Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ BELA NEGARA DALAM KONTEKS NKRI”

Disusun Oleh :
M.Haikal Putra Pratama (14)

Kelas 9B
YAYASAN PENDIDIKAN DARUSSALAM
SIDODADI TAMAN SIDOARJO
2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Makna Bela
Negara dalam Konteks NKRI." Penulisan makalah ini disampaikan sebagai salah satu
kelengkapan tugas Ujian Praktek Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan di Yayasan
Pendidikan Darussalam, Sidodadi Taman Sidoarjo, untuk kelas 9B pada tahun ajaran
2024/2025.

Makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna bela negara, mengenal peraturan
perundang-undangan yang mengatur bela negara, dan memahami perjuangan dalam
mempertahankan NKRI. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kekurangan, dan kritik serta saran yang membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata, semoga
kita semua dapat menjadi bagian yang aktif dalam menjaga keutuhan dan keamanan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Sidoarjo, 04 Februari 2024

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................I
DAFTAR ISI......................................................................................................II
BAB I..................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Penulis.........................................................................................1
BAB II................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................2
1. Makna Bela Negara dalam konteks NKRI.............................................2
2. Peraturan Perundang-undangan tentang Bela Negara.........................3
3. Identifikasi Ancaman Terhadap Bangsa dan Negara...........................4
4. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Upaya Bela Negara..........5
5. Perwujudan Bela Negara dalam aspek kehidupan................................6
BAB III...............................................................................................................9
KESIMPULAN..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga Negara yang di jiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila
dan undang-undang dasar dalam menjamin Kelangsungan hidup dan bemegara,
Seluruh masyarakat Indonesia wajib dan berhak ikut serta dalam pembelaan negara
bertujuan untuk untuk membekali setiap warga negara Indonesia dengan nilai-nilai
bela negara dalam rangka membentuk karakter bangsa yang ulet tangguh,
berwawasan kebangsaan dan memiliki kesadaran untuk menjiwai negara, sikap dan
tindakan warga negara yang teratur dan menyeluruh, dan terpadu secara sendiri-
sendiri maupun berkelompok sebagai bagian dari rasa cinta tanah air, kesadaran
berbangsa dan bernegara, keyakinan terhadap pancasila dan kerelaan berkorban untuk
bangsa dan negara.
Dengan demikian, bela negara yang dimaksud di sini, tidak selalu dalam
bentuk fisik dalam suatu perang mempertahankan kedaulatan Indonesia. Tetapi dapat
berwujud segala sesuatu yang dilakukan oleh warga negara untuk memajukan
bangsanya, membantu warga negara lain yang termasuk bangsanya, dan ikut serta
dalam kegiatan pembangunan nasional sesuai profesi dan kemampuannya

B. Rumusan Masalah
1. Makna Bela Negara dalam konteks NKRI?
2. Apa saja Peraturan Perundang-undangan tentang Bela Negara?
3. Identifikasi Ancaman Bangsa dan Negara ?
4. Apa saja Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam upaya Bela Negara?

C. Tujuan Penulis
1. Mengetahui Makna Bela Negara dalam konteks NKRI
2. Mengenal Peraturan Perundang-undangan tentang Bela Negara
3. Dapat mengidentifikasi apa Ancaman Bangsa dan Negara
4. Mengetahui Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam upaya Bela Negara

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Makna Bela Negara dalam konteks NKRI


"Bela Negara" dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
adalah konsep yang mencakup kewajiban dan tanggung jawab setiap warga negara
untuk ikut serta dalam mempertahankan kedaulatan, keutuhan wilayah, dan
keselamatan negara. Ini melibatkan partisipasi aktif dalam menjaga perbatasan,
mendukung kebijakan keamanan nasional, serta berperan dalam pembangunan
ekonomi, sosial, dan budaya sebagai bagian integral dari pertahanan negara.
Semangat patriotisme dan rasa cinta tanah air menjadi landasan, sementara
pendidikan memiliki peran penting dalam penanaman nilai-nilai bela negara sejak
dini. Dalam konsep ini, setiap individu diharapkan memahami bahwa pembangunan
dan pertahanan negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga
merupakan kewajiban bersama untuk mencapai kesejahteraan dan keberlanjutan
NKRI.
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dilakukan
secara teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI
berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup Bangsa
dan Negara, Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotism seseorang, suatu kelompok
atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan
eksistensi negara tersebut.
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut,
sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan
aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial
maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.
Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah
pembelaan negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara

2
pada tanah air yang sudah memberikan kehidupan padanya. Hal ini terjadi sejak
seseorang lahir, tumbuh dewasa serta dalam upayanya mencari penghidupan.
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah
pelayanan oleh seorang individuatau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya, baik
sebagai pekerjaan yang di pilihnya atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar
(Wajib Militer).di beberapa negara seperti Korea Selatan, Iran, Israel dll mewajibkan
warga negara merekan yang berusia minimal 17 tahun untuk mengikuti wajib militer
sebagai salah satu syarat mencari pekerjaan, jika warga negara tersebut tidak
mengikuti wajib militer tersebut maka sudah di pastikan warganegara tersebut tidak
mencintai Negaranya dan sudah pasti sulit mendapatkan pekerjaan. Namun berbeda
dengan bangsa Indonesia dimana wajib militer tersebut masih dianggap melawan
penjajahan seperti perang dan lain lain, namun pada dasar nya bela negara adalah
salah satu bentuk wajib militer dimana setiap individu atau kelompok dari warga
negara tersebut membela negaranya baik dalam keadaan perang fisik atau nonfisik.

2. Peraturan Perundang-undangan tentang Bela Negara


Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan perbedaan memiliki banyak
keragaman baik dalam budaya, bahasa, suku, agama, dan kelompok, maka sangat
penting bagi bangsa Indonesia untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, sebagai
bangsa yang majemuk menjaga keutuhan bangsa ialah kewajiban setiap warga negara
agar tetap terjaga dan terhindar dari ancaman dari dalam maupun luar Negara
Indonesia.
Dalam hal ini warga masyarakat Indonesia berkewajiban untuk ikut serta
dalam pembelaan Negara atau bela Negara hal tersebut telah tertuang jelas dalam
berbagai undang-undang, diantaranya undang- undang nomor 3 tahun 2002 yang
membahas tentang pertahanan Negara kesatuan republik Indonesia.
Wujud pelaksanaan warga Indonesia dalam ikut serta membela Negara
menurut pasal 9 ayat (2) UU RI nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara
menjelaskan bahwa keikut sertaan warga Negara dalam usaha pembelaan Negara
dilaksanakan melalui :.
a. Pendidikan dan kewarganegaraan dan pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.

3
b. Pengabdian sebagai prajurit tentara nasional Indonesia secara suka rela atau secara
wajib.
c. Pengabdian sesuai dengan profesi
Ini membuktikan bahwa upaya bela Negara tidak hanya dalam bentuk fisik
saja, akan tetapi bisa melalui pendidikan, diplomasi, perekonomian dan kegiatan-
kegiatan yang mengharumkan nama bangsa.
Bentuk dari bela Negara adalah tekad, sikap dan prilaku warga Negara yang
dijiwai oleh kecintaannya terhadap Negara Indonesia yang berdasarkan UUD 1945
dalam menjamin keberlangsungan hidup bangsa Indonesia, sesuai dengan UU RI
nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara yang terwujud dalam kesiapan dan
kerelaan warga Negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatan bangsa Indonesia, kesatuan dan persatuan, keutuhan wilayah dan yuridiksi
nasional, serta nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
Selain UU No. 3 Tahun 2002, terdapat pula UU No. 20 Tahun 2016 tentang
Tenaga Kesejahteraan Sosial, yang dalam pasal-pasalnya menegaskan keterlibatan
warga negara dalam kegiatan bela negara sebagai bagian dari tanggung jawab sosial.
Melalui regulasi ini, pemerintah dapat menggalang partisipasi masyarakat dalam
berbagai kegiatan yang mendukung pembangunan nasional dan pertahanan negara.
Peraturan perundang-undangan ini mencerminkan komitmen pemerintah
Indonesia dalam mengakomodasi partisipasi aktif warga negara dalam menjaga
keutuhan dan kedaulatan negara, sekaligus menciptakan dasar hukum yang jelas
untuk pembinaan semangat bela negara di tingkat masyarakat.

3. Identifikasi Ancaman Terhadap Bangsa dan Negara

Menurut UU No. 20 Tahun 1982, istilah ancaman meliputi ancaman,


tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG). Merujuk UU No.3 Tahun 2002,
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan baik dari dalam maupun luar negeri
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Konsep ancaman mencakup hal yang sangat luas dan
spektrum yang senantiasa berkembang berubah dari waktu ke waktu.
Dewasa ini, ancaman terhadap kedaulatan negara yang bersifat
konvensional (fisik) berkembang menjadi multidimensional (fisik dan non fisik),
baik yang berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Ancaman yang

