BELA NEGARA
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
17 Agustus 1945 merupakan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, dimana
bangsa ini memproklamasikan kemerdekaannya setelah terjajah 3,5 abad oleh belanda disusul
jepang 3,5 tahun. Kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah hadiah semata dari penjajah
melainkan atas kegigihan bangsa indonesia berjuang melawan penjajah dengan mengorbankan
Sudah 69 tahun bangsa ini merdeka namun kenyataannya bangsa ini masih banyak
kesehatan dsb. Bahkan sekarang negeri ini mulai hilang jati dirinya, era globalisasi telah
merubah cara pandang bangsa ini sehingga banyak yang terjerumus dan melupakan para
pejuang dahulu yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan bangsa ini.
Seakan-akan tugas yang mempertahankan bangsa ini hanyalah TNI (Tentara Nasional
Indonesia) saja. Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pemahaman masyarakat
tentang bela negara masih sangat beragam, meskipun bela negara merupakan bagian yang tak
terpisahkan dalam implementasi sistem pertahanan negara yang bertumpu pada kekuatan TNI
dan rakyat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
5. Bagaimana hubungan antara bela negara dengan Aspek Sejarah Perjuangan Bangsa?
MANFAAT
1. Bagi pembaca, makalah ini diharapkan dapat memberikan reverensi tambahan tentang
bela negara. Serta menambah pengetahuan tentang bela negara yang ada di indonesia,
sehingga diharapkan pembaca mampu menempatkan diri dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara sesuai dengan hak dan kewajibannya.
2. Bagi penulis, pembuatan makalah ini dapat menjadi acuan dalam pembuatan makalah
selanjutnya juaga menambah pengetahuan penulis tentang bela negara.
BAB II
PEMBAHASAN
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut.Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut,
sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif
dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun
peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.Landasan
konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini
adalah tentara atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang
dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara
(misalnya Israel,Iran) dan Singapura memberlakukan wajib militer bagi warga yang
memenuhi syarat (kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu seperti gangguan fisik,
mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer,
biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan
dengan krisis perekrutan selama masa perang
Memperkuat Pertahanan Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.Tiap-
tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-
syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undangKesadaran Bela Negara itu
hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara.
Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras.
Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal
ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat
yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Kata ”bela negara” dalam konteks kekinian bukan berarti harus angkat senjata dan
dilakukan oleh militer sebagai alat dan pilar negara dalam mempertahankan NKRI dari
serangan negara lain.
Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
• Wujud pembelaan Negara yang dilakukan berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.
• Bela Negara bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia, melainkan juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga Negara.
Negara akan tegak berdiri jika dipertahankan oleh setiap warga negaranya. Oleh karena itu,
membela negara sangat penting dilakukan oleh setiap warga negaranya. Ada beberapa alasan
mengapa usaha pembelaan negara penting dilakukan oleh setiap warganegara Indonesia,
diantaranya yaitu:
Setiap unsur-unsur Negara memiliki peranan penting dalam upaya pembelaan Negara,
peranan tersebut dapat diuraikan seperti berikut:
Pemerintah yang berdaulat memiliki posisi sangat penting baik sebagai penentu
kebijakan maupun sebagai pelaksana kebijakan.
3. Unsur wilayah,
Realisasi dari adanya pengakuan dari negara lain diantaranya diwujudkan dalam bentuk
kerjasama dalam berbagai aspek / bidang kehidupan termasuk bidang pertahanan dan
keamanan Negara.
Artinya semua kegiatan yang berlangsung harus sesuai dengan pancasila sebagai dasar
dan ideologi nasional. Landasan hukum bela negara terdapat dalam lima sila Pancasila
a. Sila Pertama, Ketuhanan yang Maha Esa, Bangsa Indonesia meyakini bahwa
kemerdekaan dan kedaulatan setiap individu dan setiap bangsa adalah hak asasi
manusia. Di mana kemerdekaan dan kedaulatan ini diberikan oleh Tuhan Yang Maha
Esa. Bahkan dalam pokok pikiran pembukaan UUD 1945 alinea ketiga disebutkan
bahwa kemerdekaan Indonesia adalah atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa
b. Sila Kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab, menunjukkan bahwa bela negara
wajib hukumnya bagi setiap warga negara terkait dengan kemanusiaan dan keadilan.
c. Sila ketiga, persatuan Indonesia, dapat dijadikan sebuah landasan idiil yang sangat
mendasar karena bela negara terkait langsung hubungannya dengan rasa cinta tanah
air dan kewajiban membelany
d. Sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan, menunjukkan landasan bela negara yang
menyeluruh dan terorganisir diatur oleh negara.
e. Sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagai landasan idiil. Di
dalam sila ini terkandung makna kerja keras, giat belajar, ikut serta dalam kegiatan
pembangunan, yang merupakan perwujudan bela negara dalam kehidupan sehari-hari.
Landasan konsitusional pelaksanaan bela negara adalah UUD 1945, karena UUD 1945
merupakan konstitusi Negara Indonesia, dan sumber hukum tertinggi di Indonesia. Dalam
tiap batang tubuh UUD 1945 ini, tercantum hak dan kewajiban bela negara bagi setiap
warga negara Indonesia.
