Anda di halaman 1dari 22

KEGIATAN BELAJAR 6 (Pengembangan dari materi pada buku paket halaman 22 sampai 24)

PENGETAHUAN ALAT DAN BAHAN

A. Alat dan Bahan Seni Rupa Dua Dimensi


Sesuatu yang dapat membuat tanda goresan dapat dikatakan sebagai media atau alat untuk
menggambar. Ada banyak sekali jenis alat dan bahan menggambar. Perlu pula diingat bahwa dalam
kegiatan menggambar tidak boleh lepas dari percobaan secara individu untuk mendapatkan alat dan
bahan yang cocok dengan kemampuan dan kesenangan masing-masing. Jenis alat dan bahan untuk
seni rupa sebenarnya sangat banyak sebab apa saja yang ada di lingkungan kita dapat digunakan
sebagai bahan membuat karya seni rupa. Namun, dalam pembahasan ini dibatasi pada penggunaan
alat dan bahan seni rupa dua dimensional yang lazim digunakan di kalangan perupa seperti arang,
pensil, pastel, cat air, cat poster, cat akrilik, karton, tanah liat, plastisin, gip, kayu dan sebagainya.
1. Alat
a. Kuas
Kuas merupakan alat pokok dalam menggambar, selain pena dan pensil. Mutu kuas ditentukan
oleh mutu bulunya dan teknik mencengkeramkan pada gagangnya. Bentuk goresan yang
dihasilkan ditentukan oleh bentuk, ketebalan dan panjang bulunya. Bulu kuas cat air berbeda
dengan bulu kuas cat minyak. Bulu dari serat tumbuhan baik untuk cat air karena daya serapnya
baik sedangkan untuk cat minyak kuas yang berkualitas dibuat dari bulu binatang dan nilon.
Ukuran kuas dibuat bervariasi sesuai dengan teknik dan proses pembentukan gambarnya.
2. Media
a. Kertas
Secara umum ada dua jenis kertas untuk
keperluan menggambar atau melukis yaitu
kertas buatan pabrik dan kertas buatan
tangan. Namun yang penting diingat dalam
memilih kertas untuk menggambar adalah
kualitas permukaannya, sebab menggambar
dengan pensil kertasnya berbeda dengan
menggambar menggunakan cat air. Kertas
yang permukaannya halus dan keras sangat
baik digunakan untuk menggambar dengan pena dan tinta. Permukaan kertas yang kasar baik
untuk arang, krayon, pastel dan pensil lunak. Bagi pemula, penggunaan kertas sebaiknya yang
harganya murah dan dengan kualitas cukup. Kertas memiliki ukuran yang bermacam-macam,
secara internasional ukuran kertas telah distandarkan sebagai berikut :
Seri A : A0 = 841 x 1189 mm A1 = 594 x 841 mm A2 = 420 x 594 mm A3 = 297 x 420 mm A3+
= 318 x 480 mm, A4 = 210 x 297 mm A5 = 148 x 210 mm A6 = 105 x 148 mm A7 = 74
x 105 mm A8 = 52 x 74 mm A9 = 37 x 52 mm A10 = 26 x 37 mm
Seri B : B0 = 1000 X 1414 mm B1 = 707 X 1000 mm B2 = 500 X 707 mm B3 = 353 X 500 mm
B4 = 250 X 353 mm B5 = 176 X 250 mm B6 = 125 X 176 mm B7 = 88 X 125 mm B8 =
62 X 88 mm B9 = 44 X 62 mm B10 = 31 X 44 mmd.
b. Kanvas
Kanvas diketemukan menyusul setelah diketemukannya
cat minyak, bidang untuk melukis ini lebih praktis dan
terbuat dari bahan kain. Kain dibentangkan pada spanram
kemudian diberi lapisan perekat untuk menutup pori-pori
kain dan selanjutnya diberi lapisan cat dasar. Cat dasar
dapat dari cat dengan medium minyak dapat juga cat
dengan medium air. Kanvas dengan cat dari medium
minyak tidak dapat digunakan untuk melukis dengan
medium air kecuali cat akrilik. Namun cat dasar kanvas
dengan medium air lebih fleksibel karena dapat digunakan melukis menggunakan cat dengan
medium minyak maupun air. Daya tahan kanvas lebih lemah dibanding dengan bidang gambar
dari bahan kayu, terutama dengan kelembaban.
3. Bahan
a. Pena
Penggunaan pena untuk kegiatan menggambar telah
dimulai sejak abad pertengahan. Garis yang dihasilkan
oleh pena bervariasi ketebalannya dan ini tergantung
pula dari jenis dan bentuknya. Garis yang dihasilkan
pena lebih kuat dan pasti dibanding garis yang
dihasilkan oleh pensil. Ada beberapa jenis pena, baik
yang dapat dibuat sendiri maupun yang dapat dibeli di
toko, dan kualitasnya pun bervariasi. Contoh Pena bambu, Pena bulu, Pena Batang dan Pena
Logam.
b. Arang
Di antara sekian banyak bahan untuk membuat karya seni rupa dua dimensional, arang adalah
bahan yang paling mudah untuk didapat karena jika tidak ada bahan lain arang dapat dibuat
sendiri dengan membakar kayu. Namun, karena ada banyak jenis kayu maka diperlukan banyak
percobaan dalam mendapatkan alternatif arang yang berkualitas baik. Goresan yang dibuat
dengan arang sangat rapuh karena mudah rontok dan terhapus sehingga untuk menguatkannya
diperlukan bahan pelapis pengawet seperti fixative dengan cara disemprotkan atau dioleskan
atasnya, jika karya sudah dianggap selesai.
c. Pensil
Secara umum terdapat tujuh macam pensil yang sering digunakan
dalam menggambar yaitu pensil mekanik, pensil grafit, pensil conte,
pensil charcoal, pensil dermatograph, pensil warna, dan pensil
crayon. Jenis pensil banyak macam dan kegunaannya, ukurannya
pun bertahap dari mulai yang terendah hingga ukuran ketajaman
yang tinggi .
1. Pensil Mekanik. Pensil ini adalah pensil tanpa raut .
Kemasannya mirip ballpoint dan bisa di isi ulang .
Ukurannya hanya tersedia ukuran H. dan 2 B, dengan diameter 0.3 dan 0.5mm.
