NIM:043041264
Prodi:Sosiologi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan
memperkuat pendidikan bela negara di perguruan tinggi, khususnya bagi mahasiswa
baru. Aksi bela negara bisa diterapkan dengan berbagai cara di masa orientasi
mahasiswa, tak harus dengan wajib militer.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa), Kemendikbud,
Ismunandar mengatakan, materi-materi aksi bela negara, tidak harus
diimplementasikan dalam bentuk wajib militer. Sebab tantangan yang dihadapi
perguruan tinggi saat ini lebih kepada persaingan global di tingkat teknologi dan
inovasi.
“Peningkatan kualitas dari itu tentu akan kita lihat, perlu dilakukan dari waktu ke waktu
karena tantangan mahasiswa di era berbeda dan tantangan zaman berbeda tentu
peningkatan kualitas harus lebih ditingkatkan,” tutur Ismunandar di Kantor
Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu 13 November 2019.(diambil
darihttps://www.medcom.id)
Dalam rumusan Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945 Menyatakan “Setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”. Setiap warga negara juga berhak
dan wajib ikut serta dalam pertahanan negara sebagaimana tercantum dalam Pasal 30
Ayat 1 bahwa; “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”
Selanjutnya, UU No.3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara menjelaskan bahwa upaya
bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh rasa kecintaannya
kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjaga kelangsungan
hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran,
tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Konsep bela negara dapat diuraikan secara fisik maupun non fisik. Secara fisik, yaitu
dengan cara mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela negara
secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Sedangkan, bela negara
secara non fisik dapat didefinisikan sebagai “segala upaya untuk mempertahankan
negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa
dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara”.
Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk
berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara, kelangsungan hidup dan
yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Sikap dan perilaku bela
negara dilandasi oleh nasionalisme dan patriotisme dari setiap warga negara.
Demi mewujudkan kelanggengan Negara Republik Indonesia dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara, maka penanaman bela Negara pada warga negara menjadi titik
sentral yang perlu dibina dan dikembangkan. Melalui kualitas warga negara yang
unggul bangsa Indonesia dapat melaksanakan pembangunan berkelanjutan maupun
mengatasi aneka bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang
bersumber baik dari dalam maupun luar yang langsung ataupun tidak langsung
membahayakan identitas, integrasi
dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah upaya bela negara masih dibutuhkan?
2. Bagaimana perwujudan pembelaan negara yang harus dilakukan oleh mahasiswa?
3.Apa saja upaya bela negara yang bisa dilakukan oleh mahasiswa saat ini?
4.Mengapa Pendidikan Bela Negara dirasakan sangat penting?
5. Alasan mengapa Bela Negara itu penting dilakukan oleh warga Negara Indonesia?
6.Bagaimana Pelaksanaan Pendidikan Bela Negara yang dilakukan oleh Pemerintah?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bela Negara
Membela Negara Indonesia adalah hak dan kewajiban dari pada setiap warga negara
Indonesia. Dikutip dalam Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945 bahwa “Setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Setiap warga negara juga berhak
dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara. Selanjutnya dalam Pasal 30 Ayat 1 UUD
1945 bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara”. Berdasarkan kutipan kedua pasal tersebut dapat
disimpulkan bahwa usaha pembelaan dan pertahanan negara merupakan hak dan
kewajiban setiap warga negara Indonesia. Produk turunannya adalah peraturan
Perundang-undangan No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat 1
menyebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”.
Penjelasan UU No. 3 Tahun 2002 tentang pembelaan negara menyatakan bahwa upaya
bela negara adalah sikap dam perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban
dasar menusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam
pengabdian kepada negara dan bangsa.
B. Konsep Bela Negara
Konsep bela negara dapat diuraikan secara fisik dan nonfisik. Secara fisik yaitu dengan
cara “memanggul senjata” mengahdapi serangan atau agresi musuh. Bela negara secara
fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Sementara, bela negara secara
nonfisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan negara
kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara.
Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk
berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan dan
kesatuan
bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara, kelangsungan hidup dan yuridiksi
nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Sikap dan perilaku bela negara
dilandasi oleh nasionalisme dan patriotisme dari setiap warga negara.
Sesuai Undang-Undang No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan
warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi anggota
Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar kemiliteran. Saat ini pelatihan dasar
kemiliteran diselenggarakan melalui program Rakyat Terlatih (Ratih), meskipun konsep
Rakyat Terlatih (Ratih) adalah amanat dari Undang-Undang No. 20 Tahun 1982.
Rakyat Terlatih (Ratih) terdiri dari berbagai unsur, seperti Resimen Mahasiswa
(Menwa), Perlawanan Rakyat (Wanra), Pertahanan Sipil (Hansip), Mitra Babinsa, dan
Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang telah mengikuti Pendidikan Dasar
Militer, dan lainnya. Rakyat terlatih mempunyai empat fungsi, yaitu ketertiban Umum,
Perlindungan Masyarakat, Keamanan Rakyat, dan Perlawanan Rakyat. Tiga fungsi yang
disebut pertama umumnya dilakukan pada masa damai atau pada saat terjadinya
bencana alam atau darurat sipil.
