Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan
mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
pada NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban
demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.

1.2 Tujuan penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :

· Untuk menambah pengetahuan tentang Bela Negara

· Mengetahui apa pengertian Bela Negara

· Agar pembaca tahu tentang apa itu Bela Negara

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penulisan ini tetap terfokus maka penulisan makalah ini dibatasi pada :

· Mengetahui, Memberikan Informasi dan Menjelaskan tentang pentingnya Bela Negara

1.4 Perumusan Masalah

Saya selaku pembuat makalah mengambil keputusan untuk mebahas tentang Pentingnya Bela
Negara. Menurut data yang saya peroleh dari sumber yang saya cari, banyak warga negara yang
masih belum memilik sifat bela negara. Oleh karena itu saya sebagai penulis makalah ini
berpendapat bahwa dengan menulis makalah ini diharapkan para pembaca terutama yang
belum memiliki kesadaran untuk membela negara bisa berubah dan mempunyai rasa kesadaran
untuk membela negaranya.

1
1.5 Kegunaan Penulisan

Kegunaan Penulisan ini adalah memberikan informasi kepada pembaca bahwa bela negara
adalah hal penting yang harus dilakukan oleh seluruh warga negara.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk membuat makalah ini saya mengumpulkan berbagai macam informasi dari berbagai
sumber melalui media internet dan juga mengumpulkannya menjadi suatu makalah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Pentingnya Bela Negara

Kemampuan berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara merupakan kemampuan yang harus semua orang miliki.
Pembahasan ini memiliki kedudukan yang amat penting dalam upaya memberikan
pengetahuan, pemahaman, dan menanamkan kesadaran untuk berpartisipasi dalam usaha
membela negara di lingkungan masing-masing.

2.1 Pentingnya Usaha Pembelaan Negara

Bela Negara harus dipahami agar setiap warga negara memiliki pemahaman, kesadaran dan
kemauan berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara. Negara Indonesia memiliki area darat
dan laut yang sangat luas. Bahkan, area lautnya pun merupakan salah satu yang terluas di dunia.
Tidak kurang dari 13.600 pulau dan 220 juta penduduk mendiami wilayah darat Indonesia.
Dengan luas darat dan laut yang demikian besar, tanggung jawab untuk menjaga wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan hanya berada di pundak pemerintah, tetapi
juga seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya upaya-upaya pembelaan negara
yang dilakukan oleh aparat pertahanan dan keamanan maupun oleh rakyat sendiri.

Bagaimanapun juga, seperti halnya kita memiliki rumah sendiri maka yang bertanggung jawab
untuk menjaganya adalah penghuninya sendiri. Rumah yang kita huni itu harus dijaga dari
kecelakaan dan tindak kriminal serta potensi-potensi ancaman lainnya yang berasal dari dalam
maupun dari luar rumah! Upaya pembelaan perlu dilakukan negara karena adanya negara yang
mesti dijaga.

2.2 Pengertian Bela Negara

Pernahkah melihat atau meraba wujud negara? Tentu sulit melihat atau meraba wujud negara,
karena negara bersifat abstrak (in abstracto). Namun demikian, untuk mengetahui wujud
negara dapat ditelusuri dari unsur-unsur negara seperti penduduk, wilayah, pemerintah, dan
pengakuan. Unsur-unsur itulah yang setiap warga negara harus bela.

Dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak dijelaskan pengertian usaha
pembelaan negara. Untuk mengetahui hal tersebut, dapat dilihat dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Istilah yang digunakan
dalam undang-udang tersebut bukan ”usaha pembelaan negara” tetapi digunakan istilah lain
yang mempunyai makna sama yaitu ”upaya bela negara”.Dalam penjelasan tersebut ditegaskan
bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Berdasarkan pengertian upaya bela negara di atas, apabila warga negara pernah ikut serta
menjaga wilayah negara termasuk wilayah lingkungan sekitar dari gangguan atau ancaman
yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara berarti warga negara tersebut sudah
berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara. Demikian pula sikap hormat terhadap bendera,

3
lagu kebangsaan, dan menolak campur tangan pihak asing terhadap kedaulatan negara RI
menunjukkan suatu sikap dalam usaha pembelaan negara.

