Anda di halaman 1dari 13

paper

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“Urgensi Dan Tantangan Ketahanan Nasional Dan Bela


Negara Bagi Indonesia Dalam Membangun Komitmen Kolektif
Kebangsaan”

Dosen Pengampu:

Dr. Adisel, M.Pd

Disusun Oleh:

Jerlyanto (2111270044)

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ( IPS )


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO
BENGKULU
TAHUN 2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bela Negara adalah sebagai organisasi mata Rantai Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia yang di
bentuk untuk turut mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia dengan tetap tegak dan utuhnya
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan juga turut peran serta membantu dan mendampingi
pemerintah sebagai penyelenggara Negara dalam setiap kebijakan Pemerintahan baik tingkat Pusat
maupun daerah demi tercapainya Pembangunan di segala bidang secara menyeluruh di seluruh wilayah
Indonesia.

Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang
jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus
tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang
melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan dan para pendiri Bangsa terdahulu, BELA NEGARA
berkewajiban juga di tuntut pada anggotanya untuk menegakkan kebenaran dalam berbangsa dan
bernegara bahwa di kemudian hari jangan ada lagi bangsa yang tidak menghormati pemimpinya dan
Jangan ada lagi bangsa yang melecehkan lembaga lembaga tinggi negara dan Institusi Negara yang Sah
lainya.

Para Pejuang Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia menginginkan rakyat ini tetap bersatu tidak ada
yang makar namun sebaliknya tidak ada lagi di negara ini kesewenang wenangan pemimpin dan para
penyelenggara negara menindas Rakyatnya, Pejuang Perintis Kemerdekaan ingin bangsa ini tetap hidup
rukun bersatu bersinergi antara Lembaga Tinggi negara pemerintah dan TNI/POLRI bersama rakyat
membangun dan menjaga keutuhan negara dalam satu tujuan Bela negara seperti yang tercantum
dalam amanat UUD 45 sebagaimana tersebut di atas.

Dengan demikian sesuai dengan namanya Penerus Pejuang Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia
Bela Negara yang mendapat amanah dari para Pejuang Perintis Kemerdekaan lewat surat keputusan sah
dari Ketua Umum Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia Masa Bhakti 2004-2009, kita mengajak
seluruh komponen bangsa khususnya para generasi muda yang lahir dan menghirup udara dan makan
minum di bumi pertiwi ini untuk tetap bergandeng tangan bersatu dalam satu kesatuan dan mari kita
teruskan perjuangan para pendiri bangsa yang sudah berkorban nyawa harta darah nanah dan segalanya
demi untuk bangsa dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17 Agustus
1945, serta mengisi kemerdekaan dengan segala upaya dan kemampuan kita demi kemajuan,
kemakmuran dan kesejahteraan juga ketentraman seluruh anak bangsa tanpa memandang suku, agama,
ras atau golongan, serta mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk ikut peran serta di barisan
terdepan membela negara sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat (3) yang tercantum di atas dengan
segala kemampuan dan ketrampilan yang kita miliki.

2
Oleh karena itu Bela Negara adalah spektrum yang sangat luas, dari yang terhalus sampai yang terkeras
sekalipun, yang dimulai dari berbuat baik sesama warga Negara sampai berupaya menangkal ancaman
serangan musuh bersenjata yang datangnya dari dalam negeri maupun dari luar demi untuk melindungi
kedaulatan bangsa dan negara. Oleh karena itu kita sadar bahwa Bela Negara bukanlah hanya tanggung
jawab pemerintah atau TNI/POLRI saja melainkan juga tanggung jawab seluruh elemen Masyarakat
Indonesia, maka dari itu BELA NEGARA akan memobilisasi relawan-relawan Kesadaran Bela Negara yang
akan digalang di seluruh wilayah Indonesia untuk mensukseskan gerakan Bela Negara menjadi gerakan
Nasional yang sesuai KEPPRES RI No. 28 tanggal 19 Desember 2006. Dalam pelaksanaannya Gerakan
Bela Negara juga menyesuaikan dengan peraturan pemerintah dan peraturan adat istiadat yang berlaku
di daerah masing-masing tanpa bersebrangan satu sama lain.

Demi cita-cita yang mulia bagi seluruh anak bangsa, maka BELA NEGARA turut berperan serta
membangun bangsa dalam hal kesadaran Berbela Negara secara menyeluruh yang tepat Guna dengan
membuat beberapa Bidang bidang Keorganisasian dan satuan-satuan tugas untuk membantu aparat
pemerintah dan juga TNI/POLRI pada khususnya dalam bidang Pertahanan dan Keamanan Negara
Kamtibmas, antara lain:

1. BELA NEGRA

dipersiapkan untuk komponan cadangan dan pendukung TNI/POLRI. Dalam bidang Pertahanan dan
keamanan negara jika di butuhkan, Sat-Bela Negara juga membangun pencitraan TNI pada Masyarakat
luas, dan menjalin hubungan kemitraan POLRI dengan Masyarakat, mengingat jumlah Prajurit dan
Personel dan juga masih minimnya peralatanTNI/POLRI kita maka belum seperti yang kita harapkan
bersama, karena belum sebanding dengan luas pulau di wilayah NKRI dan pesatnya perkembangan
penduduk atau kehidupan masyarakat kita yang beraneka ragam suku budaya, sehingga sering terjadi
keributan antar warga yang terkadang beda pendapat atau paham dan juga kejahatan dan pelanggaran
hukum lainya yang masih marak di bebarapa wilayah, untuk itu Kamtibmas masih sangat perlu
ditingkatkan bersama;

2. Membentuk Satgas Peka Bencana Alam yang akan turut bergabung dengan badan penanggulangan
bencana alam nasional, karena akhir-akhir ini di beberapa daerah kita sering terjadinya bencana alam
dari gempa banjir angin puting beliung dan kebakaran hutan dan lain-lain ini menjadi keprihatinan kita
bersama;

Membentuk Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum di beberapa daerah demi memberi pelayanan
Konsultasi dan Bantuan di bidang Hukum pada seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan dan juga
turut peran serta menegakan Supremasi Hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Membentuk Koperasi dari tingkat Kepengurusan Pusat dan di Daerah guna mendidik dan mengenalkan
pentingnya Perkoperasian di negara kita sebagai soko guru perekonomian Rakyat. Koperasi Bela Negara
di bentuk demi kepentingan kesejahteraan para anggota dan masyarakat Luas pada umumnya,

Menyelenggarakan Event Hari Hari Besar Nasional dan seminar-seminar Nasional bersama pemerintah
dan Lembaga Tinggi Negara dan juga kalangan swasta Nasional Lainya, pada moment-moment penting

3
di negeri ini yang perlu kita angkat dan besarkan agar dapat mendidik kecintaan dan kemajuan pada
anak Bangsa dan negara;

3. Melestarikan sejarah kepahlawanan nasional dan budaya bangsa dan juga melestarikan lingkungan
hidup sumber daya alam yang ada di sekliling kita demi kelangsungan hidup anak Bangsa masa sekarang
dan masa akan datang,

Agenda utama yang harus bisa kita lakukan untuk sementara ini oleh BELA NEGARA yaitu akan
menggalakan dan mengajak para anggotanya dan elemen masyarakat lainya untuk meningkatkan
kesadaran Berbela Negara demi memupuk jiwa Nasionalisme dan Patriotisme para pemuda dan
generasi penerus anak bangsa agar selalu memperkokoh dan mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda
tanggal 28 0ktober 1928 yang dipelopori oleh para pergerakan Pemuda terdahulu agar lebih semangat
untuk menjaga dan menegakkan Ideologi Pancasila dan UUD 1945 demi tetap tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia dalam kerangka Utuh NKRI.

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan
mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
pada NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban demi
kedaulatan dan kesatuan NKRI.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Bela Negara

Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada negara
kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan uud 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara. pembelaan negara bukan semata-mata tugas tni, tetapi segenap warga
negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik dengan mengangkat senjata
menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya
untuk mempertanankan Negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran
berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara.

Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah pelayanan oleh seorang
individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau
sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran)
meminta jumlah tertentu dinas militer dari masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali

4
untuk kasus khusus seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa
dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya,
kecuali dihadapkan dengan krisis perekratan selama masa perang.

Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela negara dilaksanakan
pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan. Mereka dapat melakukannya sebagai
individu atau sebagai anggota resimen, misalnya Tentara Teritorial Britania Raya Dalam beberapa kasus
milisi bisa merupakan bagian dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National Guard

Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel, wajib untuk beberapa tahun
setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional, Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari
pembentukan cadangan, kadang-kadang disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok
atau unit personil militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga
mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan negara.

B. Pengertian Bela Negara di Indonesia

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan
undang-undang.

Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban
membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras.
Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata
musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
negara.

C. Unsur Dasar Bela Negara

Cinta Tanah Air

Kesadaran Berbangsa & bernegara

Yakin akan pancasila sebagai ideologi negara

Rela berkorban untuk bangsa & negara

Memiliki kemampuan awal bela negara

Berdasarkan UUD 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan negara.” Dan “syarat-syarat tentang pembelaan diatur oleh UU.” Jadi
sudah jelas, mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman,
gangguan, dan hambatan baik yang datang dari dalam maupun dari luar.

5
D. Dasar Hukum

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara." dan " Syarat-syarat tentang pembelaan diatur
dengan undang-undang." Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara
dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam.

Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara:

Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan nusantara dan keamanan Nasional.

Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.

Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1988.

Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI

Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI danPOLRI.

Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.

Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang pertahanan negara.

E. Hak dan Kewajiban dalam Bela Negara

Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat berperan
aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa
diwujudkan dengan cara lain seperti :

Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling)Ikut serta membantu korban
bencana di dalam negeriBelajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
atau PKn

F. Pentingnya Usaha Pembelaan Negara

Pernahkah kalian melihat atau meraba wujud negara? Tentu kalian sulit melihat atau merabawujud
negara, karena negara bersifat abstrak (in abstracto). Namun demikian, untuk mengetahui wujud negara
dapat kita telusuri dari unsur-unsur negara seperti penduduk, wilayah, pemerintah,dan pengakuan.
Unsur-unsur itulah yang mesti kita bela. Dalam UUD 1945 tidak dijelaskan pengertian usaha pembelaan
negara. Untuk mengetahui hal tersebut, dapat dilihat dalam UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara. Istilah yang digunakan dalam undang-undang tersebut bukan ´usaha pembelaan
negara´ tetapi digunakan istilah lain yang mempunyai makna sama yaitu ´upaya bela negara´. Dalam
penjelasan tersebut ditegaskan, bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

6
Berdasarkan pengertian upaya bela negara, apakah kalian pernah ikut serta dalam usaha pembelaan
negara? Apabila kalian pernah ikut serta menjaga wilayah negara termasuk wilayah.

Alasan wajib bela negara bagi rakyat Indonesia adalah :

Latar belakang historis : sejak dulu ingin menguasai Indinesia, Indonesia pernah dijajah kurang lebih 350
tahun lamanya, kemerdekaan diperoleh berkat rakyat Indonesia, rakyat Indonesia memiliki nilai juang
tinggi.kedudukan geografis dan geostrategis negara RI kondisi demografis perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Dalam UU NO 2 tentang pertahanan negara, keikutsertaan pertahanan negara yang dapat berperan
serta ialah dalam bentuk :

pendidikan kewarganegaraan pelatihan dasar kemiliteran secara wajib pengabdian sebagai prajurit TNI
secara sukarela / wajibpengabdian sesuai dengan profesi

Dasar hukum bela negara :

