KEWARGANEGARAAN
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Dinamika dan Tantangan Bela Negara” ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata
kuliah Kewarganegaraan di program studi Akuntansi Manajerial, Jurusan
Akuntansi, Politeknik Negeri Ujung Pandang. Dalam kesempatan ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, diantaranya :
1. Ibu Ina Yunita S. SH. Mkn selaku dosen pengampu pada mata kuliah
kewarganegaraan yang telah memberikan ilmu sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Keluarga yang selalu mendukung, mendoakan, dan menyemangati kami.
Dalam penyusunan makalah ini kami masih merasa belum sempurna. Oleh
karena itu, kami memohon maaf apabila masih banyak kekurangan. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. Kritik dan saran tersebut akan kami jadikan bahan
evaluasi kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih.
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Dengan demikian sesuai dengan namanya Penerus Pejuang Perintis
Kemerdekaan Republik Indonesia Bela Negara yang mendapat amanah dari para
Pejuang Perintis Kemerdekaan lewat surat keputusan sah dari Ketua Umum
Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia Masa Bhakti 2004-2009, kita mengajak
seluruh komponen bangsa khususnya para generasi muda yang lahir dan
menghirup udara dan makan minum di bumi pertiwi ini untuk tetap bergandeng
tangan bersatu dalam satu kesatuan dan mari kita teruskan perjuangan para pendiri
bangsa yang sudah berkorban nyawa harta darah nanah dan1 segalanya demi untuk
bangsa dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
17 Agustus 1945, serta mengisi kemerdekaan dengan segala upaya dan
kemampuan kita demi kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan juga
ketentraman seluruh anak bangsa tanpa memandang suku, agama, ras atau
golongan, serta mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk ikut peran serta di
barisan terdepan membela negara sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat (3) yang
tercantum di atas dengan segala kemampuan dan ketrampilan yang kita miliki.
Oleh karena itu Bela Negara adalah spektrum yang sangat luas, dari yang
terhalus sampai yang terkeras sekalipun, yang dimulai dari berbuat baik sesama
warga Negara sampai berupaya menangkal ancaman serangan musuh bersenjata
yang datangnya dari dalam negeri maupun dari luar demi untuk melindungi
kedaulatan bangsa dan negara. Oleh karena itu kita sadar bahwa Bela Negara
bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah atau TNI/POLRI saja melainkan juga
tanggung jawab seluruh elemen Masyarakat Indonesia, maka dari itu BELA
NEGARA akan memobilisasi relawan-relawan Kesadaran Bela Negara yang akan
digalang di seluruh wilayah Indonesia untuk mensukseskan gerakan Bela Negara
menjadi gerakan Nasional yang sesuai KEPPRES RI No. 28 tanggal 19 Desember
2006. Dalam pelaksanaannya Gerakan Bela Negara juga menyesuaikan dengan
peraturan pemerintah dan peraturan adat istiadat yang berlaku di daerah masing-
masing tanpa bersebrangan satu sama lain.1
Demi cita-cita yang mulia bagi seluruh anak bangsa, maka BELA NEGARA
turut berperan serta membangun bangsa dalam hal kesadaran Berbela Negara
1
Mujiharto Panga, (2013, Oktober 13), From
https://mahasiswa.ung.ac.id/921411144/home/2013/10/13/bela-negara.html
4
secara menyeluruh yang tepat Guna dengan membuat beberapa Bidang bidang
Keorganisasian dan satuan-satuan tugas untuk membantu aparat pemerintah dan
juga TNI/POLRI pada khususnya dalam bidang Pertahanan dan Keamanan
Negara Kamtibmas, antara lain:
1. BELA NEGRA dipersiapkan untuk komponan cadangan dan pendukung
TNI/POLRI. Dalam bidang Pertahanan dan keamanan negara jika di
butuhkan, Sat-Bela Negara juga membangun pencitraan TNI pada
Masyarakat luas, dan menjalin hubungan kemitraan POLRI dengan
Masyarakat, mengingat jumlah Prajurit dan Personel dan juga masih
minimnya peralatanTNI/POLRI kita maka belum seperti yang kita harapkan
bersama, karena belum sebanding dengan luas pulau di wilayah NKRI dan
