Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEMUHAMMADIYAHAN

( Firqah, Ahlusunnah Waljamaah, Mazhab dan

Muhammadiyah)

Dosen Pengampu : Supratman, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

(KELOMPOK 8) / 4E

1. YULIANA SANTIKA (2020D1B156)

2. WAHDATUN ISLAMIYAH (2020D1B149)

3. AJIB GUNADI (2020D1B161)

4. ANANDA RIZKI (2019D1B020)

5. DONIO HARRY BONANZA (2019D1B195P)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2022
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari Nya kami
dapat menyelesaikan Makalah tentang Firqah, Ahlusunnah Waljamaah, Mazhab dan
Muhammadiyah. Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi
seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan Makalah tentang Firqah,


Ahlusunnah Waljamaah, Mazhab dan Muhammadiyah yang menjadi tugas mata kuliah
Kemuhaammadiyahan ini dengan tepat waktu.

Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga Makalah
tentang Firqah, Ahlusunnah Waljamaah, Mazhab dan Muhammadiyah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis. Kritik dan saran yang membangun
sangat kami apresiasi guna menjadikan makalah ini semakin sempurna kedepannya.

Mataram, 10 Mei 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3 Tujuan...........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1 Firqah............................................................................................................4
2.2 Ahlusunnah Waljama’ah...............................................................................6
2.3 Mazhab..........................................................................................................7
2.4 Muhammadiyah............................................................................................10
BAB III PENUTUP................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..................................................................................................14
3.2 Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agama islam yang dibawa oleh Rasululloh SAW merupakan kesatuan yang utuh dari 3
unsur, yaitu iman, islam dan ikhsan. Dalam agama islam tidak ada yang di
pertentangkan, apabila terjadi hal yang kurang dapat dipahami, maka seluruh masalah
itu di kembalikan kepada Rasululloh SAW. Setelah Rasululloh SAW wafat bibit lahir
di antara umat islam mulai tampak yang pertama kali tampak mengenai tempat
Rasululloh SAW di makamkan dan siapa yang berhak atas penghargaan beliau, yang
kemudian menyebabkan munculnya firqah dikalangan umat islam. Sahabat anshor
memandang bahwa jabatan khalifah harus dari kalangan mereka. Mereka telah
Membantu dan melindungi dakwah nabi sehingga islam bisa berkembang pesat.
Kemudian di pihak lain berpendapat bahwa ke khalifahan harus berada di tangan Bani
Hasyim. Perselisihan akhirnya dapat di atasi dengan terpilihnya Abu Bakar Assidiq dan
kemudian dilanjutkan oleh Umar bin Khattab tetapi pada masa khalifah Utsman bin
Affan timbul berbagai perpecahan di kalangan umat islam secara lebih serius hingga
muncul seorang yahudi kelahiran yaman yang bernama Abdullah bin Sabba, yang
mengaku telah masuk islam dan ia dengan gencar mempropagandakan semangat anti
khalifah Ustman bin Affan. Sejak itu munculah aliran syiah dan selanjutnya di susul
aliran lain sebagai reaksi terhadap aliran syiah.

Dari akar permasalahan ini kemudian timbul usaha membentengi ajaran dengan
rumusan hujjah. Maka lahirlah fiqoh satau madzab baik di bidang fiqih maupun
akhlak/tassawuf. Oleh karena itu pengertian dari firqah secara etimologi atau bahasa
adalah kelompok, rombongan, kumpulan atau golongan sedangkan secara terminologi
(istilah) firah berarti kelompok atau kelompok yang memahami pemahaman atau
pendapat yang keluar dari pemahaman jama secara bersamaan dan kemudian
memisahkan dari keutamaan dalam islam.

Sebagaimana yang telah diprediksikan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa umatnya
akan terpecah menjadi 73 golongan dan hanya ada 1 golongan saja yang kelak akan
selamat. Sedangkan yang lainnya akan binasa. Ketika beliau ditanya oleh para sahabat:

1
“siapakah mereka yang akan selamat?” Rasululloh SAW menjawab: “mereka adalah
orang-orang yang mengikuti ajaranku dan ajaran para sahabatku”.

Tidaklah cukup bagi seorang hamba mengklaim dirinya sebagai bagian dari Ahlus
Sunnah Wal Jama’ah atau bagian fireqoh an-Najihah karena merasa telah mengikuti
sunnah Rosululloh SAW. Suatu hal yang sangat mendasar adalah mengkaji dan
memahami apa yang Rosul lakukan dan ucapakan serta bagaimana para sahabat
meriwayatkan dan mensyarahi sebuah hadist tentang suatu perkara. Dalam makalah ini
akan membahas latar belakang lahirnya Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.

Mazhab dalam sejarah islam merupakan salah satufenomena yang tidak ada habisnya
untuk dibahas. dalamsejarahnya di satu sisi madzhab merupakan salah satu
wujudkekayaan, keanekaragaman, bahkan salah satu buktikreativitas para cendekiawan
muslim dalam memahami,mengawasi, dan menggali makna dari sumber utama
hukumislam yaitu al-qur'an dan hadis.Jika kita sedikit menengok dan mengkaji para
ulamaterkhusus para ulama yang memiliki kedalamanilmu dan hikmah, perbedaan
pendapat antara mereka tidakpernah menjadikan mereka saling bermusuhan.
bahkanmereka saling menghormati satu sama lain. Menunaikan hak-hak sesama
muslim meskipun memiliki madzhab yangberbeda-beda.

Pada tahun 1912 Ahmad Dahlan mendirikan organisasi muhammadiyah untuk


melaksanakan cita – cita pembaharuan Islam di bumi nusantara . Ahmad Dahlan ingin
mengadakan suatu pembaharuan dalam cara berfikir dan beramal menurut tuntunan
Islam. Ia ingin mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan
Al-Qur’an dan Al-Hadist. Perkumpulan ini berdiri bertepatan pada tanggal 18
November 1912, dan sejak awal Dahlan menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan
organisasi politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.

Gagasan pendirian Muhammadiyah ini juga mendapatkan resistensi baik dari keluarga
maupun dari masyarakat sekitarnya. Berbagai fitnah, hasutan dan tuduhan dating
bertubi- tubi kepadanya. Ia dituduh hendak mendirikan agama baru yang menyalahi
agama Islam. Ada yang menuduh kyai palsu, karena sudah meniru bahasa Belanda
yang Kristen dan macam – macam tuduhan lainnya. Bahkan ada pula yang hendak
membunuhnya. Namun rintangan – rintangan tersebut dihadapinya dengan sabar.

2
Keteguhan hatinya untuk melanjutkan cita – cita dan perjuangan pembaharuan Islam di
tanah air bisa mengatasi semua rintangan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang diketahui dari pembahasan ini, antara lain sebagai
berikut:
1) Apa penyebab munculnya Firqah dalam Islam?
2) Apa pengertian dari Ahlusunnah Waljama’ah dalam Islam?
3) Jelaskan pengertian Mazhab dan jeni - jenisnya dalam Islam?
4) Bagaina latar belakng berdirinya Muhammadiyah dalam Islam?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, antara lain sebagai berikut:
1) Mengetahui Apa penyebab munculnya Firqah dalam Islam
2) Mengetahui apa itu Ahlusunnah Waljama’ah dalam Islam
3) Mengetahui apa itu Mazhab dan jeni - jenisnya dalam Islam
4) Mengetahui Bagaina latar belakng berdirinya Muhammadiyah dalam Islam

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Firqah
Secara bahasa firqah berarti kelompok manusia, yang bisa jadi punya pemahaman
berbeda dengan muslim lainnya. Istilah firqah biasa digunakan untuk
menyederhanakan kelompok, aliran, bahkan sekte.

