Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MADZHAB-MADZHAB FIQIH DAN TOKOH-TOKOHNYA

Mata Kuliah Ilmu Fiqih


Dosen pengampu:
H. Moh. Al-Faiz, Lc., M.Ag.

Disusun oleh kelompok 5:


1. Riza Amalia (204103030024)
2. Vina Mauliya Soffa (201103030013)
3. Antis I’niswati (201103030015)
4. Rafika Amalia Fuziah (201103030014)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
OKTOBER 2020

i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang melimpahkan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Madzhab-madzhab Fiqih dan Tokoh-tokohnya”.
Dalam penyusunanya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih pada pihak yang telah
membantu baik secara moriil maupun materiil yang memberikan dukungan dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal,
semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada
langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap bahwa isi dari makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makal ini dapat
lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Banyuwangi, 22 oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Madzhab Fiqih.......................................................................2
B. Sejarah Lahirnya Madzhab Fiqih............................................................3
C. Tokoh-tokoh Madzhab Fiqih...................................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................9
B. Saran........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam pada masa Rasulullah Saw apabila terdapat kekurangan paham
terhadap suatu hokum, para sahabat langsung menanyakan kepada Rasulullah
Saw, sehingga bias cepat terselasaikan. Kemudian sepeninggal Rasulullah
Saw, para sahabat mengunakan pengalaman yang diperoleh dari perkataan,
perbuatan dan kebiasaan beliau ketika masih hidup. Ketika sampai pada masa
tahap ini mereka berpegang kepada Al-Qur’an, As Sunnah dan kepada
perkataan sahabat. Seiring perkembangan zaman persoalan semakin
bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu, sementara tidak seluruhnya solusi
permasalahan ditemukan dalam Al-Qur’an, As Sunnah maupun perkataan
sahabat. Sehingga dilakukan jalan ijtihad sendiri, termasuk melakukan qiyas
sebagai syara’ (hukum islam) sehingga seiring perkembangan waktu pun
banyak terjadi perbedaan madzhab. Perbedaan madzhab ini terjadi karena cara
pandang yang berbeda dan juga ilmu yang berbeda dan juga ilmu yang
berbeda dari para mujtahid., meskipun rujukannya tetap pada Al-Qur’an dan
As-Sunnah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian madzhab fiqih ?
2. Bagaimana sejarah lahirnya madzhab fiqih ?
3. Siapa saja tokoh-tokoh madzhab fiqih ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian madzhab fiqih.
2. Untuk mengetahui sejarah lahirnya madzhab fiqih.
3. Untuk mengetahui tokoh-tokoh madzhab fiqih.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Madzhab Fiqih
Menurut Bahasa “mazhab” berasal dari shighah mashdar mimy (kata
sifat) dan isim makan (kata yang menunjukkan tempat) yang diambil dari fi’il
madhi “dzahaba” yang berarti “pergi”. Sementara menurut Huzaemah
Tahido Yanggo bisa juga berarti al-ra’yu yang artinya “pendapat”.
Sedangkan secara terminologis pengertian mazhab menurut Huzaemah
Tahido Yanggo,  adalah  pokok pikiran atau dasar yang digunakan oleh imam
Mujtahid dalam memecahkan masalah, atau mengistinbatkan hukum Islam.
Selanjutnya Imam Madzhab dan madzhab itu berkembang pengertiannya
menjadi kelompok umat Islam yang mengikuti cara istinbath Imam Mujtahid
tertentu atau mengikuti pendapat Imam Mujtahid tentang masalah hukum
Islam.
Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud madzhab meliputi dua
pengertian:
1. Madzhab adalah jalan pikiran atau metode yang ditempuh seorang Imam
Mujtahid dalam menetapkan hukum suatu peristiwa berdasarkan kepada al-
Qur’an dan hadis.
2. Madzhab adalah fatwa atau pendapat seorang Imam Mujtahid tentang hukum
suatu peristiwa yang diambil dari al-Qur’an dan hadis.
Dalam perkembangan mazhab-mazhab fiqih telah muncul banyak
madzhab fiqih. Menurut Ahmad Satori Ismail, para ahli sejarah fiqh telah
berbeda pendapat sekitar bilangan mazhab-mazhab. Tidak ada kesepakatan
para ahli sejarah fiqh mengenai berapa jumlah sesungguhnya madzhab-
madzhab yang pernah ada.1
Namun dari begitu banyak madzhab yang pernah ada, maka hanya
beberapa madzhab saja yang bisa bertahan sampai sekarang. Menurut M.
1
Jauhar Ridloni Marzuq, 2015, Inilah Islam, Elex Media Komputindo, hlm 173