UUD 1945 pasal 27 ayat 3 dan pasal 30 ayat 1UU no 39 tahun 1999 tentang HAMUU no 56 tahun 1999
tentang Ratih atau rakyat terlatihUU no 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara

fungsi negara :

penertiban kesejahteraan dan kemakmuran rakyat pertahanan menegakkan keadilan

sifat negara :

memaksa monopoli / menguasai mencakup semua/ menyeruluh

Lingkungan sekitar dari gangguan atau ancaman yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara
berarti kalian sudah berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara. Sikap hormat terhadap bendera,
lagu kebangsaan, dan menolak campur tangan pihak asing terhadap kedaulatan NKRI juga menunjukkan
suatu sikap dalam usaha pembelaan negara.Dengan demikian pengertian usaha pembelaan negara tidak
terbatas memanggul senjata, tetapi meliputi berbagai sikap dan tindakan untuk meningkatkan
kesejahteraan warga negara. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara, misalnya dengan usaha
untuk mewujudkan keamanan lingkungan, keamanan pangan, keamanan energi, keamanan ekonomi.
Misalnya, yang telah dilakukan Elan Wukak Victor, dari Nusa Tenggara Timur merupakan usaha
pembelaan negara dalam bentuk keamanan lingkungan.

G. Usaha Pembelaan Negara Penting Dilakukan

Pernahkah kalian memiliki barang yang diganggu atau akan diambil alih orang lain yang tidak berhak?
Apakah kalian berusaha membela atau mempertahankannya? Pasti kalian mempertahankannya bukan?
Setiap manusia normal secara naluriah pasti akan selalu melindungi, membela, dan mempertahankan
apa yang dimiliki dari ganguan orang lain. Lebih-lebih jika sesuatu itu sangat disenangi, sangat penting,
dan sangat berharga bagi kalian.Hal lain yang sangat penting bagi kehidupan kita adalah negara. Pada

7
dasarnya setiap orangmembutuhkan suatu organisasi yang disebut negara. Apa yang akan terjadi jika
tidak ada negara?Thomas Hobbes pernah melukiskan kehidupan manusia sebelum adanya negara yaitu
´manusia merupakan serigala bagi manusia lainnya´(Homo Homini Lupus) dan ´perang manusia
lawanmanusia´ (Bellum Omnium Contra Omnes).

Dengan demikian, jika tidak ada negara pasti tidak akan ada ketertiban, keamanan, dan keadilan. Supaya
hidup tertib, aman, dan damai makadiperlukan negara. Negara akan tegak berdiri jika dipertahankan
oleh setiap warga negaranya.Oleh karena itu, membela negara sangat penting dilakukan oleh setiap
warga negaranya. Ada beberapa alasan mengapa usaha pembelaan negara penting dilakukan oleh setiap
warganegaraIndonesia, diantaranya yaitu:

untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman;untuk menjaga keutuhan wilayah


negaramerupakan panggilan sejarah; merupakan kewajiban setiap warga negara.

Alasan-alasan pentingnya usaha pembelaan negara tersebut dapat dihubungkan dengan pertama,teori
fungsi negara, kedua, unsur-unsur negara, ketiga, aspek sejarah perjuangan bangsa(merupakan
panggilan sejarah), dan keempat, peraturan perundang-undangan tentang kewajiban membela negara.
Kaitan hal ± hal tersebut dapat disimak pada uraian berikut ini.

H. Fungsi Negara dalam Kaitannya dengan Pembelaan Negara

Para ahli merumuskan fungsi negara secara berbeda-beda. Perbedaan itu tergantung pada titik berat
perhatian latar belakang perumusan tujuan negara serta dipengaruhi oleh pandangan atau ideologi yang
dianut suatu negara atau ahli tersebut. Seorang ahli bernama Miriam Budiardjo menyatakan, bahwa
setiap negara, apapun ideologinya, menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yaitu:

Fungsi penertiban (law and order) Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan
dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban atau bertindak sebagai stabilisator.
Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran. Untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
diperlukan campur tangan dan peran aktif dari negara.Fungsi Pertahanan, yaitu untuk menjaga
kemungkinan serangan dari luar, sehingga negaraharus diperlengkapi dengan alat-alat
pertahanan.Fungsi keadilan, yang dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan. Ke empat
fungsitersebut merupakan fungsi minimum, yang berarti fungsi negara tersebut bisa berkembang lebih
luas sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai negara.

