TUGAS LATIHAN 6
1. Buatlah sebuah sketsa gambar dan tentukanlah alat dan bahan yang akan kamu gunakan nanti
pada saat proses pewarnaan di pertemuan selanjutnya!
KEGIATAN BELAJAR 7
B. TEKNIK BERKARYA SENI RUPA (Pengembangan dari materi pada buku paket halaman 24)
1. Teknik Arsir
Teknik mengambar arsir lebih menekankan pada kekuatan garis (stroke). Dilakukan berulang-
ulang secara sejajar maupun tumpang berpotongan, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan
gelap. Atau dapat dilakukan secara sejajar dengan memperhatikan kerapatannya saja, apabila
dilakukan dengan rapat menyebabkan kesan gelap dan sebaliknya. Atau menggunakan tekanan
yang ringan dan kuat dilakukan secara diulangulang. Alat lain yang bisa digunakan adalah pensil,
pensil warna spidol, crayon, konte, kapur, arang,dan lain-lain. Berikut beberapa teknik arsir
menggunakan pensil:
a) Hatching (searah)
Cara mengarsir dengan
goresan satu arah
3. Teknik Blok
Teknik menggambar ini memang jarang kita jumpai sehingga tampak seperti sesuatu yang baru.
Teknik ini lebih menekankan pada perwujudan karakter objek. Dengan hanya melihat silhuetnya
saja kita bisa menebak bentuk dari objek tersebut. Teknik ini membuat bentuk gambar hanya
dengan menggunakan satu warna saja.
6. Teknik Plakat/Tebal
Berbeda dengan teknik seni lukis aquarel yang terkesan
transparan. Teknik plakat merupakan teknik yang menggunakan
cat akrilik maupun cat minyak dengan sapuan tebal dan komposisi
cat yang kental. Sehingga memberi kesan yang colorfull pada
setiap karya. Teknik ini sering digunakan oleh pelukis
professional untuk menghasilkan karya yang mempesona dan
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
TUGAS LATIHAN 7
1. Warnailah sketsa yang telah kamu buat sebelumnya dengan menentukan teknik dalam
berkarya seni rupa!
KEGIATAN BELAJAR 8
Keterangan: a) Menggambar model secara langsung. b) Menggambar model secara tidak langsung.
c. Mulailah membuat sketsa dengan pengamatan, yaitu menggambar bentuk global dengan
memperhatikan proporsi, bentuk, objek yang digambar.
d. Berikan kesan gelap terang pada setiap bagian objek dengan menggunakan arsiran sampai
terlihat perbedaannya.
TUGAS LATIHAN 8
1. Lanjutkan lah gambarmu dengan mendetailkan bagian-bagian penting pada karyamu!
MODUL PEMBELAJARAN
SENI RUPA
KEGIATAN BELAJAR 9
SENI RUPA TIGA DIMENSI (lanjutan materi berada pada buku paket halaman 37)
Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan
tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh karya seni tiga dimensi
diantaranya adalah : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.
Selain sebagai benda hias karya senirupa tiga dimensi juga dapat berupa benda pakai yang memiliki nilai
praktis sekaligus juga nilai keindahan. Misalnya pada sebuah kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk
sekaligus juga sebagai keindahan dengan ukiran yang ada pada kursi tersebut. Seni rupa tiga dimensi
adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena
seni rupa tiga dimensi bukanlah karya seni yang dikerjakan diatas bidang datar dan tidak datar, sehingga
penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding sebagai dasarnya walaupun masih ada
yang dipajang didinding, sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan misalnya
perabotan rumah tangga.
Seni rupa Dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi ini hampir sama ,cuma yang membedakan
adalah bentuk penampilan di mana karya seni rupa dua dimensi hanya berbentuk bidang datar sementara
karya seni rupa tiga dimensi memiliki bentuk yang nyata dan kebanyakan memiliki fungsi pakai, bisa
dikatakan bahwa seni rupa ini dapat lebih berarti fungsinya dibanding karya seni rupa dua dimensi.