2
Mustofa Imbabi, madzhab-madzhab yang masih bertahan sampai sekarang 
hanya tujuh madzhab saja yaitu: mazhab hanafi, Maliki, Syafii, Hambali,
Zaidiyah, Imamiyah dan Ibadiyah. Adapun mazhab-mazhab lainnya telah
tiada.
B. Sejarah Lahirnya Madzhab Fiqih
Untuk mempermudah mengetahui lahirnya madzhab fiqih, maka dibagi tiga
priode besar, yaitu:
1. Periode pertama
Periode pertama yang termasuk periode ini ada dua masa, masa
Rasulullah dan masa para sahabat. Masa Rasulullah dimulai sejak
Nabi Muhammad Saw diangkat menjadi Nabi. Masa ini dibagi
menjadi dua fase, fase Makkah ialah semenjak turun wahyu prtama
sampai beliau hijrah ke Madinah, selama rentang waktu 13 tahun, dan
fase kedua ialah fase Madinah ialah semenjak beliau tiba di Madinah
sampai beliau wafat yang lamanya 10 tahun.
Al-Qur’an sebagai sumber syariat dan fiqih islam yang pertama
diturunkan pada fase Makkah kebanyakan menyinggung persoalan
aqidah. Jadi dalam fase ini sedikit sekali ayat-ayat yang menyinggung
masalah hukum, hanya dalam bidang tertentu seperti shalat, puasa, dan
zakat.
Kemudian setelah tiba fase Madinah islam telah meluas, banyk
bangsa-bangsa ysng bukan arab mulai memeluk agama islam,
masyarakat dan Negara islam mulai terbentuk, hajat pada peraturan-
peraturan yang akan digunakan mengatur masyarakat Negara yang
baru lahir itu. Barulah turun ayat-ayat Al-Qur’an yang bertalian
dengan hukum. Dasar hukum pada masa itu semuanya kembali pada
wahyu. Baik wahyu yang berupa Al-Qur’an maupun Sunnah,
sedangkan perincinya dierangkan oleh Rasul.
2. Periode kedua

3
periode kedua yaitu pada masa terbentuknya madzhab-
madzhab dan pembukaannya periode ini dimulai setelah berakhir
periode pertama dan berakhir pada pertengahan abad ke-4 hijriah.
Pada akhir periode ini Negara islam kian lama kian melemah. Hal ini
tentunya memberi pengaruh yang besar dalam perkembangan fiqih
islam. Akibat kekuasaan Negara makin lemah, penghormatan terhadap
ilmu pengetahuan dan orang berilmu makin berkurang, tidak jarang
pula adanya tekanan terhadap orang yang berilmu untuk mengeluarkan
sesuatu pendapat menurut kemauan penguasa yang akhirnya
membawa pengaruh yang sangat buruk terhadap ilmu pengetahuan
fiqih islam. Kemerdekaan befikir makin berkurang yang membuat
umatnya hanya menerima yang ada (takid)2.
Tetapi disamping itu, sebagai pemulaan peiode ini ialah
semkain berkembangnya madzhab-madzhab dalam islam, terutapa 4
madzhab yang sangat terkenal, yang tersebar luas keseluruh penjuru
Negara islam dan dianut oleh kebanyakan umat islam. Disamping itu
pada awal periode ini Al-Qur’an dan As Sunnah serta pendapat para
sahabat dan tabi’in serta ilmu pengetahuan lainnya yang sangat
berguna sudah dibukukan. Para imam madzhab berusaha
menyebarluasakan tulisan yang ada dalam madzhab mereka.
3. periode ketiga
periode ketiga ini terjadi pada masa berkembangnya taklid dan
masa berkembngnya fiqih islam diabad modern ini. Periode ini
dimulai pada pertengahan abad ke-4 hijriah dikala Negara islam
terpecah belah. Di Andalusia berdiri Negara Umayah., di Afrika bediri
Negara Fathimiyyah, di Mesir berdiri Negara Ikhsyidiyah dan periode
ini berakhir sampai tibanya serangan bangsa Tartar ke kota Baghad.

