Anda di halaman 1dari 36

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Kodi


Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Wajib)
Kelas/Semester : X/ 1
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 Pertemuan)

KOMPETENSI INTI
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar Indikator


Kompetens Pencapaian
Kompetens
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan 3.4.1 Menelaah struktur teks
teks eksposisi eksposisi yang dibaca.
3.4.1 Menelaah kebahasaan teks
eksposisi yang dibaca
4.4 Mengonstruksi teks eksposisi dengan 4.4.1 Menentukan gagasan pokok dan
memerhatikan isi (permasalahan, argumen, gagasan penjelas.
pengetahuan, dan rekomendasi). 4.4.2 Menyusun teks eksposisi dengan
memerhatikan isi (permasalahan,
argumen, pengetahuan, dan
rekomendasi), struktur, dan aspek
Kebahasaan
B. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu menelaah struktur teks eksposisi yang dibaca


2. Peserta didik menelaah kebahasaan teks yang dibaca
3. Peserta didik mampu menentukan gagasan pokok dan gagasan penjelas.
4. Peserta didik menyusun teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan,
argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur, dan aspek kebahasaan

C. Materi Pembelajaran
Faktual : Contoh teks
eksposisi Konseptual :
1. Pengertian teks eskposisi
2. Fungsi teks eksposisi
3. Struktur teks eksposisi
4. Kaidah kebahasaan teks eksposisi
Prosedural : Langkah-langkah menyusun teks
eksposisi
D. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery learning dan Problem based learning
Metode Pembelajaran: Diskusi,tanya jawab, penugasan
E. Media Pembelajaran
Pertemuan daring : laptop, android, whatsapp group, Sumber Belajar
Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X, Kemendikbud
2013 Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X, Kemendikbud
2013

F. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan ke-1 ( 2x45 menit Daring dengan metode


discovery learning)

Pertemuan ke-1 ( 2x45 menit Daring dengan metode discovery learning)

IPK : 3.4.1 Menemukan struktur teks eksposisi yang dibaca.


3.4.2 Menemukan kebahasaan teks yang dibaca
Kegiatan Pendahuluan (10
Menit)
1. Peserta didik menjawab salam pembuka, berdoa untuk memulai
pembelajaran, dicek kehadirannya oleh guru, dan mengondisikan diri untuk
siap belajar baik secara fisik maupun psikis melalui aplikasi google meet.
2. Peserta didik dalam bimbingan guru mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman belajar pada
pertemuan sebelumnya.
3. Peserta didik mencermati penjelasan guru berkaiatan dengan kompetensi
dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, dan cakupan
materi yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti (70 Menit )


Sintak Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation 1. Guru membentuk kelompok (terdiri dari 2-
(stimullasi/pemberia 3 anggota)
n rangsangan) 2. Guru menyajikan contoh teks eksposisi
3. Peserta didik menyaksikan dan memahami
tayangan power point yang menampilkan
teks Teks eskposisi “Pembangunan dan
Bencana Lingkungan”
4. Guru memberikan Pertanyaan stimulus
mengenai unsur dan dan kaidah
kebahasaaan yang terdapat pada teks

Problem statemen Guru meminta setiap kelompok untuk


(pertanyaan/identifikas mengidentifikasi unsur dan kaidah kebahasaan
i teks eksposisi dari teks yang ditampilkan
masalah)
Data collection 1. Peserta didik mengamati dengan seksama
(pengumpulan data) teks “Pembangunan dan Bencana
Lingkungan ”
2. Peserta didik mencatat semua informasi
tentang struktur dan kaidah kebahasaan
teks eksposisi dengan tulisan yang rapi
dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.

Data processing 1. Guru memberikan tugas kepada peserta


(pengolahan Data) didik untuk menelaah struktur dan kaidah
kebahasaan teks eksposisi “Pembangunan
dan Bencana Lingkungan”
2. Peserta didik mendiskusikan temuan
masing-masing dengan berdiskusi dengan
tetap memerhatikan aspek kerja sama,
menghargai pendapat teman, dan
memerhatikan kesantunan berbahasa
3. Peserta didik menuliskan struktur dan
kaidah kebahaasaan yang ditemukan di
LKPD

Verification (pembuktian) 1. Pesrta didik mempresentasikan hasil


diskusinya dan kelompok lainnya
menanggapi dengan menggunakan bahasa
yang santun
Generalization 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
(menarik kesimpulan) tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan yaitu berkaitan dengan struktur
dan kaidah kebahasaan teks eksposisi
2. Guru memberikan penguatan terhadap
jawaban peserta didik, dan memberikan
apresiasi kepada proses dan hasil
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta
didik.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