Kelompok manusia dalam firqah ini merujuk pada cendekiawan yang memiliki
pengetahuan tinggi. Pendapat lainnya menjelaskan firqah adalah kelompok yang
memisahkan diri dalam urusan agama setelah ada ijma'.

a. Penyebab munculnya fiqrah dalam Islam


Dikutip dari buku Teologi Al Banjari karya Khairil Anwar, penyebab munculnya
firqah dalam Islam dilatarbelakangi oleh perbedaan dan perselisihan padangan
tentang masalah politik dan teologi. Perbedaan pandangan inilah yang
memudahkan satu firqah mengkufurkan firqah lainnya. Contohnya seperti di bawah
ini:
 Cenderung berpendapat menurut pikiran sendiri
 Tajamnya perselisihan dalam bidang fiqih
 Perselisihan dalam masalah asma,sifat dan perbuatan Allah SWT
 Hilangnya kekuasaan politik islam dan runtuhnya kekhalifahan
 Berani menetapkan kedudukan sahabat Nabi SAW tanpa dasar yang kuat
 Perbedaan Ijtihad dikalangan sahabat
 Fanatisme kesukuan bangsa Arab
 Perebutan jabatan khalifah
b. Macam – macam Fiqrah dalam Islam
Adapun macam – macam fiqrah yang dikenal dalam Islam antara lain sebagai
berikut:
1) Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja)
Ahlus Sunnah Wal Jama’ah adalah kaum atau golongan yang mengamalkan
ajaran agama Islam murni sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW dan para

4
sahabatnya. Firqah inilah yang telah dianut oleh mayoritas umat Islam di dunia
pada umumnya, termasuk di Indonesia.
2) Siyah
Siyah adalah kaum yang beri'tiqod bahwa Ali bi Abi Thalib adalah orang yang
berhak menjadi khalifah pengganti Rasulullah SAW. Sementara Abu Bakar,
Umar, Usman dianggap khalifah yang tidak sah, karena mengambil haknya Ali
bin Abi Thalib.
3) Khawarij
Khawarij merupakan golongan yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib
karena menolak tahkim (perdamaian) pasca Perang Shiffin. Mereka mempunyai
semboyan "la hukma illa lilahi" (tidak ada hukum kecuali dari Allah SWT).
Para pemimpin khawarij antara lain Urwa bin Khudair, Najdah bin Uwaimir,
Mustaurid bin Saad, dan sebagainya.
4) Murji’ah
Murji’ah adalah kaum yang menangguhkan orang yang bersalah sampai di
hadapan Tuhan. Pemimpinnya Hasan bin Bilal al Muzn. Dikatakan Murjiah
karena berpendapat pelaku dosa besar tidaklah kafir dan tidak berpengaruh
terhadap iman seseorang. Sebab mereka percaya masih ada harapan (irja) dan
ampunan (maghfiroh) dari Allah.
5) Mu’tazilah
Mu’tazilah yakni disebut dengan kaum yang menyisihkan diri karena mereka
merupakan kaum rasionalis yang hanya mengunakan akal saja.
6) Qodariyah
Qodariyah merupakan aham yang percaya bahwa segala tindakan manusia
dilakukan sendiri oleh manusia, Tuhan tidak ikut mencampuri perbuatan
manusia.
7) Jabariyah
Nama Jabariyah diambil dari kata jabara yang artinya memaksa.P aham ini
dinamakan Jabariyah karena berpendapat tidak ada ikhtiar bagi manusia
(fatalisme).
8) Najariyah

5
Pendiri Najariyah adalah Abu Abdullah Husein bin Muhammad an-Najar.
Sehinnga golongan ini dinamakan Najariyah karena diambil dari nama
pendirinya.

9) Wahabi
Pendiri paham Wahabi adalah Muhammad bin Abdul Wahab. Sebab itulah
pahamnya disebut dengan Wahabi.
10) Bahaiyah
Didirikan oleh seorang syiah imamiah di Iran bernama Mirza Ali Muhammad.
Ia menyebut dirinya sebagai Al Bab (pintu). Pintu yang dimaksud adalah pintu
yang menghubungkan dengan imam yang lenyap yang akan keluar di akhir
zaman.
11) Ahmadiyah
Pendirinya adalah Mirza Ghulam Ahmad. Ia mengaku menerima wahyu dari
Tuhan dan mengaku diangkat menjadi Nabi.

2.2 Ahlusunnah Waljama’ah

Ahlus Sunnah Wal Jama’ah sering disingkat Aswaja adalah orang-orang yang
mengikuti sunnah Rasulullah Saw dan berada dalam golongan jamaah kaum Muslimin.
Secara bahasa, istilah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah terdiri dari tiga kata:

1. Ahlu/Ahli
2. Sunnah
3. Jamaah

Ahli artinya orang yang mahir, menguasai, paham sekali dalam suatu ilmu.

