Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Judul :
" Mewujudkan Kesadaran Masyarakat dalam Bela Negara "
Dosen pengampu : Endang Suherman,S.H.,M.Si

Disusun oleh :

Yora Fuji Yulianti 1192090128


PGMI II C

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Peran pendidikan dalam usaha kesadaran bela negara merupakan upaya yang palling
demokratis. Pendidikan pada hakikatnya adalah membentuk dan mengembangkan
kepribadian. Terkait dengan bela negara, maka kepribadian atau watak bangsa perlu
dibentuk dan dikembangkan, guna menumbuhkan kesadaran bela negara. Senada
dengan hal itu, sesungguhnya pendidikan merupakan manifestasi dari amanat
konstitusi dan merupakan tanggung jawab negara dalam rangka mewujudkan warga
negara yang memiliki kepribadian sebagai insan yang beriman dan bertakwa,
berakhlak mulia, cerdas dan berpengetahuan luas serta memiliki keterampilan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Peran masyarakat dalam bela negara juga tentu sangat penting, karena masyarakat
merupakan merupakan komponen suatu bangsa di sebuah negara. Kebijakan yang
dibuat menunjukkan kepada semua warga negara termasuk kepada masyarakat itu
sendiri, sehingga masyarakat mempunyai peran penting dalam sebuah negara yaitu
dengan membela negaranya sebagaimana telah tercantum di Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Aturan pemerintah yang dibuat perlulah ditaati
apabila aturan itu baik untuk kemaslahatan umat dan itu semua akan menciptakan
negara yang bersatu, adil dan sejahtera.

Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut. Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut,
sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan
aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial
maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut. Bela
negara juga merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD dalam menjalin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara yang seutuhnya.
Peran penting bela negara dapat dijelaskan secara lebih jernih dan mendalam melalui
perspektif pertahanan. Keutuhan wilayah Indonesia, beserta seluruh sumber daya,
kedaulatan dan kemerdekaannya, selalu terancam oleh agresi asing dari luar dan
pergolakan bersenjata dari dalam. Jika ancaman ini menjadi nyata dan Indonesia tidak
siap, semuanya bisa kembali ke titik nol. Antisipasi para pendiri bangsa tercantum
dalam salah satu poin tujuan nasional yaitu “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia”. Pernyataan ini menjadi dasar dari tujuan pertahanan.
Ia tidak berdiri sendiri tetapi berbagi ruang dengan tujuan keamanan atau ketertiban
sipil dan berdampingan 3 (tiga) tujuan lainnya, yakni tujuan kesejahteraan (memajukan
kesejahteraan umum), tujuan keadaban (mencerdaskan kehidupan bangsa) dan tujuan
kedamaian (berpartisipasi aktif dalam perdamaian dunia yang adil dan abadi). Tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-
syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.

Rumusan Masalah

Masalah dan topik pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana definisi bela negara?

2. Bagaimana bentuk-bentuk usaha pembelaan negara?

3. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran bela negara dalam lingkungan pendidikan


dan masyarakat ?

Tujuan

Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui definsi bela negara.

2. Mengetahui bentuk-bentuk usaha bela negara.


3. Mengetahui cara meningkatkan kesadaran bela negara dalam lingkungan pendidikan
dan masyarakat social.

PEMBAHASAN

A. Definisi Bela Negara

Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara (UUNo.3/2002). Bela negara merupakan
sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara
yang mencerminkan patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen
untuk kepentingan mempertahankan eksistensi negara. Bela negara dibagi menjadi
dua, yaitu :

1. Fisik

Usaha pertahanan mengahadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang
mengancam keberadaan negara.

2. Non-fisik

Upaya turut serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui
pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bela negara juga dapat dimaknai sebagai upaya setiap warga negara untuk
mempertahankan Republik Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam
negeri dengan cara penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan oleh Tentara
Nasional Indonesia maupun oleh seluruh komponen bangsa.

Pengertian lain, bela negara merupakan tekad, sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Pembelaan negara bukan semata-mata tugasTNI, tetapi
merupakan juga tanggungjawab segenap warga negara sesuai kemampuan dan
profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling
halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara
sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di
dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Kita
sebagai masyarakat Indonesia yang menjungjung tinggi bela negara harus dapat
meningkatkan kerja sama yang harmonis antar masyarakat atau pemerintah.

Unsur Dasar Bela Negara

 Cinta tanah air


 Kesadaran berbangsa dan bernegara
 Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
 Rela berkorban untuk bangsa dan negara
 Memiliki kemampuan awal bela negara

B. Bentuk-bentuk Usaha Pembelaan Negara

Berikut ini adalah beberapa bentuk-bentuk usaha pembelaan negara :

1. Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan

Bentuk usaha pembelaan Negara yang pertama adalah pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan. Ya, anda pasti sudah sangat akrab dengan pendidikan yang satu ini.
bagaimana tidak, mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ini, atau
yang disingkan PPKn ini merupakan mata kuliah yang setia menemani anda semua dari
jaman SD hingga jaman SMA, dan masih bertahan hingga saat ini. apabila ditlisik,
mungkin mata pelajaran PPKn ini merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat
membosankan, karena anda dituntut untuk menghafal, menghafal, dan menghafal.
Berbeda dengan mata pelajaran lain yang memiliki kelas praktek ataupun menuntut
kemampuan pemahaman.

Namun demikian, ternyata mata pelajaran PPKn ini menyimpan rahasia. Rahasia dari
pelajaran PPKn ini adalah bahwa mata pelajaran ini emrupakan mata pelajaran yang
merupakan salah satu usaha Negara dalam membina warganya agar lebih mencintai,
menghargai, dan tentu saja merupakan usaha agar warganya mampu menunjukkan
sikap pembelaan Negara. Ya, komponen dan juga materi pelajaran PPKn ini berisi
mengenai dasar-dasar Negara Indonesia, seperti fungsi pancasila dan juga peraturan
perundang-undangan. Ada beberapa hal yang bisa kita ambil dari hubungan antara
mata pelajaran PPKn degnan pembelaan Negara, yaitu :

 Ketika seseorang mampu mengenal struktur negaranya, maka mereka akan


mengenal negaranya lebih baik lagi
 Dengan mengenal dasar-dasar falasafah pendirian dan pelaksanaagn
pemerintahan negera republik Indonesia, maka hal ini akan membuat mereka
menjadi lebih cinta dengan Negara Indonesia
 Hal ini akan menimbulkan rasa kecintaan terhadap Negara yang tinggi, yang
akan membuat warga Negara mau secara sukarela melakukan tindakan
pembelaan terhadap Negara.
2. Wajib Militer

Wajib militer pada era perang dunia merupakan salah satu hal yang dipaksakan untuk
meningkatkan rasa kepedulian dan kecntaan terhadap Negara. Wajib militer
mengharuskan masyarakat dan warga Negara mengikuti pelatihan militer, sehingga
dengan pelatihan militer ini, masyarakat bisa turut melakukan pembelaan terhadap
Negara dengan membawa senjata.

Saat ini, wajib militer memang sudah tidak digalakkan lagi, namun demikian wacana
mengenai bela Negara masih terus bergulir. Hal ini pada dasarnya akan membantu tiap
masyarakat agar menjadi lebih memiliki kepedulian terhadap negaranya, dan mau
melakukan pembelaan terhadap Negara karena kecintaannya.

3. Pengabdian Sebagai Anggota TNI

Salah satu cara paling mudah untuk melakukan upaya-upaya dalam pembelaan Negara
adalah bergabung ke dalam anggota TNI atau tentara Nasional Indonesia. Bergabung
dengan anggota TNI, berarti secara sukrela ataupun tidak anda akan dituntut untuk
mencintai Indonesia, dan mau berjuang serta berkorban hingga titik darah penghabisan
untuk membela Negara ini. hal ini merupakan salah satu cara melakukan pembelaan
terhadap Negara yang paling banyak dilakukan oleh orang-orang, dimana mereka
mendaftarkan diri sebagai anggota TNI, baik anggota TNI AD, AL, ataupun AU. (baca :
tugas dan fungsi TNI Polri)

Dengan bergabung dengan satuan Tentara Nasional Indonesia, maka banyak manfaat
yang akan diperoleh, seperti :

 Pembelaan terhadap Negara secara real, dengan mengangkat senjata


 Menjadi lebih cinta, dan juga peduli terhadap Negara
 Mampu berkomitmen dalam membela Negara
 Selain mengabdi kepada Negara, anggota jga turut mengabdi dan mengayomi
masyarakat, sehingga dapat menciptakan rasa aman dari serangan-serangan
musuh
4. Pengabdian Profesi