Disisi nonfisik, merujuk Undang-Undang No.3 Tahun 2002, keikutsertaan warga negara
dalam bela negara dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Kewarganegaraan dan
pengabdian sesuai dengan profesi. Berdasar hal itu, maka keterlibatan warga negara
dalam bela negara secara nonfisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang
masa dan dalam segala situasi.
.
D. Peraturan Perundang-undangan tentang Bela Negara
E. Rumusan Masalah
a) Berdasarkan uraian di atas, Upaya Bela Negara saat ini dibutuhkan.
Rumusan Pasal UUD 1945 27 Ayat 3 mengatur bahwa; “Setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”. Setiap warga Negara juga berhak
dan wajib ikut serta dalam pertahanan negara sebagaimana tercantum dalam Pasal 30
Ayat 1 bahwa; “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”
Selanjutnya, UU No.3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara menjelaskan bahwa upaya
bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban
juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan
penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada
negara dan bangsa.
c)Apa saja upaya bela Negara yang bisa dilakukan oleh mahasiswa saat ini dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Dalam upaya bela negara,mahasiswa diharapkan dapat ikut ambil bagian dalam
memerangi korupsi di lingkungan kampus,menolak keterlibatan dalam paham-paham
radikalisme dan ikut serta melawan balik narasi terhadap paham-paham radikal,ujaran
kebencian dan narasi-narasi yang memecah belah bangsa.
Dalam pelaksanaannya Bela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi sebagai
mahasiswa kita bisa melakukan bela negara dengan cara lain seperti belajar dengan
rajin,tidak menyebarkan berita Hoax dan ujaran kebencian,hidup
bertoleransi,melestarikan budaya,memakai produk Indonesia,berprestasi
mengharumkan nama bangsa di dunia internasional,menjaga nama baik bangsa dan
negara.
Kita sebagai mahasiswa tidak boleh acuh terhadap perkembangan pemerintahan yang
ada di negara kita.Kesalahan-kesalahan atas kebijakan yang dilakukan dengan penguasa
harus dikiritik.Mahasiswa harus menjadi generasi yang cerdas dan tidak diam begitu
saja ketika masyarakatnya bergeming.Sebagai mahasiswa kita harus berada di garda
terdepan dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Sebagai mahasiswa juga kita harus memikirkan bagaimana caranya untuk
mengembalikan dan mengubah kondisi negara kita ini agar menjadi negara yang ideal
dan mampu bersaing dengan negara maju yang ada di seluruh dunia.Perubahan
tersebut sangat diperlukan untuk tercapainya sebuah negara yang ideal,namun,dalam
pelaksanaannya nanti tidak menghilangkan jati diri sebagai mahasiswa dan Bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang sopan,ramah,bermoral dan memiliki akhlak mulia.
Supaya semua hal itu terwujud,peran mahasiswa sangat-sangat penting adanya,terlebih
sebagai agent of change untuk membuat bangsa dan negara kita menjadi bangsa yang
kuat dan mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya.Maka dari itu,intinya
mahasiswa harus memiliki sikap kritis terhadap dinamika pemerintahan,apabila terjadi
kesalahan dalam pemerintah,mahasiwa harus berani untuk mengkritik dan
memberikan saran untuk yang lebih baik.Mahasiswa harus menjadi generasi penerus
bangsa yang cerdas sehingga dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat.
E. Alasan mengapa Upaya Bela Negara penting untuk dilakukan adalah sebagai
berikut:
Karena dengan upaya bela Negara maka kedaulatan NEGARA bisa dipertahankan dari
ancaman baik dari luar maupun dari dalam.
- Upaya Bela Negara penting karena bertujuan menjaga keutuhan wilayah.
- Upaya Bela Negara penting karena merupakan panggilan sejarah bagi generasi
penerus kemerdekaan.
- Upaya Bela Negara penting karena hal tersebut adalah kewajiban tiap tiap warga
Negara seperti yang tertuang dalam pasal 27 ayat (2) UUD 1945.
Menjaga kedaulatan Negara kita adalah sebuah kewajiban jika ingin hidup tertib aman
dan juga damai. Salah satu fungsi Negara sendiri adalah untuk mewujudkan
kesejahteraan sosial, dengan demikian tegak berdirinya sebuah Negara adalah
kewajiban semua warga Negara yang mengkehendaki hidup yang sejahtera (aman,
tertib dan damai).
Strategi pelaksanaan pendidikan kesadaran bela negara (PKBN) pada lingkup mikro
merupakan tingkat pelaksanaan di tataran kementerian, lembaga pemerintah,
pemerintah daerah, TNI dan Polri serta komponen bangsa lainnya. Pelaksanaan di
lingkup makro berkaitan dengan penyempurnaan regulasi nasional yang terkait dengan
upaya pelaksanaan pembinaan kesadaran bela negara. Pelaksanaan di lingkup mikro
berkaitan dengan menjalankan fungsi manajerial, menterjemahkan kebijakan makro dan
mengkoordinir (mendorong dan mengawal) pelaksanaan pembinaan kesadaran bela
negara di tingkat kementerian, lembaga pemerintah, pemerintah daerah, TNI dan Polri.