4
bersifat multidimensional tersebut dapat bersumber baik dari permasalahan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, maupun permasalahan keamanan yang
terkait dengan kejahatan internasional, antara lain terorisme, imigran gelap, bahaya
narkotika, pencurian kekayaan alam, bajak laut, dan perusakan lingkungan.
Identifikasi ancaman terhadap bangsa dan negara Indonesia melibatkan
analisis mendalam terhadap berbagai potensi risiko yang dapat membahayakan
keutuhan dan kedaulatan negara. Ancaman militer muncul dari potensi konflik
wilayah dan ancaman terorisme, yang dapat mengganggu stabilitas keamanan.
Ancaman non-militer seperti radikalisme, ekstremisme ideologi, dan kejahatan
transnasional seperti korupsi juga menjadi faktor risiko yang dapat merusak
integritas negara. Ancaman siber semakin mencuat dengan serangan terhadap
infrastruktur kritis dan pencurian data sensitif. Sementara itu, krisis ekonomi dapat
melemahkan ketahanan ekonomi negara dan memicu kerentanan terhadap
intervensi asing. Bencana alam, sebagai ancaman lingkungan, menempatkan
Indonesia pada risiko tinggi terkait gempa, tsunami, letusan gunung api, dan banjir.
Ancaman politik juga patut diperhitungkan, khususnya terkait instabilitas politik
yang dapat menciptakan celah terhadap gangguan terhadap kedaulatan negara. Oleh
karena itu, pemerintah perlu terus melakukan pemantauan dan analisis situasi untuk
mengembangkan strategi yang efektif dalam menghadapi berbagai potensi ancaman
yang kompleks dan beragam ini.

4. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Upaya Bela Negara


Hak dan kewajiban warga negara dalam upaya bela negara termuat dalam
UUD 1945 Pasal 27 ayat (3). Pasal tersebut menyatakan bahwa setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Hal ini berarti bahwa
sebagai warga negara, kita memiliki hak sekaligus kewajiban untuk membela negara.
Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor yang sangat
hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup suatu negara. Jika suatu negara tidak
mampu mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar negeri dan atau dari dalam
negeri, maka suatu negara tidak akan dapat mempertahankan keberadaannya.
Demikian pula, negara Indonesia yang bertekad bulat untuk mempertahankan
kemerdekaan serta kedaulatan.

5
Pandangan hidup bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 dan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan tentang
pertahanan negara sebagai berikut:
(1) Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan
di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan.
(2) Pemerintah negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
(3) Hak dan kewajiban setiap warga negara untuk ikut serta dalam usaha
pembelaan negara.
(4) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

5. Perwujudan Bela Negara dalam aspek kehidupan


Berikut contoh partisipasi masyarakat dalam upaya pembelaan negara.
a. Pertahanan dan keamanan
Dalam mewujudkan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta,
diperlukan partisipasi dari segenap warga masyarakat. Partisipasi tersebut,
antara lain melakukan sistem keamanan lingkungan atau siskamling;
mengikuti Pendidikan Pendahuluan Bela Negara atau (PPBN) yang
diintegrasikan ke dalam pendidikan nasional yang diselenggarakan di
sekolah atau di luar sekolah, mengikuti keanggotaan rakyat terlatih (Ratih);
serta pengabdian sebagai prajurit TNI dan Polri.
b. Sosial dan budaya
Untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang ber-Bhinneka Tungga Ika
dapat dilakukan dengan mempererat hubungan baik antarwarga
masyarakat; mengembangkan sikap toleransi antarsuku, agama, ras, dan
golongan; membantu masyarakat yang tertimpa musibah, mengembangkan
bakat dan kemampuan masing-masing dalam bidang apa pun; melestarikan
adat istiadat dan budaya daerah sebagai salah satu unsur budaya nasional;

6
serta memelihara dan melestarikan lingkungan hidup sehingga terhindar
dari bencana alam.

c. Ideologi
Wujud partisipasi warga negara dalam membela negara di bidang ideologi,
antara lain:
(1) Percaya dan yakin terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan selalu
menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing.
(2) Saling menghormati antarsesama manusia,
(3) Menempatkan persatuan dan kesatuan dengan mendahulukan
kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
(4) Mengutamakan musyawarah dalam penyelesaian masalah yang
menyangkut kepentingan bersama.
(5) Melakukan kegiatan yang mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
(6) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

d. Politik dan hukum


Bela negara dalam bidang politik dapat diwujudkan dengan aktifnya warga
negara berpartisipasi dalam politik. Partisipasi politik adalah unsur yang
penting dalam demokrasi, termasuk demokrasi Pancasila.Mewujudkan
stabilitas politik nasional demi kelangsungan hidup pemerintahan yang
berdaulat dilakukan dengan cara, antara lain:
(1) Turut serta dalam menyukseskan pemilihan umum.
(2) Menyampaikan aspirasi secara lisan dan tulisan yang dilakukan
dengan sopan dan bersikap kritis terhadap segala permasalahan.
(3) Memberikan saran atau usul kepada pihak-pihak yang berwenang
(4) Tidak melakukan perbuatan curang atau politik uang dalam
mencapai suatu tujuan.
(5) Turut melaksanakan kebijakan-kebijakan serta peraturan perundang-
undangan yang dibuat oleh pemerintah. Ekonomi

