Anda di halaman 1dari 6

URGENSI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI

INDONESIA
Disusun Oleh :
Kelompok 8

Amelia Suci Sapitri

Meti Rahayu Putri

Suci Wulandari

Vira Mustika soleha


1. Sarana alternatif pemecahan konflik

 Penyelenggaraan  mempunyai dua tanggung  Model-model


pendidikan jawab besar, yaitu pembelajaran
multikultural di menyiapkan bangsa mengenai
dunia pendidikan Indonesia untuk kebangsaan yang
diakui dapat mengahadapi arus budaya masih kurang dapat
menjadi solusi luar  di era globalisasi dan menghargai
nyata bagi konflik menyatukan bangsa perbedaan
dan disharmonisasi sendiri yang terdiri dari menimbulkan
yang terjadi di berbagai macam budaya konflikdari realitas
masyarakat kehidupan
 Maka, penyelenggaraan pendidikan multikultural dapat berbangsa dan
dikatakann berhasil apabila terbentuk pada diri setiap peserta bernegara saat ini
didik sikap saling toleransi, tidak bermusuhan, dan tidak
berkonflik yang disebabkan oleh perbedaan budaya, suku,
bahasa, dan lain sebagainya.
2. Agar peserta didik tidak meinggalkan akar budaya

 pendidikan multikultural juga


signifikan dalam upaya membina
peserta didik agar tidak
meninggalkan akar budaya yang
ia miliki sebelumnya, saat ia
berhubungan dengan realitas
sosial-budaya di era globalisasi
 peserta didik tersebut hendaknya
diberikan pengetahuan yang beragam.
 dengan pendidikan multikultural
Sehingga peserta didik tersebut memiliki
itulah, diharapkan mampu
kemampuan global.
membangun Indonesia yang
 peserta didik perlu diberi pemahaman
sesuai dengan kondisi masyarakat
yang luas tentang banyak budaya, agar
Indonesia saat ini.
siswa tidak melupakan asal budayanya
 Karena keanekaragaman budaya
dan ras yang ada di Indonesia itu
merupakan sebuah kekayaan yang
harus kita jaga dan lestarikan.
3.  Sebagai landasan pengembangan kurikulum nasional

Pengembangan kurikulum yang berdasarkan pendidikan multikultural dapat dilakukan


berdasarkan langkah-langkah :

a) Mengubah filosofi kurikulum dari yang berlaku secara serentak

b) Harus merubah teori tentang konten

c) Teori belajar yang digunakan harus memperhatikan unsur


keragaman sosial, budaya, ekonomi, dan politik

d) Proses belajar yang dikembangkan harus berdasarkan cara


belajar berkelompok dan bersaing secara kelompok dalam situasi
yang positif

e) Evaluasi
4.  Menuju masyarakat Indonesia yang Multikultural

Corak masyarakat konsep yang relevan


Inti dari cita-cita
Indonesia yang dengan
reformasi Indonesia
Bhineka Tunggal Ika multikulturalisme
• mewujudkan masyarakat • keanekaragaman suku • Demokrasi
sipil yang demokratis bangsa • keadilan dan hukum
• ditegakkan hukum untuk • keanekaragaman budaya • nilai-nilai budaya dan etos
supremasi keadilan yang ada dalam • kebersamaan dalam
• pemerintah yang bersih masyarakat Indonesia perbedaan yang sederajat
dari KKN secara menyeluruh • suku bangsa,
• terwujudnya keteraturan • Eksistensi kesukubangsaan
sosial serta rasa aman keberanekaragaman • kebudayaan suku bangsa,
dalam masyarakat yang tersebut dapat terlihat dari keyakinan keagamaan
menjamin kelancaran terwujudnya sikap saling • ungkapan-ungkapan
produktivitas warga menghargai,
menghormati, dan budaya, domain privat dan
masyarakat publik, HAM, hak budaya
• kehidupan ekonomi yang toleransi antar kebudayaan
satu sama lain.  komuniti
mensejahterakan rakyat
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai