Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN

“Dinamika dan Tantangan Bela Negara”


Dosen Pengampu : Ina Yunita S. SH. Mkn

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. Anggi Nasyita Putri (46121080)


2. Fedy Ferdiansyah (46121085)
3. Fitri Rahmasari (46121086)
4. Rahmatullah (46121095)

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI MANAJERIAL


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Dinamika dan Tantangan Bela Negara” ini dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata
kuliah Kewarganegaraan di program studi Akuntansi Manajerial, Jurusan
Akuntansi, Politeknik Negeri Ujung Pandang. Dalam kesempatan ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, diantaranya :

1. Ibu Ina Yunita S. SH. Mkn selaku dosen pengampu pada mata kuliah
kewarganegaraan yang telah memberikan ilmu sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Keluarga yang selalu mendukung, mendoakan, dan menyemangati kami.

3. Teman-teman sekelompok yang telah membantu menyelesaikan tugas


makalah ini.
4. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu menyelesaikan tugas
makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami masih merasa belum sempurna. Oleh
karena itu, kami memohon maaf apabila masih banyak kekurangan. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. Kritik dan saran tersebut akan kami jadikan bahan
evaluasi kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih.

Makassar, 20 Juni 2022

1
DAFTAR ISI

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bela Negara adalah sebagai organisasi mata Rantai Perintis Kemerdekaan
Republik Indonesia yang di bentuk untuk turut mempertahankan Kemerdekaan
Republik Indonesia dengan tetap tegak dan utuhnya wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan juga turut peran serta membantu dan mendampingi
pemerintah penyelenggara Negara dalam setiap kebijakan Pemerintahan baik
tingkat Pusat maupun daerah demi tercapainya Pembangunan di segala bidang
secara menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia.
Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan
bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia
akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak
bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan
sejarah dan melupakan para pahlawan dan para pendiri Bangsa terdahulu, BELA
NEGARA berkewajiban juga di tuntut pada anggotanya untuk menegakkan
kebenaran dalam berbangsa dan bernegara bahwa di kemudian hari jangan ada
lagi bangsa yang tidak menghormati pemimpinya dan Jangan ada lagi bangsa
yang melecehkan lembaga lembaga tinggi negara dan Institusi Negara yang Sah
lainya.
Para Pejuang Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia menginginkan
rakyat ini tetap bersatu tidak ada yang makar namun sebaliknya tidak ada lagi di
negara ini kesewenang wenangan pemimpin dan para penyelenggara negara
menindas Rakyatnya, Pejuang Perintis Kemerdekaan ingin bangsa ini tetap hidup
rukun bersatu bersinergi antara Lembaga Tinggi negara pemerintah dan
TNI/POLRI bersama rakyat membangun dan menjaga keutuhan negara dalam satu
tujuan Bela negara seperti yang tercantum dalam amanat UUD 45 sebagaimana
tersebut di atas.

3
Dengan demikian sesuai dengan namanya Penerus Pejuang Perintis
Kemerdekaan Republik Indonesia Bela Negara yang mendapat amanah dari para
Pejuang Perintis Kemerdekaan lewat surat keputusan sah dari Ketua Umum
Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia Masa Bhakti 2004-2009, kita mengajak
seluruh komponen bangsa khususnya para generasi muda yang lahir dan
menghirup udara dan makan minum di bumi pertiwi ini untuk tetap bergandeng
tangan bersatu dalam satu kesatuan dan mari kita teruskan perjuangan para pendiri
bangsa yang sudah berkorban nyawa harta darah nanah dan1 segalanya demi untuk
bangsa dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
17 Agustus 1945, serta mengisi kemerdekaan dengan segala upaya dan
kemampuan kita demi kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan juga
ketentraman seluruh anak bangsa tanpa memandang suku, agama, ras atau
golongan, serta mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk ikut peran serta di
barisan terdepan membela negara sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat (3) yang
tercantum di atas dengan segala kemampuan dan ketrampilan yang kita miliki.
Oleh karena itu Bela Negara adalah spektrum yang sangat luas, dari yang
terhalus sampai yang terkeras sekalipun, yang dimulai dari berbuat baik sesama
warga Negara sampai berupaya menangkal ancaman serangan musuh bersenjata
yang datangnya dari dalam negeri maupun dari luar demi untuk melindungi
kedaulatan bangsa dan negara. Oleh karena itu kita sadar bahwa Bela Negara
bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah atau TNI/POLRI saja melainkan juga
tanggung jawab seluruh elemen Masyarakat Indonesia, maka dari itu BELA
NEGARA akan memobilisasi relawan-relawan Kesadaran Bela Negara yang akan
digalang di seluruh wilayah Indonesia untuk mensukseskan gerakan Bela Negara
menjadi gerakan Nasional yang sesuai KEPPRES RI No. 28 tanggal 19 Desember
2006. Dalam pelaksanaannya Gerakan Bela Negara juga menyesuaikan dengan
peraturan pemerintah dan peraturan adat istiadat yang berlaku di daerah masing-
masing tanpa bersebrangan satu sama lain.1
Demi cita-cita yang mulia bagi seluruh anak bangsa, maka BELA NEGARA
turut berperan serta membangun bangsa dalam hal kesadaran Berbela Negara
1
Mujiharto Panga, (2013, Oktober 13), From
https://mahasiswa.ung.ac.id/921411144/home/2013/10/13/bela-negara.html

4
secara menyeluruh yang tepat Guna dengan membuat beberapa Bidang bidang
Keorganisasian dan satuan-satuan tugas untuk membantu aparat pemerintah dan
juga TNI/POLRI pada khususnya dalam bidang Pertahanan dan Keamanan
Negara Kamtibmas, antara lain:
1. BELA NEGRA dipersiapkan untuk komponan cadangan dan pendukung
TNI/POLRI. Dalam bidang Pertahanan dan keamanan negara jika di
butuhkan, Sat-Bela Negara juga membangun pencitraan TNI pada
Masyarakat luas, dan menjalin hubungan kemitraan POLRI dengan
Masyarakat, mengingat jumlah Prajurit dan Personel dan juga masih
minimnya peralatanTNI/POLRI kita maka belum seperti yang kita harapkan
bersama, karena belum sebanding dengan luas pulau di wilayah NKRI dan
pesatnya perkembangan penduduk atau kehidupan masyarakat kita yang
beraneka ragam suku budaya, sehingga sering terjadi keributan antar warga
yang terkadang beda pendapat atau paham dan juga kejahatan dan
pelanggaran hukum lainya yang masih marak di bebarapa wilayah, untuk itu
Kamtibmas masih sangat perlu ditingkatkan bersama;
2. Membentuk Satgas Peka Bencana Alam yang akan turut bergabung dengan
badan penanggulangan bencana alam nasional, karena akhir-akhir ini di
beberapa daerah kita sering terjadinya bencana alam dari gempa banjir angin
puting beliung dan kebakaran hutan dan lain-lain ini menjadi keprihatinan
kita bersama; Membentuk Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum di
beberapa daerah demi memberi pelayanan Konsultasi dan Bantuan di bidang
Hukum pada seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan dan juga turut
peran serta menegakan Supremasi Hukum yang berlaku di Negara Kesatuan
Republik Indonesia; Membentuk Koperasi dari tingkat Kepengurusan Pusat
dan di Daerah guna mendidik dan mengenalkan pentingnya Perkoperasian di
negara kita sebagai soko guru perekonomian Rakyat. Koperasi Bela Negara di
bentuk demi kepentingan kesejahteraan para anggota dan masyarakat Luas
pada umumnya, Menyelenggarakan Event Hari Hari Besar Nasional dan
seminar-seminar Nasional bersama pemerintah dan Lembaga Tinggi Negara
dan juga kalangan swasta Nasional Lainya, pada moment-moment penting di

5
negeri ini yang perlu kita angkat dan besarkan agar dapat mendidik kecintaan
dan kemajuan pada anak Bangsa dan negara;
3. Melestarikan sejarah kepahlawanan nasional dan budaya bangsa dan juga
melestarikan lingkungan hidup sumber daya alam yang ada di sekliling kita
demi kelangsungan hidup anak Bangsa masa sekarang dan masa akan datang,
Agenda utama yang harus bisa kita lakukan untuk sementara ini oleh BELA
NEGARA yaitu akan menggalakan dan mengajak para anggotanya dan
elemen masyarakat lainya untuk meningkatkan kesadaran Berbela Negara
demi memupuk jiwa Nasionalisme dan Patriotisme para pemuda dan generasi
penerus anak bangsa agar selalu memperkokoh dan mengamalkan nilai-nilai
Sumpah Pemuda tanggal 28 0ktober 1928 yang dipelopori oleh para
pergerakan Pemuda terdahulu agar lebih semangat untuk menjaga dan
menegakkan Ideologi Pancasila dan UUD 1945 demi tetap tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia dalam kerangka Utuh NKRI.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.
Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela
negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan pada NKRI / Negara Kesatuan Republik
Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan
kesatuan NKRI.2

1.2 Rumusan Masalah

Rumuan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apa definisi dan dinamika bela negara?


2. Apa fungsi dan tujuan dari bela negara?

3. Apa yang menjadi tantangan dari bela negara?


2
Idem

6
4. Adakah hambatan untuk ikut berperan dalam membela negara?
5. Apa ancaman dari dalam negeri dan luar negeri dan bagaimana cara
meminimalisir ancaman tersebut?
6. Sebagai mahasiswa apa peran yang bisa dilakukan untuk bela negara?

1.3 Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :

1. Memamahami definisi dan dinamika dari bela negara.


2. Mengetahui fungsi dan tujuan bela negara.
3. Mengetahui tantangan bela negara
4. Mengetahui yang menjadi hambatan untuk ikut berperan dalam
membela negara.
5. Mengetahui ancaman dari dalam negeri dan luar negeri dan cara
meminimalisir ancaman tersebut.
6. Mengetahui apa yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa untuk bela
negara.

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Dinamika Bela Negara


Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara (UU No.3 tahun 2002).
Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui:
(a) Pendidikan Kewarganegaraan;
(b) Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
(c) Pengadilan sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela
dan secara wajib;
(d) Pengabdian sesuai dengan profesi (UU No. 3 tahun 2002). Sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945, bahwa usaha bela negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warganegara. Hal ini menunjukka adanya
asas demokrasi dalm pembelaan negara yang mencakup dua arti. Pertama, bahwa
setiap warganegara turut serta daam menentukan kebijakan tentang pembelaan
negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan
perundang-undangan yang berlaku. Kedua, bahwa setiap warganegara harus turut
serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan
profesinya masing-masing.
Dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 3 menyatakan bahwa setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Artinya setiap warga
negara memiliki wewenang menggunakan hak selaku warga negara dalam
membela negara. Tidak ada hak untuk orang lain atau kelompok lain
melarangnya. Demikian juga setiap warga negara wajib membela negaranya jika
negara dalam keadaan bahaya. Misalnya ada ancaman dari dalam maupun dari
luar yang berupaya mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Maka setiap warga negara harus membela dan mempertahankan
tegaknya NKRI. Kata “Wajib” sebagaimana terdapat dalam UUD 1945,

8
mengandung makna bahwa negara dapat memaksa warga negara untuk ikut
dalam pembelaan negara.
Bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga Negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air,
kesadaran3 berbangsa dan bemegara Indonesia, keyakinan akan kesaktian
Pancasila sebagai ideologi Negara, kerelaan untuk berkorban guna meniadakan
setiap ancaman baik dari luar maupun dari dalam negeri yang membahayakan
kemerdekaan dan kedaulatan Negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan
wilayah dan yurisdiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
(Basrie, 1998: 8).
Bela Negara merupakan sikap setiap individu dengan semangat kejuangan
pantang menyerah dalam jiwa Sapta Marga, dilandasi keimanan dan ketaqwaan,
berniat tekad bulat tanpa pamrih dan berani rela berkorban melaksanakan bela
Negara dengan didasari sikap profesionalitas dan integritasnya untuk bersama-
sama mencapai tujuan Negara yang aman dengan landasan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 demi kejayaan Negara (Yulianto, 2013:365).
Seperti halnya kehidupan individual yang terus berkembang, kehidupan
berbangsa juga mengalami perubahan, perkembangan, dan dinamika yang terus
menerus. Ketahanan nasional Indonesia akan selalu menghadapi aneka tantangan
dan ancaman yang ters berubah. Ketahanan nasional sebagai kondisi, salah satu
wajah Tannas, akan selalu menunjukkan dinamika sejalan dengan keadaan atau
obyektif yang ada di masyarakat kita. Sebagai kondisi, gambaran Tannas bisa
berubahubah, kadang tinggi, kadang rendah.3

2.2 Fungsi dan Tujuan Bela Negara


Berikut adalah fungsi dan tujuan yang menjadi manfaat adanya sikap bela
negara di dalam kehidupan sehari-hari, antara lain;

3
Laudia Tysara. (2021, November 11). From https://hot.liputan6.com/read/4708020/bela-
negara-adalah-sikap-dan-perilaku-cinta-negara-sendiri-pahami-dasar-hukumnya

9
1. Penjaga keutuhan wilayah negara

Ketika massa rakyat bergabung untuk mencapai tujuan bersama sebagai


sebuah arti bangsa, karena ikatan utama mereka yang tumbuh atas kesadaran
berbangsa satu, berbahasa satu, dan bertanah air yang satu Indonesia, maka
sesungguhnya bela Negara telah menjadi keniscayaan.

