumber dari para Ulama dan ahli
Hadits serta kesimpulan dari fiqh, tetapi tetap merujuk pada Al-
keduanya qur’an dan Hadits

3. Hukum syariahnya hanya satu 3. Berbagai ragam cara


(universal) tetapi harus ditaati oleh pelaksanaannya
semua orang

4. Tidak ada campur tangan manusia 4. Ada campur tangan manusia


dalam penetapan hukum (ijtihad) dalam penetapan hukumnya

Oleh karena itu tidak salah, kalau dalam penjelasanya Fathi ad-Duraini mengatakan bahwa
Syariah selamanya bersifat benar, sedangkan fiqih karena merupakan hasil pemikiran manusia
memungkinkan untuk benar atau salah.
C. SUMBER HUKUM FIQIH
1. Al-qur’an
Al-qur’an merupakan wahyu Allah Swt., yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw, melalui malaikat Jibril untuk disampaikan kepada ummatnya. Al-qur’an
merupakan sumber utama dalam Islam yang melahirkan hukum-hukum fiqih.
2. Sunnah
Sunnah merupakan segala hal yang bersumber dari Rasulullah Saw, baik berupa
perkataan, perbuatan maupun ketetapannya. Sebagai sumber hukum kedua, sunnah
berfungsi menjelaskan suatu hukum atau permasalahan yang belum dirinci
penjelasannya dalam Al-qur’an.
3. Ijma’
Ijma’ merupakan ittifaq atau kesepakatan para ulama terhadap suatu hukum
syar’i. sebagai rujukan ketiga, ijma’ menjelaskan suatu permasalahan yang tidak
ditemukan dalilnya dalam Al-qur’an dan hadits.
4. Qiyas
Qiyas merupakan sumber hukum keempat bagi fiqih setelah Al-qur’an, hadits dan
Ijma’. Qiyas adalah menganalogikan suatu permasalahan yang tidak ditemukan
nashnya dalam Al-qur’an dan hadits tetapi dapat dianalogikan dengan permasalahan
lain yang memiliki nash karena memiliki persamaan dari segi hukum maupun sebab
atau illat.
D. SEJARAH PERKEMBANGAN FIQIH
1. Masa Nabi Muhammad Saw
Masa Nabi Muhammad Saw, disebut juga periode risalah karena pada masa
tersebt agama Islam baru didakwahkan. Pada periode ini, permasalahan
diserahkan sepenuhnya kepada Nabi Muhammad Saw. Sumber hukum Islam pada
saat itu adalah wahyu Allah Swt, serta perkataan dan perilaku Nabi Muhammad
Saw.
2. Masa Khulafa’urrasyidin
Masa ini dimulai sejak wafatnya Nabi Muhammad Saw, sampai masa
berdirinya Dinasti Umayyah ditangan Muawiyah bin Abi Sofyan. Sumber fiqih
pada periode ini, didasari oleh Al-qur’an, hadits dan Ijtihad para sahabat Nabi
Muhammad Saw yang masih hidup.
3. Masa Awal Pertumbuhan Fiqih
Masa ini berlangsung sejak berkuasanya Muawiyah bin Abi Sofyan sampai
sekitar abad ke-2 hijriyah. Rujukan dalam menghadapi permasalahan masih tetap
sama, yaitu kepada Al-qur’an, hadits, dan Ijtihad para ahli fiqih. Akan tetapi proses
musyawarah para ahli fiqih yang menghasilkan ijtihad ini sering kali terkendala
disebabkan oleh tersebar luasnya para ulama di wilayah-wilayah yang direbut
kekhalifahan Islam.
4. Masa Keemasan Fiqih
Masa keemasan fiqih terjadi pada abad ke-2 hingga pertengahan abad ke-4 hijriyah.
Masa ini ditandai dengan semangat ijtihad yang tinggi di kalangan para ulama sehingga
berbagai pemikiran di bidang ilmu pengetahuan mulai berkembang, tidak hanya di bidang
agama, tetapi di bidang ilmu lainnya. Pada periode inilah muncul madzhab fiqih seperti
Madzhab Imam Syafi’i, Maliki, Hanafi dan Hambali.
Perkembangan ilmu fiqih semakin maju dengan munculnya berbagai kitab tentang
fiqih dan ushul fiqih yang mengembangkan teori teori seperti qiyas, istihsan dan maslahah
mursalah.
5. Masa Tahrir, Takhrij, dan Tarjih dalam Madzhab Fiqih
Masa ini ditandai dengan melemahnya ijtihad dari para ulama yang terjadi pada
pertengahan abad ke-4 sampai abad ke-7 hijriyah. Tahrir, takhrij dan tarjih merupakan
upaya yang dilakukan para ulama dalam mengomentari, memperjelas, dan mengulas
pendapat para imam mereka. Perkembangan fiqih mulai mengalami penurunan karena
para ulama tidak berani ijtihad yang disebabkan sikap fanatik suatu madzhab yang mereka
percayai.
6. Masa Kemunduran Fiqih
Masa ini ditandai dengan banyaknya ulama fiqih yang melakukan taqlid pada
pertengahan abad ke-7 hingga muncul majalah Al-ahkam Al-Adliyyah (hukum perdata
kerajaan Turki Usmani) pada tahun 1293. pada masa ini, para ulama lebih menjelaskan
kandungan buku-buku fiqih yang telah disusun sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai