Disusun Oleh :
Muhammad Azzakiy
NIM : 5552170126
PUUN
GIRANG
TANGTU
JARO TANGTU
JARO DUA
TANGKESAN JARO TUJUH BARESAN
BELAS
3. Pakaian Kedinasan
Jaro Tanggungan dalam berpakaian resmi memakai baju
warna putih dibagian dalam dan warna hitam dibagian luar,
berlengan Panjang dengan ikat kepala warna hitam batik,
berkain sarung sebatas dengkul yang menutupi celana ¾
berikat pinggang kain selendang dilengkapi tas kulit kayu
dikalungkan dilehernya dan sebilah golok terselip di
pinggangnya.
b. Hubungan antar Masyarakat
Dalam menjalankan pekerjaan yang dianggap berat,
dilaksanakan dengan cara gotong royong, misalnya pembuatan
rumah, perkawinan, kelahiran, khitanan, maupun kematian.
c. Seni Tradisi
Salah satu kesenian masyarakat Baduy adalah Seni
Angklung yang berbau magis dan memiliki unsur sakral yang
hanya ditampilkan pada waktu tertentu dan biasanya dilakukan
pada menjelang musim tanam padi di Huma Serang atau ketika
akan memulai (mipit) padi.
d. Upacara Adat
Masyarakat Baduy seiap tahunnya menyelenggarakan beberapa
macam upacara adat yang tidak boleh diintip, ditonton atau
diikuti masyarakat luar. Upacara tersebut antaralain:
1. Kawalu
Merupakan upacara adat yang paling sakral dan dianggap
sebagai acara yang sangat penitng sebagai peristiwa besar
dalam mengakhiri tutup tahun dengan melaksanakan puasa
selama 3 (tiga) bulan dan seluruh Kawasan dinyatakan ditutup
bagi tamu yang mau masuk
2. Ngalaksa
yaitu upacara yang dilaksanakan seusai Kawalu Tutug sebagai
wujud kegembiraan setelah berpuasa
3. Seren Tahun
Merupakan upacara siding evaluasi hasil pertanian setahun
yang lalu dan rencana pertanian setahun mendatang yang
biasanya dilaksanakan di Huma atau di Pusat Pemerintahan
Hukum Adat.
4. Seba
Merupakan kunjungan resmi yang merupakan peristiwa untaian
adat masyarakat Baduy yang dilakukan seusai Kawalu dengan
rangkaian acara secara terperinci serta persiapan yang matang
disamping berpedoman pada peraturan adat dan orang yang
berperan dalam seba adalah kepercayaan puun atas nama
warganya memberikan laporan kepada pemerintah sekaligus
menjembatani komunikasi sambung rasa
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari data yang dijelaskan diatas dapat kita simpulkan bahwa seba
merupakan tradisi turun menurun yang dilakukan masyarakat Baduy tiap
tahunnya sebagai wujud nyata kesetiaan dan ketaatan mereka kepada
pemerintah Republik Indonesia. Masyarakat Baduy memiliki 2 sistem
pemerintahan, yaitu Baduy jero (dalam) dan Baduy luar. Masyarakat
Baduy juga memiliki tata pemerintahan sendiri dengan kepala suku
sebagai pemimpinnya yang disebut puun. Pelaksanaan pemerintah
dilaksanakan oleh Jaro yang diagi dalam 4 jabatan yang setiap jaro
memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA