Disusun oleh :
Nim : 1191002014
Kelas : AKT22
Dosen : Suhermanto
UNIVERSITAS BAKRIE
PRODI AKUNTANSI
2020
ABSTRAK
Dalam artikel ilmiah ini membahas tentang Upaya serta peranan Warga Negara dalam
mempertahankan wilayah negara terhadap ketahanan nasional.
Metode penulisan yang digunakan adalah metode kepustakaan dengan penyajian secara
deskriptif dan dianalisis secara kualitatif dengan cara mengumpulkan informasi dari bahan-bahan
kepustakaan seperti artikel-artikel, makalah-makalah, jurnal, dan buku yang berkaitan dengan
objek yang ditulis. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui upaya warga Negara
dalam menjaga atau mempertahankan wilayah Negara indonesia dan mengetahui bagaimana
peranan warga Negara dalam menjaga keutuhan wilayah negara.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam menjaga keutuhan wilayah baik warga
Negara maupun TNI/Polri memiliki komitmen atau peran masing-masing dengan pembelaan
negara ini TNI dan Polri adalah sebagai kekuatan utama, sedang warga negara sebagai kekuatan
pendukung. Sebagai pelajar bentuk komitmen terhadap ketahanan nasional dapat dilakukan
dengan melakukan hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara.
Kata Kunci: Pemuda, TNI/Polri, Wilayah Negara , Ketahanan Nasional, Warga Negara.
ABSTRACT
In this scientific article discusses the efforts and role of citizens in defending the national
territory against national security.
The writing method used is the literature method by presenting it descriptively and
analyzed qualitatively by collecting information from library materials such as articles, papers,
journals, and books related to the object written. The purpose of writing this paper is to
determine the efforts of citizens in protecting or defending the territory of the State of Indonesia
and knowing how the role of citizens in maintaining the integrity of the country's territory.
The results of the study show that in maintaining the territorial integrity both citizens and
the TNI / Polri have their respective commitments or roles with the defense of this country the
TNI and Polri are the main force, while the citizens are the supporting forces. As a student, a
form of commitment to national resilience can be done by doing small things in daily life,
starting from the family, school, community, nation and state.
PENDAHULUAN
Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari kepulauan dengan jumlah pulau
mencapai lebih dari 16 ribu. Menjadikan Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar di
dunia. Sebagai negara kepulauan, maka wilayah negara Indonesia sebagian besar adalah laut
yang mencapai sekitar dua pertiga bagian, sedangkan sisanya wilayah darat. Wilayah NKRI juga
mencakup udara yang ada di atas wilayah laut dan wilayah darat yang dimilikinya.
Sejak awal berdiri, wilayah NKRI telah mengalami beberapa kali perubahan. Irian Barat
telah berhasil direbut dari penjajah Belanda pada 1963. Sekarang wilayah Irian Barat disebut
Irian Jaya atau Papua. Wilayah Timor Timur, yang dulu adalah daerah jajahan Portugal,
kemudian bergabung ke negara Republik Indonesia menjadi salah satu provisi pada 1976. Pada
1999, di Timor Timur dilakukan referendum (jajak pendapat), yaitu pemungutan suara untuk
menentukan pendapat rakyat. Hasilnya menyatakan Timor Timur berpisah dengan Republik
Indonesia. Kemudian Timor Timur menjadi negara Timor Leste.
Pelaksanaan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan negara dapat diterapkan
dalam pendidikan bela negara. Bela Negara adalah suatu sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya
(Wira, 2016). Sampai dengan saat ini, pendidikan bela negara banyak diterapkan dalam dunia
pendidikan di kalangan peserta didik dan mentargetkan pemuda sebagai kader utama bela
negara. Hal ini merupakan salah satu cara yang sesuai dengan sembilan agenda prioritas (Nawa
Cita) yang dilaksanakan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam rangka revolusi
karakter bangsa melalui aspek pendidikan kewarganegaraan (civic education) yang
menempatkan aspek sejarah pembentukan bangsa, nilai patriotisme dan cinta tanah air, semangat
bela negara dalam pendidikan Indonesia (Jokowi, 2014). Melalui pendidikan bela negara
diharapkan pemuda dapat menjadi agen perubahan dan sebagai aset pertahanan bagi keamanan
wilayah Negara indonesia.
