Anda di halaman 1dari 30

PERAN WARGA NEGARA DALAM MEMPERTAHANKAN

KEUTUHAN WILAYAH NKRI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP


KETAHANAN NASIONAL

Disusun oleh :

Nama : Ratumas Salma Zulaika

Nim : 1191002014

Kelas : AKT22

Dosen : Suhermanto

UNIVERSITAS BAKRIE

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

PRODI AKUNTANSI

2020
ABSTRAK

Dalam artikel ilmiah ini membahas tentang Upaya serta peranan Warga Negara dalam
mempertahankan wilayah negara terhadap ketahanan nasional.
Metode penulisan yang digunakan adalah metode kepustakaan dengan penyajian secara
deskriptif dan dianalisis secara kualitatif dengan cara mengumpulkan informasi dari bahan-bahan
kepustakaan seperti artikel-artikel, makalah-makalah, jurnal, dan buku yang berkaitan dengan
objek yang ditulis. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui upaya warga Negara
dalam menjaga atau mempertahankan wilayah Negara indonesia dan mengetahui bagaimana
peranan warga Negara dalam menjaga keutuhan wilayah negara.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam menjaga keutuhan wilayah baik warga
Negara maupun TNI/Polri memiliki komitmen atau peran masing-masing dengan pembelaan
negara ini TNI dan Polri adalah sebagai kekuatan utama, sedang warga negara sebagai kekuatan
pendukung. Sebagai pelajar bentuk komitmen terhadap ketahanan nasional dapat dilakukan
dengan melakukan hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara.

Kata Kunci: Pemuda, TNI/Polri, Wilayah Negara , Ketahanan Nasional, Warga Negara.
ABSTRACT

In this scientific article discusses the efforts and role of citizens in defending the national
territory against national security.

The writing method used is the literature method by presenting it descriptively and
analyzed qualitatively by collecting information from library materials such as articles, papers,
journals, and books related to the object written. The purpose of writing this paper is to
determine the efforts of citizens in protecting or defending the territory of the State of Indonesia
and knowing how the role of citizens in maintaining the integrity of the country's territory.

The results of the study show that in maintaining the territorial integrity both citizens and
the TNI / Polri have their respective commitments or roles with the defense of this country the
TNI and Polri are the main force, while the citizens are the supporting forces. As a student, a
form of commitment to national resilience can be done by doing small things in daily life,
starting from the family, school, community, nation and state.

Keywords: Youth, TNI / Polri, National Territory, National Resilience, Citizens.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah negara kesatian berbentuk republik
dengan sistem desentralisasi, dimana pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di
luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.

Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari kepulauan dengan jumlah pulau
mencapai lebih dari 16 ribu. Menjadikan Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar di
dunia. Sebagai negara kepulauan, maka wilayah negara Indonesia sebagian besar adalah laut
yang mencapai sekitar dua pertiga bagian, sedangkan sisanya wilayah darat. Wilayah NKRI juga
mencakup udara yang ada di atas wilayah laut dan wilayah darat yang dimilikinya.

Sejak awal berdiri, wilayah NKRI telah mengalami beberapa kali perubahan. Irian Barat
telah berhasil direbut dari penjajah Belanda pada 1963. Sekarang wilayah Irian Barat disebut
Irian Jaya atau Papua. Wilayah Timor Timur, yang dulu adalah daerah jajahan Portugal,
kemudian bergabung ke negara Republik Indonesia menjadi salah satu provisi pada 1976. Pada
1999, di Timor Timur dilakukan referendum (jajak pendapat), yaitu pemungutan suara untuk
menentukan pendapat rakyat. Hasilnya menyatakan Timor Timur berpisah dengan Republik
Indonesia. Kemudian Timor Timur menjadi negara Timor Leste.

Dalam upaya melindungi wilayah kedaulatan Indonesia, pertahanan negara dilaksanakan


melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata), yang menempatkan
TNI sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai komponen cadangan dan pendukung, dimana
setiap warga negara mempunyai kewajiban untuk ikut serta dalam usaha pertahanan negara
sesuai dengan isi UUD 1945 pasal 30 ayat 1 dan 2. Pembelaan negara selain merupakan
kewajiban hukum, juga menjadi hak dan kehormatan sebagai warga negara, sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan
Keamanan Negara Republik Indonesia, pasal 17 hingga pasal 25. Hal ini menunjukkan bahwa
peran serta masyarakat dalam melindungi wilayah negara adalah suatu kewajiban yang harus
dilaksanakan secara sadar dan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Pelaksanaan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan negara dapat diterapkan
dalam pendidikan bela negara. Bela Negara adalah suatu sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya
(Wira, 2016). Sampai dengan saat ini, pendidikan bela negara banyak diterapkan dalam dunia
pendidikan di kalangan peserta didik dan mentargetkan pemuda sebagai kader utama bela
negara. Hal ini merupakan salah satu cara yang sesuai dengan sembilan agenda prioritas (Nawa
Cita) yang dilaksanakan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam rangka revolusi
karakter bangsa melalui aspek pendidikan kewarganegaraan (civic education) yang
menempatkan aspek sejarah pembentukan bangsa, nilai patriotisme dan cinta tanah air, semangat
bela negara dalam pendidikan Indonesia (Jokowi, 2014). Melalui pendidikan bela negara
diharapkan pemuda dapat menjadi agen perubahan dan sebagai aset pertahanan bagi keamanan
wilayah Negara indonesia.

Upaya pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban kita semua sebagai warga
negara. Selama lebih dari 60 tahun Indonesia merdeka, telah banyak contoh upaya pembelaan
negara yang telah dilakukan oleh segenap komponen bangsa Indonesia. Peran warga negara
dalam pembelaan negara memiliki tingkat kewajiban yang berbeda sesuai dengan kedudukan dan
tugasnya masing-masing. Bela negara merupakan kegiatan yang dilahirkan oleh setiap warga
negara sebagai penunaian hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pertahanan negara.
Masih ada persepsi bahwa bela negara adalah tugas TNI dan POLRI, sedangkan bela negara
merupakan tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh rasa kecintaan kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
dan negara. Melalui upaya sosialisasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya bela Negara.

Peran yang dilakukan TNI sebagai komponen utama dalam pertahanan negara telah
mengalami masa perjuangan yang sangat panjang, mulai dari merebut dan kemudian
mempertahankan kemerdekaan. Berbagai upaya bela negara juga dapat dilakukan melalui
organisasi maupun individu. Upaya bela negara tidak hanya berperang, tetapi mengharumkan
nama bangsa Indonesia di luar negeri pun disebut bela negara. Undang-Undang No. 3 Tahun
2002 Pasal 5 menegaskan bahwa, pertahanan negara berfungsi untuk mewujudkan dan
mempertahankan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan
wilayah dan menjadi tanggung jawab segenap bangsa. Oleh karena itu, ancaman terhadap
sebagian wilayah Indonesia merupakan ancaman bagi seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan
ketentuan tersebut maka keikutsertaan segenap warga negara dalam upaya pembelaan negara
bukan hanya dalam lingkup nasional, tetapi juga dalam lingkungan terdekat tempat kita tinggal.
Artinya, menjaga keutuhan wilayah lingkungan kita tidak dapat dipisahkan dari keutuhan
wilayah negara secara keseluruhan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Apa saja peran warga Negara dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI terhadap
ketahanan nasional?
2) Bagaimana implikasi dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI terhadap ketahanan
nasional?
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui peran warga Negara untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI
2. Untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk mempertahankan ketahanan
nasional
3. Untuk mengetahui bagaimana implikasi yang dapat mempertahankan ketahanan
nasional

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan berasal dari asal kata “tahan” ; tahan menderita, tabah kuat, dapat menguasai
diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara tentang peri hal kuat, keteguhan hati,
atau ketabahan. Jadi Ketahanan Nasional adalah peri hal kuat, teguh, dalam rangka kesadaran,
sedang pengertian nasional adalah penduduk yang tinggal disuatu wilayah dan berdaulat. Dengan
demikian istilah ketahanan nasional adalah peri hal keteguhan hati untuk memperjuangkan
kepentingan nasional.Pengertian Ketahanan Nasional dalam bahasa Inggris yang mendekati
pengertian aslinya adalah national resilience yang mengandung pengertian dinamis,
dibandingkan pengertian resistence dan endurence.

Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang
datang dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak langsung membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya.

Keadaan atau kondisi selalu berkembang dan keadaan berubah-ubah, oleh karena itu
ketahanan nasional harus dikembangkan dan dibina agar memandai sesuai dengan perkembangan
jaman. Jika kita mengkaji Ketahanan nsional secara luas kita akan mendapatkan tiga “wajah”
Ketahanan Nasional, walaupun ada persamaan tetapi ada perbedaan satu sama lain:

1. Ketahanan Nasional sebagai kondisi dinamis mengacu keadaan “nyata riil”


yang ada dalam masyarakat, dapat diamati dengan pancaindra manusia.
Sebagai kondisi dinamis maka yang menjadi perhatian adalah ATHG disatu
pihak dan adanya keuletan, ketangguhan, untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam mengatasi ancaman.
2. Ketahanan nasional sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan negara
diperlukan penataan hubungan antara aspek kesejahteraan (IPOLEKSOSBUD)
dan keamanan (Hankam). Dalam konsepsi pengaturan ini dirumuskan ciri-ciri
dan sifat-sifat ketahanan nasional, serta tujuan ketahanan nasional.
3. Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir, ini berarti suatu pendekatan khas
yang membedakan dengan metode berfikir lainnya. Dalam ilmu pengetahuan
dikenal dengan metode induktif dan deduktif, hal ini juga dalam ketahanan
nasional, dengan suatu tambahan yaitu bahwa seluruh gatra dipandang sebagai
satu kesatuan utuh menyeluruh.
2.2Pengertian Ketahanan Nasional Menurut Para Ahli.
 Menurut Sumarno, ketahanan nasional adalah kondisi dinamin bangsa yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
 Menurut Harjomataram, ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu
bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
tantangan dan ancaman dari dalam atau luar, langsung atau tidak langsung, dan bisa
membahayakan kehidupan nasional.
 Menurut Suradinata dan Kaelan, ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis
sebuah negara yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mampu
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang datang dari dalam maupun luar
negeri, secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara serta perjuangan
bangsa dalam menjaga tujuan nasional.

2.3Sifat-sifat Ketahanan Nasional


Sifat-sifat ketahanan Nasional antara lain:

1. Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan
sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian
ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam
perkembangan global.
2. Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun
menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi
lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala
sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan ketahanan
nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan
untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
3. Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan
terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal
dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain
sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu
negara, semakin besar pula kewibawaannya.
5. Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan
sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik
semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan
mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
2.4Ciri – Ciri Ketahanan Nasional
Ciri – Ciri Ketahanan Nasional Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara
berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan
kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam,
baik secara langsung maupun tidak langsung.

Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam
sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi,
kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang


bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang Undang
Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai
wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.

2.5Asas-asas Ketahanan Nasional


Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan
Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:

a. Asas kesejahtraan dan keamanan


Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu
maupun masyarakat atau kelompok. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan
asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan
nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik
yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan harus
selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun.Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan
dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional

b. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar


Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang
saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan
linkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak baik
yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun
keluar.

 Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu
sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.

 Mawas ke Luar

Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak
lingkungan stategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan
dengan dunia internasional.

c. Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup
dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan
secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat
merusak/destruktif.

d. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu


Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk
perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan
segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif intergral).

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Peran warga Negara dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI(Bela
Negara) terhadap ketahanan nasional

Sejak kemerdekaan Indonesia pada proklamasi 17 agustus 1945 , kehidupan bangsa


indonesia tidak luput dari tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup bangsa seperti:

a)      Agresi Militer Belanda.

b)      Gerakan Separatis : PKI, DI/TII dan lain-lain.

c)      Ditinjau dari geopolitik dan geostrategis dengan posisi geografis, potensi Sumber

      Daya Alam serta jumlah dan kemampuan penduduk, telah menempatkan bangsa Indonesia
menjadi ajang persaingan dan perebutan negara-negara besar, sehingga menimbulkan dampak
negatif yang dapat membahayakan kelangsungan dan eksistensi negara Indonesia

Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi
Belana dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan Republik Indonesia pada saat itu juga.
hal itu menunjukan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan kemampuan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi Ancaman,
Gangguan , Hambatan dan Tantangan.