pesatnya perkembangan penduduk atau kehidupan masyarakat kita yang
beraneka ragam suku budaya, sehingga sering terjadi keributan antar warga
yang terkadang beda pendapat atau paham dan juga kejahatan dan
pelanggaran hukum lainya yang masih marak di bebarapa wilayah, untuk itu
Kamtibmas masih sangat perlu ditingkatkan bersama;
2. Membentuk Satgas Peka Bencana Alam yang akan turut bergabung dengan
badan penanggulangan bencana alam nasional, karena akhir-akhir ini di
beberapa daerah kita sering terjadinya bencana alam dari gempa banjir angin
puting beliung dan kebakaran hutan dan lain-lain ini menjadi keprihatinan
kita bersama; Membentuk Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum di
beberapa daerah demi memberi pelayanan Konsultasi dan Bantuan di bidang
Hukum pada seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan dan juga turut
peran serta menegakan Supremasi Hukum yang berlaku di Negara Kesatuan
Republik Indonesia; Membentuk Koperasi dari tingkat Kepengurusan Pusat
dan di Daerah guna mendidik dan mengenalkan pentingnya Perkoperasian di
negara kita sebagai soko guru perekonomian Rakyat. Koperasi Bela Negara di
bentuk demi kepentingan kesejahteraan para anggota dan masyarakat Luas
pada umumnya, Menyelenggarakan Event Hari Hari Besar Nasional dan
seminar-seminar Nasional bersama pemerintah dan Lembaga Tinggi Negara
dan juga kalangan swasta Nasional Lainya, pada moment-moment penting di
5
negeri ini yang perlu kita angkat dan besarkan agar dapat mendidik kecintaan
dan kemajuan pada anak Bangsa dan negara;
3. Melestarikan sejarah kepahlawanan nasional dan budaya bangsa dan juga
melestarikan lingkungan hidup sumber daya alam yang ada di sekliling kita
demi kelangsungan hidup anak Bangsa masa sekarang dan masa akan datang,
Agenda utama yang harus bisa kita lakukan untuk sementara ini oleh BELA
NEGARA yaitu akan menggalakan dan mengajak para anggotanya dan
elemen masyarakat lainya untuk meningkatkan kesadaran Berbela Negara
demi memupuk jiwa Nasionalisme dan Patriotisme para pemuda dan generasi
penerus anak bangsa agar selalu memperkokoh dan mengamalkan nilai-nilai
Sumpah Pemuda tanggal 28 0ktober 1928 yang dipelopori oleh para
pergerakan Pemuda terdahulu agar lebih semangat untuk menjaga dan
menegakkan Ideologi Pancasila dan UUD 1945 demi tetap tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia dalam kerangka Utuh NKRI.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.
Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela
negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan pada NKRI / Negara Kesatuan Republik
Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan
kesatuan NKRI.2
6
4. Adakah hambatan untuk ikut berperan dalam membela negara?
5. Apa ancaman dari dalam negeri dan luar negeri dan bagaimana cara
meminimalisir ancaman tersebut?
6. Sebagai mahasiswa apa peran yang bisa dilakukan untuk bela negara?
1.3 Tujuan
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
mengandung makna bahwa negara dapat memaksa warga negara untuk ikut
dalam pembelaan negara.
Bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga Negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air,
kesadaran3 berbangsa dan bemegara Indonesia, keyakinan akan kesaktian
Pancasila sebagai ideologi Negara, kerelaan untuk berkorban guna meniadakan
setiap ancaman baik dari luar maupun dari dalam negeri yang membahayakan
kemerdekaan dan kedaulatan Negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan
wilayah dan yurisdiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
(Basrie, 1998: 8).
Bela Negara merupakan sikap setiap individu dengan semangat kejuangan
pantang menyerah dalam jiwa Sapta Marga, dilandasi keimanan dan ketaqwaan,
berniat tekad bulat tanpa pamrih dan berani rela berkorban melaksanakan bela
Negara dengan didasari sikap profesionalitas dan integritasnya untuk bersama-
sama mencapai tujuan Negara yang aman dengan landasan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 demi kejayaan Negara (Yulianto, 2013:365).
Seperti halnya kehidupan individual yang terus berkembang, kehidupan
berbangsa juga mengalami perubahan, perkembangan, dan dinamika yang terus
menerus. Ketahanan nasional Indonesia akan selalu menghadapi aneka tantangan
dan ancaman yang ters berubah. Ketahanan nasional sebagai kondisi, salah satu
wajah Tannas, akan selalu menunjukkan dinamika sejalan dengan keadaan atau
obyektif yang ada di masyarakat kita. Sebagai kondisi, gambaran Tannas bisa
berubahubah, kadang tinggi, kadang rendah.3
3
Laudia Tysara. (2021, November 11). From https://hot.liputan6.com/read/4708020/bela-
negara-adalah-sikap-dan-perilaku-cinta-negara-sendiri-pahami-dasar-hukumnya
9
1. Penjaga keutuhan wilayah negara
10
globalisasi ini tidak mungkin sebuah negara mengisolasi dirinya dari negara
lain. Setiap negara saling berhubungan dan tergantung dengan negara lain.
3. Panggilan sejarah
11
4. Kewajiban masing-masing warga negara
1945. Bahwa setiap warga negara memiliki hak sekaligus kewajiban dalam
menentukan kebijakan-kebijakan tentang pembelaan negara melalui
lembaga-lembaga perwakilan sebagaimana diamanatkan oleh UUD
1945.
1946. Setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan
negara, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
5. Melestarikan budaya
Globalisasi mau tidak mau hanya bisa diterima. Namun demikian, sikap
kritis terhadap dampak-dampak negatif yang ditimbulkan globalisasi perlu
dilakukan. Sebagai contoh masuknya investor dan perusahaan asing ke
Indonesia, di satu sisi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian
negara.
12
kepribadian bangsa Nilai-nilai tersebut meliputi nilai-nilai adat, nilai-nilai
moral, dan agama yang diwariskan nenek moyang.
Bertolak dari konsep di atas, adalah sangat penting bagi setiap bangsa
untuk mempertahankan jati diri nasionalnya demi menjaga eksistensi bangsa
tersebut terutama dalam meningkatkan aspek harga serta kehormatan bangsa
tersebut.
13
9. Memberikan yang terbaik bagi bangsa juga negara
Pada saat ini banyak sekali warga Indonesia yang jarang atau pun tidak
ikut serta dalam bela negara. Hal ini dikarenakan lunturnya
rasa nasionalisme dan juga kebangsaan yang disebabkan oleh beberapa
aspek. Sikap dari keluarga dan juga lingkungan sekitar yang tidak
mencerminkan nilai dan rasa nasionalisme sehingga generasi pada saat ini
meniru sikap tersebut.
Oleh sebab itu upaya yang dapat dilakukan oleh generasi ini untuk
menjaga keutuhan NKRI adalah yang paling pertama adalah menimbulkan
sifat dan sikap nasionalisme untuk seluruh warga, menanamkan rasa
kecintaan pada bangsa dan negara serta sikap dalam arti patriotisme sesuai
dengan kemampuan diri.
Memupuk keimanan dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu,
meninggalkan sifat egois dan acuh tak acuh serta membentuk sifat jujur,
adil, dan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan, ikut serta dalam
program pemerintah yang mengacu pada menjaga keamanan negara yang
didasarkan bela negara yaitu wajib militer bila perlu.4
4
Faozan Tri Nugroho. (2020, September 08). From
https://www.bola.com/ragam/read/4350562/tujuan-bela-negara-beserta-manfaat-dan-contohnya-
dalam-kehidupan-sehari-hari
14
menggugah kemampuan.
Adapun tantangan dari bela negara, yaitu sebagai berikut:
Penguatan Pertahanan Ideologi
Masih soal hoaks yang sedemikian masih bertebaran di media sosial,
kesadaran bela negara mutlak untuk membentengi diri dari serangan
informasi, khususnya terhadap ideologi.
Kurangnya dorongan masyarakat untuk maju membela negara
Hal ini disebabkan karena kurangnya keasadaran atau pemahaman
penting tentang membela negara dan kurang peduli terhadap Tindakan
atau sesuatu yang ada.
Kurang Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Hal ini disebabkan karena mungkin perbedaan pendapat,
kesalahpahaman terhadap Tindakan atau sesuatu yang ada.4
2.5 Ancaman dari Dalam Negeri dan Luar Negeri Serta Cara
Meminimalisir Ancaman Tersebut
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan dalam negeri maupun luar
negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara,
15
dan keselamatan segenap bangsa.