Sejalan dengan perkembangan tata kehidupan berbangsa dan bernegara


yang memang memerlukan investasi mental demikian, sesungguhnya di
lingkungan dunia internasionalpun, suatu negara dalam mempertahankan
eksistensi atau kelangsungan hidupnya memerlukan suatu perjuangan
seluruh anak bangsa untuk mencapai atau mempertahankan kelestarian
teritorialitas atau kedaulatan teritorialnya.

Baik melalui pembangunan internal, dengan menciptakan rasa


persatuan dan kesatuan, atau menciptakan generasi baru yang lebih unggul
kualitasnya daripada generasi sebelumnya, ataupun melalui perjuangan
eksternal, antara lain untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan territorial
negara dari negara-negara, atau bangsa-bangsa lain di dunia, yang sangat
diperlukan sebagai landasan dalam perumusan ketentuan bagi tata hubungan
internasional dan kerjasama internasional antar masyarakat bangsa-bangsa.

Dengan bahasa yang sederhana, dapatlah diterjemahkan bahwa


mempertahankan kelestarian dan kedaulatan territorial dengan
pembangunan internal menciptakan rasa persatuan dikalangan anak bangsa,
dan pembangunan eksternal mengokohkan pengakuan kedaulatan teritorial
sejatinya adalah bela negara.

2. Pertahanan negara dari suatu ancaman

Selain mempartahankan wilayah, bela negara juga berisi semangat yang


terpadu dari warga negara dalam menghadapi ancaman kedaulatan ideologi,
politik, ekonomi, dan sosial budaya. Suatu kenyataan bahwa di era

10
globalisasi ini tidak mungkin sebuah negara mengisolasi dirinya dari negara
lain. Setiap negara saling berhubungan dan tergantung dengan negara lain.

3. Panggilan sejarah

Pada masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Kota Bukitinggi


berperan sebagai kota perjuangan dan ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara
Indonesia setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda atau dikenal dengan
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dibentuk pada 19
Desember 1948 di Bukittingi, Sumatera Barat oleh Syafruddin
Prawiranegara.

Sehingga kemudian peristiwa ini ditetapkan sebagai Hari Bela Negara,


berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 18 Desember
2006. Dalam rangka mengingat sejarah perjuangan Pemerintahan Darurat
Republik Indonesia (PDRI), pemerintah Republik Indonesia membangun
Monumen Nasional Bela Negara di salah satu kawasan yang pernah menjadi
basis PDRI dengan area seluas 40 hektare, tepatnya di Jorong Sungai Siriah,
Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh
Kota, Sumatera Barat.

Telah dicatat dalam sejarah bahwa Republik Indonesia bisa berdiri


tegak sebagai negara-bangsa yang berdaulat tidak lepas dari semangat bela
negara dari seluruh kekuatan rakyat, mulai dari prajurit TNI, petani,
pedagang kecil, nelayan, ulama, santri, dan elemen rakyat yang lain.

Semuanya berjuang, mengorbankan jiwa raganya untuk membela tanah


airnya dari para penjajah. Sejarah menunjukkan pula kepada kita semua
bahwa membela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata,
akan tetapi juga dilakukan oleh setiap warga negara dengan kesadarannya
untuk membela negara, melakukan upay-upaya politik maupun diplomasi.
Ancaman dan tantangan yang dihadapi bangsa adalah panggilan bagi kita
semua untuk bela negara.

11
4. Kewajiban masing-masing warga negara

Sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945


bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara” (pasal 27 ayat 3 UUD 1945), bela negara adalah sikap dan
perilaku warga negara yang dijiwai oleh semanagat dan cinta tanah air. Pasal
tersebut memiliki dua makna, yakni :

1945. Bahwa setiap warga negara memiliki hak sekaligus kewajiban dalam
menentukan kebijakan-kebijakan tentang pembelaan negara melalui
lembaga-lembaga perwakilan sebagaimana diamanatkan oleh UUD
1945.
1946. Setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan
negara, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.

5. Melestarikan budaya

Globalisasi mau tidak mau hanya bisa diterima. Namun demikian, sikap
kritis terhadap dampak-dampak negatif yang ditimbulkan globalisasi perlu
dilakukan. Sebagai contoh masuknya investor dan perusahaan asing ke
Indonesia, di satu sisi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian
negara.

