Anda di halaman 1dari 9

1. Apa yang dimaksud dengan Ilmu Fiqh?

Secara definitive, fikih berarti ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliyah
yang digali dan dalil-dalil yang tafsili.

2. Berdasarkan defenisi Ilmu Fiqh di atas, Apa sajakah yang menjadi objek inti yang harus
selalu ada dalam mengkaji suatu masalah hukum/Fiqh?

Perbuatan dan dalil-dalil.

3. Apa saja yang menjadi sumber-sumber rujukan dalam Ilmu Fiqh?

Al-quran, hadis, ijma dan qiyas.

4. Apa perbedaan Ilmu Fikih dan Ilmu Ushul Fikih serta Ilmu Fikih dan Ilmu Qawaid
Fiqhiyah?

Perbedaan ilmu fikih dan ushul fikih terletak pada penjelasan dalil yang dilakukan.
Dalam ilmu ushul fikih, penjelasan terhadap dalil lebih terperinci dari pada ilmu fikih. Karena
berasal dari kata ushul, yang berarti paham yang mendalam.

Fikih berarti ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliyah yang digali dan
dalil-dalil yang tafsili. Kaidah fiqhiyyah adalah kumpulan hukum-hukum kesamaan yang setiap
hal dirujukan kepada satu pola yang sama, seperti khiyar, atau kaidah-kaidah fasakh secara
umum.

5. Jelaskanlah bagaimana sejarah lahirnya Ilmu Fiqh itu? Siapa pencetusnya apa nama
kitabnya?

Sejarah lahirnya ilmu fikih, secara harfiah sudah berlangsung sejak zaman Nabi SAW.,
walaupun pada waktu itu belum dinamakan dengan ilmu fikih.

6. Jelaskan perkembangan ilmu fiqh berdasar periodisasi sejarah hukum Islam!

Perkembangan ilmu fikih, berdasar periodisasi sejarah sudah ada sejak zaman, Nabi
SAW., zaman sahabat, masa imam mujtahid, periode taklid, reformulasi fikih islam.

7. Jelaskan bidang-bidang atau tema-tema besar pembahasan dalam Ilmu Fiqh?


Dibagi atas 3:
1. Bagian dasar atau asas
Ruanglingkup ilmu fiqh bagian dasar-dasar islam dibagi atas 5 yaitu:
a. Fiqh Tahara, Sholat, zakat, puasa, dan haji
2. Bagian bangunan islam, meliputi fiqih muamalah, pernikahan, kuliner, pakaian,
rumah, sembelihan, masjid, kedokteran, seni dan hiburan, mawaris.
3. Bagian atap atau pelindung. Pada bagian ini meliputi fiqh zinayah, fiqh jihad dan fiqh
Negara.
8. Jelaskan apa itu Ibadah? Jelaskan pula pembagian ibadah dalam hukum Islam!

Ibadah adalah ketundukan atau penghambaan diri kepada allah, tuhan yang maha esa.
Dalam islam ibadah dibagi atas 2 yaitu ibadah madhah dan ghairu madhah, ibadah madhah
meliputi sholat, zakat, puasa, dan haji. Sedangkan ibadah ghairu madhah yaitu ibadah yang
dilakukan antara manusia dan manusia.

9. Jelaskan apa itu Muamalah? Jelaskan pula pembagian Muamalah dalam hukum Islam!
-Muamalah dalam pengertian luas berarti aturan-aturan (Hukum) Allah untuk mengatur
manusia dalam kaitanya dengan urusan duniawi dalam pergaulan.
- Pembagian hukum islam:
Al-muamalah al-madiah adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
kebendaan, hal ini meliputi halal haram, subhat untuk diperjual belikan dan benda-benda
yang menimbulkan kemudhoratan.
Al-mualah Al-adabiah, segala aspek yang berkaitan dengan masalah adab dan akhlak,
seperti ijab qabul, saling meridoi, tidak ada keterpaksaan dan kejujuran
10. Apa yang dimaksud dengan Mazhab?

Secara sederhana mazhab bisa diartikan sebagai penggolongan suatu aturan atau hukum
dari mujtahid.

