Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH DETERGEN TERHADAP

KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA


Oleh:
Fitri Andrianingsih (13/X MIA 2)
Hanif Khoirul F (15/X MIA 2)
Laila Meika R (17/X MIA 2)
Mona Loshinta (19/X MIA 2)
Muhammad Syauqi (21/X MIA 2)
SMA N 1 WONOSARI
TAHUN AJARAN 2013/2014

LATAR BELAKANG

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di


suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan
air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia
dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan
manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan
sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Salah satu yang menyebabkan tercemarnya air adalah
penggunaan deterjen. Deterjen adalah pembersih sintetis yang
terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi, yang terdiri dari
bahan kimia yang dapat memberikan dampak negatif pada biota
yang hidup di laut ataupun sungai. Salah satu biota yang
merasakan dampak dari penggunaan deterjen tersebut adalah
ikan. Banyak kasus yang kita dengar bahwa sering terjadi
kematian ikan akibat pencemaran air yang di sebabkan oleh
penggunaan deterjen oleh ulah manusia. Deterjen tersebut bisa
membuat ikan-ikan yang ada pada perairan menjadi terganggu,
pernafasan nya terganggu, bahkan bisa membuat ikan menjadi
mabuk dan akhirnya berujung pada kematian.
Ikan nila adalah salah satu jenis ikan yang hidup di
perairan tawar. Ikan nila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
hidup di air tawar; tubuhnya bersisik; mempunyai insang;
berwarna hitam keabu-abuan; dan ciri lain yang dimiliki oleh
ikan pada umumnya . Di Indonesia ikan nila banyak
dibudidayakan sebagai hewan peliharaan maupun diperjual
belikan sebagai konsumsi. Umumnya ikan nila tidak dapat
bertahan hidup di air yang tercemar dengan kadar pencemaran
yang cukup tinggi.

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengaruh detergen terhadap pernafasan ikan nila?

TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan kami
mengadakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
· Untuk mengetahui pengaruh deterjen terhadap pernafasan
ikan.
· Untuk membandingkan kecepatan pernafasan ikan di air
tercemar dengan air yang tidak tercemar (dalam air murni)

MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan tujuan dari penelitian di atas manfaat
mengadakan pratikum ini adalah sebagai berikut:
· Agar dapat mengetahui pengaruh detrejen terhadap pernafasan
ikan.
· Agar dapat membandingkan kecepatan pernafasan ikan di air
tercemar dengan air yang tidak tercemar (dalam air murni)

HIPOTESIS
Berdasarkan ilmu pengetahuan yang telah kami
peroleh, kami berpendapat bahwa:
· Ikan yang hidup di air tawar murni, akan tetap hidup secara
normal.
· Semakin banyak kadar detergen yang diujikan, maka semakin
sedikit kadar oksigen yang terkandung di dalam air, sehingga
ikan akan sulit untuk bernafas dan kemungkinan terburuk adalah
kematian pada objek penelitian (ikan nila)

EKSPERIMEN / PERCOBAAN
1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini kami lakukan pada hari Senin, 02 September
2013, pukul 16.00 WIB. Penelitian ini bertempat di rumah salah
satu anggota kelompok kami.
2. Langkah Penelitian
a. Alat dan bahan
Air, ikan nila (berukuran kecil), detergen, stopwatch, gelas aqua
bekas
b. Langkah-langkah
1) Sediakan 4 gelas aqua bekas yang telah diisi dengan air yang
sama banyaknya.
2) Masukkan satu ekor ikan kedalam masing-masing gelas.
3) Gelas 1 tidak diberikan perlakuan apa-apa.
4) Masukkan deterjen kedalam gelas 2, 3, dan 4 dengan
ketentuan perbandingan banyaknya detergen 2:3:4
5) Hitung kecepatan pernafas ikan pada masing-masing gelas
mulai dari masuknya detergen selama 1 menit
6) Hitung lagi kecepatan bernafas ikan setelah 10 menit selama
1 menit.
7) Lakukan berulang-ulang sampai setengah jam.
8) Amati apa yang terjadi dengan kondisi ikan setelah 1 jam
pengamatan.
9) Masukkan data kedalam tabel.
10) Bandingkan perbedaan dari ke empat perlakuan tersebut.
3. Variabel penelitian
a. Variabel terikat : kecepatan pernafasan ikan
b. Variabel bebas : kadar detergen
c. Variabel kontrol : jumlah air murni semula, jenis ikan,
waktu penelitian.
4. Hasil Penelitian
Jumlah pergerakan mulut ikan
No. waktu Gelas Gelas
Gelas I Gelas II III IV
1 0 menit 90 68 43 31
2 10 menit 88 12 7 -
3 20 menit 91 - - -
4 30 menit 89 - - -
Konsentrasi
- detergen 0 ml 10 ml 15 ml 20 ml
Tabel 1. Jumlah pergerakan mulut ikan tiap 10 menit
No. waktu Kondisi ikan
Gelas I Gelas II Gelas Gelas
III IV
1 0 menit O oOo oOo oOo
2 10 menit O Oo Oo o
3 20 menit O o o o
4 30 menit O o o o
Tabel 2. Kondisi fisik ikan