Sunah secara bahasa berasal dari kata "sanna" yang artinya "jalan".

Dalam KBBI sunah diartikan sebagai "jalan yang biasa ditempuh; kebiasaan; aturan
agama yang didasarkan atas segala apa yang dinukilkan dari Nabi Muhammad saw.,
baik perbuatan, perkataan, sikap, maupun kebiasaan yang tidak pernah
ditinggalkannya; hadis.

6
Dalam istilah fiqih, sunah artinya perbuatan yang apabila dilakukan mendapat pahala
dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa. Jamaah atau jemaah (baku) artinya
kumpulan atau rombongan orang beribadah, orang banyak; publik.

Dengan demikian, secara bahasa Ahlus Sunnah wal Jamaah artinya orang-orang yang
mengikuti Rasulullah Saw dalam mengamalkan Islam.

Jadi, Ahlus Sunnah wal Jama'ah, adalah mereka yang berpegang teguh pada sunnah
Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejak dan
jalan mereka, baik dalam hal ‘aqidah, perkataan maupun perbuatan, juga mereka yang
istiqamah (konsisten) dalam ber-ittiba' (mengikuti Sunnah Rasul) dan menjauhi
perbuatan bid'ah.

Ciri-Ciri Ahlus Sunnah wal Jamaah menurut Imam Ahmad bin Hambal, sifat Ahlus
Sunnah wal Jamaah antara lain:

 Beriman kepada Allah dna Rasul-Nya


 Mengakui (mengimani) semua yang dibawa para nabi dan rasul
 Mengetahui hak orang salaf yang telah dipilih oleh Allah untuk menyertai
Nabi-Nya
 Mendahulukan Abu Bakar, Umar, dan Utsman serta mengakui hak Ali bin Abi
Thalib, Zubair, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqqash, Said bin Zaid
bin Amr bin Nufail atas para sahabat yang lain –merekalah sembilan orang
yang telah bersama-sama Nabi Saw berada di atas Gunung Hira’,
 Shalat berjamaah dan Jumat bersama semua pemimpin –baik yang taat
maupun zhalim.
Ahlus Sunnah wal Jamaah itu tidak identik dengan kelompok atau madzhab tertentu,
tetapi siapa saja yang memenuhi kualifikasi di atas.
Ketaatan pada Sunnah Rasul tidak hanya dan tidak cukup dengan cara berpakaian, tapi
lebih dari itu adalah meneladani akhlak, ibadah, dan mu’amalah Rasulullah Saw.
2.3 Mazhab

Dalam ajaran Islam, terdapat beberapa mazhab yang bisa dianut oleh setiap umat
muslim. Dalam hal ini, mazhab adalah pandangan atau pendapat imam tentang hukum
yang berlaku dalam agama.

7
Dengan begitu, masing-masing mazhab yang ada pada agama Islam bisa berbeda. Hal
ini tentu dapat disesuaikan oleh masing-masing umat muslim dengan pilihan mazhab
yang dianut.

Sebelum mengetahui beberapa jenis mazhab dalam ajaran Islam, akan dijelaskan
terlebih dahulu mengenai pengertian mazhab. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, mazhab adalah sesuatu yang menjadi pendapat imam atau ahli agama
berkaitan dengan hukum-hukum yang ijtihadiyah yang digali dari sumbernya. Dalam
hal ini, sumber mazhab diperoleh tidak lain dari Al Quran dan hadis.

Jika dilihat dari bahasanya, mazhab terbagi menjadi dua makna. Pertama Mazhab
adalah al mu’taqad yang berarti diyakini. Kedua mazhab adalah at-thariqah yang
bermakna jalan atau metode. Dari segi bahasa ini, dapat dipahami bahwa mazhab
adalah sesuatu yang diyakini atau berupa jalan maupun metode untuk memahami
hukum-hukum yang berlaku dalam agama Islam.

Secara umum, mazhab mencakup dua hal, yaitu persoalan pokok (ushul) dan cabang
(furu’). Dalam hal ini, setiap mazhab mempunyai pandangan yang beragam mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan hukum agama di masyarakat, baik hukum agama yang
membahas persoalan pokok maupun cabang.

