Anda di halaman 1dari 7

2020

BELA NEGARA
Forum Belajar Serius CANS

ARUM
tryout.simulasicatcpns.id
1/1/2020
BELA NEGARA

Mengapa usaha pembelaan negara itu penting ? Untuk dapat menjawabnya mungkin
kamu harus mengingat kembali perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan.
Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia, kerena adanya peran serta komponen bangsa.
Oleh karena itu, usaha pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban bagi setiap warga
negara.
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dilakukan secara
teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara.
A. Alasan Pentingnya BELA NEGARA :
1. Berdasarkan Tujuan Negara
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana tercermin dalam Pembukaan
UUD 1945 alenia keempat pada intinya bertujuan mewujudkan kesejahteraan dan
kebahagiaan warganya. Oleh karena itu, selayaknya membela negaranya.
2. Berdasarkan pada Pemikiran yang Rasional
Salah satu fungsi yang sangat vital adalah pertahanan negera.Artinya, pertahanan
negara merupakan faktor yang sangat penting bagi terlaksananya fungsi-fungsi lain.
Pertahanan negara bahkan sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup
negara. Itulah sebabnya secara rasional setiap warga negara harus membela
negaranya.
3. Berdasarkan Faktor Sosial
Bangsa Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1945 telah bertekad bulat untuk membela, mempertahankan, dan menegakkan
kedaulatan negara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini
berarti bahwa membela negara merupakan amanat para pendiri negara Indonesia
yang harus dipenuhi.
4. Berdasarkan Pertimbangan Moral
“kemerdekaan ialah hak segala bengsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas
dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan”. Kutipan alinea pertama pembukaan UUD 1945 dapat disimpulkan
bahwa mempertahankan dan membela negara berarti juga mempertahankan hak asasi
serta membela kebenaran dan keadilan.
5. Berdasarkan pada Ketentuan Hukum
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Dasar hukum undang-undang tentang upaya bela negara
yaitu:
 Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
Semua warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
 Pasal 30 ayat (1) UUD 1945
Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
 Pasal 30 ayat (2) UUD 1945
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung
 Pasal 68 Undang-Undang Rl No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Rl No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang
diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
B. Unsur-Unsur Bela Negara
1. Cinta Tanah Air.
Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita cintai. Kesadaran bela
negara yang ada pada setiap masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada
tanah air kita. Kita dapat mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui
sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada, menjaga
lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara kita.
2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai
dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan
hidup bangsanya. Kita dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian
antar perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi
baik di tingkat nasional maupun internasional.
3. Pancasila.
Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar biasa,
pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu
keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, etnis,
dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap ancaman,
tantangan, dan hambatan.
4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara.
Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa dan
negara. Contoh nyatanya seperti sekarang ini yaitu perhelatan seagames. Para atlet
bekerja keras untuk bisa mengharumkan nama negaranya walaupun mereka harus
merelakan untuk mengorbankan waktunya untuk bekerja sebagaimana kita ketahui
bahwa para atlet bukan hanya menjadi seorang atlet saja, mereka juga memiliki
pekerjaan lain. Begitupun supporter yang rela berlama-lama menghabiskan
waktunya antri hanya untuk mendapatkan tiket demi mendukung langsung para
atlet yang berlaga demi mengharumkan nama bangsa.
5. Memiliki Kemampuan Bela Negara.
Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjaga
kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing.
C. Tujuan bela Negara
1. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
2. Melestarikan budaya
3. Menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD1945
4. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
5. Menjaga identitas dan integritas bangsa/negara
D. Fungsi bela Negara
1. Mempertahankan Negara dari berbagai ancaman
2. Menjaga keutuhan wilayah negara