2.3 Alasan Pentingnya Bela Negara

Pernahkah kita memiliki barang yang diganggu atau akan diambil alih orang lain tanpa hak?
Apakah kita berusaha membela atau mempertahankannya? Pasti kita mempertahankannya
bukan? Setiap manusia normal secara naluriah pasti akan selalu melindungi, membela, dan
mempertahankan apa yang dia miliki dari ganguan orang lain. Lebih-lebih jika sesuatu itu
sangat disenangi, sangat penting, dan sangat berharga bagi diri kita.

Hal lain yang sangat penting bagi kehidupan kita adalah negara. Pada dasarnya setiap orang
membutuhkan suatu organisasi yang disebut negara. Apa yang akan terjadi jika tidak ada
negara? Thomas Hobbes pernah melukiskan kehidupan manusia sebelum adanya negara yaitu
”manusia merupakan serigala bagi manusia lainnya” (Homo Homini Lupus) dan ”perang
manusia lawan manusia” (Bellum Omnium Contra Omnes). Dengan demikian, jika tidak ada
negara pasti tidak akan ada ketertiban, keamanan, dan keadilan.

Supaya hidup tertib, aman, dan damai maka diperlukan negara. Negara akan tegak berdiri jika
dipertahankan oleh setiap warga negaranya. Oleh karena itu, membela negara sangat penting
dilakukan oleh setiap warga negaranya. Ada beberapa alasan mengapa usaha pembelaan
negara penting dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia, diantaranya yaitu:

1. untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman;


2. untuk menjaga keutuhan wilayah negara;
3. merupakan panggilan sejarah;
4. merupakan kewajiban setiap warga negara.

Alasan-alasan pentingnya usaha pembelaan negara tersebut dapat dihubungkan dengan


Pertama, teori fungsi negara; Kedua, unsur-unsur negara; Ketiga, aspek sejarah perjuangan
bangsa (merupakan panggilan sejarah); dan Keempat, peraturan perundang-undangan tentang
kewajiban membela negara.

2.4 Fungsi Negara dalam kaitannya dengan Pembelaan Negara

Para ahli merumuskan fungsi negara secara berbeda-beda tergantung pada titik berat perhatian
dan latar belakang perumusan tujuan dan fungsi negara tersebut. Selain itu, penafsiran rumusan
fungsi negara dipengaruhi oleh pandangan atau ideologi yang dianut oleh negara atau ahli
tersebut. Namun demikian, Budiardjo (1978:46) menyatakan bahwa setiap negara, terlepas dari
ideologinya, menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yang mutlak perlu yaitu:

1. Melaksanakan penertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan
penertiban atau bertindak sebagai stabilisator.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Bagi negara-negara baru,
fungsi ini dianggap sangat penting karena untuk mencapai kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat diperlukan campur tangan dan peran aktif dari negara.
3. Fungsi Pertahanan, yaitu untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar, sehingga
negara harus diperlengkapi dengan alat-alat pertahanan.
4. Menegakkan keadilan, yang dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan.

4
Keempat fungsi tersebut merupakan fungsi minimum, yang berarti fungsi negara tersebut bisa
berkembang lebih luas sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai negara. Jadi fungsi negara
tidak bisa dipisahkan dari tujuan negara karena keduanya saling berkaitan, sehingga para ahli
seringkali menggandengkan tujuan dengan fungsi negara.

Bagaimana keterkaitan fungsi negara dengan usaha pembelaan negara? Pada dasarnya fungsi-
fungsi negara tersebut berkaitan dengan usaha pembelaan negara. Namun salah satu fungsi
negara yang sangat penting bagi jaminan kelangsungan hidup negara adalah fungsi pertahanan
negara. Fungsi Pertahanan negara dimaksudkan untuk menjaga dan mempertahankan negara
terhadap segala kemungkinan serangan dari luar, sehingga negara harus diperlengkapi dengan
alat-alat pertahanan yaitu TNI dan perlengkapannya.

Fungsi pertahanan negara tidak bisa dipisahkan dengan pembelaan terhadap negara
sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang nomor 3 tahun 2003 bahwa “ setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara” (Pasal 9 ayat 1). Hal ini mengandung makna bahwa
partisipasi warga negara dalam melaksanakan fungsi pertahanan negara merupakan wujud
upaya pembelaan negara.

2.5 Prinsip-prinsip yang menjadi landasan Pembelaan Negara

Hal tersebut sebenarnya sudah tercantum secara jelas dalam Pembukaan maupun Batang Tubuh
UUD 1945 terutama pasal 27 ayat 3 dan Bab XII pasal 30, yaitu:

• setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (pasal
27 ayat 3);
• tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara (pasal 30 ayat 1);
• usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri, sebagai kekuatan utama dan rakyat
sebagai kekuatan pendukung (pasal 30 ayat 2);
• TNI terdiri atas TNI-AD, TNI-AL, dan TNI-AL sebagai alat negara yang bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara (pasal
30 ayat 3);
• Polri sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas
melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum (pasal 30
ayat 4);
• susunan dan kedudukan TNI, Polri, hubungan kewenangan TNI dengan Polri di dalam
menjalankan tugasnya, syarat- syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan
keamanan diatur dengan undang-undang (pasal 30 ayat 5);.
• kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan
(Pembukaan UUD 1945);
• pemerintahan negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial (Pembukaan UUD 1945);

5
Gambar Aparat TNI sedang apel siaga, siap mempertahankan keamanan dan ketertiban.

2.6 Komponen – Komponen yang bertindak dalam upaya Bela Negara

Terkait dengan UUD 1945 Bab XII pasal 30 tersebut di atas, disebutkan ada beberapa kekuatan
atau komponen masyarakat dalam upaya pembelaan negara, yaitu sebagai berikut.

• Komponen utama. Komponen utama ini ditempati oleh TNI, baik TNI-AD TNI-AL,
TNI-AU maupun Polri. Kekuatan utama ini berada di garis depan dalam usaha
pembelaan negara.
• Komponen cadangan. Komponen ini terdiri atas seluruh warga negara, sumber daya
alam, serta sarana dan prasarana nasional yang dapat dikerahkan untuk
mempertahankan atau memperkuat komponen utama.
• Komponen pendukung. Contoh komponen terakhir ini adalah keikutsertaan rakyat
dalam pembelaan negara dengan cara membentuk Sishankamrata (sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta), seperti:
o 1) Hansip (Pertahanan Sipil);
o 2) Wanra (Perlawanan Rakyat);
o 3) Kamra (Keamanan Rakyat);
o 4) Menwa (resimen Mahasiswa);
o 5) SAR, PMI, dan lain-lain.

Dalam pelaksanaan atau operasionalisasinya, pemerintah selain memiliki dan menentukan


prinsip-prinsip pembelaan negara juga menentukan landasan hukumnya, yaitu dengan
menetapkan:

• Undang-Undang No. 1 Tahun 1988 tentang Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan


Negara RI;
• Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara;
• Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI;
• Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri.

Serangan atau ancaman dari dalam negeri dapat datang dari warga negara Indonesia sendiri.
Misalnya, tindakan terorisme Bom Bali I dan II, bom Kuningan atau di Kedutaan Besar
Australia, bom Poso, dan lain-lain. Kasus-kasus tersebut sangat mengganggu keamanan di
negara kita. Bahkan, beberapa kali pemerintah Australia, Amerika Serikat, dan Inggris
menerapkan kebijakan Travel Warning atau melarang warganya untuk bepergian ke In donesia
karena dinilai tidak aman.

6
Gambar Aparat TNI dan kapal perang TNI-AL sedang berjaga-jaga di Teluk Ambalat
menghadapi ancaman dari luar.

Adapun serangan dari luar dapat berupa ancaman yang bersifat isik atau militer, ideologi
maupun ancaman terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Seperti telah kamu ketahui bahwa dibandingkan dengan negara-negara lain,
aparat militer/TNI jumlahnya masih sangat sedikit. Begitu pula perangkat militer yang
dimilikinya untuk menjaga pertahanan di darat, laut, dan udara, masih jauh dari memadai.
Perlengkapan dan peralatan militer yang ada pun sebagian besar telah berusia tua.

Gambar Seorang tentara menyita bendera, atribut, dan senjata milik GAM. Setiap ancaman
terhadap keutuhan negara harus dimusnahkan.

Perlu kamu ketahui bahwa fungsi keamanan dan ketertiban yang diemban oleh Polri berbeda
dengan fungsi pertahanan yang dibebankan kepada TNI (Tentara Nasional Indonesia). Tugas
utama aparat TNI adalah menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI. Mereka
difungsikan menjadi aparat teritorial dan tempur. Apabila ada gangguan dari dalam maupun
dari luar negeri yang mengancam kedaulatan negara dan keutuhan wilayah NKRI, prajurit TNI-
lah yang pertama dan terdepan dalam menghadapinya.

TNI melakukan pembelaan negara dengan cepat, misalnya, dalam kasus gerakan separatisme
di Timor Timur pada era 1970 sampai 1990-an dan kasus GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di
Nangroe Aceh Darussalam (NAD) yang hendak memisahkan diri dari NKRI. TNI melakukan
tugasnya dengan berat. Pada akhirnya Provinsi Timor Timur lepas dari NKRI dan menjadi
sebuah negara merdeka dan berdaulat, menghadapi hal itu perjuangan TNI saat itu benar-benar
dihadapkan pada situasi sulit. Bahkan, beberapa perwira menengah dan tinggi TNI didakwa
melanggar HAM (Hak Asasi Manusia). Belum lagi dalam dua dasawarsa terakhir muncul pula
gerakan separatis OPM (Organisasi Papua Merdeka) di Irian Barat dan RMS (Republik Maluku

7
Selatan) di Maluku. Di wilayah Poso, Sulawesi Tengah pun kerusuhan demi kerusuhan yang
mengancam keamanan dan keutuhan wilayah NKRI sampai tahun 2006 masih terus terjadi.

Kasus tersebut menunjukkan bahwa potensi ancaman yang datang dari dalam negeri pun tidak
kalah mengkhawatirkannya dibanding ancaman dari luar. Ancaman dari luar, contohnya terjadi
pada tahun 2005 lalu. Ketika itu, kapal-kapal perang Angkatan Laut Diraja Malaysia
melakukan provokasi terhadap TNI-AL dengan memasuki wilayah Teluk Ambalat secara
paksa. Sebelumnya juga terjadi sengketa perebutan Pulau Sipadan dan Ligitan. Untungnya
setelah dihalau oleh kapal-kapal perang TNI- AL, mereka akhirnya pergi meninggalkan
perairan tersebut. Perairan dan pulau-pulau tersebut sekaligus merupakan batas wilayah RI
terluar dengan Malaysia dan sekitarnya

Ketika itu, kapal-kapal perang Angkatan Laut Diraja Malaysia melakukan provokasi terhadap
TNI-AL dengan memasuki wilayah Teluk Ambalat secara paksa. Sebelumnya juga terjadi
sengketa perebutan Pulau Sipadan dan Ligitan. Untungnya setelah dihalau oleh kapal-kapal
perang TNI-AL, mereka akhirnya pergi meninggalkan perairan tersebut. Perairan dan pulau-
pulau tersebut sekaligus merupakan batas wilayah RI terluar dengan Malaysia dan sekitarnya.

Tugas TNI bertambah lagi, terutama untuk menjaga wilayah- wilayah perbatasan dengan
negara lain. Misalnya, beberapa waktu lalu sedang terjadi krisis keamanan atau pergolakan di
negara tetangga kita yang baru memisahkan diri dari NKRI, yaitu Timor Timur. Kerusuhan
tersebut dipicu oleh penolakan atas pemecatan beberapa perwira tinggi angkatan bersenjata di
sana. Akibatnya, warga sipil yang terkena imbas dari bentrokan antara tentara perlawanan
dengan aparat keamanan banyak melakukan eksodus (keluar dari tempat yang tidak aman)
melewati perbatasan negara Indonesia dan Timor Timur di Atambua. Melihat kondisi seperti
itu, aparat TNI terus berjaga-jaga di sekitar Atambua, NTT sebagai antisipasi masuknya para
perusuh dari Timor Timur ke wilayah Indonesia. Tidak kalah pentingnya untuk diwaspadai
oleh jajaran TNI ialah pernyataan pemerintah dan parlemen Australia yang menyebut-nyebut
Indo nesia sebagai ancaman serius terhadap wilayah Australia.

Gambar Pamer kekuatan TNI, menyongsong ancaman dengan kesiagaan.

Dibanding dengan agresi militer Amerika Serikat terhadap Irak dan Afghanistan, serta Israel
terhadap Palestina, ancaman dari luar terhadap NKRI memang belumlah terlalu berat. Akan
tetapi, sikap waspada dan siaga tetap perlu dilakukan oleh TNI dan Polri hal itu karena ancaman
dapat berwujud dua, yaitu bisa secara terang-terangan dan frontal, tetapi bisa juga dilakukan
secara diam-diam melalui berbagai gerakan penyusupan melalui oknum, lembaga-lembaga,
LSM, partai politik, dan lain-lain.