2
H.M asywadie Syukur, Lc, “Perbandingan Mazhab”, PT Bina Ilmu, Surabaya, 1994, hal 312.

4
Perpindahan dari periode II ke periode III tidak dengan
sekaligus tetapi secara berangsur-angsur. Pada fase pertama adalah
adalah fase transisi karena masih dekat dengan periode yang
dahulunya sedan adat-istiadat belum banyak berubah. Maka fukaha
dalam fase ini hanya mengikut jejak fukaha pada periode lampau.
Hanya ada satu yang menonjol dalam fase ini, suatu hal yang belum
pernah terjadi pada masa lampau ialah pengangkata qadi-qadi hanya
terbatas dalam suatu madzhab saja. Misalkan di Timur Tengah hanya
terbatas pada orang-orang yang bermadzhab Maliki.
Senada dengan perkembangan politik yang makin memburuk,
kekuasaan Negara kian melemah, sehingga pemerintah hamper tidak
terkontrol. Karena itu tidak jarang jabatan-jabatan baik qadhi maupun
lainnya dapat diperjual belikan, fatwa-fatwa keluar dari mulut orang
yang bukan ahlinya. Dalam kancah perpecahan dan kekacauan ini,
timbullah inisiatif para ulama untuk menjaga agar jangan terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan didalam agama dan untuk menjaga agar
agama iislam tetap murni, sehingga keluarlah kesepakatam ulama
bahwa semejak itu tidak mungkin lagi orang berjihad dan mereka
nyatakan pintu ijtihad tertutup.
C. Tokoh-tokoh Madzhab Fiqih
1. Mazhab Sunni
Sunni atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah adalah salah satu firkah terbesar
dalam Islam. Ada empat mazhab fikih besar yang paling banyak diikuti oleh
muslim, yaitu Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali. Di dalam keyakinan
Sunni, empat mazhab tersebut valid untuk diikuti, perbedaan yang ada pada
setiap mazhab tidak bersifat fundamental.
2. Mazhab Syi'ah
Syi'ah merupakan firkah resmi di Iran. Pada perkembangannya hanya
tiga mazhab fikih yang masih ada sampai sekarang, yaitu Itsna 'Asyariah

5
(paling banyak diikuti), Ismailiyah dan Zaidiyah. Di dalam akidah Syi'ah,
Ahlulbait dan keturunannya dianggap berhak untuk memegang tampuk
kepemimpinan sebagai khalifah dan imam bagi kaum muslimin pengganti
Rasulullah.
3. Mazhab fikih
Mazhab menurut ulama fiqih, adalah sebuah metodologi fikih khusus
yang dijalani oleh seorang ahli fiqih mujtahid, yang menghantarkannya
memilih sejumlah hukum dalam kawasan ilmu furu’.
4. Mazhab Hanafi
Didirikan oleh Imam Abu Hanifah, Mazhab Hanafi dianut sekitar 35%
dari keseluruhan umat Islam, penganutnya banyak terdapat di Asia Selatan
(Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka, dan Maladewa), Mesir bagian Utara,
Irak, Syria, Libanon dan Palestina (campuran Syafi'i dan Hanafi), Kaukasia
(Chechnya, Dagestan).
5. Mazhab Maliki
Didirikan oleh Imam Malik, diikuti oleh sekitar 25% muslim di
seluruh dunia. Mazhab ini dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara.
Mazhab ini memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk
Madinah sebagai sumber hukum karena Nabi Muhammad hijrah, hidup, dan
meninggal di sana, dan kadang-kadang kedudukannya dianggap lebih tinggi
dari hadis.
6. Mazhab Syafii
Dinisbatkan kepada Imam Syafi'i, merupakan mazhab terbesar dalam
mazhab fikih Sunni, dengan memiliki penganut sekitar 50% muslim di dunia.
Pengikutnya tersebar terutama di Indonesia, Iran, Mesir, Somalia bagian
Timur, Thailand, Kamboja, Vietnam, Singapura, Filipina, dan menjadi
mazhab resmi negara Malaysia dan Brunei.
7. Mazhab Hambali

