Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MENGEMBANGKAN BERBAGAI BENTUK PARTISIPASI WARGA


DALAM UPAYA BELA NEGARA SEBAGAI MEWUJUDKAN
KETAHANAN NASIONAL

Mata Kuliah : Kewarganegaraan

Disusun oleh :

Theresia V. Sianturi (228320263)

Nora zona sihombing (228320266)

Annatasya Sianturi (228320262)

Kevin Salvatore Manalu (228320265)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi berkat
dan perlindungannya sehingga kami dapat menyeles
aikan makalah ini dengan baik. Makalah ini berisi tentang “UPAYA BELA NEGARA
SEBAGAI MEWUJUDKAN KETAHANAN”.Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Hera Fauziah selaku dosen pengampu mata kuliah Kewarganegaraan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kelemahan dan kekurangan dalam penyajian makalah ini, hal tersebut karena masih terbatasnya
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, kami berharap dengan adanya
saran dan usulan pembaca dapat membangun dalam penyusunan makalah ini agar kedepannya
dapat lebih baik.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari
suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut. Demi menjaga
sebuah fondasi negara semua pihak didorong untuk menekankan pentingnya bela negara kepada
warga negaranya. Menurut Agus Widjojo dalam sebuah artikel berjudul “Kesadaran Bela Negara
Hakikatnya adalah Sedia Berbakti dan Berkorban untuk Negara”, hakikat belanegara adalah
sikap dan tindakan warga negara yang dilandasi oleh kecintaan kepada negara dan bela negara
tidak hanya sekadar militer.

Konsep bela negara dapat diuraikan secara fisik maupun non fisik. Secara fisik, yaitu
dengan cara mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela negara secara
fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Sedangkan, bela negara secara non fisik
dapat didefinisikan sebagai “segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan Republik
Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan
kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara”..

Dalam konstitusi negara UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3 disebutkan bahwa; “Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”. Setiap warga negara juga
berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan negara sebagaimana tercantum dalam Pasal 30
Ayat 1 bahwa; “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.”

Selanjutnya, UU No.3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara menjelaskan bahwa upaya
bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban juga merupakan kehormatan bagi setiap
warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban
dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.

Dalam upaya bela negara dibutuhkan kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk
berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara, kelangsungan hidup , serta nilai-nilai Pancasila
dan UUD 1945.

1.2 Rumusan Masalah

Dari Latar belakang tersebut kami mengangkat 3 hal yang akan menjadi rumusan
masalah yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan bela negara?


2. Apa yang menjadi dasar hukum bela negara serta apa yang menjadi hak dan kewajiban
warga negara dalam upaya bela negara untuk mewujudkan ketahanan Nasional?
3. Apa bentuk wujud bela negara dan nilai – nilai apa saja yang terkandung dalam bela
negara?

1.3 Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penulisan yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian bela negara


2. Untuk mengetahui dasar hukum bela negara dan hak kewajiban warga negara dalam upya
bela negara
3. Untuk mengetahui wujud bela negara dan nilai nilai yang terkandung dalam bela negara
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bela Negara

Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Bela Negara
juga diartikan sebagai tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur,menyeluruh, terpadu
dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air dan kesadaran hidup berbangsa dan
bernegara (Winarno, 2013: 228)

“Bela negara adalah sikap dan Tindakan warga negara yang dilandasi rasa cinta tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara,keyakinan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara,
kerelaan berkorban guna menghadapi setiap ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
(ATHG) baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang membahayakan kelangsungan
hidup bangsa dan negara,keutuhan wilayah, yuridiksi nasional dan nilai-nilai luhur Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945”1. Pengertian ini memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada
setiap warga negara untuk melakukan aktivitas bela negara.

Peran penting Bela Negara dapat ditelaah lebih dalam melalui perspektif pertahanan.
Keutuhan wilayah Indonesia, beserta seluruh sumber daya, kedaulatan dan kemerdekaannya,
selalu terancam oleh agresi asing dari luar dan pergolakan bersenjata dari dalam. Kalau ancaman
ini menjadi nyata dan Indonesia tidak siap, semuanya bisa kembali ke titik nol. Antisipasi para
pendiri bangsa tercantum dalam salah satu poin tujuan nasional yaitu “Melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”.
Pernyataan tersebut menjadi dasar dari tujuan pertahanan. Ia tidak berdiri sendiri tetapi
berbagi ruang dengan tujuan keamanan atau ketertiban sipil dan berdampingan 3 (tiga) tujuan

1 Widodo,S.(2011).Implementasi Bela Negara Untuk Wujud Nasionalisme.


lainnya, yakni tujuan kesejahteraan (memajukan kesejahteraan umum), tujuan keadaban
(mencerdaskan kehidupan bangsa) dan tujuan kedamaian (berpartisipasi aktif dalam perdamaian
dunia yang adil dan abadi).2
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan
Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga
yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama
menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat
yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Dalam konteks Bela Negara, Bela Negara dipahami sebagai sikap dan perilaku warga
negara yang teratur,menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara serta keyakinan akan Pancasila sebagai ideologi negara guna
menghadapi ancaman baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri yang membahayakan dan
mengancam kedaulatan baik kedaulatan di bidang biologi,ekonomi,social,budaya,pertahanan dan
keamanan negara.Nilai-nilai yang tercermin dalam bela negara adalah: Cinta tanah air,Sadar
berbangsa dan bernegara, Yakin Pancasila sebagai ideologi negara, Rela berkorban untuk bangsa
dan negara, dan memiliki kemampuan awal bela negara secara psikis maupun fisik 3.

2.2 Dasar Hukum Bela Negara serta Hak dan Kewajiban dalam upaya Bela Negara
A. Dasar Hukum Bela Negara
Dasar hukum adalah norma hukum yang menjadi landasan bagi setiap tindakan hukum
oleh subyek hukum baik orang perorangan ataupun yang berbentuk badan hukum.
Terdapat beberapa pembahasan tentang bela negara yang telah tercantum dalam UUD 1945
antara lain yaitu :
❖ .Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 : tercantum bahwa semua warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara

2
Jutmini,Sri dan Winarto (2004).Pendidikan Kewarganegaraan,Solo:PT.Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

3 Subagyo,A.(2015).Bela Negara Peluang dan Tantangan di era globalisasi.Yogyakarta: Graha Elmu.


❖ Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 : tercantum bahwa tiap-tiap warga negara berhak danwajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
Pada pasal 27 dan 30 diatas dapat disimpulkan bahwa membela negara
merupakan kewajiban dari seluruh warga negara. 4
Selain pasal-pasal diatas, ada beberapa dasar hukum dan peraturan mengenai
belanegara yang menegaskan tentang kewajiban bela negara yaitu sebagai berikut:
➢ Undang-Undang No.20 Tahun 1982 yang menyatakan tentang ketentuan pokok Hankam
Negara RI yang diubah oleh Undang-Undang No.1 Tahun 1988.
➢ Undang-Undang No.3 Tahun 2002 yang menyatakan tentang pertahanan negara.
➢ Undang-Undang No.29 tahun 1954 yang menyatakan tentang pokok-pokok
perlawanan rakyat.
➢ Undang-Undang No.56 Tahun 1999 menyatakan tentang rakyat terlatih.
➢ Tap MPR No.VI Tahun 1973 yang berisi tentang konsep wawasan Nusantaradan
➢ Tap MPR No.VI Tahun 2000 berisi tentang pemisahan TNI dengan POLRI.
➢ Tap MPR No.VII Tahun 2000 berisi tentang peranan TNI dan POLRI.
➢ Amandemen UUD 1945 Pasal 30 ayat 1s/d 5 dan pasal 27 ayat 3.5

B. Hak Warga Negara dalam Bela Negara


Hak warga negara adalah segala sesuatu yang harus didapatkan atau diterima secara
penuh bertanggung jawab oleh masing-masing warga negara. Bahkan, tak hanya hak sebagai
warga negara, setiap manusia pada dasarnya telah memiliki hak sebagai individu, seperti hak
asasi. Negara menjamin hak asasi setiap warga negaranya. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945,
menyatakan: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.”
Hak-hak warga negara dalam Bela Negara:
1. Hak atas Pekerjaan dan Penghidupan
Setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak
sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 27 ayat 2.

4 Budiyanto,(2006).Pendidikan Kewarganegaraan,Jakarta: Erlangga.


5
Jutmini,Sri dan Winarto (2004).Pendidikan Kewarganegaraan,Solo:PT.Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
2. Hak untuk Hidup
Setiap warga negara memiliki hak untuk hidup dan mempetahankan kehidupannya
seperti yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 28A.
3. Hak untuk Membentuk Keluarga
Setiap warga negara berhak untuk membentuk keluarga atau melajutkan keturunan
dengan perkawinan yang sah sesuai dengan UUD 1945 pasal 28B ayat 1.
4. Hak atas Kelangsungan Hidup
Setiap warga negara memiliki hak atas kelangsungan hidup dan mengalami
pertumbuhan perkembangan yang layak sesuai dengan UUD 1945 pasal 28B ayat 2.
5. Hak untuk Mengembangkan Diri
Setiap warga negara memiliki hak mengembangkan diri seperti mendapatkan
pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sesuai UUD 1945
pasal 28 C ayat 1.
6. Hak Memajukan Diri dakam Memperjuangkan Haknya
Sesuai dalam UUD 1945 pasal 28C ayat 2.
7. Hak atas Pengakukan, Jaminan, Perlindungan, dan Kepastian
Sesuai dalam UUD 1945 pasal 28D ayat 1.
8. Hak untuk Mempunyai Hak Milik Pribadi
Sesuai dalam UUD 1945 pasal 28l ayat 1. 6

C. Kewajiban Warga Negara dalam Bela Negara


Kewajiban warga negara dalam bela negara adalah segala sesuatu yang wajib dilakukan
dengan penuh tanggung jawab oleh warga negara kepada negara .
Kewajiban warga negara dalam bela negara antara lain:
1. Wajib Menaati Hukum dan Pemerintah
Sesuai dengan yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 1.
2. Wajib Ikut Serta dalam Pembelaan Negara
Sesuai dengan yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 3.
3. Wajib Menghormati Hak Orang Lain

6 Abidin, Zainal dkk. (2014) Buku Ajar Pendidikan Bela Negara. Surabaya: UPN

Veteran Jawa Timur.


Sesuai dengan yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 28J ayat 1.
4. Wajib untuk Tunduk kepada Pembatasan yang telah Ditetapkan UU
Sesuai dengan yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 28J ayat 2.
5. Wajib Ikut Serta dalam Usaha Pertahanan dan Keamanan Negara
Sesuai dengan yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 30 ayat 1. 7

2.3 Wujud Bela Negara Dan Nilai-nilai yang terkandung dalam Bela Negara

A. Wujud Bela Negara


Bela negara bisa dilihat secara mikro dan makro sesuai dengan negara masing-masing
elemen kehidupan. Secara mikro, implementasi bela negara diwujudkan oleh setiap elemen
kehidupan dalam bentuk pembelaan terhadap tempat di mana kaki berdiri dan di mana
nafkah sebagai belanja hidup didapat. Ini berarti, akan adanya perlawanan pada setiap
intervensi yang datang dari negara lain. Dengan bahasa sederhana dapat dinyatakan bahwa
menentukan pilihan hidup adalah hak. Namun, setelah menjatuhkan pilihan maka di situ ada
kewajiban yang harus ditunaikan. Menunaikan kewajiban hidup sebagai manusia yang
bermartabat pada tempat kaki berpijak itulah bentuk bela negara secara mikro ditunjukkan.
Secara makro, bentuk bela negara diwujudkan dengan kemampuan menggerakkan semua
elemen pendukung untuk mencapai tujuan bersama, yaitu terwujudnya masyarakat yang adil,
makmur, aman, tenteram, rukun, damai, bahagia, dan sejahtera. Dengan demikian,
pengambilan keputusan dilakukan dengan mufakat bulat sehingga tidak ada tempat untuk lari
dari tanggung jawab.
Wujud bela negara dalam berbagai lingkungan kehidupan bermasyarakat digambarkan
sebagai berikut :
➢ Lingkungan Keluarga: memahami hak dan kewajiban dalam keluarga, menjaga
keutuhan dan keharmonisan keluarga, demokratis, menjaga nama baik keluarga dll.
➢ Lingkungan Sekolah: patuh pada aturan sekolah, berkata dan bersikap baik,
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, tidak ikut tawuran, dll
➢ Lingkungan Masyarakat: aktif dalam kegiatan masyarakat, rela berkorban untuk
kepentingan masyarakat.