Pengabdian berikutnya yang merupakan salah satu upaya-upaya dalam pembelaan


Negara adalah pengabdian profesi. Pengabdian profesi merupakan bentuk atau upaya
dalam mengabdikan diri terhadap pembelaan Negara melalui profesi-profesi tertentu.
profesi-profesi yang berkaitan erat dengan pembelaan Negara kebanyakan merupakan
profesi yang bukan merupakan profesi sebagai tentara, namun tetap membela Negara
dalam garis depan. Berikut ini adalah beberapa contoh pengabdian profesi sebagai
upaya dalam melakukan pembelaan terhadap Negara :

 Satuan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI)


 Tim SAR (Search and Rescue)
 Pemadam Kebakaran (Fire Fighters)
 Satuan pengamanan (Satpam)
 Linmas (satuan perlindungan Masyarakat)
 Dan berbagai macam satuan pengamanan dan pembelaan Negara lainnya, yang
merupakan profesi secara resmi dan juga sah
5. Pengabdian Masyarakat
Berikutnya, individu yang berperan dalam pembelaan Negara pun bisa diikut sertakan.
Tidak perlu harus selalu mengangkat senjata dan juga masuk ke dalam satuan militer,
kepolisian dan juga satuan keamanan. Namun dari sisi Individu itu sendiri pun memiliki
suatu pengabdian tersendiri terhadap masyarakat. Banyak pekerjaan masyarakat, yang
tidak berhubungan dengan kegiatan keamanan dan mengangkat senjata, namun masih
berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat.

Misalnya saja pekerjaan sebagai seorang dokter atau perawat, yang akan selalu siap
membantu ketika harus melakukan pengobatan terhadap siapa saja. Ini juga
merupakan salah satu bagian dari upaya-upaya dalam rangka meningkatkan
pembelaan Negara.

Pembelaan Negara dalam bentuk organisasi dan kelompok

Selain menjadi bagian dari angkatan militer, satuan pengamanan, kepolisian dan juga
mengabdi terhadap masyarakat, terdapat pula upaya-upaya lainnya yang mrupakan
bagian dari upaya pembelaan terhadap Negara. ORMAS atau organisasi masyarakat
merupakan salah satu contoh bentuk dan juga upaya yang dilakukan oleh sekelompok
orang tertentu yang sengaja berkumpul dan membentuk organisasi, untuk berbagai
tujuan. Ada beberapa tujuan terbentuknya ormas, seperti :

 Tujuan keagamaan, yaitu utuk memastikan bahwa Negara bebas dari paham-
paham keagamaan yang bertentangan degan sila-sila yang ada di dalam
Pancasila
 Tujuan Sosial, yang merupakan organisasi yang memiliki tujuan untuk membantu
masyarakat yang mengalami kesulian, korban perang, dan berbagai bentuk
masalah lainnya, secara sosial, tanpa pamrih
 Tujuan militer, merupakan organisasi masyarakat yang memiliki peran dalam
mendukung tugas aparat militer dan juga keamanan, yang berisi masyarakat sipil
yang sudah terlatih secara militer.
 Dan organisasi masyarakat lainya, yang memiliki tujuan untuk menjaga kesatuan
dan juga keutuhan dari NKRI agar tetap berdaulat, satu dan adil.
C. Cara Meningkatkan Kesadaran Bela Negara dalam Lingkup Pendidikan dan
Masyarakat

Salah satu upaya yang paling demokratis dalam membangun kesadaran bela negara
adalah melalui pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya adalah membentuk dan
mengembangkan kepribadian. Terkait dengan bela negara, maka kepribadian atau
watak bangsa perlu dibentuk dan dikembangkan, guna menumbuhkan kesadaran bela
negara. Kesadaran bela negara mengembangkan nilai kenegaraan, yang diperuntukan
pada pembangunan Sistem Pertahanan Negara yang terurai menjadi lima nilai dasar
bela negara, yaitu :