Seni rupa tiga dimensi sama halnya dengan seni rupa dua dimensi dalam penggolongan
fungsinya, yaitu sebagai fungsi hias dan sebagai fungsi pakai. Jenis karya seni rupa tiga dimensi dapat
dilihat dari fungsi karya seni tersebut. Dilihat dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan
menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan atau applied art) dan karya seni rupa yang
hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni atau pure art). Karya seni rupa sebagai benda pakai
yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Perbedaan fungsi karya seni rupa
berdasarkan tujuan pembuatannya. Contoh karya seni rupa tiga dimensi murni adalah sebagai berikut
Seni rupa tiga dimensi yang memiliki fungsi murni adalah penciptaan seni yang hanya
mempertimbangkan karya seni rupa yang lebih mengutamakan nilai ekspresi atau keindahan (Estetis)
dalam penyampaian pesan atau gagasan dari seorang perupanya. Contohnya: Patung, miniatur,
Nirmana 3D dan seni keramik (jika dijadikan pajangan)
SOAL LATIHAN 9
KEGIATAN BELAJAR 10
JENIS KARYA SENI RUPA (lanjutan materi berada pada buku paket halaman 38)
Selain berdasarkan fungsinya, karya seni rupa baik yang dua dimensi maupun tiga dimensi juga
dibedakan berdasarkan temanya. Dimana tema merupakan gagasan pokok dalam berkarya seni. Adapun
tema dalam berkarya seni rupa adalah sebagai berikut:
1. Hubungan antara manusia dengan dirinya
Seni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan
atau ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan citarasa keindahan manusia mewujudkannya
lewat media ekspresi. Media yang digunakan dapat berupa suatu karya seni rupa. Di dalam
pengungkapannya tersebut kadang seseorang menggunakan dirinya sendiri sebagai objek
berkaryanya.
2. Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain
Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan citarasa keindahan menggunakan
objek orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orangtua, saudaranya,
temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang yang ada dalam pikirannya.
3. Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya
Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya,
sering dijadikan objek untuk berkaryanya. Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah,
hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek
berkarya.
4. Hubungan antara Manusia dengan Benda
Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para perupa, sehingga
menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek berkaryanya. Keunikan benda-benda tersebut
ada yang berbentuk silindris, kubistis ataupun yang berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut
seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-
buahan, bunga.
5. Hubungan antara Manusia dengan Aktifitasnya
Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin
mengabadikan kegiatan tersebut dalam media berkaryanya. Karya menjadi sesuatu yang menarik
apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan
proporsi yang baik disertai dengan gelap terang yang tepat. Aktifitas manusia seperti kegiatan
menari, membajak sawah, berburu, jual beli di pasar, menggembala ternak, dan aktifitas lainnya.
6. Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal
Ide, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar ataupun
saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul dibenak perupa kadang diwujudkan dalam
suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surealisme.
Karya seni rupa yang dibuat pada dasarnya tidak dapat dijumpai di alam nyata.
Adapun jenis karya seni jenis karya seni rupa tiga dimensi selalu menggunakan tema-
tema diatas sebagi acuannya dalam berkarya seni. Berikut adalah beberapa jenis karya seni rupa
tiga dimensi:
1. Seni Kriya
Kriya merupakan karya seni yang menggunakan hand skill atau keterampilan tangan dan
memperhatikan segi kebutuhan fisik dan segi keindahan sehingga kriya sering dikatakan
sebagai seni kerajinan. Karya seni kriya ada
yang digunakan sebagi benda hias atau
dekorasi. Namun, kebanyakan digunakan
sebagai karya seni rupa terapan siap pakai
seperti furniture, benda mainan seperti
boneka. Kriya juga memiliki beragam jenis
seperti seni kriya kayu, seni kriya tekstil, seni
kriya keramik, seni kriya logam, seni kriya
kulit dan seni kriya batu.