2. Pensil Grafit. Pensil ini adalah pensil yang banyak di gunakan secara umum . Ukuran
pensil grapith ini bervariasi dari H, F, B, Hb, B, 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, 7B, 8B, 9B, EB,
dan EE . Untuk menunjukkan tingkat kekerasan umumnya produsen pensil
menggunakan huruf H (Hardness). Pensil B memiliki sifat lunak dan cocok digunakan
untuk membuat garis tebal atau hitam pekat.
3. Pensil Warna. Bentuk dan tekstur sama seperti pensil grapith ,hanya saja mempunyai
karakter warna. Pensil warna memiliki variasi warna yang cukup banyak dapat
menghasilkan warna yang lembut.
d. Oil Pastel (Pastel Minyak)
Pastel merupakan media menggambar yang berupa batangan
padat seperti kapur dalam berbagai macam warna,mengandung
bahan lilin/minyak. Karena mengandung minyak, pastel
memiliki sifat menolak air yang disapukan di atasnya. Sangat
sulit untuk menghapus warna pastel secara sempurna. Kelebihan
pastel minyak disamping kelunakannya juga memudahkan pengguna mencampur warna.
e. Cat air
Cat air adalah media seni rupa yang memiliki sifat
khusus yaitu tembus pandang / transparan. Apabila
terjadi susunan warna tumpang tindih maka warna
yang tertindih tidak tertutup sepenuhnya, bahkan
dari garis tumpang tindih itu menimbulkan efek
warna campurannya. Cat air menggunakan air
sebagai medium pengencernya sehingga tidak dapat
digunakan di atas kanvas cat minyak. Kertas yang digunakan sebaiknya khusus untuk cat air
karena daya serapnya telah disesuaikan dengan sifat cat air yang harus banyak menggunakan air
dalam penggunaannya. Cat air tidak digunakan untuk pewarna yang tebal dan pekat, karena jika
digunakan secara tebal dan pekat pengeringannya lama dan kemungkinan merusak kertas jika
tertempel dengan kertas atau benda lain.
f. Cat poster (cat plakat)
Cat poster tergolong jenis cat air karena untuk medium
pengencernya menggunakan air. Cat ini berbeda dengan cat
air biasa karena sifatnya yang cepat kering dan dapat
digunakan seperti cat minyak yakni teknik penggunaannya
dengan wama pekat karena tidak banyak menggunakan air.
Sifat lainnya adalah wamanya datar dan rata maka selain
dapat digunakan dengan teknik brush stroke yang ekspresif
atau untuk gambar dekoratif yang memerlukan warna-
warna rata dan datar. Kelemahan warna ini tidak baik
digunakan terlalu tebal karena ketika kering cepat pecah dan rontok. Selain itu jika warna yang
sudah diterapkan kena percikan air akan menjadi tidak rata. Sesuai dengan namanya, cat ini
sangat baik untuk menggambar atau melukis poster dengan goresan-goresan kuas yang kuat dan
tegas sebagai ciri khasnya.
g. Tinta
Tinta merupakan salah satu bahan yang sudah tua usianya
untuk membuat karya seni rupa . Pada abad pertengahan, di
Cina, India, Jepang dan Eropa tinta sudah digunakan untuk
berbagai keperluan, seperti menulis surat dan menggambar.
Pada saat ini tinta gambar dibuat dari pigmen warna, shellac
dicampur air, sedang pada jaman dahulu tinta hitam dibuat
dari campuran jelaga dengan lem dan sejenis cuka. Dengan
berkembangnya teknologi, tinta tidak lagi hanya hitam,
sekarang banyak dijual tinta dengan warna-warni. Secara
tradisional, dalam penggunaan tinta memerlukan alat berupa
pena dan kuas. Pena tidak hanya berupa pena standar yang
dibuat oleh pabrik untuk menggambar atau menulis, tetapi
dapat pula menggunakan pena buatan tangan dari bambu, tangkai bulu unggas, kayu atau bahan
lain dengan maksud mendapatkan variasi garis yang artistic
h. Cat akrilik
Cat ini juga termasuk keluarga cat air. Dalam
penggunaannya dapat menggunakan air sebagai
pengencernya dan dapat juga digunakan secara
langsung dari tubenya, seperti menggunakan cat minyak
atau dengan kuas dan 'air brush'. Selain dikuaskan
dengan tebal, cat akrilik dapat juga digunakan secara
tipis seperti cat air. Cat akrilik sangat cepat kering. Oleh
sebab itu, kuas yang digunakan harus cepat dimasukkan
ke air. Jika tidak kuas akan menjadi rusak karena warna yang ada pada kuas mengering sulit
untuk dibersihkan.
i. Cat Minyak
Sesuai dengan namanya, dalam penggunaannya cat
minyak memerlukan minyak khusus untuk
mencairkannya dan daya keringnya sangat lambat. Cat
minyak terdiri dari bahan pigmen, minyak dari tumbuh-
tumbuhan, dan terpentin. Pigmen warna adalah bahan
warna berupa serbuk alami, atau sintetis. Pigmen warna
berasal dari mineral (tanah), tumbuh-tumbuhan, dan
binatang tertentu, akan tetapi saat ini kebanyakan yang
digunakan adalah bahan sintetis yang berasal dari bagian
industri bahan bakar minyak bumi. Kualitas cat minyak ditentukan oleh kehalusan dan kepekatan
pigmennya yang dicampur dengan minyak. Setiap pigmen memiliki karakteristik tingkat
kekeringan dan stabiltasnya jika terkena sinar matahari langsun
j. Ecolin
Ecolin, terbuat dari bahan cair dengan berbagai warna.
Sangat cocok untuk teknik blok, arsir, atau gradasi warna.
Banyak pilihan jenis cat lukis di pasaran untuk melukis dan
cat akrilik adalah salah satunya.

TUGAS LATIHAN 6
1. Buatlah sebuah sketsa gambar dan tentukanlah alat dan bahan yang akan kamu gunakan nanti
pada saat proses pewarnaan di pertemuan selanjutnya!

KEGIATAN BELAJAR 7

B. TEKNIK BERKARYA SENI RUPA (Pengembangan dari materi pada buku paket halaman 24)
1. Teknik Arsir

Teknik mengambar arsir lebih menekankan pada kekuatan garis (stroke). Dilakukan berulang-
ulang secara sejajar maupun tumpang berpotongan, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan
gelap. Atau dapat dilakukan secara sejajar dengan memperhatikan kerapatannya saja, apabila
dilakukan dengan rapat menyebabkan kesan gelap dan sebaliknya. Atau menggunakan tekanan
yang ringan dan kuat dilakukan secara diulangulang. Alat lain yang bisa digunakan adalah pensil,
pensil warna spidol, crayon, konte, kapur, arang,dan lain-lain. Berikut beberapa teknik arsir
menggunakan pensil:

a) Hatching (searah)
Cara mengarsir dengan
goresan satu arah

b) Scribbling (Bulatan- bulatan kecil)


Teknik mengarsir dengan
cara membuat bulatan
bulatan kecil yang tidak
beraturan.

c) Cross-Hatching (arsir silang)


Cara mengarsir dengan
goresan dua arah yang
saling berlawanan
(silang)

2. Teknik Dussel (Gosok)


Teknik menggambar ini menggunakan bantuan kapas
atau alat khusus yang berupa gulungan kertas
(bentuknya mirip pensil, yang disebut stumps), bahkan
jari-jari kita pun dapat digunakan untuk teknik
menggambar yang satu ini. Pada teknik ini stroke/garis
akan dihilangkan atau dihaluskan dengan cara digosok-
gosok (dusel). Yang paling cocok untuk teknik menggambar ini adalah menggunakan jenis pensil
yang lunak ( 2B ke atas) atau konte dan krayon.

3. Teknik Blok
Teknik menggambar ini memang jarang kita jumpai sehingga tampak seperti sesuatu yang baru.
Teknik ini lebih menekankan pada perwujudan karakter objek. Dengan hanya melihat silhuetnya
saja kita bisa menebak bentuk dari objek tersebut. Teknik ini membuat bentuk gambar hanya
dengan menggunakan satu warna saja.

4. Teknik Titik (Pointilisme )


Teknik menggambar ini menitik beratkan pada
penggunaan titik (dot) untuk membentuk gambar.
barangkali ada yang bertanya berapa banyak titik harus
dibuat? Kerapatan penyusunan titiktitik adalah untuk
menentukan gelap terang dari suatu objek agar tampak
padat dan bervolume. Semakin gelap objeknya maka
titiktitik juga akan semakin banyak, dan sebaliknya
semakin terang objek maka titik-titik akan semakin
berkurang
5. Teknik Aquarel (Transparan) dengan Cat Air
Teknik cat air disebut teknik aquarel. Teknik
Aquarel ini merupakan teknik dalam cara
menggambar dengan menggunakan bahan cat air
dengan hasil tembus pandang dan tampak transparan
dengan melalui sapuan warna yang tipis. Inilah yang
menjadi ciri utama cat air di mana transparansi
warna menjadi poin penting dan utama. Paling
cocok menggunakan media cat air, cat acrylik, dsb.
Kertas gambar sebelum dilakukna proses
menggambar paling bagus yang harus dibasahi agar
cat cepat menyebar atau dibuat lembab. Alat yang cocok adalah menggunakan kuas, dilakukan
secara berulang-ulang dan menumpuk agar menghasilkan warna tua atau gelap.

6. Teknik Plakat/Tebal
Berbeda dengan teknik seni lukis aquarel yang terkesan
transparan. Teknik plakat merupakan teknik yang menggunakan
cat akrilik maupun cat minyak dengan sapuan tebal dan komposisi
cat yang kental. Sehingga memberi kesan yang colorfull pada
setiap karya. Teknik ini sering digunakan oleh pelukis
professional untuk menghasilkan karya yang mempesona dan
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

TUGAS LATIHAN 7
1. Warnailah sketsa yang telah kamu buat sebelumnya dengan menentukan teknik dalam
berkarya seni rupa!
KEGIATAN BELAJAR 8

PROSEDUR BERKARYA SENI RUPA

1. Persiapan Sebelum menggambar Menggambar bentuk adalah kegiatan menggambar yang


menggunakan model sebagai objek gambarnya. Objek berkarya dapat berupa benda-benda di
sekitar kita yang memiliki bentuk dasar kubistis, silindris, atau bulat. Setiap objek memiliki
bentuk dan karakter yang berbeda-beda. Proses berkarya sebaiknya dimulai dengan bentuk-
bentuk global untuk mempermudah penyelesaian gambar terutama dalam menentukan komposisi,
bentuk objek, dan penguasaan bidang gambar. Untuk dapat berkarya dengan baik dan benar,
diperlukan pengetahuan dan penguasaan terhadap prinsip-prinsip dan langkah kerjanya. Ada
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut.
a. Persiapkan Alat
Peralatan yang disiapkan disesuaikan dengan teknik yang akan digunakan, teknik kering,
basah atau campuran. Gunakan pensil 2H atau H untuk membuat garis bantu/sketsa.
b. Model
Model adalah objek yang dijadikan acuan untuk berkarya seni. Sebelum mulai berkarya,
persiapkan terlebih dahulu model objek yang akan digambar. Menggunakan model berarti
menggambar bentuk terfokus pada objek yang digambar, bukan sekedar ingatan. Model
gambar dapat dibuat secara langsung atau tidak langsung. Menggambar secara langsung,
yaitu dengan menatap model yang ada di depan mata. Menggambar secara tidak langsung,
yaitu menggambar model dari foto (reproduksi). Foto berasal dari majalah, koran, buku,atau
media lainnya. Perhatikan Gambar berikut.

Keterangan: a) Menggambar model secara langsung. b) Menggambar model secara tidak langsung.

c. Aturlah sudut pandang,


Sudut pandang jangan terlalu jauh agar dapat mengamati model yang digambar dengan lebih
jelas. Biasakan selalu menggambar di atas permukaan yang miring,
d. Atur Proporsi
Gambar Biasakan memulai menggambar dengan membuat proporsi, bentuk dan gesture
secara global menggunakan pensil, cat, atau pastel sesuai teknik yang akan digunakan.
Apabila sudah sesuai dengan model yang digambar, lanjutkan dengan menggambar bagian-
bagian yang lebih detil untuk kemudian diperjelas menggunakan pensil warna, cat, maupun
spidol.
2. Tahapan-tahapan dalam berkarya sebagai berikut.

Tutorial menggambar objek benda

a. Mencari ide dan gagasan


b. Mempersiapkan Alat dan bahan, objek gambar yang akan digambar.

c. Mulailah membuat sketsa dengan pengamatan, yaitu menggambar bentuk global dengan
memperhatikan proporsi, bentuk, objek yang digambar.

d. Berikan kesan gelap terang pada setiap bagian objek dengan menggunakan arsiran sampai
terlihat perbedaannya.

e. Buatlah detail pada setiap objek.


f. Perjelas setiap bagian objek dengan warna yang sesuai model

g. Penyelesaian akhir dilakukan dengan


penjelasan gambar sesuai dengan karakter
objek masing-masing benda yang digambar.

TUGAS LATIHAN 8
1. Lanjutkan lah gambarmu dengan mendetailkan bagian-bagian penting pada karyamu!
MODUL PEMBELAJARAN

SENI RUPA

Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Pengetahuan


3.2. Memahami karya seni rupa berdasarkan, 4.2. Membuat karya seni rupa tiga dimensi
jenis, tema, dan nilai estetisnya dengan melihat model

KEGIATAN BELAJAR 9

SENI RUPA TIGA DIMENSI (lanjutan materi berada pada buku paket halaman 37)

Sebelumnya kita telah mempelajari


karya seni rupa berdasarkan dimensinya,
dimana karya seni rupa berdasarkan
dimensinya dapat dibedakan menjadi dua,
salah satunya adalah seni rupa tiga dimensi.
Seni rupa 3 dimensi merupakan karya seni
yang dibatasi tidak hanya dengan sisi panjang
dan lebar, tetapi juga dibatasi oleh
kedalaman. Atau dalam bahasa sederhananya yaitu karya seni yang memiliki ruang. Unsur ruang inilah
yang menjadi pembeda antara karya seni rupa 2 dimensi dengan karya seni rupa 3 dimensi.

Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan
tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh karya seni tiga dimensi
diantaranya adalah : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.
Selain sebagai benda hias karya senirupa tiga dimensi juga dapat berupa benda pakai yang memiliki nilai
praktis sekaligus juga nilai keindahan. Misalnya pada sebuah kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk
sekaligus juga sebagai keindahan dengan ukiran yang ada pada kursi tersebut. Seni rupa tiga dimensi
adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena
seni rupa tiga dimensi bukanlah karya seni yang dikerjakan diatas bidang datar dan tidak datar, sehingga
penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding sebagai dasarnya walaupun masih ada
yang dipajang didinding, sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan misalnya
perabotan rumah tangga.

Seni rupa Dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi ini hampir sama ,cuma yang membedakan
adalah bentuk penampilan di mana karya seni rupa dua dimensi hanya berbentuk bidang datar sementara
karya seni rupa tiga dimensi memiliki bentuk yang nyata dan kebanyakan memiliki fungsi pakai, bisa
dikatakan bahwa seni rupa ini dapat lebih berarti fungsinya dibanding karya seni rupa dua dimensi.

Seni rupa tiga dimensi sama halnya dengan seni rupa dua dimensi dalam penggolongan
fungsinya, yaitu sebagai fungsi hias dan sebagai fungsi pakai. Jenis karya seni rupa tiga dimensi dapat
dilihat dari fungsi karya seni tersebut. Dilihat dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan
menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan atau applied art) dan karya seni rupa yang
hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni atau pure art). Karya seni rupa sebagai benda pakai
yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Perbedaan fungsi karya seni rupa
berdasarkan tujuan pembuatannya. Contoh karya seni rupa tiga dimensi murni adalah sebagai berikut

 Seni rupa tiga dimensi yang memiliki fungsi murni adalah penciptaan seni yang hanya
mempertimbangkan karya seni rupa yang lebih mengutamakan nilai ekspresi atau keindahan (Estetis)
dalam penyampaian pesan atau gagasan dari seorang perupanya. Contohnya: Patung, miniatur,
Nirmana 3D dan seni keramik (jika dijadikan pajangan)

 sedangkan seni rupa tiga dimensi


yang memiliki fungsi terapan adalah
penciptaan seni yang dirancang untuk
kepentingan tertentu di luar fungsi
sebenarnya. Dan biasanya digunakan
sebagai benda pakai untuk kehidupan
sehari-hari dibandingkan fungsi
keindahannya, namun masih
memakai nilai keindahan. Contoh:
Vas bunga, kursi, lemari, bangunan, seni anyam dan sebagainya.

SOAL LATIHAN 9

1. Jelaskan yang dimaksud dengan seni rupa tiga dimensi


2. Jelaskan pembagian seni rupa tiga dimensi berdasarkan fungsinya!
3. Berikanlah masing-masing contoh karya seni rupa tiga dimensi berdasarkan fungsinya!

KEGIATAN BELAJAR 10

JENIS KARYA SENI RUPA (lanjutan materi berada pada buku paket halaman 38)

Selain berdasarkan fungsinya, karya seni rupa baik yang dua dimensi maupun tiga dimensi juga
dibedakan berdasarkan temanya. Dimana tema merupakan gagasan pokok dalam berkarya seni. Adapun
tema dalam berkarya seni rupa adalah sebagai berikut:
1. Hubungan antara manusia dengan dirinya
Seni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan
atau ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan citarasa keindahan manusia mewujudkannya
lewat media ekspresi. Media yang digunakan dapat berupa suatu karya seni rupa. Di dalam
pengungkapannya tersebut kadang seseorang menggunakan dirinya sendiri sebagai objek
berkaryanya.
2. Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain
Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan citarasa keindahan menggunakan
objek orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orangtua, saudaranya,
temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang yang ada dalam pikirannya.
3. Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya
Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya,
sering dijadikan objek untuk berkaryanya. Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah,
hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek
berkarya.
4. Hubungan antara Manusia dengan Benda
Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para perupa, sehingga
menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek berkaryanya. Keunikan benda-benda tersebut
ada yang berbentuk silindris, kubistis ataupun yang berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut
seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-
buahan, bunga.
5. Hubungan antara Manusia dengan Aktifitasnya
Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin
mengabadikan kegiatan tersebut dalam media berkaryanya. Karya menjadi sesuatu yang menarik
apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan
proporsi yang baik disertai dengan gelap terang yang tepat. Aktifitas manusia seperti kegiatan
menari, membajak sawah, berburu, jual beli di pasar, menggembala ternak, dan aktifitas lainnya.
6. Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal
Ide, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar ataupun
saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul dibenak perupa kadang diwujudkan dalam
suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surealisme.
Karya seni rupa yang dibuat pada dasarnya tidak dapat dijumpai di alam nyata.

Adapun jenis karya seni jenis karya seni rupa tiga dimensi selalu menggunakan tema-
tema diatas sebagi acuannya dalam berkarya seni. Berikut adalah beberapa jenis karya seni rupa
tiga dimensi:

1. Seni Kriya
Kriya merupakan karya seni yang menggunakan hand skill atau keterampilan tangan dan
memperhatikan segi kebutuhan fisik dan segi keindahan sehingga kriya sering dikatakan
sebagai seni kerajinan. Karya seni kriya ada
yang digunakan sebagi benda hias atau
dekorasi. Namun, kebanyakan digunakan
sebagai karya seni rupa terapan siap pakai
seperti furniture, benda mainan seperti
boneka. Kriya juga memiliki beragam jenis
seperti seni kriya kayu, seni kriya tekstil, seni
kriya keramik, seni kriya logam, seni kriya
kulit dan seni kriya batu.
2. Patung
Salah satu seni rupa 3 dimensi yang
paling terkenal adalah patung. Pada awalnya
patung diartikan sebagai benda tiruan yang
berbentuk manusia atau binatang yang
dibuat dengan cara dipahat. Namun dalam
perkembangannya bentuk patung tidak
hanya terbatas pada bentuk manusia atau
binatang saja, akan tetapi dapat berbentuk
apa pun asal memiliki keindahan dan nilai
seni yang tinggi. Patung biasa dibuat dengan media batu, kayu, logam dan dapat dilihat dari
segala arah mata memandang. Patung mempunyai panjang, lebar dan tinggi dan terbuat dari
benda padat dan lunak. Kebanyakan orang membuat patung dibuat serupa dengan binatang,
manusia, dan bentuk lainnya. Berdasarkan fungsinya patung dikelompokkan menjadi enam,
yaitu patung religi, patung arsitektur, patung monumental, patung kerajinan, patung
dekorasi/hiasan, dan patung seni. Berdasarkan bentuknya patung dapat dikelompokkan
menjadi empat, yaitu patung tubuh, patung dada, patung kepala, dan patung torso.
3. Keramik
Karya seni rupa keramik merupakan
cabang seni yang bersifat tradisional sampai
kontemporer atau perkembangan seni yang
terkena dampak modernisasi. Seni keramik
mempunyai fungsi antara lain sebagai
kerajinan dengan menggunakan bahan
utama dari tanah liat yang harus melalai
proses dipijit, putar, butsir, pilin sampai
pembakaran dan glasir.
Karna tanah liat mempunyai sifat yang plastis, maka dibutuhkan teknik yang khusus dan
unik dalam pengolahan sampai penanganannya. Proses inilah yang mempunyai rangkaian
yang panjang dan mempunyai tahapan-tahapan kritis. Kritis disini karena tahapan dalam
membuat keramik mempunyai bnayak resiko dengan kegagalan. Kualitas sebuah keramik
dinilai dari prosesnya, terbukti sampai saat ini seni keramik berkembang dengan sangat pesat
dengan bermacam model dan harga jual yang tinggi, seperti guci dan hiasan dinding.
4. Arsitektur
Arsitektur merupakan seni rupa 3 dimensi
dan ilmu merancang bangunan, mencakup
membangun keseluruhan mulai dari level
makro seperti perencanaan kota, perancangan
kota, arsitektur lansekap sampai ke level mikro
seperti desain bangunan, desain
perabot dan desain produk. Sebagai suatu
bagian dari seni, arsitektur masih memegang
prinsip-prinsip keindahan yang merupakan dasar dari bidang seni, seperti kesatuan,
keseimbangan, keserasian dan irama juga digunakan dalam aristektur. Hasil dari arsitektur
merupakan perwujudan dari nilai seni.

SOAL LATIHAN 10

1. Jika perupa mengambil pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan,
perkotaan, binatang sebagai objek berkarya, maka si perupa sedang memakai tema hubungan . . .
a. Manusia dengan diri sendiri d. Manusia dengan kegiatannya
b. Manusia dengan orang lain e. Manusia
c. Manusia dengan alam sekitar
2. Tema berkarya seni yang mengambil ide atau gagasan dari mimpinya adalah . . . .
a. Manusia dengan diri sendiri d. Manusia dengan kegiatannya
b. Manusia dengan orang lain e. Manusia
c. Manusia dengan alam sekitar
3. Jenis karya seni rupa tiga dimensi yang dilakukan dengan proses pembakaran adalah . . . .
a. Keramik b. Patung c. Kriya d, Seni bangunan e, seni pahat
4. Karya seni rupa tiga dimensi yang dapat berdiri pada sisinya tanpa bantuan penopang adalah . . . .
a. Keramik b. Patung c. Kriya d, Seni bangunan e, seni pahat

KEGIATAN BELAJAR 11

NILAI ESTETIS KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI (lanjutan materi berada pada buku paket
halaman 47 sampai 48 )

Pembelajaran seni tidak terlepas dari persoalan estetika dan keindahan. Estetika identik dengan
seni dan keindahan. Pendapat ini tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya tepat. Pembicaraan tentang estetika
tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap dipandang mata. Sehingga sebagai pengamat
seni, kita tidak seenaknya memberikan penilaian buruk, tidak pantas dan sebagainya jika karya itu tidak
terlihat indah dari luar. Karena keindahan juga dapat dilihat dari latar belakang penciptaan karya itu. Nilai
estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat obyektif dan subyektif

 Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu
sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa
tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan obyek yang
membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsurunsur visual inilah yang
mewujudkan sebuah karya seni rupa.
 Nilai estetis subyektif, keindahan seni rupa tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh
mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Ketika
sesorang melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, dan tidak dapat menemukan
nilai estetis dari penataan unsur rupa karya tersebut. Sehingga kamu tidak tertarik terhadap karya
tersebut, dan sebaliknya jika kamu dapat menemukan penataan unsur rupa pada karya tersebut
kamu jadi merasa tertarik dan senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya walaupun
kamu tidak tau objek apa yang ditunjukkan karya tersebut.. Oleh sebab itu penilaian secara
subjektif setiap orang dapat berbeda-beda.