1. Cinta tanah air;


2. Kesadaran berbangsa dan bernegara;
3. Yakin Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara;
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara;
5. Memiliki kemampuan awal bela negara secara fisik maupun non
Senada dengan hal itu, sesungguhnya pendidikan merupakan manifestasi dari amanat
konstitusi dan merupakan tanggung jawab negara dalam rangka mewujudkan warga
negara yang memiliki kepribadian sebagai insan yang beriman dan bertakwa,
berakhlak mulia, cerdas dan berpengetahuan luas serta memiliki keterampilan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kalangan pendidikan termasuk guru (pendidik)
diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam keikutsertaan penyelenggaraan
pertahanan negara, yaitu dengan melaksanakan pembinan kesadaran bela negara
melalui pendidikan kewarganegaraan, sebagai wujud penunaian hak dan kewajibannya
dalam upaya bela negara. Kesadaran ini menjadi modal sekaligus kekuatan bangsa,
dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa dan
negara Indonesia.

Pendidikan bela negara harus diajarka nsejak dini, mulai dari pendidikan dasar,
menengah dan tinggi (dari TK sampai dengan Universitas). Memang saat ini kurikulum
Tahun 2013 tidak secara eksplisit mencantumkan hal tersebut, namun tidak
menghambatu untuk menyampaikan materi Pendidikan Kewarganegaraan, Pancasila,
Sejarah Perjuangan Bangsa dan mata pelajaran lainnya yang relevan, serta Pramua
yang menjadi kewajiban Ekstra Kurikuler.

Dalam lingkungan masyarakat dan negara, perilaku dimasyarakat memperlihatkan bela


negara disesuaikan dengan tuntutan dan kebiasaan masyarakat setempat. Misalnya,
mengikuti segala kegiatan dengan berpartisipasi mengelola lingkungan yang kondusif
dan mendukung kebijakan pemerintah setempat. Bidang hukum,yaitu dengan cara
berperilaku yang tidak melanggar tata tertib yang berlaku.

Kesadaran masyarakat dalan bela negara dari aspek pendidikan, kita sebagai calon
tenaga pendidik harus bisa melestarikan budaya belajar dengan rajin bagi para pelajar
dan taat akan hukum dan aturan-aturan negara. Serta mencintai produk-produk dalam
negeri. Bisa dijabarkan dalam bidang pendidikan sebagai berikut :

a. Siswa belajar dengan baik dan memenuhi unsur wajib belajar secara akademik.

b. Siswa menaati tata tatertib sekolah atau berdisiplin.

c. Guru mendidik siswa dengan baik, diantaranya pendidikan damai dan penyelesaian
konflik tanpa kekerasan, serta mengacu padantujuan yang akan dicapai, baik kompeten
sisiswa maupun kurikulum.

d. Staf tata usaha melaksanakan tugas dengan baik dengan mendokumentasikan


administrasi dengan tertib.

e. Penjaga sekolah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Sifat-sifat bela negara

Sifat lunak

Pemahaman ideologi negara (Pancasila dan UUD 1945), nilai-nilai luhur bangsa,
wawasan kebangsaan, persatuan dan kesatuan bangsa, kesadaran bela negara,
perjuangan mengisi kemerdekaan, pengabdian sesuai profesi, menjunjung tinggi nama
Indonesia di dunia internasional, penanganan bencana dan menghadapi ancaman non
militer lainnya (ekonomi, sosial, budaya, dsb)
Sifat Keras

Menghadapi ancaman militer, komponen utama, komponen cadangan (kombatan) ,


komponen pendukung (Non kombatan), nilai-nilai bela negara.

