Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran PPKN.Bela
Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannyakepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-UndangDasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.Sebagai warga negara yang baik sudah
sepantasnya kita turut serta dalam bela negaradengan mewaspadai dan mengatasi
berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan, hambatan dangangguan pada
NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang
rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.

1.2 Maksud Dan Tujuan

a. Maksud dari pembuatan makalah ini adalah :

- Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran PPKN
- Untuk menambah wawasan
b. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
- Untuk menambah pengetahuan tentang Bela Negara
- Mengetahui apa pengertian Bela Negara
- Agar orang tau tentang apa itu Bela Negara

1.3 Manfaat

a. Untuk menambah wawasan


b. Agar orang menjadi tau apa itu Bela Negara
c. Agar orang menjadi tambah tau tentang pengertian Bela Negara

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bela Negara

a. Pengertian Bela Negara

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan
undang-undang[1].
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat
luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari
hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal
ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap
dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan Negara.
Di Indonesia proses pembelaan negara sudah diatur secara formal ke
dalam Undang-undang. Diantaranya sudah tersebutkan ke dalam Pancasila
serta Undang-undang Dasar 1945, khususnya pasal 30. Didalam pasal
tersebut, dijelaskan bahwa membela bangsa merupakan kewajiban seluruh
rakyat Indonesia tanpa terkecuali.

b. Latar Belakang Bela Negara

Tidak diragukan lagi, kesadaran bela Negara memang dan harus perlu
ditumbuhkan dikalangan masyarakat dalam suatu Negara.

Hal ini dikarenakan untuk menumbuhkan jiwa memiliki (nasionalisme )


kepada bangsa dan Negara serta siap sedia dalam memperjuangkan dan

2
membela bangsa dari segala ancaman dan kerusakan baik dari dalam dan
luar. Terutama adalah generasi muda yang memiliki kelebihan yang luar
biasa dalam diri mereka.

Setiap bangsa dan negara di dunia ini senantiasa berusaha untuk


mewujudkan cita-cita dan kepentingan nasionalnya.  Demikian juga
halnya dengan bangsa dan negera Indonesia.  Dalam Pembukaan UUD
1945 alinea ke 4, tujuan bangsa Indonesia membentuk suatu pemerintahan
negara adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
dalam wadah Negara Kesatuan Indonesia berdasarkan Pancasila. Guna
menjamin tetap tegaknya Negara Republik Indonesia dan kelangsungan
hidup bangsa dan negara, maka sumber daya manusia menjadi titik sentral
yang perlu dibina dan dikembangkan sebagai potensi bangsa yang mampu
melaksanakan pembangunan maupun mengatasi segala bentuk ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang berasal dari dalam
maupun luar negeri.

Salah satu upaya pembinaan potensi sumberdaya manusia agar mampu


menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dapat dilakukan melalui
pembelaan negara, sebagaimana yang tercantum dalam pasal  27 ayat (3)
dan pasal 30 UUD 1945.

c. Cara - cara Bela Negara


 Secara Fisik
Segala upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara dengan
cara berpartisipasi secara langsung dalam upaya pembelaan negara
(TNI Mengangkat senjata, Rakyat Berkarya nyata dalam proses
Pembangunan).
 Secara Non Fisik
Segala upaya untuk mempertahankan NKRI dengan cara
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan

3
kecintaan pada tanah air serta berperan aktif dalam upaya
memajukan bangsa sesuai dengan profesi dan kemampuannya.

Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan
dengan cara lain seperti :

1. Mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan


Pramuka.
2. Mengikuti Pendidikan Kewarganegaraan
3. Sebagai pelajar, belajar tentang kewarganegaraan akan mempersiapkan
kita untuk mempertahankan NKRI. Karena di dalam Pendidikan
Kewarganegaraan, fokusnya pada pembentukan diri yang berarti dari
segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkualitas
seperti yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Dalam
pendidikan Kewarganegaraan, siswa disiapkan untuk berpikir secara
kritis, rasional, dan kreatif serta menanggapi isu kewarganegaraan,
bertindak secara bertanggung jawab dalam setiap kegiatan
bermasyarakat, berkembang secara positif untuk membentuk kualitas
masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain,
dan berinteraksi dengan bangsa lain di dunia, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.
4. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti
siskamling).
5. Pelatihan Dasar Militer
Pelatihan militer adalah usaha untuk membantu TNI dan Polri dalam
menjaga keamanan dan ketertiban negara. Meskipun penjaga
keamanan dan ketertiban merupakan tugas utama TNI dan Polri.
Tetapi tugas menjaga keamanan dan ketertiban adalah tugas semua
warga negara.
6. Mengabdikan Diri sebagai Prajurit TNI dan Polri.
7. Sistem pertahanan negara kita adalah pertahanan dan keamanan rakyat
semesta, yaitu TNI dan Polri sebagai komponen utama dan rakyat
sebagai komponen pendukung. Hal itu sesuai dengan UUD 1945 pasal

4
30 ayat 1-5. Di dalam UUD tersebut, dikatakan bahwa TNI sebagai
alat pertahanan negara memilki tugas mempertahankan kedaulatan
negara dan keutuhan wilayah, melindungi kehormatan dan
keselamatan negara, melakukan operasi militer selain perang, dan ikut
serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan
internasional. Sedangkan tugas Polri adalah sebagai alat negara yang
bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat dan menegakkan
hukum.
8. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negera

d. Dasar Hukum Bela Negara

Salah satu hak dan kewajiban setiap warga negara adalah membela
negaranya. Dalam Undang-undang sudah diatur mengenai hak dan
kewajian warga negara dalam upaya bela negara. Dan berikut ini dasar
hukum bela negara.
1. UUD 1945 Amandemen kedua

 Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa semua/setiap


warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.
 Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
2. Undang-Undang nomor 20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia.
3. Ketetapan MPR RI No. VI/MPR/2000 tentang Pemisahan Tentara
Nasional Republik Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia dan Ketetapan MPR RI No. VII/MPR/2000 tentang Peranan
Tentara Nasional Republik Indonesia dan Peranan Kepulisian Negara
Republik Indonesia.
4. Undang-Undang No. 56 tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih

5
5. Undang-Undang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
6. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara Pasal 9 UU Nomor 3 Tahun 2002 menyatakan bahwa setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara
diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.

e. Jalur Bela Negara


Implementasi/pelaksanaan Bela Negara melalui tiga jalur :
1. Jalur pendidikan sekolah/kuliah (Pendidikan Formal)
Sasaran Pendidikan Kewarganegaraan / Bela Negara diarahkan agar
peserta didik (siswa dan mahasiswa) mempunyai :
Pemahaman/pengertian Bela Negara,
Kesadaran berbangsa dan bernegara,
Kecintaan kepada tanah air dan bangsa,
Keyakinan akan kebenaran dan ketepatan Pancasila sebagai ideologi
negara,  Rela berkorban untuk bangsa dan negara. 
2. Jalur Lingkungan Pekerjaan (Pendidikan Non-Formal).
Sasaran: membentuk karyawan atau pegawai yang:
mengutamakan persatuan dan kesatuan di antara mereka,
memiliki motivasi kerja yang tinggi, memiliki disiplin kerja yang baik,
dan memiliki produktivitas yang tinggi sesuai dengan profesinya.
3. Jalur Lingkungan Pemukiman (Pendidikan Informal)
Sasaran yang hendak dicapai adalah warga negara (masyarakat) yang :
Dapat memahami, menghayati, dan mengamal-kan nilai-nilai
perjuangan bangsa, Mencintai dan rela berkorban untuk tanah air dan
bangsa, Menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa,
Bergotongroyong menciptakan hidup yang aman, damai, bersih, sehat,
dan tertib, Menciptakan pelestarian lingkungan di setiap pemukiman.

f. Fungsi Negara
1. Melaksanakan penertiban (law and order).