1. Peserta didik merefleksi penguatan materi dari guru dengan membuat catatan
penguasaan materi.
2. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran untuk materi pertemuan
selanjutnya yang disampaikan guru melalui voice note whatsapp group.
3. Peserta didik dan guru berdoa mengakhiri kegiatan belajar mengajar

Pertemuan ke-2 ( 2x45 menit Daring dengan metode problem based learning)

IPK : 4.4.2 Menyusun teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan rekomendasi), struktur, dan aspek kebahasaan.
Kegiatan Pendahuluan (10
Menit)
1. Peserta didik menjawab salam pembuka, berdoa untuk memulai
pembelajaran, dicek kehadirannya oleh guru, dan mengondisikan diri
untuk siap belajar baik secara fisik maupun psikis melalui aplikasi google
meet.
2. Peserta didik dalam bimbingan guru mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman belajar pada
pertemuan sebelumnya.
3. Peserta didik mencermati penjelasan guru berkaiatan dengan kompetensi
dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, dan cakupan
materi yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti (70 Menit )


Sintak Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1. Guru membentuk 2 kelompok diskusi
2. Peserta didik duduk berdasarkan
kelompoknya
3. Peserta didik diajak brainstorming tentang
Orientasi peserta didik hal yang telah diamati di lingkungan
pada masalah sekitar dan akan ditulis menjadi teks
eksposisi.

1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk


memahami masalah nyata yang telah
diamati dilingkungan sekitar, yaitu
mengidentifikasi apa yang mereka ketahui,
apa yang perlu mereka ketahui, dan apa
yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan
Mengornisasikan peserta didik masalah.
untuk belajar 2. Peserta didik berbagi peran/tugas untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
. 3. Peserta didik ditugasi untuk menulis
gagasan pokok atau informasi penting dari
permasalahan yang diamati
4. Peserta didik ditugasi untuk
mengembangkan gagasan pokok yang
telah ditulis menjadi teks eksposisi yang
utuh

1. Guru memantau keterlibatan peserta didik


dalam mengumpulkan data
Membimbing 2. Guru membimbing peserta didik
penyelidikan individu melakukan pengumpulan data/informasi
maupun kelompok (pengetahuan, konsep, teori) melalui
berbagai macam cara untuk menemukan
berbagai alternatif penyelesaian terkait
meyusun teks eksposisi
1. Guru memantau keterlibatan peserta didik
dalam mengumpulkan data
2. Guru membimbing peserta didik
Membimbing melakukan pengumpulan data/informasi
penyelidikan individu (pengetahuan, konsep, teori) melalui
maupun kelompok berbagai macam cara untuk menemukan
berbagai alternatif penyelesaian terkait
meyusun teks eksposis

1. Guru memantau diskusi dan membimbing


peserta didik dalam penyusunan teks
eksposisi
2. Peserta didik melakukan diskusi dalam
menulis gagasan pokok atau informasi
Mengembangkan penting dari permasalahan yang diamati
dan menyajikan hasil 3. Peserta didik mengembangkan gagasan
karya pokok yang telah ditulis menjadi teks
eksposisi yang utuh
4. Peserta didik mempresentasikan hasil
tulisannya dan kelompok lain
menanggapinya

1. Peserta didik bersama guru membuat


kesimpulan tentang kegiatan
mengonstruksi teks eksposisi dengan
Menganalisis dan memperhatikan
mengevaluasi proses isi
pemecahan masalah (permasalahan,argumen,pengetahuan,
rekomendasi)
2. Guru memberikan apresiasi kepada proses
dan hasil pembelajaran yang dilakukan
oleh peserta didik.
3. Guru memberi kesempatan siswa untuk
memperbaiki hasil pekerjaannya, dan
membuat jadwal pengumpulan tugas

Kegiatan Penutup (10 Menit)


1. Peserta didik merefleksi penguatan materi dari guru dengan membuat catatan
penguasaan materi.
2. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran untuk materi pertemuan
selanjutnya
3. Peserta didik dan guru berdoa mengakhiri kegiatan belajar mengajar

G. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian sikap
Teknik penilaian : observasi
Bentuk Penilaian : lembar pengamatan
2. Penilaian spengetahuan
Teknik penilaian : penugasan
Bentuk Penilaian : lembar penugasan
3. Penilaian keterampilan
Teknik Penilaian : tes
praktik
Bentuk penilaian : lembar penugasan
Bondo Kodi, 2 Oktober 2021
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Kodi Guru Mata Pelajaran,

