Oleh:
KELOMPOK 7
1. Abitya Rahmatika Refanis (170331614016)
2. Anggeline Meike Qurnia Putri (170331614006)
3. Faizatunnisa Subaidi (170331614014)
4. Khoirul Inayati (170331614066)
5. Putri Octaviani (170331614032)
OFFERING C
Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah Swt. karena
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami mampu menyelesaikan tugas makalah dengan
judul “ Pencemaran Oleh Mikroba dan Mikrobiologi Terapan “ sebagai salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan matakuliah Biologi untuk Kimia.
Dalam penyusunan tugas ini, kami mendapat bimbingan, arahan dan petunjuk dari Ibu
Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing matakuliah Biologi untuk
Kimia Offering C 2017 Universitas Negeri Malang. Oleh karenaya, sepatutnya kami
mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada beliau.
Akhirmya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalahn selain
mengucapkan terimakasih dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Dengan segala kesederhanaan tulisan ini, kami mengharapkan saran dan kritik
demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dan
atau komponen ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Pencemaran oleh mikrobiologi berarti suatu lingkungan yang dimasuki suatu atau
sekelompok mikroorganisme yang merubah keadaan awal dari lingkungan tersebut.
Tingkat pencemaran di lingkungan dapat diketahui tingkat kecemarannya dengan
menggunakan indikator pencemaran. Ada berbagai macam indikator yang digunakan. Tujuan
dari mengetahui tingkat pencemaran adalah supaya tahu bagaimana langkah-langkah
penanggulangan dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran oleh mikroba ini.
Ada berbagai jenis pencemaran oleh mikroorganisme. Mikroorganisme yang menjadi
agen pencemar membawa berbagai dampak buruk bagi kehidupan.mikroorganisme dapat
sampai pada lingkungan sehingga lingkungan menjadi tercemar melalui berbagai perantara.
Oleh karena itu,dengan mengetahui pengertian dan berbagai aspek pencemaran oleh
mikroorganisme diharapkan akan lebih berhati-hati dan dapat mencegahnya dengan tepat.
Dengan demikian makalah dengan judul “Pencemaran oleh Mikroba dan Mikrobiologi
Terapan” ini perlu dibahas lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, berikut ini dipaparkan
rumusan masalah dalm makalah.
1. Apakah yang dimaksud pencemaran lingkungan?
2. Apakah yang dimaksud dengan polutan?
3. Mengapa mikroorganisme menjadi penyebab pencemaran pada air, tanah, dan
udara?
4. Bagaimana konsep tentang indikator pencemaran beserta jenis-jenisnya?
5. Bagaimana peran mikroorganisme dalam lingkungan pangan, kesehatan, dan
pertanian?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, berikut ini dipaparkan rumusan
masalah dalm makalah.
Jenis pencemaran:
1. Pencemaran Air
Masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya
2. Pencemaran Udara
pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya bahan - bahan atau zat -
zat asing ke udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara
dari keadaan normalnya. Zat - zat asing tersebut mengubah komposisi udara
dari keadaan normalnya dan jika berlangsung lama akan mengganggu
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami, ada dua sumber utama kontaminasi tanah
yaitu kebocoran bahan kimia organik dan penyimpanan bahan kimia dalam
bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang
ditampung dalam suatu kolam besar yang terletak di atas atau di dekat sumber
air tanah.
B. POLUTAN
Polutan adalah Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap
lingkungan baik (Pencemaran Udara, Tanah, Air, dsb). Polusi atau pencemaran lingkungan
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan
kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di
udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek
merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal
2. Berada pada waktu yang tidak tepat
3. Berada pada tempat yang tidak tepat
2. Merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya
rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam
tubuh sampai tingkat yang merusak.