6
Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan
dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban atau
bertindak sebagai stabilisator.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
Bagi negara-negara baru, fungsi ini dianggap sangat penting karena
untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran rakyat diperlukan
campur tangan dan peran aktif dari negara.
3. Fungsi Pertahanan,
yaitu untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar, sehingga negara
harus diperlengkapi dengan alat-alat pertahanan.
4. Menegakkan keadilan,
yang dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan.

g. Fungsi TNI

Peran dan fungsi yang diebrikan kepada TNI sperti yang disebutkan dalam
UU TNI nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.
Didalam pasal 6 disebutkan (1) “TNI, sebagai alat pertahanan negara,
berfungsi sebagai: a penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer
dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan,
keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa; b. penindak terhadap setiap
bentuk ancaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a; dan dapat
berupa (c) pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu
akibat kekacauan keamanan. Kemudian tugas diatas, ditegaskan lagi
kembali dalam pasal 7 ayat (1) “tugas pokok TNI adalah menegakkan
kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan
terhadap keutuhan bangsa dan negara”

Dengan demikian, kita dapat mengambil satu kesimpulan bahwa


sebenarnya dalam pasal diatas merupakan tugas operasi TNI untuk perang.
TNI sebagai penjaga keamanan Negara dari ancaman militer dan acaman

7
bersenjata baik dari dalam maupun dari luar negeri terhadap kedaulatan
negara, ia memiliki tugas mengamankan negara itu pengedalian situasi
yang kacau. Didalam pasal tersbut jelas bahwa tugas TNI tidak termasuk
menangkap para pelaku tindak pidana narkoba.

h. keharusan Bela Negara

Keharusan membela negara merupakan salah satu prinsip dalam konsep


kewargaan aktif (active citizenship), di mana bela negara menjadi
tanggung jawab setiap warga untuk bertindak bagi virtue kemaslahatan
bersama, dan bukan semata-mata untuk kepentingan individu warga.
Dalam kaitan ini, menjadi sangat penting bagi setiap warga untuk benar-
benar menyadari dan memahami kewajiban untuk ikut serta pembelaan
negara. Jawaban atas beberapa pertanyaan mendasar seperti mengapa
warga memiliki tanggung jawab atas pertahanan (bela negara)? Bilamana
tanggung jawab tersebut dapat digunakan dan tunaikan oleh setiap warga?
Apa akibatnya bila warga mengabaikan tanggung jawab ini? Pada titik ini
kita akan berbicara mengenai pendidikan sebagai satu sarana untuk
membentuk kesadaran tanggung jawab warga.

i. Pentingnya Bela Negara


Ada beberapa alasan mengapa usaha pembelaan negara penting dilakukan
oleh setiap warga negara Indonesia, diantaranya yaitu:
1. untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman;
2. untuk menjaga keutuhan wilayah negara;
3. merupakan panggilan sejarah;
4. merupakan kewajiban setiap warga negara.

Alasan-alasan pentingnya usaha pembelaan negara tersebut dapat


dihubungkan dengan Pertama, teori fungsi negara; Kedua, unsur-unsur
negara; Ketiga, aspek sejarah perjuangan bangsa (merupakan panggilan
sejarah); dan Keempat,  peraturan perundang-undangan tentang kewajiban
membela negara.

8
2.2 Veteran

a. Pengertian Veteran

Veteran (dari bahasa Latin vetus, tua) ialah orang yang pernah memiliki


pengalaman di bidang militer ataupun penegakan hukum. ```Veteran
Republik Indonesia```[1] adalah warga negara Indonesia yang bergabung
dalam kesatuan bersenjata resmi yang diakui oleh pemerintah yang
berperan secara aktif dalam suatu peperangan menghadapi negara lain
dan/atau gugur dalam pertempuran untuk membela dan mempertahankan
kedaulatan Negara Kesatuan Republik

Indonesia, atau warga negara Indonesia yang ikut serta secara aktif dalam
pasukan internasional di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
melaksanakan misi perdamaian dunia,yang telah ditetapkan sebagai
penerima Tanda Kehormatan Veteran Republik Indonesia.