11. Jelaskan asal mula munculnya mazhab!

Asal mula munculnya mazhab dimulai dari muculnya salah satu tokoh yang berhasil
menggabungkan ilmu dari masing-masing ahl ra’yi dan ahl hadist. Yakni I mam syafi’I, imam
syafi’I belajar di dua tempat berbeda, yaitu di wilayah mekkah dan hijaz yang merupakan tempat
berkumpulnya ahl ra’yi dan ahl hadist. Kemampuan belajar dari imam syafi’I ini kemudian cepat
dikenal oleh banyak orang dan mulai mengikutinya, sehingga munculnya mazhab syafi’i.

12. Jelaskan pembagian mazhab dan sebutkan nama-nama mazhab dalam Fiqh

Islam! Dalam sejarahnya, mazhab terbagi menjadi beberapa mazhab:

1. Mazhab syafi’iyyah
2. Mazhab hanabilah
3. Mazhab zhahiriyah

13. Jelaskan sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat di kalangan Ulama!

Sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat bermula dari beadnya tempat merka


mengabil hukum maupun pendapat.
14. Jelaskan sejarah pentaqninan/Legislasi fiqh
Islam! Dimulai pada saat diutusnya nabi
Pada masa khulafau rosydin
Pada masa sahabat dan para tabiin
Ahli fatwa (Mufti)
Imam mazhab
15. Sebutkan al-Qawaid al-Asasiyyah al-Khamsah atau lima kaidah pokok hukum Islam, lalu
jelaskan maknanya dan contoh aplikasinya masing-masing!
- Maknanya adalah segalah sesuatu didasarkan pada niatnya
Penerapannya yaitu ketika seseoarang menemukan barang orang lain yang tercecer di
jalan dan mengambilnya yang kemudian barang tersebut hilang atau rusak di
tangannya maka kewajiban mengganti barang tersebut tergantung pada niat dari
mengambilnya
- Maknanya ialah semua hukum sudah berlandaskan pada suatu keyakinan itu, tidak
dapat dipengaruhi oleh adanya keraguan-keraguan yang muncul.
Penerapannya yaitu yakin pada jumlah rakaat sholat sudah 4 rakaat, tidak bisa
dikalahkan dengan keraguan sholat baru 3 rakaat
- Maknanya ialah kelonggaran atau keringanan hukum yang disebabkan karena adanya
kesukaran sebagai pengecualian dari pada kaidah umum
Penerapannya seseoarang yang meminjam barang kepunyaan orang yang dikenalnya
kemudian barang tersebut telah ruak atau hilang sehinggah tidak mungkin
dikembalikan, maka penggantinya barang yang sama merek atau ukuran atau dengan
harga barang tersebut dengan harga di pasaran

- Maknanya adlalah kemudaratan harus di hilangkan


Penerapannya larangan menimbun barang-barang kebutuahn pokok masyarakt karena
perbuatan tersebut mengakibatkan kemudaratan bagi rakyat.

- Maknanya adat dapat dipertimbangkan dalam menetapkan hukum


- Penerapannya transaksi kurs mata uang, penyelesaian transaksi tersebut di
administrasikan sampai 2 hari kemudian setelah transaksi, hal tersebut di benarkan.

II. SOAL BIDANG KAJIAN ILMU USHUL FIQH:

1. Apa yang dimaksud dengan Ilmu Ushul Fiqh?

Secara istilah teknik hukum berarti, ilmu tentang kaidah-kaidah yang membawa kepada
usaha merumuskan hukum syarak dari dalilnya yang terinci. Atau dalam artian sederhana adalah
kaidah-kaidah yang menjelaskan cara-cara mengeluarkan hukum-hukum dari dalil-dalilnya.

2. Berdasarkan defenisi di atas, Jelaskan apa saja yang menjadi objek kajian dari Ilmu Ushul
Fiqh itu!
Ushul fikih menjelaskan ketentuan atau aturan yang harus diikuti oleh seorang mujtahid
untuk menghindarkan dirinya dari kesalahan dalam usahanya merumuskan hukum syarak dari
dalilnya.

3. Jelaskan sejarah lahirnya ilmu Ushul Fiqh! Siapa penemunya? Apa nama

kitabnya? Penemunya imam syafi’i, dengan judul kitab ar risalah.