Posisi geografis Indonesia menjadikan Indonesia sebagai negara untuk ajang persaingan. Hal ini
secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif bagi segala aspek
kehidupan dan membahayakan eksistensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari
manapun datangnya. Oleh sebab itu, warga Indonesia harus menjaga wilayahnya yang telah di
perjuangkan sejak dulu, dan harus adanya dukungan serta keikut berperannya warga Negara
Indonesia.

 Peran TNI/Polri terhadap keutuhan Wilayah NKRI akan ketahanan nasional.

Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta pengayom
masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan nasional.
Seperti dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto ketika menerima
pelaporan kenaikan pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, bahwa di tengah-tengah
upaya bangsa mengatasi berbagai krisis yang melanda, kita juga masih dihadapkan adanya
berbagai gangguan keamanan di beberapa daerah. Penyelesaian masalah krisis khususnya
gangguan keamanan yang mengaran kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat perhatian secara
sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut, TNI akan senantiasa memegang teguh komitmennya
untuk tetap memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki
tanggung jawab moral untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang
pada hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Kepada seluruh Pati TNI, Panglima
TNI mengingatkan untuk selalu berusaha semaksimal mungkin, serta senantiasa meningkatkan
kemampuannya masing-masing dengan tetap berpegang teguh kepada jiwa dan semangat Sapta
Marga serta Sumpah Prajurit dalam setiap pelaksanaan tugas dalam rangka memperjuangkan
kemajuan TNI, bangsa dan negara.

Kita bangga dengan TNI/Polri, dengan kesibukannya, dengan banyaknya permasalahan


yang dihadapi, masih tetap komitmen terhadap keutuhan NKRI. Tetapi tentu kita tidak begitu
saja menyerahkan keutuhan, keamanan dan ketertiban di negeri ini hanya kepada TNI/Polri,
sebab keanggotaan TNI/Polri di negeri ini sangat terbatas. Oleh karena itu, warga negara biasa
wajib membantu dan bekerja sama untuk menciptakan negeri yang aman, tenteram, tertib, damai,
dan sejahtera. Ingat untuk mempertahankan dan menjaga keutuhan NKRI, TNI/Polri bertindak
sebagai kekuatan utama, sedang rakyat sebagai kekuatan pendukung.

 Peran Warga Negara terhadap keutuhan Wilayah NKRI akan ketahanan


nasional

Sesuai kemampuan masing-masing, semua warga negara siap membantu TNI/Polri


untuk mempertahankan keutuhan wilayah Nusantara dari berbagai ancaman, tantangan dan
hambatan, baik dari dalam, maupun dari luar negeri. Dalam hubungannya dengan pembelaan
negara ini TNI dan Polri adalah sebagai kekuatan utama, sedang warga negara sebagai kekuatan
pendukung. Sebagai pelajar bentuk komitmen terhadap keutuhan nasional dapat dilakukan
dengan melakukan hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara. Kalian dapat melakukan hal-hal, seperti menaati semua
peraturan yang berlaku, belajar dengan sungguh-sungguh, menjaga nama baik diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, ada sifat-sifat yang harus
kita hindari, antara lain:

a. egoism

b. ekstremisme;

c. anarkis;

d. sukuisme;

e. provinsialisme;

f. acuh tak acuh tidak peduli terhadap lingkungan;

g. fanatisme yang berlebih-lebihan.


Demikian pula perilaku yang merugikan persatuan dan kesatuan, seperti kemiskinan,
kesenjangan sosial, keterbelakangan, ketergantungan, KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme),
pencemaran lingkungan hidup, dekadensi moral, apatisme dan ketidakpedulian sosial,
diskriminasi, disin- tegrasi, dan lain-lain harus dijauhkan dari kehidupan masyarakat dan warga
negara Indonesia.

