Anda di halaman 1dari 3

Tema artikel :

Membangun Kesadaran Bela Negara Masyarakat Indonesia

Pemuda adalah seseorang yang berjiwa besar dalam menghadapi suatu hal.
Sedangkan bela negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dijiwai
kecintaannya kepada negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi segenap warga negara sesuai
kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Seperti yang dijelaskan pada Pasal 9 ayat 1 UU Nomor 3 tahun 2002 yang berbunyi “Bahwa
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara.”

Pemuda dan kesadaran bela negara adalah sesuatu yang memiliki keselarasan dalam
jiwa masing-masing orang terutama dari dalam diri pemuda. Membangun kesadaran bela
negara pada pemuda merupakan sesuatu yang penting dan tidak bisa dianggap sepele, karena
pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang tidak bisa dilupakan dalam sejarah bangsa
ini. Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk mempertahankan negara kita
dari ancaman yang dapat menggangu kelangsungan hidup bermasyarakat yang berdasarkan
atas cinta tanah air, tetapi kesadaran bela negara jangan hanya dihubungkan dengan
mengangkat senjata melawan musuh dari luar, melainkan harus lebih luas memandangnya.
Pemuda harus lebih kreatif dalam mengartikan bela negara dalam kehidupannya dengan tidak
menghilangkan hakekat bela negara itu sendiri.

Nilai- nilai yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Cinta tanah air


Kita tahu bahwa kesadaran bela negara didasarkan pada kecintaan kita pada tanah air kita.
Kita bisa mewujudkan itu semua dengan cara mengetahui sejarah negara kita, mengenal
kebudayaan-kebudayaan di negara kita, menjaga nama baik negara, dan masih banayak lagi.

2. Kesadaran berbangsa dan bernegara

Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap yang sesuai dengan kepribadian bangsa
yang selalu dikaitkan dengan tujuan dan cita-cita bangsa. Kita dapat mewujudkannya dengan
cara mencegah perkelahian antar perorangan atau kelompok.

3. Rela berkorban

Kita harus rela berkorban untuk bangsa dan negara. Seperti acara seagames yang baru saja
digelar. Para atlet bekerja keras untuk bisa mengharumkan nama negara walau merelakan
untuk mengorbankan waktunya.

Terdapat beberapa komponen yang berfungsi dalam pembelaan terhadap negara, yaitu
komponen utama, komponen cadangan, dan komponen pendukung. Komponen utama adalah
komponen yang berisikan seperti TNI dan POLRI. Komponen cadangan adalah komponen
dimana berisikan seluruh warga negara kebangsaan RI, seluruh sumber daya alam yang
terkandung di RI, berbagai macam sarana dan juga prasarana nasional yang dapat menjadi
sebuah komponen yang berguna untuk melakukan pertahanan dan memberi dukungan pada
komponen utama. Sedangkan komponen pendukung adalah komponen yang berisikan seluruh
warga negara NKRI yang ikut dalam sebuah pembelaan dan terbentuk Sishankamrata atau
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta yang berisikan Hansip, SAR, PMI, dan
lain-lain.

Berdasarkan UU Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 ayat 2, ada
beberapa bentuk usaha bela negara, antara lain:

1. Pendidikan Kewarganegaraan.
Berdasarkan Pasal 7 ayat 1 dan 2 UU RI Nomor 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan Pendidikan wajib di tingkat dasar, menengah , dan tinggi.

2. Pelatihan dasar kemiliteran

3. Pengabdian sebagai tantara nasional Indonesia

Dalam UU RI Tahun 1945 Pasal 30 ayat 2 dijelaskan bahwa TNI dan Polri merupakan unsur
utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat.

4. Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi

Oleh karena itu, kita sebagai pemuda harus ikut serta dalam usaha bela negara sesuai dengan
kemampuan kita.

Anda mungkin juga menyukai