b. Latar Belakang Terbentuknya Veteran

Legiun Veteran Republik Indonesia atau LVRI[1] adalah organisasi yang


menghimpun para veteran Republik Indonesia. Menurut Undang-
Undang No. 7 Tahun 1967, negara perlu memberikan penghargaan kepada
mereka yang telah menyumbangkan tenaganya secara aktif atas dasar
sukarela dalam ikatan kesatuan bersenjata baik resmi maupun kelaskaran
dalam memperjuangkan, membela dan mempertahankan kemerdekaan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Undang-undang disebutkan
bahwa Veteran Republik Indonesia adalah warga negara Republik
Indonesia yang ikut secara aktif dalam sesuatu peperangan membela
Kemerdekaan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia menghadapi
negara lain yang timbul pada masa yang akan datang, dan juga mereka
yang ikut dalam masa revolusi fisik antara 17 Agustus 1945 sampai 27

9
Desember 1949 untuk mempertahankan Republik Indonesia, ikut aktif
dalam perjuangan pembebasan Irian Barat melakukan Trikora sejak 10
Desember 1961 sampai dengan 1 Mei 1963, dan yang ikut melakukan
tugas Dwikora langsung secara aktif dalam operasi-operasi/pertempuran
dalam kesatuan-kesatuan bersenjata.Semua Veteran yang telah disahkan
memperoleh gelar kehormatan Veteran Republik Indonesia dan berhak dan
wajib menjadi anggota Legiun Veteran Republik Indonesia yang
merupakan satu-satunya organisasi massa Veteran.[2]

c. perjuangan masa jepang

Menghadapi keadaan yang serba sulit maka para pemimpin bangsa


Indonesia berjuang dengan menyesuaikan situasi dan kondisi. Bangsa
Indonesia mengadakan perjuangan atau perlawanan melalui lembaga resmi
pemerintahan, melalui gerakan bawah tanah, dan melalui tindakan
kekerasan serta pemberontakan. Mereka tidak kehilangan semangat
perjuangan Semua itu mempunyai cita-cita yang sama yakni mewujudkan
Indonesia merdeka. Adapun bentuk perlawanan terhadap Jepang adalah
sebagai berikut

1. Perjuangan melalui kerja sama (koperasi)

Karena gerakan yang non-kooperatif tidak mendapat tempat, para pejuang


melakukan gerakan kooperatif yang dapat diterima oleh Jepang. Tujuan
utama perjuangan mereka adalah mencapai Indonesia merdeka. Kerja
sama kooperatif dengan pemerintah Jepang hanyalah suatu siasat atau
taktik belaka. Dengan cara ini, para pejuang dapat duduk dalam lembaga-
lembaga pemerintah. Dengan demikian, mereka dapat memperjuangkan
atau membela nasib rakyat. Di samping itu, para pejuang dapat
memanfaatkan organisasi dan lembaga-lembaga yang didirikan pemerintah
Jepang untuk perjuangan kaum nasionalis, antara lain :

 Memanfaatkan Gerakan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) Tujuan


Jepang membentuk PUTERA adalah agar kaum nasionalis dan
intelektual menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk

10
kepentingan Jepang. Namun oleh para pemimpin Indonesia,
PUTERA justru dimanfaatkan untuk membela rakyat dari
kekejaman Jepang serta untuk menggembleng mental dan
semangat nasionalisme, cinta tanah air , anti kolonialisme dan
imperialisme. Dengan demikian PUTERA ini ibarat tombak
bermata dua.
 Memanfaatkan Barisan Pelopor (Syuisyintai) Organisasi ini
dimanfaatkan oleh para nasionalis sebagai penyalur aspirasi
nasionalisme dan memperkuat pertahanan pemuda melalui pidato-
pidatonya.
 Memanfaatkan Chuo Sangi In (Badan Penasihat Pusat) Tugas
badan ini adalah memberi nasihat atau pertimbangan kepada Seiko
Shikikan (penguasa tertinggi militer Jepang di Indonesia). Oleh
para pemimpin Indonesia melalui Chuo Sangi In dimanfaatkan
untuk menggembleng kedisiplinan. Salah satu saran Chuo Sangi In
kepada Seiko Shikikan adalah agar dibentuknya Barisan Pelopor
untuk mempersatukan seluruh penduduk agar secara bersama
menggiatkan usaha mencapai kemenangan.