Ahmad Abubakar, S.Pd.,M.Pd Naomi Ina


Bebe,, S.Pd. NIP 19710110 200312 1 010
Lampiran 1
MATERI AJAR

A. Menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi


Pada modul sebelumnya, kita sudah mempelajari isi teks eksposisi. Nah, berarti kalian
sudah mendapat gambaran tentang suatu teks eksposisi. Sekarang marilah kita
mempelajari struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi.
Setiap teks memang memiliki struktur dan kaidah kebahasaan agar penyusunan
teks jauh lebih baik dan benar. Seperti halnya teks eksposisi, dimana ada struktur dan
kaidah pada saat pembuatan maupun penyusunan teksnya. Struktur dan kaidh
kebahasaan teks eksposisi tentunya sangat penting sekali pada saat pembuatan
teksnya.
Bacalah contoh teks eksposisi berikut!
Pembangunan dan BencanaLingkungan

Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam
masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan
sumberdaya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat
alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan
alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumberdaya alam dan polusi
yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan
tersebut.
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan
yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak
berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat
ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi
kebutuhannya.
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari
harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah
satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi
penebangan hutan seluas
3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya
flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam
yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia.
Pada tahun 2005 - 2006 tercatat, telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana
tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana
tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan
pembangunan yang mengabaikankondisialam.
Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena
praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya,
banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak
pembangunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan.
Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air,
penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi
daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran draina sekota
yang tidak terencana dan tidak terawatt serta tumpukan sampah dan limbah di sungai.
Akhirnya debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak
terelakkan.
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi.
Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut,
setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
Sumber: www.buletinpilar.com
1. Struktur Teks Eksposisi

Teks eksposisi di atas dibangun berdasarkan struktur yang lengkap. Perlu anak-anak ketahui
ketahui struktur pada teks eksposisi di atas adalah sebagai berikut.
Teks eksposisi mempunyai struktur sendiri, yaitu pernyataan umum/tesis, rangkaian argumen, dan
penegasan umum/rekomendasi.

a. Tesis/Pernyataan Umum

Tesis atau pernyataan umum merupakan kalimat-kalimat yang memberikan gambaran umum
tentang permasalahan yang akan diangkat di dalam teks itu.

b. Rangkaian Argumen

Pada bagian rangkaian argumen penulis atau pembicara akan mengemukakan sejumlah pendapat
yang seringkali diperkuat dengan fakta-fakta.

c. Penegasan ulang/Rekomendasi

Bagian ini merupakan simpulan, dapat berupa penegasan ulang atau rekomendasi/saran atas
argumen-argumen penulis atau pembicara yang telah dikemukakan sebelumnya. Mungkin juga pada
bagian ini terkandung rekomendasi atau saran dari penulis.

Pehatikan jawaban teks eksposisi diatas :


Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah
lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan
yang utama adalah ledakan jumlah penduduk,
penipisan sumber daya alam, perubahan iklim
global, kepunahan
tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta
Tesis/
peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat
PernyataanPendap
dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi
at
karena jumlah populasi yang besar, konsumsi
sumberdaya alam dan polusi yang meningkat,
sedangkan teknologi saat ini belum dapat
menyelesaikan permasalahan tersebut.

Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut


disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak
memperhatikan kelestarian alam, atau disebut
pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya,
konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan
Argumentasi
manusia saat ini dengan mempertimbangkan
kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi
kebutuhannya.

Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada


saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan
penerapannya terutama terjadi di negara berkembang,
Argu mentasi
salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun
di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan
seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota
Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan
fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas
menggambarkan kehancuran alam yang terjadi
saat ini yang diikuti bencana bagi manusia.
Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana
banjir,

Argumentasi 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung


berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami.
Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh
perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan
kondisi alam .
Bencan aalam lain yang menimbulkan jumlah
korbanbanyak terjadi karena praktik
pembangunan yang
Argumentasi dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana.
Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari
2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan
kota yang mengabaikan kerusakan lingkungan dan
bencana alam.
Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta
ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi
daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini
diperparah dengan saluran drainasekota yang tidak
terencana dan tidak terawatt serta tumpukan sampah
dan limbah di sungai. Akhirnya debit air hujan yang
tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak
terelakkan.
PenegasanUlang Masalah lingkungan di atas merupakan masalah
danrekomendsi serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak
mungkin mengatasi keenam masalah utama
lingkungan tersebut, setidaknya harus dicarisolusi
untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi
2. Ciri Kebahasaan Teks Ekposisi
Perhatikan pilihan kata dan penggunaan kalimat dalam teks eksposisi yang berjudul
“Pembangunan dan Becana Lingkungan”. Teks tersebut ataupun teks eksposisi lainnya
memiliki kaidah-kaidah kebahasaan sebagai berikut.

1. Banyak Mengunakan kata teknis/ istilah yang sesuai dengan bidang permasalahan
yang dibahas. Penggunaan istilah tersebut membantu penulis atau pembicara
memperkuat gagasan yang disampaikan.
Contoh :
a. Iklim : kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi
dibumi maupun di planet lain
b. Polusi : pencemaran
c. Habitat :
 Tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelompok masyarakat.
 Tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan
dan hewan); lingkungan kehidupan asli.
2. Menggunakan kata-kata adjektiva
3. Contoh :
a. Serius :
 Sungguh-sungguh
 gawat, genting (karena menghadapi bahaya, risiko, akibat, dan
sebagainya yang mungkin terjadi)
b. utama : yang aling penting
c. besar : lebih dari ukuran sedang

4. Banyak terdapat perubahan jenis kata karena afiksasi (pengimbuhan).

Kata
Jenis Imbuhan Kata Dasar Jenis
Bentukan
penipisan nomina pe(N)-an tipis Adjektiva

5. Banyak menggunakan kalimat verbal, yaitu kalimat berpredikat verba. Kalimat lainnya,
kalimat nominal, kalimat berpredikat nomina, adjektiva, numeralia, atau adverbia, jarang
digunakan dalam teks eksposisi

Contoh

Jenis Kalimat
No Kalimat
Verbal
Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai Kalimat aktif
1.
masalah lingkungan yang serius. transitif
Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan
2. Kalimat aktif
kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti
transitif
bencana bagi manusia.
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah Kalimat aktif
3.
serius yang harus segera diatasi. intransitive
Enam masalah lingkungan yang utama tersebut
adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan
4. sumber daya alam, perubahan iklim global, Kalimat aktif
kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan intransitive
habitat alam, serta peningkatan polusi dan
kemiskinan.
B. MENGONSTRUKSI TEKS EKSPOSISI
Perlu kalian ketahui bahwa untuk memulai mengonstruksi sebuah teks eksposisi adalah sebagai
berikut!
a. Menentukan masalah
Penentuan masalah disertai dengan solusi-solusinya. Masalah itu berkaitan dengan
dengan kepentingan umum dan penting untuk dibahas solusinya. Masalah yang
disampaikan perlu kita kuasai agar memudahkan di dalam pembahasan ataupun dalam
penyelesaiannya.
Contoh: Kemacetan lalu lintas di jalan raya menjadi persoalan yang pelik.
b. Membuat kerangka
Memerinci masalah beserta argumen pendukungnya ke dalam suatu kerangka yang sesuai
dengan struktur teks eksposisi.
c. Mengumpulkan bahan
Teks eksposisi sangat memerlukan kelogisan dalam berargumen yang diperkuat oleh
fakta. keluasan wawasan dan penguasaan sejumlah fakta harus kita miliki. Untuk itu, kita
mengemukakan pengetahuan beserta fakta-fakta itu dari berbagai referensi, baik itu dari
buku, majalah, surat kabar, maupun internet.
d. Mempertimbangkan sasaran pembaca
Langkah ini tidak boleh kita abaikan sebab akan berpengaruh pada kedalaman dan
keluasan isi tulisan, termasuk pada pilihan kata yang kita gunakan. Tulisan yang
ditujukan pada pelajar (remaja), perlu lebih mendalam pembahasannya dibandingkan
dengan tulisan yang ditujukan pada anak-anak. Begitu pun dengan bahasanya, untuk
anak-anak harus lebih sederhana dibandingkan dengan bahasa untuk remaja ataupun
orang dewasa. Menulis Teks Eksposis
C. Menulis Teks Eksposisi
Masalah beserta kerangka teks eksposisi telah kita rancang, begitu pun dengan sumber-
sumber penunjangnya. Langkah berikutnya adalah menjadikan kerangka itu menjadi
sebuah teks yang lengkap dan utuh. Semua argumen yang kita miliki beserta pendapat-
pendapat dan faktafakta yang diperoleh dari berbagai sumber kita tuangkan ke dalam
sebuah teks yang lengkap. Mungkin pula dalam proses penyusunan teks kita
memasukkan pendapat para ahli dengan mengutip secara apa adanya. Bagian itu
kadang- kadang penting untuk menguatkan argumen kita sendiri sehingga teks itu
menjadi lebih meyakinkan.
1. Tugas Carilah topik yang menarik dan kuasai atau topik yang sedang hangat
terjadi, kemudian buat kerangka karangannya! Kalian dapat berdiskusi
bersama teman- teman.
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Melalui kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran Discovery Learning,kamu dapat
menganalisis struktur,e alam tek seksposisi dengan
kritis,bekerja sama, dan komunikatif selama proses
pembelajaran.
Mengidentifikasi struktur teks
eksposisi