Namun demikian, bila perusahaan asing tersebut sewenang-wenang


atau merusak lingkungan, seluruh bangga Indonesia wajib mengkritisi atau
melawannya. Penggunaan lahan secekupnya merupakan pengamalan nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang pada hakikatnya untuk tetap
melestarikan budaya Indonesia. Sikap kritis juga berlaku terhadap pengaruh
nilai-nilai budaya luar. Di satu sisi, budaya luar dapat memperkaya budaya
Indonesia. Tetapi di sisi lain, harus diakui bahwa tidak semua nilai-nilai
tersebut sesuai dengan budaya orang Indonesia.

Kita dapat bersikap kritis terhadap pengaruh globalisasi dan menyaring


nilai-nilai yang masuk dari luar, bila kita mampu memperkuat nilai-nilai

12
kepribadian bangsa Nilai-nilai tersebut meliputi nilai-nilai adat, nilai-nilai
moral, dan agama yang diwariskan nenek moyang.

6. Menjaga identitas dan integritas bangsa/negara

Identitas nasional suatu bangsa merupakan faktor yang sangat penting


untuk menentukan jati diri sebuah bangsa atau negara yang prinsipnya
identitas itulah yang sedikit banyak menandakan eksistensi sebuah bangsa di
lingkungan internasional.

Bertolak dari konsep di atas, adalah sangat penting bagi setiap bangsa
untuk mempertahankan jati diri nasionalnya demi menjaga eksistensi bangsa
tersebut terutama dalam meningkatkan aspek harga serta kehormatan bangsa
tersebut.

7. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara

Usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara


sebagai nilai dasar bela negara mencakup cinta tanah air, sadar berbangsa
dan bernegara, yakin pada sejarah Pancasila sebagai ideologi negara, rela
berkorban untuk bangsa dan negara serta memiliki kemampuan awal bela
negara.

8. Menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945

Konsepsi bela negara merupakan suatu ajaran yang diharapkan dapat


diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia dan merupakan
pedoman yang perlu diimplementasikan secara berlanjut dalam rangka
membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan.

Selain berfungsi sebagai landasan konsepsional strategis bangsa, yang


didasari oleh Pancasila sebagai landasan idiil dan UUD 1945 sebagai
landasan konstitusional, konsepsi bela negara juga berfungsi sebagai arah
dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan nasional yang meliputi
segenap bidang dan sektor pembangunan secara terpadu.

13
9. Memberikan yang terbaik bagi bangsa juga negara

Negeri ini membutuhkan penduduk yang kokoh dengan jati dirinya,


mempunyai karakter lokal yang luhur, percaya diri dan peka terhadap
permasalahan sosial sehingga mampu terlibat dalam usaha-usaha
kesejahteraan sosial, mempunyai pandangan global, mampu berkolaborasi
untuk memajukan bangsa dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi
sehingga dapat bersaing dan bersanding dengan Negara lain di era ini.

10. Menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa dan Patriotisme

Pada saat ini banyak sekali warga Indonesia yang jarang atau pun tidak
ikut serta dalam bela negara. Hal ini dikarenakan lunturnya
rasa nasionalisme dan juga kebangsaan yang disebabkan oleh beberapa
aspek. Sikap dari keluarga dan juga lingkungan sekitar yang tidak
mencerminkan nilai dan rasa nasionalisme sehingga generasi pada saat ini
meniru sikap tersebut.

Oleh sebab itu upaya yang dapat dilakukan oleh generasi ini untuk
menjaga keutuhan NKRI adalah yang paling pertama adalah menimbulkan
sifat dan sikap nasionalisme untuk seluruh warga, menanamkan rasa
kecintaan pada bangsa dan negara serta sikap dalam arti patriotisme sesuai
dengan kemampuan diri.

Memupuk keimanan dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu,
meninggalkan sifat egois dan acuh tak acuh serta membentuk sifat jujur,
adil, dan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan,  ikut serta dalam
program pemerintah yang mengacu pada menjaga keamanan negara yang
didasarkan bela negara yaitu wajib militer bila perlu.4

2.3 Tantangan Bela Negara


Tantangan adalah suatu hal atau bentuk usaha yang memiliki tujuan untuk

4
Faozan Tri Nugroho. (2020, September 08). From
https://www.bola.com/ragam/read/4350562/tujuan-bela-negara-beserta-manfaat-dan-contohnya-
dalam-kehidupan-sehari-hari