2. Patung
Salah satu seni rupa 3 dimensi yang
paling terkenal adalah patung. Pada awalnya
patung diartikan sebagai benda tiruan yang
berbentuk manusia atau binatang yang
dibuat dengan cara dipahat. Namun dalam
perkembangannya bentuk patung tidak
hanya terbatas pada bentuk manusia atau
binatang saja, akan tetapi dapat berbentuk
apa pun asal memiliki keindahan dan nilai
seni yang tinggi. Patung biasa dibuat dengan media batu, kayu, logam dan dapat dilihat dari
segala arah mata memandang. Patung mempunyai panjang, lebar dan tinggi dan terbuat dari
benda padat dan lunak. Kebanyakan orang membuat patung dibuat serupa dengan binatang,
manusia, dan bentuk lainnya. Berdasarkan fungsinya patung dikelompokkan menjadi enam,
yaitu patung religi, patung arsitektur, patung monumental, patung kerajinan, patung
dekorasi/hiasan, dan patung seni. Berdasarkan bentuknya patung dapat dikelompokkan
menjadi empat, yaitu patung tubuh, patung dada, patung kepala, dan patung torso.
3. Keramik
Karya seni rupa keramik merupakan
cabang seni yang bersifat tradisional sampai
kontemporer atau perkembangan seni yang
terkena dampak modernisasi. Seni keramik
mempunyai fungsi antara lain sebagai
kerajinan dengan menggunakan bahan
utama dari tanah liat yang harus melalai
proses dipijit, putar, butsir, pilin sampai
pembakaran dan glasir.
Karna tanah liat mempunyai sifat yang plastis, maka dibutuhkan teknik yang khusus dan
unik dalam pengolahan sampai penanganannya. Proses inilah yang mempunyai rangkaian
yang panjang dan mempunyai tahapan-tahapan kritis. Kritis disini karena tahapan dalam
membuat keramik mempunyai bnayak resiko dengan kegagalan. Kualitas sebuah keramik
dinilai dari prosesnya, terbukti sampai saat ini seni keramik berkembang dengan sangat pesat
dengan bermacam model dan harga jual yang tinggi, seperti guci dan hiasan dinding.
4. Arsitektur
Arsitektur merupakan seni rupa 3 dimensi
dan ilmu merancang bangunan, mencakup
membangun keseluruhan mulai dari level
makro seperti perencanaan kota, perancangan
kota, arsitektur lansekap sampai ke level mikro
seperti desain bangunan, desain
perabot dan desain produk. Sebagai suatu
bagian dari seni, arsitektur masih memegang
prinsip-prinsip keindahan yang merupakan dasar dari bidang seni, seperti kesatuan,
keseimbangan, keserasian dan irama juga digunakan dalam aristektur. Hasil dari arsitektur
merupakan perwujudan dari nilai seni.
SOAL LATIHAN 10
1. Jika perupa mengambil pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan,
perkotaan, binatang sebagai objek berkarya, maka si perupa sedang memakai tema hubungan . . .