Keterangan:
O : sehat dan bergerak lincah
oOo : berenang melambat
Oo : berenang sangat lambat, insang berdarah,
mengeluarkan feses
o : ikan mati

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan, kami
dapat menyimpulkan bahwa:
1. Konsentrasi detergen sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup ikan nila.
2. Ikan yang ditempatkan di air murni tidak mengalami
kematian atau gejala-gejala yang menandakan akan mati.
3. Setelah dicemari oleh detergen, ikan mengalami hal-hal
sebagai berikut:
· Berenang melambat
· Insang berdarah
· Mengeluarkan feses
· Mati
4. Semakin banyak kadar detergen yang diujikan, menyebabkan
ikan lebih cepat mati.
Berdasarkan kesimpulan yang telah kami tarik, kami dapat
menyatakan bahwa hipotesis kami adalah benar.

Langkanya pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Umum (SPBU) di Lampung menyebabkan terjadinya antrian panjang. Antrean kendaraan bermotor
roda dua dan roda empat menjadi pemandangan di sejumlah SPBU, Senin (28/11).

Tak sedikit dari mereka, baik pemilik kendaraan roda dua maupun roda empat harus kecewa karena
premium habis. "Pasokan premium sering kali terlambat, akibatnya stok kosong. Bila pengiriman datang,
antrian panjangpun tak terhindarkan. Dan ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir," kata Haeqal, salah
seorang pengantri di SPBU Jukum Jaya, Lampung Tengah, Senin (28/11).

Menurut Haeqal, bila sudah sore hari, hampir di seluruh SPBU yang ada di sepanjang jalan lintas
Sumatera hingga ke kota Bandar Lampung habis premiumnya. "Kalau terus begini keadaannya, maka
kami sulit melakukan aktifitas. Kalau pun ditemukan, biasanya kami beli dari pengecer dengan harga yg
lebih tinggi dari di SPBU." ungkapnya.

Sejumlah pengantre lain juga mengaku kesulitan mencari BBM bersubsidi jenis premium setiap sore,
dan sejumlah SPBU di Bandarlampung selalu tutup lebih awal. "Susah mencari premium saat sore hari
karena stok sudah habis, dan hampir semua SPBU tutup," kata salah seorang pengendara motor, Erni
(22), saat ditemui di SPBU Jalan Diponegoro, Bandar Lampung.

Erni berharap pemerintah dapat bergerak cepat mengatasi hal tersebut. Erni juga tidak berkeberatan
apabila pemerintah menaikkan harga BBM. "Tidak masalah naik, asal tidak susah mendapatkannya
seperti saat ini," katanya.

Salah satu petugas di SPBU di jalan Diponegarao, Irwan mengatakan, stok Premium di tempatnya
mengalami kekosongan sejak Minggu dan baru tiba pada Senin pagi tadi, sehingga antrean kendaraan
yang hendak mengisi BBM bersubsidi itu tidak bisa dihindari. “Antrean pengendara untuk membeli BBM
bersubsidi disini terjadi sejak sebulan terakhir akibat stok BBM habis lebih cepat dibandingkan
sebelumnya,” ungkap Irwan.

Antrean juga telah terjadi di sejumlah SPBU Lampung Timur, Lampung Barat, Metro, Lampung Selatan,
Way Kanan, Pesawaran, dan Tanggamus.

Akademisi Universitas Lampung, Asrian Hendi Cahya mengatakan, seharusnya pemerintah dan
Pertamina melakukan transparansi informasi tentang penyebab antrian BBM bersubsidi tersebut, untuk
mencegah `panic buying` di kalangan konsumen. "Karena Panic buying itu menjadi salah
satu faktor penyebab persediaan premium di SPBU cepat habis dan terkesan terjadi kelangkaan,"
katanya.

Menurut Asrian, tdak adanya transparansi informasi mengenai pasokan premium dan
ketidaksesuaian antarainformasi yang disajikan di koran dengan fenomena yang dirasakan masyarakat
di lapangan, semakin memperkeruh suasana. Sehingga pemandangan antrian panjang kendaraan di
SPBU di seluruh Lampung untuk membeli BBM bersubsidi marak terjadi belakangan ini.

Solusi jangka pendek tersebut, lanjut Asrian, juga harus diikuti dengan solusi jangka panjang menaikkan
harga jual, agar pendistribusian BBM bersubsidi ke konsumen dapat tetap lancar dan optimal. “Kenaikan
premium saat ini merupakan hal yang wajar, selama mempertimbangkan daya beli masyarakat terhadap
bahan bakar bersubsidi tersebut,” jelasnya.

Asrian menjelaskan, agar tidak terjadi lonjakan kenaikan yang sama pada barang-barang pokok lainnya,
pemerintah perlu menerapkan pola yang tepat dalam metode kenaikan BBM tersebut. "Saya rasa pola
kenaikan yang diterapkan pada elpiji dapat juga diterapkan dalam mengatur kenaikan harga premium.
Pola yang dimaksud adalah merancang kenaikan premium secara perlahan dan dilakukan beberapa kali,
hingga dicapai angka penjualan premium ideal,” lanjut Asrian. (Dina Kristiana)

Anda mungkin juga menyukai