2. Perjuangan Melalui Gerakan Bawah Tanah ( Non Kooperasi )


Selain melalui taktik kerja sama dengan Jepang, para pejuang
melakukan perjuangan secara rahasia (gerakan bawah tanah) atau
ilegal. Beberapa contoh perjuangan bawah tanah antara lain sebagai
berikut

 Gerakan Kelompok Sutan Syahrir . Kelompok ini


merupakan pendukung demokrasi parlementer model Eropa
barat dan menentang Jepang karena merupakan negara fasis.
Mereka berjuang dengan cara sembunyi-sembunyi atau dengan
strategi gerakan ”bawah tanah”.
 Golongan Persatuan Mahasiswa golongan ini sebagian besar
berasal dari mahasiswa Ika Daigaku (Sekolah Kedokteran) di
Jalan Prapatan 10 dan yang terhimpun dalam Badan

11
Permusyawaratan Pelajar-Pelajar Indonesia (BAPERPI) di
Cikini Raya 71. Kelompok Persatuan Mahasiswa ini anti
Jepang dan sangat dekat dengan jalan pikiran Sutan Syahrir.
 Kelompok Pemuda Menteng 31 Kelompok ini dibentuk oleh
sejumlah pemuda yang bekerja pada bagian propaganda Jepang
(Sendenbu). Kelompok ini bermarkas di gedung Menteng 31
Jakarta. Secara resmi pendirian asrama ini dibiayai Jepang
dengan maksud menggembleng para pemuda untuk menjadi
alat mereka. Akan tetapi tempat ini oleh pemuda dimanfaatkan
secara diam-diam untuk menggerakkan semangat nasionalisme.
 Golongan Kaigun Kelompok ini anggotanya bekerja pada
Angkatan Laut Jepang. Mereka selalu menggalang dan
membina kemerdekaan dengan berhubungan kepada tokoh-
tokoh Angkatan Laut Jepang yang simpati terhadap perjuangan
bangsa Indonesia.

3. Perlawanan Bersenjata
Perlawanan bersenjata yang dilakukan oleh rakyat diberbagai daerah,
antara lain sebagai berikut :

Perlawanan Rakyat di Cot Pleing (10 November 1942) Perlawanan ini


dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil, seorang guru mengaji. Perlawanan di
Cot Pleing, Lhoseumawe, Aceh ini diawali dari serbuan Jepang terhadap
masjid di Cot Pleing. Masjid terbakar dan pasukan Tengku Abdul Jalil
banyak yang gugur. Akhirnya Tengku Abdul Jalil tewas ditembak oleh
Jepang.

Perlawanan Rakyat di Pontianak (16 Oktober 1943) Perlawanan ini


dilakukan oleh suku Dayak di pedalaman serta kaum feodal di hutan-
hutan. Latar belakang perlawanan ini karena mereka menderita akibat
tindakan Jepang yang kejam. Tokoh perlawanan dari kaum ningrat yakni
Utin Patimah.

12
Perlawanan Rakyat di Sukamanah, Singaparna, Jawa Barat (25 Februari
1944) Perlawanan ini dipimpin oleh KH. Zainal Mustafa, seorang pendiri
pesantren Sukamanah, perlawanan ini lebih bersifat keagamaan. KH.
Zainal Mustafa tidak tahan lagi membiarkan penindasan dan pemerasan
terhadap rakyat, serta pemaksaan terhadap agama yakni adanya upacara
“Seikeirei” (menyembah terhadap Tenno Heika Kaisar Jepang). KH.
Zainal Mustafa beserta 27 orang pengikutnya dihukum mati oleh Jepang
tanggal 25 Oktober 1944.

Perlawanan Rakyat di Cidempet, Kecamatan Lohbener, Indramayu (30


Juli 1944)

Perlawanan ini dipimpin oleh H. Madriyas, Darini, Surat, Tasiah dan H.