Banyak sekali upaya yang bisa dilakukan guna menjaga keutuhan Negara Republik
Indonesia. Namun, semua mengerucut pada 4 hal penting berikut yaitu kembali kepada
Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika serta usaha pertahanan negara. Berikut adalah
upaya menjaga keutuhan NKRI :

a) Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan


sehari-hari.
Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, dasar Negara Indonesia, serta falsafah
hidup sejatinya benar-benar menjadi pedoman hidup yang harus dihayati dan diamalkan ke
dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung di dalam Pancasila maka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat
terjaga. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada zaman Orde Baru dikenal dengan 36
Butir Pancasila. Setelah masa reformasi bergulir, nilai-nilai ini mengalami perubahan menjadi 45
butir Pancasila.

b) Menggelorakan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai persatuan bangsa


Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Negara yang berarti berbeda-beda tetapi satu jua.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan ikatan kemajemukan yang Indonesia miliki. Salah satu cara
merawat kemajemukan bangsa Indonesia adalah dengan belajar menerima ke Bhinnekaan itu
sendiri sebagai sebuah kenyataan agar menjadi kekuatan.
c) Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai konstitusi/UUD
1945.
Dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara hendaknya mengacu pada
konstitusi. Dalam UUD 1945 telah diatur secara jelas mengenai hak dan kewajiban warga
Negara. Kewajiban warga Negara hendaknya didahulukan dari pada menuntut hak. Dengan
demikian akan tercipta tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan tertib.
(baca ; Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945 – Peran Konstitusi dalam Negara
Demokrasi)
d) Melaksanakan usaha pertahanan Negara
Segala ketentuan mengenai pertahanan Negara tercantum dalam UU Nomor 3 Tahun
2002 tentang Pertahanan Negara. Sesuai dengan ketentuan dalam UU Nomor 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara yang dimaksud dengan pertahanan Negara adalah : “usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
Negara”.
3.2 Implikasi dalam mempertahankan keutuhan wilayah NKRI terhadap
ketahanan nasional dalam aspek kehidupan bangsa

Peningkatan  ketahanan nasional  berdasarkan falsafah bangsa yang dilaksanakan secara


realistis pragmatis, sesuai dengan norma yang disepakati bersama. Perlu apresiasi yang tepat
terhadap penanganan kelemahan ketahanan nasional, sehingga dalam prosesnya nanti melahirkan
suatu keseimbangan dalam menciptakan ketahanan nasional yang dicita-citakan.

1. Implikasi ketahanan nasional pada bidang ideologi


Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional dalam bidang ideologi adalah:

 Ketangguhan Pancasila, dimana Pancasila harus dapat menjamin segala bentuk aspirasi
hidup, baik atas nama pribadi maupun masyarakat
 Pengamalan Pancasila, dimana hal ini merupakan pandangan hidup bangsa yang harus
senantiasa diimplementasikan dalam setiap sisi kehidupan manusia.

2. Implikasi ketahanan nasional pada bidang politik


Dalam hal ini, dipengaruhi oleh kemampuan sistem politik  yang dipakai untuk
memuluskan jalan politik bangsa. Mula-mula bangsa Indonesia menganut sisitem demokrasi
liberal, tetapi pemerintahan malah carut marut dan instabil. Kemudian menganut sistem
demokrasi terpimpin, namun sisitem kontrol tidak efektif dan menimbulkan otoriter
politik.Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 bangsa Indonesia kini menganut demokrasi
Pancasila.Politik luar negeri Indonesia memegang teguh prinsip bebas aktif, dimana dasar-dasar
pokok pikirannya adalah:

1. Diabdikan untuk kepentingan nasional


2. Bebas aktif
3. Mendorong adanya bantuan luar negeri tanpa disertai ikatan politikdan syarat seringan-
ringannya.
4. Ikut berpartisipasi dalam perwujudan perdamaian dunia.
5. Persahabatan, serta tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing.

3. Implikasi ketahanan nasional pada bidang ekonomi


Pembangunan ekonomi didasarkan pada demokrasi ekonomi. Masyarakat dapat secara
aktif memberikan kontribusi dalam pembangunan.