 Jenis-Jenis Mazhab

Dalam agama Islam terdapat empat mazhab yang ada dan berkembang hingga saat
ini. Jenis mazhab adalah mazhab hanafi, mazhab maliki, mazhab syafi’i, serta
mazhab hambali.

1. Mazhab Hanafi
Mazhab yang pertama adalah mazhab hanafi. Sesuai dengan namanya, mazhab
hanafi didirikan oleh Imam Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit. Imam Abu
Hanifah lahir pada tahun 80 H di Kufah dan wafat pada tahun 150 H. Mazhab
ini dikenal sebagai mazhab ahli qiyas (akal) karena hadis yang sampai ke Irak
hanya sedikit, sehingga Imam Abu Hanafi lebih banyak menggunakan qiyas
atau akal.
Imam Abu Hanifat termasuk ulama cerdas, pengasih, fasih membaca Al Quran
dan ahli ibadah tahajjud. Pada zaman Bani Umayyah, beliau diminta untuk

8
menjadi hakim namun ia menolak tawaran tersebut. Meskipun begitu, mazhab
hanafi ini dapat berkembang karena menjadi mazhab pemerintah pada masa
Khalifah Harun Al-Rasyid.
2. Mazhab Maliki
Berikutnya yaitu mazhab maliki. Mazhab maliki dicetuskan oleh Imam Maliki
bin Anas Al-Ashbahy. Beliau lahir di Madinah pada tahun 93 H dan wafat pada
tahun 179 H. Imam Maliki ini merupakan ahli hadis di Madinah di mana
Rasulullah hidup dan menjadi tokoh penting di kota tersebut.
Mazhab ini dikenal sebagai mazhab ahli hadist yaitu hukum agama yang
bersumber pada hadis-hadis. Dalam hal ini, Imam Maliki lebih mengutamakan
segala hal tindakan dan perbuatan berdasarkan hadis Rasul. Sebab, menurutnya
mustahil penduduk Madinah berbuat sesuatu bertentangan dengan perbuatan
Rasul yang menjadi tokoh besar di kota tersebut.
Mazhab ini lahir di Madinah dan berkembang hingga ke negara lain seperti
Maroko. Imam Maliki ini dikenal sangat hormat kepada Rasulullah dan
menjadikannya junjungan dalam melakukan berbagai hal dan perbuatan di
dunia. Bahkan salah satu sikap hormatnya, ditunjukkan dengan tidak pernah
naik unta di kota Madinah untuk menghormati makam Rasul.
3. Mazhab Syafii
Mazhab berikutnya adalah mazhab syafi’i. Sesuai dengan namanya, mazhab
syafi’i didirikan oleh Imam Muhammad bin Idris As-Syafi’i Al-Quraisyi.
Beliau lahir di Ghuzzah pada tahun 150 H dan wafat di Mesir pada tahun 204
H.
Dalam hal ini, Imam Syafi’i banyak belajar kepada Imam Malik yang telah
dikenal sebagai mahzabul hadist. Kemudian, beliau pergi ke Irak dan belajar
dari ulama Irak yang merupakan penganut mazhab qiyas atau akal.
Di sini, Imam Syafi’i berusaha menggabungkan mazhab hadis dan mazhab
qiyas. Inilah yang menjadi keutamaan mazhab syafi’i dibandingkan mazhab
lain.
4. Mazhab Hambali
Terakhir adalah mazhab hambali. Mazhab hambali didirikan oleh Imam Ahmad
bin Hanbal As-Syaebani. Beliau lahir di Baghdad tahun 164 H dan wafat tahun
248 H.

9
Imam Hambali merupakan murid dari Imam Syafi’i. Selama belajar dengan
Imam Syafi’i, Imam Hambali melahirkan mazhab yang digunakan untuk
perbuatan-perbuatan afdal bukan untuk menentukan hukum, yaitu tidak lain
adalah hadist dla’if. Mazhab ini sangat berguna dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

2.3 Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama
organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah
juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad
SAW. Latar belakang KH Ahmad Dahlan memilih nama Muhammadiyah yang pada
masa itu sangat asing bagi telinga masyarakat umum adalah untuk memancing rasa
ingin tahu dari masyarakat, sehingga ada celah untuk memberikan penjelasan dan
keterangan seluas-luasnya tentang agama Islam sebagaimana yang telah diajarkan
Rasulullah SAW.

Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan


untuk memurnikan ajaran Islam yang dianggap banyak dipengaruhi hal-hal mistik.
Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda
berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan
dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge
School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School
Muhammadiyah (sekarang dikenal dengan Madrasah Mu’allimin _khusus laki-laki,
yang bertempat di Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Mu’allimaat
Muhammadiyah_khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).

Muhammadiyah secara etimologis berarti pengikut nabi Muhammad, karena berasal


dari kata Muhammad, kemudian mendapatkan ya nisbiyah, sedangkan secara
terminologi berarti gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid,
bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah. Berkaitan dengan latar belakang berdirinya
Muhammadiyah secara garis besar faktor penyebabnya adalah pertama, faktor
subyektif adalah hasil pendalaman KH. Ahmad Dahlan terhadap al-Qur’an dalam
menelaah, membahas dan mengkaji kandungan isinya. Kedua, faktor obyektif di mana

10
dapat dilihat secara internal dan eksternal. Secara internal ketidakmurnian amalan
Islam akibat tidak dijadikannya al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai satu-satunya rujukan
oleh sebagiab besar umat Islam Indonesia.

Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi
munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah
berpandangan bahwa Agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi
aqidah, ibadah, akhlaq, dan mu’amalat dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan
yang utuh dan harus dilaksanakan dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif.
Dengan mengemban misi gerakan tersebut Muhammadiyah dapat mewujudkan atau
mengaktualisasikan Agama Islam menjadi rahmatan lil-’alamin dalam kehidupan di
muka bumi ini.

Visi Muhammadiyah adalah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan al-Qur’an dan
as-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif dalam
melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar di segala bidang, sehingga
menjadi rahmatan li al-‘alamin bagi umat, bangsa dan dunia kemanusiaan menuju
terciptanya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang diridhai Allah swt dalam
kehidupan di dunia ini. Misi Muhammadiyah adalah:

1) Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah swt yang
dibawa oleh Rasulullah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh hingga Nabi
Muhammad saw.
2) Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran
Islam untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang
bersifat duniawi.
3) Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur’an sebagai kitab
Allah yang terakhir untuk umat manusia sebagai penjelasannya.
4) Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan
masyarakat. Lihat Tanfidz Keputusan Musyawarah Wilayah ke-39
Muhammadiyah Sumatera Barat tahun 2005 di Kota Sawahlunto

Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah

11
Keinginan dari KH. Akhmad Dahlan untuk mendirikan organisasi yang dapat dijadikan
sebagai alat perjuangnan dan da’wah untuk nenegakan amar ma’ruf nahyi munkar yang
bersumber pada Al-Qur’an, surat Al-Imron:104 dan surat Al-ma’un sebagai sumber
dari gerakan sosial praktis untuk mewujudkan gerakan tauhid.

Ketidak murnian ajaran islam yang dipahami oleh sebagian umat islam Indonesia,
sebagai bentuk adaptasi tidak tuntas antara tradisi islam dan tradisi lokal nusantara
dalam awal bermuatan faham animisme dan dinamisme. Sehingga dalam prakteknya
umat islam di indonesia memperlihatkan hal-hal yang bertentangan dengan prinsif-
prinsif ajaran islam, terutama yang berhubuaan dengan prinsif akidah islam yag
menolak segala bentuk kemusyrikan, taqlid, bid’ah, dan khurafat. Sehingga pemurnian
ajaran menjadi piliha mutlak bagi umat islamm Indonesia.

Keterbelakangan umat islam indonesia dalam segi kehidupan menjadi sumber


keprihatinan untuk mencarikan solusi agar dapat keluar menjadi keterbelakangan.
Keterbelakangan umat islam dalam dunia pendidikan menjadi sumber utama
keterbelakangan dalam peradaban. Pesantren tidak bisa selamanya dianggap menjadi
sumber lahirnya generasi baru muda islam yang berpikir moderen. Kesejarteraan umat
islam akan tetap berada dibawah garis kemiskinan jika kebodohan masih melengkupi
umat islam indonesia.