Jadi fungsi negara tidak bisa dipisahkan dari tujuan negara karena keduanya saling berkaitan,sehingga
para ahli seringkali menggandengkan tujuan dengan fungsi negara. Bagaimanaketerkaitan fungsi negara
dengan usaha pembelaan negara? Pada dasarnya fungsi-fungsi negaratersebut berkaitan dengan usaha
pembelaan negara. Salah satu fungsi negara yang sangat penting bagi jaminan kelangsungan hidup
negara adalah fungsi pertahanan negara. Fungsi pertahanannegara dimaksudkan terutama untuk
menjaga dan mempertahankan negara dari segalakemungkinan serangan dari luar. Oleh sebab itu harus
diperlengkapi dengan alat-alat pertahananyaitu TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan perlengkapannya.
TNI terdiri atas TNI-AD, TNI-AU, dan TNI-AL.

8
Perlengkapan TNI dikenal dengan sebutan alat utama sistem senjata (Alutsista) Fungsi pertahanan
negara tidak bisa dipisahkan dengan pembelaan terhadap negara sebagaimana ditegaskan dalam UU RI
Nomor 3 tahun 2003 bahwa ³setiap warga negara berhak dan wajib ikutserta dalam upaya bela negara
yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara´(Pasal 9 ayat 1). Hal ini mengandung
makna, bahwa partisipasi warga negara dalam melaksanakan fungsi pertahanan negara merupakan
wujud upaya pembelaan negara. Selain fungsi pertahanan, fungsi lain yang juga sangat penting dalam
upaya pembelaan negara adalah fungsi keamanan (ketertiban) yaitu untuk mencegah bentrokan-
bentrokan dalam masyarakat.Untuk melaksanakan fungsi keamanan tersebut di negara kita
dibentuklembaga yang kita kenaldengan POLRI. Berdasarkan uraian di atas, fungsi negara yang sangat
penting untuk memelihara atau tetap tegaknya negara adalah fungsi pertahanan dan ketertiban
(keamanan). Untuk mewujudkan fungsi pertahanan dan keamanan, selain negara harus memiliki alat-
alat pertahanandan keamanan, juga diperlukan keikutsertaan segenap warga negara dalam upaya
pertahanan dankeamanan negara. Dengan demikian, keikutsertaan segenap warga negara dalam
melaksanakanfungsi pertahanan dan keamanan negara berkaitan dengan upaya membela negara.

Fungsi pertahanan dan keamanan negara merupakan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan
negara dan merupakan prasyarat bagi fungsi-fungsi lainnya. Hal itu karena negarahanya dapat
menjalankan fungsi-fungsi lainnya jika negara mampu mempertahankan diri dari berbagai ancaman baik
dari luar maupun dari dalam.

Pentingnya fungsi pertahanan dankeamanan dalam kehidupan negara dapat diibaratkan pada
kehidupan pribadi sehari-hari kita. Apakah kalian bisa belajar dengan tenang atau tidur dengan nyenyak
apabila tidak mampumenangkal dan mempertahankan diri dari gangguan atau ancaman yang dihadapi?
Jadi jika ingin belajar dengan tenang, nyaman dan konsentrasi, maka diperlukan kemampuan untuk
menangkal berbagai gangguan dan ancaman yang dihadapi.

Demikian pula dalam organisasi negara, fungsi pertahanan dan keamanan sangat penting karenanegara
tidak akan dapat mensejahterakan rakyat, meningkatkan kualitas pendidikan, menegakkan keadilan, dan
lain-lain jika tidak mampu mempertahankan diri terhadap ancaman baik dari luar maupun dari dalam.
hal ini mengandung arti bahwa untuk mempertahankan dan megamankannegara bukan hanya
kewajiban TNI dan POLRI, tetapi juga merupakan kewajiban setiap warganegara Indonesia termasuk
kalian sebagai siswa yang sekaligus juga sebagai warga negaraIndonesia.