Kartiwa. Perlawanan ini disebabkan oleh cara pengambilan padi milik
rakyat yang dilakukan Jepang dengan kejam. Sehabis panen, padi
langsung diangkut ke balai desa. Perlawanan rakyat dapat dipadamkan
secara kejam dan para pemimpin perlawanan ditangkap oleh Jepang.

Pemberontakan Peta. Salah satu pemberontakan yang terbesar pada masa


pendudukan Jepang adalah pemberontakan Peta di Blitar. Pemberontakan
itu dipimpin oleh Supriyadi. Pemberontakan Peta terjadi pada tanggal 14
Februari 1945.

Dampak pendudukan Jepang

Pendudukan Jepang di Indonesia berdampak pada merosotnya kualitas


hidup masyarakat, seperti kekurangan makanan, rakyat terpaksa makan
umbi-umbian, bekicot, pohon pisang, pohon pepaya, dan sebagainya.
Akibatnya rakyat Indonesia kurang gizi, gairah kerja merosot, angka
kematian meningkat, kelaparan terjadi di mana-mana, berbagai penyakit
timbul seperti pes, beri-beri, sakit kulit, kutu kepala, dan sebagainya.
Sebagian besar rakyat di desa-desa, terpaksa memakai pakaian dari karung
goni atau “bagor” atau lembaran karet/rami.

d. Maksud dan tujuan

13
1. Setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Memegang rahasia negara dan menjunjung tinggi kehormatan negara.
3. Menjunjung tinggi nama baik dan Kode Etik Kehormatan Veteran
Republik Indonesia.
4. Berusaha menjadi unsur masyarakat yang aktif dalam melaksanakan
program pembangunan untuk Ketahanan Negara.

e. Peta perjuangan sampai merdeka


Awal mula tujuan Jepang menguasai Indonesia ialah untuk kepentingan
ekonomi dan politik. Jepang merupakan negara industri yang sangat maju
dan sangat besar. Dilihat dari segi ekonomi, Jepang sangat menginginkan
bahan baku industri yang tersedia banyak di Indonesia untuk kepentingan
pengembangan aktivitas ekonominya. Di samping sebagai penyedia bahan
baku, Indonesia juga merupakan daerah pemasaran industri yang strategis
bagi Jepang untuk menghadapi persaingan dengan tentara Sekutu. Bahkan
dampaknya hingga sekarang, Indonesia menjadi konsumen besar bagi
Jepang. Selain itu Jepang harus menggalang kekuatan pasukannya, dan
mencari dukungan dari bangsa-bangsa Asia.

14
Perhatikan gambar diatas. Peta tersebut menggambarkan gerakan tentara
Jepang ketika masuk ke Indonesia. Terdapat tiga tempat penting
pendaratan Jepang ketika masuk ke Indonesia, yakni Tarakan
(Kalimantan), Palembang (Sumatra), dan Jakarta (Jawa). Berdasarkan tiga
lokasi tersebut, lokasi manakah yang paling dekat dengan tempat
tinggalmu? Dapatkah kamu temukan alasan mengapa Jepang memilih
menduduki tempat tersebut? Tempat-tempat tersebut merupakan tempat
yang strategis untuk menguasai Indonesia. Selain itu tiga lokasi tersebut
merupakan pusat perkembangan politik dan ekonomi pada masa
kependudukan Belanda. 

f. Keberhasilan perjuangan
Ada dua bentuk perjuangan yang dilakukan oleh veteran agar berhasil
diantaranya:
1. Perjuangan Fisik ( perjuangan bersenjata)
Perjuangan fisik ( perjuangan bersenjata) yang dilakukan bangsa