4. Jelaskan Aliran-aliran dalam Ushul Fiqh! Sebutkan pula tokoh utamanya dan kitabnya!
a. Aliran syafi’iyah atau mutakallimin

Aliran ini membangun ushul fiqh secara teoritis, tanpa terpengaruh oleh masalah masalah
furu’ (masalah keagamaan yang tidak pokok). Dalam membangun teori, aliran ini menetapkan
kaidahkaidah dengan alasan yang kuat, baik dari dalil naqli (al Qur’an atau hadis) maupun dari
’aqli (akal pikiran), tanpa dipengaruhi oleh masalah masalah furu’ yang ada dari berbagai
mazhab. Karena itu, teori tersebut adakalanya sesuai dengan hukum furu’ namun adakalanya
pula tidak sesuai. Setiap permasalahan yang diterima akal dan didukung oleh dalil naqli dapat
dijadikan kaidah, baik yang sejalan dengan furu’ mazhab maupun tidak, sejalan dengan kaidah
yang telah ditetapkan imam mazhab mereka atau tidak.

b. Aliran hanafiyah atau fuqaha

Dapat disimpulkan bahwa metodologi aliran Hanafiyah dalam penulisan ilmu ushul
fiqhnya adalah mengeluarkan kaedahkaedah dalam masalah furu’ kemudian diambil suatu
konklusi sebagai kaidah umum. Dan kaedah kaedah yang dibentuk harus sesuai dengan mazhab
mereka.

c. Aliran yang menggabungkan

Ahmad bin ali al-sa’ati dari kalangan hanafiyah. Teori-teorinya termuatdalam buku bad’ al-
nizam yang merupakan penggabungan dua buah buku, yaitu ushul al-bazdawi oleh ibn
Muhammad al-bazdawi dari aliran hanafiyah dan al-ihkam fi ushul al-ahkam oleh al-amidi dari
aliran syafi’iyah. Buku al-jam’u al-jawami’ oleh ibnu al-sibki oleh ahli ushul fikih dai kalangan
syafiiyah dan al-tahrir oleh al-kamalibnu al-hummam ahli ushul fikih dari kalangan hanafiyyah.

Upaya mengkompromi antara aliran syafiiyah dan hanafiyah tersebut , dilakukan dengan cara
masing-masing kelompok saling mempelajari metodologi istinbath hukum dari kelompok
lainnya. hal ini menunjukan adanya titik temu antara kedua aliran tersebut.

5. Apa yang dimaksud dengan Hukum Syara? Sebutkan macammacam hukum syara!

Hukum Islam merupakan rangkaian dari kata „hukum‟ dan „Islam‟. Kedua kata tersebut,
secara terpisah, merupakan kata yang digunakan dalam bahasa Arab dan terdapat dalam
Alqur‟an, juga terdapat dalam bahasa Indonesia. „Hukum Islam‟ sebagai suatu rangkaian kata
telah menjadi bahasa Indonesia yang terpakai, tetapi bukan merupakan kata yang terpakai dalam
bahasa Arab dan tidak ditemukan dalam Alqur‟an, juga tidak ditemukan dalam literatur yang
berbahasa arab. Oleh sebab itu, kita tidak menemukan arti rangkaian „hukum Islam‟ secara
definitif.

Wajib, sunnah, mubah, makruh, haram.

6. Apa yang dimaksud dengan Hukum Wadh’iy? Sebutkan pula macam-macam hukum
Wadh’iy!

Hukum wadh’i yaitu apa yang berlaku menempatkan suatu sebab bagi sesuatu atau syarat
untuknya, atau yang melarang daripadanya.

a. Sebab, yaitu apa yang dijadikan alamat oleh syar’i terhadap musababnya, dan mengikat
adanya musabab itu dengan wujudnya adam (tidak adanya) dengan adamnya.

b. Syarat, yaitu apa yang terhenti wujud hukum itu atas wujudnya, dan tidak bercerai dari
adamnya itu adam hukum. Yang dimaksud dengan wujudnya itu ialah syar’i yang
disusun hadits di atasnya.

c. Mani’, yaitu apa yang tidak terpisah dari adanya dan tidak adanya hukum. Dalam ushul
fiqih yaitu perintah di samping menetapkan sebab dan mencukupi syarat-syaratnya.

d. Rukhsah dan azimah. Rukhsah yaitu apa yang disyariatkan Allah dari hal hukum–
hukum yang meringankan kepada mukallaf dalam hal-hal yang khusus
memperlakukan keringanan. Ulama hanafi membagi rukhsah ini menjadi dua bagian,
rukhsah tarfiah dan rukhsah isqath. Sedangakn azimah yaitu apa yang disyari’atkan
Allah berasal dari hukum-hukum umum yang tidak dikhususkan dengan hal selain dari
hal dan tidak pula mukallaf selain dari mukallaf.

e. Sah dan batal.