7 Budianto (2006). Pendidikan Kewarganegaraan Jakarta: Erlangga


➢ Lingkungan berbangsa dan bernegara; menghormati jasa pahlawan, berani
mengemukakan pendapat, melestarikan adat dan budaya asli daerah.8

Dalam Upaya bela negara, generasi muda yang merupakan wajah dan harapan bangsa
sangat dibutuhkan untuk berperan penting untuk memastikan keberlanjutan dan kemajuan
negara. Berikut ini beberapa contoh upaya yang dapat dilakukan oleh generasi muda dalam bela
negara:
1. Pendidikan dan kesadaran: Generasi muda dapat aktif dalam mempelajari sejarah,
budaya, dan nilai-nilai negara mereka. Mereka juga dapat mengikuti pelatihan bela
negara dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang peran mereka dalam
mempertahankan dan membangun negara.

2. Kepedulian lingkungan: Generasi muda dapat mengambil peran aktif dalam


melestarikan lingkungan. Mereka dapat terlibat dalam kampanye lingkungan,
melakukan aksi bersih-bersih, atau mempromosikan kegiatan ramah lingkungan
seperti pengurangan limbah dan penghijauan.

3. Kegiatan sosial: Generasi muda dapat terlibat dalam kegiatan sosial yang bertujuan
untuk membantu masyarakat. Mereka dapat ikut dalam program sukarelawan,
mendukung komunitas miskin, atau memberikan bantuan kepada mereka yang
membutuhkan.

4. Inovasi dan kewirausahaan: Generasi muda dapat mengembangkan keterampilan dan


kemampuan mereka dalam bidang teknologi, sains, dan bisnis. Mereka dapat
menciptakan inovasi baru, membangun start-up, atau berkontribusi pada sektor
ekonomi negara.

5. Peningkatan kualitas diri: Generasi muda dapat belajar untuk menjadi individu yang
berintegritas, bertanggung jawab, dan memiliki nilai-nilai kejujuran. Mereka dapat

8 Budianto (2006). Pendidikan Kewarganegaraan Jakarta: Erlangga


mengembangkan keterampilan kepemimpinan, menghormati perbedaan, dan
berperilaku positif dalam kehidupan sehari-hari.

6. Kesiapan pertahanan dan keamanan: Generasi muda dapat mempersiapkan diri


mereka sendiri dalam bidang pertahanan dan keamanan negara. Mereka dapat
mengikuti pelatihan keamanan, menjadi bagian dari cadangan militer, atau terlibat
dalam organisasi pemuda yang berfokus pada pertahanan negara.

7. Pendidikan politik: Generasi muda dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang


sistem politik dan demokrasi. Mereka dapat belajar tentang hak dan kewajiban
sebagai warga negara, serta berpartisipasi dalam proses politik seperti pemilihan
umum, kampanye sosial, dan diskusi kebijakan publik.

8. Menghormati dan mempromosikan keberagaman: Generasi muda dapat menjadi agen


perubahan dalam mempromosikan inklusi dan menghormati keberagaman di negara
mereka. Mereka dapat mendorong dialog antarbudaya, mengatasi prasangka, dan
menghargai perbedaan dalam agama, etnisitas, dan orientasi seksual.

Dalam Upaya bela negara ini membutuhkan komitmen jangka panjang dan kerjasama
dari generasi muda serta dukungan pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara
keseluruhan. Dengan melakukan langkah-langkah ini, generasi muda diharapkan dapat berperan
aktif dalam upaya bela negara.

B. Nilai-Nilai Dasar Bela Negara


Warga Negara perlu menjalankan nilai-nilai bela negara karena Bela Negara memainkan
peran penting dalam mencegah ancaman dari pihak luar. Ini bisa berupa ancaman militer atau
ancaman lainnya yang dapat membahayakan keamanan negara.
Dalam proses pembelaan negara, terdapat beberapa hal yang menjadi nilai-nilai penting yang
harus dijadikan landasan bagi setiap anggota bangsa, diantaranya adalah:
1. Cinta Tanah Air
Cinta tanah air adalah perasaan cinta terhadap bangsa dan negara.
Beberapa sikap dan perilaku yang mencerminkan mencintai tanah air, antara lain:
-Bangga sebagai orang Indonesia.
-Memakai produk dalam negeri.
-Metaati semua peraturan-perundangan.
-Taat membayar pajak.
-Dengan ikhlas mengikuti upacara bendera.
-Menjaga kelestarian lingkungan.
-Saling hormat-menghormati sesama warga negara.

2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara


Kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia mempunyai makna bahwa individu yang
hidup dan terikat dalam naungan Negara harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh
dari kemauan sendiri.
Sikap dan perilaku diri tersebut harus yang dilandasi keikhlasan dan kerelaan untuk bertindak
demi kebaikan bangsa dan negara Indonesia.

3. Yakin akan Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sumber semangat bagi para
penyelenggara negara dan para pelaksana pemerintahan dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya agar tetap terarah pada dasar negara seiring dengan perkembangan jaman dan
dinamika masyarakat.

4. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara


Rela berkorban demi bangsa dan negara yaitu dengan rela mengorbankan waktu, tenaga,
pikiran dan harta-benda untuk kepentingan umum.

5. Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara


Nilai bela negara terakhir adalah dengan memiliki kemampuan awal bela negara yang
terbagi secara psikis maupun fisik.
Secara psikis, yaitu memiliki kecerdasan emosional, spiritual dan inteligensi, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya, serta memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, dan kerja keras.Sedangkan
secara fisik, yaitu memiliki kondisi kesehatan yang prima, ketrampilan jasmani untuk
mendukung, dengan gemar berolahraga dan senantiasa menjaga kesehatan tubuh. 9

9 Zamroni, A. (2015). Partisipasi dalam Upaya Bela Negara Bandung Yrama Widya
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan Kewarganegaraan memiliki tujuan umum bagaimana menjadikan warga


negara yang baik yang mampu mendukung bangsa dan negara. Baik dalam artian demokratis,
yaitu warga negara yang cerdas, berkeadaban, dan bertanggung jawab bagi kelangsungan Negara
Indonesia. Nantinya diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi menjadi ilmuwan dan
profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis berkeadaban, menjadi
warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin, dan berpartisipasi aktif dalam membangun
kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. Dalam upaya bela negara para
generasi muda penting untuk memiliki kesadaran akan tanggung jawab mereka terhadap negara
dan berperan aktif dalam membangun dan mempertahankan keutuhan serta kesejahteraan
bangsa.
Sehubungan bela negara, konstitusi UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3 mengatur bahwa :
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”.
Setiap warga Negara juga berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan negara sebagaimana
tercantum dalam Pasal 30 Ayat 1 bahwa; “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.” Selanjutnya, UU No.3 Tahun 2002 tentang
pertahanan negara menjelaskan bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai
kewajiban juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan
penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan
bangsa.
3.2 Saran

Kami hanya bisa menyarankan semoga para saudara lebih bisa memahami kenapa kita
harus membela Negara kita ini dan janganlah sekali-kali menodai tanah kelahiran kita ini dengan
perbuatan yang tidak baik, karena tercela satu bernoda semua. Agar Indonesia menjadi negara
yang lebih baik lagi, maka kita sebagai warga negara Indonesia harus dapat membela negara.
Dengan adanya makalah bela negara ini diharapkan para pelajar maupun pembaca, dapat lebih
mengerti apa itu arti bela negara itu. Sehingga dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

A.Buku

Jutmini,Sri dan Winarto (2004).Pendidikan Kewarganegaraan,Solo:PT.Tiga Serangkai Pustaka


Mandiri.

Abidin, Zainal dkk. (2014). Buku Ajar Pendidikan Bela Negara. Surabaya: UPN Veteran Jawa
Timur.

Budiyanto. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Erlangga.

Andrianto, T. T. (2015) Paradigma Baru BELA NEGARA Implementasi dan Pengembangan di


Era Globalisasi. Yogyakarta: Global Pustaka Utama.

Subagyo, A .(2015). Bela Negara Peluang dan Tantangan di Era Globalisasi. Yogyakarta:
Graha Elmu.

Widodo, S. (2011). Implementasi Bela Negara Untuk Wujud Nasionalisme.

Zamroni, A. (2015). Partisipasi dalam Upaya Bela Negara. Bandung:Yrama Widya

B.Internet

https://www.orami.co.id/magazine/arti-bela-negara

https://adjar.grid.id/read/543442930/hak-dan-kewajiban-warga-negara-dalam-bela-
negara?page=all

https://g.co/kgs/y23DQi

https://repositoryfisip.unla.ac.id/browse/previews/2411

https://adjar.grid.id/read/543442930/hak-dan-kewajiban-warga-negara-dalam-bela-negara?page=all

https://kids.grid.id/read/473740144/5-nilai-dasar-bela-negara-serta-penjelasan-dan-manfaatnya-apa-
saja

https://www.liputan6.com/hot/read/4695788/pengertian-bela-negara-dasar-hukum-dan-nilai-
dasarnya-yang-perlu-dipahami

Anda mungkin juga menyukai