15
Indonesia dalam rangka mempertahankan kemerdekaan adalah
melalui berbagai pertempuran seperti:
a. Insiden bendera di Surabaya
Terjadi tanggal 19 September 1945, disebabkan oleh pengibaran
bendera Belanda di hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya.
b. Peristiwa merah putih di Minahasa, Manado dan Biak
Terjadi awal September 1945, disebabkan oleh sekutu melarang
mengibarkan bendera merah putih di daerah Minahasa, Manado,
dan Biak.
c. Pertempuran Lima Hari di Semarang
Terjadi tanggal 15-20 Oktober 1945, disebabkan oleh beredarnya
isu bahwa cadangan air minum di Candi kawasan Semarang atas
telah diracuni Jepang.
d. Pertempuran Medan Area di Medan
Terjadi tanggal 10 Desember 1945, disebabkan oleh Sekutu
mengeluarkan ultimatum yang isinya melarang rakyat kota
Medan membawa dan memiliki senjata.
e. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
Disebabkan oleh terbunuhnya Brigjen A.W.S Mallaby.
f. Palagan Ambarawa (Jawa Tengah)
Terjadi tanggal 20 November-15 Desember 1945, disebabkan
oleh Sekutu membantu Belanda (NICA) untuk menjajah kembali
Indonesia.
g. Pertempuran Bandung lautan api
Terjadi tanggal 23 Maret 1946, disebabkan oleh Sekutu
mengeluarkan ultimatum agar Bandung Utara dikosongkan dan
seluruh senjata rakyat agar diserahkan kepada pihak sekutu.
h. Pertempuran Puputan Margaran di Bali
Terjadi tanggal 29 November 1946, disebabkan oleh Pulau Bali
tidak diakui sebagai daerah Republik Indonesia.
i. Pertempuran di Palembang
Terjadi 12 Oktober 1945, diseba

16
kan oleh sekutu membantu dan mempermudah pasukan Belanda
merebut dan menguasai kota Palembang.
j. Serangan Umum 1 Maret 1949
Disebabkan oleh Belanda berhasil menduduki kota Yogyakarta
(ibu kota RI)

2. Perjuangan Diplomasi
Perjuangan Diplomasi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia
telah dilakukan dengan berbagai bentuk berikut:
a. Menarik dukungan dunia internasional: melalui forum PBB;
membina hubungan baik dengan negara Australia, India, dan Liga
Arab; melakukan pendekatan dengan Dewan Keamanan PBB; serta
berusaha memupuskan kepercayaan internasional terhadap
propaganda Belanda yang keliru.
b. Melakukan berbagai perundingan: upaya penyelesaian konflik
antara Indonesia Belanda yang berkepanjangan telah
dilakukanmelalui perjuangan diplomasi dengan cara berbagai
perundingan peundingan antara kedua belah pihak, seperti
perundingan Linggarjati, perundingan Renville, perundingan
Roem-Royen, Konferensi Inter Indonesia, dan Konferensi Meja
Bundar (KMB) di Den Haag Belanda.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

17
DAFTAR PUSTAKA

18
LAMPIRAN

A. Daftar Pertanyaan
1. Apakah Bapak ikut berjuang?
Jawab: Iya
2. Bersama siapa Bapak berjuang?
Jawab: A’i Ashar’i, Kidjong, A. Kardi, Ruhatna
3. Alat apa yang digunakan untuk berjuang?

19
Jawab: Bambu runcing
4. Pada saat berjuang organisasi apa yang dibentuk?
Jawab: Heiho
5. Pada usia berapa tahun bapak berjuang?
Jawab: 17 tahun
6. Apakah sebelum berjuang Bapak ikut pelatihan?
Jawab: Iya
7. Siapa ketua TRI nya?
Jawab: Bapak Mustaram
8. Kenapa Bapak ikut berjuang?
Jawab: Karena ingin indonesia merdeka
9. Pada saat berjuang, Bapak diberi makan apa?
Jawab: Jagung rebus
10. Dimana bapak berjuang melawan belanda?
Jawab: Cileunyi dan Cikuda
11. Bapak berjuang melawan penjajah darimana saja?
Jawab: Belanda dan jepang
12. Pada saat bapak berjuang, apakah sudah menikah?
Jawab: belum
13. Apakah kedua orangtua bapak mengizinkan bapak ikut berjuang?
Jawab: Iya
14. Dimana markas bapak untuk mengikuti pelatihan?
Jawab: Tasikmalaya
15. Apakah saat Bapak berjuang, bapak mempunyai pekerjaan?
Jawab: Ya, sebagai petani dan serabutan
B. Foto-foto Observer dan Narasumber

20

Anda mungkin juga menyukai