BAHASA INDONESIA
Dosen:
Disusun Oleh:
Randa (10517145)
M. Panji (10517727)
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Untuk itu, sekali lagi kami ucapkan maaf yang sebesar – besarnya, mudah-mudahan
tugas ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 2
BAB III................................................................................................................................................. 17
PENUTUP............................................................................................................................................ 17
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam berbahasa, baik secara lisan maupun tulis, kita sebenarnya tidak
mengunakan kata-kata secara lepas. Akan tetapi, kata-kata itu terangkai mengikuti
aturan atau kaidah yang berlaku sehingga terbentuklah rangkaian kata yang dapat
mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan. Rangkaian kata yang dapat
mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan itu dinamakan kalimat. Kalimat
yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat
dasar yang sangat terbatas.
Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari
beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing,
kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja
harus didasarkan pada kaidah yang berlaku. Berdasarkan uraian diatas, maka
makalah ini membahas mengenai pola dasar kalimat berdasarkan kaidah-kaidah
yang berlaku.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Kalimat ?
2. Ciri-ciri Subjek(S), Predikat(P), Objek(O), Pelengkap(PEL), Keterangan(K) ?
3. Tipe/pola kalimat dasar bahasa Indonesia ?
4. Jenis-jenis kalimat dasar ?
C. Tujuan Penulisan
Memberitahu penulis dan para pembaca untuk mengetahui tentang apa itu kalimat.
Memberitahu penulis dan para pembaca untuk mengetahui ciri-ciri SPOK.
Memberitahu penulis dan para pembaca untuk mengetahui Tipe/pola kalimat dasar bahasa
Indonesia.
Memberitahu penulis dan para pembaca tentang jenis-jenis kalimat dasar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Subjek (S)
4
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping
unsurpredikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat
yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya.
5
2. Predikat (P)
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek. Predikat
berfungsi menjelaskan subjek.
Ciri-ciri predikat adalah sebagai berikut :
a. Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberi informasi atas pertanyaan
mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Pertanyaan sebagai apa atau jadi
apa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa nomina penggolongan
(identifikasi). Kata tana berapa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang
berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.
Contoh :
Gadis itu cantik.
Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.
c. Dapat Diingkarkan
Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang
diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat
yang berupa verba atau adjektiva. Disamping tidak sebagai penanda predikat,
kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau predikat
kata merupakan.
Contoh : Kamu tidak hadir dalam rapat kemarin.
6
3. Objek (O)
Objek yaitu keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat.
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat
yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat
yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber atau ter-) tidak memerlukan
objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
Ciri-ciri objek sebagai berikut.
4. Pelengkap (Pel.)
Pelengkap merupakan unsur kalimat yang dapat bersifat wajib ada karena
melengkapi makna verba predikat kalimat.
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan.
Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini :
Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
Menempati posisi di belakang predikat.
tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam
kalimat pasif.Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang
menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
Berikut ciri-ciri pelengkap.
7
a. Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat,
sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat
pada kalimat berikut :
Diah mengirimi saya buku baru.
Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak
mendahului predikat.
5. Keterangan (K)
Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan. Keterangan
merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang
dinyatakan dalam kalimat. Misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara,
sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat.
Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam,
pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak
kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya,
jika, dan sehingga.
Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan.
a. Bukan Unsur Utama
Berbeda dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsur
tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat wajib.
8
yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan
kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang
pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar
ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami
perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan
keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.
Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut.
a. Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat
kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata
bilangan. Misalnya:
Mereka / sedang berenang.
S P (kata kerja)
Ayahnya / guru SMA.
S P (kata benda)
Gambar itu / bagus.
S P (kata sifat)
Peserta penataran ini / empat puluh orang.
S P (kata bilangan)
b. Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek
berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek
berupa nomina atau frasa nominal.
Misalnya : Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah.
S P O
c. Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap.
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau
kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva.
Misalnya: Anaknya / beternak / ayam.
S P Pel.
d. Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan
pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba
intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina
atau frasa nominal.
Misalnya: Dia / mengirimi / saya / surat.
S P O Pel.
e. Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki
unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau
9
frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa
berpreposisi.
Misalnya: Mereka / berasal / dari Surabaya.
S P K
f. Kalimat Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan
keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba
intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa
berpreposisi.
Misalnya: Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari.
S P O K
g. Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan
keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba
intransitif atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan
berupa frasa berpreposisi.
Misalnya : Ungu / bermain / musik / di atas panggung.
S P Pel. K
h. Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap,
dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba
intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau
frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya : Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan.
S P O Pel.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalimat diartikan sebagai satuan bahasa
yang secara relatif berdiri sendiri,mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual dan
faktual terdiri atas klausa dalam bahasa Indonesia. Kalimat sendiri mempunyai ciri-ciri
kalimat dalam bahasa Indonesia, unsur-unsur kalimat dalam bahasa Indonesia, serta pola
kalimat dasar. Selain itu kalimat juga memiliki beberapa jenis seperti, jenis kalimat
berdasarkan jumlah klausa, jenis kalimat berdasarkan fungsi, jenis kalimat berdasarkan
unsur, jenis kalimat berdasarkan struktur, dan jenis kalimat berdasarkan subjeknya.