3. Landasan structural/operasional,
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiki manusia. Dan dalam UU ini
dijelaskan bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban dalam mebela
negara sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Tap MPR No VI dan VII Tahun 2000 tentang TNI dan Polri
Ketetapan MPR Nomopr VI tahun 2000 menjelaskan tentang pemisahan TNI dan
Polri yang semula menjadi satu lembaga. Kemudian UU Nomor VII menjelaskan
peranannya masing-masing, yang kemudian diatur lebih lanjut dalam undang-undang.
Landasan Idiil bela negara tidak akan berubah sesuai pedoman Bangsa Indonesia
yang juga tidak berubah, yaitu Pancasila. Sedangkan landasan konstistusional dapat
berubah sesuai kesepakatan, apabila ada amandemen terhadap UUD 1945. Landasan
operasional dapat berubah sesuai kebijakan pemerintah tentang bela negara yang akan
dilaksanakan, karena landasan ini rincian aturan yang akan dilaksanakan terkait bela
negara. Hanya sedikit yang dapat diuraikan dalam artikel landasan hukum bela negara ini.
Semoga tetap bermanfaat.
2.5 BENTUK- BENTUK BELA NEGARA
Bela Negara secara fisik, yaitu dengan cara “memanggul bedil” menghadapi
serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi
ancaman dari luar. Keterlibatan warga Negara sipil dalam upaya pertahanan Negara
merupakan hak dan kewajiban konstitusional setiap warga Negara Indonesia.
Bela Negara seperti itu diatur dalam UU No. 3 Tahun 2002 dan sesuai doktrin sistem
pertahanan keamanan rakyat (Sishankamrata) semesta, dimana pelaksanaannya dilakukan
oleh rakyat terlatih, yang terdiri dari beberapa unsur, seperti resimen mahasiswa
(menwa), perlawanan rakyat (wanra), pertahanan sipil (hansip), mitra babinsa, dan
organisasi kemasyrakatan lainnya
Rakyat terlatih memiliki empat fungsi, yaitu ketertiban umum, pelindung masyarakat,
keamanan rakyat, dan perlawanan rakyat. Tiga fungsi yang disebut pertama dilakukan
pada masa damai atau pada saat terjadinya bencana alam atau darurat sipil, dimana unsur-
unsur rakyat terlatih membantu pemerintah daerah dalam menangani keamanan dan
ketertiban masyarakat.
Sementara itu, fungsi perlawanan rakyat dilakukan dalam keadaan darurat perang,
dimana rakyat terlatih merupakan unsur bantuan tempur bagi TNI yang terlibat langsung
di medan perang. Contoh: Pelatihan dasar militer Adalah usaha untuk membantu TNI
dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban Negara, Mengabdikan diri sebagai
Prajurit TNI dan Polri Sesuai dengan UUD 1945 pasal 30 ayat 1 -5 bahwa TNI dan Polri
adalah komponen utama sistem pertahanan Negara dan keamanan rakyat.
Pada masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi saat ini,
justru kesadaran bela Negara ini perlu ditanamkan guna menangkal berbagai potensi
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan baik dari luar maupun dari dalam. Bela
Negara tidak selalu harus berarti “memanggul bedil menghadapi musuh”.
Ketertiban warga Negara sipil dalam bela Negara secara nonfisik dapat dilakukan
dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala situasi, misalnya dengan cara
berikut:
Apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam melakukan bela Negara
secara nonfisik ini maka berbagai potensi konflik yang merupakan ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan bagi keamanan Negara dan bangsa akan dapat dikurangi atau
bahkan dihilangkan sama sekali.
Kegiatan bela Negara secara nonfisik sebagai upaya peningkatan Ketahanan Nasional
juga sangat penting untuk menangkal pengaruh budaya asing di era globalisasi abad ke-21, di
mana arus informasi (atau disinformasi) dan propaganda dari luar akan sulit dibendung akibat
semakin canggihnya teknologi komunikasi.
Contoh lain Bela Negara Non Fisik sesuai UU No. 3 tahun 2002 pasal 9 ayat 2, yaitu :
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa
dan negara yang seutuhnya. Kemerdekaan yang telah kita miliki harus dijaga dan
dipertahankan. Tugas generasi muda pada saat ini adalah mengisi kemerdekaan ini dengan
memberikan kontribusinya dalam bentuk apapun. Sebab, meskipun bangsa Indonesia telah
merdeka, bukan berarti terlepas dari segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan. Oleh karena itu, kita sebagai warganegara harus menjaga keutuhan bangsa dan
membela negara dari masalah apapun
SARAN
Sebagai warga Negara tentunya kita wajib ikut serta dalam pembelaan Negara. Untuk itu kita
seharusnya dapat menunjukkan kerja nyata untuk memajukan bangsa Negara ini sebagai wujud
dari keikutsertaan kita dalam upaya bela Negara dalam berbagai bentuk maupun bidang sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki setiap individu.
DAFTAR PUSTAKA
http://by-blogwincibunar.blogspot.com/2016/08/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
https://seputarilmu.com/2019/08/bela-negara.html
http://yunitapasanti.blogspot.com/2016/06/landasan-operasional-dan-arti-penting.html
https://guruppkn.com/landasan-hukum-bela-negara
https://id.wikipedia.org/wiki/Bela_negara