14
menggugah kemampuan.
Adapun tantangan dari bela negara, yaitu sebagai berikut:
 Penguatan Pertahanan Ideologi
Masih soal hoaks yang sedemikian masih bertebaran di media sosial,
kesadaran bela negara mutlak untuk membentengi diri dari serangan
informasi, khususnya terhadap ideologi.
 Kurangnya dorongan masyarakat untuk maju membela negara
Hal ini disebabkan karena kurangnya keasadaran atau pemahaman
penting tentang membela negara dan kurang peduli terhadap Tindakan
atau sesuatu yang ada.
 Kurang Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Hal ini disebabkan karena mungkin perbedaan pendapat,
kesalahpahaman terhadap Tindakan atau sesuatu yang ada.4

2.4 Hambatan yang di Hadapi dalam Bela Negara


1. Kurangnya fasilitas yang mendukung,
2. Perkembangan teknologi yang semakin pesat yang membuat kita terhambat,
3. Kekuatan bersenjata (kurangnya persenjataan),
4. Ekonomi Indonesia yang tidak stabil,
5. Globalisasi dan teknologi yang berkembang pesat
saking pesatnya perkembangan globalisasi dan teknologi, baik pemerintah dan
masyarakatnya mangakibatkan banyaknya utang. Untuk meminimalisir
banyaknya utang kita tidak boleh mengikuti perkembangan teknologi kalau
kita kurang mampu.
6. Kesadaran kita sendiri yang masih kurang, contohnya korupsi

7. Hukum yang belum bisa kita tegakkan.

2.5 Ancaman dari Dalam Negeri dan Luar Negeri Serta Cara
Meminimalisir Ancaman Tersebut
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan dalam negeri maupun luar
negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara,

15
dan keselamatan segenap bangsa.
Adapun ancaman dari dalam negeri sendiri, yaitu:
 Pemberontakan bersenjata
 Konflik horizontalTindakan terorisme
 Sabotase
 Sarah kekerasan
 Pergerakan separatis
 Kerusakan lingkungan
Sedangkan dari luar negeri, sebagai berikut:
 Agresi
 Pelanggaran teritorial oleh negara lain
 Spionase / Spyware
 Sabotase
 Aksi Teror dari Jaringan Internasional
Ancaman di Bidang Ideologi adalah ancaman yang dinilai mempunyai
kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu negara sehingga
akan mengancam terhadap dasar falsafah Negara yaitu Pancasila. Contoh
ancaman di bidang ideologi adalah : Ideologi Komunisme, ... Ideologi marxisme,
Liberalis-indivudualis.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah:
1. Memahami lebih dalam arti penting Pancasila sebagai ideologi negara.
2. Menanamkan nilai-nilai pancasila dalam bermasyarakat dari hal-hal
yang kecil hingga yang besar.
3. Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas.
4. Menyebarkan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir
Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan
kepada ideology bangsa.
5. Jangan mudah terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran orang barat yang
berbeda ideologinya dengan kita. Karena etika dan moral bangsa kita 5

5
SMAN 11, Jakarta. From https://sman111jkt.sch.id/Bahanajar/Materi%20ATHG_2.pdf

16
berbeda.
6. Menyeleksi media massa dan partai politik.
Ancaman di bidang sosial Ancaman berdimensi sosial budaya berupa isu-
isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang menjadi
dasar timbulnya konflik vertikal antara pemerintah pusat dan daerah, dan konflik
horizontal yaitu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
Contoh ancaman bidang ekonomi internal biasanya berasal dari dalam
negeri, diantaranya :
1. Infrastruktur yang Kurang Memadai.
2. Pengangguran.
3. Inflasi.
4. Sistem ekonomi yang kurang jelas
Upaya pemerintah dalam mengatasi ATHG, termasuk:
1. Kebodohan, ketidaktahuan dapat diatasi jika pemerintah dapat
menanamkan keinginan untuk mengajar siswa, dan siswa dapat
mengambil pelajaran dan belajar dengan serius.
2. Kemiskinan, untk mengatasi kemiskinan, pemerintah dapat
meningkatkan sumber daya manusianya sehingga masyarakat Indonesia
dapat mengatasi kemiskinan.
3. Narkoba, untuk memerangi narkoba, pemerintah harus mampu
memperkuat pengawasan terhadap penjahat, konsumen dan pengedar
narkoba itu sendiri. guru dan orang tua dapat mengatakan bahwa narkoba
tidak baik dan dapat membahayakan masa depan bangsa5
Ancaman penyelundupan narkoba di Asia Tenggara khususnya di Indonesia,
tak bisa dilepaskan dari keberadaan sindikat narkoba di the Golden Triangle
(segitiga emas), yang meliputi Thailand, Laos, dan Myanmar. Penyelundup dari
tiga negara ini memang aktif mengedarkan narkoba, khususnya jenis kokain dan
heroin. Sementara itu, produsen sabu-sabu masih berada di Tiongkok. Menurut
Buwas (Budi Waseso-BNN), narkoba yang masuk ke Indonesia berasal dari 11
negara dan dikendalikan 72 jaringan internasional. Negara penyuplai itu di
antaranya Tiongkok, Taiwan, Myanmar, Laos, India, Afrika Barat, Afrika Timur,