7. Sebutkan sumber hukum Islam! Sebutkan pula dalil-dalil hukum Islam!

Al-qur’an, sunnah, ijma’, qiyas, istihsan, maslahah mursalah, al-urf, istishab, syar’u man
qoblana, mazhab sahabat.

8. Apa yang dimaksud dengan Ijmak? Sebutkan macam-macam Ijmak! Beri satu contoh
masing-masing!

Ijmak menurut istilah ushul fikih adalah sepakat para mujtahid muslim memutuskan
suatu masalah sesudah wafat Rasul terhadap hukum syar’I,

Ditinjau dari sudut menghasilkan hukum maka ijma terbagi kedalam dua macam:

1. Ijma sharih (bersih atau murni) yaitu kesepakatan mujtahid terhadap hukum mengenai
suatu peristiwa.
2. Ijma sukuti yaitu sebagian mujtahid terang-terangan menyatakan pendapatnya dengan
fatwa atau memutuskan suatu perkara, dan sebagian lagi hanya berdiam diri. Hal ini
berarti dia menyetujui atau berbeda pendapat terhadap yang dikemukakan itu dalam
mengupas suatu masalah.

Adapun ditinjau dari pihak ini, maka ijma itu ada yang qath’i dan ada yang dzan.

1. Ijma’ qath’i, yaitu ijma’ shahih dengan pengerian bahwa hukumnya itu di qath’ikan
olehnya. Tidak ada jalan bagi hukum terhadap suatu peristiwa dengan danya khilaf
(perbedaan pendapat).

2. Ijma’ dzanni, yang menunjukkan atas hukumnya, yaitu ijma’ dzanni dengan pengertian
bahwa hukumnya itu masih diragukan. Dzan itu juga kuat, tidak boleh mengeluarkan
peristiwa dari lapangan yang dibentuk oleh ijtihad.

9. Apa yang dimaksud dengan Qiyas? Sebutkan macam-macam Qiyas! Beri satu contoh
masing-masing!

Qiyas menurut istilah ushul fikih adalah menyusul peristiwa yang tidak terdapat nash
hukumnya dengan peristiwa yang terdapat nash bagi hukumnya dalam hal hukum yang terdapat
nash untuk penyamaaan dua peristiwa pada sebab hukum ini.

Contoh-contoh Qiyas: Pertama, haram hukumnya meminum khamer berdasarkan firman


Allah surat (Al-maidah : 90) sebabnya ialah karena memabukkan. Maka tiap-tiap air buah yang
didalamnya terdapat sebab yang sama dengan khamer dari segi hukumnya maka diharamkan
meminumnya.

1. Ashal, yaitu apa yang terdapat nash dalam hukumnya itu. Dinamakan juga : muqayas
alaih, mahmul alaih, dan musyabah bih.

2. Furu, yaitu apa yang tidak terdapat nash dalam hukumnya. Maksud menyamakannya
dengan ashal pada hukumnya, dinamakan : muqayas, mahmul alaih, musyabah.

3. Hukum ashal, yaitu hukum syar’i, yang terdapat nash pada ashal itu, dimaksud akan
menjadi hukum furu.

4. Illat, menyifatkan sesuatu yang dibina atasnya hukum ashal, dan dibina atas wujudnya
pada furu’ itu disamakan dengan ashal pada hukumnya.

10. Sebutkan unsur-unsur/rukun hukum syara!

Hakim, hukum, mahkum fih, mahkum alaih.

11. Apa yang dimaksud dengan al-Hakim?


Hakim yaitu orang yang merupakan sumber dari hukum. Tidak ada perbedaan pendapat
yang mengatakan bahwa hakim itu Allah. Yang diperbedakan hanya tentang mengetahui hukum
Allah SWT.

12. Apa yang dimaksud dengan al-Hukm?

Hukum syar’i dalam istilah ushul yaitu pembicaraan syar’i bersangkut dengan perbuatan
mukallaf. Adapun syar’i menurut istilah fuqaha yaitu berita yang melakukan pembicaraan syar’i
dalam perbuatan, seperti wajib, haram, dan mubah.