a. Manusia dengan diri sendiri d. Manusia dengan kegiatannya
b. Manusia dengan orang lain e. Manusia
c. Manusia dengan alam sekitar
2. Tema berkarya seni yang mengambil ide atau gagasan dari mimpinya adalah . . . .
a. Manusia dengan diri sendiri d. Manusia dengan kegiatannya
b. Manusia dengan orang lain e. Manusia
c. Manusia dengan alam sekitar
3. Jenis karya seni rupa tiga dimensi yang dilakukan dengan proses pembakaran adalah . . . .
a. Keramik b. Patung c. Kriya d, Seni bangunan e, seni pahat
4. Karya seni rupa tiga dimensi yang dapat berdiri pada sisinya tanpa bantuan penopang adalah . . . .
a. Keramik b. Patung c. Kriya d, Seni bangunan e, seni pahat
KEGIATAN BELAJAR 11
NILAI ESTETIS KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI (lanjutan materi berada pada buku paket
halaman 47 sampai 48 )
Pembelajaran seni tidak terlepas dari persoalan estetika dan keindahan. Estetika identik dengan
seni dan keindahan. Pendapat ini tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya tepat. Pembicaraan tentang estetika
tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap dipandang mata. Sehingga sebagai pengamat
seni, kita tidak seenaknya memberikan penilaian buruk, tidak pantas dan sebagainya jika karya itu tidak
terlihat indah dari luar. Karena keindahan juga dapat dilihat dari latar belakang penciptaan karya itu. Nilai
estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat obyektif dan subyektif
Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu
sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa
tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan obyek yang
membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsurunsur visual inilah yang
mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Nilai estetis subyektif, keindahan seni rupa tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh
mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Ketika
sesorang melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, dan tidak dapat menemukan
nilai estetis dari penataan unsur rupa karya tersebut. Sehingga kamu tidak tertarik terhadap karya
tersebut, dan sebaliknya jika kamu dapat menemukan penataan unsur rupa pada karya tersebut
kamu jadi merasa tertarik dan senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya walaupun
kamu tidak tau objek apa yang ditunjukkan karya tersebut.. Oleh sebab itu penilaian secara
subjektif setiap orang dapat berbeda-beda.
Estetika dapat dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk memahami nilai-nilai estetika
yang dipergunakan dalam karya seni terdapat nilai bahwa estetika terdiri dari:
Ini ada salah satu pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Clive Bell, yang berpendapat bahwa,
"keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya sendiri telah memiliki pengalaman
sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam satu benda atau karya Seni tertentu dengan getaran atau
rangsangan keindahan".
Kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud
objeknya maupun unsur-unsur rupanya.
Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna, garis, bidang dan bentuk.
Unsur-unsur rupa itu digunakan selain untuk memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya seni
rupa tiga dimensi ini dapat saja memiliki makna simbolik. Garis tebal, garis tipis, garis lurus, garis
lengkung memiliki makna simbolik yang berbeda-beda. Makna-makna simbolik ini mungkin saja
berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Dalam pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam
karya seni rupa baik wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya. Misalnya merah adalah simbol
keberanian. Patung katak sebagai simbol pemanggil hujan. Patung kuda sebagai simbol kegagahan,
dan lain sebagainya. Dalam cerita sering digunakan beberapa jenis hewan untuk melambangkan sifat-
sifat tertentu. Misalnya, simbol kancil melambangkan makna cerdik, lincah dan banyak akal. Serigala
seringkali digunakan untuk melambangkan keserakahan dan kelicikan. Lain lagi dengan keledai yang
digunakan untuk melambangkan kemalasan dan kebodohan. Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai
pada karya dua dimensi maupun tiga dimensi. Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah karya seni
rupa tiga dimensi yang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. Kebiasaan untuk membuat patung,
tugu dan monumen yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak jaman dahulu. Tugu
dan monumen ada yang terbuat dari batu dan logam. Biasanya berukuran besar dan dibangun untuk
memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.
SOAL LATIHAN 11
KEGIATAN BELAJAR 12
TUGAS LATIHAN 12
1. Buatlah sebuah karya seni rupa tiga dimensi dengan menggunakan melihat objek langsung!
7. Teknik Anyaman
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpang
tindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan anyam, sehingga menjadi suatu karya anyaman.
Bahan yang digunakan pada teknik anyaman antara lain bambu, rotan, dan lain-lain.
8. Teknik bubur Kertas
Teknik bubur kertas merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan dasar bubur Kertas, biasanya di
buat Topeng, Boneka yang dibuat dengan cara merendam dan menghacurkan kertas hingga
menjadi bubur.
TUGAS LATIHAN 13 SAMPAI 14
1. Lanjutkan membuat karya seni rupa tiga dimensi dengan menggunakan melihat objek langsung pada
pertemuan sebelumnya dengan memilih salah satu teknik berkarya seni rupa 3 dimensi!
SALAH SATU PROSEDUR MEMBUAT SENI RUPA 3 DIMENSI DENGAN KERTAS BUBUR