Estetika dapat dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk memahami nilai-nilai estetika
yang dipergunakan dalam karya seni terdapat nilai bahwa estetika terdiri dari:

a. Absolutisme; doktrin tentang pembakuan suara/pengakuan mengenai keindahan. Penilaian dengan


doktrin ini tidak dapat ditawar lagi, artinya: karya yang tidak memenuhi syarat maka karya itu tak
mempunyai nilai.
b. Anarki; doktrin ini menyerahkan penilaian kepada masing-masing pribadi secara murni, subjektif
dan tak perlu tanggung jawab.
c. Relativisme; doktrin ini menggunakan kriteria atau pembakuan tentang nilai estetika yang tidak
mutlak (absolut), tetapi masih objektif dalam pemikiran karena karya berasal dari keinginan dan
motivasi manusia abadi.

Ini ada salah satu pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Clive Bell, yang berpendapat bahwa,
"keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya sendiri telah memiliki pengalaman
sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam satu benda atau karya Seni tertentu dengan getaran atau
rangsangan keindahan".

SIMBOL KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI

Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau


arti. Kata simbol dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium,
berasal dari bahasa Yunanisymbolon (symballo) yang berarti menarik
kesimpulan, bermakna atau memberi kesan. Secara konseptual, kata
simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek
tertentu. Contohnya seperti bunga yang dapat menyimbolkan seorang wanita
2. Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi,
gagasan, objek. Contohnya warna merah yang dapat memberikan tanda peringatan
3. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan atau
kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas
4. Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan
arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti
simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah. Seperti bunyi lonceng yang
mengibaratkan tanda berkumpul.

Kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud
objeknya maupun unsur-unsur rupanya.

1. Patung, tugu dan monumen memiliki


makna dan simbol tertentu. Biasanya
berukuran besar dan dibangun untuk
memperingati peristiwa-perisitiwa
penting atau tempat-tempat bersejarah.
Tugu Proklamasi di Jakarta adalah
simbol dari kemerdekaan dan perjuangan
rakyat Indonesia. Tugu katulistiwa di
Pontianak Kalimantan Barat untuk
menandai tempat yang dilalui garis katulistiwa.
2. Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang yang dihormati sering dibuatkan patungnya. Patung
itu menjadi simbol kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya. Banyak pahlawan dan orang
yang berjasa di Negara kita. Kepahlawanan dan perjuangan orang –orang tersebut dikenang
hingga saat ini, dijadikan tauladan bagi masyarakat dan bangsa.

Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna, garis, bidang dan bentuk.
Unsur-unsur rupa itu digunakan selain untuk memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya seni
rupa tiga dimensi ini dapat saja memiliki makna simbolik. Garis tebal, garis tipis, garis lurus, garis
lengkung memiliki makna simbolik yang berbeda-beda. Makna-makna simbolik ini mungkin saja
berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Dalam pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam
karya seni rupa baik wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya. Misalnya merah adalah simbol
keberanian. Patung katak sebagai simbol pemanggil hujan. Patung kuda sebagai simbol kegagahan,
dan lain sebagainya. Dalam cerita sering digunakan beberapa jenis hewan untuk melambangkan sifat-
sifat tertentu. Misalnya, simbol kancil melambangkan makna cerdik, lincah dan banyak akal. Serigala
seringkali digunakan untuk melambangkan keserakahan dan kelicikan. Lain lagi dengan keledai yang
digunakan untuk melambangkan kemalasan dan kebodohan. Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai
pada karya dua dimensi maupun tiga dimensi. Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah karya seni
rupa tiga dimensi yang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. Kebiasaan untuk membuat patung,
tugu dan monumen yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak jaman dahulu. Tugu
dan monumen ada yang terbuat dari batu dan logam. Biasanya berukuran besar dan dibangun untuk
memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.

SOAL LATIHAN 11

1. Jelaskan yang dimaksud dengan nilai estetis objektif!


2. Jelaskan makna simbol pada patung berikut ini !

3. Tuliskanlah pernyataan mengenai estetika yang dirumuskan oleh Clive Bell!

KEGIATAN BELAJAR 12

BAHAN DAN ALAT BERKARYA DALAM SENI RUPA 3 DIMENSI


Menurut G. Shidarta (1987) Media seni patung adalah berupa bahan, alat, dan teknik yang diperlukan
dalam pembuatan seni patung. Bahan tersebut diantaranya:
1. Bahan Pembuatan Patung Bahan seni patung dapat di bedakan menjadi tiga yaitu :
a. Bahan lunak
Yang dimaksud bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah di bentuk misalnya :
tanah liat, lilin, sabun. Tanah liat yang baik harus bersih dari kerikil, akar, rumput, dll. Daya
susut tanah tidak lebih dari 10%,supaya kalau sudah kering tidak pecah/ hancur,tanah liat
harus juga cukup elastis artinya mudah di bentuk, tidak telalu lembek atau terlalu keras.
Untuk bahan plastisin (lilin) mudah dapat di toko, tingkat plastisinya bermacam-macam, ada
yang sangat lembek, cukup lembek, dan agak lembek. Bahan sabun mudah di bentuk,akan
tetapi ukuranya kecil, kita tidak bisa berkarya lebih besar.
b. Bahan sedang
Artinya bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohnya : kayu waru,kayu sengan, kayu
randu,dan kayu mahoni.
c. Bahan keras
Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya : kayu jati, kayu sonokeling dan
kayu ulin. Bahan batu-batuan antara lain batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu
pualam (marmer)
d. Bahan cor/cetak
Bahan yang dapat dipergunakan untuk membuat patung yaitu semen-pasir, gips, kuningan,
perunggu, emas dan sebagainya.
e. Bahan lainnya
Bahan lain yang digunakan diluar dari bahan-bahan diatas, contohnya kertas.
2. Alat Pembuatan Patung
Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan tekniknya. Alat-
alat yang digunakan dalam mematung terdiri dari :
a. butsir adalah alat Bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat.
b. Meja putar adalah meja untuk membuat patung dan dapat di gerakan denagan cara
diputar,fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah.
c. Pahat
d. Palu kayu
e. Cetakan berfungsi untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong ikatan kawat.
f. Sendok adokan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkanya pada kerangka
patung