Upaya pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban kita semua sebagai warga
negara. Selama lebih dari 60 tahun Indonesia merdeka, telah banyak contoh upaya pembelaan
negara yang telah dilakukan oleh segenap komponen bangsa Indonesia. Peran warga negara
dalam pembelaan negara memiliki tingkat kewajiban yang berbeda sesuai dengan kedudukan dan
tugasnya masing-masing. Bela negara merupakan kegiatan yang dilahirkan oleh setiap warga
negara sebagai penunaian hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pertahanan negara.
Masih ada persepsi bahwa bela negara adalah tugas TNI dan POLRI, sedangkan bela negara
merupakan tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh rasa kecintaan kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
dan negara. Melalui upaya sosialisasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya bela Negara.
Peran yang dilakukan TNI sebagai komponen utama dalam pertahanan negara telah
mengalami masa perjuangan yang sangat panjang, mulai dari merebut dan kemudian
mempertahankan kemerdekaan. Berbagai upaya bela negara juga dapat dilakukan melalui
organisasi maupun individu. Upaya bela negara tidak hanya berperang, tetapi mengharumkan
nama bangsa Indonesia di luar negeri pun disebut bela negara. Undang-Undang No. 3 Tahun
2002 Pasal 5 menegaskan bahwa, pertahanan negara berfungsi untuk mewujudkan dan
mempertahankan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan
wilayah dan menjadi tanggung jawab segenap bangsa. Oleh karena itu, ancaman terhadap
sebagian wilayah Indonesia merupakan ancaman bagi seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan
ketentuan tersebut maka keikutsertaan segenap warga negara dalam upaya pembelaan negara
bukan hanya dalam lingkup nasional, tetapi juga dalam lingkungan terdekat tempat kita tinggal.
Artinya, menjaga keutuhan wilayah lingkungan kita tidak dapat dipisahkan dari keutuhan
wilayah negara secara keseluruhan.
1) Apa saja peran warga Negara dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI terhadap
ketahanan nasional?
2) Bagaimana implikasi dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI terhadap ketahanan
nasional?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui peran warga Negara untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI
2. Untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk mempertahankan ketahanan
nasional
3. Untuk mengetahui bagaimana implikasi yang dapat mempertahankan ketahanan
nasional
BAB II
KAJIAN TEORI
Ketahanan berasal dari asal kata “tahan” ; tahan menderita, tabah kuat, dapat menguasai
diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara tentang peri hal kuat, keteguhan hati,
atau ketabahan. Jadi Ketahanan Nasional adalah peri hal kuat, teguh, dalam rangka kesadaran,
sedang pengertian nasional adalah penduduk yang tinggal disuatu wilayah dan berdaulat. Dengan
demikian istilah ketahanan nasional adalah peri hal keteguhan hati untuk memperjuangkan
kepentingan nasional.Pengertian Ketahanan Nasional dalam bahasa Inggris yang mendekati
pengertian aslinya adalah national resilience yang mengandung pengertian dinamis,
dibandingkan pengertian resistence dan endurence.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang
datang dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak langsung membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya.
Keadaan atau kondisi selalu berkembang dan keadaan berubah-ubah, oleh karena itu
ketahanan nasional harus dikembangkan dan dibina agar memandai sesuai dengan perkembangan
jaman. Jika kita mengkaji Ketahanan nsional secara luas kita akan mendapatkan tiga “wajah”
Ketahanan Nasional, walaupun ada persamaan tetapi ada perbedaan satu sama lain:
1. Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan
sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian
ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam
perkembangan global.
2. Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun
menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi
lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala
sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan ketahanan
nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan
untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
3. Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan
terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal
dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain
sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu
negara, semakin besar pula kewibawaannya.
5. Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan
sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik
semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan
mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
2.4Ciri – Ciri Ketahanan Nasional
Ciri – Ciri Ketahanan Nasional Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara
berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan
kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam
sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi,
kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu
sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
Mawas ke Luar
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak
lingkungan stategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan
dengan dunia internasional.
c. Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup
dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan
secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat
merusak/destruktif.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Peran warga Negara dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI(Bela
Negara) terhadap ketahanan nasional
c) Ditinjau dari geopolitik dan geostrategis dengan posisi geografis, potensi Sumber
Daya Alam serta jumlah dan kemampuan penduduk, telah menempatkan bangsa Indonesia
menjadi ajang persaingan dan perebutan negara-negara besar, sehingga menimbulkan dampak
negatif yang dapat membahayakan kelangsungan dan eksistensi negara Indonesia
Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi
Belana dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan Republik Indonesia pada saat itu juga.
hal itu menunjukan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan kemampuan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi Ancaman,
Gangguan , Hambatan dan Tantangan.
Posisi geografis Indonesia menjadikan Indonesia sebagai negara untuk ajang persaingan. Hal ini
secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif bagi segala aspek
kehidupan dan membahayakan eksistensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari
manapun datangnya. Oleh sebab itu, warga Indonesia harus menjaga wilayahnya yang telah di
perjuangkan sejak dulu, dan harus adanya dukungan serta keikut berperannya warga Negara
Indonesia.
Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta pengayom
masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan nasional.
Seperti dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto ketika menerima
pelaporan kenaikan pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, bahwa di tengah-tengah
upaya bangsa mengatasi berbagai krisis yang melanda, kita juga masih dihadapkan adanya
berbagai gangguan keamanan di beberapa daerah. Penyelesaian masalah krisis khususnya
gangguan keamanan yang mengaran kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat perhatian secara
sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut, TNI akan senantiasa memegang teguh komitmennya
untuk tetap memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki
tanggung jawab moral untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang
pada hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Kepada seluruh Pati TNI, Panglima
TNI mengingatkan untuk selalu berusaha semaksimal mungkin, serta senantiasa meningkatkan
kemampuannya masing-masing dengan tetap berpegang teguh kepada jiwa dan semangat Sapta
Marga serta Sumpah Prajurit dalam setiap pelaksanaan tugas dalam rangka memperjuangkan
kemajuan TNI, bangsa dan negara.
a. egoism
b. ekstremisme;
c. anarkis;
d. sukuisme;
e. provinsialisme;
Banyak sekali upaya yang bisa dilakukan guna menjaga keutuhan Negara Republik
Indonesia. Namun, semua mengerucut pada 4 hal penting berikut yaitu kembali kepada
Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika serta usaha pertahanan negara. Berikut adalah
upaya menjaga keutuhan NKRI :
Ketangguhan Pancasila, dimana Pancasila harus dapat menjamin segala bentuk aspirasi
hidup, baik atas nama pribadi maupun masyarakat
Pengamalan Pancasila, dimana hal ini merupakan pandangan hidup bangsa yang harus
senantiasa diimplementasikan dalam setiap sisi kehidupan manusia.
Dalam pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Lingkup hankamnas meliputi seluruh bidang
kehidupan negara maka sudah seharusnya seluruh rakyat dan potensi nasional dioptimalkan.
Potensi rakyat merupakan pangkal kekuatan hankamnas yang harus disusun sedemikian rupa
sehingga komponen hankamnas tercipta secara efektif dan efisien dan mencetak Tentara
Nasional Indonesia yang tangguh. Penyusunan itu dilakukan dalam bentuk :
1. Perlawanan Rakyat yang merupakan kekuatan rakyat terlatih yang langsung memberikan
partisipasi dalam bidang pertahanan
2. Keamanan Rakyat merupakan kekuatan bantuan Polri dalam bidang kemanan ketertiban
masyarkat yang memberikan partisipasi langsung dalam bidang kamtibnas.
3. Hansip merupakan kekuatan perlindungan masyarakat dalam berbagai bencana. Baik
bencana alam maupun bencana perang.
Jadi, pertahanan dan keamanan nasional bukan hanya tanggung jawab Tentara Nasional
Indonesia saja tetapi merupakan kewajiban yang ada di setiap pundak rakyat Indonesia.adapun
ancaman yang perlu diantisipasi dari sisi intern seperti pemberontakan dan subversi, dari sisi
ekstern seperti infiltrasi, intervensi.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari kepulauan dengan jumlah pulau
mencapai lebih dari 16 ribu. Menjadikan Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar di
dunia. Sebagai negara kepulauan, maka wilayah negara Indonesia sebagian besar adalah laut
yang mencapai sekitar dua pertiga bagian, sedangkan sisanya wilayah darat. Wilayah NKRI juga
mencakup udara yang ada di atas wilayah laut dan wilayah darat yang dimilikinya.
Sejak awal berdiri, wilayah NKRI telah mengalami beberapa kali perubahan. Irian Barat
telah berhasil direbut dari penjajah Belanda pada 1963. Sekarang wilayah Irian Barat disebut
Irian Jaya atau Papua. Wilayah Timor Timur, yang dulu adalah daerah jajahan Portugal,
kemudian bergabung ke negara Republik Indonesia menjadi salah satu provisi pada 1976. Pada
1999, di Timor Timur dilakukan referendum (jajak pendapat), yaitu pemungutan suara untuk
menentukan pendapat rakyat. Hasilnya menyatakan Timor Timur berpisah dengan Republik
Indonesia.
Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta pengayom
masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan
nasionalPenyelesaian masalah krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran kepada
disintegrasi bangsa perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut,
TNI akan senantiasa memegang teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan menjaga
keutuhan wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut
menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan perundang-
undangan yang berlaku. Sesuai kemampuan masing-masing, semua warga negara siap membantu
TNI/Polri untuk mempertahankan keutuhan wilayah Nusantara dari berbagai ancaman, tantangan
dan hambatan, baik dari dalam, maupun dari luar negeri. Dalam hubungannya dengan pembelaan
negara ini TNI dan Polri adalah sebagai kekuatan utama, sedang warga negara sebagai kekuatan
pendukung.
Potensi rakyat merupakan pangkal kekuatan hankamnas yang harus disusun sedemikian
rupa sehingga komponen hankamnas tercipta secara efektif dan efisien dan mencetak Tentara
Nasional Indonesia yang tangguh. Jadi, pertahanan dan keamanan nasional bukan hanya
tanggung jawab Tentara Nasional Indonesia saja tetapi merupakan kewajiban yang ada di setiap
pundak rakyat Indonesia. Oleh karena itu, warga negara biasa wajib membantu dan bekerja sama
untuk menciptakan negeri yang aman, tenteram, tertib, damai, dan sejahtera. Ingat untuk
mempertahankan dan menjaga keutuhan NKRI, TNI/Polri bertindak sebagai kekuatan utama,
sedang rakyat sebagai kekuatan pendukung.
Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta pengayom masyarakat,
TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan
oleh Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan
pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, bahwa di tengah- tengah upaya bangsa
mengatasi berbagai krisis yang melanda, kita juga masih dihadapkan adanya berbagai gangguan
keamanan di beberapa daerah. Penyelesaian masalah krisis khususnya gangguan keamanan yang
mengaran kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh.
Sehubungan hal tersebut, TNI akan senantiasa memegang teguh komitmennya untuk tetap
memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki tanggung
jawab moral untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang pada
hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai aparat penegak hukum, yang
membantu dan melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang
cukup tinggi terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI
Endriartono Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat Pati TNI di Mabes TNI
Cilangkap Jakarta, bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi berbagai krisis yang
melanda, kita juga masih dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan di beberapa daerah.
Penyelesaian masalah krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran kepada disintegrasi
bangsa perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut, TNI akan
senantiasa memegang teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan menjaga keutuhan
wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut
menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan perundang-
undangan yang berlaku. Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta
pengayom masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan
nasional. Seperti dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto ketika
menerima pelaporan kenaikan pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, bahwa di
tengah- tengah upaya bangsa mengatasi berbagai krisis yang melanda, kita juga masih
dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan di beberapa daerah. Penyelesaian masalah
krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat
perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut, TNI akan senantiasa memegang
teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping
itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa
dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri
memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh
Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat
Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi
berbagai krisis yang melanda, kita juga masih dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan
di beberapa daerah. Penyelesaian masalah krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran
kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal
tersebut, TNI akan senantiasa memegang teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan
menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral
untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan
perundang-undangan yang berlaku. Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan
melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi
terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono
Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta,
bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi berbagai krisis yang melanda, kita juga masih
dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan di beberapa daerah. Penyelesaian masalah
krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat
perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut, TNI akan senantiasa memegang
teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping
itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa
dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri
memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh
Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat
Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi
berbagai krisis yang melanda, kita juga masih dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan
di beberapa daerah. Penyelesaian masalah krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran
kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal
tersebut, TNI akan senantiasa memegang teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan
menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral
untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan
perundang-undangan yang berlaku. Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan
melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi
terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono
Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta,
bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi berbagai krisis yang melanda, kita juga masih
dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan di beberapa daerah. Penyelesaian masalah
krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat
perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut, TNI akan senantiasa memegang
teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping
itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa
dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri
memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh
Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat
Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi
berbagai krisis yang melanda, kita juga masih dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan
di beberapa daerah. Penyelesaian masalah krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran
kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal
tersebut, TNI akan senantiasa memegang teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan
menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral
untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan
perundang-undangan yang berlaku. Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan
melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi
terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono
Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta,
bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi berbagai krisis yang melanda, kita juga masih
dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan di beberapa daerah. Penyelesaian masalah
krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat
perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut, TNI akan senantiasa memegang
teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping
itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa
dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
aparat penegak hukum, yang membantu dan melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri
memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh
Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat
Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi
berbagai krisis yang melanda, kita juga masih dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan
di beberapa daerah. Penyelesaian masalah krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran
kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal
tersebut, TNI akan senantiasa memegang teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan
menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral
untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan
perundang-undangan yang berlaku. Sebagai aparat penegak hukum, yang membantu dan
melindungi, serta pengayom masyarakat, TNI/Polri memiliki komitmen yang cukup tinggi
terhadap keutuhan nasional. Seperti dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono
Sutarto ketika menerima pelaporan kenaikan pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta,
bahwa di tengah- tengah upaya bangsa mengatasi berbagai krisis yang melanda, kita juga masih
dihadapkan adanya berbagai gangguan keamanan di beberapa daerah. Penyelesaian masalah
krisis khususnya gangguan keamanan yang mengaran kepada disintegrasi bangsa perlu mendapat
perhatian secara sungguh-sungguh. Sehubungan hal tersebut, TNI akan senantiasa memegang
teguh komitmennya untuk tetap memelihara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Di samping
itu TNI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyelesaikan permasalahan bangsa
dengan tetap berpegang pada hukum dan aturan perundang-undangan yang
Ed. 1998; Regionalisme, Nasionalisme dan Ketahanan Nasional, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
https://www.dosenpendidikan.co.id/ketahanan-nasional-adalah/#ftoc-heading-3
Kompas. Badan Informasi Geospasial. Makalah Ketahanan Nasional : Wilayah NKRI. 2017
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/21/193000369/wilayah-nkri
Kris Wijoyo Soepandji, Konsep Bela Negara dalam Prespektif Ketahanan Nasional, Cikarang,
jurnal hukum dan pembangunan, Vol 48 No,3 2018.
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/BAB%20II%20pkn%20anita.pdf
Mery Kathryn Kurniawati Br. Panjaitan. PERAN PEMUDA SEBAGAI KADER BELA NEGARA
DALAM MENDUKUNG PERTAHANAN DAN KEAMANAN MARITIM. Universitas Pertahanan
Indonesia.
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/2496-6031-1-SM.pdf
https://www.papermakalah.com/2017/09/makalah-ketahanan-nasional.html
http://dilihatya.com/2668/pengertian-ketahanan-nasional-menurut-para-ahli-adalah
novieanggraeni. IMPLIKASI PERTAHANAN NASIONAL DALAM ASPEK
KEHIDUPAN BANGSA. Mey 5, 2011.
https://novieanggraeni.wordpress.com/2011/05/05/implikasi-pertahanan-nasional-dalam-
aspek-kehidupan-bangsa/