Pembangunan dan BencanaLingkungan

Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang


serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah
penduduk, penipisan sumberdaya alam, perubahan iklim global, kepunahan
tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan
kemiskinan. Itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi
karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumberdaya alam dan polusi
yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh
praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut
pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan
adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan
kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat
ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama
terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai
contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi
penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas
kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya f lora dan fauna
langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran
alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia
Pada tahun 2005 - 2006 tercatat, telah terjadi 330 bencana
banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung
berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana
longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan
pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.
Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban
banyak terjadi karena praktik pembangunan yang
dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya,
banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat
dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang
mengabaikan pelestarian lingkungan.
Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah
pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah
resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan
saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak
terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai.
Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan
bencana banjir yang tidak terelakkan.
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah
serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak
mungkin mengatasi keenam masalah utama
lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi
untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
SOAL
Setelah kamu membaca teks tersebut, selanjutnya
kerjalah tugas di bawah ini!
1. Tentukanlah struktur teks struktur teks eksposisi
“Pembangunan dan Bencana Lingkungan!
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI


PENGETAHUAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kodi

Kelas/Semester : X/1

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia


3.4 Menganalisis 3.4.1 Menemukan struktur teks eksposisi yang
struktur dan dibaca.
kebahasaan teks 3.4.1 Menemukan kebahasaan teks eksposisi
eksposisi yang dibaca

Jangan Hanya Bergantung pada Vaksin

Namun terdapat sejumlah masalah mendasar dari kebijakan pemerintah tersebut.


Pertama, tugas dan fungsinya dapat tumpang tindih dengan Komite Penanganan Covid-
19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang sudah dibentuk oleh Presiden. Meskipun
masih sama-sama dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato,
keberadaan tim ini berpotensi menghambat birokrasi. Apalagi masyarakat juga belum
melihat hasil kerja nyata komite di lapangan.
Kedua, keberadaan tim tersebut juga berpotensi berbenturan dengan tugas
Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang dipimpin oleh Kementrian Riset dan
Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional. Selain menghasilkan rapid test (tes
cepat covid) dan ventilator, konsorsium ini juga sedang mengembangkan vaksin
Merah Putih bersama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institue. Sebetulnya,
pemerintah bisa saja cukup menugasi konsorsium ini untuk melaksanakan
instruksinya perihal percepatan pengembangan vaksin
Selain itu, ruang lingkup tim ini tidak terlalu jelas. Pembuatan vaksin yang
mumpuni pastinya memerlukan waktu yang tidak sedikit dan tidak boleh terburu-
buru. Misalnya, masyarakat tentunya tidak mau percepatan pengembangan vaksin
Merah Putih malah memicu pertanyaan dunia riset global akan kredibilitasnya yang
bahkan pemerintahnya saja terkesan tidak percaya dan membentuk tim lain untuk
melakukannya.
Kemudian, Pemerintah seharusnya sangat paham bahwa uji klinis tahap ketiga
adalah tahap paling penting dari perancangan vaksin atau obat. Uji klinis fase
terakhir ini tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa. AstraZeneca dan Universitas
Oxford bahkan terpaksa menghentikan uji klinis buatan mereka ketika menemukan
peserta uji klinis di Inggris mengalami efek samping yang serius. Sehingga, rasanya
tidak akan banyak yang bisa dilakukan oleh tim nasional bentukan Presiden ini.
Daripada hanya mengandalkan vaksin saja, sebaiknya pemerintah bisa
memperbaiki kapasitas pengetesan dan pelacakan pasien suspect. Melalui berbagai
pusat layanan kesehatan sebetulnya pemerintah dapat memperbaiki kualitas
pengobatan pasien dan kesiapan tenaga medis agar angka kematian pasien COVID-19
tidak terus meningkat.
Tanpa upaya terpadu yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, tumpuan
harapan pada satu solusi saja bisa dapat berujung pada masalah baru. Terutama jika
waktu pengembangan vaksin jauh lebih lama dari apa yang dijanjikan oleh
pemerintah. Pemerintah tidak boleh menyimpan semua telur dalam satu keranjang,
upaya pengendalian wabah secara holistik dan ketat harus tetap dilakukan melalui
berbagai sudut.

1. Analisislah struktur teks eksposisi Jangan Hanya Bergantung pada Vaksin!


2. Temukan kaidah kebahasaan pada teks eksposisi Jangan Hanya Bergantung pada Vaksin!
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kodi

Kelas/Semester : X/1

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia


4.3 Mengonstruksikan teks 4.3.1 Menentukan gagasan pokok dan
eksposisi dengan gagasan penjelas dalam teks eksposisi
memerhatikan isi 4.3.2 Menyusun teks Eksposisi
(permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan
rekomendasi), struktur dan
kebahasaan

1. Amatilah lingkungan sekitarmu dan identifikasilah berdasarkan apa yang kamu lihat, dan
kamu tahu
2. Kembangkanlah ke dalam teks eksposisi yang utuh dengan memerhatikan isi
(permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan
LAMPIRAN
3
Kunci Jawaban

1. Struktur teks eksposisi Jangan Hanya Bergantung pada Vaksin


Struktur Teks Paragra
f
Pengenalan isu/tesis 1
Argumentasi 2
3
4
5
6
Rekomendasi/penegasan 7
ulang

2. Kaidah kebahasaan pada teks eksposisi Jangan Hanya Bergantung pada Vaksin
a. Istilah Khusus
No Istilah Makn
a
1 Vaksin Bibit penyakit (misalnya cacar) yang sudah dilemahkan,
digunakan untuk vaksinasi
2 Pendemi Wajab yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi
wilayah geografis yang luas
3 Riset Penelitian
4 Birokrasi Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh
pegawaipemerintah karena telah berpegang pada
hierarki dan
jenjang jabatan;
5 Komite Sejumlah orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas
Tertentu
6 Ventilator Peralatan mekanik untuk menghasilkan putaran udara,
dapat berupa kipas angin tiup atau isap.
6 Konsorsium Himpunan beberapa pengusaha yang mengadakan usaha
Bersama
7 Inovasi Pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru
8 Virus Mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop biasa, hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron, penyebab dan penular
penyakit, seperti cacar, influenza, dan rabies
9 Holistic Secara keseluruhan
b. Kalimat verba transtif dan intransitive

No Kalimat transitif Kalimat intransitif


1 Pemerintah Kemudian, Pemerintah seharusnya sangat
mengandalka paham bahwa uji klinis tahap ketiga adalah
n ketersediaan vaksin sebagai jalan tahap paling penting dari perancangan
keluar dari pandemi ini vaksin atau obat.
2 Masyarakat juga belum melihat
hasil kerja nyata komite di
lapangan.
3 Konsorsium ini juga sedang
mengembangkan vaksin Merah
Putih bersama Lembaga Biologi
Molekuler Eijkman Institu
4 Pembuatan vaksin yang mumpuni
pastinya memerlukan waktu yang
tidak sedikit dan tidak boleh
terburu-buru
5 Pemerintah bisa
memperbaiki
kapasitas pengetesan dan
pelacakan pasien suspect
LAMPIRAN 4

RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

Penskoran
No Deskripsi Skor Skor
soal maksimal
Menjawab dengan benar 3 bagian struktur teks eksposisi 38
dengan tepat.
Menjawab dengan benar 2 bagian struktur teks 16
1 eksposisi dengan tepat 50
Menjawab dengan benar 1 bagian struktur teks eksposisi 4
dengan tepat.
Menemukan dengan benar 6 kebahasaan teks eksposisi 38
2 Menemukan dengan benar 3 kebahasaan teks eksposis 16 50
Menemukan dengan benar 1 kebahasaan teks eksposis 4
Jumlah 100
Skor

Rubrik Penilaian Kompetensi Keterampilan

Peskoran
No Deskripsi
soal Skor Skor
maksimal
Gagasan pendukung tepat dan menguatkan teks eksposisi 8-10
Gagasan pendukung cukup tepat dan cukup menguatkan 4-7
teks
1 Eksposisi 20
Gagasan pendukung kurang tepat dan kurang menguatkan 0-3
teks eksposisi
Merumuskan kalimat tesis dengan tepat 8-10
Merumuskan kalimat tesis kurang tepat. 4-7
2 Merumuskan kalimat tesis salah. 0-3 20

Argumen tepat dan lengkap. 8-10


Argumen tepat tapi kurang lengkap. 4-7
3 Argumen kurang mendukung tesis. 0-3 20

Merumuskan kalimat penegasan ulang dengan tepat. 8-10


Merumuskan kalimat penegasan ulang kurang tepat. 4-7
4 Merumuskan kalimat penegasan salah 0-3 20

Teks eksposisi menggunakan bahasa dan ejaan yang tepat. 8-10


Teks eksposisi menggunakan bahasa dan ejaan yang kurang 4-7
5 tepat. 20
Teks eksposisi menggunakan bahasa dan ejaan yang tidak 0-3
tepat
LAMPIRAN 4

RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

Penskoran
No Deskripsi Skor Skor
soal maksimal
Menjawab dengan benar 3 bagian struktur teks eksposisi 38
dengan tepat.
Menjawab dengan benar 2 bagian struktur teks eksposisi 16
1 dengan tepat 50
Menjawab dengan benar 1 bagian struktur teks 4
eksposisi dengan tepat.
Menemukan dengan benar 6 kebahasaan teks eksposisi 38
2 Menemukan dengan benar 3 kebahasaan teks eksposis 16 50
Menemukan dengan benar 1 kebahasaan teks eksposis 4
Jumlah 100
Skor

Rubrik Penilaian Kompetensi Keterampilan

Peskoran
No Deskripsi
soal Skor Skor
maksimal
Gagasan pendukung tepat dan menguatkan teks eksposisi 8-10
Gagasan pendukung cukup tepat dan cukup menguatkan 4-7
teks
1 eksposisi 20
Gagasan pendukung kurang tepat dan kurang menguatkan 0-3
teks eksposisi
Merumuskan kalimat tesis dengan tepat 8-10
Merumuskan kalimat tesis kurang tepat. 4-7
2 Merumuskan kalimat tesis salah. 0-3 20

Argumen tepat dan lengkap. 8-10


Argumen tepat tapi kurang lengkap. 4-7
3 Argumen kurang mendukung tesis. 0-3 20

Merumuskan kalimat penegasan ulang dengan tepat. 8-10


Merumuskan kalimat penegasan ulang kurang tepat. 4-7
4 Merumuskan kalimat penegasan salah 0-3 20

Teks eksposisi menggunakan bahasa dan ejaan yang tepat. 8-10


Teks eksposisi menggunakan bahasa dan ejaan yang kurang 4-7
5 tepat. 20
Teks eksposisi menggunakan bahasa dan ejaan yang tidak 0-3
tepat
EVALUASI

1. Bacalah kutipan teks eksposisi berikut!

Bencana tanah longsor, banjir bandang, dan limpahan air sungai yang kerap terjadi di
sejumlah daerah mengindikasikan rusaknya daerah aliran sungai (DAS). Kawasan hulu
hingga hilir perlu direhabilitasi pemerintah untuk mengatasi bencana hidrologi ini.
Pertumbuhan penduduk yang bermukim di daerah aliran sungai telah melemahkan daya
dukung lingkungan kawasan tersebut. Keberadaan manusia di kawasan hulu hingga hilir
DAS mendorong konversi hutan menjadi areal perkebunan dan pemukimam. Berkurangnya
areal vegetasi akan mengurangi daya serap air. Perubahan lahan menyebabkan terjadinya
kerusakan lingkungan berupa erosi dan longsor. Data Kementerian Pertanian dan
Kementerian pekerjaan Umum menunjukkan bahwa dari 458 DAS di Indonesia 282 dalam
kondisi kritis, 176 DAS juga berpotensi kritis. Kekritisan kawasan dilihat dari cakupan
vegetasi dan tingkaterosi.

Teks tersebut dapat diklasifikasikan teks eksposisi karena....


A. mengandung sebuah rekomendasi kepada pemerintah
B. mengungkapkan bencana banjir yang kerap terjadi
C. berisi pendapa tpenulis diikuti argumentasi
D. menjelaskan permasalahan banjir dan sebab-sebabnya
E. menjelaskan sebuah permasalahan
2. Bacalah kutipan teks di bawah ini untuk menjawab soal no 2, 3, dan 4
Bencana alam yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang
dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada
Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembagunan kota yang mengabaikan pelestarian
lingkungan. Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan SumberDaya Air, penyebab
utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan
tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainasekota yang tidak terencana dan tidak
terawatt serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi
menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan. Masalah lingkungan di atas merupakan
masalah serius yang harus segera di atasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah
utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya
kondisi bumi.

Argumen mendukung pendapat yang disampaikan penulis bahwa masalah lingkungan


merupakan masalah yang seriusterdapat pada kalimat …
A. Bencana alam yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan
yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana.
B. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.
C. Setidaknya harus dicarisolusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi
D. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak
pembagunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan.
E. Masalahlingkungan di atasmerupakanmasalahserius yang harussegera di atasi.
3. Bagian rekomendasi pada kutipan teks eksposisi Pembangunan dan Bencana Lingkungan
terdapat pada paragraf …
A. Paragraf pertama kalimat kedua
B. Paragraf kedua kalimat pertama
C. Paragraf kedua kalimat kedua
D. Paragraf kedua kalimat ketiga
E. Paragraf ketiga
4. Kalimat argumen yang berisikan fakta di dalam kutipan teks eksposisi Pembangunan dan
BencanaLingkungan terdapat dalam kalimat ….
A. Bencana alam yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan
yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana.
B. Banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007.
C. Debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.
D. Hal ini diperparah dengan saluran drainasekota yang tidak terencana dan tidak terawatt serta
tumpukan sampah dan limbah di sungai.
E. Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera di atasi.
5. Bacalah teks eksposisi berikut!
Anak yang terlalu sering menggunakan gawaiakan menjadi tidak peduli terhadap lingkungan
sekitar. Kemampuan dalam memahami perasaan orang lain juga berkurang karena seharusnya anak
lebih banyak pembelajaran secara konkret.
Kutipan di atas pada struktur teks eksposisi merupakan bagian...
A. tesis
B. orientasi
C. argumentasi
D. abstrak
E. penegasanulang
6. Kalimat di bawah ini menggunakan kata kerja mental, kecuali…
A. Tak menyangka, salah seorang siswa di samping saya juga memperhatikan percakapan
mereka.
B. Meskipun begitu, tidak sedikit juga orang yang Melakukan olahraga dengan salah hingga
berakhir di ranjang rumah sakit
C. Peristiwa tersebut mencerminkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap
berbahasa yang berbeda di Sekolah tersebut.
D. Proses tersebut melibatkan emosi, penalaran, dan keterampilan secara serempak dalam suatu
komunikasi edukatif.
E. Prasangka baik saya, bukannya mereka tidak memahami akan perlunya ketertiban berbahasa
di lingkungan sekolah.
7. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan. Kata
bercetak miring pada kalimat di atas merupakan konjungsi…
A. Kausalitas
B. Korelatif
C. Temporal
D. Pertentangan
E. Syarat
8. Cermatilah paragraph berikut ini dengan saksama!
Kita cermati berbagai sisi dan . . . lain dari pengalaman baru itu. Di antaranya agar masyarakat
dan pemerintah, termasuk pemimpin masyarakat, menangkap dan memahami perubahan dan
pengaruh kehadiran . . . informasi. Pemerintah dan masyarakat tak bisa bersikap lain, kecuali
menangkap perubahan serta pengaruh yang hadir serta berperannya aneka macamt eknologi dan
. . . baru itu.

Penulisan kata teknis yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang paragraf di atas adalah . . .
A. dimensi, tekhnologi, komunikasi
B. dimensi, tehnologi, komunikasi
C. dimension, teknologi, komunikasi
D. dimensi, teknologi, komunikasi
E. dimensi, teknologi, komunikation
9. Tentukan manakah kalimat di bawah ini yang bukan merupakan kalimat persuasif!
A. Para siswajustruharusmenunjukkankelastersendiridalamhalberbahasa.
B. Dengan makna tersebut, kata gua seharusnya ditujukan untuk penyebutan nama tempat,
seperti Gua Selarong, Gua Jepang, Gua Pemijahan, dan seterusnya; dan bukang ganti orang
(persona).
C. Penerepan perdagangan bebas masih perlu kita pertimbangkan dan Indonesia harus lebih
berhati-hati.
D. Sebaiknya dicarikan solusi yang tepat untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
E. Bencana tanah longsor, banjir bandang, dan limpahan air sungai yang kerap terjadi di
sejumlah daerah mengindikasikan rusaknya daerah aliran sungai.
10. Cermati kalimat berkut ini
Menurut beberapa penelitian, kesantunan juga melekat dengan kepribadian suatu bangsa ataupun
kelompok masyarakat.

Kata yang bercetak miring pada kalimat di atasbermakna…


A. Rujukan
B. Sebab-akibat
C. Persuasif
D. Imperatif
E. Kausalitas
Kunci Jawaban Soal Evaluasi

No Kunci Jawaban
1 C
2 D
3 E
4 B
5 A
6 B
7 C
8 D
9 E
10 A

Anda mungkin juga menyukai