6
Dimulai oleh para murid Imam Ahmad bin Hambal. Mazhab ini
diikuti oleh sekitar 5% muslim di dunia dan dominan di daerah semenanjung
Arab. Mazhab ini merupakan mazhab yang saat ini dianut di Arab Saudi.
8. Mazhab fikih Syi'ah
Mazhab Ja'fari atau Mazhab Dua Belas Imam (Itsna 'Asyariah) adalah
mazhab dengan penganut yang terbesar dalam aliran Syi'ah. Dinisbatkan
kepada Imam ke-6, yaitu Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad bin Ali bin Husain
bin Ali bin Abi Thalib. Keimaman kemudian berlanjut yaitu sampai
Muhammad al-Mahdi bin Hasan al-Asykari bin Ali al-Hadi bin Muhammad
al-Jawad bin Ali ar-Ridha bin Musa al-Kadzim bin Ja'far ash-Shadiq. Mazhab
ini menjadi mazhab resmi dari Negara Republik Iran.
9. Mazhab Ismailiyah
Mazhab Ismaili atau Mazhab Tujuh Imam berpendapat bahwa Ismail
bin Ja'far adalah Imam pengganti ayahnya Jafar as-Sadiq, bukan saudaranya
Musa al-Kadzim. Dinisbatkan kepada Ismail bin Ja'far ash-Shadiq bin
Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Garis Imam Ismailiyah
sampai ke Imam-imam Aga Khan, yang mengklaim sebagai keturunannya.
10. Mazhab Zaidiyah
Mazhab Zaidi atau Mazhab Lima Imam berpendapat bahwa Zaid bin
Ali merupakan pengganti yang berhak atas keimaman dari ayahnya Ali Zainal
Abidin, ketimbang saudara tirinya, Muhammad al-Baqir. Dinisbatkan kepada
Zaid bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Setelah kematian imam ke-4,
Ali Zainal Abidin, yang ditunjuk sebagai imam selanjutnya adalah anak
sulung dia yang bernama Muhammad al-Baqir, yang kemudian diteruskan
oleh Ja'far ash-Shadiq. Zaid bin Ali menyatakan bahwa imam itu wajib
melawan penguasa dengan pedang. Setelah Zaid bin Ali syahid pada masa
Bani Umayyah, ia digantikan anaknya Yahya bin Zaid.

7
 Mazhab agama Islam yang paling banyak dianut di Asia Tenggara (termasuk
Indonesia) adalah Mazhab Syafi'i.
 Pengertian Mazhab dalam Islam tidak serupa dengan denominasi dalam
Kristen, melainkan satu tingkat dibawahnya.
 Istilah Mazhab secara umum dalam bahasa Indonesia juga digunakan untuk
merujuk kepada suatu aliran tertentu dalam suatu disiplin ilmu atau filsafat,
misalnya Mazhab Frankfurt dengan tokoh-tokoh pemikirnya Theodor
Adorno, Max Horkheimer, Walter Benjamin, Herbert Marcuse, Jürgen
Habermas, dll.

BAB III

8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, dapat disimpulkan bahwa
madzhab adalah mengikuti sesuatu yang dipercayai. Orang yang pertama kali
mengambil inisiatif dalam bidang ini adalah Malik bin Anas yang
mengumpulkan sunnah, pendapat para sahabat dan tabi’in.
B. Saran
Dalam penyusunan dan penyajian makalah ini kami menyadari adanya
beberapa kesalahan, oleh karena itu kami mengharap adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun agar kami termotivasi untuk tidak melakukan
kesalahan yang sama dalam penyusunan makalah yang akan datang.

DAFTAR PUSATAKA

9
Haidir, Abdullah. 2004. Mazhab Fiqih Bagaimana Menyikapinya. Riyadh:
Khaleed bin Al-Waleed Pub & Press.
Marzuq, Jauhar Ridloni. 2015. Inilah Islam: Elex Media Komputindo.
Syukur, Asywedie. 1994. Perbandngan Mazhab. Surabaya: Bina Ilmu.

10

Anda mungkin juga menyukai