Polutan Udara
Polutan Udara adalah pencemaran akibat masuknya bahan atau zat asing, energi, dan
komponen lainnya ke udara. Zat-zat pencemar (polutan) yang ada di udara umumnya berupa
debu, asap, dan gas buangan hasil pembakaran bahan bakarfosil, seperti minyak dan batu bara
oleh kendaraan/alat transportasi dan mesin-mesin pabrik.Gas buangan yang mengandung zat
yang berbahaya, misalnya asap, karbon monoksida (CO), karbon dioksida (C02), sulfur
oksida (S02), nitrogen oksigen (NO, N02, NOx), CFC, dan sebagainya.
Asap adalah hasil pembakaran bahan organik yang tidaksempurna. Pembakaran hutan,
plastik, dan sampah organik akan menghasilkan asap yang berdampak langsung kepada
fungsi mata, saluran pernapasan, dan aktivitas manusia.
Karbon monoksida (CO) adalah suatu komponen yang bersifat tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak mempunyai rasa, yang terdapat dalam bentuk gas pada suhu di atas
192°C, mempunyai berat sebesar 96,9% dari berat air dan tidak larut dalam air.
CFC (Chloro fluoro carbon)CFC biasanya digunakan sebagai bahan pendingin pada
AC dan kulkas, CFC dipergunakan sebagai aerosol pada penyemprotan rambut,
pengharum, dan pembasmi serangga.
Sulfur oksida (SO) terutama disebabkan oleh dua komoponen gas yang tidak
berwarna, yaitu sulfur oksida (S02) dan sulfur trioksida (S03). Keduanya disebut
sebagai SOx. Sulfur oksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak
terbakar di udara, sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif.
Nitrogen oksida (NO JNitrogen oksida (NOx) adalah kelompok gas yang terdapat di
atmosfer yang terdiri atas gas nitrit oksida (NO) dan nitrogen oksida (N02).
Polutan Air
Keadaan air yang berpengaruh terhadap makhluk adalah suhu, kadargaram (salinitas), dan
tingkat kesamaan (pH) air. Kualitas air yang terganggu dapat dilihat atau ditandai dengan
adanya perubahan bau (menyengat), rasa (asam), dan warnanya (hitam pekat).Zat-zat
pencemar (polutan) yang berada di air, antaralain:
Logam berat dan senyawa kimia dari limbah pabrikyang dibuang ke sungai, kolam,
dan perairanlainnya.
Tumpahan minyak.
Polutan Tanah
Polutan Tanah adalah sebagai tempat makhluk hidup bagi organisme, sebagai hara dan air
bagi tumbuhan. Pada tanah yang subur proses-proses kehidupan tumbuhan, hewan, dan
mikroba tanah dapat berlangsung dengan baik. Keadaan tanah yang memengaruhi makhluk
hidup misalnya pH tanah, tekstur, kelembapan, dan kandungan unsur hara.Zat
pencemar/polutan yang berada di tanah antara lain berasal dari limbah industri, limbah rumah
tangga, hujan asam, tumpahan minyak, dan Iain-Iain. Benda-benda yang mencemari tanah
berupa benda padat seperti kertas, plastik, aluminium, kaleng, botol, dan benda cair, seperti
tumpahan minyak dan limbah cair pabrik.
Agen penyakit
Virus:
Rotavirus Diare pada anak
Virus Hepatitis A Hepatitis A
Virus Poliomyelitis Polio (myelitis anterior acuta
Bakteri:
Vibrio cholerae Cholera
Escherichia coli Diare/Dysenterie
Enteropatogenik Salmonella typhi Typhus abdominalis
Salmonella paratyphi Paratyphus
Shigella dysenteriae Dysenterie
Protozoa:
Entamuba histolytica Dysentrie amoeba
Balantidia coli Balantidiasis
Giarda lamblia Giardiasis
b. Pencemaran Udara
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi mikroba udara
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi mikroba udara adalah suhu atmosfer,
kelembaban, angin, ketinggian, dan lain-lain. Temperatur dan kelembaban relatif
adalah dua faktor penting yang menentukan viabilitas dari mikroorganisme dalam
aerosol. Studi dengan Serratia marcesens dan E. coli menunjukkan bahwa
kelangsungan hidup udara terkait erat dengan suhu. Pengaruh angin juga
menentukan keberadaan mikroorganisme di udara. Pada udara yang tenang, partikel
cenderung turun oleh gravitasi. Tapi sedikit aliran udara dapat menjaga mereka
dalam suspensi untuk waktu yang relatif lama. Angin penting dalam penyebaran
mikroorganisme karena membawa mereka lebih jauh.