3. Merupakan kewajiban setiap warga negara
4. Merupakan panggilan sejarah
E. Wujud Bela Negara
1. Contoh Usaha Pembelaan Negara Sebelum Kemerdekaan
a. Pertempuran di Surabaya
b. Pertempuran di Ambarawa
c. Pertempuran Medan Area
d. Pertempuran di Bandung
e. Menghadapi ancaman agresi Belanda dan para penjajah
f. Menghadapi ancaman federalis dan sparatis APRA, RMS, PRRI/PERMESTA,
Papua merdeka, Sparatis Aceh (GSA)
g. Melawan PKI
h. Melawan DI/TII
i. Pada masa penjajahan warga membantu perang dengan bambu runcing.
2. Contoh Usaha Pembelaan Negara Sesudah Kemerdekaan
 Sebagai PORLI
a. Menjaga keamanan negara
b. Mencegah ancaman dari negara lain
c. Menjaga ketertiban masyarakat seperti : kerusuhan, penyalahgunaan narkoba,
konflik komunal, dan yang menggangu keslamatan bangsa dan negara
 Wujud penyelengaraan partisipasi warga negara dalam upaya bela negara
a. Pendidikan pendahuluan bela negara sebagai bagian bagian yang tidak
terpisah dalam sistem pendidikan nasional
b. Keanggotaan rakyat terlatih secara wajib
c. Keanggotaan angkatan bersenjata secara sukarela atau secara wajib
d. Keanggotaan cadangan Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau
secara wajib
e. Keanggotaan perlindungan masyarakat secara sukarela
3. Wujud keikutsertaan warga negara dalam upaya membela negara diselenggarakan
berdasarkan UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 2
a. Pendidikan kewarganegaraan
b. Pelatihan Dasar Kemiliteran secara Wajib
c. Pengabdian sebagai prajurit TNI
d. Pengabdian sesuai dengan Profesi
F. SISHANKAMRATA (Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta)
1. Komponen Utama
TNI (kekuatan pertahanan dan keamanan negara), PORLI (memlihara keamanan
dan ketertiban masyarakat, penegak hukum dan memberikan perlindungan
masyarakat)
2. Komonen Cadangan
Seluruh WNI, SDA, sarana dan presarana yang mendukung mobilisasi untuk
memperkuat komponen utama.
3. Komponen Pendukung
Untuk meningkatkan kekuatan dan kemmpuan komponen cadangan : SDM, SDA
dan sumber daya buatan.
G. Bentuk Ancaman terhadap Negara
1. Ancaman Non-militer
Ancaman non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakankekuatan senjata
tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bnagsa.
 Perdagangan narkotika dan obat terlalarang
 Berita HOAXS
 Paham Radikalisme
 Imigran gelap
 Penjualan senjata illegal
Apabila yang dihadapi ancaman non-militer, maka unsur utamanya adalah
lembaga pemerintahan diluar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat
ancaman yang dihadapi dengan didukung unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.
2. Ancaman Militer
Ancaman Militer adalah ancaman yang menggunakan kekuasaan bersenjata yang
terorganisasi dan dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, serta keselamatan segenap bangsa.
 Angesi : penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa atau dalam
bentuk cara-cara, antara lain ;
1) Invansi berupa serangan oleh kekuatan bersenjata negara lain terhadap
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
2) Bombarderdemen berupa penggunaan senjata lainnya yang dilakukan
oleh angkatan bersenjata negara lain terhadap wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
3) Blokade terhadap pelabuhan atau pantai atau wilayah udara Negara
Kesatuan Republik Indonesia oleh angkatan bersenjata negara lain
4) Serangan unsur angkatan bersenjata negara lain terhadap unsur santunan
sarat dan santunan laut atau satuan udara TNI
5) Unsur kedaulatan bersenjata negara lain yang berada dalam wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan perjanjian yang
tindakan atau keberadaanya bertentangan dengan ketentuan dalam
perjanjian
6) Tindakan suatu negara yang mengizinkanpenggunaan wilayahnya oleh
negara lain sebagai daerah persiapan untuk melakukan agresi terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia
7) Pengiriman kelompok bersenjata atau tentara bayaran oleh negara lain
untuk melakukan tindakan kekerasan di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia atau melakuakan tindakan tersebut diatas.
 Pelanggaran wialyah yang dilakukan negara lain, baik yang menggunakan
kapal maupun pesawat nor komersil
 Spionase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencarai dan mendapatkan
rahasia militer
 Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan objek vital nasional
yang membahayak keselamatan bangsa
 Aksi teror bersenjata yang dialkukan oleh jaringan terorisme Interasional
atau yang bekerjasama dengan terorisme dalam negeri atau terorisme dalam
negeri yang berskalalisasi tinggi sehingga mebahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa
 Pemberontakan bersenjata
 Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata dengan
kelompok masyarakat bersenjata lainnya.

Anda mungkin juga menyukai