Coba renungkan apa yang telah kalian lakukan untuk mengamankan lingkungansekolah atau tempat
tinggalkalian!Sedangkan fungsi kesejahteraan dan kemakmuran dijalankan oleh pemerintah dalam
bentuk pelayanan dan perniagaan. Fungsi pelayanan atau jasa yaitu seluruh aktivitas yang mungkin tidak
akan ada apabila tidak diselenggarakan oleh negara, yang meliputi antara lain pemeliharaan fakir miskin,
pembangunan jalan, pembangunan jembatan, kesehatan, pendidikan, dan program- program
pembangunan lainnya.

I. Bela Negara Dan Relevansinya Di Era Reformasi

Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di Republik Indonesia. Ada
perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tapi tampaknya ada juga yang negatif dan

9
pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Suasana keterbukaan pasca pemerintahan Orde Baru menyebabkan arus informasi dari
segala penjuru dunia seolah tidak terbendung. Berbagai

ideologi, mulai dari ekstrim kiri sampai ke ekstrim kanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya
generasi muda, untuk dipelajari, dipahami dan diterapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah
selama lebih dari 30 tahun merasa terbelenggu oleh sistem pemerintahan yang otoriter.

Salah satu dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat nasionalisme dan kecintaan
pada negara. Perbedaan pendapat antar golongan atau ketidaksetujuan dengan kebijakan pemerintah
adalah suatu hal yang wajar dalam suatu sistem politik yang demokratis. Namun berbagai tindakan
anarkis, konflik SARA dan separatisme yang sering terjadi dengan mengatas namakan demokrasi
menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan sebagai suatu bangsa. Kepentingan
kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan utama. Semangat untuk membela negara
seolah telah memudar.

Bela Negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olah kewajiban dan
tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada Tentara Nasional Indonesia. Padahal
berdasarkan Pasal 30 UUD 1945, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara
Republik Indonesia. Bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republik
Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.

UU no 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara RI mengatur tata cara penyelenggaraan pertahanan
negara yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun oleh seluruh komponen bangsa.
Upaya melibatkan seluruh komponen bangsa dalam penyelenggaraan pertahanan negara itu antara lain
dilakukan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. Di dalam masa transisi menuju masyarakat
madani sesuai tuntutan reformasi, tentu timbul pertanyaan apakah Pendidikan Pendahuluan Bela
Negara masih relevan dan masih dibutuhkan. Makalah ini akan mencoba membahas tentang relevansi
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara di era reformasi dan dalam rangka menghadapi era globalisasi
abad ke 21.

J. Bela Negara Secara Fisik

Keterlibatan warga negara sipil dalam upaya pertahanan negara merupakan hak dan kewajiban
konstitusional setiap warga negara Republik Indonesia. Tapi, seperti diatur dalam UU no 3 tahun 2002
dan sesuai dengan doktrin Sistem Pertahanan Semesta, maka pelaksanaannya dilakukan oleh Rakyat
Terlatih (Ratih) yang terdiri dari berbagai unsur misalnya Resimen Mahasiswa, Perlawanan Rakyat,
Pertahanan Sipil, Mitra Babinsa, OKP yang telah mengikuti Pendidikan Dasar Militer dan lainnya. Rakyat
Terlatih mempunyai empat fungsi yaitu Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat, Keamanan Rakyat
dan Perlawanan Rakyat. Tiga fungsi yang disebut pertama umumnya dilakukan pada masa damai atau
pada saat terjadinya bencana alam atau darurat sipil, di mana unsur-unsur Rakyat Terlatih membantu
pemerintah daerah dalam menangani Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, sementara fungsi
Perlawanan Rakyat dilakukan dalam keadaan darurat perang di mana Rakyat Terlatih merupakan unsur
bantuan tempur bagi pasukan reguler TNI dan terlibat langsung di medan perang.