Distribusi Mikroba di Udara
Belum ada mikroba yang habitat aslinya di udara. mikrooganisme di udara dibagi
menjadi 2, yaitu mikroorganisme udara di luar ruangan dan mikroorganisme udara di
dalam ruangan. Mikroba paling banyak ditemukan di dalam ruangan.
D. INDIKATOR PENCEMARAN
Indikator Pencemaran Lingkungan
a. Indikator Fisik
Indikator fisik yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya polusi udara adalah
sifat-sifat udara yang dapat diamati. Udara yang bersih seharusnya tidah berwarna dan tidak
berbau. Adanya warna atau bau pada udara menunjukkan adanya polutan. Meski demikian,
banyak polutan udara yang tidak berwarna dan tidak berbau sehingga sulit dideteksi secara
fisik.
b. Indikator Kimia
Papan ISPU dipasang dijalan utama berbagai kota besar di Indonesia untuk
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kualitas udara di wilayah sekitarnya.
Data yang ditampilkan pada papan ISPU merupakan hasil pemantauan konsentrasi rata-rata
berbagai polutan udara selama periode 24 jam, jenis polutan yang dipantau antara lain karbon
monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), ozon (O2) dan materi partikulat (debu).
c. Indikator Biologi
Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan di udara dapat
dijadikan indikator biologi. Lumut kerak merupakan simbiosis udara algee fotosintetik atau
cyanobakteria dengan fungi. Makhluk hidup ini dapat kamu temukan banyak menempel di
batang pohon atau di permukaan batuan. Lumut kerak terdiri atas beberapa kelompok yang
masing-masing memiliki tingkat sensitivitas berbeda terhadap polutan udara. Oleh karena itu,
keberadaan kelompok lumut kerak tertentu disuatu wilayah dapat menjadi indikator bagi
tingkat polusi udara di wilayah tersebut.
Sifat-sifat air, seperti kekeruhan, bau, warna, dan suhu, dapat menjadi indikator bagi
polusi. Air yang bersih seharusnya jernih (tidak keru), tidak berbau, tidah berwarna dan
suhunya relatif sedang. Perubahan pada sifat-sifat fisik, air bersih yang tersebut di atas
menandakan air telah tercemar polutan. Tingkat kekeruhan air berhubungan dengan
konsentrasi partikel pada yang tersusupensi dalam air. Kekeruhan air dapat diukur secara
sederhana menggunakan alat yang disebut cakram Secchi. Cakram Secchi ditandai dengan
warna hitam dan putih. Kedalaman air dimana cakram masih dapat dilihat dengan jelas
menunjukkan tingkat penetrasi cahaya pada perairan tersebut. Bau dan warna air dapat
diamati secara langsung, sedangkan suhu dapat diukur dengan termometer. Adanya bau dan
warna atau perubahan suhu ekstrim pada air dapat menunjukkan keberadaan senyawa kimia
atau polutan tertentu dalam air.
b. Indikator Kimia
Kandungan senyawa kimia dalam air dapat menjadi indikator terjadinya pencemaran
air. Berikut ini beberapa contohnya :
- Kandungan Nutrisi
Nutrisi yang terlarut diair seperti unsur nitrogen, fosfor dan karbon dibutuhkan untuk
pertumbuhan organisme fotosintetik diperairan. Masukkan sampah organik atau larian pupuk
pertanian yang menggunakan bahan nitrogen dan fosfor akan meningkatkan kandungan
nutrisi di perairan. Kandungan nutrisi di perairan yang terlalu tinggi dapat menjadi salah satu
penyebab polusi air yang membahayakan berbagai biota air.
Keberadaan logam berat dan air, seperti timbal, merkuri, sianida, dan kadmium,
menunjukkan telah terjadi polusi air. Kandungan logam berat dalam air melebihi baku mutu
dapat berdampak negatif bagi biota air dan kesehatan manusia.