Adapun ancaman dari dalam negeri sendiri, yaitu:
Pemberontakan bersenjata
Konflik horizontalTindakan terorisme
Sabotase
Sarah kekerasan
Pergerakan separatis
Kerusakan lingkungan
Sedangkan dari luar negeri, sebagai berikut:
Agresi
Pelanggaran teritorial oleh negara lain
Spionase / Spyware
Sabotase
Aksi Teror dari Jaringan Internasional
Ancaman di Bidang Ideologi adalah ancaman yang dinilai mempunyai
kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu negara sehingga
akan mengancam terhadap dasar falsafah Negara yaitu Pancasila. Contoh
ancaman di bidang ideologi adalah : Ideologi Komunisme, ... Ideologi marxisme,
Liberalis-indivudualis.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah:
1. Memahami lebih dalam arti penting Pancasila sebagai ideologi negara.
2. Menanamkan nilai-nilai pancasila dalam bermasyarakat dari hal-hal
yang kecil hingga yang besar.
3. Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas.
4. Menyebarkan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir
Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan
kepada ideology bangsa.
5. Jangan mudah terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran orang barat yang
berbeda ideologinya dengan kita. Karena etika dan moral bangsa kita 5
5
SMAN 11, Jakarta. From https://sman111jkt.sch.id/Bahanajar/Materi%20ATHG_2.pdf
16
berbeda.
6. Menyeleksi media massa dan partai politik.
Ancaman di bidang sosial Ancaman berdimensi sosial budaya berupa isu-
isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang menjadi
dasar timbulnya konflik vertikal antara pemerintah pusat dan daerah, dan konflik
horizontal yaitu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
Contoh ancaman bidang ekonomi internal biasanya berasal dari dalam
negeri, diantaranya :
1. Infrastruktur yang Kurang Memadai.
2. Pengangguran.
3. Inflasi.
4. Sistem ekonomi yang kurang jelas
Upaya pemerintah dalam mengatasi ATHG, termasuk:
1. Kebodohan, ketidaktahuan dapat diatasi jika pemerintah dapat
menanamkan keinginan untuk mengajar siswa, dan siswa dapat
mengambil pelajaran dan belajar dengan serius.
2. Kemiskinan, untk mengatasi kemiskinan, pemerintah dapat
meningkatkan sumber daya manusianya sehingga masyarakat Indonesia
dapat mengatasi kemiskinan.
3. Narkoba, untuk memerangi narkoba, pemerintah harus mampu
memperkuat pengawasan terhadap penjahat, konsumen dan pengedar
narkoba itu sendiri. guru dan orang tua dapat mengatakan bahwa narkoba
tidak baik dan dapat membahayakan masa depan bangsa5
Ancaman penyelundupan narkoba di Asia Tenggara khususnya di Indonesia,
tak bisa dilepaskan dari keberadaan sindikat narkoba di the Golden Triangle
(segitiga emas), yang meliputi Thailand, Laos, dan Myanmar. Penyelundup dari
tiga negara ini memang aktif mengedarkan narkoba, khususnya jenis kokain dan
heroin. Sementara itu, produsen sabu-sabu masih berada di Tiongkok. Menurut
Buwas (Budi Waseso-BNN), narkoba yang masuk ke Indonesia berasal dari 11
negara dan dikendalikan 72 jaringan internasional. Negara penyuplai itu di
antaranya Tiongkok, Taiwan, Myanmar, Laos, India, Afrika Barat, Afrika Timur,
17
Malaysia, dan Singapura. Negara itu juga merupakan jaringan yang terkait dengan
jarring-an dari Pakistan, Belanda, dan Jerman.
Gerakan separatis, separatis berasal dari bahasa Inggris yakni separate artinya
pisah, separated terpisah. Jadi gerakan separatis adalah tindakan-tindakan secara
terencana yang berkaitan dengan pemisahan diri atau kelompok dari kelompok
lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata separatis diartikan sebagai
golongan atau orang yang menghendaki adanya pemisahan diri dari suatu
persatuan, bangsa atau golongan untuk mendapatkan dukungan.
Gerakan Separatis Dalam Sejarah Indonesia:
Pemberontakan PKI
Pemberontakan Darul Islam (DI) dan Tentara Islam Indonesia (TII)
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
Pemberontakan Permesta
Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
Pemberontakan APRA
Republik Maluku Selatan (RMS)
Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Adapun sejumlah langkah menanggulangi gerakan separatis yakni:
1. Pemulihan kondisi keamanan dan ketertiban serta menindak secara tegas
para pelaku separatisme bersenjata yang melanggar hak-hak masyarakat
sipil.