Adapun ciri-ciri demokrasi ekonomi yaitu:

 Berdasar asas kekeluargaan


 Sumber-sumber ekonomi yang penting dikuasai oleh negara
 Hak milik perorangan diakui
 Warga negara bebas memilih pekerjaan dan kehidupan yang layak
 Fakir miskin dan anak terlantar memperoleh jaminan sosial
Meskipun demikian, penyusunan dari demokrasi ekonomi harus menghindari adanya sisitem
free fight liberalism, etatisme, dan monopoli.Hambatan pembangunan ekonomi terletak pada
keterbatasan modal, kurangnya sumberdaya manusia yang terampil dalam mengolah kekayaan
alam, kurang cakap dalam hal manajemen.

4. Implikasi ketahanan nasional pada bidang sosial budaya


Sosial budaya menurut GBHN mencakup agama, kesehatan, pendidikan, teknologi dan
kebudayaan dalam arti sempit. Dalam mengusahakan perbaikan, pendidikan memegang peranan
penting. Terhadap perubahan sosial budaya, harus dapat difilter dengan baik tidak semua kultur
yang berasal dari luar negeri dapat kita anut sepenuhnya. Maka inilah yang harus diwaspadai
dalam mempertahankan pribadi bangsa.

5. Implikasi ketahanan nasional pada bidang pertahanan dan keamanan

Fungsi pertahanan dan keamanan adalah tercapainya kondisi keamanan bangsadalam


rangka ketahanan nasional berlandaskan Pancasila.

Dalam pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pembelaan negara.  Lingkup hankamnas meliputi seluruh bidang
kehidupan negara maka sudah seharusnya seluruh rakyat dan potensi nasional dioptimalkan.

Potensi rakyat merupakan pangkal kekuatan hankamnas yang harus disusun sedemikian rupa
sehingga komponen hankamnas tercipta secara efektif dan efisien dan mencetak Tentara
Nasional Indonesia yang tangguh. Penyusunan itu dilakukan dalam bentuk :

1. Perlawanan Rakyat yang merupakan kekuatan  rakyat terlatih yang langsung memberikan
partisipasi dalam bidang pertahanan
2. Keamanan Rakyat merupakan kekuatan bantuan Polri dalam bidang kemanan ketertiban
masyarkat yang memberikan partisipasi langsung dalam bidang kamtibnas.
3. Hansip merupakan kekuatan perlindungan masyarakat dalam berbagai bencana. Baik
bencana alam maupun bencana perang.

Jadi, pertahanan dan keamanan nasional bukan hanya tanggung jawab Tentara Nasional
Indonesia saja tetapi merupakan kewajiban yang ada di setiap pundak rakyat Indonesia.adapun
ancaman yang perlu diantisipasi dari sisi intern seperti pemberontakan dan subversi, dari sisi
ekstern seperti infiltrasi, intervensi.

BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan

Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari kepulauan dengan jumlah pulau
mencapai lebih dari 16 ribu. Menjadikan Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar di
dunia. Sebagai negara kepulauan, maka wilayah negara Indonesia sebagian besar adalah laut
yang mencapai sekitar dua pertiga bagian, sedangkan sisanya wilayah darat. Wilayah NKRI juga
mencakup udara yang ada di atas wilayah laut dan wilayah darat yang dimilikinya.

Sejak awal berdiri, wilayah NKRI telah mengalami beberapa kali perubahan. Irian Barat
telah berhasil direbut dari penjajah Belanda pada 1963. Sekarang wilayah Irian Barat disebut
Irian Jaya atau Papua. Wilayah Timor Timur, yang dulu adalah daerah jajahan Portugal,
kemudian bergabung ke negara Republik Indonesia menjadi salah satu provisi pada 1976. Pada
1999, di Timor Timur dilakukan referendum (jajak pendapat), yaitu pemungutan suara untuk
menentukan pendapat rakyat. Hasilnya menyatakan Timor Timur berpisah dengan Republik
Indonesia.

Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta pengayom
masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan
nasionalPenyelesaian masalah krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran kepada
disintegrasi bangsa perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut,
TNI akan senantiasa memegang teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan menjaga
keutuhan wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut
menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan perundang-
undangan yang berlaku. Sesuai kemampuan masing-masing, semua warga negara siap membantu
TNI/Polri untuk mempertahankan keutuhan wilayah Nusantara dari berbagai ancaman, tantangan
dan hambatan, baik dari dalam, maupun dari luar negeri. Dalam hubungannya dengan pembelaan
negara ini TNI dan Polri adalah sebagai kekuatan utama, sedang warga negara sebagai kekuatan
pendukung.

Potensi rakyat merupakan pangkal kekuatan hankamnas yang harus disusun sedemikian
rupa sehingga komponen hankamnas tercipta secara efektif dan efisien dan mencetak Tentara
Nasional Indonesia yang tangguh. Jadi, pertahanan dan keamanan nasional bukan hanya
tanggung jawab Tentara Nasional Indonesia saja tetapi merupakan kewajiban yang ada di setiap
pundak rakyat Indonesia. Oleh karena itu, warga negara biasa wajib membantu dan bekerja sama
untuk menciptakan negeri yang aman, tenteram, tertib, damai, dan sejahtera. Ingat untuk
mempertahankan dan menjaga keutuhan NKRI, TNI/Polri bertindak sebagai kekuatan utama,
sedang rakyat sebagai kekuatan pendukung.

Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta pengayom masyarakat,
TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan
oleh Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan
pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, bahwa di tengah- tengah upaya bangsa
mengatasi berbagai krisis yang melanda, kita juga masih dihadapkan adanya berbagai gangguan
keamanan di beberapa daerah. Penyelesaian masalah krisis khususnya gangguan keamanan yang
mengaran kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh.
Sehubungan hal tersebut, TNI akan senantiasa memegang teguh komitmennya untuk tetap
memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki tanggung
jawab moral untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang pada
hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai aparat penegak hukum, yang
membantu dan melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang
cukup tinggi terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI
Endriartono Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat Pati TNI di Mabes TNI
Cilangkap Jakarta, bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi berbagai krisis yang
melanda, kita juga masih dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan di beberapa daerah.
Penyelesaian masalah krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran kepada disintegrasi
bangsa perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut, TNI akan
senantiasa memegang teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan menjaga keutuhan
wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut
menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan perundang-
undangan yang berlaku. Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta
pengayom masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan
nasional. Seperti dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto ketika
menerima pelaporan kenaikan pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, bahwa di
tengah- tengah upaya bangsa mengatasi berbagai krisis yang melanda, kita juga masih
dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan di beberapa daerah. Penyelesaian masalah
krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat
perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut, TNI akan senantiasa memegang
teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping
itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa
dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri
memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh
Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat
Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi
berbagai krisis yang melanda, kita juga masih dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan
di beberapa daerah. Penyelesaian masalah krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran
kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal
tersebut, TNI akan senantiasa memegang teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan
menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral
untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan
perundang-undangan yang berlaku. Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan
melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi
terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono
Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta,
bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi berbagai krisis yang melanda, kita juga masih
dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan di beberapa daerah. Penyelesaian masalah
krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat
perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut, TNI akan senantiasa memegang
teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping
itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa
dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri
memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh
Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat
Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi
berbagai krisis yang melanda, kita juga masih dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan
di beberapa daerah. Penyelesaian masalah krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran
kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal
tersebut, TNI akan senantiasa memegang teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan
menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral
untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan
perundang-undangan yang berlaku. Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan
melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi
terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono
Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta,
bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi berbagai krisis yang melanda, kita juga masih
dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan di beberapa daerah. Penyelesaian masalah
krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat
perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut, TNI akan senantiasa memegang
teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping
itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa
dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri
memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh
Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat
Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi
berbagai krisis yang melanda, kita juga masih dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan
di beberapa daerah. Penyelesaian masalah krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran
kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal
tersebut, TNI akan senantiasa memegang teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan
menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral
untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan
perundang-undangan yang berlaku. Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan
melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi
terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono
Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta,
bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi berbagai krisis yang melanda, kita juga masih
dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan di beberapa daerah. Penyelesaian masalah
krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat
perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut, TNI akan senantiasa memegang
teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping
itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa
dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri
memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh
Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat
Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi
berbagai krisis yang melanda, kita juga masih dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan
di beberapa daerah. Penyelesaian masalah krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran
kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal
tersebut, TNI akan senantiasa memegang teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan
menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral
untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan
perundang-undangan yang berlaku. Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan
melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi
terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono
Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta,
bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi berbagai krisis yang melanda, kita juga masih
dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan di beberapa daerah. Penyelesaian masalah
krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat
perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut, TNI akan senantiasa memegang
teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping
itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa
dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan perundang-undangan yang