TUGAS LATIHAN 12

1. Buatlah sebuah karya seni rupa tiga dimensi dengan menggunakan melihat objek langsung!

KEGIATAN BELAJAR 13 SAMPAI 14

TEKNIK BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI


Menurut Humar Sahman (1993) Teknik adalah segala macam cara atau ketrampilan yang digunakan
dalam mengolah segala unsur bahan menggunakan peralatan menjadi sebuah karya seni rupa yang
menarik. Ada beberapa macam cara untuk membuat patung diantaranya:
1. Curving (memahat)
Memahat adalah sebuah teknik substraktif, artinya mengurangi material sampai memperoleh
bentuk akhir patung. Material yang digunakan dalam metode ini adalah: batu-batuan, kayu, cor
semen, dan material kersa lainnya. Alat-alat yang digunakan:Untuk global: kampak, golok,
gergaji, chain saw (gergaji mesin), dan lain-lain.Untuk detail: pahat (kayu dan batu), kikir, pasah,
dan lain-lain.Untuk finishing: amplas, slab, furnishing, cat, dan lain
2. Teknik Butsir
Butsir merupakan salah satu teknik pembuatan patung dengan cara mengurangi bahan lunak
seperti tanah liat, gips malam dan bahan yang berstruktur lunak lainnya sehingga tercipta karya
patung yang memiliki nilai estetika.
3. Teknik Cor
Teknik ini biasanya digunakan pada proses pembuatan patung dengan bahan dasar encer. Jika
pada logam pembuatan diawali dengan memanaskan logam hingga mencair kemudian dituangkan
dalam cetakan patung yang telah dibentuk rupa patungnya.diluar dari logam bahan yang
digunakan untuk mencor adalah semen dan gips.
4. Assembling (merakit)
Assembling memiliki makna perakitan/sambung, teknik sambung adalah teknik membuat karya
seni rupa tiga dimensi yaitu dengan cara merangkai beberapa benda menjadi sebuah benda yang
baru. Material yang digunakan tersebut bermacam-macam seperti kertas, kayu, dan sebagainya.
Setalah perakitan selesai maka dapat dilanjutkan dengan proses mempercantik tampilan dengan
pengecetan.
5. Teknik cetak
Yaitu teknik yang digunakan untuk membuat karya seni dengan membuat cetakan terlebih
dahulu. Misalnya, membuat karya patung dengan bahan dasar semen dan tanah liat
6. Teknik Ukir
Teknik ukir adalah membentuk ornamen
sederhana yang diterapkan pada tanah liat,
batu atau kayu dengan sistem gores dan
temple. Teknik ini menggunakan sebuah
alat yang disebut pahat. Dilihat dari
jenisnya, ukiran dibagi menjadi beberapa
jenis :

 Ukir Rendah ( Bas Relief ), gambar


yang timbul kurang dari separuh bentuk utuhnya.
 Ukir sedang ( Mezzo Relief ), gambar yang timbul tepat separuh bentuk utuhnya.
 Ukir Tinggi ( Haut Relief ), gambar yang timbul lebih dari separuh bentuk utuhnya.
 Ukir Cekung atau ukir tenggelam ( Encreux Relief ), gambarnya tenggelam lebih rendah
dari bidang dasarnya.
 Ukir Tembus atau ukir krawangan ( Ayour Relief ), dasarannya menembus bidang dasar,
sehingga dasarannya berupa lubang – lubang atau tembus.
Ukir Tumpang, gambarnya tumpang tindih diatas bidang dasar. Ukir tumpang serupa dengan
relief patung karena gambarnya utuh seperti patung. Contoh : relief patung terkenal adalah
kamadhatu di kaki candi Borobudur.

7. Teknik Anyaman
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpang
tindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan anyam, sehingga menjadi suatu karya anyaman.
Bahan yang digunakan pada teknik anyaman antara lain bambu, rotan, dan lain-lain.
8. Teknik bubur Kertas
Teknik bubur kertas merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan dasar bubur Kertas, biasanya di
buat Topeng, Boneka yang dibuat dengan cara merendam dan menghacurkan kertas hingga
menjadi bubur.
TUGAS LATIHAN 13 SAMPAI 14

1. Lanjutkan membuat karya seni rupa tiga dimensi dengan menggunakan melihat objek langsung pada
pertemuan sebelumnya dengan memilih salah satu teknik berkarya seni rupa 3 dimensi!

SALAH SATU PROSEDUR MEMBUAT SENI RUPA 3 DIMENSI DENGAN KERTAS BUBUR

Anda mungkin juga menyukai