2. Meningkatkan kualitas pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi
serta demokratisasi.
3. Meningkatkan deteksi dini dan pencegahan awal potensi konflik dan
separatisme.
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah rawan konflik atau
separatisme, melalui perbaikan akses masyarakat lokal terhadap sumber
daya ekonomi dan pemerataan pembangunan antardaerah.
5. Melaksanakan pendidikan politik secara formal, informal, dialogis, serta
melalui media massa dalam rangka menciptakanrasa saling percaya.
6. Menerapkan konsep penyelesaian konflik secara damai, menyeluruh, dan
18
bermartabat.
7. Di tingkat internasional, langkah yang dilakukan pemerintah adalah
mempresentasikan perkembangan positif di daerah-daerah rawan
tersebut.
Pemberontakan bersenjata adalah hal yang biasa karena perselisihan antara
orang-orang dan pemerintah saat ini, jadi ini dapat dihindari jika orang merasa
puas6 dengan pekerjaan pemerintah dan menanamkan rasa patriotism.
Konflik horizontal, sebagai contoh yang paling mengerikan terjadi di
Sampit Kalimantan, muncul di lingkungan masyarakat yang dicampuri dengan
issue SARA, yaitu konflik antara Madura dan Dayak.
Upaya yang dilakukan pemerintah dan Tokoh (adat) masyarakat,
1. Mengadakan musyawarah
2. Mengadakan perjanjian
3. Membuat Tugu perdamaian
Sabotase untuk mencegah hal ini, pemerintah Indonesia dapat meningkatkan
keamanan tempat dan fasilitas penting yang berisiko besar disabotase oleh orang
yang tidak bertanggung jawab. Memata-matai untuk mencegah hal ini, pemerintah
Indonesia dapat meningkatkan keamanan aset rahasia Negara Indonesia dari pihak
luar yang ingin mencuri informasi dan menghancurkan rakyat Indonesia.
Koordinasi semua layanan intelijen di tingkat pusat dan daerah di seluruh
Republik Indonesia untuk mendeteksi keamanan, ketertiban, dan memerangi
kejahatan pada tahap awal Agresi, untuk mencegah agresi militer, pemerintah
Indonesia dapat menjaga hubungan baik dengan negara-negara lain dan
berpartisipasi dalam mencapai perdamaian dunia.6
6
Idem
19
narasi-narasi yang memecah belah bangsa.
Dalam pelaksanaannya Bela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi
sebagai mahasiswa kita bisa melakukan bela negara dengan cara lain seperti
belajar dengan rajin,tidak menyebarkan berita Hoax dan ujaran kebencian, hidup
bertoleransi, melestarikan budaya, memakai produk Indonesia, berprestasi
mengharumkan nama bangsa di dunia internasional, menjaga nama baik bangsa
dan negara.
Kita sebagai mahasiswa tidak boleh acuh terhadap perkembangan
pemerintahan yang ada di negara kita. Kesalahan-kesalahan atas kebijakan yang
dilakukan dengan penguasa harus dikiritik. Mahasiswa harus menjadi generasi
yang cerdas dan tidak diam begitu saja ketika masyarakatnya bergeming. Sebagai
mahasiswa kita harus berada di garda terdepan dalam memperjuangkan aspirasi
masyarakat.7
Beberapa contoh kecil yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa dalam bela
negara,:
1. Kita sebagai mahasiswa harus belajar sungguh-sungguh
2. Mentaati aturan kampus
3. Memakai almamater kampus atau jurusan
4. Berkontribusi dalam kegiatan social di kampus, seperti bulan Ramadhan
kita ikut bagi-bagi takjil
5. Membuat karya ilmiah
6. Aktif berorganisasi
7. Menghormati dosen.
7
Idham Khalid. (2021, Januari 13). From
https://www.kompasiana.com/idhamkhalid9748/5ffea5db8ede484c0f79a9b2/peran-mahasiswa-
dalam-upaya-bela-negaraz
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
21
menjaga keutuhan negara dengan cara belajar, berusaha dan menjaga kelestarian
kebudayaan Indonesia sebagai identitas negara.
22
DAFTAR PUSTAKA
20