Maraknya kristenisasi di indonesia sebegai efek domino dari imperalisme Eropa ke


dunia timur yang mayoritas beragama islam. Proyek kristenisasi satu paket dengan
proyek imperialalisme dan modernisasi bangsa Eropa, selain keinginan untuk
memperluas daerah koloni untuk memasarkan produk-produk hasil refolusi industeri
yang melada erofa.

Imperialisme Eropa tidak hanya membonceng gerilya gerejawan dan para penginjil
untuk menyampaikan ’ajaran jesus’ untuk menyapa umat manusia diseluruh dunia
untuk ’mengikuti’ ajaran jesus. Tetapi juga membawa angin modernisasi yang sedang
melanda erofa. Modernisasi yang terhembus melalui model pendidikan barat (belanda)
di indonesia mengusung paham-paham yang melahirkan moernisasi erofa, seperti
sekularisme, individualisme, liberalisme dan rasionalisme. Jika penetrasi itu tidak
dihentikan maka akan terlahir generasi baru islam yang rasionaltetapi liberal dan
sekuler.

12
 Faktor Internal
Faktir internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri umat islam sendiri yang
tercermin dalam dua hal, yaitu sikap beragama dan sistem pendidikan islam.

Sikap beragama umat islam saat itu pada umumnya belum dapat dikatakan sebagai
sikap beragama yang rasional. Sirik, taklid, dan bid’ah masih menyelubungai
kehidupan umat islam, terutama dalam lingkungan kraton, dimana kebudayaan
hindu telah jauh tertanam. Sikap beragama yang demikian bukanlah terbentuk
secara tiba-tiba pada awal abad ke 20 itu, tetapi merupakan warisan yang berakar
jauh pada masa terjadinya proses islamisasi beberapa abad sebelumnya. Seperti
diketahui proses islamisasi di indonesia sangat di pengaruhi oleh dua hal, yaitu
Tasawuf/Tarekat dan mazhab fikih, dan dalam proses tersebut para pedagang dan
kaum sifi memegang peranan yag sangat penting. Melalui merekalah islam dapat
menjangkau daerah-daerah hampir diseluruh nusantara ini.

 Factor eksternal
Faktor lain yang melatarbelakangi lahirnya pemikiran Muhammadiah adalah faktor
yang bersifat eksternal yang disebabkan oleh politik penjajahan kolonial belanda.
Faktor tersebut antara lain tanpak dalam system pendidikan kolonial serta usaha
kearah westrnisasi dan kristenisasi.

Pendidikan kolonial dikelola oleh pemerintah kolonial untuk anak-anak bumi putra,
ataupun yang diserahkan kepada misi and zending Kristen dengan bantuan
financial dari pemerintah belanda. Pendidikan demikian pada awal abad ke 20 telah
meyebar dibeberapa kota, sejak dari pendidikan dasar sampai atas, yang terdiri dari
lembaga pendidikan guru dan sekolah kejuruan. Adanya lembaga pendidikan
colonial terdapatlah dua macam pendidikan diawal abad 20, yaitu pendidikan islam
tradisional dan pendideikan colonial. Kedua jenis pendidikan ini dibedakan, bukan
hanya dari segi tujuan yang ingin dicapai, tetapi juga dari kurikulumnya.

Pendidikan kolonial melarang masuknya pelajaran agama dalam sekolah-sekolah


colonial, dan dalan artian ini orang menilai pendidikan colonial sebagai pendidikan
yang bersifat sekuler, disamping sebagai peyebar kebudayaan barat. Dengan corak
pendidikan yang demikian pemerintah colonial tidak hanya menginginkan lahirnya
golongan pribumi yang terdidik, tetapi juga berkebudayaan barat. Hal ini