2.4 Landasan dan Motivasi


berlaku. 

dalam Pembelaan dan Pertahanan


Keamanan
Negara
a) Landasan dalam Pembelaan


dan Pertahanan Keamanan Negara



 
'
) 3'
!- 
'


&!!
!
!!
&
)
%''

)&!
 ''!
(
!
73
'!+-
2.4 Landasan dan Motivasi dalam


Pembelaan dan Pertahanan


Keamanan
Negara
a) Landasan dalam Pembelaan


dan Pertahanan Keamanan Negara



 
'
) 3'
!- 
'


&!!
!
!!
&
)
%''

)&!
 ''!
(
!
73
'!+-
2.4 Landasan dan Motivasi dalam


Pembelaan dan Pertahanan


Keamanan
Negara
a) Landasan dalam Pembelaan


dan Pertahanan Keamanan Negara



 
'
) 3'
!- 
'


&!!
!
!!
&
)
%''

)&!
 ''!
(
!
73
'!+-
2.4 Landasan dan Motivasi dalam


Pembelaan dan Pertahanan


Keamanan
Negara
a) Landasan dalam Pembelaan


dan Pertahanan Keamanan Negara



 
'
) 3'
!- 
'


&!!
!
!!
&
)
%''

)&!
 ''!
(
!
73
'!+-
2.4 Landasan dan Motivasi dalam


Pembelaan dan Pertahanan


Keamanan
Negara
a) Landasan dalam Pembelaan


dan Pertahanan Keamanan Negara



 
'
) 3'
!- 
'


&!!
!
!!
&
)
%''

)&!
 ''!
(
!
73
'!+-
2.4 Landasan dan Motivasi dalam


Pembelaan dan Pertahanan


Keamanan
Negara
a) Landasan dalam Pembelaan


dan Pertahanan Keamanan Negara



 
'
) 3'
!- 
'


&!!
!
!!
&
)
%''

)&!
 ''!
(
!
73
'!+-
Daftar Pustaka

Ed. 1998; Regionalisme, Nasionalisme dan Ketahanan Nasional, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.

Dosen. Pendidikan. Ketahanan Nasional. Feb 24, 2020.

https://www.dosenpendidikan.co.id/ketahanan-nasional-adalah/#ftoc-heading-3

Kompas. Badan Informasi Geospasial. Makalah Ketahanan Nasional : Wilayah NKRI. 2017

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/21/193000369/wilayah-nkri

Kris Wijoyo Soepandji, Konsep Bela Negara dalam Prespektif Ketahanan Nasional, Cikarang,
jurnal hukum dan pembangunan, Vol 48 No,3 2018.

Anita. Pendidikan Kewarganegaraan : Bab II. 2019

file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/BAB%20II%20pkn%20anita.pdf

Mery Kathryn Kurniawati Br. Panjaitan. PERAN PEMUDA SEBAGAI KADER BELA NEGARA
DALAM MENDUKUNG PERTAHANAN DAN KEAMANAN MARITIM. Universitas Pertahanan
Indonesia.

file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/2496-6031-1-SM.pdf

Unknow. Makalah Ketahanan Nasional. September 20, 2017.

https://www.papermakalah.com/2017/09/makalah-ketahanan-nasional.html

Dilihatya.com. Peengertian Ketahanan Nasional Menurut Para Ahli. October 8, 2014.

http://dilihatya.com/2668/pengertian-ketahanan-nasional-menurut-para-ahli-adalah
 novieanggraeni. IMPLIKASI PERTAHANAN NASIONAL DALAM ASPEK
KEHIDUPAN  BANGSA. Mey 5, 2011.
https://novieanggraeni.wordpress.com/2011/05/05/implikasi-pertahanan-nasional-dalam-
aspek-kehidupan-bangsa/

Anda mungkin juga menyukai