Pelaksanaan dilingkup mikro berkaitan dengan implementasi kebijakan program
percepatan pembinaaan kesadaran bela negara, sebagaimana digariskan secara nasional
menjadi bagian dari upaya percepatan PKBN di masing-masing kementerian, lembaga
pemerintah, Pemerintah daerah, TNI dan Polri. Penanggungjawab pelaksana adalah Tim
PKBN di masing masing kementerian, lembaga pemerintah, pemda, TNI dan Polri dan
komponen bangsa lainnya.
Simpulan
Bela Negara adalah hal yang penting dan wajib dilakukan oleh seluruh masyarakat
Indonesia untuk menjaga keutuhan negara dan kelangsungan hidup masyarakat
Indonesia jadi bukan hanya dilakukan oleh militer dan polisi karena masa depan Negara
berada ditangan generasi kita dan generasi selanjutnya oleh karena itu kita harus
meningkatkan jiwa patriot dan nasionalis kita dan sebagai mahasiswa bela negara yang
bisa kita lakukan adalah kita bisa melakukan bela negara dengan cara lain seperti
belajar dengan rajin,tidak menyebarkan berita Hoax dan ujaran kebencian,hidup
bertoleransi,melestarikan budaya,memakai produk Indonesia,berprestasi
mengharumkan nama bangsa di dunia internasional,menjaga nama baik bangsa dan
Negara. Walaupun Kesadaran bela negara pada mahasiswa masih kurang dalam hal
tidak termotivasi dalam turut menjaga keamanan lingkungan kampus, tidak cukup
mewakili kampus dalam kegiatan olah raga dan seni, masih mengedepankan
kepentingan pribadi dibadingkan kepentingan bangsa dan negara, cenderung memilih
tidak memilih (golput) pada pemilu mendatang, dan kurang berminat menjadi anggota
menwa atau tentara
Seperti yang sudah tertuang di Rumusan Pasal UUD 1945 27 Ayat 3 mengatur bahwa;
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”.
Setiap warga Negara juga berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan negara
sebagaimana tercantum dalam Pasal 30 Ayat 1 bahwa; “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.” Upaya bela
negara, selain sebagai kewajiban juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara
yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban
kepada negara dan bangsa.
Saran
1. Kampus membuat program keikutsertaan mahasiswa dalam ketertiban dan keamanan
kampus.
2. Mewajibkan kepada mahasiswa untuk berperan dalam kegiatan kemahasiswaan.
3. Mensosialisasikan bahwa kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
4. Memotivasi mahasiswa agar dalam pemilu mendatang mempunyai pilihan yang
bertangung jawab.
5. Mendorong mahasiswa latihan fisik untuk siap menjadi patriot dalam bela negara.
.
DAFTAR PUSTAKA
BMP MKDU 4111 Pendidikan Kewarganegaraan.
https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/4KZ632gK-wujud-bela-negara-
mahasiswa-tak-harus-wajib-militer?
__cf_chl_jschl_tk__=daff40ff082c5c100a5e90b61ff5603a84ddbb35-1619094593-0-
AcrzU4WqxipqVeIUJ-
abjl7elhYBMBl4CzGDU8depvwQhFMvwJYDa4inrpMMzfP1k9irAMjhVRp_K4o8WG_mLRG0
PQAaBFVvSU80p9MzATgTWac37B93bRfyFaxTtAiqMuUSOpo7yYfuyaG7BTH3GbXowidLP
P8WISM_3TpUfdyZ8RIQuIZA_b3q3dKFX6t9peQ1mawOLmTlJ0Q9HFlAdkRYAxftV0_pMb3y
AAJMn1dSWlsq95RbLhekEA6V5Dbu_PMN-
obo42p1aCcmGp27QgnW3KBkcYYWAeWr_BJXutVvdbi9Exh2ZCBwBpv-
n1KGJrMdXXfNPPPoaIu_c6vOoba0REqc1-
yTFo8oeMNoz3lBHVlDE47jOJl6Ja5PgDUvfJ2zyzEYz_cW53zjlWL9h1oP8Y1IE07yQnfvxKsig
eHjgxxtOgjCEViIh2yNYixDYvfjpN-4DxvCpzx2e-rfoPfjrgqUyk_fPvv7eJKSnQUM
https://www.sumbarprov.go.id/home/news/16111-bela-negara-tanggung-jawab-
seluruh-warga-negara.html
https://saintif.com/ancaman-terhadap-nkri/
https://www.kemhan.go.id/badiklat/2016/04/02/pentingnya-pendidikan-kesadaran-
bela-negara-bagi-seluruh-bangsa-indonesia-untuk-menangkal-ancaman.html