17
Malaysia, dan Singapura. Negara itu juga merupakan jaringan yang terkait dengan
jarring-an dari Pakistan, Belanda, dan Jerman.
Gerakan separatis, separatis berasal dari bahasa Inggris yakni separate artinya
pisah, separated terpisah. Jadi gerakan separatis adalah tindakan-tindakan secara
terencana yang berkaitan dengan pemisahan diri atau kelompok dari kelompok
lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata separatis diartikan sebagai
golongan atau orang yang menghendaki adanya pemisahan diri dari suatu
persatuan, bangsa atau golongan untuk mendapatkan dukungan.
Gerakan Separatis Dalam Sejarah Indonesia:
 Pemberontakan PKI
 Pemberontakan Darul Islam (DI) dan Tentara Islam Indonesia (TII)
 Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
 Pemberontakan Permesta
 Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
 Pemberontakan APRA
 Republik Maluku Selatan (RMS)
 Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Adapun sejumlah langkah menanggulangi gerakan separatis yakni:
1. Pemulihan kondisi keamanan dan ketertiban serta menindak secara tegas
para pelaku separatisme bersenjata yang melanggar hak-hak masyarakat
sipil.
2. Meningkatkan kualitas pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi
serta demokratisasi.
3. Meningkatkan deteksi dini dan pencegahan awal potensi konflik dan
separatisme.
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah rawan konflik atau
separatisme, melalui perbaikan akses masyarakat lokal terhadap sumber
daya ekonomi dan pemerataan pembangunan antardaerah.
5. Melaksanakan pendidikan politik secara formal, informal, dialogis, serta
melalui media massa dalam rangka menciptakanrasa saling percaya.
6. Menerapkan konsep penyelesaian konflik secara damai, menyeluruh, dan

18
bermartabat.
7. Di tingkat internasional, langkah yang dilakukan pemerintah adalah
mempresentasikan perkembangan positif di daerah-daerah rawan
tersebut.
Pemberontakan bersenjata adalah hal yang biasa karena perselisihan antara
orang-orang dan pemerintah saat ini, jadi ini dapat dihindari jika orang merasa
puas6 dengan pekerjaan pemerintah dan menanamkan rasa patriotism.
Konflik horizontal, sebagai contoh yang paling mengerikan terjadi di
Sampit Kalimantan, muncul di lingkungan masyarakat yang dicampuri dengan
issue SARA, yaitu konflik antara Madura dan Dayak.
Upaya yang dilakukan pemerintah dan Tokoh (adat) masyarakat,
1. Mengadakan musyawarah
2. Mengadakan perjanjian
3. Membuat Tugu perdamaian
Sabotase untuk mencegah hal ini, pemerintah Indonesia dapat meningkatkan
keamanan tempat dan fasilitas penting yang berisiko besar disabotase oleh orang
yang tidak bertanggung jawab. Memata-matai untuk mencegah hal ini, pemerintah
Indonesia dapat meningkatkan keamanan aset rahasia Negara Indonesia dari pihak
luar yang ingin mencuri informasi dan menghancurkan rakyat Indonesia.
Koordinasi semua layanan intelijen di tingkat pusat dan daerah di seluruh
Republik Indonesia untuk mendeteksi keamanan, ketertiban, dan memerangi
kejahatan pada tahap awal Agresi, untuk mencegah agresi militer, pemerintah
Indonesia dapat menjaga hubungan baik dengan negara-negara lain dan
berpartisipasi dalam mencapai perdamaian dunia.6

2.6 Peran yang Dapat dilakukan Mahasiswa dalam Bela Negara


Sebagai generasi muda Indonesia, dalam upaya bela negara, kita mahasiswa
diharapkan dapat ikut ambil bagian dalam memerangi korupsi di lingkungan
kampus,menolak keterlibatan dalam paham-paham radikalisme dan ikut serta
melakukancounter narasi terhadap paham-paham radikal,ujaran kebencian dan