13
merupakan salah satu sisi politik etis yang disebut politik asisiasi yang pada
hakekatnya tidak lain dari usaha westernisasi yang bertujuan menarik penduduk
asli Indonesia kedalam orbit kebudayaan barat. Dari lembaga pendidikan ini
lahirlah golongan intlektual yang biasanya memuja barat dan menyudutkan tradisi
nenekmoyang serta kurang menghargai islam, agama yang dianutnya. Hal ini
agaknya wajar, karena mereka lebih dikenalkan dengan ilmu-ilmu dan kebudayaan
barat yang sekuler anpa mengimbanginya dengan pendidiakan agama konsumsi
moral dan jiwanya. Sikap umat yang demikianlah tankanya yang dimaksud sebagai
ancaman dan tantangan bagi islam diawal abad ke 20.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi firqah adalah sebuah paham keagamaan yang dimiliki oleh orang islam,yang
memiliki kepercayaan yang berbeda tentang masalah (pandangan) terhadap hukum
islam yang kurang begitu jelas. penyebab munculnya firqah dalam Islam
dilatarbelakangi oleh perbedaan dan perselisihan padangan tentang masalah politik dan
teologi. Perbedaan pandangan inilah yang memudahkan satu firqah mengkufurkan
firqah lainnya.

Jadi, Ahlus Sunnah wal Jama'ah, adalah mereka yang berpegang teguh pada sunnah
Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejak dan
jalan mereka, baik dalam hal ‘aqidah, perkataan maupun perbuatan, juga mereka yang
istiqamah (konsisten) dalam ber-ittiba' (mengikuti Sunnah Rasul) dan menjauhi
perbuatan bid'ah.

Dari segi bahasa dapat dipahami bahwa mazhab adalah sesuatu yang diyakini atau
berupa jalan maupun metode untuk memahami hukum-hukum yang berlaku dalam
agama Islam. Dan dalam agama Islam terdapat empat mazhab yang ada dan
berkembang hingga saat ini antara lain: mazhab hanafi, mazhab maliki, mazhab syafi’i,
serta mazhab hambali.

Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid,
bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah dengan maksud dan tujuan menegakkan dan

14
menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya. Ketidak murnian ajaran islam yang dipahami oleh sebagian umat islam
Indonesia, sebagai bentuk adaptasi tidak tuntas antara tradisi islam dan tradisi lokal
nusantara dalam awal bermuatan faham animisme dan dinamisme. Sehingga dalam
prakteknya umat islam di indonesia memperlihatkan hal-hal yang bertentangan dengan
prinsif-prinsif ajaran islam, terutama yang berhubuaan dengan prinsif akidah islam yag
menolak segala bentuk kemusyrikan, taqlid, bid’ah, dan khurafat. Sehingga KH.
Akhmad Dahlan berkeinginan untuk mendirikan organisasi yang dapat dijadikan
sebagai alat perjuangnan dan da’wah untuk nenegakan amar ma’ruf nahyi munkar yang
bersumber pada Al-Qur’an, surat Al-Imron:104 dan surat Al-ma’un sebagai sumber
dari gerakan sosial praktis untuk mewujudkan gerakan tauhid.

3.2 Saran
Sebagai generasi penerus Islam marilah kita selalu meneladani sikap Rasulullah SAW.
Dalam kehidupan sehari – hari , sebagaimnana K.H Ahmad Dahlan dengan sikap dan
cita – cita mulianya untuk meneruskan untuk menyebarkan dan mengembangkan
ajaran Islam yang sesuai dengan Al-qur’an dan Al-hadist.
Serta menerapkan ide dan konsep beliau dalam memperjuangkan agama islam. Karena
tantangan pada zaman sekarang lebih komlit, canggih dan tanpa mengenal batas waktu
dan tempat. Islam akan tetap jaya di bumi apabila generasi Islam itu sendiri
mempunyai semangat juang yang tinggi, juga semangat belajar, beribadah dan amal
yang tinggi pula.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5725218/arti-firqah-secara-bahasa-penyebab-
muncul-dan-jenisnya/2
https://www.risalahislam.com/2013/11/pengertian-ahlus-sunnah-wal-jamaah.html?m=1

https://m.merdeka.com/jateng/mahzab-adalah-pendapat-imam-tentang-hukum-agama-
ketahui-setiap-jenisnya-kln.html?page=7
http://pekalonganmu.com/halaman/detail/tentang-muhammadiyah

16

Anda mungkin juga menyukai