Jumlah Klausa ada 2 yaitu Klausa Bebas (Klausa Atas) dan Klausa Terikat
(Klausa Bawah). Klausa Bebas adalah Klausa lengkap yang dapat berdiri sendiri
10
sebagai kalimat sempurna. Sedangkan klausa terikat adalah klausa lengkap atau
tidak lengkap yang merupakan bagian dari klausa lain.
b. Kalimat Tanya
Merupakan jenis kalimat yang bertujuan untuk menanyakan suatu hal kepada
pihak yang ditanya, di mana pihak yang ditanya mesti menjawab pertanyaan tersebut.
Kalimat ini juga bisa disebut sebagai kalimat interogatif. Kalimat ini mempunyai
sejumlah ciri, yaitu :
11
Adalah kalimat yang berisi perintah atau bujukan kepada seseorang agar
seseorang tersebut mau melaksanakan perintah atau bujukan tersebut. Kalimat ini
biasa disebut juga dengan kalimat imperatif. Adapun ciri-ciri dari kalimat ini adalah:
Selain ciri, kalimat perintah juga mempunyai beberapa jenis, di mana jenis-
jenis kalimat perintah tersebut antara lain:
Kalimat perintah biasa: merupakan kalimat yang berisi perintah secara langsung
dan biasa digunakan pada percakapan sehari-hari. Contoh: tutup pintu itu
sekarang!
Kalimat perintah ajakan: merupakan kalimat yang berisi ajakan untuk melakukan
sesuatu. Misalnya: Ayo, kita jaga kebersihan lingkungan kita!
Kalimat perintah larangan (kalimat imperatif larangan): merupakan kalimat yang
berisi larangan untuk melakukan suatu hal. Misal: jangan buang sampah
sembarangan!
Kalimat perintah permintaan (contoh kalimat imperatif permintaan dan harapan):
merupakan kalimat yang berisi permintaan atau harapan yang ditujukan kepada
seseorang. Misalnya: aku mohon, tetaplah kau tinggal di sini!
Kalimat perintah sindirian: merupakan kalimat yang berisi perintah dalam bentuk
sindiran. Misalnya: aduh, kering sekali tenggorokanku! (bermaksud untuk
meminta minuman)
Kalimat perintah mempersilakan (contoh kalimat imperatif pembiaran): adalah
kalimat perintah yang berisi izin atau pembiaran atas sebuah tindakan. Contohnya:
mari Pak, silakan masuk!
Kalimat perintah saran: adalah kalimat perintah yang berfungsi untuk memerintah
seseorang dalam bentuk sebuah saran. Contoh: sebaiknya kau jauhi saja temanmu
itu!
Kalimat perintah informasi: merupakan kalimat perintah yang disampaikan dalam
bentuk informasi. Contoh: Ibu menyuruhmu untuk tidak bermain saat waktu
magrib tiba.
12
d. Kalimat Seruan
Agar lebih paham, berikut ditampilkan beberapa contoh dari kalimat lengkap.
Ibu sedang mencuci.
Kalimat lengkap di atas terdiri atas unsur subjek (S), dan predikat (P), di mana S=
Ibu; P= sedang mencuci.
Ibu sedang berbelanja di pasar.
Kalimat lengkap di atas terdiri atas unsur S, P, dan K, di mana S= Ibu; P= sedang
berbelanja; K= di pasar.
Ayah membelikan Hanna sepatu baru di hari ulangtahun Hanna.
13
Kalimat lengkap di atas mempunyai semua unsur kalimat (S, P, O, Pel, dan K), di
mana S= Ayah; P= membelikan; O= Hanna; Pel= sepatu baru; K= di hari
ulangtahun Hanna.
Merupakan kalimat yang hanya memiliki satu atau dua unsur kalimat saja di
dalamnya. Jenis kalimat ini biasanya terkandung dalam semboyan, sapaan, atau dalam
kalimat seruan. Adapun contoh dari kalimat lengkap adalah sebagai berikut:
a. Kalimat Tunggal
Selain ciri, kalimat tunggal juga mempunyai beberapa jenis, yakni kalimat
nomina dan kalimat verba. Kalimat nomina merupakan kalimat tunggal yang setruktur
kalimatnya berupa subjek dan predikat yang berbentuk jenis-jenis kata benda, dan
bisa ditambahkan unsur-unsur kalimat lainnya. Sementara itu, kalimat verba adalah
kalimat yang strukturnya terdiri atas subjek dan predikat yang berbentuk jenis-jenis
kata kerja.
14
Kalimat Nomina : “Ayah Andi adalah seorang guru di sebuah SMP Negeri di kota
Bandung. (S= Ayah Andi, P= adalah seorang guru (kata benda), K= di sebuah
SMP Negeri di kota Bandung)”.
Kalimat Verba : “Rahmi membelikan Dini mainan baru. (S= Rahmi, P=
membelikan (kata kerja), O= Dini, Pel= mainan baru)”.
b. Kalimat Majemuk
15
Kalimat Majemuk Campuran
Kebalikan dari kalimat aktif, kalimat ini merupakan kalimat yang subjeknya
justru dikenakan oleh suatu perbuatan. Adapun ciri-ciri kalimat pasif adalah:
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Penutup
17
DAFTAR PUSTAKA
https://kbbi.web.id/kalimat
http://www.pengertianku.net/2017/11/pengertian-kalimat-dan-contohnya.html
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-kalimat-berdasarkan-fungsinya
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-kalimat-berdasarkan-unsurnya
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-kalimat-berdasarkan-strukturnya
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-kalimat-berdasarkan-subjeknya
18
KONTRIBUSI ANGGOTA
19