6
Idem

19
narasi-narasi yang memecah belah bangsa.
Dalam pelaksanaannya Bela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi
sebagai mahasiswa kita bisa melakukan bela negara dengan cara lain seperti
belajar dengan rajin,tidak menyebarkan berita Hoax dan ujaran kebencian, hidup
bertoleransi, melestarikan budaya, memakai produk Indonesia, berprestasi
mengharumkan nama bangsa di dunia internasional, menjaga nama baik bangsa
dan negara.
Kita sebagai mahasiswa tidak boleh acuh terhadap perkembangan
pemerintahan yang ada di negara kita. Kesalahan-kesalahan atas kebijakan yang
dilakukan dengan penguasa harus dikiritik. Mahasiswa harus menjadi generasi
yang cerdas dan tidak diam begitu saja ketika masyarakatnya bergeming. Sebagai
mahasiswa kita harus berada di garda terdepan dalam memperjuangkan aspirasi
masyarakat.7
Beberapa contoh kecil yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa dalam bela
negara,:
1. Kita sebagai mahasiswa harus belajar sungguh-sungguh
2. Mentaati aturan kampus
3. Memakai almamater kampus atau jurusan
4. Berkontribusi dalam kegiatan social di kampus, seperti bulan Ramadhan
kita ikut bagi-bagi takjil
5. Membuat karya ilmiah
6. Aktif berorganisasi
7. Menghormati dosen.

Bela negara di lingkungan rumah yaitu:


1. Menghormati orang tua, kakak, dan adek
2. Ikut membantu pekerjaan rumah
3. Memenuhi permintaan orang tua
4. Berlaku adil terhadap anggota keluarga.

7
Idham Khalid. (2021, Januari 13). From
https://www.kompasiana.com/idhamkhalid9748/5ffea5db8ede484c0f79a9b2/peran-mahasiswa-
dalam-upaya-bela-negaraz

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan makalah yang telah ditulis, maka dapat disimpulkan :


Bela negara adalah sikap dan perilaku warga Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Arti bela negara
itu sendiri adalah warga negara Indonesia yang memiliki tekad, sikap dan perilaku
yang dijiwai cinta NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang rela
berkorban demi kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Membela negara tidak hanya berhubungan dengan upaya mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman dan serangan musuh,
melainkan merupakan upaya warga Negara memperthankan dan memajukan
bangsa Indonesia di segala bidang. Baik dari luar maupun dari dalam negeri
sendiri.
Kemerdekaan yang kita miliki harus dijaga dan diperthankan sebab,
meskipun bangsa Indonesia telah merdeka, bukan berarti terlepas dari segala
bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (ATHG). Oleh karena itu,
sudah menjadi kewajiban kita semua warga negara Indonesia, untuk terus menjaga
dan mempertahankan keutuhan serta kemerdekaan Negara kesatuan Republik
Indonesia. Kita bela dan pertahankan Negara kita dari segala bentuk gangguan
dan ancaman, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

3.2 Saran

Bela negara merupakan bentuk implementasi kita sebagai warga NKRI


untuk turut serta berperan aktif dalam menjaga serta melindungi bangsa dengan
segenap jiwa dan raga. Jika tidak bisa seperti para pahlawan kita yang telah gugur
sebagai garda terdepan kemerdekaan Indonesia, setidaknya sekarang ini kita bisa

21
menjaga keutuhan negara dengan cara belajar, berusaha dan menjaga kelestarian
kebudayaan Indonesia sebagai identitas negara.

22
DAFTAR PUSTAKA

Mujiharto Panga, (2013, Oktober 13), From


https://mahasiswa.ung.ac.id/921411144/home/2013/10/13/bela-negara.html.

Laudia Tysara. (2021, November 11). From https://hot.liputan6.com/read/4708020/bela-negara-


adalah-sikap-dan-perilaku-cinta-negara-sendiri-pahami-dasar-hukumnya.

Faozan Tri Nugroho. (2020, September 08). From


https://www.bola.com/ragam/read/4350562/tujuan-bela-negara-beserta-
manfaat-dan-contohnya-dalam-kehidupan-sehari-hari.

SMAN 11, Jakarta. From https://sman111jkt.sch.id/Bahanajar/Materi%20ATHG_2.pdf.

Idham Khalid. (2021, Januari 13). From


https://www.kompasiana.com/idhamkhalid9748/5ffea5db8ede484c0f79a9b2/peran-
mahasiswa-dalam-upaya-bela-negaraz.

20

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai