A. PENDAHULUAN.
Bela Negara merupakan sebuah semangat berani berkorban demi tanah air, baik
harta bahkan nyawa sekalipun berani dikorbankan demi keutuhan negara kesatuan
Republik Indonesia. Menurut Kaelan dam Achmad Zubaidi, 1 Bela Negara adalah tekad,
sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan
yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan
bernegara. Bagi warga negara Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi oleh
kecintaan pada tanah air (wilayah nusantara) dan kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia dengan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar negara serta berpijak pada
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara.
Bentuk dari Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara,
sesuai dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2002. Wujud dari usaha Bela Negara adalah
kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan
kemerdekaan dan kelautan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah
dan yuridiksi nasional dan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
B. PEMBAHASAN
1. Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Wujud dari usaha Bela Negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap
warga negara untuk berkorban demi mempertahankan : kemerdekaan dan
kedaulatan negara, Kesatuan dan persatuan bangsa, Keutuhan wilayah dan yuridiksi
nasional dan Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Upaya Bela Negara selain sebagai
kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara
yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban
dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Pembelaan negara bukan semata-
mata tugas TNI, tetapi juga segenap warga negara yang sesuai kemampuan dan
profesinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945, bahwa usaha Bela
Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Hal ini menunjukkan
adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti.
Pertama, bahwa setiap warga negara turut serta dalam menentukan kebijakan
2
Dewasa ini ancaman dapat diartikan sebagai kekhawatiran akan jaminan hidup
sehari-hari, artinya ancaman telah bergeser bentuknya dari ancaman senjata
menjadi ancaman : kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, kelaparan, penyakit
yang belum ditemukan obatnya, kelangkaan lapangan kerja, tindakan
kesewenangan penguasa, kriminalitas, SARA, disintegrasi nasional, terorisme,
perdagangan narkotika / obat terlarang, masa depan generasi muda. Untuk itu,
diperlukannya upaya pembelaan negara berupa sistem pertahanan negara yang
melibatkan berbagai komponen pertahanan negara. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa membela negara tidak hanya dengan memanggul bedil menjadi
tentara, tetapi dapat dilakukan dengan berbagai jenis kemampuan dan ketrampilan
yang dimiliki oleh semua warga negara.
dengan cara berpartisipasi secara langsung dalam upaya pembelaan negara (TNI
Mengangkat senjata, Rakyat Berkarya nyata dalam proses Pembangunan).
C. KESIMPULAN.
Bela Negara merupakan sebuah semangat berani berkorban demi tanah air,
baik harta bahkan nyawa sekalipun berani dikorbankan demi keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Sebagaimana yang dimanatkan oleh Undang-
Undang Dasar 1945 bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pembelaan negara” (pasal 27 ayat 3 UUD 1945).
D. REFERENSI.
1. Naskah Sekolah tentang Hukum dan Perundang-undangan. Keputusan
Dirkumad Nomor Kep/61/VII/2022 tanggal 13 Juli 2022.
2. https://www.kemhan.go.id/pothan/2018/08/28/bentuk-dan-wujud-penerapan-
sikap-dan-perilaku-bela-negara.html
3. https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2002/3TAHUN2002
Maylani Rizkayuwanti
No. Capa 0989