7
e. Ekonomi
Wujud bela negara dalam bidang ekonomi salah satunya adalah
berpartisipasi dalam meningkatkan kemakmuran di lingkungan masyarakat
dengan cara menjadi anggota koperasi dan tidak melakukan kecurangan
dalam perekonomian. Selain itu, partisipasi yang dapat dilakukan dalam
bela negara di lingkungan sekitar sebagai berikut.
(1) Partisipasi bela negara dalam kehidupan pribadi dilakukan dengan
cara, antara lain selalu berupaya meningkatkan kualitas hidup dan
kehidupannya; berjiwa inovatif dan berwawasan ke depan; serta
memiliki semangat kerja yang tinggi, jujur, bertanggung jawab, dan
pantang menyerah.
(2) Partisipasi bela negara dalam kehidupan sekolah bagi siswa dapat
dilakukan dengan cara, antara lain rajin belajar guna meningkatkan
kualitas diri; mengikuti pendidikan bela negara melalui pendidikan
kewarganegaraan; mengikuti upacara bendera; dan memiliki disiplin
yang tinggi serta menaati tata tertib yang berlaku.
(3) Partisipasi bela negara dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara dapat ditunjukkan dengan perilaku, di antaranya selalu
meningkatkan ketahanan sosial masyarakat; melaksanakan sistem
pengamanan lingkungannya; meningkatkan kerukunan nasional,
persatuan, dan kesatuan bangsa; meningkatkan kesadaran hukum
dalam rangka menciptakan ketertiban; dan mengabdikan diri sesuai
bidang dan profesi.

8
BAB III

KESIMPULAN

Konsep "Bela Negara" dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
mencakup kewajiban dan tanggung jawab setiap warga negara untuk ikut serta dalam
mempertahankan kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan negara. Bela Negara bukan
hanya terbatas pada aspek fisik dalam pertahanan militer, melainkan juga mencakup
partisipasi dalam pembangunan nasional, pemeliharaan keamanan sosial, pengabdian sesuai
profesi, dan peningkatan kualitas diri sebagai warga negara yang berjiwa patriotik.

Undang-undang dan peraturan perundang-undangan seperti UU No. 3 Tahun 2002


tentang pertahanan negara memberikan landasan hukum bagi pelaksanaan Bela Negara, yang
melibat kan pendidikan, pelatihan dasar kemiliteran, pengabdian suka rela, dan
pengabdian sesuai profesi. Ancaman terhadap bangsa dan negara dapat berupa ancaman fisik
maupun non-fisik, mencakup aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan.

Selain itu, hak dan kewajiban warga negara dalam upaya Bela Negara diatur oleh
UUD 1945 Pasal 27 ayat (3), yang menegaskan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Perwujudan Bela Negara tercermin
dalam aspek kehidupan sehari-hari, seperti partisipasi dalam pertahanan dan keamanan,
kehidupan sosial dan budaya, ideologi, politik, dan ekonomi.

Dengan demikian, makalah ini berupaya menggambarkan pentingnya semangat Bela


Negara sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara, yang melibatkan seluruh
elemen masyarakat dalam menjaga persatuan, kesatuan, dan keberlanjutan NKRI. Semangat
Bela Negara tidak hanya diperlukan dalam situasi perang, tetapi juga dalam memajukan
bangsa dan mencapai kemajuan yang merata serta berkeadilan sosial. Melalui pemahaman
dan implementasi konsep Bela Negara, diharapkan generasi muda dapat menjadi agen
perubahan yang berperan aktif dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rahadi, Fernan. “Pancasila Ideologi Terbaik Perangi Radikalisme dan Terorisme”. 1 Maret
2017.
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/10/05/oekqmw
291-pancasila-ideologi-terbaik-perangi-radikalisme-dan-terorisme.
Farhan Salim, Muhammad. “Pentingnya Usaha Pembelaan Negara (PKN) Lengkap”. 3 Maret
2017.
http://infounduh.blogspot.co.id/2014/09/pentingnya-usaha-pembelaannegara-
pkn.html.
Ibnu, Dimas. “Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Upaya Bela Negara”. 10 Maret
2017.
http://pendidikanzone.blogspot.co.id/2015/08/hak-dan-kewajiban-warganegara-
dalam-upaya-bela-negara.html.

10

Anda mungkin juga menyukai