10
Apabila keadaan ekonomi nasional telah pulih dan keuangan negara memungkinkan, maka dapat pula
dipertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan Wajib Militer bagi warga negara yang memenuhi
syarat seperti yang dilakukan di banyak negara maju di Barat. Mereka yang telah mengikuti pendidikan
dasar militer akan dijadikan Cadangan Tentara Nasional Indonesia selama waktu tertentu, dengan masa
dinas misalnya sebulan dalam setahun untuk mengikuti latihan atau kursus-kursus penyegaran. Dalam
keadaan darurat perang, mereka dapat dimobilisasi dalam waktu singkat untuk tugas-tugas

tempur maupun tugas-tugas teritorial. Rekrutmen dilakukan secara selektif, teratur dan
berkesinambungan. Penempatan tugas dapat disesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau profesi
mereka dalam kehidupan sipil misalnya dokter ditempatkan di Rumah Sakit Tentara, pengacara di Dinas
Hukum, akuntan di Bagian Keuangan, penerbang di Skwadron Angkutan, dan sebagainya. Gagasan ini
bukanlah dimaksudkan sebagai upaya militerisasi masyarakat sipil, tapi memperkenalkan "dwi-fungsi
sipil". Maksudnya sebagai upaya sosialisasi "konsep bela negara" di mana tugas pertahanan keamanan
negara bukanlah semata-mata tanggung jawab TNI, tapi adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara
Republik Indonesia.

K. Bela Negara Secara Non-Fisik

Di masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi saat ini, justru kesadaran bela
negara ini perlu ditanamkan guna menangkal berbagai potensi ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan baik dari luar maupun dari dalam seperti yang telah diuraikan di atas. Sebagaimana telah
diungkapkan sebelumnya, bela negara tidak selalu harus berarti "memanggul bedil menghadapi musuh".
Keterlibatan warga negara sipil dalam bela negara secara non-fisik dapat dilakukan dengan berbagai
bentuk, sepanjang masa dan dalam segala situasi, misalnya dengan cara:

a . meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati arti demokrasi dengan
menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak

b. menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada masyarakat

c. berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata (bukan retorika)
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang dan menjunjung tinggi Hak
Azasi Manusia

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari pembuatan makalah ini adalah bahwa kita lebih tau tentang arti Bela Negara, Mulai dari
hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh
bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan Negara.

Sebagai warga negara yang mengerti makna hak dan kewajiban, kita seharusnya juga mengerti akan
makna dari pasal 30 ayat 1 UUD 1945 dan juga Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun
1982, yagn keduanya menyatakan tentang hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam urusan
pembelaan negara.

Kontribusi kita sebagai warga negara Indonesia dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara
Republik Indonesia adalah dengan cara tetap patuh dan memegang teguh prinsip Pancasila. Jadikan
nilai-nilai Pancasila sebagai pelita yang senantiasa menuntun langkah kita.

D. Saran-Saran

Penulis hanya bisa menyarankan semoga para pembaca lebih bisa memahami kenapa kita harus
membela Negara kita ini dan janganlah sekali-kali menodai tanah kelahiran kita ini dengan perbuatan
yang tidak baik, karena tercela satu bernoda semua. Hati-hati pula dengan gerakan pendirian negara di
dalam negara yang ingin membangun negara islam di dalam Negara Indonesia dengan cara membangun
keanggotaan dengan sistem mirip MLM dan mendoktrin anggota hingga mereka mau melakukan
berbagai tindak kejahatan di luar ajaran agama islam demi uang. Jika menemukan gerakan semacam ini
laporkan saja ke pihak yang berwajib dan jangan takut dengan ancaman apapun.

12
Daftar Pustaka

Budianto, 2004 “Kewarganegarraan SMA kelas X”, Jakarta : Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003 “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Jakarta : Balai Pustaka.

Sunarso, Anis K., 2008. “Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas VI”, Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

http://organisasi.org/, (online), (http://organisasi.org/kewajiban-bela-negara-bagi-semua-warga-negara-


indonesia-pertahanan-dan-pembelaan-negara.html, diakses 22 September 2011)

13

Anda mungkin juga menyukai