BELA NEGARA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kulia Pancasila Dan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu
SUGITO, M.Pd
I
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga Negara yang di jiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan
undang-undang dasar dalam menjamin Kelangsungan hidup dan bernegara, Seluruh
masyarakat Indonesia wajib dan berhak ikut serta dalam pembelaan negara bertujuan untuk
untuk membekali setiap warga negara Indonesia dengan nilai-nilai bela negara dalam rangka
membentuk karakter bangsa yang ulet tangguh, berwawasan kebangsaan dan memiliki
kesadaran untuk menjiwai negara, sikap dan tindakan warga negara yang teratur dan
menyeluruh, dan terpadu secara sendiri-sendiri maupun berkelompok sebagai bagian dari rasa
cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara , keyakinan terhadap pancasila dan
kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara. Dengan demikian, bela negara yang dimaksud
di sini, tidak selalu dalam bentuk fisik dalam suatu perang mempertahankan kedaulatan
Indonesia. Tetapi dapat berwujud segala sesuatu yang dilakukan oleh warga negara untuk
memajukan bangsanya, membantu warga negara lain yang termasuk bangsanya, dan ikut
serta dalam kegiatan pembangunan nasional sesuai profesi dan kemampuannya
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud landasan Yuridis Bela Negara
Apa yang di maksud Bela nega
Apa yang dimaksud hak dan kewajiban warga Negara dalam bela Negara
C.Tujuan Penulis
Untuk mengetahui apa itu landasan Yuridis Bela Negara
Untuk mengetahui apa itu Bela nega
Untuk mengetahui apa hak dan kewajiban warga Negara dalam bela Negara
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. LANDASAN YURIDIS.
1
UUD Tahun 1945 pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa “Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”, b. UUD Tahun 1945
Pasal 30 ayat (1) dan (2) yang menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara” dan “ Usaha
pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.” c. Undang-undang RI nomor 39 tahun 1999 Pasal 68 tentang Hak Asasi
Manusia yang didalamnya memuat “setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara” d. Undang-undang RI Nomor 3 Tahun 2002, mengamanatkan
bahwa sistem pertahanan negara diselenggarakan dengan memberdayakan seluruh
sumber daya nasional, yang setiap saat siap didayagunakan.
Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan
negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada tanah air
yang sudah memberikan kehidupan padanya. Hal ini terjadi sejak seseorang lahir,
tumbuh dewasa serta dalam upayanya mencari penghidupan.
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan
fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan
secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun
peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.
Dalam pelaksanaan pembelaan negara, seorang warga bisa melakukannya baik secara
fisik maupun non fisik. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara
1
Ditjen Pothan2016 “ tataran dasar bela Negara”
https://pothan.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2020/01/tataran-dasar-bela-
negara_qGI1h1xh.pdf ( diakses pada tanggal 24 Oktober 2023 pada jam 9:23)
2
Badan kesatuan bangsa dan politik pemerintah propinsi Sulawesi selatan 2023 “Bela
Negara“https://kesbangpol.sulselprov.go.id/bela-negara/#:~:text=Bela%20Negara%20adalah
%20sebuah%20konsep,kepentingan%20mempertahankan%20eksistensi%20negara
%20tersebut. (diakses pada tanggal 24 Oktober 2023 pada jam 9:23)
perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap
kedaulatan bangsa.
Sementara, pembelaan negara secara non fisik diartikan sebagai semua usaha untuk
menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme.
Nasionalis dalam negara dan bangsa, serta upaya untuk menumbuhkan rasa cinta pada
tanah air. Selain itu, pembelaan bisa dilakukan dengan cara menumbuhkan
keaktifan dalam berperan aktif untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara.me
adalah rangkaian kecintaan dan kesadaran dalam proses berkehidupan
Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini
adalah tentara atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang
dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa
negara (misalnya Israel, Iran) dan Singapura memberlakukan wajib militer bagi warga
yang memenuhi syarat (kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu seperti
gangguan fisik, mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan
sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya,
kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.
3
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela
negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan.
Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya
Tentara Teritorial Britania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian
dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National Guard.
Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel, wajib
untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional. Sebuah
pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadang
disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok atau unit personel
militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga
mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan negara.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan
hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara
dan syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang. Kesadaran
bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang
paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama
warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
Negara.Di Indonesia proses pembelaan negara sudah diatur secara formal ke
dalam Undang- undang. Diantaranya sudah tersebutkan ke dalam Pancasila
serta Undang-undang Dasar 1945, khususnya pasal 30. Didalam pasal tersebut,
dijelaskan bahwa membela bangsa merupakan kewajiban seluruh rakyat
Indonesia tanpa terkecuali.
4
falsafah mengenai cara bersikap dan bertindak yang terbaik untuk negara dan
bangsa.
Didalam proses pembelaan bangsa, ada beberapa hal yang menjadi unsur
penting, diantaranya adalah :
Melestarikan budayaBelajar dengan rajin bagi para pelajar taat akan hukum dan
aturan-aturan Negara, dan lain-lain.
5
C. Hak dan kewajiban warga Negara dalam bela Negara
3
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun
juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya..
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga
negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak,
tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan
dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat
tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang
pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban
untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi
kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang
berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat
akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang.
Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan
pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih
memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat
ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita
sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini
dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban
kita sebagai rakyat Indonesia.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan
bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat
akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia
bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara
3
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia 2015 “Hak Dan Kewajiban Warga Negara
Indonesia Dengan Uud 45”
https://www.mkri.id/index.php?%20page=web.Berita&id=11732 atau Sumber:
https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia
(diakses pada tanggal 24 Oktober 2023 pada jam 9:23)
6
dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih
baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang.
Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat
kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.
1. HAK DAN KEWAAJIBAN WARGA NEGARA :
Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara
dan negara pada umumnya berupa peranan (role).
Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara
Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.
2. Hak Warga Negara Indonesia :
Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”
Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demimeningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal
28C ayat 1)
Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
3. Kewajiban Warga Negara Indonesia :
Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
7
Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu.
Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan
undang-undang.
8
9
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian lebih dalam, dan memperoleh jawaban yang ingin ditemukan, maka
dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini. Jawaban-jawaban tersebut didapatkan dengan
meninjau, meneliti, serta membahas lebih dalam laporan dan hasil penelitian-penelitian
tersebut. Simpulan pertama Landasan Yuridis Bela Negara adalah mengenai landasan hukum
serta konsep bela negara di Indonesia. Secara jelas bahwa UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 pada Pasal 27 ayat 3 menyatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban untuk berpartisipasi dalam upaya pembelaan negara. Tidak hanya landasan
konstitusional saja, upaya bela negara juga memiliki landasan idiil, yakni Pancasila, serta
landasan operasional seperti Tap MPR Nomor VI Tahun 1973. (Jogloabang, 2019). Simpulan
kedua adalah konsep –konsep bela negara. Setiap warga negara memiliki kewajiban yang
sama dalam masalah pembelaan negara. hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan
menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara
tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta
berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial
maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.kesimpulan
ke tiga hak dan kewajiban warga Negara dalam bela Negara Hak dan Kewajiban merupakan
sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan
kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk
mendapatkan penghidupan yang layak,. Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan
kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga
negara harus tahu hak dan kewajibannya. Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945
pada pasal 28, yang menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat
akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat
demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita.
Harus menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu
dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Badan kesatuan bangsa dan politik pemerintah propinsi Sulawesi selatan 2023 “Bela
Negara“https://kesbangpol.sulselprov.go.id/bela-negara/#:~:text=Bela%20Negara%20adalah
%20sebuah%20konsep,kepentingan%20mempertahankan%20eksistensi%20negara
%20tersebut. (diakses pada tanggal 24 Oktober 2023 pada jam 9:23)
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia 2015 “Hak Dan Kewajiban Warga Negara
Indonesia Dengan Uud 45”
https://www.mkri.id/index.php?%20page=web.Berita&id=11732 atau Sumber:
https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia
(diakses pada tanggal 24 Oktober 2023 pada jam 9:23)
10
10