13. Apa yang dimaksud dengan Mahkum Fih?

Mahkum fih yaitu perbuatan mukallaf yang bersangkut dengan hukum syar’i. Syarat
sahnya taklif itu dengan perbuatan, disyaratkan dalam perbuatan yang syah menurut syari’at itu,
taklif itu memiliki tiga syarat yaitu; Pertama, diketahui bahwa mukalaf itu mempunyai ilmu yang
sempurna, sehingga mukallaf itu sanggup melaksanakan menurut apa yang diminta kepadanya.
Kedua, hendaklah taklif itu bersumber dari orang yang memunyai kekuasaan taklif (paksaan).
Ketiga, perbuatan mukallaf itu adalah memungkinkan. Dalam hal ini si mukallaf itu sanggup
memperbuatnya atau menahan diri terhadap perbuatan itu.

14. Apa yang dimaksud dengan Mahkum Alaih?

Mahkum alaih yaitu perbuatan mukallaf yang menyangkutkan hukum syar’i, dan
disayaratkan si mukallaf itu untuk mensyahkan taklifnya menurut syari’at atas dua syarat.
Pertama, hendaklah dia mampu memahami dalil taklif bahwa dia mampu memahami undang-
undang yang dipaksakan kepadanya itu dari Al-quran dan sunnah. Kedua. Dia ahli tentang
tanggung jawab yang dipikulkan kepadanya itu. Ahli menurut bahasa yaitu baik tindakannya.

15. Apa yang dimaksud dengan Maqashid al-Syariah?


Adalah tujuan-tujuan syariat dan rahasia-rahasia yang dimaksudkan oleh Allah dalam
setiap hukum dari keseluruhan hukumnya.
16. Jelaskan apa yang dimaksud dengan al-Dharuriyyat al Khamsah!
Yaitu menyangkut 5 kebutuhan penting yang semestinya dijaga oleh kaum muslimin
yang dalam hal ini meliputi menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga harta
dan menjaga nasab atau keturunan.
17. Apa yang dimaksud dengan Istinbath?
Merupakan tatacara atau metode dalam menggali dalil-dalil wahyu al-quran dan sunnah
untuk dijadikan kedalam bentuk hukum.
18. Apa yang dimaksud dengan Ijtihad? Sebutkan macam-macam Ijtihad?
Adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh yang sebenarnya bisa dilaksanakan oleh
siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak
dibahas dalam al-quran maupun hadist dengan syarat menggunakan akal sehat dalam
pertimbangan yang matang.
- Ijma
- Qiyas
- Maslaha mursalah
- Sududzariah
- Istisab
- istihsan
19. Apa yang dimaksud dengan Mujtahid? Sebutkan pula syaratsyarat menjadi Mujtahid
menurut Abdul Wahab Khallaf!
Adalah orang yang melakukan ijtihad dan mempunyai kemampuan untuk berijitihad
dengan syarat-syarat tertentu, mujtahid ialah hukum-hukum syariah yang bersifat amali
dan dalil syara untuk menentukan suatu hukum bagi mujtahid.
- Mengetahui al-quran
- Mengetahui asbab nujul
- Mengetahui nasik dan mansuk
- Mengetahui as-sunnah
- Mengetahui dirosa hadis
- Mengetahui hadis yang nasik dan mansuk
- Mengetahui asbab al-wurud hadis
- Mengethui bahasa arab
- Mengetahui tempat-tempat ijma
- Mengetahui ushul fiqh
- Mengentahui maksud dan tujuan syariah
- Mengenal manusia dan kehidupan sekitarnya
- Bersifat adil dan taqwa
20. Sebutkan 5 Kaidah Ushul Fiqh!

ِ َ‫اَُأْل ُم ْو ُر بِ َمق‬
-‫اص ِدهَا‬

1. Semua perbuatan tergantung niatnya.

‫اَ ْليَقِيْنُ الَ يُزَا ُل بِالشَّك‬

2. Keyakinan tidak dapat disingkirkan oleh keraguan.

ُ ِ‫شقَّةُ ت َْجل‬
ِ ‫ب التَّ ْي‬
‫س ْي َر‬ َ ‫اَ ْل َم‬

3. Kesulitan mendatangkan kemudahan.

َّ ‫اَل‬
‫ض َر ُر يُزَا ُل‬

4. Bahaya harus disingkirkan

ٌ‫اَ ْل َعا َدةُ ُم َح َّك َمة‬

5.  Adat kebiasaan dapat dijadikan hukum.

Anda mungkin juga menyukai