8
Pemerintah perlu segera membangun kekuatan militer yang tangguh dan profesional yang
dilengkapi dengan persenjataan yang lengkap dan canggih. Kekuatan militer Indo nesia sangat
dibutuhkan selain untuk menjaga kedaulatan NKRI, juga agar tercapainya stabilitas di kawasan
Asia Tenggara. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia dikenal sebagai pemimpin kawasan dan
selalu menjadi tolak ukur stabilitas keamanan. Jika di Indonesia aman dan stabil maka di
kawasan Asia Tenggara pun stabil. Sebaliknya, jika di Indonesia tidak stabil atau mengalami
instabilitas politik dan keamanan maka dampaknya akan terasa sampai ke negara-negara di
kawasan Asia Tenggara.

Selain fungsi pertahanan, terdapat fungsi lain yang juga sangat penting dalam upaya pembelaan
negara yaitu fungsi keamanan (ketertiban) untuk mencegah bentrokan-bentrokan dalam masya-
rakat. Di negara kita untuk melaksanakan fungsi keamanan tersebut dibentuk lembaga yang
kita kenal POLRI.

Berdasarkan uraian di atas, fungsi negara yang sangat penting untuk memelihara ketertiban dan
menjamin kelangsungan hidup atau tetap tegaknya negara adalah fungsi pertahanan dan
ketertiban (keamanan). Untuk mewujudkan fungsi pertahanan dan keamanan tersebut selain
negara harus memiliki alat-alat pertahanan dan keamanan, juga diperlukan keikutsertaan
segenap warga negara untuk membela negara dalam upaya pertahanan dan keamanan negara.
Dengan demikian, keikutsertaan segenap warga negara dalam melaksanakan fungsi pertahanan
dan keamanan negara berkaitan dengan upaya membela negara.

Fungsi pertahanan dan keamanan negara sangat urgen dalam kehidupan negara dan merupakan
prasyarat bagi fungsi-fungsi lainnya, karena negara hanya dapat menjalankan fungsi-fungsi
lainnya jika negara mampu mempertahankan diri dari berbagai ancaman baik dari luar maupun
dari dalam.

Pentingnya fungsi pertahanan dan keamanan dalam kehidupan negara dapat diibaratkan pada
kehidupan pribadi sehari-hari kita. Apakah kalian bisa belajar dengan tenang atau tidur dengan
nyenyak apabila tidak mampu menangkal dan mempertahankan diri dari gangguan atau
ancaman yang dihadapi? Jadi jika ingin belajar dengan tenang, nyaman dan konsentrasi, maka
diperlukan kemampuan untuk menangkal berbagai gangguan dan ancaman yang dihadapi.

Demikian pula dalam organisasi negara, fungsi pertahanan dan keamanan sangat penting
karena negara tidak akan dapat mensejahterakan rakyat, meningkatkan kualitas pendidikan,
menegakkan keadilan, dan lain-lain jika tidak mampu mempertahankan diri terhadap ancaman
baik dari luar maupun dari dalam.

Hal ini mengandung arti bahwa untuk mempertahankan dan megamankan negara bukan hanya
kewajiban TNI dan POLRI, tetapi juga merupakan kewajiban setiap warga negara Indonesia
termasuk seluruh warga negara indonesia.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pembuatan makalah ini adalah memiliki sifat Bela Negara adalah hal yang
patut ditiru oleh semua warga negara, karena memiliki sifat Bela Negara berarti warga negara
itu sudah berterima kasih kepada negara yang ditempatinya dan memberikannya tempat hidup
yang layak sehingga timbul rasa timbal balik terhadap negara tersebut. Lalu dengan adanya
sifat Bela Negara, kita dapat membuat negara kita sendiri lebih maju karena kecintaan kita
dengan negara kita, juga dapat membuat kita menjadi orang yang nasionalisme dan disukai
oleh warga negara lain sehingga sifat bela negara adalah sifat yang harus dimiliki semua warga
negara, bukan hanya para aparat penegak saja yang melindungi negaranya.

3.2 Saran

Saran dari penulis adalah semoga para pembaca memiliki kesadaran untuk memiliki sifat
Bela Negara. Selain itu diharapkan juga untuk terus memberikan yang terbaik kepada
negaranya agar mendapatkan hubungan timbal balik yang baik dengan negara kita sendiri, Bela
Negara adalah hal yang wajib dimiliki setiap warga negara yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.com/2013/09/pentingnya-usaha-pembelaan-
negara.html

http://sabtintin03.wordpress.com/2014/11/17/artikel-pendidikan-artikel-tentang-pendidikan-
indonesia/

http://namikazeiftikar.blogspot.com/p/makalah-bela-negara_27.html

10

Anda mungkin juga menyukai