Oksigen dibutuhkan oleh kebanyakan biota air. Pengukuran oksigen terlarut akan
menunjukkan volume oksigen yang terlarut di air. Masuknya zat polutan, seperti buangan
pupuk atau sampah organik, dapat menurunkan volume oksigen terlarut. Jumlah oksigen
terlarut di air sebaiknya antara 4,0 hingga 12,0 mmg/l.
BOD sangat berhubungan dengan DO. BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
makhluk hidup di dalam air untuk kebutuhan repirasinya. Semakin rendah kadar oksigen
terlarut (DO) dalam air, semakin tinggi kadar BOD dalam air tersebut. Pengukuran terhadap
BOD secara tingkat langsung menunjukkan kadar DO.
- pH
Nilai pH air menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan air. Nilai pH air yang normal
adalah antara 6,5 hingga 9,0. Masuknya polutan yang sifat asam dapat menurunkan nilai air
dengan ekstrim (sangat asam atau sangat basah).
c. Indikator Biologi
Jumlah dan susunan dalam air sangat berhubungan dengan tingkat polusi air.
Beberapa fitoplankton, seperti diatom dan dinoflagelata dan zooplankton dari kelompok
rotifera, rentan terhadap polutan sehingga keberadaannya di perairan mengindikasikan
kondisi air yang cukup bersih. Sebaliknya keberadaan protozoa parasit dan bakteri koliform
dalam air mengindikasikan telah terjadi polusi air.
Tujuan jumlah bakteri koliform pada perairan menunjukkan bahwa perairan tersebut
telah tercemar kotoran manusia dan hewan. Keberadaan bakteri koliform pada perairan dapat
mengindikasikan adanya mikroorganisme patogen, seperti protozoa parasit, bakteri patogen
dan virus, yang juga biasa terdapat pada manusia dan hewan.
a. Indikator fisika
Contoh indikator fisik yang menunjukkan kualitas tanah, antara lain warna tanah,
kedalaman lapisan atas tanah, kepadatan tanah, porositas dan tekstur tanah, dan endapan pada
tanah. Berbagai polutan tanah dapat merubah sifat-sifat fisik tanah sehingga menurunkan
kualitasnya.
b. Indikator Kimia
Salinitas, kandungan senyawa kimia organik, pH, fosfor, nitrogen, logam berat, dan
radioaktif merupakan contoh indikator kimia bagi tingkat polusi tanah. Nilai pH yang terlalu
tinggi atau rendah dan salinitas serta kandungan berbagai senyawa kimia yang terlalu tinggi
mengindikasikan telah terjadi polusi tanah.
c. Indikator Biologi
Cacing tanah merupakan salah satu indikator biologi pada pengukuran tingkat polusi
tanah. Keberadaan cacing tanah dapat meningkatkan kandungan nutrisi pada tanah yang akan
menyuburkan tanah. Populasi cacing tanah dipengaruhi oleh kondisi tanah habitatnya, seperti
kondisi suhu, kelembapan, pH, salinitas, aerasi dan tanah. Polusi tanah akan menyebabkan
perubahan kondisi tanah yang dapat mengakibatkan kematian pada cacing tanah.
1. Antibiotik
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan
berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di sekitarnya.
Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara
tertentu. Pembuatan antibiotik dilakukan dengan fermentasi.
2. Vaksin
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan
aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh
infeksi oleh organisme lain. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang
telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa
organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa
virus, dsb). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan
untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau
toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel
degeneratif (kanker).
Contoh vaksin yang mudah dikembangkan adalah pembuatan virus polio inaktif.
3. Hormon Insulin
Rekayasa DNA dapat digunakan untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon
yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan
testosteron. Contohnya adalah hormon insulin manusia yang dihasilkan dengan
bantuan Escherechia coli. Produksi insulin dapat dilakukan dengan cara
mentransplantasikan gen-gen pengendali hormon tersebut ke plasmid bakteri.
3. Mikrobiologi Pertanian