 Cinta tanah air, mengenal dan mencintai tanah air agar selalu waspada dan siap
membela tanah air Indonesia terhadap segala bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Indikator cinta tanah air meliputi :
Menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia. Bangga
sebagai bangsa Indonesia, menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia,
memberikan kontribusi dan kemajuan pada bangsa dan negara Indonesia,
mencintai produk dalam negeri, budaya, dan kesenian Indonesia.
 Kesadaran berbangsa dan bernegara. Sadar sebagai warga bangsa negara
Indonesia dalam bentuk tingkah laku, sikap, dan kehidupan pribadi agar dapat
bermasyarakat sesuai dengan kepribadian bangsa. Indikator nilai kesadaran
berbangsa dan bernegara meliputi :
Memiliki kesadaran keragaman budaya, suku, agama, bahasa dan adat istiadat.
Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, mengenal keragaman individu
di rumah dan di lingkungannya, berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi
bangsa dan negara Indonesia dan berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa
dan negara.
 Yakin akan Pancasila. Pancasila sebagai pedoman dan pandangan hidup
bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
guna mencapai tujuan nasional. Rasa yakin akan Pancasila sebagai ideologi
negara dicapai dengan menumbuhkan kesadaran yang didasari pada Pancasila,
pada kebenaran negara kesatuan republik Indonesia, bahwa hanya dengan
mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, negara bangsa Indonesia
akan tetap jaya, setiap perbedaan pendapat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dapat diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat, bahwa
Pancasila dapat membentengi mental dan karakter bangsa dalam menghadapi
ancaman baik dari dalam maupun luar negeri. Indikator nilai yakin pada
Pancasila sebagai ideologi bangsa meliputi :
Memahami nilai-nilai dalam Pancasila, mengamalkan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan
negara Indonesia senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila, setia pada
Pancasila dan meyakini sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Rela berkorban. Rela berkorban untuk bangsa dan negara. Bersedia
mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan harta benda untuk kepentingan umum
sehingga pada saatnya nanti siap mengorbankan jiwa raga bagi kepentingan
bangsa dan negara. Indikator rela berkorban bagi bangsa dan negara meliputi :
Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan
negara, siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman,
memiliki kepedulian terhadap keselamatan bangsa dan negara, memiliki jiwa
patriotisme terhadap bangsa dan negaranya, mendahulukan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan/atau golongan.
 Kemampuan awal bela negara. secara psikis (mental) memiliki sifat disiplin, ulet,
mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku, percaya akan
kemampuan diri sendiri, tahan uji, pantang menyerah dalam menghadapi
kesulitan untuk mencapai tujuan nasional. Secara fisik (jasmani) memiliki kondisi
kesehatan dan keterampilan jasmani yang dapat mendukung kemampuan awal
bela negara yang bersifat psikis. Indikator nilai memiliki kemampuan awal bela
negara meliputi :
Memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional,
dan kecerdasan dalam bertahan hidup atau mengatasi kesulitan, senantiasa
memelihara kesehatan jiwa dan raganya, ulet dan pantang menyerah dalam
menghadapi tantangan, terus membina kemampuan jasmani dan rohani serta
memiliki keterampilan bela negara dalam bentuk keterampilan.

Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa, bela negara merupakan sebuah konsep
yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggisuatu negara yang
mencerminkan patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen untuk
kepentingan mempertahankan eksistensi negara. Bela negara juga dapat dimaknai
sebagai upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republik Indonesia
terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri dengan cara penyelenggaraan
pertahanan negara yangb dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia maupun oleh
seluruh komponen bangsa.

Bentuk-bentuk usaha pembelaan negara bisa dengan pendidikan Pancasila dan


kewarganegaraan, wajib militer, pengabdian profesi, pengabdian sebagai anggota TNI
dan pengabdian masyarakat.

Cara meningkatkan kesadaran bela negara dalam lingkup pendidikan dan masyarakat
dengan kesadaran masyarakat dalan bela negara dari aspek pendidikan, kita sebagai
calon tenaga pendidik harus bisa melestarikan budaya belajar dengan rajin bagi para
pelajar dan taat akan hukum dan aturan-aturan negara. Masyarakat mempunyai peran
penting dalam sebuah negara yaitu dengan membela negaranya sebagaimana telah
tercantum di Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Aturan
pemerintah yang dibuat perlulah ditaati apabila aturan itu baik untuk kemaslahatan
umat dan itu semua akan menciptakan negara yang bersatu, adil dan sejahtera

Referensi

https://www.kompasiana.com/amp/iinnovita/5cfd027e0d823039bf0be2b2/menumbuhkan-kesadaran-
pentingnya-bela-negara-terhadap-masyarakat-indonesia

Utama, Wira. Penanaman Bela Negara Pada Mata Pelajaran PKN Memiliki Posisi Strategis.

Infahwati, Fatma. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan CV Graha Pustaka Jakarta

https://aptacetta-wordpress-com.cdn.ampproject.org/v/s/aptacetta.wordpress.com/2018/02/28/peran-
pendidik-dalam-upaya-bela-negara-perspektif-pertahanan-negara/amp/?
amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=15911021495268&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s

Anda mungkin juga menyukai